You are on page 1of 5

Sejarah singkat

Permainan Softball tepatnya lahir di Amerika Serikat, yang diciptakan oleh George Hancoc di kota Chicago
tahun 1887. Awalnya sofball dimainkan hanya untuk kegiatan rekreasi semata dan dilakukan di lapangan
tertutup. Namun ternyata dalam waktu singkat softball justru menjadi permainan yang banyak digemari
masyarakat disana waktu itu. Daya tarik yang utama mengapa permainan ini cepat dicintai masyarakat,
karena permainannya berbeda-beda dengan baseball (bisbol). Softball dapat dimainkan oleh setiap orang
dengan tidak memandang usia, baik pria ataupun wanita, dan tak memerlukan lapangan yang luas dan yang
terutama dapat dimainkan di gelanggang tertutup. Dari Amerika Serikat, olahraga ini berkembang ke
Kanada dan dari sanalah softball makin berkembang ke seluruh penjuru dunia.

Mengingat perkembang softball dari permainan rekreasi menjadi suatu cabang olahraga, maka diperlukan
peraturan-peraturan yang seragam sehingga dapat dipergunakan sebagai pedoman bagi semua negara.
Untuk membuat peraturan-peraturan tersebut, harus ada badan yang mempunyai wewenang untuk itu.

Kemudian lahirlah Federasi Softball Internasional (International Softball Federation). Badan inilah yang
akhirnya membuat perturan-peraturan yang menyangkut permainan olahraga softball yang berlaku di
seluruh dunia, termasuk Indonesia pada saat ini. Naskah aslinya tertulis dalam bahasa Inggris, yang banyak
diterjemahkan oleh negara-negara anggotanya. Dalam menjabarkan peraturan ke bahasa nasional negara
anggota, ada ditemui beberapa kesulitan untuk memberi pengertian yang tepat. Hal ini sering pula
menjadikan sedikit beda pendapat/perselisihan mengenai peraturan. Untuk mengatasi hal itu, maka bila
terjadi kasus demikian, yang dipergunakan pemecahan masalah adalah naskah peraturan aslinya, dalam
bahasa Inggris.

Terbentuknya Federasi Softball Internasional itu, maka memungkinkan diadakannya pertandingan antar
negara yang bersifat internasoinal. Kemudian diselenggarakan kejuaraan-kejuaraan tingkat nasional,
regional dan dunia.

Diterimanya Federasi Softball Internasional menjadi anggota Komite Olympiade Internasional, maka
peluang softball untuk dipertandingkan di Olympiade di masa-masa mendatang menjadi lebih terbuka.
Usaha ke arah itupun telah dirintis, ketika Olympiade Meksiko, Softball menjadi cabang olahraga yang
didemonstrasikan, untuk lebih dikenal lagi.

Perkembangan Softball di Asia

Muncul pertama di Amerika Serikat, kemudian Kanada dan negara-negara Barat lainnya, lalu berkembang
di Asia. Terutama setelah Perang Dunia II usai, softball semakin menyebar untuk dikenal dan digemari. Di
Jepang, Philipina, Korea Selatan, Taiwan, Softball telah menjadi permainan rakyat. Mingingat pesatnya
perkembangan olahraga ini di Asia, dibentuklah Amateur Softball of Asia, yang disingkat ASA-ASIA
(Persatuan Softball Amatir se-Asia). Anggotanya antara lain : Philipina, Jepang, Korea Selatan, Taiwan,
Hongkong, Pakistan, India, Muangthai, Singapura dan Indonesia.

Kejuaraan Softball wanita se-Asia diselenggarakan di Manila, pada Februari 1967, pesertanya baru 5
negara : Philipina, Jepang, Korea Selatan, Taiwan dan Hongkong. Demikianlah selanjutnya direncanakan
kejuaraan Asia ini setiap tahun sekali, dengan penyelenggaraan setahun sekali bergantian antara putera dan
puteri. Misalnya tahun ini kejuaraan softball putera, maka tahun depan untuk bagian puterinya. Softball
juga sedang berjuang untuk dipertandingkan di Asian Games. Dalam Asian Games Bangkok tahun 1966,
Softball juga ikut demonstrasi.

Perkembangan Softball di Indonesia

Sebelum perang kemerdekaan sebetulnya softball sudah ada yang melakukannya di Indonesia, namun
sifatnya maish sangat terbatas. Artinya hanya dimainkan di sekolah-sekolah tertentu saja. Pada mulanya
ada anggapan bahwa permainan olahraga Softball hanya pantas dimainkan oleh golongan wanita saja. Hal
ini terus berlangsung sampai tahun 1966. Oleh karena itu sampai tahun itu, softball hanya dimainkan oleh
puteri saja. Ketika Asian Games Bangkok, terbukalah mata kita bahwa sebenarnya olahraga Softball itu
dapat dimainkan baik oleh puteri maupun putera. Pada waktu itu putera-putera kita, masih menyenangai
olahraga baseball.

Melihat perkembangan Softball sedemikan cepatnya dan adanya kompetisi antara negara setiap tahunnya.
Timbullah perhatian kita terhadap cabang olahraga ini secara serius. Mulanya Softball hanya berkembang
di Jakarta, Bandung, Pelembang, Semarang dan Surabaya. Tetapi kini telah menjadi salah satu cabang
olahraga yang yang sangat digemari masyarakat, terutama para pelajar dan mahasiswa. Untuk menyalurkan
kegiatan-kegiatan softball di Indonesia, diperlukan suatu badan yang mengaturnya, maka dibentuklah
Organisasi Induk dengan nama PERBASASI (Perserikatan Baseball & Softball Amatir Seluruh Indonesia).
Dengan adanya wadah PB. PERBASASI ini mulailah diadakan kompetisi softball tingkat nasional.
Kejuaraan Nasional I diselenggarakan tahun 1967 di Jakarta. Di samping itu sejak PON VII di Surabaya,
Softball menjadi salah satu cabang olahraga yang dipertandingkan.

Mengenal Olahraga Softball

Cabang olahraga Softball boleh dikatakan olahraga yang paling digemari anak-anak muda, terutama para
pelajar dan mahasiswa. Biasanya pada pemain mempergunakan seragam olahraga yang menarik, dengan
disertai teriakan-teriakan istilah bahasa asing ketika mereka sedang bermain. Ada beberapa faktor
penunjang mengapa olahraga Softball sebetulnya bisa berkembang pesat di Indonesial.

1. Faktor lapangan, lapangan permainan Softball tidak terlalu luas, berupa lapangan 4 x 20 meter lebar
sisinya (60 feet). Walaupun sudah ada ukuran lapangan tersendiri, tetapi ukuran tersebut dapat diperkecil
untuk berlatih dalam permainan ini.

2. Faktor orang, Softball dapat dimainkan oleh setiap orang, tidak memandang usia, baik pria maupuan
wanita. Setiap regu terdiri dari 9 orang, dalam permainan ada 2 regu yang berlawanan.

3. Dasar-dasar, dasar untuk permainan Softball, sebetulnya sudah dikenal di Indonesia. Sebagai contoh,
adanya permainan kasti dan rounders.

4. Sifat-sifat, olahraga Softball merupakan kombinasi dari olahraga ketangkasan dan otak (pikiran),
sehingga mempunyai pengaruh yang baik bagi si pemain.

5. Peralatan, karena Softball adalah olahraga beregu, maka peralatan dapat disediakan bersama. Sehingga
harga peralatan yang termasuk mahal dapat dimiliki, secara gotong-royong.

6. Kelanjutan, oleh karena tiap-tiap tahun sudah disusun acara-acara pertandingan,maka kontinuitas
permainan dapat terjamin. Seperti kompetisi setempat, kompetisi nasional, kompetisi internasional, Pekan
Olahraga Nasional dan sebagainya.

Pada tanggal 29 November - 3 Desember 2003 lalu, diada-in turnamen Softball Putra se- Asia yang ke 7 di
Manila, Philipphines yang beken dengan khas baju barongnya ( sumpah deh.. mahal banget ). Kejuaraan
atawa turnament itu sebagai ajang seleksi Kejuaraan dunia bulan januari 2004 ntar di welington, new
zealand (kalo ndak salah). Jadi ceritanya, hanya 3 team teratas di Asia yang layak ikut kejuaraan dunia.
Nah, kebetulan neh.. PB PERBASASI baru aja di bentuk pengurusan baru.. so critanya mo ningkatin lagi
kemajuan BaseBall and SoftBall di Indonesia (hidup pengurus baru !!!). Terbukti langkah awal dari
pengurus baru, ngeberangkatin team BaseBall Indonesia ke Saporo, Jepang dan Team SoftBall Putra nya ke
Manila, Philippinos.
Khususnya persiapan SoftBall untuk kejuaran Asia, pihak PB PERBASASI langsung memanggil para
pemain untuk pembentukan team inti dengan pemanggilan para atlet All Star pada kejuaraan NISP Cup,
Radjawali Cup dan hasil record dari Kejurnas yang terakhir di laksanakan di Jakarta.
Akhirnya... terkumpul juga 25 pemain dari seluruh Indonesia untuk mengikuti Seleksti Team Indonesia,
tapi ada juga pemain yang ngundurin diri karena kesibukan pekerjaan. Hanya dengan waktu 10 hari aja,
akhirnya terbentuk juga team Indonesia sebanyak 17 atlet yang rata2 berasal dari DKI Jaya, Jawa Barat,
Jawa Timur dan Kalimantan Timur.
Kendala terbesar yaitu... waktu dari mulai terbentuk nya team inti sampai hari "H" nya, hanya tinggal 7 hari
aja, blum kita harus latihan sambil ngelakuin ibadah puasa (ada yg puasa... ada yang ngak...)
Kesimpulan nya, team ini sangat terbatas banget waktu latiannya, dan akhirnya pelatih pun ngambil
keputusan untuk latihan sehari 2 kali (pagi sore tuh.. bulan puasa lagi) untuk mengejar ketinggalan program
latihan yang harus di kerjakan oleh para pemain.
Latih tandingpun beberapa kali di coba lawan Team Pra PON DKI Jaya yang kebetulan pada saat itu Team
Pra PON DKI Jaya dalam rangka seleksi terakhir sebelum pencoretan menjadi team inti. Alhasil dari
pertandingan uji coba, team Indonesia cukup memuaskan bila di lihat dari grafik perkembangan dari game
pertama ke game selanjutnya, dan ada peningkatan baik di lihat dari offence dan defence (kata katanya jadi
serius gini ya.. santai lagi agh ). Ada lagi crita yang amat bikin sedih untuk para atlet, yaitu bagi atlit yang
asal daerah nya agak jauh dari Jakarta, di minta untuk tidak mudik pada saat Hari Raya Iedul Fitri. Nah
lo..., mungkin ngak jadi masalah untuk yang tinggal di Jakarta dan sekitarnya, ya paling tidak yang
mudiknya ke Bandung mungkin masih bisa. Peraturan itu di buat karena di takutkan para atlet yang
mudiknya jauh (Kaltim, Jatim) ngak bakalan sempet balik ke Jakarta lagi tepat waktu. Karena pada waktu
itu udah di tetapkan kalo kita berangkat ke Manila pada Hari Lebaran ke 3 tepatnya tanggal 27 November
2003 jam 04.00 wib sudah berangkat dari Wisma Fair Banks menuju Cengkareng, brangkat pada pukul
06.00 pagi. Jadi, di takutkan bila para atlit di perbolehkan mudik semua ke kampung halaman masing-
masing, ntar giliran balik ke Jakarta banyak kendala, ntah itu macet, atau udah ngak kebagian tiket. Nah,
kesimpulan nya, para atlit yang mudik nya jauh, ya Lebaran di Senayan aja deh, kan lumayan tuh rame di
depan Mesjid ada banyak orang jualan. He he he he...

Akhirnya, hari keberangkatan pun tiba... Semua tim dah kumpul sejak tengah malem, alat-alat udah di
beresin malah udah di bersihin sejak sehari sebelumnya. Ini tentunya berjalan lancar karena kinerja yang
cukup baik dari pimpinan Pak Kapiten Hardy ama Kopral Roy ( tengkyu banget euy... Salut deh...) beserta
anak buah nya yang pada rajin tentunya.
Kita berangkat dari Wisma Fair Banks (masih suka macet nga yaa lift nya hihiihi) menuju bandara
Soekarno-Hatta sekitar jam 04.30 pagi dengan menggunakan Bus Damri ( lumayan kok,ada AC nya ).
Kita brangkat dengan pesawat Philippines Airlines tujuan Manila transit di satu jam di Changi Airport
Singapore. Akhirnya sampai di Ninoy Aquino Airport sekitar jam 14.00 waktu setempat.
Disana udah ada yang jemput kita tentunya dengan sebuah kendaraan Bus lengkap dengan Guide-nya. Kalo
ngak salah namanya Rich. Dalam perjalan dari bandara ke Hotel Traders, Rich sambil cerita tentang
kehidupan orang orang di Philippina. Yang saya pengen ketawa, dia bangga banget dengan perkembangan
penduduknya yang tiap detik bertambah terus. Lupa lagi deh, pokoknya kalo ngak salah dia bilang kalo di
Philiphina ada 3 bayi setiap detik lahir. Akhirnya dengan bangga dia sebutin juga jumlah penduduk
Philippina, yaitu sekitar 80 Juta orang. Ya otomatis anak-anak pada ngakak lahh... orang di Indonesia udah
ampir 250 Juta mungkin lebih. Rich juga akhirnya malu malu gitu setelah tau kalo di Indonesia lebih besar
perkembangan penduduk nya. Dia juga banyak ngasih tau kalo di sekitar tempat Hotel tempat Team
Indonesia nginep, banyak yang berjualan makanan dari daging Babi, Tikus, Anjing dan Ular. Agak serem
juga tuh pas denger kayak gitu, musti ekstra hati hati lah kalo beli makanan. Tapi... deket Hotel juga Rich
bilang kalo banyak Night Entertaiment... HuHuY.... Ini dia nehh....
Tapi ngak kok... kebetulan Team Indonesia kali ini pada alim alim !!.. hehehe (emang team Indonesia yang
dulu dulu knapa ? hehehehe)
Sampe di Hotel, kita udah di tentuin pembagian kamar. Satu kamar untuk 2 orang, kamar nya juga bagus
kok. Setelah itu semua istirahat untuk persiapan latihan besok pagi. Sayang nya, kita ngak boleh latihan
(coba lapangan) di tempat bertanding di Rizal Stadium, katanya belum boleh dipake karena masih ada
perbaikan dan persiapan.
Besoknya, jam 11.00 siang kita latihan di tempat yang agak jauh dari Hotel, mungkin sekitar 45 menit
menuju tempat latihan. Sekitar 2 jam team Indonesia latihan, langsung pulang menuju hotel. Dalam
perjalanan pulang, macet dimana mana. Mungkin ada sekitar 2 jam baru sampe di hotel.
Malem nya, kita harus berangkat ke acara Welcome Dinner dimana semua team peserta dari berbagai
negara wajib hadir. Tempat dan acaranya lumayan bagus, ada perkenalan setiap negara peserta, sekalian
pembagian sertifikat untuk para Umpire yang baru aja beres pengemblengan untuk kejuaran yang akan di
gelar.
Peserta yang ikut dalam kejuaraan ini ada 8 negara, di bagi dalam 2 Group. Group A antara lain
Philipphina, China Taipe, India dan Iran. Di Group B terdiri dari Jepang, Hongkong, Thailand dan
Indonesia

Aturan

Sofbol dimainkan oleh dua tim di lapangan sofbol. Setiap tim minimal memiliki 9 pemain dan selebihnya
merupakan cadangan. Permainan terdiri dari 9 babak yang disebut inning. Di dalam satu inning, tim yang
bertanding masing-masing mempunyai kesempatan memukul (batting) untuk mencetak angka (run). Ketika
tim yang menyerang mendapat giliran memukul, seorang pelempar bola (pitcher) tim bertahan
melemparkan bola kearah penangkap bola (catcher) sekencang-kencangnya agar bola tidak dapat
dipukul.Tim yang mendapat giliran memukul bergantian seorang demi seorang untuk memukul bola. Tim
yang berjaga berusaha mematikan anggota tim yang mendapat giliran memukul. Tim yang mendapat
giliran memukul mendapat kesempatan 3 kali mati (out) sebelum giliran memukul digantikan tim yang
bertahan.

Skor atau run dihasilkan dari seorang runner berlari menginjak semua base secara berurutan dan kembali
menginjak home plate. Setiap pelari yang berhasil mengelilingi dan menginjak home plate mendapat satu
angka. Waktu permainan ditentukan oleh inning. Setiap tim mendapat giliran memukul sampai 3 kali out
dan mematikan tim lawan 3 kali out, disebut 1 inning. Dalam tiap pertandingan sofbol durasi permainan
setidaknya 7 inning tergantung situasi, atau lama waktu 2 jam. Setelah menghabiskan inning, tim yang
mencetak angka (run) terbanyak menjadi pemenang.

Jika dalam inning yang ditentukan waktu sudah habis dan kedua belah tim dalam keadaan seri, inning
tambahan dimainkan sampai salah satu tim keluar sebagai pemenang. Kondisi itu disebut tie break atau
seri. Pada permulaan permainan, tim yang menjadi tuan rumah (home team) mendapat giliran melempar
sedangkan tim tamu (visitor) mendapat giliran memukul.

Indonesia

Sebelum perang kemerdekaan sofbol sudah ada yang memainkan di Indonesia, namun sifatnya
masih sangat terbatas. Yaitu hanya dimainkan di sekolah-sekolah tertentu saja. Pada mulanya ada
anggapan bahwa permainan olahraga sofbol hanya pantas dimainkan oleh golongan wanita saja.
Hal ini terus berlangsung sampai tahun 1966. Oleh karenanya sampai tahun itu, sofbol hanya
dimainkan oleh puteri. Ketika Asian Games Bangkok, terbukalah mata kita bahwa sebenarnya
olahraga sofbol itu dapat dimainkan baik oleh puteri maupun putera. Pada waktu itu putera-putera
kita, masih menyenangai olahraga bisbol.

Melihat perkembangan sofbol sedemikan cepatnya dan adanya kompetisi antara negara setiap
tahunnya. Timbul perhatian kita terhadap cabang olahraga ini secara serius. Mulanya sofbol
hanya berkembang di Jakarta, Bandung, Palembang, Semarang dan Surabaya. Tetapi kini telah
menjadi salah satu cabang olahraga yang yang sangat digemari masyarakat, terutama para pelajar
dan mahasiswa. Untuk menyalurkan kegiatan-kegiatan sofbol di Indonesia, diperlukan suatu
badan yang mengaturnya, maka dibentuklah Organisasi Induk dengan nama PERBASASI
(Perserikatan Baseball & Sofbol Amatir Seluruh Indonesia). Dengan adanya wadah PB.
PERBASASI ini mulailah diadakan kompetisi sofbol tingkat nasional. Kejuaraan Nasional I
diselenggarakan tahun 1967 di Jakarta. Di samping itu sejak PON VII di Surabaya, sofbol
menjadi salah satu cabang olahraga yang dipertandingkan.

[sunting] Liga Sofbol Indonesia (LSI)

Dalam upaya lebih memperkenalkan olahraga sofbol di kalangan masyarakat, PB Perbasasi


merencanakan membentuk Liga Sofbol Indonesia.

LSI diselenggarakan pertama kali pada tahun 2004. Putaran pertama diadakan di Jakarta pada
bulan Mei 2004, sedangkan putaran kedua berlangsung di Bandung, Juli 2004. Putaran ketiga liga
yang diikuti enam klub berlangsung di Surabaya, tanggal 26-27 November 2004. Seluruh klub
peserta liga saat ini masih terbatas beberapa klub. Mereka adalah Citra Muda, Prambors, Garuda,
Rebels (Jakarta), Gorgeous, NISP, Bumi Asri (Bandung), Sriti (Surabaya), Smanda (Lampung),
dan Pirates (Kaltim)

Bagi kalangan sofbol, Liga Sofbol Indonesia atau LSI merupakan pertandingan bergengsi menuju
semipro. Selain pemain Indonesia, klub-klub peserta LSI dapat menggunakan pemain asing
dalam timnya. Saat ini peraturan mengenai pemain asing membolehkan Jumlah maksimal pemain
asing yang dapat memperkuat sebuah klub ialah lima atlet. Namun hanya tiga pemain yang dapat
menjadi pemain inti, sedangkan dua pemain lain yang menjadi cadangan hanya bisa
menggantikan pemain

You might also like