You are on page 1of 38

PANDUAN

Orientasi Studi & Pengenalan


Kampus

(OSPEK)

UNIVERSITAS TANTUNGPURA

PONTIANAK

2010
KATA PENGANTAR

KETUA PENERIMAAN MAHASISWA BARU (PMB)

‫بسم ال الرحمن الرحيم‬

‫الحمد ل رب العالمين أشهد أن ل إله إل ال وأشهد أن محمدا رسول‬


‫ال والصلة والسلم على سيدنا محمد وعلى آله وصحبه أجمعين أما‬
‫بعد‬
)

Orientasi Studi dan Pengenalan Kampus (OSPEK) merupakan momentum bersejarah


bagi setiap siswa yang memasuki pintu gerbang perguruan tinggi. OSPEK dengan seluruh
rangkaian acaranya merupakan wahana awal pembentukan watak bagi seorang
mahasiswa baru. Dengan kata lain bahwa baik tidaknya kepribadian mahasiswa di sebuah
perguruan tinggi sedikit banyak ditentukan oleh baik tidaknya pelaksanaan OSPEK di
perguruan tinggi tersebut. Pernyataan ini terkesan sangat ekstrim karena seolah-olah
menafikan komponen lain dalam pembentukan kepribadian mahasiswa. Namun disadari
atau tidak, pengalaman pertama yang diperoleh selama mengikuti OSPEK sangat
berkesan bagi seorang mahasiswa, yang pada gilirannya akan terekspresi dalam
kehidupan kesehariannya di lingkungan kampus. Oleh karena itu, semua pihak
hendaknya menaruh komitmen penuh atas terselenggaranya suasana OSPEK yang
kondusif bagi pembentukan watak mahasiswa yang sesuai dengan predikat PTN sebagai
perguruan tinggi yang berbasis nasional.

OSPEK di UNTAN Pontianak mulai tahun 2010 dan seterusnya akan


dititikberatkan pada upaya membangun komitmen akademik secara optimal dan
konsisten. Hal ini diperlukan untuk menghindari stigmatisasi PMB sebagai forum hura-
hura, perploncoan atau digunakan untuk kepentingan lain yang bertentangan dengan
tujuan PMB di Fisip UNTAN

Dalam kerangka itulah buku ini disusun, dengan maksud untuk menjadi pedoman
kepada semua pihak yang terkait dengan pelaksanaan PMB, baik panitia, pemateri,
pemandu, pemantau dan pimpinan di tingkat fakultas maupun universitas.

Buku ini juga memberi pedoman dalam menyusun rincian acara pada PMB untuk
mahasiswa baru, bagaimana prosedur pelaksanaan PMB di lapangan sehingga diharapkan
pelaksanaan PMB tetap berada dalam atmosfir akademik dan koridor etika yang berlaku.

Penyusunan buku ini melalui dinamika dan proses yang cukup panjang; debat,
kritik, tarik-menarik dan kompromi yang melibatkan berbagai elemen civitas akademika
telah menjadi catatan sejarah tersendiri. Oleh karena itu buku ini hendaknya benar-benar
dijadikan pedoman oleh setiap penyelenggara PMB di UNTAN.

Semoga bermanfaat.

Pontianak ,2 -8-2010

Ketua PMB

ttd.

Aji.

NIM. 150232846
KATA PENGANTAR

BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

Assalamu’alaikum wr. wb.

Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) merupakan sebuah proses inisiasi yang akan
mengantarkan mahasiswa baru ke gerbang kehidupan kampus yang sesungguhnya.
Mengingat pentingnya kegiatan PMB bagi mahasiswa baru, maka buku pedoman PMB
Fisip UNTAN ini akan dijadikan acuan dalam seluruh kegiatan PMB, sehingga tujuan
PMB dapat terwujud.

Proses panjang yang telah dilalui dalam penyusunan buku ini dan telah
melibatkan seluruh unsur akademik, baik dari pihak rektorat dan dekanat, dosen, dan
mahasiswa, diharapkan dapat semakin menambah kesempurnaan buku ini.

Sebagai buku pedoman PMB, kehadiran buku ini diharapkan dapat menjadi
sarana untuk menyatukan persepsi segenap sivitas akademika, terutama dalam
membangun idealisme mahasiswa Fisip UNTAN. Disamping itu, buku ini juga menjadi
pedoman operasional dan alat monitoring bagi segenap panitia dan seluruh pihak yang
terlibat dalam pelaksanaan PMB di Fisip UNTAN

Kepada seluruh pihak yang telah terlibat dalam penyusunan buku, saya ucapkan
terima kasih. Akhirnya, semoga buku ini dapat melengkapi ‘perangkat lunak’ akademik
yang dapat menghantarkan kepada cita-cita menuju kampus yang unggul dan terkemuka
dalam pemaduan keislaman dan keilmuan bagi peradaban.

Wassalamu’alaikum wr. wb.


Pontianak, 10-10-2006

BEM,

ttd.

Husnul onjen

NIM. 150216071
KATA PENGANTAR

Tim Penyusun Buku Panduan

Buku panduan PMB ini disusun dengan maksud untuk memberikan arah dan
aturan main yang jelas bagi pengembangan dan pelaksanaan kegiatan-kegiatan
kemahasiswaan. Buku ini diharapkan juga dapat memberikan nuansa baru dalam
pelaksanaan PMB sehingga kehidupan kemahasiswaan di kampus dapat sejalan dengan
visi dan misi Fisip UNTAN.

Fisip UNTAN memerlukan pembenahan dan perbaikan di semua lini kehidupan


institusi baik akademik, manajemen maupun kemahasiswaan. Dalam bidang
kemahasiswaan dibutuhkan perubahan menyeluruh mulai dari organisasi kemahasiswaan,
kegiatan unit-unit kemahasiswaan, hubungan antara lembaga-lembaga kemahasiswaan
dengan universitas dan fakultas, hubungan antar lembaga kemahasiswaan, pembinaan
minat, bakat, ketrampilan dan kesejahteraan mahasiswa serta masih banyak lagi hal-hal
yang berkaitan dengan kemahasiswaan. Untuk mengatur semua itu dibutuhkan buku
panduan yang dapat menjadi pedoman bagi sivitas akademika Fisip UNTAN dari tingkat
pimpinan, dosen, pegawai dan terutama mahasiswa.

Buku panduan yang dimaksud telah disusun oleh tim yang dibentuk Rektor dan
sekarang telah diterbitkan. Namun buku tersebut hanya memuat hal-hal pokok yang
bersifat global. Untuk mengimplementasikan ide-ide dasar dalam buku tersebut maka
diperlukan buku-buku pendukung yang berbentuk panduan teknis. Beberapa gagasan
baru dimunculkan dalam buku panduan ini guna menciptakan kondisi yang kondusif bagi
munculnya atmosfir akademik ketimbang atmosfir politik.

Untuk mengakomodasi aspirasi dari berbagai pihak, sejak awal penyusunan buku
hingga tahap pra cetak tim penulis sudah melibatkan semua unsur di lingkungan Fisip
UNTAN. Langkah pertama dimulai dengan membentuk tim penulis yang terdiri dari
unsur pimpinan (Pembantu Dekan Bidang Kemahasiswaan), dosen dan mahasiswa (wakil
SEMA-U dan DEMA-U). Selanjutnya tim ini bertugas membuat draft buku panduan
sebagai bahan workshop. Workshop yang diadakan dimaksudkan sebagai ajang untuk
mendapatkan masukan dari berbagai pihak mulai dari mahasiswa, dosen dan pimpinan
Fisip UNTAN. Workshop I diikuti oleh mahasiswa Fisip UNTAN yang mewakili LKM,
UKM dan BOM-F. Workshop II diikuti oleh dosen-dosen yang concern terhadap bidang
kemahasiswaan. Selanjutnya, workshop III diadakan dengan peserta dari unsur pimpinan
mulai Kajur/Kaprodi sampai dengan Dekan dari setiap fakultas.

Proses berikutnya, tim penulis memperbaiki draft buku berdasarkan masukan-


masukan dari workshop I, II dan III. Hasil perbaikan ini dibawa ke Pembantu Rektor
Bidang Kemahasiswaan dan Rektor sebagai proof reader untuk penyempurnaan akhir.
Setelah itu tim menyusun naskah akhir yang siap untuk dicetak.

Akhirnya, kami mengucapkan terima kasih kepada Rektor Fisip UNTAN


Pontianak, Prof. Dr. H.M. Amin Abdullah yang sangat apresiatif terhadap proses
pembuatan buku ini. Terima kasih juga kami sampaikan kepada Pembantu Rektor Bidang
Kemahasiswaan dan Alumni, Dr. Maragustam Siregar, M.A. yang telah memberikan
arahan dan rambu-rambu dalam penulisan buku ini. Kemudian kepada semua pihak yang
tidak bisa kami sebutkan satu persatu, yang telah membantu penyelesaian buku ini, kami
mengucapkan terima kasih. Semoga semua bantuan tersebut menjadi amal jariyah dari
Bapak dan Ibu semua di sisi-Nya.

Pontianak, 10-10-2006

Tim Penyusun
DAFTAR ISI

Halaman Judul
Halaman Kata Pengantar
Halaman Daftar Isi
I. PENDAHULUAN
A. Dasar Pemikiran
B. Hakekat
C. Tujuan
D. Sasaran
E. Fungsi OSPEK
II. PENYELENGGARAAN OSPEK
A. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
B. Organisasi Pelaksanaan
1. Prosedur Pembentukan Panitia
2. Kepanitiaan
3. Pemateri
4. Pemantau
C. Pembiayaan
D. Tata Tertib dan Sanksi
1. Tata Tertib
2. Sanksi
E. Tata Acara
1. Upacara Pembukaan dan Penutupan
2. Apel Pagi dan sore
3. Penyampaian Materi
4. Perlombaan
5. Inaugurasi
III MATERI OSPEK
A. Tingkat Universitas
1. Materi Ke-UIN-an
2. Materi Kode Etik
3. Materi Keislaman
4. Materi Kemahasiswaan
B. Tingkat Fakultas
1. Paradigma Keilmuan Fakultas
2. Kefakultasan
3. Kejurusanan/Keprodian
4. Student Government
5. Sosialisasi UKM dan BOM-F
IV PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR TIM PENYUSUN

BAB I

PENDAHULUAN

A. Dasar Pemikiran

Perguruan Tinggi merupakan lembaga pendidikan formal yang mengemban


amanah untuk menciptakan masyarakat akademik yang cakap ilmu dan menjadi agen
perubahan sosial (agent of social change). Perguruan Tinggi juga secara formal
merupakan pendidikan lanjutan yang mempunyai perbedaan cukup mendasar dengan
pendidikan formal sebelumnya yaitu pendidikan menengah yang terdiri dari pendidikan
menengah umum dan pendidikan menengah kejuruan baik yang berbentuk Sekolah
Menengah Atas, Madrasah Aliyah, Sekolah Menengah Kejuruan dan Madrasah Aliyah
Keagamaan.

Perbedaan proses pembelajaran antara Perguruan Tinggi dan Sekolah Lanjutan


Tingkat Atas ini, sejak dini harus diperkenalkan kepada mahasiswa baru, perbedaan
tersebut dari teacher center learned ke student center learned. Perbedaan tersebut
tentunya memerlukan adaptasi terhadap lingkungan dan budaya baru yang ditempatinya,
termasuk perbedaan lingkungan sosial antara desa dan kota, antara kota kecil dan kota
besar, antara pesantren dan umum.

Mahasiswa baru harus memahami bahwa perguruan tinggi yang dipilih sekarang
ini mempunyai visi, yaitu: unggul dan terkemuka dalam pemaduan dan pengembangan
studi keislaman dan keilmuan bagi peradaban dengan misi:

1. Memadukan dan mengembangkan keislaman, keilmuan dan keindonesiaan dalam


pendidikan dan pengajaran.

2. Mengembangkan budaya ijtihad dalam penelitian interdisipliner dan multidisipliner


yang bermanfaat bagi kepentingan akademik dan masyarakat.

3. Meningkatkan peran serta dalam menyelesaikan persoalan bangsa berdasarkan pada


keislaman dan keilmuan bagi terwujudnya masyarakat madani

4. Membangun kepercayaan dan mengembangkan kerjasama dengan berbagai pihak


untuk meningkatkan kualitas pelaksanaan Tri Dharma Perguruan tinggi.

Penyelenggaraan PMB yang berlandaskan pada SK Dirjen Dikti No.


38/DIKTI/Kep/2000 tentang Pengaturan Kegiatan Penerimaan Mahasiswa Baru di
Pendidikan Tinggi ini, pada dasarnya untuk memberikan pengenalan awal bagi
mahasiswa baru, baik berkenaan dengan sejarah kampus, lembaga-lembaga yang ada di
kampus, jenis-jenis kegiatan akademik, sistem kurikulum, cara pembelajaran yang efektif
di perguruan tinggi, para pimpinan universitas, fakultas dan dosen dan lain-lainnya. Oleh
karena itulah, Orientasi Studi dan Pengenalan Kampus (PMB) bagi mahasiswa baru,
merupakan kegiatan yang penting di berbagai Perguruan Tinggi, meskipun dengan nama
yang berbeda-beda.

Selain itu, PMB juga merupakan wahana perkenalan awal antar sesama
mahasiswa baru sehingga dapat lebih mempererat tali persaudaraan dan juga sebagai
orientasi penyadaran mahasiswa sebagai insan akademik yang memiliki tanggungjawab
sosial sebagaimana tertuang dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi.

Penyelenggaraan kegiatan PMB di berbagai perguruan tinggi, ada yang


sepenuhnya dilaksanakan oleh universitas, ada pula yang semi universitas dengan cara
melibatkan sebagian mahasiswa dalam kepanitiaannya. PMB Fisip UNTAN Pontianak
dalam pelaksanaannya memadukan kerjasama antara universitas, fakultas, dan
mahasiswa. Hal ini disamping mempertimbangkan substansi materi yang akan
disampaikan dalam PMB yang berkaitan dengan sisi-sisi keuniversitasan, kefakultasan,
dan kemahasiswaan, juga dalam rangka menjunjung tinggi demokrasi kampus dan
menghindari adanya sifat otoriter dari pihak-pihak tertentu.

B. Hakekat

PMB merupakan kegiatan untuk memperkenalkan kampus kepada mahasiswa


baru. Kegiatan ini merupakan kegiatan institusional yang menjadi tanggung jawab
Universitas untuk mensosialisasikan kehidupan di Perguruan Tinggi dan proses
pembelajaran yang pelaksanaannya melibatkan unsur pimpinan universitas, fakultas,
mahasiswa dan unsur-unsur lainnya yang terkait.

C. Tujuan

Adapun tujuan PMB adalah:


1. Mengenal dan memahami lingkungan kampus Fisip UNTAN sebagai suatu
lingkungan akademis serta memahami mekanisme yang berlaku di dalamnya.
2. Menambah wawasan mahasiswa baru dalam penggunaan sarana akademik yang
tersedia di Fisip UNTAN secara maksimal.
3. Memberikan pemahaman awal tentang wacana keagamaan dan kebangsaan serta
pendidikan yang mencerdaskan berdasarkan pada nilai-nilai keislaman dan
kemanusiaan.
4. Mempersiapkan mahasiswa agar mampu belajar di Perguruan Tinggi serta
mematuhi dan melaksanakan norma-norma yang berlaku di Fisip UNTAN,
khususnya yang terkait dengan Kode Etik dan Tata Tertib Mahasiswa Fisip
UNTAN. Menumbuhkan rasa persaudaraan kemanusiaan di kalangan civitas
akademika dalam rangka menciptakan lingkungan kampus yang nyaman, tertib,
dan dinamis
6. Menumbuhkan kesadaran mahasiswa baru akan tanggungjawab akademik dan
sosialnya sebagaimana tertuang dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi

D. Sasaran

Sasaran pelaksanaan PMB adalah mahasiswa Fisip UNTAN, terutama mahasiswa


baru.

E. Fungsi PMB

PMB merupakan kelengkapan non-struktural pada Fisip UNTAN. Adapun fungsi


PMB adalah sebagai:

1. Fungsi orientasi bagi mahasiswa baru untuk memasuki dunia Perguruan Tinggi
yang berbeda dengan belajar di sekolah lanjutan.
2. Fungsi komunikatif yakni komunikasi antara civitas akademika dan pegawai
administrasi Fisip UNTAN.
3. Fungsi normatif yakni mahasiswa baru mulai memahami, menghayati dan
mengamalkan aturan-aturan yang berlaku di Fisip UNTAN.
4. Fungsi akademis yakni pengembangan intelektual, bakat, minat dan
kepemimpinan mahasiswa.
BAB II

PENYELENGGARAAN PMB

A. Waktu dan Tempat Pelaksanaan

Waktu pelaksanaan kegiatan PMB maksimal 4 (empat) hari kerja tanpa


diselingi hari libur, dimulai dari pukul 07.00 – 17.00 WIB (termasuk waktu persiapan,
istirahat, shalat dan makan), kecuali alokasi waktu untuk malam inagurasi. Adapun
tempat penyelenggaraan kegiatan dilaksanakan di kampus Fisip UNTAN

B. Organisasi Pelaksana

1. Prosedur Pembentukan Panitia

Penanggung jawab penyelenggaraan kegiatan PMB di tingkat universitas


adalah Rektor Fisip UNTAN yang dalam pelaksanaannya dikoordinasi oleh
Pembantu Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni (PR III). Sedangkan
penanggung jawab penyelenggaraan PMB di tingkat fakultas adalah Dekan yang
dalam pelaksanaannya dikoordinasi oleh Pembantu Dekan Bidang
Kemahasiswaan (PD III).

Adapun panitia pelaksana terdiri dari panitia tingkat universitas dan


panitia tingkat fakultas. Panitia tingkat universitas diajukan oleh Dewan Eksekutif
Mahasiswa (DEMA) kepada Pembantu Rektor III sedangkan panitia tingkat
fakultas diajukan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas (BEM-F) kepada
Pembantu Dekan III.

Dalam pengangkatan panitia memperhatikan kompetensi masing-masing


individu.
2. Kepanitiaan

Panitia terdiri dari unsur pimpinan universitas/fakultas, dosen dan


mahasiswa. Adapun struktur kepanitiaan secara garis besar meliputi:

a. Penanggung jawab tingkat universitas : Rektor

Penanggung jawab tingkat fakultas : Dekan

b. Panitia Pengarah (Steering Committee)

Panitia pengarah di tingkat Universitas dikoordinasi oleh Pembantu Rektor III


dengan anggota tiga orang dosen yang ditunjuk PR III dan 5 orang dari unsur
DEMA dan 1 orang perwakilan dari UKM. Adapun panitia pengarah di
tingkat fakultas dikoordinasi oleh Pembantu Dekan III dengan anggota dari
BEM-F dan BEM-J/BEM-PS masing-masing 1 orang.

c. Panitia Pelaksana (Organizing Committee)

Panitia pelaksana di tingkat universitas dan fakultas sekurang-kurangnya


terdiri dari ketua, sekretaris, bendahara dan seksi-seksi. Masa bakti kepanitian
berlaku 2,5 (dua setengah) bulan sejak ditetapkan.

Adapun syarat-syarat panitia PMB adalah:

a. Terdaftar sebagai mahasiswa minimal pada semester III dan maksimal


semester VII yang sedang berjalan dan aktif mengikuti kuliah.

b. IPK minimal 2,75 berdasarkan rekomendasi PD I (Bidang Akademik) dengan


menunjukkan KHS.

c. Memiliki dedikasi dan loyalitas yang tinggi kepada almamater.

d. Memiliki sifat jujur dan amanah.


e. Mempunyai pengalaman dalam berorganisasi, komunikatif dan mempunyai
wawasan ke-PT-an yang memadai.

f. Memiliki sertifikat PMB.

g. Menyerahkan pas foto ukuran 3x4.

h. Bersedia menaati peraturan yang berlaku di Fisip UNTAN dan Tata Tertib
PMB Fisip UNTAN.

3. Pemateri

Pemateri terdiri dari:

a. Para pimpinan universitas (rektor dan para pembantu rektor)

b. Para pimpinan fakultas (dekan dan para pembantu dekan)

c. Para dosen di lingkungan UIN Sunan Kalijaga

d. Alumni, tokoh masyarakat, akademisi, dan praktisi yang relevan dengan sifat
materi PMB dengan dikonsultasikan pada bidang III.

e. Pengurus LKM dan UKM

Kewajiban pemateri:

a. Menyampaikan materi sesuai dengan judul yang telah ditentukan oleh


panitia.

b. Berpakaian sopan dan rapi (tidak bersandal).


4. Pemantau

Pemantau ditetapkan oleh Rektor untuk tingkat universitas dan Dekan untuk
tingkat fakultas.

Pemantau terdiri dari:

a. Tingkat universitas meliputi: 3 orang yang ditunjuk oleh Pembantu Rektor III,
2 perwakilan SEMA dan 2 orang perwakilan dari UKM.

b. Tingkat fakultas meliputi: 2 orang dari unsur dosen, 2 orang perwakilan dari
SEMA-F dan 2 orang perwakilan dari BOM-F.

Tugas pemantau:

a. Pemantau berkewajiban melakukan pemantauan jalannya PMB

b. Mencatat pelanggaran baik yang dilakukan oleh panitia maupun peserta PMB.

c. Mengingatkan, mengoreksi dan menghentikan kegiatan PMB jika tidak sesuai


dengan ketentuan yang berlaku.

d. Melaporkan hasil pemantauan PMB kepada rektor melalui Pembantu Rektor


Bidang Kemahasiswaan dan Alumni.

C. Pembiayaan

Biaya pelaksanaan PMB dibebankan kepada mahasiswa baru yang besarnya


ditentukan oleh Rektor. Panitia dilarang memungut biaya di luar biaya yang telah
ditentukan. Adapun alokasi pembagian dana kegiatan PMB untuk tingkat universitas
maksimal 25% sesuai volume kegiatan, sedangkan tingkat fakultas 75% sesuai volume
kegiatan. Pengajuan proposal kegiatan disyaratkan paling lambat 1 bulan sebelum
kegiatan PMB dilaksanakan dan pencairan dananya setelah disetujui oleh PR III untuk
tingkat universitas dan PD III untuk tingkat fakultas.

Laporan Kegiatan dan Pertanggungjawaban Keuangan:

1. Setelah kegiatan selesai selambat-lambatnya 10 hari kerja harus sudah


menyampaikan laporan kegiatan dan keuangan. Apabila terjadi keterlambatan maka
dana LKM, UKM maupun BOM-F tidak dapat dicairkan sampai laporan keuangan
tersebut diserahkan.

2. Laporan pertanggungjawaban keuangan dibuat secara benar dilampiri perincian


penggunaan dana dan bukti pengeluaran (nota).

3. Laporan pertanggungjawaban kegiatan dan keuangan harus diketahui pejabat yang


berwenang yaitu PR III untuk universitas dan PD III untuk fakultas.

4. Bukti pengeluaran dibuat secara benar yaitu:

a. Kuitansi diketik dengan benar dibuat 4 (empat) rangkap.

b. Ditandatangani, distempel dan dibubuhi nama terang penjual jasa. Jika tidak ada
stempel, cukup ditandatangani dan diberi nama serta alamat penjual jasa yang
jelas.

c. Kuitansi dilampiri nota.

d. Untuk kuitansi senilai Rp. 250.000,00 s.d. Rp. 999.999,00 bermaterai Rp.
3.000,00, sedangkan yang bernilai Rp. 1.000.000,00 keatas bermaterai Rp.
6.000,00 dan dikenai pajak sesuai dengan aturan yang berlaku.

e. Laporan kegiatan dan keuangan harus diketahui oleh pejabat yang berwenang
(PD III untuk tingkat fakultas; Pembantu Rektor Bidang Kemahasiswaan dan
Alumni untuk tingkat universitas).
D. Tata Tertib dan Sanksi

1. Tata Tertib

a. Panitia

a). Memahami dan menaati Pedoman Pelaksanaan (PMB) Fisip UNTAN

b). Melaksanakan kegiatan sesuai rencana yang telah ditetapkan.

c). Selama melaksanakan kegiatan, seluruh panitia diwajibkan:

Berpakaian sopan, rapi dan bersepatu sesuai dengan Kode Etik (tidak
bersepatu sandal)

Menampilkan perilaku/akhlak yang baik

Menjunjung tinggi harkat martabat kemanusiaan

Memberi contoh yang baik kepada mahasiswa baru.

Memakai jaket almamater selama kegiatan PMB berlangsung

d). Dalam menyusun jadwal panitia harus memperhatikan waktu-waktu sholat dan
ketika dikumandangkan adzan segala kegiatan dihentikan dan bergegas menuju
masjid untuk sholat berjamaah.

b. Peserta

a. Mentaati peraturan yang ditetapkan oleh panitia.


b. Dinyatakan gugur dan tidak mendapatkan sertifikat apabila kehadirannya kurang
dari 75%.

c. Kemeja putih lengan panjang, celana panjang hitam, dan bersepatu bagi peserta
pria selama PMB berlangsung.

d. Berpakaian busana muslimah (atas putih, bawah hitam, berkerudung dan


bersepatu) bagi peserta putri selama PMB berlangsung.

e. Tidak diperkenankan menggunakan atribut-atribut tambahan selain yang telah


ditetapkan panitia.

f. Tidak diperbolehkan menggunakan yel-yel yang merendahkan fakultas atau


lembaga lain.

g. Tidak diperbolehkan menyanyikan lagu kekiri-kirian.

h. Memakai jaket almamater.

i. Menjaga ketertiban dan ketentraman selama kegiatan PMB berlangsung.

2. Sanksi

Pelanggaran terhadap ketentuan-ketentuan di atas baik yang dilakukan oleh panitia


maupun peserta dapat dikenakan sanksi berupa:

1) Teguran (lisan)

2) Peringatan (tertulis)

3) Dikeluarkan dari kepanitiaan

4) Peserta yang dinyatakan tidak lulus tidak berhak mendapatkan sertifikat.


E. Tata Acara

1. Upacara Pembukaan dan Penutupan

Upacara pembukaan dan penutupan adalah upacara yang dilakukan oleh segenap
panitia dan peserta untuk mengawali dan atau mengakhiri serangkaian kegiatan PMB
yang dipimpin oleh rektor atau yang mewakili.

Adapun prosedur upacara pembukaan meliputi:

a. Tahap Persiapan

1). Calon peserta upacara telah memperoleh pengumuman dari panitia pelaksana
berkenaan dengan hari, tanggal, jam dan seragam yang telah ditentukan.

2). Perwira upacara mendisain, mengatur dan menentukan petugas-petugas


upacara

3). Perwira upacara memberikan manual acara dan posisi formasi kepada
petugas-petugas upacara

4). Petugas upacara adalah orang yang berkompeten atau terlatih untuk itu

5). Petugas dan peserta upacara mengikuti gladibersih pada hari H-1
pelaksanaan.

b. Tahap Pelaksanaan

1). Peserta PMB menuju dan mengambil tempat upacara sesuai formasi
fakultasnya masing-masing sebagaimana telah ditetapkan panitia.

2). Komandan kompi mengatur dan merapikan barisan kompinya masing-masing


3). Setelah Pembawa acara menginformasikan bahwa upacara segera dimulai,
Komandan upacara memasuki lapangan dan melakukan pengecekan kesiapan
seperlunya.

4). Inspektur Upacara memasuki lapangan upacara

5). Komandan upacara memimpin penghormatan umum dilanjutkan dengan


laporan

6). Menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dan Hymne Fisip UNTAN

7). Pembacaan Ayat Suci al-Qur`an.

8). Sambutan-sambutan:

- Panitia

- Ketua DEMA

9). Amanat inspektur upacara dilanjutkan membuka PMB secara resmi

10). Ikrar peserta PMB dilanjutkan dengan penyematan tanda peserta

11). Menyanyikan lagu wajib Bagimu Negeri.

12). Pembacaan Do`a

13). Upacara selesai, sebelum Inspektur upacara meninggalkan lapangan


upacara, Komandan upacara memimpin penghormatan Umum.

14). Inspektur upacara meninggalkan lapangan upacara.

2. Apel pagi dan sore


Apel pagi dan sore dilaksanakan selama 30 menit dengan kisi-kisi sebagai berikut:

a. Baris-berbaris

b. Presensi

c. Briefing dan debriefing

d. Pengumuman-pengumuman

e. Tidak ada kegiatan lain-lain

3. Penyampaian Materi

Penyampaian materi PMB dapat dilakukan dengan menggunakan metode:

a. Studium General

b. Dinamika Group (berisi pendalaman materi PMB)

c. Praktik dan simulasi

d. Atraksi (penampilan), uji kemampuan bakat dan kreatifitas yang positif

4. Perlombaan

Penyelenggaraan perlombaan hendaknya memperhatikan aspek-aspek:

a. Biaya ringan dan meriah

b. Aman dan tidak berbahaya

c. Mendidik dan menjunjung tinggi sportifitas


d. Tidak berbau SARA

e. Tidak bertentangan dengan moralitas kebangsaan dan etika Islam

f. Jenis-jenis perlombaan meliputi olah raga, seni dan ilmiah

5. Inaugurasi

Inaugurasi adalah malam pentas seni dalam rangka pengukuhan mahasiswa baru.
Inaugurasi merupakan akhir dari seluruh rangkaian kegiatan PMB.

a. Acara pokok:

1). Seremonial

2). Pengukuhan mahasiswa baru

b. Acara Tambahan:

1). Pembagian hadiah lomba

2). Pentas seni


BAB III

MATERI PMB

A. Tingkat Universitas

1. Materi Ke-UNTAN-an

a. Tujuan

Materi ke-UNTAN-an ini merupakan salah satu materi inti yang harus diberikan
kepada mahasiswa baru melalui forum PMB. Materi ini diberikan dengan tujuan agar:

1). Mahasiswa baru mengetahui secara dini tentang kehidupan di perguruan tinggi
yang berbeda secara diametral dengan kehidupan pendidikan tingkat menengah.

2). Mahasiswa baru mengetahui karakteristik Universitas Tanjungpura. Dengan


mengetahui karakteristik itu mahasiswa dapat menyesuaikan diri dengan aturan
main yang berlaku di kampus ini.

3). Mahasiswa mengetahui sejarah perkembangan Fisip UNTAN secara


berkesinambungan semenjak berdiri sampai saat ini.

4). Mahasiswa mengetahui struktur kelembagaan di Fisip UNTAN

b. Ruang Lingkup Materi

Untuk mendukung tujuan di atas maka materi yang perlu diberikan kepada
mahasiswa baru meliputi:

1). Visi dan Misi Untan


2). Sejarah perkembangan semenjak periode rintisan, pembangunan landasan
kelembagaan, pembangunan landasan akademik, pemantapan orientasi akademik
dan manajemen

3). Nama dan fungsi seluruh lembaga di lingkungan Fisip UNTAN baik struktural
maupun non struktural.

4). Fungsi, tugas, tanggungjawab dan mekanisme di semua lini pada tingkat
Universitas seperti Rektor, Para Pembantu Rektor, Kabiro, Kabag, Kasubag,
Rumahtangga dan lain-lain.

5). Landasan keilmuan Fisip UNTAN: integratif dan interkonektif.

2. Materi Kode Etik

a. Tujuan

Mahasiswa mengetahui kode etik yang berlaku di Fisip UNTAN

b. Ruang Lingkup Materi

1). Makna filosofinya

2). Hak dan kewajiban mahasiswa

3). Penggunaan inventaris negara di lingkungan untan

3. Materi Keislaman

a. Tujuan

1). Mahasiswa dapat memahami karakteristik Fisip UNTAN


2). Mahasiswa dapat memahami pola relasi antara Islam dengan isu-isu global

b. Ruang Lingkup Materi

1). Islam Transformatif

Secara historis Islam menjadi lambang perubahan, baik secara normatif


sebagai sebuah sistem teologi, maupun sebagai sebuah sistem sosial dan
budaya yang membawa perubahan nyata dalam kehidupan masyarakat.

Fungsi manusia sebagai khalifah fil ard dan ‘ubudiyah.

Tugas manusia (QS. 33: 72 dan QS. Al Dzariah: 56).

1. Pemelihara (Ri’ayah)

2. Pemakmur (Imarodh)

3. Menghamba (‘ubudiyah)

Islam sebagai way of life (world view), menjadi acuan umat tentang
bagaimana cara memandang dunia dan kehidupan setelah mati (sangkan
paraning dumadi).

Membumikan Islam

Ibadah sebagai kewajiban manusia dalam Islam memiliki dimensi yang luas
mencakup segala aspek kehidupan sebagai bentuk pengabdian kepada Allah.
Kerja akal, seperti berpikir, meneliti adalah manifestasi dari tafakur dan
tadabbur. Kerja fisik, berbicara, menulis, mencari nafkah dan sebagainya
adalah ibadah. Demikian halnya dengan kerja batin, seperti berdzikir,
mengingat, berkeinginan, harapan adalah manifestasi dari dzikurullah.
Ajaran Islam, seperti Shalat, Zakat, amar ma’ruf nahi munkar, dan sebagainya
pada dasarnya merupakan ajaran yang bermakna keadilan sosial, kebersihan
moral, dan kemanusiaan. (QS. 22:41)

2). Islam yang Kritis

Islam adalah agama pembebas, berperan dalam konteks sosial, menjadi jalan
untuk mencari solusi permasalahan sosial, menawarkan konsep problem
solving, mendobrak status quo.

Islam dan Demokrasi

Musyawarah adalah hal umat dan kewajiban pemimpin. Al-Qur’an memberi


dasar yang jelas tentang perintah untuk berdemokrasi. (QS> 3:159).

Akal yang dianugerahkan Allah kepada manusia memberikan kesempurnaan,


sehingga manusia memiliki kebebasan berkehendak (freedom of will) dan
kebebasan memilih (freedom of choice).
3). Islam Humanis

Syari’at memberikan garis pemisah antara hak-hak Allah (huquq Allah) dan
hak-hak hamba Allah (huquq al-ibad).

Islam, HAM, dan keadilan sosial.

Bersikap adil, berbuat kebajikan, menolak anarkisme, kasih sayang sebagai


sebuah kewajiban. (QS. 7:29; QS. 16:90; QS. 57: 25)

Islam dan Sosialisme.

Sosialisme, khususnya dalam konteks keindonesiaan menjadi sebuah


keniscayaan yang tidak dapat dihindari (Nurcholish Madjid, 1992:110).
Sumber-sumber nilai sosialisme itu sebenarnya telah ada dalam konsep Islam.
Islam telah memiliki dasar-dasar sosialisme yang terhujam dalam sekali dalam
al Qur’an.

Islam, Multikulturalisme dan interkulturalisme.

Ukhuwah Islamiyah.

4. Materi Kemahasiswaan

Tanggung Jawab Mahasiswa sebagai Insan Sosial-Akademik

a. Tujuan

1). Mahasiswa baru memahami setting sosial serta kondisi obyektif dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara.

2). Mahasiswa baru memahami peran dan fungsinya sebagai bagian dari suatu
masyarakat.
3). Mahasiswa baru menyadari tanggung jawab sosialnya dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara.

4). Mahasiswa baru mampu berpikir totalitas (dialektis), empiris-historis, berpikir


dalam teori dan praksis, berpikir dalam realitas yang tengah dan terus bekerja
(working reality).

b. Ruang Lingkup Materi

1). Mahasiswa sebagai insan akademik

Mahasiswa mampu mengembangkan nalar kritis, analitis, metodologis dan


paradigmatik sesuai dengan bidang ilmu yang ditekuni.

Mahasiswa menjunjung tinggi moral dan etika akademik.

Mahasiswa mampu melakukan transformasi keilmuan sesuai dengan disiplin


ilmunya menuju ke arah rekonstruksi sosial yang berkeadilan.

2). Mahasiswa sebagai agent of social change

Setting sosial dan kondisi obyektif dalam kehidupan berbangsa dan


bernegara.

Posisi strategis mahasiswa dalam mengemban tanggung jawab sosial


sekaligus peran dan fungsinya sebagai kelompok well informed.

B. Tingkat Fakultas

1. Paradigma Keilmuan Fakultas

a. Tujuan:
Mahasiswa mengetahui paradigma serta spesifikasi keilmuan sesuai dengan
fakultas masing-masing.

b. Ruang Lingkup Materi:

Paradigma keilmuan masing-masing fakultas

2. Kefakultasan

a. Tujuan:

Materi Kefakultasan diberikan kepada mahasiswa baru dengan tujuan untuk


pengenalan awal terhadap lingkungan fakultasnya masing-masing, agar :

1). Memahami fakultas sebagai garba ilmiah atau lingkungan akademik.

2). Memahami prosedur administrasi yang berkaitan dengan kegiatan akademik,


administrasi umum dan kemahasiswaan

3). Memahami aturan-aturan yang berlaku di fakultas

4). Memahami penggunaan sarana atau fasilitas penunjang pendidikan dan


pemanfaatannya.

5). Cinta dan bangga pada fakultas sebagai almamaternya.

b. Ruang Lingkup Materi:

1). Visi, Misi, dan Tujuan

2). Sejarah berdirinya, perintis dan tokoh-tokoh yang telah dilahirkannya


3). Tugas pokok fakultas

4). Kelembagaan:

a). Struktur lembaga dan nama-nama pejabatnya: Dekan, Bidang I, Bidang II,
Bidang III, Tata Usaha dan Sub-sub Bagian.

b). Tata kerja dan uraian tugas masing-masing Bidang I, II, III dan Sub-sub
Bagian.

5). Mekanisme birokrasi fakultas

6). Lembaga-lembaga non struktural

7). Fasilitas penunjang: perpustakaan, beasiswa, Dana Penunjang Pendidikan (DPP),


reward dan pelatihan-pelatihan.

3. Kejurusanan/Keprodian

a. Tujuan:

Materi kejurusanan/keprodian diberikan kepada mahasiswa baru dengan tujuan agar:

1). Mahasiswa memahami tugas dan fungsi jurusan/prodi.

2). Memahami prosedur/mekanisme yang berkaitan dengan kegiatan akademik.

b. Ruang Lingkup:

1). Current issues jurusan/prodi

2). Sejarah pembentukan

3). Visi, misi dan tujuan


4). Kompetensi Lulusan

5). Profesi Utama

6). Kurikulum

7). Kartu Rencana Studi (KRS) dan Kartu Perubahan Rencana Studi (KPRS)

8). Cuti dan gugur studi

9). Sumber daya dosen

10). Penasihat akademik

11). Jaringan kerjasama

12). Prosedur/mekanisme yang berkaitan dengan kegiatan akademik

4. Student Government

Menjelaskan tentang status, tugas, wewenang, kepengurusan dan keanggotaan


student government, baik yang berada di lingkup universitas ataupun fakultas.

a. Tujuan

1). Mahasiswa mengetahui lembaga-lembaga kemahasiswaan di tingkat universitas


maupun fakultas dan sejarah perkembangannya.

2). Mahasiswa mengetahui status, peran, fungsi, tugas dan tanggung jawab lembaga-
lembaga kemahasiswaan.

b. Ruang lingkup materi:

1). Lembaga Tingkat Universitas:


Senat Mahasiswa Universitas (SEMA-U)

Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA)

a). Visi-misi

b). Status

c). Tugas dan fungsi

d). Wewenang dan tanggung jawab

e). Struktur Kepengurusan

f). Keanggotaan

2). Lembaga tingkat fakultas:

Senat Mahasiswa Fakultas (SEMA-F)

Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas (BEM-F)

Badan Eksekutif Mahasiswa Jurusan (BEM-J)

Badan Eksekutif Mahasiswa Program Studi (BEM-PS)

a). Visi-misi

b). Status

c). Tugas dan fungsi

d). Wewenang dan tanggung jawab

e). Struktur Kepengurusan

f). Keanggotaan
5. Sosialisasi UKM dan BOM-F

a. Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM)

1). Tujuan

a). Mahasiswa dapat mengetahui unit-unit kegiatan kemahasiswaan

b). Mahasiswa dapat mengetahui jati diri tiap-tiap unit kegiatan kemahasiswaan

2). Ruang Lingkup

a). Visi-misi

b). Karakteristik

c). Sejarah

d). Program

e). Rekruitmen keanggotaan

f). Prestasi-prestasi

b. Badan Otonomi Mahasiswa Fakultas (BOM-F)

1). Tujuan

a). Mahasiswa dapat mengetahui badan otonomi mahasiswa fakultas

b). Mahasiswa dapat mengetahui jati diri tiap-tiap badan otonomi mahasiswa

2). Ruang Lingkup


a). Visi-misi

b). Status

c). Kepengurusan

d). Rekruitmen keanggotaan

e). Hak dan kewajiban

f). Prestasi-prestasi
BAB IV

PENUTUP

Buku ini disusun sebagai pedoman operasional dan rambu-rambu dalam


penyelenggaraan kegiatan PMB yang diadakan setiap tahun dalam menyambut kehadiran
mahasiswa baru di Fisip UNTAN

Sebagai pedoman PMB, buku ini diharapkan mampu memberi arah bagi siapapun
yang terlibat, ke mana PMB hendak di tuju. Sedangkan sebagai rambu-rambu hendaknya
menjadi batas-batas warning bagi panitia penyelenggara agar tidak keluar dari rel yang
semestinya. Dalam konteks seperti itu, implementasinya tidak berarti tertutup mati bagi
penyelenggara untuk melakukan kreasi dan inovasi yang cerdas sesuai dengan tuntutan
zamannya, hanya saja kreasi dan inovasi itu hendaknya selalu mengacu dan kembali
kepada arah yang telah diberikan dan rambu-rambu yang telah ditetapkan.
DAFTAR PUSTAKA

Hasil Rapat Kerja Bidang III di Hotel Bukit Surya Kaliurang, Format Pelaksanaan
Orientasi Studi dan Pengenalan Kampus (PMB) UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta,
14 Juli 2004.

Hasil Workshop Reorientasi Kode Etik Mahasiswa dan Pedoman Kelembagaan


Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Hotel Galuh, 26 Nopember 2005.

Hasil Workshop I, Workshop dengan peserta mahasiswa, 5 April 2006.

Hasil Workshop II, Workshop dengan peserta dosen, 6 April 2006.

Hasil Workshop III, Workshop dengan peserta pimpinan UIN Sunan Kalijaga, 20 April
2006.

Panduan Pengembangan Kegiatan Kemahasiswaan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta,


2005.

You might also like