You are on page 1of 11

Analisis Bentuk Komunikasi

Analisis Bentuk Komunikasi: Studi kasus Debat parpol dan Pidato Obama

I. Pengantar
Efektivitas komunikasi merupakan idaman bagi setiap orang yang menginginkan maksudnya
tersampaikan kepada orang yang dituju. Keuntungannya, tujuan komunikator akan terpenuhi terhadap
komunikan. Namun membangun komunikasi yang efektif bukanlah hal yang mudah. Diperlukan berbagai
faktor yang harus dipenuhi guna mencapai komunikasi yang efektif.

Berikut ini akan dipaparkan mengenai dua contoh fenomena yang mewakili komunikasi yang tidak
efektif dan komunikasi yang tidak efektif dalam bidang politik. Contoh pertama mengambil fenomena,
debat partai antara PKS dan PDIP. Sedangkan contoh untuk komunikasi yang efektif, akan diambil
cuplikan pidato capres Obama ketika berkampanye di hadapan forum AIPAC.

II. Dekripsi dan Analisis Komunikasi yang Tidak Efektif

II.1. Asumsi Fenomena


Cuplikan fenomen yang diambil berasal dari acara Debat Partai TV One ketika pemilu 2009. Yang
menjadi fokus analisis adalah perilaku komunikasi antara Peserta debat yang berasal dari PKS
melawan peserta yang berasal dari PDIP. Disini akan diposisikan, yang menjadi komunikator
adalah peserta yang berasal dari PKS. Sedangkan komunikan adalah peserta yang berasal dari
PDIP dan presenternya pembantunya. Dari proses komunikasi antara mereka ini yang nantinya
akan dianalisis berdasarkan tiga pendekatan. Adapun yang menjadi fokus analisis, akan lebih
banyak ditunjukkan pada aspek komunikatornya, selaku orang yang ingin menyampaikan pesan
dan berharap agar orang berperilaku sebagaimana yang diharapkan kepada komunikan. Dalam
konteks ini, komunikator berusaha untuk meyakinkan lawannya bahwa ide capres muda bisa
diterima dan disepakati.

II.2. Deskripsi Fenomena


Fenomena yang diangkat kali ini berasal dari acara Debat Partai TV One, yang menampilkan Debat
partai antara Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) melawan Partai Keadilan Sejahtera,
dengan tema ‘Kontroversi Capres Tua-Muda’. Pembicara dari PKS diwakili oleh Ketua Badan
Pemenangan Pemilu PKS, HM Raziqul dan pembicara PDIP diwakili oleh Ketua DPP PDIP Maruarar
Sirait. Masing-masing pembicara debat didampingi oleh satu orang presenter TV One. Pada
presenter ini yang nantinya akan membantu setiap pembicara untuk mengkounter lawannya
nanti.

Latar belakang tema debat ini diangkat, paska adanya statement dari Tifatul Sembiring, Presiden
PKS periode 2004-2009, yang membuat wacana bahwa presiden dari golongan tua tidak
mengajukan diri menjadi capres dan PKS mendukung penuh capres yang berasal dari kalangan
muda. Di satu sisi, PDIP yang semenjak awal mengangkat Megawati sebagai capres 2009,
dianggap sebagai golongan tua. Hal ini tentunya bertentangan dengan komitmen PKS untuk
mengangkat capres dari kalangan muda:

Berikut ini merupakan cuplikan satu session Debat antara PKS dan PDIP. Adapun para
pembicaranya: Presentar TV One yg mendampingi PDIP (PI), Presenter TV One yang mendampingi
PKS (PS), Pembicara PKS HM Raziqul (RZ), dan Pembicara PDIP, Maruarar Sirait (MS):

PI: Rasanya kalau bicara soal pengalaman, tanpa basa-basi Bu Mega adalah yang terbaik disini.
Bahkan kalau kita lihat, survei terakhir, Bu Mega berada di posisi tertinggi untuk line menjadi
presiden (disambut gemuruh pendukung PDIP). Betul, kan (ke arah MS). Apa yang bisa kita
bicarakan mengenai nama Bu Megawati?

1.07.349 |Salman Z
Analisis Bentuk Komunikasi

MS: Ya biasa, Semakin tinggi pohon maka semakin banyak angin. Itu sesuatu yang sangat biasa.
Dan saya pikir, mari kita bertanding secara fair. Tidak usah membatas-batasi soal umur. Toh di
PDIP juga, anak-anak muda sangat diberikan apresiasi dan dikasih kesempatan untuk tampil. Tidak
merupakan suatu persoalan, dan kalau memang teman-teman dari PKS siap untuk tampil menjadi
capres, ya saya pikir tampil saja. Mari kita bertarung pada waktunya.

PS: mengomentari apa yang disampaikan oleh Pak Tifatul Sembiring soal usia capres, itu alasannya
apa latar belakangnya? Misalnya oke-oke saja, fine-fine saja, mungkin ditanggapinya biasa-biasa
saja.

MS: Statementnya sangat sederhana. Kalau mau maju, majulah. Jangan berwacana. Karena
negara ini tidak bisa dibangun dengan hanya wacana. Yang dibutuhkan rakyat hanyalah langkah-
langkah nyata. Kalau memang berani tampil ya tampillah. Karena ini adalah arena dimana negara
bisa memilih siapa yang jadi pemimpinnya. Jadi pemikiran antara bagaimana anak muda apakah
sudah punya legitimasi, apakah sudah punya prestasi, dsb, itu silahkan sangat terbuka. Bahkan ibu
Megawati sekarang sedang berfikir, sekarang siapa cawapres yang peduli dan kalau ada anak
muda yang siap tampil dan didukung oleh publik secara luas, kita akan pasangkan dengan ibu
Megawati.

PS: Kalau cawapresnya pak tifatul, selesai sudah debat ini (tertawa semua peserta debat). Oke,
bagaimana tanggapan anda? (Kepada RZ)

RZ: persoalan bangsa ini sangat..sangat besar dan kompleks. Jadi, e.. Indonesia ini dari sisi luasnya
aja begitu luar biasa. Itu mengkover daratan..—

PI: (memotong) Lalu apa hubungannya dengan usia muda itu..??

RZ: jadi usia muda dibutuhkan karena menurut pakar kedokteran, seorang itu punya vitalitas yang
tinggi ketika ia berumus 40-50 tahun. (disambut gemuruh penonton PKS). Wilayah Indonesia yang
luas itu membutuhkan orang yang punya vitalitas tinggi.. –

PI: (memotong) tapi kan tidak harus berlari-lari seorang presiden itu.. (disambut derai tawa
penonton)

RZ: Iya betul, Tapi untuk mengunjungi wilayah Indonesia yang sangat luas itu dibutuhkan orang
yang fit secara fisik, itu yang pertama. Yang kedua, secara pemikiran, semakin tua seseorang, itu
ada penurunan dari sisi pemikiran seseorang. Fisik menurun dan daya pikir juga menurun.
Persoalan kita sangat kompleks. Sehingga dibutuhkan anak-anak muda, kelompok usia yang muda
untuk tampil menyelesaikan persoalan bangsa kita. Lingkungan eksternal terus berubah. Apa yang
terjadi di dunia ini berpengaruh kepada Indonesia. Capres muda itu diharapkan punya pemikiran
yang progresif, inovatif, kreatif untuk menyelesaikan persoalan bangsa yang sangat besar dan
kompleks ini.

MS: Ya, ujung dari suatu statement adalah sikap politik. Kita adalah PDIP yang pertama
mengusung soal hak angket kenaikan BBM. Dan akhirnya didukung oleh anak-anak muda
mahasiswa (sorakan pendukung PDIP), dan itu dikomandani oleh Ibu Mega. Jadi mahasiswa-
mahasiswa itu mendorong semua. Yang di depan siapa? PDIP. PKS kan awalnya bukan hak angket
(sorakan pendukung PDIP). Tapi akhirnya ikut pada PDIP. Itu kan realitas yang ada, kan begitu.

PI:akhirnya terbukti, bahwa PKS yang katanya dipimpin orang muda, toh harus ikut pada orang
tua. Kan begitu.

RZ: ya, ya. Sebetulnya kan ini isyu bersama, begitu. Dan kebetulan pada isyu ini, orang tua dan
anak muda..--

1.07.349 |Salman Z
Analisis Bentuk Komunikasi

PS: Pak, ini terpancing pak. Ini sebenernya out of topic.

MS: Bukan, saya pikir ini nggak out of topic.

PS: kita ini kan membicarakan tentang capres.

RZ: Ya, ya. Sori. Saya akan lanjutkan argumen berikutnya..

MS: kalo capres, itu harus konsisten. Capres itu dilihat dari apa sikap politiknya. Bagaimana
menghadapi masalah bangsa seperti yang tadi dikatakan oleh teman PKS. Dan kita sangat di
depan, sangat progresif. Dan itu sangat anak muda sekali, kan begitu (disambut tepuk tangan
pendukung PDIP)

RZ: Ya, dari persoalan kedepan kita ini makin kompleks. Model orang berkomunikasi pun berubah.
Generasi yang lahir tahun 40an, cara berkomunikasinya berbeda dengan generasi yang lahir tahun
90an. Cara mereka berkomunikasi, cara mereka menyampaikan gagasan. Itu sama sekali berbeda.
Lah, dibutuhkan anak-anak muda yang dia bisa cepat mengabsorb informasi dari banyak tempat
yang dia bisa langsung mencari informasi. Sehingga dia bisa menyelesaikan persoalan-persoalan
bangsa ini secara lebih tepat. (Bergerak ingin melanjutkan argumentasinya, namun keburu
dipotong oleh PI)

PI: saya melihatnya begini. Kalo pola pikirnya seperti ini, ini cocok menjadi pelaksana. Tarolah
mentri-mentri cocok seperti ini. Ya, Bang Rozi pun cocoknya jadi menteri aja, lah..

RZ: (tersenyun tersindir sambil melanjutkan argumen) Indonesia membutuhkan pemimpin yang
visioner, punya visi kedepan.

MS: itu tipikal pemimpin tua yang kayak gitu. Yang muda jadi pembantu-pembantu saja gitu.

MS: Kita juga musti jujurlah, sekarang bagaimana pertanian kita impor beras luar biasa. Pada saat
ibu mega menjadi presiden, tidak seperti itu (di cemoohi oleh pendukung PKS). Jadi bagaimana
substansi itu menjadi sangat penting. Substansi menjadi sangat penting. Betul cara berkomunikasi
penting. Tapi tentu lebih penting substansi. Jadi menurut kami (bel tanda berakhirnya session 1
berdentang), ya kita ikuti aturan main yang ada aja, lah..

II.3. Analisis Komunikasi Yang tidak Efektif

II.3.1. Pendekatan Unsur-unsur Komunikasi


A. Komunikator
Sebagaimana asumsi tugas diatas, HM Roziqul sebagai pembicara dari PKS diposisikan
sebagai komunikator dalam pembahasan kali ini.
a) Tidak mampu menyesuaikan diri dengan pola bermain (tidak memahami asumsi
lawan dengan cepat)
Hal ini nampak dari komunikator yang kurang bisa mengikuti pola bermain
komunikan. Di satu sisi, komunikan banyak bermain dengan fakta-fakta yang
menunjukkan bahwa PDIP juga memiliki spirit jiwa muda, yang secara tidak langsung
menunjukkan bahwa PDIP tidak jauh berbeda dengan PKS. Namun di satu sisi,
komunikator yang berasal dari PKS bertahan dengan argumen-argumen yang bersifat
umum dan normatif. Bahkan hendak mengalihkan tema, namun cenderung tidak
nyambung dengan tema pembahasan sebelumnya. Bahkan secara tidak langsung, ia
kalah dengan argumen yang pertama yang menunjukan bahwa PDIP sama
progresifnya bersama mahasiswa untuk menentang kenaikan harga BBM.

1.07.349 |Salman Z
Analisis Bentuk Komunikasi

Selain itu, seringkali komunikan 1 dan komunikan 2 memotong argumen


komunikator, disebabkan kurang relevannya argumen yang dikemukakan dan kurang
tegasnya sikap komunikator dalam menyampaikan argumennya.
b) Kredibilitas kurang menguntungkan
Disadari, komunikator berasal dari partai yang secara ideologi dan platform
bersebrangan. Ditambah, secara karakter, M Rizakun ini merupaka orang yang
berbasis pendidikkan akuntansi dan finance1. Berbeda halnya dengan kalangan elit
PDIP yang kebanyakan berasal dari kalangan akademik, yang tentunya memiliki
kapasitas intelektual yang memadai. Apalagi Maaruar merupakan sarjana jebolan
jurusan politik2. Sehingga, dunia debat bukan merupakan hal yang awam bagi dia. Hal
ini nampak dari kualitas argumen yang disampaikan, dimana perwakilan PKS banyak
mengajukan argumen yang sifatnya normatif, umum, dan kadang tidak relevan (atau
kemungkinan hendak mengalihkan topik yang dirasanya sulit untuk dilawan. Namun
justru malah menjadi blunder bagi komunikator)
c) Perbedaan persepsi
Berdasarkan fenomena debat, tidak nampak gejala bahwa telah terjadi mispersepsi
antara komunikator dan komunikan. Yang ada hanya ketidakmampuan pihak
komunikator dalam membalas argumen yang dikemukakan oleh pihak lawan. Justru
debat ini merupakan acara untuk menyamakan perbedaan persepsi berdasarkan
argumen-argumen yang dmiliki.
d) Gangguan alat Indera
Tidak diketemukan gangguan pada alat indera komunikator. Adapun cara berbicara
komunikator yang sempat tersenda-sendat lebih disebabkan karena komunikator
merasa nerveous dalam kondis perdebatan.

B. Komunikan
a) Pendengar yang buruk
Pada sesi ini, sebenarnya komunikan memahami arah dan maksud dari setiap
argumen yang dikemukakan oleh komunikator. Namun karena dirasa argumen yang
dikemukakan komunikator kurang relevan, seringkali komunikan memotong argumen
yang sedang disampaikan. Bahwa ada sesi dimana komunikator hendak berbicara,
namun disela oleh komunikan hingga sessi ini berakhir.
b) Mempersepsi buruk
Kadangkala komunikan menampilkan mimik/senyum wajah dan nada suara yang
meremehkan komunikator (05:30).
c) Latar Belakang yang bersebrangan
Sebagaimana yang dipaparkan diatas, terdapat perbedaan ideologi serta platform
partai, antara nasionalis dan islam. Ditambah pula, adanya perbedaan wacana yang
sifatnya spesfik; kontroversi capres tua. Tentunya akan menambah self-defend
mecanism ketika berhadap dengan PKS.
d) Gangguan alat indera
Tidak ketemukan gangguan pada alat indera komunikan. Hal ini dilihat selama prosesi
debat, tidak ada gejala ketidaknormalan indra, seperti meminta penjelasan yang
berulang karena tidak terdengar, cara berbicara yang kurang jelas (mumble-mumble),
dls.
C. Pesan
Pesa ini nantinya akan dianalisis lebih dalam pada pembahasan analisis menggunakan
pendekatan verbal dan non-verbal
D. Media
1
http://www.msiglobal.org/Content/members/Muhammad_Razikun_Accounting%20services%20_Jakarta.aspx
2
http://politik.vivanews.com/news/read/4050-maruarar_sirait__s_ip_

1.07.349 |Salman Z
Analisis Bentuk Komunikasi

Dalam konteks ini, tidak ada hambatan yang berarti. Meskipun masing-masing pendukung
saling berteriak ramai, tidak sampai benar-benar menghambat proses penyampaian
pesan.
E. Efek
a) Efek kognisi
Komunikator, dalam hal ini pembicara yang berasal dari PKS hanya mampu
memberikan efek dalam tahap ini, diman ia mampu memaparkan ide dan
argumentasinya mengenai nilai penting Capres muda. Salah satu indikator tahap ini
adalah komunikan mampu memahami maksud pesan yang ditujukan oleh pembicara
dari PKS. Namun, hal ini bukan berarti telah tercapai tujuan utama dari sang
pembicara.
b) Efek afeksi
Aspek ini justru yang sulit dicapai oleh komunikator. Meskipun telah berhasil
memaparkan idenya, namun komunikator kesulitan untuk membuat komunikan
bersimpati terhadap idenya. Bahkan pada beberapa kesempatan, komunikan secara
kurang etis serinkgkali memotong ketika komunikator hendak menyampaikan
argumentasinya
c) Efek Psikomotor
Sebenarnya, efek inilah yang diharapkan oleh komunikator; komunikan bisa
menerima idenya. Atau paling tidak, menunjukkan gejala-gejala terdesak karena tidak
bisa mengungkapkan argumentasinya. Namun seperti yang dipaparkan pada efek
afeksi, nampanya komunikator menemui kegagalan ketika hendak memasuki tahap
ini.

II.3.2. Pendekatan Komunikasi yang Efektif


Perlu diperhatikan pula asumsi efektivitas komunikasi dalam debat. Komunikasi debat
diantaranya bertujuan agar bisa menggoyahkan argumen lawan dan bisa menerima argumen
yang dikemukakan oleh komunikator. Disadari pula, bahwa debat merupakan ajang perang
urat syaraf dan saling melempar argumen. Tidak akan serta merta orang mampu menerima
argumen pihak lawan. Maka indikator efektivitas komunikasi debat – selain syarat dasar suatu
komunikasi efektif verbal dan non-verbal – adalah poin-poin khas dibawah ini;

Pertama, keterpahaman atas argumen yang disampaikan oleh komunikator dan cirinya dapat
dilihat dari keterhubungan argumen balasan yang dilemparkan oleh lawan. Komunikasi akan
menjadi tidak efektif manakala lawan tidak memahami maksud si komunikator atau lawan
mengalihkan argumen yang dikemukakan oleh komunikator. Kedua, penguasaan forum debat.
Jika komunikator mampu meyakinkan dan menguasai argumen-argumen lawan, maka
komunikasi yang dilakukannya bisa dikatakan efektif. Sebaliknya, komunikator yang mudah
dipotong argumenya, tertebak arah pembicaraannya, cenderung normatif argumennya, lemah
pendasarannya, tidak tegas pembawaannya, justru akan menjadi bulan-bulanan lawan dan
akan terkuasai oleh lawan bicaranya.

II.3.3. Pendekatan Komunikasi Verbal dan Non-Verbal


A. Verbal
a) Inti pesan yang disampaikan cenderung terlalu normatif dan cenderung kurang
relevan dengan dunia politik
Hal ini nampak dari argumen pertama yang dipaparkan, mengenai kebutuhan akan
pemimpin muda berdasarkan wilayah Indonesia yang luas. Hal itu sebenarnya kurang
menarik untuk dijadikan argumen pembuka. Bahkan cenderung tidak relevan dengan
pembahasan politik. Poin argumen yang kedua pun dirasa kurang kuat – jika tidak
ingin disebut irrelevan – yang memaparkan kekuatan pemimpin hanya didasari pada

1.07.349 |Salman Z
Analisis Bentuk Komunikasi

aspek biologis semata. Sejarah membuktikan, banyak pemimpin tua yang masih ajeg
dalam memimpin negaranya. Semisal Fidel Castro, Kim Jong II, dls.
Atau contoj lain, misalkan, contoh pembuka argumen yang menarik semisal
menceritakan mengenai perjalanan tokoh-tokoh pemimpin muda yang sukses
memimpin negaranya. Atau bisa juga dengan menunjukkan bersihnya kader PKS yang
mayoritas diisi oleh kader-kader muda. Atau kejenuhan pemilih Indonesia terhadap
pemimpin L4 (Lu lagi, lu lagi) karena telah mengetahui keburukan masing-masing
calon tua.
Begitu pula dengan argumen ketiga mengajukan argumen mengenai perbedaan cara
berkomunikasi antar generasi. Sebenarnya maksud komunikator hendak
meruntutkan argumen-argumen mengenai kelayakan capres yang berasal dari
kalangan muda. Namun nampaknya, komunikator telah terpengaruhi oleh pola
permainan debat komunikan, yang banyak bermain retorika. Di satu sisi, komunikator
tidak mampu menjawab permainan retorika dan cenderung memaksakan
argumennya.

b) Bertele-tele namun tidak mampu menjadikannya sebagai sebuah retorika yang


menarik
Berbeda dengan pembicara yang berasal dari PDIP yang mampu mengolah pengantar
argumennya menjadi sebuah retorika yang cukup menarik. Berbeda halnya dengan
komunikator yang berasal dari PKS. Pada awal kali ia hendak mencoba beretorika.
Namun ditengah-tengah retorikanya dipotong dan dipaksa melayani pertanyaan dari
presenter.

c) Kemampuan melakukan Permainan retorika/menjawab argumen lawan


Hal ini nampak dari komunikator yang terjebak pada retorika lawan dan tidak bisa
menjawab argumen lawan. Alih-alih menjawab, malah komunikator meneruskan
argumen yang sebenarnya tidak berkaitan dengan argumen komunikan. Atau
komunikator hanya bisa terdiam ketika argumennya dipatahkan atau terjebak dalam
permainan retorika, seraya melanjutkan argumennya. Sebenarnya, tidak masalah jika
komunikator meneruskan argumennya jika argumen dari lawan tidak berhubungan
dengan pembahasan. Namun permasalahannya, argumen yang dijelaskan oleh
komunikan jelas-jelas mematahkan argumen komunikator. Bukannya berbalik
melakukan kounter argumen, justru komunikator malah melakukan ‘pengalihan
topik’ dengan argumen lainnya yang tidak berhubungan. Justru hal ini sangat
merugikan, karena komunikan akan merasa tidak puas sikap tersebu dan semakin
sulit menerima ide komunikator mengenai capres dari kalangan muda.

B. Non-Verbal
a) Raut wajah yang nerveous/cegek
Hal ini nampak ketika ada argumennya yang terpotong atau misalnya argumennya
dikounter balilk oleh komunikan. Mestinya seorang pendebat yang baik mampu
menjaga ekspresi wajahnya agar tidak terlihat goyah atau bingung. Efeknya,
komunikan semakin menjadi-jadi dan berani memotong argumen yang dikemukakan
oleh komunikator. Hal ini tentunya sangat menghambat proses penyampaian pesan.
b) Mata yang berkedip terlalu banyak
Hal ini justru menunjukan ketidakmampuan mengontrol diri dan sikap yang panik
ketika argumen-argumennya yang dikemukakan dengan mudahnya dipatahkan,
meskipun hanya dengan bermain retorika. Hal ini justru semakin menurunkan
kredibilitas dari komunikator.
c) Suara yang sempat agak tersendat-sendat

1.07.349 |Salman Z
Analisis Bentuk Komunikasi

Hal ini merupakan efek dari kegugupan komunikator. Akibatnya pada beberapa
bagian, hal ini cukup mengganggu prosesi dialog.
d) Intonasi dan diksi kurang mengalir/tidak bertempo
Dibandingkan dengan komunikan yang berasal dari PDIP, dia cenderung luwes dan
mengalir ketika mengajukan argumen-argumen. Namun komunikator PKS ini
cenderung gupu, dan suara yang full ditarik. Kondisinya cenderung kurang rileks dan
agak memaksakan suaranya. Sehingga suara yang terdengar, kurang nyaman untuk
didengarkan audiens. Selain itu, tempo bicara komunikator cenderung terlalu kaku
dan kurang dinamis. Semua kalimat cenderung menggunakan pola penekanan.
Komunikator juga jarang melakukan jeda ketika berbicara. Akhirnya, penekanan pada
pokok pikiran utama melalui permainan tempo, intonasi, dan diksi kurang
diperhatikan.
e) Gerakan tangan yang cenderung tidak alamiah/dipaksakan
Hal ini dapat diamati, dimana komunikator banyak melakukan gerakan tangan
sepanjang pembicaraan. Hal ini menjadi cukup menggangu, manakala gerakan tangan
cenderung kaku dan dilakukan secara berlebihan. Selain tidak enak dipandang
(melelahkan audiens yang melihat), hal ini juga menunjukkan ketidaktenangan
komunikator selagi memaparkan idenya. Kondisi psikologis inilah yang nantinya
dibaca oleh komunikan untuk lebih banyan melakukan retorika-retorika yang bersifat
tekanan psikologis.

III. Dekripsi dan Analisis Komunikasi yang Efektif

III.1. Asumsi Fenomena


Sebagaimana yang dipaparkan dalam video, yang menjadi komunikator adalah Barack Obama,
dimana ketika video ini dirilis adalah kandidat capres Amerika tahun 2009. Jadi pidato ini
merupakan kampanye Obama,khususnya pada organisasi AIPAC, yang notebenenya merupakan
organisasi loby-loby Israel di Amerika.

Pidato merupakan komunikasi yang sifatnya cenderung satu arah, sehingga, penekanan analis
akan lebih banyak difokuskan pada komunikator dan kualitas efektivitas dapat dilihat dari respon
ketika itu; paling yangbisa teramati adalah ketika bertepuk tangan. Atau bisa pula menganalsis
perilaku mereka paska Obama berkampanye. Apakah kampanye Obama berdampak pada
preferensi organisasi ini?

III.2. Deskripsi Fenomena


Fenomena yang diambil adalah pidato Obama ketika ia masih menjadi kandidat capres Amerika .
Pidato ini dilakukan di depan organisasi AIPAC (American Israel Public Affairs Commite) Komite
Urusan Publik Amerika dan Israel. Pada tampilan video, hanya akan dipaparkan mengenai
cuplikan-cuplikan dari inti selama Obama berpidato. Berikut ini ide pokok beserta cuplikan pidato
Obama:

Obama dalam Persahabatannya dengan Israel

Dan saya tahu ketika mengunjungi AIPAC, saya ada di tengah-tengah sahabat saya. Sahabat yang
baik (tepukan tangan peserta). Sahabat yang bersama dan komitmen yang kuat untuk
memastikan jalinan antara Amerika Serikat dan Israel tak dapat diretakkan hari ini, tak dapat
diretakkan besok, dan tak dapat diretakkan selamanya (terdengar gemuruh tepuk tangan).

Obama terhadap nilai-nilai bersama dengan Israel

Bahwa jalinan antara Amerika Serikat dan Israel berakar lebih dari kepentingan nasional bersama
yang berakar pada nilai-nilai bersama dan kisah bersama orang-orang kami. Dan sebagai

1.07.349 |Salman Z
Analisis Bentuk Komunikasi

presiden, saya akan bekerja dengan anda untuk memastikan bahwa ikatan ini adalah ikatan yang
kuat.

Obama terhadap pemahaman Zionisme

Dan saya memahami ide Zionis, yang selalu menjadi tanah air pada pusat kita.

Obama pada kesungguhan pendirian israel

Kami tahu bahwa pendirian Israel sungguh tepat dan penting. Berakar pada perjuangan berabad-
abad dan berpuluh-puluh tahun upaya sabar. Tetapi enam puluh tahun kemudian dan kami tahu
kita tidak dapat menaruh kasihan dan kita tidak dapat menyerahkan dan sebagai presiden saya
tidak akan pernah berkompromi ketika datang untuk keamanan Israel (banyak mendapat
standing applause dari penonton).

Obama pada komitmenya untuk Israel

Ketika saya pergi ke Israel. Terbang dalam sebuah helikopter IDF. Saya melihat negeri kosong
yang indah dan sempit. Mendekap berhadapan dengan laut mediterania. Di lapangan saya
bertemu dengan keluarga yang melihat rumahnya telah hancur oleh roket Katucha. Saya
berbicara kepada pasukan Israel yang menghadapi ancaman setiap hari. Mereka menjaga
keamanan di dekat garis biru. Saya berbicara ke orang-orang yang tidak ingin lebih sederhana
atau berpura-pura, daripada untuk masa depan anak-anak mereka. Saya bangga telah menjadi
bagian dari konsesus bipartisan yang kuat yang didirikan oleh Israel dalam menghadapi semua
ancaman. Ini merupakan sebuah komitmen (terdengar gemuruh tepuk tangan). Ini komitmen
keduanya antara John Mc Cain dan saya bersama. Sebab mendukung Israel di negeri ini sudah
melebihi partai (terdengar kembali gemuruh tepulk tangan).

Obama dalam masalah di timur tengah

Hamas sekarang mengontrol Gaza, Hizbullah telah mengencangkan kekuasaannya di Libanon


selatan, dan melenturkan kekuasaanya di Beirut. Karena perang di Iraq, Iran selalu menciptakan
ancaman lebih besar pada Israel daripada Iraq. Yang memberanikan dan menjadi tantangan
strategis terbesar bagi Amerika Serikat dan Israel di Timur Tengah dalam sebuah generasi. Iraq
tidak stabil dan AL Qaida telah melangkah hingga rekrutmen. Pencarian perdamaian Israel
dengan tetangganya telah diberhentikan. Meskipun beban berat dipikul oleh rakyat Israel. Dan
Amerika lebih terpencil di daerah itu. Mengurangi kekuatan kita dan membahayakan keamanan
Israel.

Obama Menolak untuk menyalahkan Israel

Lalu ada yang ingin meletakkan semua masalah di Timur Tengah pada ambang pintu Israel dan
para pendukungnya, jika konflik Israel-Palestina berakar pada semua masalah di kawasan itu.
Pandangan ini menyalahkan Timur Tengah hanya demokrasi untuk daerah ekstrimis. Mereka
menjanjikan kepalsuan yang mengurungkan sekutu pendukung setia menempuh jalan kekuatan.
Ini tidak. Ini tidak akan pernah, dan tidak akan pernah terjadi (terdengar gemuruh tepuk tangan)

Obama Memastikan US$30 Miliah untuk keperluan belanja militer Israel

Persekutuan kita didasarkan pada kepentingan bersama dan nilai-nilai bersama. Orang-orang
yang mengancam Israel, berarti mengancam kita. Israel selalu menghadapi ancaman-ancaman ini
pada garis terdepan dan saya akan membawa ini ke gedung putih, suatu komitmen tak dapat
tergoyahkan untuk keamanan Israel. Yang dimulai dengan memastikan keunggulan mutu militer
Israel. Saya akan memastikan bahwa Israel dapat mempertahankan diri dari setiap ancaman.
Dari Gaza hinga Tehran. Pertahanan kerjasama. Pertahanan kerjasama antara Amerika Serikat

1.07.349 |Salman Z
Analisis Bentuk Komunikasi

dan Israel adalah model keberhasilan dan harus diperdalam. Sebagai presiden, saya akan
melaksanakan nota kesepakatan yang menyediakan dana US$ 30 miliar untuk membantu Israel
selama dekade berikutnya. Investasi keamanan Israel tidak akan terikat pada bangsa lain
(gemuruh tepuk tangan membahana).

III.3. Analisis Komunikasi Yang Efektif

III.3.1. Pendekatan Unsur-unsur Komunikasi


A. Komunikator
a) Memahami asumsi peserta dan karenanya mampu menyesuaikan diri dengan peserta
Obama dengan cerdasnya menyesuaikan diri dengan para peserta, dengan
pembukaan pidato yang menarik (mengidentifikasikan diri sebagai sahabat bagi
peserta).
b) Memiliki daya tarik bagi peserta
Obama merupakan seorang orator yang ulung. Selain memiliki bakat suara bariton,
dimana dengan ini ia terdengar lebih berwibawa ketika berbicara. Kemampuan ini
semakin optimal manakala ia juga pandai menjalin kata-kata sehingga pidatonya enak
untuk disimak. Tidak hanya itu, ide-idenya relatif progresif dan mencerahnya. Ia juga
merupakan politikus yang masih relatif muda (berumur dibawah 50 tahun).
c) Memiliki kredibilitas yang tinggi
Obama merupakan salah satu kandidat capres yang kharismatik. Selain didukung oleh
kemampuannya berorasi, ia juga dinilai cukup mumpuni dalam dunia politik karena
mampu menjadi seorang capres dalam usia yang relatif muda. Bahkan berjarak cukup
jauh dari kompetitornya. Mc Cain, yang berusia kepala 7.
d) Bisa mengelola persepsi
Dapat dilihat dari cuplikan-cuplikan pidatonya. Bagaimana Obama mencitrakan
dirinya sebagai seseorang sahabat bagi komunikan yang tentunyaorang yahudi,
mencitrakan sebagai orang yang berada di garis depan dalam membela israel ketika
dipilih menjadi presiden kelak. Dan lebih konkrit lagi, Obama menekankan pada fakta
bahwa ia berjanji untuk mengucur dana untuk kebutuhan militer Israel.

B. Komunikan
a) Pendengar yang baik
Hal ini nampak dari respon komunikan (meskipun kamera tidak menunjukkan
komunikan. Hanya satu orang tepat di belakang obama) yang tidak mengeluarkan
suara sekecil apapun, kecuali hanya gemuruh tepuk tangan yang membahana.
b) Persepsi yang baik terhadap komunikator
Melalui prosesi pendekatan Obama untuk mendapatkan dukungan kaum Yahudi
dengan mengunjungi mereka3. Tentunya hal ini menciptakan persepsi positif
terhadap komunikan yang melihat itikad baik dalam menjalin hubungan dengan
kaum Yahudi. Apalagi persepsi ini semakin dikuatkan dalam pidato ini, yang
menunjukkan pembelaan Obama yang luar biasa terhadap eksistensi Israel.
C. Pesan
Akan banyak dibahas di pendekatan komunikasi verbal dan non verbal
D. Media
Berdasarkan paparan diatas, tidak ada permasalahan yang signifikan yang berkaitan
dengan media. Justru sound system yang baik semakin memantapkan suara bariton
obama yang membahana ke seluruh komunikan.
3
http://www.kaunee.com/index.php?option=com_content&view=article&id=516:antara-obama-israel-dan-konflik-timur-
tengah&catid=35:Internasional&Itemid=95

1.07.349 |Salman Z
Analisis Bentuk Komunikasi

E. Efek
a) Kognisi
Pada tahap ini, Obama sukses mencitrakan dirinya sebagai pendukung utama Yahudi.
Ia mengidentifikasikannya sebagai capres yang berkomitmen total untuk mendukung
Israel.
b) Afeksi
Pidato Obama nampaknya memukau para anggota AIPAC. Bahkan lebih dari sekedar
simpati, mereka turut memberikan bantuan politis maupun dana untuk
memenangkan Obama. Bahkan tercatat bahwa donatur-donatur kampanye Obama
kebanyakan berasal dari orang-orang Yahudi 4. Seseorang yang telah melakukan aspej
psikomotor, pasti telah melalui tahap afeksi.
c) Psikomotor
AIPAC merupakan organisasi Loby Yahudi yang paling besar kedua di Amerika.
Pengaruh penetrasinya terhadap pemerintahan Amerika demikian kuatnya, hingga
mereka mampu mengendalikan seluruh jajaran pemerintahan Amerika agar
senantiasa mendukung rezim Zionis. Sudah banyak politisi Amerika yang terjegal
akibat mereka yang tidak mendukung kebijakan-kebijakan pro-zionis. Tidak hanya
politisi tingkat senator, presiden-presiden Amerika sebelumnya banyak dipengaruhi
oleh organisasi ini. Dikarenakan pula atas ketegasan sikap Obama dalam pidato inilah
(selain tentunya didukung aktivitas Obama melakukan loby-loby lainnya kepada kaum
Yahudi), para donatur Yahudi lebih cenderung mendukung Obama ketimbang Mc
Cain5. Sehingga jelas. Obama dalam ketegasan sikapnya dalam pidato ini mampu
menggerakkan AIPAC untuk memenangkan dia dalam pemilihan pemilu presiden
Amerika. Hasilnya? Terbukti, sekarang Obama sukses menjadi presiden Amerika
dengan memperoleh bantuan dari AIPAC.

III.3.2. Pendekatan Komunikasi yang Efektif


Sebagaimana yang telah dipaparkan sebelumnya, bahwa pidato merupakan komunikasi yang
sifatnya ideal. Dalam konteks ini, kampanye yang dilakukan oleh Obama bertujuan untuk
mendapatkan dukungan dari AIPAC. Komunikasi Obama dikatakan efekfit, manakala
komunikasi yang dihasilkan (tentunya dengan variabel-variabel pendukung lainnya. Namun
pidato ini nampaknya memberikan pengaruh yang signifikan pada Obama untuk merengkuh
dukungan dari AIPAC, dikarenaan jaminan Obama yang sifatnya sangat konkrit; pemberian US$
30 Miliar untuk militer Israel). Komunikasi yang dilakukan Obama juga telah memenuhi tiga
efek; efek kognisi, efek afeksi,dan pada puncaknya efek psikomotor, dimana AIPAC akhirnya
mendukung Obama untuk menjadi presiden ketimbang Mc Cain.

III.3.3. Pendekatan Komunikasi Verbal dan Non-Verbal


A. Verbal
a) Pengantar dan isi pidato yang menyentuh afeksi-personalitas komunikan
Hal ini nampak dari pernyataan Obama yang menyebutkan bahwa antara Obama dan
komunikan merupakan teman yang baik. Obama juga menceritakan pengalamannya
ketika berkunjung ke Israel dan menemui korban perang Israel. Berangkat dari
pengalamannya, Obama menunjukkan dukungannya terhadap Israel dari sisi
penderitaan korban perang dari pihak Israel. Obama juga menyatakan kekagumannya
terhadap Israel dan dukungan terhadp ide zionisme.
b) Repetisi kalimat
Hal ini ditunjukkan Obama ketika menekankan jalinan antara Israel dan Amerika yang
takkan pernah rapuh oleh waktu.

4
Ibid
5
Ibid

1.07.349 |Salman Z
Analisis Bentuk Komunikasi

c) Penggunaan bahasa-bahasa yang lugas, sistematis


Hal ini nampak dari penggunaan kata-kata Obama yang mudah dipahami, terstruktur,
apa adanya, tidak banyak bertele-tele namun indah.
d) Memberikan komitmen bagi komunikan
Terhadap Israel, Obama menyatakan bahwa kepentingan dan pembelaan terhadap
Israel telah melebihi kepentingan partai. Namun merupakan komitmen yang pasti
akan diperjuangkan untuk membela israel habis-habisan. Lebih konkrit lagi, Obama
menjanjikan US$ 30 Miliar untuk keperluan belanja militer Israel.

B. Non-verbal
a) Suara bariton yang kharismatik
Hal ini merupakan bakat alami untuk menjadi seorang orator yang baik. Dengan suara
bariton yang khas dan membahana, akan menambah kewibawaan bagi orator
tersebut. Hal ini tentunya akan meningkatkan kredibilitas si komunikator dan
membentuk persepsi positif dari komunikan terhadap komunikator sebagai
pembicara yang patut diperhitungkan. Dan Obama memiliki ini sebagai kekhasannya.
b) Tatapan mata yang percaya diri dan serius
Hal ini nampak dari tatapan mata Obama yang memancarkan sinar confidence
terhadap para komunikan.
c) Meminimalisir senyum/tertawa
Hal ini nampaknya dimaksudkan Obama untuk menggambarkan keseriusan dan
kesungguhannya untuk memberikan dukungan maksimal kepada Israel. Bahkan ia
tetap bersikap cool, tidak berusaha tersenyum meskipun mendapatkan gemuruh
tepuk tangan yang panjang maupun standing applause dari komunikan
d) Gerak tubuh & Gerakan tangan yang dinamis
Dalam pidatonya, kadang Obama berusaha mengekspresikan pesan yang hendak
disampaikannya melalui gerakan tangan yang cukup dinamis. Gerak tubuh Obama
juga berusaha untuk menjangkau setiap komunikan dengan secara teratur
menghadap-hadapkan badannya kepada audiens agar bisa lebih memperhatikan dia.
e) Parabahasa (intonasi, diksi, tempo yang pas)
Obama nampaknya memahami betul bagaimana memperlakukan kata-kata dalam
pidatonya. Kata atau bagian apa yang harus ditekankan, diperlambat, dipercepat,
sehingga membentuk tatanan parabahasa yang dinamis dan seperti ‘menyihir’
komunikan atas pidatonya.

Daftar Referensi

Handout MK Komunikasi – Lina Masruuroh. 2010-2011

1.07.349 |Salman Z

You might also like