You are on page 1of 13

Kelompok Sosial

Ini merupakan makalah yang saya buat dalam pembelajaran saya di SMA Negeri 2
Sukoharjo, saya percaya dengan berbaginya saya pada khalayak maka saya pun akan
bertambah wawasan.

AFTER SHOW

Perdamaian dan keadilan sejati hanya bisa terwujud di dunia ini dengan menampilkan
islam sebagai rahmat sekalian alam. Dan kami akan belajar dengan sungguh-sungguh
untuk menjadi yang terdepan menciptakan kenyamanan di bumi ini.

Mulai dari mempelajari kelompok sosial. Mulai dari berinteraksi di dalam kelas. Mulai
dari kelompok diskusi. Mulai dari menuliskan pemikiran kami di atas selembar kertas .
Hingga membuat makalah yang saat ini tersaji di hadapan pembaca.

Inilah langkah kecil kami untuk mencoretkan tinta emas dalam perjalanan kami
menempuh pengembaraan ke negeri impian .

Negeri di atas awan.

Negeri yang akan diisi oleh penerusnya. Jika anda salah satunya, silahkan bergabung
dengan kami !

Kami tidak hadir karena satu peristiwa

Kami hadir untuk membuat banyak peristiwa

Menciptakan sejuta prestasi

Merangkum ilmu

Menerangi dunia

Seperti kunang-kunang yang selalu hadir di kala gelap mulai datang …

Menurut hemat kami,

ini bukan titik hanya sebuah koma ,,,

Semoga ALLAH SWT selalu bersama kita. Amin.


PENDAHULUAN

Puji syukur atas kuasa Allah SWT bagi manusia sebagai makhluk di jagad raya yang
memiliki suatu karsana kreatif, inspiratif, inovatif, dan penuh inisiatif.

Mempelajari sosiologi berarti mempelajari hubungan antarmanusia. Manusia tidak dapat


hidup sendiri sebab itu manusia membutuhkan manusia lain untuk tetap dapat bertahan
hidup (Human society). Hidup berkelompok merupakan hal yang sejak zaman dahulu
dilakukan oleh nenek moyang kita sebab dengan berkelompok dapat saling membantu
dalam mengatasi berbagai masalah yang muncul. Inilah sifat alami manusia,
membutuhkan makhluk hidup lainnya.

Dalam kelompok-kelompok sosial dapat diketahui kualitas hubungan antaranggota.


Akrab tidaknya manusia satu dengan yang lain dalam berinteraksi sangat mempengaruhi
kualitas hubungan. Tentunya akan ada perbedaan ketika kita melihat kelompok sosial
yang kecil yakni keluarga dengan kelompok sosial yang bersifat formal seperti Persatuan
Guru Republik Indonesia ataupun Serikat Kerja. Nah, inilah yang kami pelajari tentang
Klasifikasi Kelompok Menurut Kualitas Hubungan Antaranggota.

Kualitas atau derajat kemampuan, dalam hal ini derajat ke-intensif-an interaksi dalam
kelompok dapat menjadi dasar terbentuknya sebuah bangsa yang bermartabat ketika
didalam hubungan antaranggota kelompok memberikan kualitas terbaik dirinya untuk
kepentingan bersama yang positif. Setidaknya, didalam pergaulan masyarakat hanya akan
ada sebuah pemikiran/pandangan positif dalam menghadapi suatu hal/masalah.

Hubungan antaranggota (Soerjono Soekanto) membaginya menjadi kelompok primer dan


kelompok sekunder. Kelompok primer seperti namanya ialah kelompok pokok yang pasti
di setiap masyarakat memilikinya yaitu keluarga. Keluarga merupakan kelompok sosial
terkecil yang memilki ikatan batin yang kuat atau keseringan dalam berjumpa yang dalam
interaksinya terdapat kehangatan (untuk keluarga yang normal).
Sementara kelompok sekunder adalah kelompok lain atau kelompok kedua. Disini
bersifat formal seperti suatu “Ikatan” tetapi yang terstruktur serta terorganisir. Misalnya,
Ikatan Dokter Indonesia, Ikatan Pancak Silat Indonesia, Persatuan Bola Basket Seluruh
Indonesia dan sebagainya. Kelompok sekunder inilah yang mengisi kekosongan peranan
kelompok primer.

KELOMPOK SOSIAL
Manusia pada umumnya dilahirkan sendiri, akan
tetapi ia adalah makhluk yang telah mempunyai
naluri untuk hidup dengan manusia-manusia lain,
naluri yang dinamakan GREGARIOUSNESS dan karena itu manusia juga disebut social
animal, hewan yang senantiasa mempunyai naluri untuk hidup bersama.

Manusia sejak lahir mempunyai dua hasrat yaitu :

Keinginan untuk menjadi satu dengan manusia lain di sekelilingnya yaitu


masyarakat.

Keinginan menjadi satu dengan alam di sekelilingnya.

Pembentukan norma kelompok

Perilaku kelompok, sebagaimana semua perilaku sosial, sangat dipengaruhi oleh


norma-norma yang berlaku dalam kelompok itu. Sebagaimana dalam dunia sosial pada
umumnya, kegiatan dalam kelompok tidak muncul secara acak. Setiap kelompok
memiliki suatu pandangan tentang perilaku mana yang dianggap pantas untuk dijalankan
para anggotanya, dan norma-norma ini mengarahkan interaksi kelompok.

Norma muncul melalui proses interaksi yang perlahan-lahan diantara anggota


kelompok. Pada saat seseorang berprilaku tertentu pihak lain menilai kepantasasn atau
ketidakpantasan perilaku tersebut, atau menyarankan perilaku alternatif (langsung atau
tidak langsung). Norma terbentuk dari proses akumulatif interaksi kelompok. Jadi, ketika
seseorang masuk ke dalam sebuah kelompok, perlahan-lahan akan terbentuk norma, yaitu
norma kelompok.

Perubahan kelompok sosial

Kelompok sosial umumnya mengalami perubahan akibat proses revolusi karena


pengaruh dari luar. Keadaan tidak stabil pada kelompok sosial dapat terjadi sebagai
akibat konflik antar kelompok karena kurangnya keseimbangan antara kekuatan-kekuatan
dalam kelompok tersebut. Ada golongan dalam kelompok sosial yang ingin merebut
kekuasaan dengan mengorbankan golongan lain, atau ada kepentingan tidak seimbang,
sehingga timbul ketidakadilan atau perbedaan paham atau pandangan tentang cara
mencapai tujuan kelompok. Kesemuanya itu mengakibatkan terjadinya perpecahan
didalam kelompok sosial, sehingga timbul perubahan struktur kelompok sosial.
Timbulnya struktur kelompok sosial yang baru, pada akhirnya bertujuan mencapai
keadaan yang seimbang dan stabil.

Perubahan struktur kelompok sosial dapat pula terjadi karena sebab-sebab dari
luar. Ancaman dari luar misalnya, sering kali menjadi faktor yang mendorong terjadinya
perubahan struktur kelompok sosial. Situasi yang membahayakan yang berasal dari luar
akan memperkuat rasa persatuan dan mengurangi keinginan-keinginan untuk
mementingkan diri sendiri dari anggota-anggota kelompok sosial tersebut. Sebab lain,
yaitu pergantian pimpinan, staff, atau anggota kelompok sosial yang tidak sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.

Menurut Max Weber, dalam masyarakat multicultural ada beberapa macam


kelompok sosial. Kelompok sosial yang satu berbeda dari kelompok sosial yang lain,
walaupun mereka termasuk dalam suatu masyarakat yang sama. Max Weber
mengemukakan bahwa kelompok masyarakat majemuk berkaitan dengan tatanan yang
mengikat dan dipengaruhi oleh kondisi ekonomi, politik, dan kebudayaan.

Masyarakat Indonesia tergolong masyarakat multikultural, yaitu masyarakat yang


beragam etnis/ suku bangsa, ras, agama, bahasa, adatistiadat, profesi, golongan politik
dsb. Keberagaman suku bangsa dan kebudayaan tersebut, tentu saja berpengaruh terhadap
sistem dan struktur sosial. Karena itu, dalam masyarakat Indonesia terdapat bermacam-
macam kelompok sosial berdasarkan kriteria tertentu, seperti kelompok sosial yang
terbentuk karena kepentingan etnis atau suku bangsa, kelompok sosial kerena
kepentingan agama, kerena kepentingan profesi dsb. Perkembangan kelompok sosial itu
terjadi melalui 2 proses, yaitu proses yang bersifat alami dan disengaja.

PENGERTIAN KELOMPOK SOSIAL

Soerjono Soekanto
Himpunan atau kesatuan-kesatuan manusia yang hidup bersama karena saling
hubungan diantara mereka secara timbal balik dan saling mempengaruhi.

Mayor Polak
Sejumlah orang yang saling berhubungan dalam sebuah struktur.

Robert K. Merton
Sekumpulan orang yang saling berinteraksi sesuai dengan pola yang telah
mapan.

Mac Iver & Charles H.Page


Himpunan atau kesatuan-kesatuan manusia yang hidup bersama, yang
bersifat mempengaruhi dan saling menolong.

Hendropuspito

Suatu kumpulan nyata, teratur dan tetap dari individu-individu yang


melaksanakan perananya secara berkaitan guna mencapai tujuan bersama.

Paul B. Horton dan Chester L. Hunt


Kumpulan manusia yang memiliki kesadaran akan keanggotaanya dan saling
berinteraksi.

Buku Pelajaran Sosiologi Penerbit Yudhistira

Sekumpulan manusia yang memiliki persamaan ciri dan memiliki pola interaksi
yang terorganisir secara berulang-ulang, serta memiliki kesadaran bersama akan
keanggotaanya.

Dengan demikian, dari berbagai sumber yang telah kelompok kami pelajari maka kami
memiliki simpulan atau definisi, sebagai berikut :

“Kelompok sosial (social group) merupakan suatu himpunan atau


suatu kesatuan-kesatuan manusia manusia yang hidup bersama, yang
disebabkan oleh adanya hubungan timbal-balik yang saling
mempengaruhi dan adanya kesadaran untuk saling tolong menolong
untuk mencapai kepentingan bersama serta terstrukur yang
juga didalamnya terikat norma.”

SYARAT-SYARAT KELOMPOK SOSIAL

Suatu himpunan manusia disebut kelompok sosial apabila memenuhi persyaratan,

berikut ini :

Adanya kesadaran sebagai bagian dari kelompok yang bersangkutan.

Memiliki struktur, kaidah dan pola perilaku yang sama.

Memiliki norma-norma yang mengatur hubungan di antara anggotanya.

Memiliki kepentingan bersama.


Adanya interaksi dan komunikasi di antara para anggotanya.

CIRI-CIRI KELOMPOK SOSIAL

Merupakan kesatuan yang nyata.

Memiliki struktur sosial.

Memiliki norma-norma.

Memiliki faktor pengikat.

Adanya interaksi dan komunikasi.

DASAR PEMBENTUKAN KELOMPOK SOSIAL

Manusia mempunyai pikiran, perasaan, dan kehendak untuk memenuhi berbagai


kebutuhan hidupnya didalam kelompok sosial. Oleh sebab itu, kelompok-kelompok yang
terdapat dalam masyarakat terbentuk melalui proses. Secara umum, beberapa dasar yang
melandasi orang membentuk kelompok sosial adalah sebagai berikut :

1. Faktor Kepentingan yang Sama (Common Interest)


Adanya kepentingan yang sama dapat mendorong sekelompok orang membentuk
kelompok sosial. Sejalan dengan perkembangan masyarakat modern, kelompok-
kelompok sosial berdasarkan kepentingan yang sama semakin berkembang.
Misalnya; kelompok arisan, kelompok seniman dan kelompok olahragawan.

2. Faktor Darah dan Keturunan yang Sama (Common Acestry)

Keturunan
yang
sama
merupakan dasar persatuan dan tali
persaudaraan. Individu-individu yang
tinggal dalam masyarakat yang memilki
latar belakang suku bangsa atau nenek
moyang yang sama kemudian
membentuk sebuah kelompok sosial,
seperti kelompok keturunan Pakistan,
kelompok keturunan cina dan keturunan
Arab dan sebagainya.

1. Faktor Geografis

Pengaruh tingkat kedekatan, atau kedekatan geografis, terhadap keterlibatan


seseorang dalam sebuah kelompok tidak bisa diukur. Kita membentuk kelompok
bermain dengan orang-orang di sekitar kita. Kita bergabung dengan kelompok
kegiatan sosial lokal. Kelompok tersusun atas individu-individu yang saling
berinteraksi. Semakin dekat jarak geografis antara dua orang, semakin mungkin
mereka saling melihat, berbicara, dan bersosialisasi. Singkatnya, kedekatan fisik
meningkatkan peluang interaksi dan bentuk kegiatan bersama yang
memungkinkan terbentuknya kelompok sosial. Jadi, kedekatan menumbuhkan
interaksi, yang memainkan peranan penting terhadap terbentuknya kelompok
pertemanan.

2. Faktor Daerah Asal yang Sama

Kesamaan daerah asal terkadang dipakai sebagai dasar bagi pembentukan sebuah
kelompok sosial. Hal ini sering kali terjadi pada para perantau. Merasa memiliki
budaya sama, bahasa sama, cara berpikir serta pola kerja yang sama, akhirnya
individu-individu tersebut membentuk sebuah kelompok sosial. Contohnya;
KMJB ( Keluarga Mahasiswa Jawa Barat), Keluarga besar Minang, dan Keluarga
Besar Ende Lio.

TIPE-TIPE (Klasifikasi) KELOMPOK SOSIAL

Klasifikasi Durkheim – Solidaritas antaranggota

Klasifikasi Ferdinand Tonnies – Erat longgarnya ikatan

Klasifikasi W.G. Summer – Identifikasi diri

Klasifikasi Soerjono Soekanto – Hubungan diantara para anggotanya

Klasifikasi Berdasarkan Acuan cara bersikap dan bertindak

Klasifikasi Berdasarkan Cara Terbentuknya

KLASIFIKASI KELOMPOK DILIHAT DARI KUALITAS HUBUNGAN


ANTARANGGOTA

Klasifikasi kelompok dilihat dari kualitas hubungan antaranggota dapat dibedakan


menjadi kelompok primer dan kelompok sekunder.

KELOMPOK PRIMER
Merupakan suatu kelompok yang
hubungan antaranggotanya saling mengenal
dan bersifat informal. Didalamnya terdapat
kerja sama yang erat dan bersifat pribadi, interaksi sosial dilakukan secara tatap muka
(face to face). Walaupun kita menjadi anggota banyak kelompok, kita terikat secara
emosional hanya pada beberapa kelompok saja. Hubungan kita dengan keluarga kita,
kawan-kawan kita, dan tetangga yang dekat (di kampung/desa bukan di real estate),
terasa lebih akrab, lebih personal, lebih menyentuh hati kita. Menurut Charles Holston
Cooley dalam bukunya Social Organization - penerbit New York (1909) mendefinisikan
kelompok primer berkarakteristik lebih dekat dan lebih hangat dalam bekerja sama dan
berinteraksi.

Dua Karakteristik dasar komunikasi kelompok primer. Pertama, kualitas komunikasi


kelompok primer bersifat dalam dan meluas. Dalam arti menembus kepribadian kita yang
paling tersembunyi, menyingkap unsur- unsur back stage (perilaku yang hanya kita
tampakkan secara privat saja). Meluas, artinya sedikit sekali kendala yang menentukan
rentangan dan cara berkomunikasi. Pada kelompok primer kita leluasa mengungkapkan
hal- hal yang bersifat pribadi dengan berbagai lambang, verbal maupun non verbal.

Kedua, komunikasi pada kelompok primer bersifat personal. Dalam kelompok primer
yang penting buat kita ialah siapa dia, bukan apakah dia. Kita mengkomunikasikan
seluruh pribadi kita. Hubungan kita dengan anggota kelompok primer bersifat unik dan
tidak dapat dipindahkan (non transferable). Contohnya seorang anak ditinggal wafat
ibunya, dan ayahnya mempunyai istri lagi (lebih cantik dan lebih muda). Tetapi
hubungan anak dan ibu kandungnya tidak dapat dipindahkan begitu saja dengan
hubungan dengan ibu tirinya. Jenis hubungan antara anak dengan mendiang ibu kandung
disebut personal. Sementara dengan ibu tiri masih impersonal. Yang termasuk dalam
kelompok primer adalah : Keluarga, Klik, dan Sahabat.

KELOMPOK SEKUNDER
Merupakan kelompok yang
hubungan antaranggotanya bersifat normal,
impersonal, dan didasarkan pada asas manfaat. Kelompok sosial yang terdiri dari banyak
orang, antara siapa hubungannya tidak perlu berdasarkan pengenalan secara pribadi dan
juga sifatnya tidak begitu langgeng tetapi terstruktur dalam interaksinya. Kelompok
sekunder adalah lawan kata kelompok primer. Hubungan kita dengan mereka (kelompok
sekunder) tidak akrab, tidak personal, dan tidak menyentuh hati kita, namun solidaritas
masih ada bila menyangkut sebah kepentingan tertentu.

Dua Karakteristik dasar dalam komunikasi kelompok sekunder. Komunikasi


hanya bersifat dangkal, (hanya menembus bagian luar dari kepribadian kita saja) dan
terbatas (hanya berkenaan dengan hal-hal tertentu saja). Lambang komunikasi umumnya
verbal dan sedikit sekali non verbal. Kemudian contoh impersonal adalah dengan
hubungan antara karyawan dengan manajer cabang (branch manager). Karyawan tersebut
dapat memindahkan (transferable) hubungan dengan branch manager pengganti yang
baru dengan relatif tanpa kesulitan yang berarti. Hubungan ini disebut hubungan
impersonal. Termasuk dalam kelompok sekunder adalah : organisasi massa, fakultas,
universitas, serikat buruh, Ikatan sarjana sosiologi Indonesaia, PGRI, LBH dan KONI.

Tabel. PERBEDAAN KELOMPOK PRIMER DAN


KELOMPOK SEKUNDER

No. Perbedaan Kelompok Primer Kelompok Sekunder


1 Jumlah Anggota Relatif kecil Relatif besar
2 Pola Hubungan Pribadi, akrab, informal Impersonal, formal
3 Komunikasi Dilakukan langsung secara tatap Sedikit sekali komunikasi
muka dengan tatap muka
4 Sifat Hubungan Permanen, para anggota berada Bersifat temporer, kebersamaan
bersama dalam waktu relative antar anggota relatif singkat
lama
5 Keputusan Kelompok Lebih bersifat tradisional Lebih rasional dan menekankan
pada efisiensi kerja

PENUTUP

Bergabung dengan sebuah kelompok merupakan sesuatu yang murni dari diri
sendiri atau juga secara kebetulan. Misalnya, seseorang terlahir dalam keluarga tertentu.
Namun, ada juga yang merupakan sebuah pilihan. Dua faktor utama yang tampaknya
mengarahkan pilihan tersebut adalah kedekatan dan kesamaan. Pembentukan kelompok
sosial tidak hanya tergantung pada kedekatan fisik, tetapi juga kesamaan di antara
anggota-anggotanya. Sudah menjadi kebiasaan, orang lebih suka berhubungan dengan
orang yang memiliki kesamaan dengan dirinya. Kesamaan yang dimaksud adalah
kesamaan minat, kepercayaan, nilai, usia, tingkat intelegensi, atau karakter-karakter
personal lain. Kesamaan juga merupakan faktor utama dalam memilih calon pasangan
untuk membentuk kelompok sosial yang disebut keluarga.

Setelah pembentukan kelompok sosial berjalan maka didalamnya terdapat kualitas


hubungan ataranggota, adalah hal mutlak yang ada pada suatu interaksi. Baik intens atau
tidak, didalamya memiliki makna yang sangat berarti dalam kelompok sosial (social
group).

Dasar hierarki kelompok sosial itu ialah pembagian tugas dan koordinasi antara
tugas-tugas tiap anggota, yang berhubungan dengan kecakapan dan sumbangannya dalam
mengusahakan tujuan kelompok, termasuk penegasan struktur kelompok, lambat laun
tercipta harapan-harapan yang timbal balik antaranggota.

Struktur kelompok adalah suatu sistem yang cukup tegas mengenai hubungan-
hubungan antara anggota-anggota kelompok berdasarkan peranan-peranan dan status-
status mereka sesuai dengan sumbangan masing-masing dalam interaksi kelompok
menuju tujuannya.

Kelompok sosial bukan merupakan kelompok yang statis. Setiap kelompok sosial
selalu mengalami perkembangan atau perubahan. Beberapa kelompok sosial sifatnya
lebih stabil daripada kelompok lainnya. Strukturnya tidak banyak mengalami perubahan
yang mencolok. Namun, ada pula kelompok sosial yang mengalami perubahan yang
cepat, walaupun tidak ada pengaruh dari luar.

You might also like