Professional Documents
Culture Documents
TOLERANSI
DENGAN NILAI MORAL LAINNYA
A. Rumusan Masalah.
1. Apa pengertian toleransi;
2. Bagaimana contoh-contoh sikap saling menghargai;
3. Bagaimana Menerapkan sikap kasih sayang sesama manusia;
4. Jelaskan kaitan kerukunan umat beragama dengan adanya perbedaan
suku, budaya dan golongan.
B. Pembahasan
1. Pengertian Toleransi, Sikap dan Perilaku Toleransi.
Menurut kamus bahasa Indonesia oleh W.J.S. Poerwodarminto
pengertian sikap adalah perbuatan yang didasari oleh keyakinan
berdasarkan normanorma yang ada di masyarakat dan biasanya norma
agama. Namun demikian perbuatan yang akan dilakukan manusia
biasanya tergantung apa permasalahannya serta benar benar
berdasarkan keyakinan atau kepercayaannya masing-masing.
Apakah kita paham pengertian sikap menurut W.J.S.
Poerwodarminto? Bila sudah paham kita lanjutkan dengan pengertian
toleransi.
Toleransi berasal dari bahasa Latin; tolerare artinya menahan diri,
bersikap sabar, membiarkan orang berpendapat lain, dan berhati lapang
terhadap orang-orang yang memiliki pendapat berbeda. Sikap toleran
tidak berarti membenarkan pandangan yang dibiarkan itu, tetapi mengakui
kebebasan serta hak-hak asasi para penganutnya.
Toole' ''Teks tebal' adalah istilah dalam konteks sosial, budaya dan
agama yang berarti sikap dan perbuatan yang melarang adanya
descrimination / deskriminasi / pembedaan terhadap kelompok-kelompok
yang berbeda atau tidak dapat diterima oleh mayoritas dalam suatu
masyarakat. Contohnya adalah toleransi beragama, dimana penganut
mayoritas dalam suatu masyarakat mengizinkan keberadaan agama-
agama lainnya. Istilah toleransi juga digunakan dengan menggunakan
definisi "kelompok" yang lebih luas, misalnya partai politik, orientasi
seksual, dan lain-lain. Hingga saat ini masih banyak kontroversi dan kritik
mengenai prinsip-prinsip toleransi, baik dari kaum liberal maupun
conservative.
Jadi, bentuk kerjasama ini harus kita wujudkan dalam kegiatan yang
bersifat sosial kemasyarakatan dan tidak menyinggung keyakinan agama
masing-masing.
Kita sebagai umat beragama berkewajiban menahan diri untuk tidak
menyinggung perasaan umat beragama yang lain.
Hidup rukun dan bertoleransi tidak berarti bahwa agama yang satu dan
agama yang lainnya dicampuradukkan. Jadi sekali lagi melalui toleransi ini
diharapkan terwujud ketenangan, ketertiban, serta keaktifan menjalankan
ibadah menurut agama dan keyakinan masing-masing. Dengan sikap
saling menghargai dan saling menghormati itu, akan terbina peri
kehidupan yang rukun, tertib, dan damai.
Dalam kehidupan sehari-hari kita, apakah contoh-contoh toleransi
antar umat beragama seperti diuraikan di atas telah kita lakukan? Jika kita
telah melakukannya berarti kita telah berperilaku toleran dan saling
menghargai. Tetapi jika kita tidak melakukannya berarti kita tidak toleran
dan tidak saling menghargai. Sikap seperti itu harus dijauhi.
3. Kaitannya dengan sikap kasih sayang sesama manusia dan contoh
contohnya.
Cobalah kita renungkan sejenak, apakah kita pernah mengalami
suatu pengalaman yang menyentuh perasaan kita? Atau sebaliknya kita
sepertinya merasa dibenci tidak diperhatikan atau disayang oleh orang
lain. Contoh ketika kita ditegur oleh Bapak atau Ibu Guru karena ketahuan
nyontek waktu ulangan. Atau orangtua kita melarang kita keluar malam
untuk bermain, tidak mau membantu pekerjaan orangtua kita.
Mengapa guru atau orangtua menegur kita? Itu semua dilakukan
karena begitu sayangnya guru atau orangtua kepada kita. Benar ‘kan?
Pada uraian di atas telah dijelaskan bahwa sikap toleransi tidak berarti
membenarkan orang lain berpendapat lain yang tidak sesuai dengan hak
asasi, karena pengertian toleransi itu sendiri juga berarti suatu sikap
perbuatan yang dilandasi oleh kasih sayang sesama manusia.
Manusia sebagai makhluk sosial tidak bisa hidup sendiri, sudah pasti
memerlukan orang lain. Contoh: sebagian rezeki kita, datang lewat rezeki
orang lain. Sebagian dari keberlangsungan kehidupan kita, bergantung
pada keberadaan orang lain. Sebagian dari kesuksesan kita, bertumpu
kepada kesuksesan orang lain. Adakah yang bisa hidup sendiri di dunia
ini tanpa orang lain? Sulit, bahkan mustahil.
Dalam kaitan dengan baik buruknya perilaku kita, ketergantungan itu
juga ada. Setidaknya, kita perlu bantuan orang lain untuk menjadi baik,
minimal sebagai mitra, sahabat, atau
saudara yang mengingatkan di kala kita lalai, yang menuntun kita saat
kita tersesat, yang membimbing kita ketika kita kebingungan.
Demikian pula kita sebagai seorang siswa secara tidak langsung
sering mendapatkan kasih sayang baik dari guru kita maupun dari kedua
orangtua, benarkah demikian? Jika benar berarti guru dan orangtua kita
memiliki sikap kasih sayang terhadap kita. Misalnya ketika kita terlambat
masuk sekolah, guru kita menegurnya mengapa kita terlambat? Demikian
pula orangtua kita sering menanyakan apakah kita sudah makan? Nah,
contoh-contoh tersebut sebagai sikap kasih sayang guru dan orangtua
kita terhadap kita. Kitapun bisa melakukan itu bukan?
A. Rumusan Masalah
1. Bagaimana contoh-contoh toleransi dalam kehidupan keluarga;
2. Bagaimana Mengaplikasikan contoh perbuatan toleransi di kampus.
3. Bagaimana Mengaplikasikan contoh perbuatan toleransi di lingkungan
masyarakat;
4. Bagaimana Memahami makna toleransi dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara;
B. Pembahasan
1. Toleransi dalam berbagai kehidupan.
Dunia sekarang sedang diuji oleh kelaparan dan kemiskinan dari satu
segi dan di segi lain dengan penghamburan kekayaan dan kesombongan.
Banyak manusia saat ini sudah lupa akan peristiwa sejarah masa lalu
yang kelam, dunia dirusak oleh manusia-manusia yang serakah. Contoh
seperti Perang Dunia I, Perang Dunia II.
Pada tanggal 11 September 2001, dunia dikejutkan kembali oleh
sebuah peristiwa yang sangat bertentangan dengan nilai-nilai
kemanusiaan dan hak asasi manusia, yaitu peristiwa pemboman gedung
WTC di Amerika. Tetapi yang anehnya lagi sungguh suatu perbuatan
yang tidak berperi kemanusiaan yaitu negara Amerika beserta sekutunya
menyerang Afganistan yang banyak menelan korban penduduk sipil tak
berdosa.
Lalu bagaimana dengan negeri kita Indonesia? Masihkah Anda ingat
yaitu peristiwa yang memalukan bangsa kita, yang seharusnya tidak perlu
terjadi.
Negara dan bangsa Indonesia pernah digoncang oleh perpecahan
yang berawal dari kemajemukan masyarakat. Di dalam kemajemukan itu
ada kelompok-kelompok tertentu yang mau memisahkan diri dari negara
kesatuan. Konflik-konflik tersebut dapat terjadi karena satu faktor
perbedaan, misalnya faktor agama. Namun tidak jarang perpecahan itu
disebabkan oleh beberapa faktor secara bersama, misalnya kerusuhan
ras yang ditunjang oleh perbedaan kondisi ekonomi, agama, dan budaya.
Cobalah kita renungkan mengapa terjadi peristiwa perkelahian, tawuran
bahkan permusuhan antar etnis di negeri kita. Contoh di Aceh, peristiwa di
Sampit, Sambas, Ambon dan lain-lainnya yang kalau ditulis sungguh
memalukan dan memilukan hati dan perasaan kita. Dari contoh peristiwa
yang tidak semuanya disebutkan itu, bagaimana menurut pendapat kita?
Pasti kita tidak menghendaki peristiwa itu terjadi bukan? Karena peristiwa
itu. apapun alasannya yang pasti akan menghancurkan masa depan
anak-anak bangsa, martabat serta harga diri bangsa.
Kita tidak ingin bangsa Indonesia terpecah-pecah saling bermusuhan
satu sama lain karena masalah agama. Kita ingin hidup tertib, aman, dan
damai, saling menghormati dan saling menghargai agama dan keyakinan
masing-masing. Untuk itu kita harus dapat menciptakan kehidupan umat
beragama yang serasi, selaras, dan seimbang, sebagai umat beragama,
sebagai masyarakat maupun warga negara.
Di era reformasi menuju Indonesia baru mari kita berupaya semakin
meningkatkan kualitas hidup. Salah satunya adalah bagaimana
seharusnya kita bina atau menjalin hubungan toleransi dengan benar.
Kita perlu dan wajib membina dan menjalin kehidupan yang penuh
dengan toleransi. Apalagi kita sebagai manusia, secara kodrat tidak bisa
hidup sendiri. Hal ini berarti seseorang tidak hidup sendirian, tetapi ia
berteman, bertetangga, bahkan ajaran agama mengatakan kita tidak
boleh membedakan warna kulit, ras, dan golongan.
Sikap dan perilaku toleransi dapat diwujudkan dalam kehidupan
sehari-hari, di manapun kita berada, baik di lingkungan keluarga,
lingkungan sekolah, lingkungan masyarakat, bahkan berbangsa dan
bernegara.
Di bawah ini kita akan diberi contoh-contoh pengamalan toleransi dalam
berbagai aspek kehidupan.
untuk gambar 2 ( adik yang belajar ) wujud toleransi saya adalah tidak
mengganggu proses belajar adik tersebut misalnya tidak membuat
keributan dengan suara Tv maupun Radio dan sumber – sumber bunyi
yang lain yang dapat merusak konsentrasi belajar adik.
2). Dalam Kehidupan Pendidikan ( Kampus )
Sama halnya dengan kehidupan keluarga. Kehidupan pendidikan /
Kampus pun dibutuhkan adanya toleransi baik antara Ketua Yayasan /
Rektor dengan Dosen, Dosen dengan Dosen, Ketua Yayasan / Rektor
dengan mahasiswa, dosen dengan mahasiswa maupun mahasiswa
dengan mahasiswa. Toleransi tersebut dibutuhkan untuk terciptanya
proses pembelajaran yang kondusif, sehingga tujuan dari pendidikan
persekolahan dapat tercapai.
Adapun contoh-contoh toleransi dalam kehidupan sekolah antara lain:
a. Mematuhi tata tertib kampus.
b. Saling menyayangi dan menghormati
sesama pelajar.
c. Berkata yang sopan, tidak berbicara kotor,
atau menyinggung perasaan orang lain
• Toleransi berasal dari bahasa Latin tolerare artinya menahan diri, bersikap
sabar, membiarkan orang lain berpendapat lain, berhati lapang terhadap
orang-orang yang memiliki pendapat berbeda.
Reny Ratnaningsih, PPKn untuk SMU Kelas I, Grafindo Media Pratama, 1999.
Suardi Abu Bakar, PPKn Edisi 2 untuk Kelas I, Jakarta: PT. Yudistira, 2000.
Sri Puspita Murni, PPKn untuk SMU kelas I, Jakarta: Bumi Aksara, 2000.
Sriyono, Lembaran Kerja Siswa PPKn untuk Kelas I, PT. Rakaditu, 1998.
http://elcom.umy.ac.id/elschool/muallimin_muhammadiyah/file.php/1/materi/PPK
n/TOLERANSI.pdf
http://www.facebook.com/photo.php?
fbid=182603838427947&set=a.182603811761283.39338.1000003499
66457#!/note.php?note_id=305829840588
KATA PENGANTAR
Dan pada akhirnya, kesempurnaan hanya milik Allah kekurangan milik kita
bersama sebagai manusia, kami selalu membuka pintu kritik dan saran yang
membangun demi pengembangan makalah ini.
Terima kasih.
Penulis
DAFTAR ISI
Cover
Lembar Pengesahan
Kata Pengantar
Daftar Isi
PENGAMALAN TOLERANSI
A. Rumusan Masalah
B. Pembahasan