Professional Documents
Culture Documents
Dalam Ekonomi Tradisional Uang didefinisikan Sebagai setiap alat tukar yang
dapat diterima secara umum. Alat tukar itu berupa benda apa saja yang dapat
diterima oleh setiap orang di masyarakat dalam proses pertukaran barang dan jasa.
Menurut fungsinya Uang diartikan : uang adalah sebagai satuan nilai dan
sebagai standar pembayaran yang tertunda – tidak menolong untuk menentukan
“benda” yang termasuk dalam penawaran uang dan mana yang tidak termasuk,
karena benda-benda tersebut berupa abstraksi yang dapat dihubungkan dengan
banyak benda lain yang berbeda”. (Stephen M.Golgfeld dan Lester V. Chandler 11)
Definisi uang menurut hukum menyebutkan bahwa uang tidak memuaskan untuk
keperluan analisis ekonomi. Alasannya antara lain, bahwa orang mungkin menolak
menerima benda-benda secara hukum yang didefinisikan sebagai uang dan
mungkin bahkan menolak
untuk menjual barang dan jasa kepada mereka yang memberikan alat pembayaran
yang sah dalam pembayarannya.(Stephen M.Golgfeld dan Lester V. Chandler 11)
Menurut Emile Durkheim, uang dapat dipahami sebagai fakta sosial yang
keberadaannya dalam masyarakat bersifat bebas dari motif-motif personal, obyektif
bahkan bersifat memaksa terhadap individu.
Menurut Talcote Parsons, uang tidak hanya sebagai instrument ekonomi tetapi juga
bahasa simbolik yang terbagi, ini bukan komoditi melainkan penanda.
Menurut Zelizer, uang menunjukkan pada konsep ”special monies. Sebagian besar
diskusi tentang uang yang dilakukan oleh para antropolog tersebut hanya
berurusan dengan bentuk-bentuk uang primitif.
Fungsi Uang
Fungsi pokok uang :
Jenis-Jenis Uang
Uang yang beredar dalam masyarakat atau menurut lembaga yang mengeluarkan
dapat dibedakan dalam 2 (dua) jenis, yaitu :
• Uang kartal
Uang kartal adalah alat pembayaran yang sah dan wajib digunakan oleh
masyarakat dalam melakukan transaksi jual-beli sehari-hari.
• Uang giral
Uang giral merupakan uang yang dimiliki masyarakat dalam bentuk simpanan
(deposito) yang dapat ditarik sesuai kebutuhan. Untuk menarik uang ini, orang
menggunakan cek. Cek yang dibuat atas nama statu rekening deposito merupakan
perintah kepada bank untuk membayar kepada orang yang ditunjuk pemilik
rekening.
Uang giral merupakan uang yang sah secara ekonomi tetapi secara hukum tidak,
artinya hanya berlaku pada kalangan tertentu saja sehingga orang yang menolak
pembayaran dengan uang giral contohnya cek tidak dapat dituntut. Untuk
mengambil uang giral dapat digunakan cek atau giro.
a) Cek merupakan suatu perintah kepada bank untuk membayarkan sejumlah dana,
dimana cek dikenal ada tiga macam:
1. Cek atas unjuk
2. Cek atas nama
3. Cek silang.
b) Giro Bilyet adalah surat perintah nasabah bank untuk memindahkan sejumlah
uang dari rekeningnya kepada rekening nasabah yang lain yang ditunjuk. Jadi Giro
bilyet tidak dapat ditukarkan dengan uang tunai di bank penerimanya.
• Uang logam
Uang logam biasanya terbuat dari emas atau perak karena emas dan perak
memenuhi syarat-syarat uang yang efisien. Karena harga emas dan perak yang
cenderung tinggi dan stabil, emas dan perak mudah dikenali dan diterima orang.
Disamping itu, emas dan perak tidak mudah musan. Emas dan perak juga mudah
dibagi-bagi menjadi unit
yang lebih kecil. Di zaman sekarang, uang logam tidak dinilai dari berat emasnya,
namun dari nilai nominalnya. Nilai nominal itu merupakan pernyataan bahwa
sejumlah emas dengan berat tertentu terkandung di dalamnya.
• Uang kertas
Uang kertas adalah uang yang terbuat dari kertas dengan gambar dan cap tertentu
dan merupakan alat pembayaran yang sah. Menurut penjelasan UU No. 23 tahun
1999 tentang Bank Indonesia, yang dimaksud dengan uang kertas adalah uang
dalam bentuk lembaran
yang terbuat dari bahan kertas atau bahan lainnya (yang menyerupai kertas).
Menurut J.M. Keynes ada 3 (tiga) alasan orang memegang uang, yaitu :
• Motif Spekulasi
Permintaan uang untuk ditujukan memperoleh keuntungan secara cepat, karena
mengetahui peluang ekonomi yang menguntungkan.