Professional Documents
Culture Documents
PEKERJAAN GEDUNG
Maksud dan Tujuan :
Maksud :
Memberikan gambaran tentang manajemen dan tata
cara pelaksanaan pekerjaan dilapangan.
Tujuan :
Mendapatkan hasil pekerjaan yang tepat :
Kuantitas
Kualitas
Waktu
PERSIAPAN :
Administrasi :
1. Perijinan (Ijin mulai kerja)
2. Penyiapan Buku Direksi, Buku Ijin Pelaksanaan, Form Laporan
(Lap. Mingguan, Lap. Harian)
3. Koordinasi dengan Pengguna Jasa dan Direksi (Pengawas) dan
Pree Construction Meeting (PCM)
Lapangan :
1. Dokumentasi 0 %
2. Pembuatan Pagar Halaman
3. Pembuatan papan nama proyek/kegiatan
4. Penyediaan air kerja :
menggunakan air dari sumber yang ada
mengadakan sumber air baru
Persiapan lapangan :
Peralatan :
Truk kapasitas 5-6 m3.
Cangkul, ganco, linggis, ember, engkrak, alat pemadat (stamper).
Bahan/Material :
Pasir urug, menggunakan pasir urug/pasang lokal.
2. PEKERJAAN PONDASI BATU BELAH :
Pekerjaan pondasi dilaksanakan setelah mendapat ijin dari
Pengawas lapangan.
Pada dasar galian diberi urugan pasir dan dipadatkan dengan
disiram air.
Aanstamping dipasang setebal 20 cm, celah antar batu diisi
dengan pasir urug.
Pasangan pondasi dipasang dengan campuran 1PC : 5 Ps
(sesuai spesifikasi), dengan acuan profil-profil yang
membentuk penampang pondasi.
Batu untuk aanstamping dan pondasi dipergunakan batu belah.
Pekerjaan pondasi per bagian/lajur selesai, lubang galian tanah
yang terbuka di urug tanah bekas galian dan dipadatkan.
3. Pekerjaan Beton Bertulang
Pekerjaan Pembesian
Pekerjaan Begesting
Pekerjaan Pengecoran
A. Pekerjaan Pembesian
Siapkan daftar kebutuhan pek. Besi (ukuran dan jumlahnya)
Pemotongan, pembengkokan besi dapat dikerjakan ditempat lain
disekitar lokasi pek.
Perakitan/perangkaian besi dapat dikerjakan ditempat lain atau
langsung ditempat konstruksi tersebut dipasang.
Besi yang dipergunakan dan pemasangannya sesuai dengan gambar.
Apabila terjadi perbedaan dari yang seharusnya, dikoordinasikan
kepada Pengawas.
Pek beton yang dikerjakan bertahap, disiapkan stek-stek tulangan
sesuai dengan peraturan yang ada.
Besi tulangan
pokok
Besi
beugel
Stek besi kolom
eksisting
B. Pekerjaan Begesting
Penyiapan begesting dapat dikerjakan ditempat lain disekitar
lokasi pekerjaan sesuai dengan ukuran beton.
Perakitan/perangkaian besi dapat dikerjakan ditempat lain
atau langsung ditempat konstruksi tersebut dipasang.
Untuk konstruksi beton tertentu, diperlukan perancah
(steiger/stutwerk), seperti ; kolom, balok, plat.
Antara tulangan dan begesting diberi beton decking sesuai
dengan tebal selimut beton yang ditentukan.
Pemasangan begesting balok dan plat lantai, dilaksanakan
bersamaan dan dilaksanakan dengan penuh ketelitian.
Besi utama
Besi Beugel
Papan
Beton bekisting
deking
Beton bertulang
Begisting balok
Perancah beton
besi scafolding
C. Pekerjaan Pengecoran
Pengecoran kolom struktur dikerjakan sebelum pasang batu
bata.
Untuk kolom praktis dikerjakan bertahap bersamaan dengan
pasang batu bata.
Untuk beton struktur (footplat, sloof, kolom, balok dan plat
lantai) yang mempunyai volume cukup besar dan dapat
dilaksanakan secara bersama menggunakan beton readymix,
sehingga lebih terjamin kualitasnya.
Pengecoran dilaksanakan setelah begesting dan pembesian
diperiksa dan telah sesuai dengan gambar rencana (dengan
persetujuan pengawas)
Peralatan :
Concrete mixer, concrete pump, molen, vibrator dan alat bantu.
PEKERJAAN RANGKA ATAP DAN ATAP
Batu bata
PEKERJAAN PASANGAN BATU BATA DAN PLESTERAN (lanjutan)
Tiap jarak 3 hingga 3,5 meter diberi kolom praktis sebagai penguat
dinding,
Pasangan dinding diatas kosen dengan bentang lebih dari 1,20 m, diberi
ring balk (balok latei) praktis.
Plesteran dinding dapat dilaksanakan setelah pasangan batu bata benar-
benar kering.
Ketebalan plesteran rata-rata 1,5 cm dengan campuran spesi yang sama
dengan pasangan batu batanya.
Plesteran yang telah kering dapat di aci dengan semen agar permukaan
licin. Sebelum acian dilaksanakan, permukaan plesteran disiram air.
Batu bata yang dipergunakan dari batu bata lokal atau Welahan Jepara.
Pencampuran adukan menggunakan molen.
Peralatan yang dipergunakan : molen, kotak adukan, ember, sekop,
cangkul, cetok, waterpas dan meteran.
2. PEKERJAAN KUSEN
Pekerjaan dilakukan sesuai gambar, RKS, BA Aanwijzing dan
petunjuk Pengawas.
Kusen kayu :
dibuat dan disiapkan di tempat lain (Workshop) sesuai gambar,
pemasangan dilakukan bersamaan dengan pemasangan dinding.
Bentang > 1.20 m’ dipasang balok latei praktis.
Balok Latei
Kusen kayu
PEKERJAAN KUSEN (lanjutan)
Kusen alumunium :
dibuat dan disiapkan ditempat lain sesuai gambar,
Pemasangan/penyetelan dilakukan setelah dinding selesai diplester.
diatas kosen diberi balok latei praktis.
kusen dipasang pada lubang-lubang yang telah ditentukan
menggunakan fiser dan sekrup.
Pertemuan kusen dengan dinding baik sisi luar maupun dalam diberi
sealent.
PEKERJAAN PLAFOND
RANGKA PLAFOND :
Rangka Plafond Kayu :
Rangka plafond dipasang
membentuk bidang
persegi/persegi panjang sesuai
jenis penutup plafondnya ;
Gypsum : ukuran 60 x 60 cm, 60 x 120 cm
Eternit : ukuran 100 x 100 cm
Calsiboard, asbes : ukuran 60 x 120 cm, 100 x 100 cm
Ukuran rangka yang dipergunakan sesuai dengan
gambar/detail ;
Rangka induk (hanger) : 6/12 cm
Rangka pembagi : 5/7 cm dan 4/6 cm
Sebagai penguat rangka plafond di pasang
penggantung rangka dengan bahan kawat putih
(galvanis) dengan jarak 120 cm hingga 200 cm.
Ketinggian plafond disesuaikan gambar.
PLAFOND GYPSUM :
Pekerjaan plafond meliputi plafond ekspose, plafond
gypsum board 9 mm dan plafond kalsiboard 4 mm.
Untuk plafond ekspose permukaan pelat lantai bagian
bawah difinish acian, sedangkan plafond gypsum dan
kalsiboard menggunakan rangka metal furing atau besi
hollow sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan.
Sebagai penguat rangka plafond di pasang penggantung
rangka dengan bahan kawat putih (galvanis) dengan
jarak 50 hingga 100 cm.
Ketinggian plafond disesuaikan gambar.
TERIMA KASIH