You are on page 1of 8

SEJARAH PERANG

JAGARAGA

Anggriyana Danastri
Erdi Saffan Andria
Nabila Hasna Viyandri
Riska Nurkamalia Sari
Zachra Nur Alifia
Latar Belakang

 Sesuai dengan cita-citanya mewujudkan Pax


Netherlandica (perdamaian di bawah Belanda),
Pemerintah Hindia Belanda berusaha
membulatkan seluruh jajahannya atas Indonesia
termasuk Bali.
Faktor Penyebab
 Pada sekitar abad 18, para
penguasa Bali menerapkan hak tawan karang.
 Tahun 1844, kapal dagang Belanda kandas di
daerah Prancak (daerah Jembara) dan Sangsit
(Buleleng bagian Timur) di bawah Kerajaan
Buleleng.
 Raja Buleleng pun menggunakan hak tawan
karang nya dan Belanda menuntut agar kerajaan
Buleleng melepaskan hak tawan karangnya
sesuai perjanjian tahun 1843 itu namun ditolak.
Terjadinya Perang Jagaraga
 BentengJagaraga berada di atas bukit,
berbentuk “Supit Urang”.
 Selain laskar Buleleng maka raja-raja
Karangasam, Mengwi, Gianyar dan
Klungkung juga mengirim bala bantuan
sehingga jumlah seluruhnya mencapai 15000
orang.
 Dalam menghadapi perlawanan rakyat Bali,
pihak Belanda terpaksa mengerahkan
Barisan Batalyon VII di Sangsit.
ekspedisi militer
secara besar-besaran sebanyak tiga kali.
Ekspedisi Belanda

Ekspedisi pertama (1846)

 Belanda mengirim 1700 pasukan dan dipimpin oleh van


den bosch.
 Ekspedisi tsb gagal menundukkan rakyat Bali karena
raja-raja Karangasam, Mengwi, Gianyar dan Klungkung
mengirim bala bantuan untuk laskar Buleleng sehingga
jumlah seluruhnya mencapai 15000 orang.
 Semangat para prajurit juga ditopang oleh isteri Jelantik
bernama Jero Jempiring yang menggerakkan dan
memimpin kaum wanita untuk menyediakan makanan
bagi para prajurit yang bertugas digaris depan.
 
Ekspedisi kedua (7Maret 1848-Perang Jagaraga
I)
 Kapal perang Belanda datangkan dari Batavia dengan
2265 serdadu mendarat di Sangsit.
 Pasukan Belanda dipimpin oleh Mayor Jendral Van der
Wijck.
 Dengan menyerang Sangsit lalu menyerbu benteng
Jagaraga, namun serangan Belanda dapat digagalkan
kembali.
Ekspedisi Ketiga ( 15-16 April 1849-Perang
Jagaraga II)
 Belanda mendatangkan pasukan yang lebih banyak
berjumlah 15000 orang lebih terdiri dari pasukan
infanteri, kavaleri, artileri dan Zeni.
 Dipimpin oleh Jendral Mayor A.V Michiels dan Van
Swieten.
 Laskar Buleleng tidak mampu melawan senjata
pasukanBelanda yang lebih modern sehingga I Gusti
Ketut Jelantik Patih Buleleng beserta rajanya I Gusti
Made Karangasem pun meloloskan diri ke Karangasem
dan akhirnya gugur di Karangasem diserang oleh
pasukan Karangasem yang sudah lebih dahulu
ditaklukkan Belanda.
Berakhirnya Perang Jagaraga
 Perlawanan Jagaraga berhenti karena gugurnya Patih
Jelantik.

 Secara politis benteng Jagaraga telah jatuh ke tangan


pemerintah Kolonial Belanda pada tanggal 19 April
1849.

 Selain puputan Buleleng, perlawanan rakyat Bali juga


terjadi melalui puputan Badung, Klungkung dan daerah
lain walaupun akhirnya pada tahun 1909 seluruh Bali
jatuh ke tangan Belanda.

You might also like