You are on page 1of 13

LAMPIRAN:

KEPUTUSAN DPRD KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA


Nomor 170/SK-10/V/2010
Tentang :
Persetujuan DPRD Kabupaten Kutai Kartanegara Terhadap LKPJ Akhir Masa
Jabatan Bupati Kutai Kartanegara Tahun 2005 - 2010

Laporan Keterangan Pertanggungjawabdarian Akhir Masa Jabatan ( LKPJ – AMJ )


Tahun 2005 – 2010 adalah LKPJ Kepala Daerah kepada DPRD yang berupa informasi
Penyelenggaraan Pemerintahan yang isinya merupakan rangkuman dari LKPJ tahun –
tahun sebelumnya dari tahun anggaran 2005 sampai dengan tahun anggaran 2009
ditambah sisa masa jabatan sampai pertengahan bulan April 2010 yang telah mendapat
rekomendasi dari DPRD Kabupaten Kutai Kartanegara. LKPJ Akhir Masa Jabatan
merupakan perwujudan tanggungjawab dan amanah yang harus dilaksanakan oleh
Pemerintah Daerah. Dalam Perspektif amanah dan substansi kepemerintahan harus
disampaikan kepada DPRD, sekaligus merefleksikan akuntabilitas bersama antara
kelembagaan Pemerintah Daerah dan DPRD. Hal tersebut merupakan konsekwensi
atas berbagai kesepakatan bersama dalam memaknai kebutuhan dan aspirasi
masyarakat yang telah dituangkan dalam APBD Tahun Anggaran 2005 - 2010. Dengan
demikian LKPJ Akhir Masa Jabatan merupakan wahana untuk saling berbagi peran
dalam menganalisis kinerja Pemerintahan Daerah, hal tersebut akan mendorong
tumbuhnya semangat Obyektivitas dan kemitraan yang harmonis untuk
menyempurnakan kinerja Pemerintahan Daerah dimasa mendatang.

Memaknai kinerja Pemerintah Daerah yang telah dilaksanakan sepanjang tahun


2005 - 2010, tidak terlepas dari dokumen Rencana Pemangunan Menengah Daerah
(RPJMD) Kabupaten Kutai Kartanegara Tahun 2005 – 2010, Rencana Kerja
Pemerintah Daerah (RKPD), Kebijakan Umum Anggaran ( KUA ) dan Prioritas Plofon
Anggaran (PPA) Tahun 2005 - 2010

Tanggapan LKPJ Akhir Masa Jabatan Tahun 2005 - 2010 DPRD Kab. Kukar Page 1
Inti dari semua dokumen perencanaan tersebut, pada dasarnya merupakan
sebuah kerangka kerja untuk mewujudkan VISI dan MISI dan STRATEGI Pembangnan
yang tertuang dalam Gerbang Dayaku Tahap II, Yaitu “Menghasilkan Pemerintahan
Kabupaten Yang Baik dan Bersih Berlandaskan Asas Keadilan, Kesetaraan,
Keragaman dan Demokrasi Menuju Terbentuknya Masyarakat Yang Berkualitas,
Maju, Mandiri dan Sejahtera”

Dalam upaya tersebut kerangka rencana pembangunan lima tahunan yakni “


akselerasi peningkatan kesejahteraan masyarakat guna mendukung pencapaian visi
Kutai Kartanegara 2010 “ dengan memadukan 3 misi yakni :

1. Pemberdayaan pemerintah daerah (eksekutif dan legislatief) dan penegakan


supremasi hukum
2. Pemberdayaan seluruh komponen ekonomi
3. Pemberdayaan masyarakat menuju kemandirian sosial dan kemandirian ekonomi

Seiring dengan itu maka berdasarkan Keunggulam Komperatif (comparative


advantage) dan Keuanggulan Kompetitif (competitive advantage) , arah pembangunan
Kabupaten Kutai Kartanegara kedepan memprioritaskan tiga bidang pengembangan
yaitu ;
1. Peningkatan Sumber Daya Manusia ( Human Resouces )
2. Pengembangan Pertanian dalam arti luas ( Agriculture )
3. Pengembangan industry pariwisata dan Kutai Kartanegara sebagai tujuan wisata
( Tourism )
Ketiga bidang ini akan menjadi tumpuan perekonomian Kabupaten Kutai Kartanegara
masa depan yang terus di gali di kembangkan dan harus di tingkatkan.

Sebagai tindaklanjut fungsi DPRD sesuai dengan UU No 32 tahun 2004 Tentang


pemerintah daerah dimana Bupati Tidak bertanggungjawab kepada DPRD tetapi DPRD
sebagai mitra dari Pemerintah yang mempunyai fungsi kontrol atas penyelenggaraan
kepemerintahan. Adapun tujuan tanggapan atas LKPJ dari DPRD adalah untuk

Tanggapan LKPJ Akhir Masa Jabatan Tahun 2005 - 2010 DPRD Kab. Kukar Page 2
memberikan rekomendasi perbaikan penyelenggaraan pemerintahan daerah ke depan.
Oleh karana itu benyak hal yang akan disampaikan DPRD sebagai berikut:

1. TANGGAPAN ATAS KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH


a. Tanggapan Atas Strategi Peningkatan kapasitas dan kualitas pelayanan
publik
Peningkatan kualitas dan kapasitas pelayanan publik tidak terlepas dari
pembenahan aparaturnya. Dalam hal kepegawaian kabupaten Kutai Kartanegara
mencatat rekor yang tidak menggembirakan seperti jumlah PNS yang besar dan
tidak sebanding dengan beban kerja maupun jumlah T3D yang terbesar di
Indonesia. Kondisi ini tentu saja kecuali membebani anggaran belanja pegawai
juga berpengeruh pada produktivitas pegawai yang rendah.
i. Oleh karena itu Pemerintah Daerah dalam upaya meningtkatkan kualitas dan
kapasitas aparaturnya dalam pelayanan publik harus memperhatikan
kebutuhan riil atas fungsi layanan yang diberikan.
ii. Kecuali itu sistem reward dan punishment harus disusun melalui keputusan
Bupati dengan memperhatikan ketentuan yang berlaku dan mampu memberi
motivasi pagi pegawai untuk meningkatkan kinerjanya dalam pelayanan
publik.
iii. Berkaitan dengan kepegawaian hendaknya distribusi PNS dikelola
sedemikian rupa agar tidak terkonsentrasi di pusat Kabupaten tetapi di
Kecamatan-Kecamatan yang jauhpun hendaknya terdistribusi PNS dengan
baik.

b. Tanggapan Atas Strategi Memacu pemerataan dan pertumbuhan ekonomi

Dalam strategi memacu pertumbuhan ekonomi disebutkan bahwa


pemerintah mendorong usaha dengan mengurangi ketergantungan pada sumber
daya alam yang tidak terbaharuhi (unrenewable resources) kepada sumber daya
alam yang terbaharui (Renewable resources). Namun justru dalam praktek tidak
demikian, dalam dokumen PDRB kontribusi sektor pertambangan non migas dari
tahun ke tahun tren-nya justru semakin meningkat, misalnya tahun 2008 Sektor

Tanggapan LKPJ Akhir Masa Jabatan Tahun 2005 - 2010 DPRD Kab. Kukar Page 3
Pertambangan dan Penggalian menyumbang sebesar 46,05 % kepada PDRB
dan tahun 2009 meningkat menjadi 47,69%. Sedangkan sektor pertanian tren-
nya justru mengalami penurunan jika tahun 2008 kontribusi terhadap PDRB
sebesar 21,56 % justru pada tahun 2009 menurun menjadi 20,06%. Dengan
demikian upaya pemerintah dalam memelihara komitmen untuk konsisten dalam
pemanfaatan sumber daya yang berorientasi pada pembangunan yang
berkelanjutan (Sustainable develovement) kami nilai gagal.
Berkaitan dengan kondisi riil sebagaimana diuraikan diatas DPRD
memberikan rekomendasi kepada pemerintah Kabupaten:
i. Pemerintah harus konsisten dalam upaya mendorong ekonomi kerakyatan
untuk meningkatkan pemerataan dan pertumbuhan ekonomi dengan
program kerja yang mempunyai tolok ukur yang jelas tidak hanya sebatas
Output-nya saja tapi harus berorientasi pada Outcame dan inpact.
ii. Disamping itu dalam upaya mengurangi ketergantungan pada sumber daya
alam yang tak terbaharui (misal Tambang) maka pemerintah harus membuat
peraturan daerah yang mengendalikan jumlah produksi pertambangan (misal
batu bara) atau pembatasan produksi. Hal ini dimaksudkan agar tidak terjadi
eksplotasi pertambangan yang membabi buta sehingga aspek lain seperti
pengendalian dampak lingkungan bisa dikelola dengan baik, juga sektor lain
seperti pertanian tidak terganggu oleh aktivitas pertambangan tersebut.

c. Tanggapan Atas Strategi Peningkatkan Pembangunan Teritorial


Program-program pemberdayaan masyarakat desa dengan melibatkan pihak
perusahaan yang beroperasi di wilayah desa setempat melalui Corporate Social
Responsibitity (CSR) masih belum sesuai dengan harapan. Hal ini karena
sampai saat ini pemerintah belum membuat payung hukum yang mengatur
mekanisme dan tata kelola CSR dari perusahaan tersebut.

Dalam hal peningkatan kualitas Sumber daya manusia dan pelayanan


Pendidikan dan Kesehatan di pedesaan juga masih memprihatinkan. Banyak
bangunan sekolah yang tidak layak untuk kegiatan belajar mengajar, banyak
puskesmas yang masih kekurangan tenaga medis. Hal ini menunjukkan kurang
Tanggapan LKPJ Akhir Masa Jabatan Tahun 2005 - 2010 DPRD Kab. Kukar Page 4
seriusnya pemerintah dalam upaya meningkatkan kualitas SDM khususnya di
pedesaan.

Oleh karena itu kedepan diharapkan pemerintah sebagai berikut:


i. Dalam membuat perencanaan pembangunan harus memperhatikan
kemanfaatan baik dari aspek ekonomi maupun sosial.
ii. Harus ada tolok ukur yang jelas atau harus ada indikator yang nyata atas
keberhasilan pembangunan tersebut. Dalam hal ini setiap SKPD harus
menyusun Rencana Strategis (RENSTRA) dan renstra tersebut jangan
hanya dijadikan sebagai buku pustaka yang disimpan rapat-rapat dalam
brangkas, tetapi harus direalisasikan dalam program kerja setiap tahunnya.

3. TANGGAPAN ATAS KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH


a. Tanggapan Terhadap Pendapatan Daerah
Secara Umum sejak Tahun 2005 sampai 2009 komposisi pendapatandi
dominasi oleh Dana perimbangan. Meskipun Pendapatan Asli daerah
capaiannya melampoi target yaitu mencapai namun hal itu componen yang
dominan adalah dari lain-lain pendapatan Asli daerah yang sah. Jika dikaitkan
dengan kinerja pemerintah dalam upaya peningkatan PAD, meskipun PAD
malampoi target namun belum menunjukkan kondisi yang menggembirakan, hal
ini karena pendapatan pajak, pendapatan restribusi dan pendapatan dari hasil
pengelolaan kekayaan yang dipisahkan relatif lebih rendah dari kontribusi lain-
lain pendapatan asli daerah yang sah terhadap pendapatan. Padahal potensi
pajak daerah dan restribusi daerah demikian besar, namun belum dioptimalkan
dalam menggali potensi tersebut. Kecuali itu pelaksanaan perda mengenai
restribusi juga tidak maksimal.
Dalam hal ini DPRD memberikan rekomendasi:
i. Dalam meningkatkan PAD dari Pajak dan restribusi daerah hendaknya
pemerintah menginventarisir Perda-Perda yang telah ada dan
menyesuaikan dengan ketentuan sebagaimana diatur dalam UU No 28
tahun 2009 tersebut.

Tanggapan LKPJ Akhir Masa Jabatan Tahun 2005 - 2010 DPRD Kab. Kukar Page 5
ii. Perda tentang Pajak Daerah dan Restribusi Daerah hendaknya dibuat agar
tidak cepat kadaluarsa, dalam hal ini penetapan besaran Pajak dan
Restribusi Daerah tidak perlu mencantumkan nilai rupiah karena akan
terpengaruh perkembangan inflasi. Oleh karena itu hendaknya
mencantumkan besaranPajak dan Restribusi dalam satuan lain yang
didasarkan pada bobot layanan yang terukur.

b. Tanggapan Terhadap Capaian Dana Perimbangan

Mengenai rendahnya capaian dana perimbangan, Pemerintah kabupaten


tidak boleh tinggal diam, dalam arti hanya pasrah apa yang ditetapkan
pemerintah Pusat melalui Menteri keuangan. Pemerintah daerah harus proaktif
menelusuri perhitungan serta data-data pendukung untuk menghitung
komponen Dana Bagi hasil (Dana perimbangan). Sebagai contoh hasil temuan
BPK dalam Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester (IHPS) semester II Tahun
Anggaran (TA) 2007 penghitungan DAU tidak seluruhnya sesuai data dasar
yang jelas; data dasar berupa luas wilayah untuk penghitungan DAU belum
sepenuhnya mengacu pada PP 55/2005. Keakuratan data pendukung dalam
perhitungan DAU masih dipertanyakan. Kabupaten Kutai kartanegara tahun
2009 tidak memperoleh DAU lagi, tetapi tidak ada reaksi dari Pemerintah
Kabupaten.

Mengenai Dana bagi hasil Pajak, DPRD menilai bahwa terdapat


permasalahan mengenai hal tersebut. Dana bagi hasil pajak diperoleh dari
Pajak Bumi Dan bangunan, Pajak bea perolehan tanah dan bangunan, pajak
PPh pasal 25, 29 dan PPh pasal 21. Permasalahan dimaksud adalah, pada
perusahaan yang beroperasi di Kutai Kartanegara namun berkantor diluar Kutai
Kartanegara, maka pegawai perusahaan sebagai obyek pajak yang dipungut
pajak karena locusnya tidak di wilayah Kutai kartanegara maka tidak masuk
dalam perhitungan pajak dari kabupaten ini. Parahnya lagi jumlah obyek pajak
tersebut sangat banyak, meskipun belum ada sensus obyek pajak tersebut
tetapi jika melihat data perusahaan yang beroperasi di wilayah Kutai

Tanggapan LKPJ Akhir Masa Jabatan Tahun 2005 - 2010 DPRD Kab. Kukar Page 6
Kartanegara namun tidak berkantor di Kutai Kartanegara adalah sangat
banyak.

Dari beberapa uraian diatas DPRD menyarakan dengan sangat agar:

i. Pemerintah Kabupaten Proaktif dalam merebut dana perimbangan dengan


melibatkan semua pihak yang kompeten untuk mengumpulkan data-data
pendukung yang akurat sebagai komponen perhitungan Dana bagi hasil
Pajak maupun non Pajak.
ii. Pemerintah Kabupaten hendaknya melakukan pendekatan kepada
pemerintah Pusat baik secara Politis maupun secara akademis, guna
memperoleh Dana Perimbangan yang adil dan transparan.
iii. Pemerintah kabupaten hendaknya menginventarisir perusahaan yang
beroperasi di kabupaten ini tetapi tidak berkantor di Kutai kartanegara,
selanjutnya mewajibkan agar berkedudukan kantor di Kutai kartanegara
melalui Peraturan Daerah dan dengan pengawasan serta kontrol yang
memadai.

c. Tanggapan Terhadap Belanja Daerah


Secara umum distribusi belanja cukup baik, yaitu untuk belanja tidak
langsung dalam realisasi rata-rata tahun 2005 sampai 2009 sebesar 32 % -an
dari total belanja sedangkan belanja langsung mencapai 68 % dari total belanja.
Namun demikian jika menilik ke dalam komponen belanja masih ada hal yang
bisa diperbaiki lebih lanjut. Dalam belanja tidak langsung, salah satu komponen
adalah belanja hibah dan belanja bansos. Belanja hibah rata-rata mencapai
7,80% dari total belanja tidak langsung sedangkan belanja Bansos rata-rata
mencapai 6,07% dari total belanjaa tidak langsung. Kedua belanja tersebut sulit
terukur kemanfaatannya, apakah untuk kepentingan masyarakat yang lebih luas
atau untuk kepentingan individu atau kelompok penerima Hibah dan bansos
tersebut.
Untuk belanja langsung mencapai 67.00% -an dari total belanja secara
umum cukup bagus, namun yang perlu mendapat perhatian adalah mekanisme

Tanggapan LKPJ Akhir Masa Jabatan Tahun 2005 - 2010 DPRD Kab. Kukar Page 7
pelaksanaan belanja langsung khususnya terhadap belanja modal. Selama ini
pemerintah dalam melaksanakan belanja modal melalui proses tender yang
tradisional, dimana antara panitia lelang dan peserta lelang bertemusecara
langsung. Hal ini menimbulkan kerawanan terhadap penyimpangan terhadap
proses tender seperti kasus pembelian dokumen lelang yang beberapa bulan
terakhir menjadi pembicaraan hangat dimedia masa.

Dari uraian diatas DPRD merekomendasikan agar pemerintah kabupaten


untuk:

i. Membuat perda mengenai mekanisme dan pertanggungjawaban Bantuan


Sosial dan Hibah
ii. Melakukan lelang Pengadaan Barang dan jasa secara elektronik (e-
precurement)
iii. Membuat Analisis Standar Belanja(ASB) secara lebih baik dan di update
setiap tahunnya.
iv. Setiap SKPD harus dalam membuat Program dan kegiatan harus
mencantumkan Indikator Kinerja yaitu alat ukur spesifik secara kuantitatif
dan/atau kualitatif yang terdiri dari unsur masukan, proses, keluaran, hasil,
manfaat, dan/atau dampak yang menggambarkan tingkat capaian kinerja
suatu kegiatan.
v. Untuk mengukur keberhasilan kinerja, setiap SKPD harus menyusun
Indikator Kinerja Kunci (IKK) yaitu indikator kinerja utama yang
mencerminkan keberhasilan penyelenggaraan suatu urusan
pemerintahan.

d. Tanggapan Terhadap Pembiayaan Daerah


Berkaitan dengan pengelolaan Pembiayaan daerah DPRD memberikan
rekomendasi sebagai berikut:
i. Perencanaan belanja dibuat lebih matang sehingga tingkat realisasinya
tinggi dan SILPA menjadi rendah.

Tanggapan LKPJ Akhir Masa Jabatan Tahun 2005 - 2010 DPRD Kab. Kukar Page 8
ii. Pemerintah kabupaten perlu meninjau kembali kinerja Perusahaan
daerah, Bupati sebagai pengelola atas kekayaan daerah yang dipisahkan
perlu meninjau kembali terhadap pengangkatan manajemen perusda
tersebut.

Kecuali beberapa hal yang disampaikan diatas DPRD secara khusus memberikan
rekomendasi sebagai berikut:

1. Program Kapasitas dan Pelayanan public

a. Meningkatkan mutu, disiplin, etos kerja dan profesionalisme lembaga serta


aparatur untuk dapat menjalankan pemerintahan yang partisipasif, transparan
dan akuntabel.
b. Konsolidasi lembaga dan aparatur untuk menjamin kelangsungan pemerintahan
yang baik dimasa depan.
c. Penyempurnaan dan penegakan peraturan Daerah dan per-Undang-undangan
secara tegas.
d. Perencanaan dan pelaksanaan tata ruang secara konsisten.
e. Meningkatkan mutu dan jumlah sarana/prasarana.

2. Program peningkatan kualitas dan produktivitas tenaga kerja.


a. Perlu digalakkan terus kegiatan-kegiatan yang berbasis pada penciptaan
lapangan kerja praktis dan penuh kemandirian.
b. Perlu adanya pemberian bantuan dana modal usaha bagi pencari kerja
atau tenaga penganggur yang telah dilatih.

3. Program peningkatan kualitas kelembagaan koperasi.


a. Pemberdayaan kelembagaan koperasi.
b. Pemantapan kelembagaan dana usaha simpan pinjam.
c. Bantuan kepada koperasi dan UKM.
d. Pemberdayaan usaha kecil pedesaan.

Tanggapan LKPJ Akhir Masa Jabatan Tahun 2005 - 2010 DPRD Kab. Kukar Page 9
4. Program peyelenggaraan tugas umum pemerintahan.
a. Diharapkan agar sebelum pelaksanaan kerja sama dengan pihak ketiga kiranya
perlu dilakukan kajian-kajian secara komperehensif.
b. Penataan dan Penegasan batas wilayah Kabupaten/Kota, kecamatan-
kecamatan dapat dilaksanakan secara cepat.
5. Pelaksanaan program kegiatan bidang pertanahan.
a. Capaian besaran luas lahan bersertifikat perlu ditingkatkan.
b. Penyelesaian kasus tanah Negara.
c. Penyelesaian ijin lokasi.
6. Hendaknya Pemerintah Kabupaten lebih tanggap dalam mengatasi permasalahan
yang berkaitan dengan sengketa lahan masyarakat dengan perusahaan tambang
dan perkebunan.
7. Program dan Kegiatan Bidang Lingkungan Hidup :
a. Penentuan kualitas lingkungan perlu ditingkatkan dan harus dilaksanakan
secara kontinyu.
b. Pengawasan pelaksanaan kebijkan bidang lingkungan hidup, perlu diperbaiki
demi terlaksananya yang ramah lingkungan.
c. Pengelolaan B3 dan Limbah B3 harus dilaksanakan dengan baik dan harus
ditingkatkan pengawasan yang rutin.
d. Peningkatan pengelolaan lingkungan pertambangan, masih banyak
pertambangan yang tidak sesuai dengan yang tedapat di AMDAL.
e. Peningkatan peran serta masyarakat dalam pengendalian lingkungan hidup
perlu dilakukan sosialisasi terhadap masyarakat.
f. Program perlindungan dan konservasi Sumber Daya Alam tentang
pengendalian kerusakan hutan dan lahan perlu dilakukan penindakan bagi
perusak hutan dan lahan.

8. Program rehabilitasi dan pemulihan cadanga Sumber Daya Alam.


a. Peningkatan peran serta masyarakat dalam rehabilitasi dan pemulihan
cadangan Sumber Daya Alam perlu dilakukan sosialisasi terhadap masyarakat.

Tanggapan LKPJ Akhir Masa Jabatan Tahun 2005 - 2010 DPRD Kab. Kukar Page 10
b. Perlu ditingkatkan bantuan dalam rangka mendukung terwujudnya Kalimantan
Timur Hijau khususnya bantuan keuangan Privinsi APBD – P.Tahun 2011.

9. Program Pengembangan kinerja pengelolaan persampahan.


a. Perlu penambahan pembuatan papan himbauan dan renovasi papan
himbauan.
b. Perlu dilakukan renovasi TPS yang ada di Kota Tenggarong.
c. Perlu ditingkatkan pelatihan pengelolaan persampahan 3 R :
i. Re – Duce
ii. Re – Use
iii. Re - Cycle
d. Perlu peningkatan pengandaan tong sampah dan rehabilitasi container
serta gerobak sampah.

10. Bidang Pertanian Dalam Arti Luas


Agar Bupati mendoronga bidang ini untuk mengadakan perbaikan/perubahan
perda yang ada disesuaikan dengan situasi dan kondisi saat ini, serta bidang
tersebut mampu menjadi tumpuan struktur ekonomi daerah dan meberikan
kontribusi terhadap Pendapatan Asli Daerah.
11. Bidang Pertambangan Dan Energi

Agar Pemerintah Daera memperhatikan beberapa hal sebagai berikut:


a. Kepastian kepemilikan dan batas wilayah Kuasa Pertambangan
b. Dalam Pemberian ijin Usaha Pertambangan berpedoman pada UU No. 4
Tahun 2009 tentang Minerba, PP. No. 22/2010 tentang Wilayah Tambang dan
PP. No. 23/2010 tentang Pengelolaan Usaha Pertambangan
c. Harus memonitor dan mengevaluasi Lahan Pasca Tambang
d. Harus memonitor pelaksanaan UKP/UPL dan RKL/RPL kegiatan
Pertambangan umum dan energi
e. Melakukan analisis pengembangan Lahan Pasca Tambang dikaitkan dengan
Rencana Penutupan Tambang dan Tata Ruang Wilayah Kabupaten Kutai
Kartanegara
Tanggapan LKPJ Akhir Masa Jabatan Tahun 2005 - 2010 DPRD Kab. Kukar Page 11
f. Melaksanakan Inspeksi Pengelolaan lingkungan disekitar Tambang
g. Melakukan Penertiban Pertambangan Tanpa Ijin (PETI)
h. Memonitor Jumlah Produksi dan Jumlah Tonage Penjualan Batubara
i. Melakukan inventarisasi kebutuhan energi listrik dalam wilayah kabupaten
Kutai Kartanegara
j. Mempersiapkan dokumen Perda. Minerba sesuai dengan UU Nomor 4 Tahun
2009
12. Bidang Perdagangan Dan Perindustrian
Agar Pemerintah Daera memperhatikan beberapa hal sebagai berikut:
a. Untuk menghindari kejolak harga – harga barang yang tinggi ditingkat
konsumen sebaiknya dilakukan operasi pasar.
b. Meningkatkan pengawasan dan identifikasi barang – barang yang kadaluarsa
dan terlarang
c. Meningkatkan sosialisasi UU Perlindungan konsumen
d. Membuat daftar komoditi unggulan pada setiap wilayah Desa dan Kecamatan
e. Melakukan pengembangan Perdagangan dan pangsa pasar komoditi
unggulan daerah
f. Melakukan identifikasi dan pengecekan Alat Ukur dan Timbang
g. Melakukan Terra Ulang Alat Ukur dan Timbang
h. Melakukan Promosi/Expo baik dalam negeri maupun luar negeri komoditas
unggulan daerah

Demikian catatan ini kami sampaikan agar menjadi perhatian.

Tenggarong, 25 Mei 2010

DPRD Kabupaten Kutai Kartanegara

Wakil Ketua Wakil Ketua Wakil Ketua

Tanggapan LKPJ Akhir Masa Jabatan Tahun 2005 - 2010 DPRD Kab. Kukar Page 12
H. ABDUL RACHMAN MARWAN, SP., M.Si H. FATHUR RACHMAN

Tanggapan LKPJ Akhir Masa Jabatan Tahun 2005 - 2010 DPRD Kab. Kukar Page 13

You might also like