You are on page 1of 11

PROPOSAL

PROPOSAL
“Dampak pakaian
ketat"
Oleh:
Teman Axel IAIN Sunan Ampel Surabaya
2008-2010

AKSELERAS IAIN SUNAN


2008-2010
I
AMPEL
SURABAYA
Memory

A N E K A K A R YA B A M B O N G C I T Y E X S P R E S
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang

Sesungguhnya agama Islam telah mengatur kehidupan umat manusia


dengan sebaik-baiknya. Dalam era modern ini terkadang individu cenderung
memaksakan kehendaknya, tak terkecuali dalam kehidupan sehari-hari.
Bahkan bermunculan perpektif bahwa esensi agama Islam harus dipaksa
mengikuti zaman yang maju ini.

Dalam cara berbusana pun demikian, banyak generasi muda muslim saat
ini memaksakan busana muslim disesuaikan dengan mode yang berkembang
atau tren. Padahal belum tentu cara busana itu sesuai dengan ajaran Islam.
Seperti kita ketahui dalam diri manusia terdapat sifat latah atau meniru, karena
mereka tidak ingin dianggap ketinggalan jaman. para remaja muslim pun tak
ketinggalan mereka mengikuti tren berbusana yang sedang laku. Dalam hal ini
kelihatan mencolok sekali pada remaja muslim, khususunya muslimah.
Mereka tetap memakai jilbab, akan tetapi cara berbusana mereka telah
terkontaminasi dengan tren sehingga sering terjadi kesalahpahaman. Mereka
menganggap bahwa busana muslimah itu yang penting sudah menutup aurat.
Kecenderungan mengikuti trend sungguh sangat mengkhawatirkan, dan
menimbulkan belbagai dampak negative. Disamping dampak yang
ditimbulkannya bisa menyalahi ketentuan syari'at Islam, juga berefek terhadap
masyarakat maupun terhadap dirinya sendiri. Semakin maraknya pakaian
ketat, semakin banyak pula dampak yang ditimbulkan darinya. Kemungkinan
dampak tersebut mempunyai pengaruh terhadap belbagai aspek

Sebagaimana sabda Nabi:

‫ َع ْن‬، ‫ َع ْن أَبِ ِيه‬، ‫ص الِ ٍح‬ ٌ ‫ َح َّدثَنَا َش ِر‬، ‫َس َو ُد بْ ُن َع ِام ٍر‬
َ ‫ َع ْن ُس َهْي ِل بْ ِن أَيِب‬، ‫يك‬ ْ ‫َح َّدثَنَا أ‬
َ‫ان ِم ْن أ َْه ِل النَّا ِر ال‬
ِ ‫ ِص ْن َف‬: ‫اهلل صلَّى اللَّه علَي ِه وس لَّم‬
َ َ َ َْ ُ َ
ِ ‫ول‬ ُ ‫ال َر ُس‬ َ َ‫ ق‬: ‫ قَ َال‬، ‫أَيِب ُهَر ْيَر َة‬
ِ ‫ علَى ر ُؤ‬، ‫ مُمِيالَت‬، ‫ م ائِالَت‬، ‫اس يات عا ِري ات‬
ُ َ‫وس ِه َّن أ َْمث‬
‫ال‬ ِ ِ
ُ َ ٌ ٌ َ ٌ َ َ ٌ َ ‫ ن َس اءٌ َك‬، ‫أ ََرامُهَ ا َب ْع ُد‬

2
‫َس يَا ٌط‬ ٌ ‫ َو ِر َج‬، ‫ َوالَ جَيِ ْد َن ِرحيَ َه ا‬، َ‫ الَ َي َريْ َن اجْلَنَّة‬، ‫ت الْ َمائِلَ ِة‬
ْ ‫ال َم َع ُه ْم أ‬
ِ ‫أَس نِم ِة الْبخ‬
ُْ َ ْ
‫ ي ْ ِ هِب‬، ‫اب الْب َق ِر‬ ِ
َ َ َ‫َكأَ ْذن‬
1
)‫َّاس )رواه أمحد بن محبل‬ َ ‫ضربُو َن َا الن‬
Diberitakan kepada kami Aswad ibn Amir, diberitakan kepada
kami Syarik, dari Suhail ibn Abi Sholih dari ayahnya, Abi Hurairah
berkata: Rasulullah SAW. bersabda: (‘Ada dua kelompok penghuni
neraka yang belum pernah aku lihat: (1) sekelompok orang yang
memegang cambuk seperti ekor sapi; dengan cambuk itu mereka
memukuli orang, dan (2) kaum perempuan yang berpakaian (seperti)
telanjang, berjalan lenggak lenggok, menggoda/memikat, kepala
mereka bersanggul besar dibalut laksana punuk unta; mereka ini tidak
akan masuk surga dan tidak akan dapat mencium harumnya, padahal
keharuman surga dapat tercium dari jarak sekian’.” (HR. Imam
Ahmad).

Dari hadis diatas menjelaskan tentang efek dan larangan berpakaian


ketat. Faedah Islam menentukan hukum itu berdampak untuk kehidupan.
Begitu juga dalam hal berpakaian, pakaian ketat banyak memberikan efek
negatif terhadap kehidupan. Akan tetapi, di lain sisi wanita juga mempunyai
kecenderungan instingtif untuk menunjukkan lekuk tubuh, gemulai tubuh dan
bangga akan kecantikannya, dan itu katanya adalah wajar dan kebutuhan
psikologisnya. Tapi apakah kecenderungan itu baik untuk kehidupan spiritual
maupun biologisnya. Padahal Islam telah menyerukan agar kita mewujudkan
keseimbangan antara kebutuhan biologis dan spiritual dalam kehidupan,
dengan cara menghindari keberlebihan dalam pemenuhan salah satu dari
keduanya dengan mengabaikan yang lainnya. Islam tidak pernah menyeru
kepada manusia kepada konsep kerahiban yang mengekang kebutuhan
biologis, akan tetapi Islam menyeru manusia untuk memenuhi kebutuhan
sesuai kadar dan porsinya.2 Berpakaian ketat merupakan kebutuhan biologis
perempuan yang berlebihan, karena pada hakekatnya wanita itu memiliki daya
tarik yang lebih. Apalagi dengan berpakaian ketat maka banyak kemudharatan
yang ditimbulkan karenanya. Perlu kita garis bawahi, aktivitas biologis yang

1
Ahmad bin Hanbal Abu Abdullah as-Syabanii, kitab Musnad Imam Ahmad bin Hanbal, Juz 6
(Lebanon : Alimul al-Kutb, 1998), 356
2
Mufsir bin Said Az Zahrani, konseling terapi, (Jakarta: Gema Insani, 2005). 408.

3
berlebihan seringkali melemahkan kemampuan bersikap.3 begitu juga dengan
cara berpakaian terkadang berpengaruh terhadap sikap seseorang.

Walaupun seorang wanita telah menutup aurat dan berbusana syar’iy,


namun tidak menutup kemungkinan ia melakukan tabarruj. Adapun larangan
tabarruj telah ditetapkan Allah SWT dalam surat al-Nur ayat 60. Allah SWT
berfirman :

ٍ ِ ‫اع ُد ِمن النِّس ِاء الاَّل يِت اَل يرجو َن نِ َكاحا َفلَي‬
ِ ‫والْ َقو‬
ٌ َ‫س ثيَ َاب ُه َّن َغْيَر ُمتََبِّر َجات َعلَْي ِه َّن ُجن‬
‫اح‬ َ ْ ً ُ َْ َ َ َ َ
4
)60 : ‫يم ( النور‬ ِ ِ‫أَ ْن يضعن بِ ِزين ٍة وأَ ْن يستع ِف ْفن خير هَل َّن واللَّه مَس‬
ٌ ‫يع َعل‬ ٌ ُ َ ُ ٌَْ َ ْ َْ َ َ َ َ ْ َ َ
“Dan perempuan-perempuan tua yang Telah terhenti (dari haid
dan mengandung) yang tiada ingin kawin (lagi), tiadalah atas mereka
dosa menanggalkan pakaian mereka dengan tidak (bermaksud)
menampakkan perhiasan, dan berlaku sopan adalah lebih baik bagi
mereka. dan Allah Maha mendengar lagi Maha Bijaksana.”(An-
Nuur:60)

Untuk menyadarkan masyarakat tentang efek berpakaian ketat, maka


diperlukan pelacakan hadits diatas. Terutama pelacakan hadits diatas yang
berkenaan dengan syarah hadits tersebut dan hadits-hadits lain yang
bersinggungan dengan hadits diatas.

A. Identifikasi Masalah
Pemaparan latar belakang diatas, bisa diketahui bahwa ruang lingkup
pembahasan tentang “Dampak pakaian ketat" dalam kitab Musnad Imam
Ahmad bin Hanbal no indeks “8650” meliputi : penelitian terhadap hadis
tersebut dengan mencoba melibatkan hadis-hadis lain yang berkaitan dengan
dampak pakaian ketat wanita sebagai bahan dukungan, baik yang ada sharah}-
nya ataupun tidak, juga sebagian ayat-ayat al-Qur’an.

B. Batasan Masalah
3
Zakaria Ibrahim, Psikologi WanitaI, (Bandung: Pusataka Hidayah, 2005). 65
Depag RI, Al-Quran dan Terjemahnya (Jakarta: Yayasan Penyelenggara Penterjemah Al-
4

Quran, 1984), 555

4
Permasalahan mengenai pakaian ketat ini hanya fokus terhadap posisi
teks hadis yang terdapat dalam Musnad Imam Ahmad, sedangkan hadis-hadis
yang lain dan juga al-Quran hanyalah sebagai pelengkap. Sehingga nantinya
bisa ditentukan dampak apa saja yang ditimbulakan akibat pakaian ketat

C. Rumusan Masalah
Agar lebih memberikan kemudahan dalam tujuan penelitian ini, maka
diperlukan formulasi perumusan masalah, sebagaimana berikut :

1. Bagaimanakah kualitas hadis tentang dampak wanita berpakaian ketat


menurut kitab Musnad Imam Ahmad nomor indeks 8650?
2. Bagaimanakah kehujjahan hadis tentang dampak pakaian ketat menurut
kitab Musnad Imam Ahmad nomor indeks 8650 ?
3. Bagaimana makna dari hadis tentang dampak pakaian ketat wanita
menurut kitab Musnad Imam Ahmad bin Hanbal nomor indeks 8650 ?
D. Tujuan Peneleitian
Sejalan dengan rumusan masalah diatas maka tujuan penelitian ini ialah :

1. Memahami kualitas dampak pakaian ketat wanita menurut kitab Musnad


Imam Ahmad nomor indeks 8650
2. Memahami kehujjahan hadis dampak pakaian ketat wanita menurut kitab
Musnad Imam Ahmad nomor indeks 8650
3. Memahami makna secara konteks dampak pakaian ketat wanita menurut
kitab Musnad Imam Ahmad nomor indeks 8650
E. Kegunaan Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan sumbangsih
pemahaman terhadap realitas sosial yang pada awalnya hanyalah sebuah teks,
diantaranya adalah :

1. Sebagai sumbangsih pemikiran dan upaya guna memperkaya khazanah


ilmu pengetahuan keislaman khususnya dalam bidang hadis.
2. Menemukan dan menegaskan suatu landasan hukum yang termuat dalam
hadis, kemudian bisa ditransformasikan dalam bentuk konteks, dan

5
memastikan sistem pelacakan kebenaran adanya ungkapan Rosuullah,
yang teks tersebut memang diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari
sejak jaman Rosulullah. Sebagaimana teks-teks tersebut telah mengatur
tata kehidupan masyarakat dari dahulu hingga sekarang.
3. Mengingatkan kembali kepada masyarakat tentang dampak yang
ditimbulkan dari berpakaian ketat terhadap segala aspek, baik aspek
keagamaan maupun aspek terhadap kehidupan sosialnya.

F. Telaah Pustaka
Pembahasan penelitian dalam skripsi sebelumnya telah terdapat pada
karya tulis berjudul:

1. Wanita Bertanya Ulama menjawab, karya Syaikh Ibnu Baz dkk, yang di
dalamnya membahas sekitar permasalahan wanita dalam segala aspek.
2. Fatwa-fatwa Mutakhir, karya Dr. Yusuf Al-Qardhawi.
3. Wawasan Al-Quran, karya Dr. M. Quraish Shihab, yang juga membahas
tentang pakaian wanita
Ketiga karya ilmiah diatas membahas permasalahan dampak wanita
berpakaian ketat hanya dalam bentuk global, dan masih jauh dari apa yang
diteliti dalam skripsi ini. Pembahasan dalam skripsi fokus kepada dampak
wanita berpakaian ketat yang mana tercantum dalam kitab Musnad Imam
Ahmad bin Hanbal, dimana spesifikasi dan spesialisasinya untuk memberikan
transformasi tujuan dan makna atas sabda Nabi SAW.

G. Metodologi Penelitian
1. Model Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, yaitu medapatkan
data-data dalam rangka pendekatan terhadap kajian teks hadis dan para
perawinya, dengan menelusuri secara langsung dalam kitab Imam Ahmad
bin Hanbal, juga beberapa kitab hadis yang dinilai masih terkait, untuk
menemukan penguatan posisi hadis yang di riwayatkan dalam kitab

6
Musnad Imam Ahmad bin Hanbal. Penelitan ini bersifat holistik dan
interaktif dengan sumber data dalam rangka memperoleh makna.5

2. Metode Penelitian
Penelitian ini dilakukan melalui riset kepustakaan (library
research), dan kajiannya disajikan secara deskriptif dan analitis, yakni
analitis dalam pengertian historis dan filosofis. Artinya penelitian ini
berusaha untuk mendiskripsikan tentang kerangka ideologis dan
epistemologi, asumsi-asumsi metodologis, pendekatan sosial. Islam
dengan dua Wahyu al-Quran dan hadis masih dipandang eksis dalam
mengatur tata kehidupan sosial secara ideal, sebagaimana hadis yang
diriwayatkan dalam Musnad Imam Ahmad bin Hanbal tentang dampak
pakaian ketat wanita.

3. Sumber Data

Data yang diperlukan dalam penelitian ini bersumber dari dokumen


perpustakaan terdiri atas tiga jenis sumber, yakni:

a. Sumber data primer yang diambil dari kitab Sunan Imam Ahmad bin
Hanbal, karya Abu Abdir Rahman Ahmad bin Syu'aib Al-Nasa'i dan
Kitab Syuruh an-Nawawi Ala Muslim, karya Syeikh Nawawi.
b. Sumber sekunder, yaitu sumber data yang diambil dari kitab-kitab
hadits lain dan kitab syarahnya.
c. Buku Penunjang, yatiu buku-buku yang berkaitan dengan obyek
penelitian.
4. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data ini dengan mencari data-data yang
terkait dengan pembahasan metodologis hadis ditelusuri dari karya Imam
Ahmad bin Hanbal, sebagai sumber primer. ata yang berkaitan dengan
analisis, dilacak dari literatur dan hasil penelitian terkait. Sumber sekunder
ini diperlukan, terutama dalam rangka mempertajam analisis persoalan.

5
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D, ( Bandung : Alfabeta, 2009), 10

7
H. Sistematika pembahasan
Sistematika pembahasan skripsi ini terdiri dari beberapa komponen yang
sistematis dalam bentuk bab per bab, dan antara satu bab dengan bab yang lain
terdapat keterkaitan yang tidak bisa dipisahkan. Adapun kerangka jelasnya
sebagai berikut :

Bab I : Pendahuluan

Berisi tentang latar belakang masalah, Identifikasi Masalah dan


Pembatasan Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian dan
Kegunaan Penelitian, Penegasan Judul, Telaah Pustaka, Metode
Penelitian, dan yang terakhir sistematika pemabahasan.

Bab II : Landasan Teori

Berisikan tentang Pengertian Hadis, Klasifikasi Hadis, metode


kritik hadis yang mencakup sub bahasan metode kritik sanad
hadis dan matan Hadis, teori jarh} dan ta’di>l, serta yang terakhir
teori kehujjahan hadis.

Bab III : Membahas biografi Imam Ahmad bin Hanbal dan kitab
Musnadnya, serta Hadis tentang dampak pakaian ketat wanita
dan takhrijnya.

Bab IV : Analisis

Berisikan tentang nilai hadis tentang dampak pakaian ketat wanita


menurut Musnad Imam Ahmad bin Hanbal dan Ke-h}ujjah-an
hadisnya serta pemaknaan hadisnya.

Bab V : Penutup, Berisikan tentang kesimpulan dan saran-saran.

I. Out Line
A. Pendahuluan

8
a. Latar Belakang
b. Identifikasi Masalah dan Pembatasan Masalah
c. Rumusan Masalah
d. Tujuan Penelitian dan Kegunaan Penelitian
e. Penegasan Judul
f. Telaah Pustaka
g. Metode Penelitian
h. Out Line

B. Landasan Teori

a. Pengertian Hadits
b. Klasifikasi hadits
c. Metode Kritik Hadits
1. Metode Kritik Sanad Hadits
2. Metode Kritik Matan Hadits
d. Teori Jarh Wa Ta'dil
e. Teori Kehujjahan Hadits
f. Teori Pemaknaan Hadits

C. Imam Al-Nasa'iy Dan Kitab Sunannya

a. Biografi Imam Al-Nasa’i


b. Kitab Sunan Al-Nasa’i
c. Hadits Tentang Jaminan Keamanan Bagi Kafir Dzimmiy
d. Takhrij dan I’tibar Hadits
D. Analisis

a. Nilai Hadits tentang Jaminan Keamanan Bagi kafir Dzimmiy dalam


Sunan Al-Nasa'iy
b. Kehujjahan Hadits tentang Jaminan Keamanan Bagi kafir Dzimmiy
dalam Sunan Al-Nasa'iy Status Hadits
c. Pemaknaan Hadits tentang Jaminan Keamanan Bagi kafir Dzimmiy
dalam Sunan Al-Nasa'iy

9
E. Penutup

a. Kesimpulan
b. Saran

F. Jadwal Penelitian

No Konsultasi Materi Tanggal Penyelesaian

1 Memulai menyusun proposal skripsi 05 Desember 2009

2 Menyerahkan proposal skripsi 07 Desember 2009

3 Menyerahkan Bab II (Landasan Teori) 23 Desember 2009

4 Menyerahkan Bab III 03 Desember 2009

5 Menyerahkan Bab IV 15 Januari 2010

6 Menyerahkan Bab V 25 Januari 2010

7 Revisi penyempurnaan 14 Pebruari 2010

G. Daftar Pustaka

Bustami. 2004. Metodologi Kritik Hadis. Jakarta: Grafindo Persada.


Departemen Agama. 1995. Al Qur’an dan Terjemahnya, Semarang: Toha
Putra,

10
Bin Hanbal, ahmad . 1996. Sunan Abu Dawud. Lebanon: Alimul al-Kutb.
Husnan, Ahmad. 1993. Kajian Hadits Metode Takhrij. Jakarta: Pustaka Al-
Kautsar.
Ismail, M. Syuhudi. 1992. Metode Penelitian Hadis. Jakarta: Bulan Bintang.
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D,
Bandung : Alfabeta.
Al-Khatib, M. Ajjaj. 2006. Ushul al-Hadits: Ulumuhu wa Mustalahuhu,
Lebanon: Dar al-Fikr.
Khon, Abdul Majid. 2008. Ulumul Hadis. Jakarta: AMZAH.
An-Nawawi, Abu Zakaria. 1392 H. Syruhul an-Nawawi Ala Muslim. Lebanon:
Dar al-Ihya at-Turost al-Araby.
Al-Shiddiqy, Muhammad bin ‘Alan. 2005. Dalil al-Falihin. Lebanon: Dar al-
Fikr.
Al-Thahan, Mahmud. 1985. Taisir Musthalah al-Hadis. Sangkapura: Al-
Haramain.
Wensich, A.J. 1936. Mu’jam al-Mufahras li al-Fadz al-Hadits al-Nabawi.
Lieden: E.J. Brill.
Bin Said Az Zahrani , Mufsir. 2005. konseling terapi. Jakarta: Gema Insani.
Ibrahim, Zakaria. 2005. Psikologi Wanita. Bandung: Pusataka Hidayah.

11

You might also like