You are on page 1of 11

Mazhab (bahasa Arab: ‫مذهب‬, madzhab) adalah istilah dari bahasa Arab, yang berarti jalan

yang dilalui dan dilewati, sesuatu yang menjadi tujuan seseorang baik konkrit maupun
abstrak. Sesuatu dikatakan mazhab bagi seseorang jika cara atau jalan tersebut menjadi ciri
khasnya. Menurut para ulama dan ahli agama Islam, yang dinamakan mazhab adalah metode
(manhaj) yang dibentuk setelah melalui pemikiran dan penelitian, kemudian orang yang
menjalaninya menjadikannya sebagai pedoman yang jelas batasan-batasannya, bagian-
bagiannya, dibangun di atas prinsip-prinsip dan kaidah-kaidah.[1]

Daftar isi
[sembunyikan]

1 Pengertian ulama fiqih


2 Pembagian Mazhab
3 Sunni
o 3.1 Hanafi
o 3.2 Maliki
o 3.3 Syafi'i
o 3.4 Hambali
4 Syi'ah
o 4.1 Ja'fari
o 4.2 Ismailiyah
o 4.3 Zaidiyah
5 Khawarij
6 Lain-lain
7 Referensi

[sunting] Pengertian ulama fiqih


Mazhab menurut ulama fiqih, adalah sebuah metodologi fiqih khusus yang dijalani oleh
seorang ahli fiqih mujtahid, yang berbeda dengan ahli fiqih lain, yang menghantarkannya
memilih sejumlah hukum dalam kawasan ilmu furu'. Ini adalah pengertian mazhab secara
umum, bukan suatu mazhab khusus.[1]

[sunting] Pembagian Mazhab


Mazhab yang digunakan secara luas saat ini antara lain mazhab Hanafi, mazhab Maliki,
mazhab Syafi'i dan mazhab Hambali dari kalangan Sunni. Sementara kalangan Syi'ah
memiliki mazhab Ja'fari, Ismailiyah dan Zaidiyah.

[sunting] Sunni
Artikel utama untuk bagian ini adalah: Sunni

Sunni atau lebih dikenal dengan Ahlus-Sunnah wal Jama'ah pada awal mula
perkembangannya banyak memiliki aliran, ada beberapa sahabat, tabi'in dan tabi'it tabi'in
yang dikenal memiliki aliran masing-masing. Sampai kemudian terdapat empat mazhab yang
paling banyak diikuti oleh Muslim Sunni. Di dalam keyakinan Sunni, empat mazhab yang
mereka miliki valid untuk diikuti, perbedaan yang ada pada setiap mazhab tidak bersifat
fundamental.

[sunting] Hanafi

Artikel utama untuk bagian ini adalah: Mazhab Hanafi

Didirikan oleh Imam Abu Hanifah, Mazhab Hanafi adalah yang paling dominan di dunia
Islam (sekitar 45%), penganutnya banyak terdapat di Asia Selatan (Pakistan, India,
Bangladesh, Sri Lanka, dan Maladewa), Mesir bagian Utara, separuh Irak, Syria, Libanon dan
Palestina (campuran Syafi'i dan Hanafi), Kaukasia (Chechnya, Dagestan).

[sunting] Maliki

Artikel utama untuk bagian ini adalah: Mazhab Maliki

Didirikan oleh Imam Malik, diikuti oleh sekitar 25% muslim di seluruh dunia. Mazhab ini
dominan di negara-negara Afrika Barat dan Utara. Mazhab ini memiliki keunikan dengan
menyodorkan tatacara hidup penduduk Madinah sebagai sumber hukum karena Nabi
Muhammad hijrah, hidup, dan meninggal di sana; dan kadang-kadang kedudukannya
dianggap lebih tinggi dari hadits.

[sunting] Syafi'i

Artikel utama untuk bagian ini adalah: Mazhab Syafi'i

Dinisbatkan kepada Imam Syafi'i memiliki penganut sekitar 28% muslim di dunia.
Pengikutnya tersebar terutama di Indonesia, Turki, Irak, Syria, Iran, Mesir, Somalia, Yaman,
Thailand, Singapura, Filipina, Sri Lanka dan menjadi mazhab resmi negara Malaysia dan
Brunei.

[sunting] Hambali

Artikel utama untuk bagian ini adalah: Mazhab Hambali

Dimulai oleh para murid Imam Ahmad bin Hambal. Mazhab ini diikuti oleh sekitar 5%
muslim di dunia dan dominan di daerah semenanjung Arab. Mazhab ini merupakan mazhab
yang saat ini dianut di Arab Saudi.

[sunting] Syi'ah
Artikel utama untuk bagian ini adalah: Syi'ah

Syi'ah atau lebih dikenal lengkapnya dari kalimat bersejarah Syi`ah `Ali pada awal mula
perkembangannya juga banyak memiliki aliran. Namun demikian hanya tiga aliran yang
masih ada sampai sekarang, yaitu Itsna 'Asyariah (paling banyak diikuti), Ismailiyah dan
Zaidiyah. Di dalam keyakinan utama Syi'ah, Ali bin Abu Thalib dan anak-cucunya dianggap
lebih berhak untuk memegang tampuk kepemimpinan sebagai khalifah dan imam bagi kaum
muslimin. Di antara ketiga mazhab Syi'ah terdapat perbedaan dalam hal siapa saja yang
menjadi imam dan pengganti para imam tersebut pada saat ini.

[sunting] Ja'fari

Artikel utama untuk bagian ini adalah: Mazhab Ja'fari

Mazhab Ja'fari atau Mazhab Dua Belas Imam (Itsna 'Asyariah) adalah mazhab dengan
penganut yang terbesar dalam Muslim Syi'ah. Dinisbatkan kepada Imam ke-6, yaitu Ja'far
ash-Shadiq bin Muhammad bin Ali bin Husain bin Ali bin Abi Thalib. Keimaman kemudian
berlanjut yaitu sampai Muhammad al-Mahdi bin Hasan al-Asykari bin Ali al-Hadi bin
Muhammad al-Jawad bin Ali ar-Ridha bin Musa al-Kadzim bin Ja'far ash-Shadiq. Mazhab ini
menjadi mazhab resmi dari Negara Republik Islam Iran.

[sunting] Ismailiyah

Artikel utama untuk bagian ini adalah: Ismailiyah

Mazhab Ismaili atau Mazhab Tujuh Imam berpendapat bahwa Ismail bin Ja'far adalah Imam
pengganti ayahnya Jafar as-Sadiq, bukan saudaranya Musa al-Kadzim. Dinisbatkan kepada
Ismail bin Ja'far ash-Shadiq bin Muhammad bin Ali bin Husain bin Ali bin Abi Thalib. Garis
Imam Ismailiyah sampai ke Imam-imam Aga Khan, yang mengklaim sebagai keturunannya.

[sunting] Zaidiyah

Artikel utama untuk bagian ini adalah: Zaidiyah

Mazhab Zaidi atau Mazhab Lima Imam berpendapat bahwa Zaid bin Ali merupakan
pengganti yang berhak atas keimaman dari ayahnya Ali Zainal Abidin, ketimbang saudara
tirinya, Muhammad al-Baqir. Dinisbatkan kepada Zaid bin Ali bin Husain bin Ali bin Abi
Thalib. Setelah kematian imam ke-4, Ali Zainal Abidin, yang ditunjuk sebagai imam
selanjutnya adalah anak sulung beliau yang bernama Muhammad al-Baqir, yang kemudian
diteruskan oleh Ja'far ash-Shadiq. Zaid bin Ali menyatakan bahwa imam itu harus melawan
penguasa yang zalim dengan pedang. Setelah Zaid bin Ali syahid pada masa Bani Umayyah,
ia digantikan anaknya Yahya bin Zaid.

[sunting] Khawarij
Artikel utama untuk bagian ini adalah: Khawarij

Mazhab Khawārij mencakup sejumlah aliran dalam Islam yang awalnya mengakui kekuasaan
Ali bin Abi Thalib, lalu menolaknya karena melakukan takhrif (perdamaian} dengan
Muawiyah bin Abu Sufyan yang mereka anggap zalim. Awalnya mazhab ini berpusat di
daerah Irak bagian selatan. Kaum Khawārij umumnya fanatik dan keras dalam membela
mazhabnya, serta memiliki pemahaman tekstual Al-Quran yang berbeda dari Sunni dan
Syi'ah.

[sunting] Lain-lain
 Mazhab agama Islam yang paling banyak dianut di Indonesia adalah Mazhab Syafi'i
 Pengertian Mazhab dalam Islam tidak serupa dengan denominasi dalam Kristen,
melainkan satu tingkat di bawahnya. Denominasi Katolik-Protestan-Ortodoks lebih
setara dengan denominasi (firqah) Sunni-Syi'ah dalam Islam.
 Istilah Mazhab secara umum dalam bahasa Indonesia juga digunakan untuk merujuk
kepada suatu aliran tertentu dalam suatu disiplin ilmu atau filsafat, misalnya Mazhab
Frankfurt dengan tokoh-tokoh pemikirnya Theodor Adorno, Max Horkheimer, Walter
Benjamin, Herbert Marcuse, Jürgen Habermas, dll.

Istilah mazhab merupakan sighat isim makan dari fi’il madli yaitu Dzahaba. Dzahaba artinya pergi; oleh karena
itu mazhab artinya: tempat pergi atau jalan. Kata-kata yang semakna ialah: maslak, thariiqah dan sabiil, yang
kesemuanya berarti jalan atau cara. Demikian pengertian mazhab menurut bahasa.

Pengertian mazhab menurut istilah dalam kalangan umat Islam ialah, “Sejumlah dari fatwa-fatwa dan
pendapat-pendapat seorang alim besar di dalam urusan agama, baik ibadah maupun lainnya.”

Setiap mazhab punya guru dan tokoh-tokoh yang mengembangkannya. Biasanya mereka punya lembaga
pendididikan yang mengajarkan ilmu-ilmu kepada ribuan muridnya. Berkembangnya suatu mazhan di sebuah
wilayah sangat bergantung dari banyak hal. Salah satunya dari keberadaan pusat-pusat pengajaran mazhab itu
sendiri.

Selain itu sedikit banyak dipengaruhi juga oleh mazhab yang dianut oleh penguasa, di mana penguasa biasanya
mendirikan universitas keagamaan dan mengajarkan mazhab tertentu di dalamnya. Nanti para mahasiswa yang
berdatangan dari berbagai penjuru dunia akan membuka perguruan tinggi dan akan menyebarkan mazhab
trsebut di negeri masing-masing.

Bila pengelilaan perguruan itu berjalan baik dan berhasil, biasanya akan mempengaruhi ragam mazhab
penduduk suatu negeri. Di Mesir misalnya, mazhab As-Syafi’i di sana berhasil mengajarkan dan mendirikan
perguruan tinggi, lalu punya banyakmurid di antaranya dair Indonesia. Maka di kemudian hari, mazhab As-Syafi;i
pun berkembang banyak di Indonesia.

Sekilas tentang 4 Mazhab

1. Mazhab Hanafi

Pendiri mazhab Hanafi ialah: Nu’man bin Tsabit bin Zautha.Diahirkan pada masa sahabat, yaitu pada tahun 80 H
= 699 M. Beliau wafat pada tahun 150 H bertepatan dengan lahirnya Imam Syafi’i R.A. Beliau lebih dikenal
dengan sebutan: Abu Hanifah An Nu’man.

Abu Hanifah adalah seorang mujtahid yang ahli ibadah. Dalam bidang fiqh beliau belajar kepada Hammad bin
Abu Sulaiman pada awal abad kedua hijriah dan banyak belajar pada ulama-ulama Ttabi’in, seperti Atha bin Abi
Rabah dan Nafi’ Maula Ibnu Umar.

Mazhab Hanafi adalah sebagai nisbah dari nama imamnya, Abu Hanifah. Jadi mazhab Hanafi adalah nama dari
kumpulan-kumpulan pendapat-pendapat yang berasal dari Imam Abu Hanifah dan murid-muridnya serta
pendapat-pendapat yang berasal dari para pengganti mereka sebagai perincian dan perluasan pemikiran yang
telah digariskan oleh mereka yang kesemuanya adalah hasil dari pada cara dan metode ijtihad ulama-ulama Irak
(Ahlu Ra’yi). Maka disebut juga mazhab Ahlur Ra’yi masa Tsabi’it Tabi’in.

Dasar-dasar Mazhab Hanafi


Abu Hanifah dalam menetapkan hukum fiqh terdiri dari tujuh pokok, yaitu: Al-Kitab, As Sunnah, Perkataan para
Sahabat, Al-Qiyas, Al-Istihsan, Ijma’ dan Uruf.

Murid-murid Abu Hanifah adalah sebagai berikut:


a. Abu Yusuf bin Ibrahim Al-Anshari (113-183 H)
b. Zufar bin Hujail bin Qais al-Kufi (110-158 H)
c. Muhammad bin Hasn bin Farqad as Syaibani (132-189 H)
d. Hasan bin Ziyad Al-Lu’lu Al-Kufi Maulana Al-Anshari (….-204 H).

Daerah-daerah Penganut Mazhab Hanafi

Mazhab Hanafi mulai tumbuh di Kufah (Irak), kemudian tersebar ke negara-negara Islam bagian Timur. Dan
sekarang ini mazhab Hanafi merupakan mazhab resmi di Mesir, Turki, Syiria dan Libanon.

Dan mazhab ini dianut sebagian besar penduduk Afganistan, Pakistan, Turkistan, Muslimin India dan Tiongkok.

2. Mazhab Maliki

Mazhab Maliki adalah merupakan kumpulan pendapat-pendapat yang berasal dari Imam Malik dan para
penerusnya di masa sesudah beliau meninggal dunia.

Nama lengkap dari pendiri mazhab ini ialah: Malik bin Anas bin Abu Amir. Lahir pada tahun 93 M = 712 M di
Madinah. Selanjutnya dalam kalangan umat Islam beliau lebih dikenal dengan sebutan Imam Malik. Imam Malik
terkenal dengan imam dalam bidang hadis Rasulullah SAW.

Imam Malik belajar pada ulama-ulama Madinah. Yang menjadi guru pertamanya ialah Abdur Rahman bin
Hurmuz. Beliau juga belajar kepada Nafi’ Maula Ibnu Umar dan Ibnu Syihab Az Zuhri.

Adapun yang menjadi gurunya dalam bidang fiqh ialah Rabi’ah bin Abdur Rahman. Imam Malik adalah imam
(tokoh) negeri Hijaz, bahkan tokohnya semua bidang fiqh dan hadits.

Dasar-dasar Mazhab Maliki

Dasar-dasar mazhab Maliki diperinci dan diperjelas sampai tujuh belas pokok(dasar) yaitu:

 Nashshul Kitab
 Dzaahirul Kitab (umum)
 Dalilul Kitab (mafhum mukhalafah)
 Mafhum muwafaqah
 Tanbihul Kitab, terhadap illat
 Nash-nash Sunnah
 Dzahirus Sunnah
 Dalilus Sunnah
 Mafhum Sunnah
 Tanbihus Sunnah
 Ijma’
 Qiyas
 Amalu Ahlil Madinah
 Qaul Shahabi
 Istihsan
 Muraa’atul Khilaaf
 Saddud Dzaraa’i.

Sahabat-sahabat Imam Maliki dan Pengembangan Mazhabnya

Di antara ulama-ulama Mesir yang berkunjung ke Madinah dan belajar pada Imam Malik ialah:

1. Abu Muhammad Abdullah bin Wahab bin Muslim.


2. Abu Abdillah Abdur Rahman bin Qasim al-Utaqy.
3. Asyhab bin Abdul Aziz al-Qaisi.
4. Abu Muhammad Abdullah bin Abdul Hakam.
5. Asbagh bin Farj al-Umawi.
6. Muhammad bin Abdullah bin Abdul Hakam.
7. Muhammad bin Ibrahim bin Ziyad al-Iskandari.

Adapun ulama-ulama yang mengembangkan mazhab Maliki di Afrika dan Andalus ialah:

1. Abu Abdillah Ziyad bin Abdur Rahman al-Qurthubi.


2. Isa bin Dinar al-Andalusi.
3. Yahya bin Yahya bin Katsir Al-Laitsi.
4. Abdul Malik bin Habib bin Sulaiman As Sulami.
5. Abdul Hasan Ali bin Ziyad At Tunisi.
6. Asad bin Furat.
7. Abdus Salam bin Said At Tanukhi.

Sedang Fuqaha-fuqaha Malikiyah yang terkenal sesudah generasi tersebut di atas adalah sebagai berikut:

1. Abdul Walid al-Baji


2. Abdul Hasan Al-Lakhami
3. Ibnu Rusyd Al-Kabir
4. Ibnu Rusyd Al-Hafiz
5. Ibnu ‘Arabi
6. Ibnul Qasim bin Jizzi

Daerah-daerah yang Menganut Mazhab Maliki.

Awal mulanya tersebar di daerah Madinah, kemudian tersebar sampai saat ini di Marokko, Aljazair, Tunisi, Libia,
Bahrain, dan Kuwait.

3.Mazhab Syafi’i.

Mazhab ini dibangun oleh Al-Imam Muhammad bin Idris Asy Syafi’i seorang keturunan Hasyim bin Abdul
Muthalib bin Abdi Manaf. Beliau lahir di Gaza (Palestina) tahun 150 H bersamaan dengan tahun wafatnya Imam
Abu Hanifah yang menjadi Mazhab yang pertama.

Guru Imam Syafi’i yang pertama ialah Muslim bin Khalid, seorang Mufti di Mekah. Imam Syafi’i sanggup hafal Al-
Qur-an pada usia tujuh tahun. Setelah beliau hafal Al-Qur-an barulah mempelajari bahasa dan syi’ir; kemudian
beliau mempelajari hadits dan fiqh.

Mazhab Syafi’i terdiri dari dua macam; berdasarkan atas masa dan tempat beliau mukim. Yang pertama ialah
Qaul Qadim; yaitu mazhab yang dibentuk sewaktu hidupdi Irak. Dan yang kedua ialah Qul Jadid; yaitu mazhab
yang dibentuk sewaktu beliau hidup di Mesir pindah dari Irak.

Keistimewaan Imam Syafi’i dibanding dengan Imam Mujtahidin yaitu bahwa beliau merupakan peletak batu
pertama ilmu Ushul Fiqh dengan kitabnya Ar Risaalah. Dan kitabnya dalam bidang fiqh yang menjadi induk dari
mazhabnya ialah: Al-Um.

Dasar-dasar Mazhab Syafi’i

Dasar-dasar atau sumber hukum yang dipakai Imam Syafi’i dalam mengistinbat hukum sysra’ adalah:

1. Al-Kitab.
2. Sunnah Mutawatirah.
3. Al-Ijma’.
4. Khabar Ahad.
5. Al-Qiyas.
6. Al-Istishab.

Sahabat-sahabat beliau yang berasal dari Irak antara lain:

1. Abu Tsaur Ibrahim bin Khalid bin Yaman al-Kalabi al-Bagdadi.


2. Ahmad bin Hanbal yang menjadi Imam Mazhab keeempat.
3. Hasan bin Muhammad bin Shabah Az Za’farani al-Bagdadi.
4. Abu Ali Al-Husain bin Ali Al-Karabisi.
5. Ahmad bin Yahya bin Abdul Aziz al-Bagdadi.

Adapun sahabat beliau dari Mesir:

1. Yusuf bin Yahya al-Buwaithi al-Misri.


2. Abu Ibrahim Ismail bin Yahya al-Muzani al-Misri.
3. Rabi’ bin Abdul Jabbar al-Muradi.
4. Harmalah bin Tahya bin Abdullah Attayibi
5. Yunus bin Abdul A’la Asshodafi al-Misri.
6. Abu Bakar Muhammad bin Ahmad.

Daerah-daerah yang Menganut Mazhab Syafi’i

Mazhab Syafi’i sampai sekarang dianut oleh umat Islam di: Libia, Mesir, Indonesia, Pilipina, Malaysia, Somalia,
Arabia Selatan, Palestina, Yordania, Libanon, Siria, Irak, Hijaz, Pakistan, India, Jazirah Indo China, Sunni-Rusia
dan Yaman.

4. Mazhab Hambali.

Pendiri Mazhab Hambali ialah: Al-Imam Abu Abdillah Ahmad bin Hanbal bin Hilal Azzdahili Assyaibani. Beliau
lahir di Bagdad pada tahun 164 H. dan wafat tahun 241 H.

Ahmad bin Hanbal adalah seorang imam yang banyak berkunjung ke berbagai negara untuk mencari ilmu
pengetahuan, antara lain: Siria, Hijaz, Yaman, Kufah dan Basrsh. Dan beliau dapat menghimpun sejumlah
40.000 hadis dalam kitab Musnadnya.

Dasar-dasar Mazhabnya.

Adapun dasar-dasar mazhabnya dalam mengistinbatkan hukum adalah:

1. Nash Al-Qur-an atau nash hadits.


2. Fatwa sebagian Sahabat.
3. Pendapat sebagian Sahabat.
4. Hadits Mursal atau Hadits Doif.
5. Qiyas.

Dalam menjelaskan dasar-dasar fatwa Ahmad bin Hanbal ini di dalam kitabnya I’laamul Muwaaqi’in.

Pengembang-pengembang Mazhabnya

Adapun ulama-ulama yang mengembangkan mazhab Ahmad bin Hanbal adalah sebagai berikut:

1. Abu Bakar Ahmad bin Muhammad bin Hani yang terkenal dengan nama Al-Atsram; dia telah
mengarang Assunan Fil Fiqhi ‘Alaa Mazhabi Ahamd.
2. Ahmad bin Muhammad bin Hajjaj al-Marwazi yang mengarang kitab As Sunan Bisyawaahidil Hadis.
3. Ishaq bin Ibrahim yang terkenal dengan nama Ibnu Ruhawaih al-Marwazi dan termasuk ashab
Ahmad terbesar yang mengarang kitab As Sunan Fil Fiqhi.

Ada beberapa ulama yang mengikuti jejak langkah Imam Ahmad yang menyebarkan mazhab Hambali, di
antaranya:

1. Muwaquddin Ibnu Qudaamah al-Maqdisi yang mengarang kitab Al-Mughni.


2. Syamsuddin Ibnu Qudaamah al-Maqdisi pengarang Assyarhul Kabiir.
3. Syaikhul Islam Taqiuddin Ahmad Ibnu Taimiyah pengarang kitab terkenal Al-Fataawa.
4. Ibnul Qaiyim al-Jauziyah pengarang kitab I’laamul Muwaaqi’in dan Atturuqul Hukmiyyah fis
Siyaasatis Syar’iyyah.Ibnu Taimiyah dan Ibnul Qaiyim adalah dua tokoh yang membela dan
mengembangkan mazhab Hambali.
Daerah yang Menganut Mazhab Hambali.

Awal perkembangannya, mazhab Hambali berkembang di Bagdad, Irak dan Mesir dalam waktu yang sangat
lama. Pada abad XII mazhab Hambali berkembang terutama pada masa pemerintahan Raja Abdul Aziz As
Su’udi.

Dan masa sekarang ini menjadi mazhab resmi pemerintahan Saudi Arabia dan mempunyai penganut terbesar di
seluruh Jazirah Arab, Palestina, Siria dan Irak.

Demikian sekilas sejarah dan penjelasan dari keempat mazhab yang terkenal.

Wallahu a’lam bishshawab, wassalamu ‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Assalamu 'alaikm warahmatullahi wabarakatuh,

Di antara tonggak penegang ajaran Islam di muka bumi


adalah muncul beberapa mazhab raksasa di tengah
ratusan mazhab kecil lainnya. Keempat mazhab itu
adalah Al-Hanafiyah, Al-Malikiyah, Asy-Syafi'iyah dan
Al-Hanabilah. Sebenarnya jumlah mazhab besar tidak
hanya terbatas hanya 4 saja, namun keempat mazhab itu
memang diakui eksistensi dan jati dirinya oleh umat
selama 15 abad ini.

Keempatnya masih utuh tegak berdiri dan dijalankan


serta dikembangkan oleh mayoritas muslimin di muka
bumi. Masing-masing punya basis kekuatan syariah serta
masih mampu melahirkan para ulama besar di masa
sekarang ini.

Berikut sekelumit sejarah keempat mazhab ini dengan


sedikit gambaran landasan manhaj mereka.

1. MazhabAl-Hanifiyah.

Didirikan oleh An-Nu’man bin Tsabit (80-150 H) atau


lebih dikenal sebagai Imam Abu Hanifah. Beliau berasal
dari Kufah dari keturunan bangsa Persia. Beliau hidup
dalam dua masa, Daulah Umaiyah dan Abbasiyah. Beliau
termasuk pengikut tabiin (tabi’utabiin), sebagian
ahli sejarah menyebutkan, ia bahkan termasuk
Tabi’in.

Mazhab Al-Hanafiyah sebagaimana dipatok oleh


pendirinya, sangat dikenal sebagai terdepan dalam
masalah pemanfaatan akal/ logika dalam mengupas
masalah fiqih. Oleh para pengamat dianalisa bahwa di
antaralatar belakangnya adalah:

* Karena beliau sangat berhati-hati dalam menerima


sebuah hadits. Bila beliau tidak terlalu yakin atas
keshahihah suatu hadits, maka beliau lebih memlih
untuk tidak menggunakannnya. Dan sebagai gantinya,
beliau menemukan begitu banyak formula seperti
mengqiyaskan suatu masalah dengan masalah lain yang
punya dalil nash syar'i.
* Kurang tersedianya hadits yang sudah diseleksi
keshahihannya di tempat di mana beliau tinggal.
Sebaliknya, begitu banyak hadits palsu, lemah dan
bermasalah yang beredar di masa beliau. Perlu
diketahui bahwa beliau hidup di masa 100 tahun pertama
semenjak wafat nabi SAW, jauh sebelum era imam
Al-Bukhari dan imam Muslim yang terkenal sebagai ahli
peneliti hadits.

Di kemudian hari, metodologi yang beliau perkenalkan


memang sangat berguna buat umat Islam sedunia. Apalagi
mengingat Islam mengalami perluasan yang sangat jauh
ke seluruh penjuru dunia. Memasuki wilayah yang jauh
dari pusat sumber syariah Islam. Metodologi mazhab ini
menjadi sangat menentukan dalam dunia fiqih di
berbagai negeri.

2. Mazhab Al-Malikiyah

Mazhab ini didirikan oleh Imam Malik bin Anas bin Abi
Amir Al-Ashbahi (93 – 179H).Berkembang sejak awal di
kota Madinah dalam urusan fiqh.

Mazhab ini ditegakkan di atas doktrin untuk merujuk


dalam segala sesuatunya kepada hadits Rasulullah SAW
dan praktek penduduk Madinah. Imam Malik membangun
madzhabnya dengan 20 dasar; Al-Quran, As-Sunnah
(dengan lima rincian dari masing-masing Al-Quran dan
As Sunnah; tekstualitas, pemahaman zhahir, lafaz umum,
mafhum mukhalafah, mafhum muwafakah, tanbih alal
illah), Ijma’, Qiyas, amal ahlul madinah (perbuatan
penduduk Madinah), perkataan sahabat, istihsan,
saddudzarai’, muraatul khilaf, istishab, maslahah
mursalah, syar'u man qablana (syariat nabi terdahulu).

Mazhab ini adalah ke balikan dari mazhan Al-Hanafiyah.


Kalau Al-Hanafiyah banyak sekali mengandalkan nalar
dan logika, karena kurang tersedianya nash-nash yang
valid di Kufah, mazhab Maliki justru 'kebanjiran'
sumber-sumber syariah. Sebab mazhab ini tumbuh dan
berkembang di kota Nabi SAW sendiri, di mana
penduduknya adalah anak keturunan para shahabat. Imam
Malik sangat meyakini bahwa praktek ibadah yang
dikerjakan penduduk Madinah sepeninggal Rasulullah SAW
bisa dijadikan dasar hukum, meski tanpa harus merujuk
kepada hadits yang shahih para umumnya.

3. Mazhab As-Syafi'iyah

Didirikan oleh Muhammad bin Idris Asy Syafi’i (150


– 204 H). Beliau dilahirkan di Gaza Palestina (Syam)
tahun 150 H, tahun wafatnya Abu Hanifah dan wafat di
Mesir tahun 203 H.

Di Baghdad, Imam Syafi’i menulis madzhab lamanya


(madzhab qodim). Kemudian beliu pindah ke Mesir tahun
200 H dan menuliskan madzhab baru (madzhab jadid). Di
sana beliau wafat sebagai syuhadaul 'ilm di akhir
bulan Rajab 204 H.

Salah satu karangannya adalah “Ar-Risalah” buku


pertama tentang ushul fiqh dan kitab “Al-Umm” yang
berisi madzhab fiqhnya yang baru. Imam Syafi’i
adalah seorang mujtahid mutlak, imam fiqh, hadis, dan
ushul. Beliau mampu memadukan fiqh ahli ra'yi
(Al-Hanafiyah) dan fiqh ahli hadits (Al-Malikiyah).
Dasar madzhabnya: Al-Quran, Sunnah, Ijma’ dan Qiyas.
Beliau tidak mengambil perkataan sahabat karena
dianggap sebagai ijtihad yang bisa salah. Beliau juga
tidak mengambil Istihsan (menganggap baik suatu
masalah) sebagai dasar madzhabnya, menolak maslahah
mursalah dan perbuatan penduduk Madinah. Imam
Syafi’i mengatakan, ”Barangsiapa yang melakukan
istihsan maka ia telah menciptakan syariat.”
Penduduk Baghdad mengatakan, ”Imam Syafi’i adalah
nashirussunnah (pembela sunnah), ”

Kitab “Al-Hujjah” yang merupakan madzhab lama


diriwayatkan oleh empat imam Irak; Ahmad bin Hanbal,
Abu Tsaur, Za’farani, Al-Karabisyi dari Imam
Syafi’i. Sementara kitab “Al-Umm” sebagai
madzhab yang baru yang diriwayatkan oleh pengikutnya
di Mesir; Al-Muzani, Al-Buwaithi, Ar-Rabi’ Jizii bin
Sulaiman. Imam Syafi’i mengatakan tentang
madzhabnya, ”Jika sebuah hadits shahih bertentangan
dengan perkataanku, maka ia (hadis) adalah madzhabku,
dan buanglah perkataanku di belakang tembok, ”

4. Mazhab Al-Hanabilah

Didirikan oleh Imam Ahmad bin Hanbal Asy Syaibani (164


– 241 H). Dilahirkan di Baghdad dan tumbuh besar di
sana hingga meninggal pada bulan Rabiul Awal. Beliau
memiliki pengalaman perjalanan mencari ilmu di
pusat-pusat ilmu, seperti Kufah, Bashrah, Mekah,
Madinah, Yaman, Syam.

Beliau berguru kepada Imam Syafi’i ketika datang ke


Baghdad sehingga menjadi mujtahid mutlak mustaqil.
Gurunya sangat banyak hingga mencapai ratusan. Ia
menguasai sebuah hadis dan menghafalnya sehingga
menjadi ahli hadis di zamannya dengan berguru kepada
Hasyim bin Basyir bin Abi Hazim Al-Bukhari (104 –
183 H).

Imam Ahmad adalah seorang pakar hadis dan fiqh. Imam


Syafi’i berkata ketika melakukan perjalanan ke
Mesir, ”Saya keluar dari Baghdad dan tidaklah saya
tinggalkan di sana orang yang paling bertakwa dan
paling faqih melebihi Ibnu Hanbal (Imam Ahmad), ”

Dasar madzhab Ahmad adalah Al-Quran, Sunnah, fatwah


sahahabat, Ijam’, Qiyas, Istishab, Maslahah
mursalah, saddudzarai’.

Imam Ahmad tidak mengarang satu kitab pun tentang


fiqhnya. Namun pengikutnya yang membukukannya
madzhabnya dari perkataan, perbuatan, jawaban atas
pertanyaan dan lain-lain. Namun beliau mengarang
sebuah kitab hadis “Al-Musnad” yang memuat 40.000
lebih hadis. Beliau memiliki kukuatan hafalan yang
kuat. Imam Ahmad mengunakan hadis mursal dan hadis
dlaif yang derajatnya meningkat kepada hasan bukan
hadis batil atau munkar.

Di antara murid Imam Ahmad adalah Salh bin Ahmad bin


Hanbal (w 266 H) anak terbesar Imam Ahmad, Abdullah
bin Ahmad bin Hanbal (213 – 290 H). Shalih bin Ahmad
lebih menguasai fiqh dan Abdullah bin Ahmad lebih
menguasai hadis. Murid yang adalah Al-Atsram dipanggil
Abu Bakr dan nama aslinya; Ahmad bin Muhammad (w 273
H), Abdul Malik bin Abdul Hamid bin Mihran (w 274 H),
Abu Bakr Al-Khallal (w 311 H), Abul Qasim (w 334 H)
yang terakhir ini memiliki banyak karangan tentang
fiqh madzhab Ahmad. Salah satu kitab fiqh madzhab
Hanbali adalah “Al-Mughni” karangan Ibnu Qudamah.

You might also like