You are on page 1of 11

KEHIDUPAN AWAL MASYARAKAT INDONESIA

A,KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT

PRA-AKSARA DI INDONESIA

Bila ditinjau dari sistem mata pencahariannya,

perkembangan kehidupan sosial ekonomi masyarakat

pra-aksara melelui beberapa tahap,yaitu :

1,Masyarakat berburu dan meramu

2.Masyarakat berburu dan meramu tingkat lanjut

3.Masyarakat bercocok tanam dan beternak

4.Masyarakat perundagian

1.MASYARAKAT BERBURU DAN MERAMU


Perkembangan masyarakat pada masa ini berjalan sangat lamban.

Manusia hidup tergantung dengan alam,makanan diperoleh dengan cara berburu,mengumpulkan umbi-
umbian dan menangkap ikan.

Mereka hidup dalam kelompok-kelompok kecil,hal ini untuk memudahkan langkah dan gerak mereka
dalam mengikuti binatang buruannya,atau mengumpulkan makanan,

Hidup berpindah-pindah tempat (nomaden)

Pemilihan pemimpin dengan menggunakan sistem Primus Inter Pares.

Menggunakan berbagai alat dari batu dan tulang

2.MASYARAKAT BERBURU DAN MERAMU TINGKAT LANJUT

Mereka hidup masih tergantung dengan alam

Mulai lama tinggal disuatu tempat ,di dalam gua-gua

(semi sedentair ).

Karena tidak lagi berpindah-pindah tempat,mereka memiliki waktu luang untuk melakukan hal lain
seperti membuat lukisan di dinding gua yang mereka tinggali.

Lukisan yang mereka buat masih berkaitan dengan kepercayaan awal : penghormatan kepada arwah
nenek moyang,menggambarkan binatang buruan,atau binatang yang dianggap suci dan gambar telapak
tangan yang berwarna merah (sebagai penolak roh jahat dan upacara kesuburan ).
3.MASYARAKAT BERCOCOK TANAM DAN BERTERNAK

Mereka sudah hidup menetap,sudah ada perkampungan yang dekat dengan mata air,seperti sungai.

Adanya pembagian kerja secara sederhana antara laki-laki dan perempuan,laki-laki tugasnya ada
hubungannya dengan mengerjakan lahan ,sedangkan perempuan berkaitan dengan tugas-tugas
penyelenggaraan rumah tangga.

Dalam corak bercocok tanam mereka mulai menggarap tanahnya dan berusaha menyimpan
makanannya dengan cara mengawetkan.Bentuk kerja mereka adalah dengan cara berhuma,dan ladang
berpindah.

4.MASYARAKAT PERUNDAGIAN

Pengertian Perundagian adalah pertukangan,artinya orang yang memiliki ketrampilan atau kemampuan
dalam melakukan pekerjaan tertentu.

Telah memiliki kehidupan yang menetap (sedenter).

Hasil kebudayaan berkembang dengan pesat,seperti benda-benda yang terbuat dari : perunggu,besi,
dan gerabah yang sangat halus,serta perhiasan / manik-manik yang terbuat dari batu-batuan,dan dari
kulit kerang.

Mata pencaharian adalah pertanian dengan cara berladang dan bersawah,masyarakatnya sudah
mengenal perdagangan dengan sistem barter .

Sistem kepercayaan yang berkembang adalah pemujaan taerhadap roh nenek moyang, yang didahului
persembahan terhadap roh nenek moyang ( ditemukannya bangunan pemujaan ).

B.KEBUDAYAAN MASYARAKAT AWAL


DI INDONESIA

Pengertian Kebudayaan

Kebudayaan merupakan hasil cipta ,rasa dan karsa manusia,dapat berwujud benda maupun abstrak.

Kebudayaan sangat dipengaruhi oleh perkembangan masyarakat maupun secara keseluruhan.

Menurut Arnold J.Toynbe : kebudayaan timbul dan berkembang sebagai upaya manusia untuk
menjawab tantangan yang ada pada alam sekitar.

Menurut Koentjaraningrat terdapat 7 unsur kebudayaan yang bersifat universal,yaitu :

1.sistem religi
2.sistem sosial/organisasi

3.sistem pengetahuan

4.bahasa

5.kesenian

6.sistem mata pencaharian

7.sistem peralatan hidup/ tekhnologi

Bila dilihat dari benda-benda hasil budaya manusia purba,

Maka tahap-tahap perkembangan kebudayaan masyarakat

Awal di Indonesia dikelompokkan dalam pembabakan zaman

Sebagai berikut :

1.ZAMAN PALEOLITHIKUM

Pada zaman ini terdapat 2 kebudayaan yaitu : kebudayaan

Pacitan dan Ngandong,di kebudayaan Pacitan ditemukan

alat-alat dari batu,yang disebutkapak genggam (chopper).

Sedangkan di kebudayaan Ngandong banyak ditemukan

artefak dari tulang dan kapak genggam yang mempunyai

ciri yang khas.Manusia pendukungnya adalah ; homo

soloensis,Meganthropus dan Pitecantropus erectus.

2.ZAMAN MESOLITHIKUM

Zaman ini berkembang pada zaman holocen.Perkembang -

an kebudayaan zaman ini berlangsung lebih cepat dari

masa sebelumnya,hal ini disebabkan antara lain oleh :

a).keadaan alam yang sudah stabil ,memungkinkan

manusia dapat hidup tenang dan mengembangkan

kebudayaannya.
b).manusia pendukungnya adalah Homo sapiens.

Hasil kebudayaannya adalah : kapak sumatera /kapak

genggam (pebble culture),alat-alat dari tulang ( bone-

culture),dan tradisi serpih belah (flakes culture).

3.ZAMAN NEOLITHIKUM

Para ahli sejarah sepakat untuk menyebut bahwa masa ini adalah masa revolusi besar-besaran yang
dilakukan oleh manusia purba.

Mereka mulai menetap dan mengembangkan bercocok tanam.

Untuk masalah tempat tinggal mereka sudah menetap sementara di pantai atau di gua-gua,dan
kemudian membangun rumah panggung.

Peralatan yang dihasilkan sudah lebih diperhalus,jika dibandingkan dengan masa Mesolithikum.

Hasil kebudayaan NEOLITHIKUM:

Kebudayaan Neolithikum di Indonesia dibagi menjadi 2 ;

1.Kebudayaan Kapak Persegi

Kapak persegi merupakan nama yang diberikan Von

Heine Geldren untuk kapak yang berbentuk memanjang

dengan penampang lintang trapesium maupun persegi

panjang.Bahan yang digunakan adalah batu api dan

chalcedon,kapak ini banyak ditemukan di daerah jawa,

Sumatera,Kalimantan dan Nusa tenggara.

Pendukung kebudayaan ini adalah Ras Proto Melayu,

yang bertempat tinggal di Indonesia bagian Timur.

2.Kebudayaan Kapak Lonjong

Adalah kapak yang penampangnya berbentuk lonjong atau

bulat telur,dengan ujungnya yang lancip sebagai tempat

tangkai yang diikat menyiku.Persebarannya disekitar Indo -


nesia bagian Timur : Sangihe Talaud,Sulawesi,Flores dan

Maluku,Kapak lonjong memiliki 2 ukuran : ukuran kecil

(kleinbeil) dan ukuran besar (walzenbeil).

Selain Itu ada pula ditemukan gerabah untuk keperluan

rumah tangga dan upacara yang ditemukan dibukit kerang

Sumatera dan bukit pasir pantai selatan.Pendukung kebuda-

yaan ini adalah Ras Melayu Melanesoid.

HASIL KEBUDAYAAN

4.ZAMAN MEGALITHIKUM

Megalithikum merupakan kebudayaan yang menghasilkan bangunan dari batu besar (mega=besar,lithos
= batu).

Kebudayaan ini muncul pada masa Neolithikum.Yang membedakan keduanya adalah adanya alat
peninggalan berbentuk batu besar dan berhubungan dengan sistem kepercayaan yang mereka
anut,seperti Animisme,Dinamisme

dan Totemisme .

Persebaran kebudayaan ini terdapat di Nias,Flores,Sumba dan Toraja

HASIL KEBUDAYAAN MEGALITHIKUM

Hasil-hasil kebudayaan Megalithikum adalah :


1.MENHIR

Adalah tiang atau tugu batu tunggal yang didirikan untuk

menghormati roh nenek moyang.Menhir banyak ditemu-

kan di Kalimantan,Sulawesi Tengah dan Jawa Tengah

( Gunung Kidul,Playen,Sukoliman,dan Rembang).

Menhir ada 2 jenis : ada yang memiliki illustrasi ditugu

batu dan ada yang tidak memiliki illustrasi ditugu batu

tersebut.

2.DOLMEN

Adalah meja yang berkakikan menhir,dolmen digunakan

sebagai tempat sesaji untuk pemujaan pada roh nenek

moyang .Dolmen ada juga yang berbentuk peti mati dan

didalamnya berisi tulang belulang manusia serta bebera-

pa benda yang disertai,seperti periuk,gigi binatang dan

porselen.

Dolmen banyak sekali ditemukan di Nusatenggara,Lam-

pung dan Sumatera.

3.SARKOFAGUS

Adalah lesung yang mempunyai tutup dan berfungsi

sebagai peti mati atau keranda.Bentuknya bermacam-

macam : ada yang seperti binatang (Pejeng) atau ada

yang bulat utuh.Peti mayat ini ditemukan di situs Pejeng

Bali dan beberapa daerah di Jawa Barat (kuningan)


4.PUNDEN BERUNDAK-UNDAK

Merupakan bangunan batu yang disusun secara berting-

kat. Biasanya pada punden berundak terdapat menhir.

Fungsi Punden berundak adalah sebagai sebagai tempat

pemujaan,sekilas bangunan ini berupa anak tangga yang

tersusun rapi hingga keatas .

Bangunan ini dapat ditemukan di Lebak Sibedug,Banten

Selatan,Kuningan,Pasirangin.

5.WARUGA/PETI KUBUR

Adalah kubur batu yang terbuat dari batu utuh,namun

berbentuk bulat,ada pula yang kubus.

Waruga dapat ditemukan di daerah Sulawesi Utara dan

Tengah,Minahasa.

6.ARCA BATU

Arca-arca Megalith biasanya menggambarkan binatang,

manusia .Binatang yang terdapat di arca antara lain :

Gajah,Kerbau,Harimau dan Monyet.

Arca-arca tersebut dapat ditemukan di daerah Jawa

Tengah,Jawa Timur,Lampung dan Sumatera Selatan.

Arca ini terus berkembang hingga kebudayaan Logam,

yang tadinya dibuat dari batu diganti dengan logam.


BAGAN HASIL KEBUDAYAAN MEGALITHIKUM

TEORI VAN HEINE GELDREN

Von Heine Geldren membagi kebudayaan Megalithikum

menjadi 2 :

1).Megalithik Tua,

Kebudayaan ini dibawa oleh pendukung kebudayaan

kapak persegi,menghasilkan : Menhir,punden berundak

dan arca batu,menyebar pada zaman Neolithikum.

2).Megalithik Muda

Didukung oleh kebudayaan Dongson,menghasilkan

kubur peti batu,dolmen,waruga,sarkofagus dan arca

batu.

ZAMAN LOGAM

Disebut zaman logam karena alat-alat penunjang kehidupa manusia sebagian besar terbuat dari logam.

Zaman ini dapat dinamakan sebagai revolusi tahap kedua oleh masyarakat awal Indonesia (telah mampu
mengolah dan melebur logam).
Pembuatan benda-benda dari logam menggunakan tekhnik A Cire Perdue (caranya benda yang
dikehendaki di buat dulu dari lilin,lengkap dengan bagian-bagiannya-kemudian lilin dibungkus dengan
tanah liat dan selanjutnya dipanaska

sehingga lilin menjadi cair-selanjutnya logam cair dituangkan dalam cetakan dan setelah dingin
dipecahkan hingga terbentuklah peralatan yang dikehendaki)

Zaman logam sangat kuat dipengaruhi oleh kebudayaan dari Indo China,lebih tepatnya adalah
kebudayaan Dongson ,karena alat-alat yang ditemukan pada masa ini sama dengan yang ditemukan di
daerah Dongson,Vietnam

(penyebarannya ke Indonesia pada sekitar tahun 500 SM).

Zaman logam terbagi menjadi 3 zaman :

1).Zaman Tembaga

2).Zaman Perunggu

3).Zaman Besi

Zaman Tembaga tidak pernah berpengaruh terhadap kebudayaan Indonesia,dan berkembang diluar
Indonesia.

HASIL KEBUDAYAAN ZAMAN LOGAM

1.NEKARA

Atau lebih dikenal dengan nama Dongson Drum,ber-

bentuk berumbu yang mempunyai pinggang dibagian

tengahnya serta tutup di atasnya.Nekara terbuat dari

perunggu dengan garis tengah 160 cm dan tinggi 198

cm,nekara ada yang diberi hiasan ada yang tidak.

Fungsi nekara sebagai alat upacara dan dianggap

sakral,di Bali nekara sering disebut sebagai The

Moon of Pejeng.(nekara terbesar)


Di daerah lain,seperti Alor,banyak ditemukan nekara berbentuk kecil memanjang yang disebut

Moko dengan bentuk hiasan zaman Majapahit sampai zaman abad ke-19.

Nekara juga menjadi bukti adanya hubungan antar wilayah Indonesia dan dunia luar,seperti terlihat
pada hiasan nekara yang ditemukan di kepulauan Selayar dan Kei dengan hiasan Gajah,Merak dan
Harimau,pada hal binatang tersebut tidak terdapat di daerah tersebut.

2.KAPAK CORONG

Kapak ini berbentuk corong dengan belahan,kapak ini disebut juga kapak sepatu,karena bentuknya yang
menyerupai sepatu.

Fungsi kapak ini disamping untuk alat juga dipergunakan untuk alat upacara atau sebagai tanda
kebesaran dari kepala suku.

Jenis kapak ini banyak ditemukan di Sumatera Selatan,Bali,P.Rote,Sulawesi Selatan dan


Tengah,sementara kapak kecil untuk alat upacara dan hiasan ditemukan di Yogyakarta,sementara kapak
yang terindah ditemukan di P.Rote.

3.CANDRASA

Seperti halnya kapak corong,candrasa juga merupakan alat upacara dan dibuat dalam bentuk yang
sangat indah penuh dengan ragam hias.

Candrasa merupakan bukti bahwa kemampuan bangsa Indonesia dalam membuat benda-benda dari
logam (perunggu).

Pembuatannya dengan menggunakan 2 tekhnik yaitu A-Cire Perdue dan Bivalve .

4.ARCA PERUNGGU

Pada masa ini arca perunggu memiliki 2 bentuk yaitu manusia dan binatang (kerbau berbaring,

kuda berdiri,kuda dengan pelana.

Persebarannya di daerah Bangkinang,Lumajang,

Palembang dan Bogor.

Fungsi benda ini adalah sebagai penyimbolan dari sesuatu yang dianggap memiliki kekuatan supra-

natural (gaib).

5.PERHIASAN PERUNGGU

Perhiasan ini berbentuk cincin,gelang,kalung,

liontin serta manik-manik,umumnya benda ini tidak


memiliki pola hias,tetapi ada juga yang berpola geometrik dan berpola binatang.

Persebaran benda tersebut terletak di Bali,Bogor,

Yogyakarta dan Malang.

Fungsi perhiasan ini bagi masyarakat sebagai simbol kekayaan atau kemewahan,akan tetapi ada juga
sebagai bekal kubur dan alat tukar serta sebagai benda pusaka.

PENDUKUNG KEBUDAYAAN LOGAM

Manusia pendukung kebudayaan logam adalah Deutro Melayu yang mendapat pengaruh dari
kebudayaan Dongson .

Selain itu ada pula percampuran antara Deutro dan Proto Melayu yaitu Melayu Mongoloid dan Papua
Melanesoid yang berasal dari Austro Melanesoid.

BAGAN KEBUDAYAAN LOGAM

You might also like