You are on page 1of 15

sistem saraf

Saraf adalah serat-serat yang menghubungkan organ-organ tubuh dengan sistem


saraf pusat (yakni otak dan sumsum tulang belakang) dan antar bagian sistem saraf
dengan lainnya. Saraf membawa impuls dari dan ke otak atau pusat saraf. Neuron
kadang disebut sebagai sel-sel saraf, meski istilah ini sebenarnya kurang tepat
karena banyak sekali neuron yang tidak membentuk saraf.

Saraf adalah bagian dari sistem saraf periferal. Saraf aferen membawa sinyal
sensorik ke sistem saraf pusat, sedangkan saraf eferen membawa sinyal dari sistem
saraf pusat ke otot-otot dan kelenjar-kelanjar. Sinyal tersebut seringkali disebut
impuls saraf, atau disebut potensial akson.
Sistem saraf adalah sistem organ pada hewan yang terdiri atas sel neuron yang
mengkoordinasikan aktivitas otot, memonitor organ, membentuk atau menghentikan
masukan dari indra, dan mengaktifkan aksi. Komponen utama dalam sistem saraf
adalah neuron yang diikat oleh sel-sel neuroglia, neuron memainkan peranan penting
dalam koordinasi.

Sistem saraf pada vertebrata secara umum dibagi menjadi dua, yaitu sistem saraf
pusat dan sistem saraf tepi.

Struktur
Neuron

Setiap neuron terdiri dari satu badan sel yang di dalamnya terdapat sitoplasma dan
inti sel. Dari badan sel keluar dua macam serabut saraf, yaitu dendrit dan akson.

Dendrit berfungsi mengirimkan impuls ke badan sel saraf, sedangkan akson


berfungsi mengirimkan impuls dari badan sel ke jaringan lain. Akson biasanya sangat
panjang. Sebaliknya, dendrit pendek.

Setiap neuron hanya mempunyai satu akson dan minimal satu dendrit. Kedua serabut
saraf ini berisi plasma sel. Pada bagian luar akson terdapat lapisan lemak disebut
mielin yang merupakan kumpulan sel Schwann yang menempel pada akson. Sel
Schwann adalah sel glia yang membentuk selubung lemak di seluruh serabut saraf
mielin. Membran plasma sel Schwann disebut neurilemma. Fungsi mielin adalah
melindungi akson dan memberi nutrisi. Bagian dari akson yang tidak terbungkus
mielin disebut nodus Ranvier, yang berfungsi mempercepat penghantaran impuls.

Fungsi
Penghantar rangsang

Semua sel dalam tubuh hewan memiliki muatan listrik yang terpolarisasi, dengan
kata lain terjadi perbedaan potensial antara bagian luar dan dalam dari suatu
membran sel, tidak terkecuali sel saraf (neuron). Perbedaan potensial antara bagian
luar dan dalam membran ini disebut potensial membran Informasi yang diterima
oleh Indra akan diteruskan oleh saraf dalam bentuk impuls. Impuls tersebut berupa
tegangan listrik. Impuls akan menempuh jalur sepanjang akson suatu neuron sebelum
dihantarkan ke neuron lain melalui sinapsis dan akan seperti itu terus hingga
mencapai otak, dimana impuls itu akan diproses. Kemudian otak mengirimkan impuls
menuju organ atau indra yang dituju untuk menghasilkan efek yang diinginkan
melalui mekanisme pengiriman impuls yang sama.

Saat melalui akson

Membran hewan memiliki potensial istirahat sekitar -50 mV s/d -90 mV, potensial
istirahat adalah potensial yang dipertahankan oleh membran selama tidak ada
rangsangan pada sel. Datangnya stimulus akan menyebabkan terjadinya depolarisasi
dan hiperpolarisasi pada membran sel, hal tersebut menyebabkan terjadinya
potensial kerja. Potensial kerja adalah perubahan tiba-tiba pada potensial membran
karena datangnya rangsang. Pada saat potensial kerja terjadi, potensial membran
mengalami depolarisasi dari potensial istrahatnya (-70 mV) berubah menjadi +40
mV. Akson vertebrata umumnya memiliki selubung mielin. Selubung mielin terdiri
dari 80% lipid dan 20% protein, menjadikannya bersifat dielektrik atau penghambat
aliran listrik dan hal ini menyebabkan potensial kerja tidak dapat terbentuk pada
selubung mielin; tetapi bagian dari akson bernama nodus Ranvier tidak diselubungi
oleh mielin. Penghantaran rangsang pada akson dilakukan dengan mekanisme
hantaran saltatori, yaitu potensial kerja dihantarkan dengan "melompat" dari satu
nodus ke nodus lainnya hingga mencapai sinapsis.

Pada sinapsis

Pada ujung neuron terdapat titik pertemuan antar neuron bernama sinapsis, neuron
yang mengirimkan rangsang disebut neuron pra-sinapsis dan yang akan menerima
rangsang disebut neuron pasca-sinapsis. Ujung akson setiap neuron membentuk
tonjolan yang didalamnya terdapat mitokondria untuk menyediakan ATP untuk
proses penghantaran rangsang dan vesikula sinapsis yang berisi cairan
neurotransmitter berupa asetilkolin (ACh). Ketika rangsang tiba di sinapsis, ujung
akson dari neuron pra-sinapsis akan membuat vesikula sinapsis mendekat dan
melebur ke membrannya. Asetilkolin kemudian dilepaskan melalui proses eksositosis.
Pada ujung akson neuron pasca-sinapsis, protein reseptor mengikat molekul
neurotransmitter dan merespon dengan membuka saluran ion pada membran akson
yang kemudian mengubah potensial membran (depolarisasi atau hiperpolarisasi) dan
menimbulkan potensial kerja pada neuron pasca-sinapsis. Asetilkolin yang ada
kemudian dihidrolisis menjadi asetil dan kolin. Molekul tersebut kemudian masuk
kembali ke ujung akson neuron pra-sinapsis melalui proses endositosis.

Sel saraf

Sel saraf

Sel saraf atau neuron berfungsi mengirimkan pesan (impuls) yang berupa rangsang
atau tanggapan. Jutaan sel saraf ini membentuk suatu sistem saraf.

Struktur
Setiap neuron terdiri dari satu badan sel yang di dalamnya terdapat sitoplasma dan
inti sel. Dari badan sel keluar dua macam serabut saraf, yaitu dendrit dan akson
(neurit).

Dendrit berfungsi mengirimkan impuls ke badan sel saraf, sedangkan akson


berfungsi mengirimkan impuls dari badan sel ke jaringan lain. Akson biasanya sangat
panjang. Sebaliknya, dendrit pendek.

Setiap neuron hanya mempunyai satu akson dan minimal satu dendrit. Kedua serabut
saraf ini berisi plasma sel. Pada bagian luar akson terdapat lapisan lemak disebut
mielin yang merupakan kumpulan sel Schwann yang menempel pada akson. Sel
Schwann adalah sel glia yang membentuk selubung lemak di seluruh serabut saraf
mielin. Membran plasma sel Schwann disebut neurilemma. Fungsi mielin adalah
melindungi akson dan memberi nutrisi. Bagian dari akson yang tidak terbungkus
mielin disebut nodus Ranvier, yang berfungsi mempercepat penghantaran impuls.
Kelompok
Berdasarkan struktur dan fungsinya, sel saraf dapat dibagi menjadi 3 kelompok,
yaitu sel saraf sensori, sel saraf motor, dan sel saraf intermediet (asosiasi).

Sel saraf sensorik

Fungsi sel saraf sensorik adalah menghantar impuls dari reseptor ke sistem saraf
pusat, yaitu otak (ensefalon) dan sumsum belakang (medula spinalis). Ujung akson
dari saraf sensori berhubungan dengan saraf asosiasi (intermediet).

Sel saraf motorik

Fungsi sel saraf motor adalah mengirim impuls dari sistem saraf pusat ke otot atau
kelenjar yang hasilnya berupa tanggapan tubuh terhadap rangsangan. Badan sel
saraf motor berada di sistem saraf pusat. Dendritnya sangat pendek berhubungan
dengan akson saraf asosiasi, sedangkan aksonnya dapat sangat panjang.

Sel saraf intermediet

Sel saraf intermediet disebut juga sel saraf asosiasi. Sel ini dapat ditemukan di
dalam sistem saraf pusat dan berfungsi menghubungkan sel saraf motor dengan sel
saraf sensori atau berhubungan dengan sel saraf lainnya yang ada di dalam sistem
saraf pusat. Sel saraf intermediet menerima impuls dari reseptor sensori atau sel
saraf asosiasi lainnya. Kelompok-kelompok serabut saraf, akson dan dendrit
bergabung dalam satu selubung dan membentuk urat saraf. Sedangkan badan sel
saraf berkumpul membentuk ganglion atau simpul saraf.
Sistem saraf merupakan sistem koordinasi (pengaturan tubuh) berupa penghantaran

impul saraf ke susunan saraf pusat, pemrosesan impul saraf dan perintah untuk

memberi tanggapan rangsangan. Unit terkecil pelaksanaan kerja sistem saraf adalah

sel saraf atau neuron

Cara Kerja Sitem Saraf

Pada sistem saraf ada bagian-bagian yang disebut :

a. Reseptor : alat untuk menerima rangsang biasanya berupa alat indra

b. Efektor : alat untuk menanggapi rangsang berupa otot dan kelenjar

c. Sel Saraf Sensoris : serabut saraf yang membawa rangsang ke otak

d. Sel saraf Motorik : serabut saraf yang membawa rangsang dari otak

e. Sel Saraf Konektor : sel saraf motorik atau sel saraf satu dengan sel saraf lain.
Skema terjadinya gerak sadar

Rangsang -reseptor – sel saraf sensorik – otak-sel saraf motorik-efektor-

tanggapan

Sistem Hormon

Hormon merupakan salah satu sistem koordinasi di dalam tubuh dengan

menggunakan cairan yang diedarkan oleh pembuluh darah. Dengan menggunakan

hormon rangsang lebih lambat diberi tanggapan. Satu kelebihan koordinasi

menggunakan hormon yaitu dengan sedikit saja hormon mampu mempengaruhi organ-

organ yang menjadi sasarnnya. Hipofisa (Pituitary). Kelenjar ini merupakan kelenjar

yang paling banyak menghasilkan jenis-jenis hormon. Letaknya di otak

Macam hormon yang dihasilkan :

1) Somatotropin: berfungsi mempercepat pertumbuhan

2) Prolaktin : berfungsi mengantar kegiatan kelenjar susu

3) Tireotropin: mempengaruhi aktivitas kelenjar tiroid

4) Adnecorticotropin : mempengaruhi aktivitas kelenjar anak ginjal bagian kortek

5) Gonadotropin: mempengaruhi aktivitas ovarium atau testis

6) Vasopresin: mengatur penyempitan pembuluh darah

7) Oksitosin : mengatur kontraksi otot uterus pada saat melahirkan.

Kelenjar gondok (kelenjar tiroid)

Hormon yang dihasilkan yaitu tiroksin dan berfungsi mengatur pertumbuhan dan

metabolisme. Letak kelenjar di sekitar jakun.

Kelenjar anak gondok (kelenjar paratiroid)

Terletak di dekat kelenjar gondok. Hormon yang dihasilkan yaitu parathormon

dengan fungsi mempertahankan kadar kalsium dan fosfor dalam darah.

Kelenjar anak ginjal (kelenjar adrenal)


Terletak menempel pada bagian atas ginjal. Bagian kulit menghasilkan kortison yang

berfungsi mengatur metabolisme dan mengatur keseimbangan air dan garam.

Sedang bagian sumsum (medulla) menghasilan adrenalin (epinefrin) yang berfungsi

mempengaruhi denyut jantung, mengatur otot-otot kandung kencing juga mengatur

kadar gula darah dengan cara mengubah glikogen menjadi glukosa.

Kelenjar Pankreas

Kelenjar pankreas bagian pulau-pulau Langerhans menghasilkan hormon insulin.

Fungsi hormon ini mengatur kadar gula darah dengan cara mengubah glukosa

menjadi glikogen.

Kelenjar kelamin

1. Pada laki-laki

Terletak dibagian testis. Hormon yang dihasilkan yang terpenting yaitu testosteron

yang berfungsi mempertahankan proses pembentukan sperma dan menumbuhkan

cirri-ciri kelainan sekunder

2. Pada wanita

Terletak pada ovarium. Hormon yang dihasilkan :

1) Estrogen, untuk mempertahankan pembentukan ovum dan cirri-ciri kelainan

sekunder

2) Progesteron, mengatur pembentukan plasenta dan produksi air susu.


Sinapsis adalah titik temu antara terminal akson salah satu neuron dengan neuron
lain. Sinapsis dibentuk oleh terminal akson yang membengkak. Di dalam sitoplasma
sinapsis, terdapat vesikula sinapsis. Ketika impuls mencapai ujung neuron, vesikula
akan bergerak, lalu melebur dengan membran pra-sinapsis dan melepaskan
asetilkolin. Asetilkolin berdifusi melalui celah sinapsis, lalu menempel pada reseptor
di membran pasca-sinapsis. Penempelan asetilkolin pada reseptor menimbulkan
impuls pada sel saraf berikutnya. Enzim asetilkolinesterase menguraikan asetilkolin
yang tugasnya sudah selesai.

Pada setiap bagian otak, terdapat jutaan neuron yang saling terhubung lewat
sinapsis. Anak-anak memiliki sekitar 1016 sinapsis (10 quadrillion). Jumlah ini
berkurang seiring bertambahnya usia. Orang dewasa memiliki 10 15 sampai 5 × 1015 (1-
5 quadrillion) sinapsis.

Eksositosis adalah mekanisme transpor molekul besar seperti protein dan


polisakarida, melintasi membran plasma dari dalam ke luar sel (sekresi) dengan cara
menggabungkan vesikula berisi molekul tersebut dengan membran plasma. [1][2]
Vesikula transpor yang lepas dari aparatus Golgi dipindahkan oleh sitoskeleton ke
membran plasma.[1] Ketika membran vesikula dan membran plasma bertemu, molekul
lipid membran menyusun ulang dirinya sendiri sehingga kedua membran bergabung. [1]
Kandungan vesikulanya kemudian tumpah ke luar sel. [1] Banyak sel sekretoris
menggunakan eksositosis untuk mengirim keluar produk-produknya. [1] Misalnya sel
tertentu dalam pankreas menghasilkan hormon insulin dan mensekresikannya ke
daam darah melalui eksositosis.[1] Contoh lain adalah neuron atau sel saraf yang
menggunakan eksositosis untuk melepaskan sinyal kimiawi yang merangsang neuron
lain atau sel otot.[1] Ketika sel tumbuhan sedang membuat dinding, eksositosis
mengeluarkan karbohidrat dari vesikula Golgi ke bagian luar selnya. [1]
Proses eksositosis sebagai mekanisme transmis sinya molekul antar sel neuron
2. Molekul sinyal (neurotransmiter) dibungkus oleh vesikula
7. Eksositosis molekul sinyal

Eksositosis adalah mekanisme transpor molekul besar seperti protein dan


polisakarida, melintasi membran plasma dari dalam

Mikrosefalus adalah kelainan otak dengan ukuran kepala lebih kecil dari ukuran
kepala rata-rata berdasarkan umur dan jenis kelamin. Kepala dikatakan lebih kecil
jika ukuran lingkar kepala kurang dari 42 cm atau lebih kecil dari standar deviasi 3
dibawah angka rata-rata.

Mikrosefalus seringkali terjadi akibat kegagalan pertumbuhan otak pada kecepatan


yang normal. Beberapa penyakit yang mempengaruhi pertumbuhan otak dapat
menyebabkan mikrosefalus. Mikrosefalus seringkali berhubungan dengan
keterbelakangan mental. Mikrosefalus dapat terjadi setelah infeksi yang
menyebabkan kerusakan pada otak pada bayi yang sangat muda (misalnya meningitis
dan meningoensefalitis).

Zalir serebrospinal (bahasa Inggris: Liquor cerebrospinalis, cerebrospinal fluid,


CSF) adalah sejenis cairan tubuh yang menempati ruang sub-arachnoid dan sistem
ventrikular yang menyelimuti otak dan sumsum tulang belakang. CSF merupakan
larutan yang menyangga sistem saraf pusat. Oleh karena CSF, otak dapat
mengambang dengan sempurna dan tidak mengalami gangguan oleh beratnya sendiri,
terutama saat terjadi gerakan kepala.
Sistem Saraf dan Hormon pada Makhluk
hidup
Sistem yang fungsinya itu dapat mengatur dan mengendalikan kerja alat tubuh agar
tubuh dapat bekerja dengan serasi dan sesuai dengan fungsinya dan itu dinamakan
dengan sistem koordinasi. Dalam Sistem koordinasi terdapat sistem saraf dan
hormon dan berikut inilah pengertiannya :

Sistem Saraf
Sistem saraf itu disusun dari bagian yang paling kecil, yaitu sel saraf (neuron). Kalau
Dilihat dari fungsinya, sel saraf itu dapat dibedakan atau dibagi menjadi 4 yaitu :
1.    Neuron sensoris yang fungsinya untuk meneruskan rangsang dari penerima
(reseptor) ke saraf pusat (otak).
2.    Neuron motoris yang berfungsi untuk meneruskan rangsang dari otak menuju ke
otot dan kelenjar.
3.    Neuron penghubung yang fungsinya itu menghubungkan sel saraf yang satu
dengan sel saraf yang lainnya, dan ternyata neuron penghubung ini kalau kita bisa
lihat banyak ditemukan pada otak dan sumsum tulang belakang.
4.    Neuron ajustor berfungsi sebagai penghubung antara neuron sensorik dengan
motorik di sumsum tulang belakang dan otak.

Berikut ini adalah bagian-bagian dari sel saraf.


1.  Badan sel merupakan bagian yang terbesar dari suatu sel saraf, yang terdiri atas
nukleus dan sitoplasma.
2.    Dendrit itu seperti serabut sel saraf yang bercabang pendek, serta keluar
dari    sel.
Kalau Akson kayak serabut sel saraf yang panjang serta berfungsi dalam
menghantarkan impuls dari badan sel ke sel saraf lain. Dan pada Umumnya akson itu
dibungkus dari selubung yang dinamakan selubung Myelin, daerah akson yang tidak
dibungkus dengan selubung Myelin yang disebut Nodus Ranvier.

Sistem Saraf Manusia


Pada manusia Sistem saraf itu terdiri dari sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi.
Sistem saraf pusat itu terdiri dari:
1.    Otak
Bagian-bagian dari otak, yaitu:
a.    kalu Otak    besar    {Cerebrum)  ini  merupakan    pusat dari saraf   utama yang
tugasnya itu untuk mengkoordinasikan semua kegiatan yang disadari.
b.    sementara kalu Otak tengah (Mesenchefalon) itu berfungsi sebagai pusat
refleksi pupil pada mata dan sebagai pengatur keseimbangan tubuh.
c.    sedangkan Otak kecil (Cerebellum) ini merupakan pusat dari suatu
keseimbangan, koordinasi gerak,dengan penghalusan gerak.
d.    dan kalau Sumsum lanjutan {Medulla oblongata)ini dapat menghubungkan otak
kecil dengan sumsum tulang belakang.

Berikut ini selaput yang melapisi otak.


a.    Dura matter: berupa selaput yang kuat dan menempel pada tengkorak.
b.    Arakhnoid: bentuknya itu mirip lho kayak sarang laba-laba dan ini juga 
terdapat cairan
serebrospinalis. Fungsinya itu untuk melindungi otak dari bahaya kerusakan mekanik
seperti benturan.
c.    Pia matter, lapisan ini lapisan yang paling dekat  dengan permukaan dari otak
dan mengandung banyak pembuluh.

2.    Sumsum tulang belakang {Medula spinalis)


Sumsum tulang belakang memiliki fungsi yang utama sebagai berikut.
a.  dapat Menghubungkan sistem saraf tepi ke otak atau sebagai penghantar impuls
saraf dari otak dan menuju otak.
b.    Sebagai pusat gerak refleks.
Sumsum tulang belakang ini terletak di dalam rongga ruas tulang belakang (dari ruas
tulang leher sampai tulang ekor), terdiri atas lapisan dalam yang berwarna kelabu
dan lapisan luaryang berwarna putih.

Sistem saraf tepi merupakan sistem saraf yang dapat menghubungkan semua bagian
tubuh dengan pusat saraf (otak dan sumsum tulang belakang). Sistem saraf tepi,
terdiri ini dari sistem saraf sadar (somatik) dan sistem saraf tak sadar (otonom).
1.    Sistem saraf sadar yang fungsinya itu untuk mengontrol kegiatan seluruh tubuh
yang cara kerjanya diatur oleh otak.

2.    Sistem saraf tak sadar berfungsi untuk mengontrol kegiatan tubuh yang cara
kerjanya itu tidak dapat diatur otak. Saraf ini meliputi susunan saraf simpatik dan
parasimpatik. Perbedaan saraf simpatik dan parasimpatik berdasarkan pada posisi
ganglion. Ganglion pada saraf simpatik menempel di sepanjang sumsum tulang
belakang, sedangkan ganglion saraf parasimpatik menempel pada organ yang dibantu
kerjanya, seperti sekresi keringat, denyut jantung, dan gerak saluran pencernaan.
Fungsi kerja saraf simpatik dan parasimpatik adalah berlawanan.
Mekanisme Gerak Manusia
Rangsangan (impuls) yang,mengenai tubuh diterima oleh organ reseptor yang
kemudian diteruskan ke pusat saraf. Dari pusat saraf akan disampaikan tanggapan
(respon) ke organ efektor dalam bentuk gerakan. Gerakan yang sudah dihasilkan
dapat dikelompokkan sebagai berikut.
1.    Gerak biasa. Urutan jalannya impuls pada gerak biasa, yaitu: Rangsangan -> sel
saraf sensorik -> otak-sel saraf motorik -> respon pada organ efektor
2.    Gerak refleks terjadi secara otomatis terhadap rangsangan tanpa kontrol dari
otak sehingga dapat berlangsung cepat. Gerak refleks itu terjadi tanpa kita sadari
terlebih dahulu atau tanpa dipengaruhi kehendak. Contoh: mengangkat tangan ketika
terkena api dan mengangkat kaki ketika tertusuk.
Urutan perambatan impuls pada gerak refleks, yaitu:
Stimulus pada organ reseptor -> sel saraf sensorik -> sel penghubung (asosiasi)
pada sumsum tulang belakang -> sel saraf motorik -> respon pada organ efektor.

Kelainan dan Penyakit Sistem Saraf Manusia


Sistem saraf manusia dapat mengalami gangguan kerja berupa penyakit atau
kelainan lainnya. Contoh:
1.    Meningitis
Meningitis merupakan peradangan selaput pembungkus otak yaitu meninges.
Meningitis disebabkan oleh virus sehingga dapat menular.
2.    Multiple sclerosis (MS = sklerosis ganda atau disseminated sclerosis) Multiple
sclerosis merupakan penyakit saraf kronis yang dapat memengaruhi sistem saraf
pusat, sehingga menyebabkan gangguan pada organ, seperti rasa sakit, masalah
penglihatan, berbicara, depresi, gangguan koordinasi dan kelemahan pada otot
sampai kelumpuhan.
3.    Nyeri saraf
Nyeri saraf dapat terjadi karena adanya gangguan saraf sensorik maupun motorik.
Gejala nyeri saraf sering disertai dengan gejala lain seperti kehilangan rasa. Urat
saraf terjepit dan penyakit urat saraf gangguan metabolik (seperti diabetic
neuropaty pada penderita penyakit kencing manis atau diabetes mellitus). Gangguan
motorik karena nyeri saraf dari yang ringan (seperti kram) sampai gangguan berat
(seperti kelumpuhan).
4.    Hidrocephalus
Tanda hidrocephalus berupa pembengkakan kepala karena kelebihan cairan yang ada
di sekitar otak. Akibatnya, dapat menyebabkan gangguan metabolisme dan gangguan
organ tubuh.
5.    Penyakit urat saraf terjepit
Penyakit saraf terjepit sering terjadi pada leher, pinggang, dan telapak tangan.
6.    Parkinson dengan gejala tangan dan kaki gemetar.
7.    Gegar otak terjadi karena otak mengalami kerusakan.
8.    Imsomnia atau lupa ingatan sementara.

Hormon
Hormon adalah suatu zat kimia yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin atau kelenjar
buntu. Kelenjar ini merupakan kelenjar yang tidak mempunyai saluran sehingga
sekresinya akan masuk aliran darah dan mengikuti peredaran darah ke seluruh
tubuh. Pengaruh hormon berbeda dengan saraf. Perubahan yang dikontrol oleh
hormon biasanya merupakan perubahan yang memerlukan waktu panjang. Dalam
tubuh manusia, ada tujuh kelenjar endokrin yang penting, yaitu hipofisis, tiroid,
paratiroid, kelenjar adrenalin (anak ginjal), pankreas, ovarium, dan testis.

You might also like