You are on page 1of 74

Proposal Penelitian Bahasa & Sastra

1
Proposal Penelitian Bahasa & Sastra

Proposal Penelitian Bahasa dan Sastra

Perpusatakaan Nasional: Katalog dalam Terbitan (KDT)

Farkhan, Muhammad
Cet. Ke-1. Jakarta; Cella, 2007

vi, 124 hlmn; 15 X 21 cm


ISBN: 978-979-16152-0-4

___________________________________

PROPOSAL PENELITIAN BAHASA & SASTRA


Muhammad Farkhan

Hak Cipta dilindungi Undang-Undang


All Rights reserved

Cetakan I, April 2007


Diterbitkan oleh Cella, Jakarta
Jl. Pinang No. 26
Pondok Labu Jakarta Selatan

Desain Cover: Afif Bahraen


Setting & layout: Avisiena M.

ISBN: 978-979-16152-0-4
Isi di luar tanggungjawab Percetakan
C.V. Fasco Jaya
Jakarta

2
Proposal Penelitian Bahasa & Sastra

___________________________________

3
Proposal Penelitian Bahasa & Sastra Proposal Penelitian Bahasa & Sastra

KATA PENGANTAR

Melakukan penelitian untuk kepentingan penulisan skripsi, tesis,


dan disertasi sebagai tugas akhir untuk mendapatkan gelar
kesarjanaan merupakan pekerjaan yang sangat berat bagi seluruh
mahasiswa, sehingga tidak jarang mereka merasa enggan dan tidak
berhasrat untuk mengerjakan atau bahkan memulainya. Hal ini
disebabkan antara lain oleh rangkaian pekerjaan yang harus
dituntaskan sejak perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan hasil
penelitian.
Berkenaan dengan perencanaan penelitian, penyusunan
proposal menjadi sangat penting dan harus ditulis sesuai dengan
ketentuan yang berlaku. Proposal sebagai rencana penelitian harus
disusun secara komprehensif sehingga jelas apa dan bagaimana
suatu penelitian akan dilaksanakan. Kesalahan dalam penyusunan
proposal berakibat pada kekeliruan dalam penyelenggaraan
penelitian. Oleh karena itu, proposal harus memuat unsur-unsur
esensial penelitian. Umumnya, proposal penelitian menjelaskan latar
belakang penelitian, batasan masalah atau fokus penelitian,
perumusan masalah, manfaat penelitian, kajian teoretis, dan
metodologi penelitian.
Buku ini diharapkan dapat membantu mahasiswa dan peneliti
pemula untuk membekali diri dengan berbagai hal prinsipal sebelum
penelitian dilakukan, khususnya dalam penyusunan proposal. Selain
unsur-unsur penting penelitian, buku ini juga memuat beberpa contoh
proposal yang berkaitan dengan bahasa dan sastra. Meskipun
demikian, buku ini dapat digunakan semua pihak dalam bidang-bidang
yang berbeda.
Dalam kesempatan ini pula penulis menyampaikan terima kasih
kepada semua pihak yang membantu penyelesaian buku ini. Ucapan

4 145
Proposal Penelitian Bahasa & Sastra Proposal Penelitian Bahasa & Sastra

Smith, Judith M. and Wayne A. King. Readability. Michigan: terima kasih terutama disampaikan kepada Dr. H. Abd. Chair, dekan
Ulrih’s Books, Inc.– Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang
Sudjiman, Panuti. Memahami Cerita Rekaan. Jakarta: Pustaka banyak memberikan dorongan kepada penulis untuk menyelesaikan
Jaya, 1991. buku ini. Di samping itu, ucapan terima kasih juga ditujukan kepada
rekan-rekan dosen di jurusan Bahasa dan Sastra Inggris, terutama Ibu
Suwito, Kebijakan yang Diperlukan Dalam Penerapan Inayatul Chusna, M.Hum. yang telah memberikan ide-idenya dalam
Kurikulum Berbasis Kompetensi. Makalah yang penulisan proposal sastra. Akhirnya, penulis juga berharap kritik dan
disampaikan pada Warkshop Kurikulum Berbasis saran konstruktif dari berbagai pihak untuk perbaikan buku ini pada
Kompetensi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, pada masa akan datang.
tanggal 17-19 Juli 2003 di Cisarua.
Tarigan H.G. dan Djago Tarigan, Telaah Buku Teks Bahasa
Indonesia. Bandung: Angkasa, 1986.
Thomas, Jenny. “Cross-Cultural Pragmatic Failure” Applied Jakarta, April 2007
Linguistic Vol. 3. 1983.
Tomlinson, Brian Materials Development in Language
Teaching. Cambridge: Cambridge University Press,
1998. Penulis
Yamin, Martinis, Strategi Pembelajaran Berbasis Kompetensi.
Jakarta: Gaung Persada Press, 2003.
Williams, John. Twentieth Century British Poetry. Singapore:
Colset Private Limited, 1987.

144 5
Proposal Penelitian Bahasa & Sastra Proposal Penelitian Bahasa & Sastra

Kilvert, Ian Scott. British Writers Vol. 1-8. New York: Charles
DAFTAR ISI Scribner’s Sons, 1984.
Kriszner, Laurie G. dan Mandell, Stephen R. Literature
Reading, Reacting, Writing. Florida: Holt, Rinehart and
Winston, Inc., 1991.
Lightbown, Patsy M. dan Nina Spada, How Languages are
learned. Oxford: OUP, 1993.
Kata Pengantar, i Lucas, John. Modern English Poetry from Hardy to Hughes
Daftar Isi, ii London: B.T. Batsford Ltd. 1986.
1. PENELITIAN, 1 Mu lyasa, E. Kurikuluni Berbasis Kompetensi, kansep
karakteristik, dan implementasi. Bandung: PT Remaja
A. Pengertian, 1 Rosdakarya, 2003.
B. Jenis-jenis Penelitian, 2
Munby, John Communicative Syllabus Design. Cambridge:
2. MASALAH, 9 CUP, 1978.
A. Pengertian, 9 Munby ,John. Communicative Syllabus Design Cambridge:
B. Penemuan Masalah, 10 CUP, 1978
C. Perumusan Masalah, 12 Murdock, George Peter “The Cross-cultural Suvey” Readings
D. Ciri-ciri perumusah Masalah yang Baik, 15 in Cross-Culture, ed. Frank W. Moore. New Haven, CN:
HRAF Press, 1998.
3. KAJIAN KEPUSTAKAAN DAN HIPOTESIS, 18
Nunan, David Language Teaching Methodology. London:
A. Kajian Kepustakaan, 18 Prentice Hall International Ltd., 1991
B. Hipotesis, 20
Nuttal, Christine Teaching Reading Skills in a Foreign
Language. London: Heinemann Educational Books,
4. POPULASI DAN SAMPEL, 22 1987.
A. Pengertian, 22
B. Sampling, 23 Robert Karlin. Teaching Reading in High School. New York:
Harper & Row Publisher, 1984.
5. INSTRUMEN PENELITIAN, 28 Rogers, Pat. The Oxford Illustrated History of English
A. Pengertian, 28 Literature, Oxford: Oxford University Press, 1987.
B. Pengembangan Instrumen Tes, 30
Sanders, Andrew. The Short Oxford History of English
C. Pengembangan Instrumen Nontes, 33
Literature, Oxford: Clarendon Press, 1994.

6 143
Proposal Penelitian Bahasa & Sastra Proposal Penelitian Bahasa & Sastra

Diknas, Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Bahasa Inggris 6. ANALISIS DATA, 39


SMA dan MA Jakarta: Puskur Balitbang Diknas, 2002. A. Jenis-jenis Data, 39
Dubin, Fraida dan Elite Olshtain, Course Design. Cambridge: B. Analisis Kuantitatif, 41
Cambridge University Press, 1986. C. Analisis Kualitatif, 42
Ellis, Rod The Study of Second Language Acquisition. Oxford:
OUP, 1994. 7. PROPOSAL, 46
A. Pengertian, 46
Flesch,Rudolf How to Write Plain English
http://www.mang.canterbury. ac. B. Unsur-unsur Proposal, 46
nz/courseinfo/AcademicWriting/Flesch. htm).
8. PROPOSAL PENELITIAN KORELASIONAL, 54
Grant, Nevile Making the Most of Your Textbook . London:
Longman Group, 1987.
9. PROPOSAL PENELITIAN EKSPLORATIF, 67
Huda, Nuril Language learning and Teaching: Issues and
Trends. Malang: IKIP Malang Publisher, 1999.
10. PROPOSAL PENELITIAN ANALISIS ISI, 83
Hadely, Alice Ommagio. Teaching Language in Context.
Boston: Heinle and Heinle Publisher, 1994. 11. PROPOSAL PENELITIAN SASTRA, 103
Helliwell, Susan Teaching English in the Primary Classroom.
London: Longman, 1992. DAFTAR KEPUSTAKAAN, 121
Hamalik, Oemar Pengembangan Kurikulum, Dasar-Dasar
Perkembangannya, Bandung: Mandar Maju, 1990.
Harmer, Jeremy The Practice of English Language Teaching.
London and New York: Longman, 1991.
Harmer, Jeremy The Practice of English Language Teaching:
Completely revised and updated edition London:
Longman, 2003.
Hibberd, Dominic. Poetry of the First World War (1914-1924)
London: Macmillan Education, 1987.
Hymes, D. H. “On Communicative Competence,” The
Communicative Approach to Language Teaching, eds. C.
J. Brumfit dan K. Johnson. Oxford: OUP, 1979.
Kartono, Giri “Kedudukan dan Fungsi Bahasa Asing di
Indonesia,” Politik Bahasa Nasional 2, ed. Amran Halim.
Jakarta: PN Balai Pustaka, 1981.

142 7
Proposal Penelitian Bahasa & Sastra Proposal Penelitian Bahasa & Sastra

DAFTAR KEPUSTAKAAN

1 Ahmad, H.M. Dkk, Pengembangari kurikulum untuk lAIN dan

PENELITIAN
PTAIS semua Fakultas dan Jurusan Kornponen MKDK.
Bandung: Pustaka Setia, 1998.
Anonymous, Operant Conditioning,
http://www.gwu.edu/tip/skinner. html., tanggal 1 Maret
2003.
Anonymous, Conditions of Learning, http://www.gwu.edu/-
tip/gagne. html., tanggal 1 Maret 2003.
Anonymous, Experiential Learning, http://www.gwu.edu/-tip/
A. Pengertian rogers.html., tanggal 1 Maret 2003.
Untuk memperoleh berbagai informasi, dan bahkan suatu Anonim, Kurikulum Berbasis Kampetensi, Kurikulum dan
kebenaran, seseorang dapat menggunakan banyak cara dari Hasil Belajar, Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Bahasa
yang paling sederhana sampai dengan cara yang paling Inggris SMA dan Madrasah Aliyah. Jakarta: Pusat
kompleks. Cara-cara sederhana meliputi membaca, Kurikulum, Balitbang Depdiknas, 2003.
mendengarkan, bertanya, coba-coba, perenungan, dan cara Ausubel, David A. Educational Psychology: A cognitive view.
yang kompleks adalah penelitian. Penelitian bukan merupakan New York: Holt, Rinehart & Winston, 1968.
hal baru dan asing di telinga kita, tetapi penelitian merupakan Azra, Azyumardi, Kebijakan Kurikulum UIN Menuju
hal yang sudah kita kenal dan lakukan meskipun dalam bentuk Universitas Riset. Makalah yang disampaikan pada
yang berbeda dengan pengertian yang sebenarnya. Katakanlah, Workshop Kurikulum Berbasis Kompetensi UIN Syrif
kurang memenuhi prinsip-prinsip dan kaedah penelitian yang Hidayatullah Jakarta pada tanggal 17-19 Juli 2003 di
sebenarnya. Bila seseorang belum mengetahui di mana lokasi Cisarua.
Taman Mini Indonesia Indah (TMII) berada, ada beberapa cara Back, R.C. Motivation: Theories and Principles. New Jersey,
yang dapat digunakannya, seperti menghubungi dan bertanya Prentice Hall, 1990.
pada pusat informasi, atau membaca peta kota Jakarta. Brown, H. Douglas, Principles of Language Learning and
Sebaliknya, bila seseorang ingin mengetahui bagaimana Teaching. Englewood Cliffs: Prentice Hall Regents,
pengaruh media elektronik terhadap pola berbahasa Indonesia 1994.
penduduk Jakarta; atau efektifitas penggunaan gambar dalam Brumfit, Christopher Language and Literature Teaching: From
pengajaran bahasa Inggris untuk anak-anak TK, maka cara Practice to Principle. Oxford: Pergamon Press Ltd.,
yang dilakukannya adalah penelitian, mengapa? Karena 1985.
permasalahan tersebut memiliki kompleksitas yang sangat

8 141
Proposal Penelitian Bahasa & Sastra Proposal Penelitian Bahasa & Sastra

Kilvert, Ian Scott. British Writers Vol. 1-8. New York: Charles tinggi, dan cara-cara sederhana tidak mampu memberikan
Scribner’s Sons, 1984. jawaban yang akurat dan berterima bagi semua pihak Banyak
Hibberd, Dominic. Poetry of the First World War (1914-1924) hal yang harus dilakukan seperti penentuan responden,
London: Macmillan Education, 1987. perumusan hipotesis, pengembangan instrumen, pengumpulan
Williams, John. Twentieth Century British Poetry. Singapore: data, dan analisis data.
Colset Private Limited, 1987. Dari ilustrasi di atas, dapat diketahui bahwa penelitian
Lucas, John. Modern English Poetry from Hardy to Hughes berbeda dengan cara-cara sederhana dalam beberapa hal yang
London: B.T. Batsford Ltd. 1986. menjadikannya lebih kompleks dan rumit. Jadi penelitian dapat
didefinisikan sebagai rangkaian kegiatan yang tersusun secara
sistematis dan prosedural untuk menemukan suatu kebenaran,
membuktikan teori atau asumsi-asumsi yang sudah ditemukan,
dan atau menyelesaikan suatu masalah. Sistematis berarti
bahwa rangkaian kegiatan penelitian itu terkait satu sama lain,
keberadaan satu unsur tergantung pada unsur lain; sedangkan
prosedural berarti berarti berarti bahwa seluruh rangkaian
kegiatan penelitian tersebut harus dilakukan secara bertahap.
Melalui pola interakasi antarunsur tersebut, temuan penelitian
memiliki objektivas yang lebih tinggi daripada cara-cara yang
sederhana. Artinya, bila dua orang peneliti melakukan kajian
terhadap suatu masalah dengan responden dan metode yang
sama tentu akan memperoleh hasil yang relatif sama.

B. Jenis-Jenis Penelitian
Penelitian dapat diklasifikasikan berdasarkan beberapa
sudut pandang yang berbeda, seperti data, tujuan, sifat, bidang
kajian, metode, tempat, dan subjek penelitian. Tentu saja,
dalam klasifikasi tersebut dapat terjadi suatu jenis penelitian
dapat menjadi bagian dari kelompok penelitian lain.
Berdasarkan data yang penelitian dapat dibedakan
menjadi dua, yaitu penelitian kuantitatif dan kualitatif.
Penelitian kuantitatif merupakan penelitian yang mengandalkan
data numerik sebagai dasar analisis dan pemecahan masalah
yang sedang dikaji, seperti penelitian eksperimental dan
korelasional. Sebaliknya, penelitian kualitatif merupakan

140 9
Proposal Penelitian Bahasa & Sastra Proposal Penelitian Bahasa & Sastra

penelitian yang mengandalkan data verbal dan nonnumerik oleh Vintage London. Dalam novel tersebut terdapat dua
lainnya sebagai dasar analisis dan pemecahan masalah yang bagian yang masing-masing menceritakan tentang keluarga
sedang dikaji, seperti analisis isi, analisis wacana, dan India dan keluarga Amerika. Dalam tiap keluarga terdapat
penelitian naturalistik. tokoh perempuan yang kehidupan domestiknya erat dengan
Contoh penelitian kuantitatif: makanan.
“Hubungan antara pemahaman silang budaya dan
kemampuan komunikatif bahasa Inggris siswa H. Waktu dan Tempat Penelitian
SMAN di Jakarta Selatan” (Korelasi) Penelitian ini akan dilakukan di Jakarta selama lima
“Efektivitas diskusi kelompok dalam pengajaran bulan dari Februari sampai dengan Juni 2005. Adapun jadual
puisi komtemporer Amerika pada semester VI di kegiatannya dapat dilihat pada tabel berikut.
Jurusan Bahasa dan Sastra Inggris UIN”
(Eksperimen) BULAN
NO KEGIATAN
Feb Mar Apr Mei Juni
Yang pertama termasuk dalam penelitian kuantitatif karena data
1 Persiapan V
kedua variabelnya: pemahaman silang budaya dan kemampuan 2 Pengumpulan data V V V
komunikatif bahasa Inggris berupa skor yang diperoleh melalui 3 Analisis data V
alat ukur tes tertulis. Selanjutnya, kedua skor variabel tersebut 4 Penulisan laporan
dianalisis dengan menggunakan statistik korelasi dan regresi 5 Seminar
sederhana untuk menolak atau menerima hipotetsis yang
diajukan. Yang kedua juga termasuk penelitian kuantitaif I. Biaya Penelitian
karena data yang dibutuhkan untuk melihat efektivitas diskusi Penelitian ini direncanakan menelan biaya sebesar Rp.
kelompok dalam pengajaran puisi kontemporer adalah skor 15.000.000,- (Lima belas juta rupiah). Rincian biaya dapat
mahasiswa yang diperoleh melalui tes pemahaman puisi. tidak diberikan.
Selanjutnya skor tersebut dianalisis dengan statistik uji-t atau
chi-square untuk menolak atau menerima hipotetsis yang J. Daftar Kepustakaan
diajukan. Kriszner, Laurie G. dan Mandell, Stephen R. Literature
Contoh penelitian kualitatif: Reading, Reacting, Writing. Florida: Holt, Rinehart and
“Perbandingan antara pengembangan plot pada Winston, Inc., 1991.
novel-novel romantis dan patriotisme pada masa Sanders, Andrew. The Short Oxford History of English
perang dunia I di Inggris” (Analisis isi) Literature, Oxford: Clarendon Press, 1994.
“Prilaku berbahasa Indonesia mahasiswa UIN yang Rogers, Pat. The Oxford Illustrated History of English
berasal dari daerah” (Naturalistik) Literature, Oxford: Oxford University Press, 1987.
Yang pertama termasuk dalam penelitian kualitatif karena data Sudjiman, Panuti. Memahami Cerita Rekaan. Jakarta: Pustaka
mengenai pengembangan plot merupakan data verbal yang Jaya, 1991.
diperoleh melalui diri peneliti sebagai instrumen penelitian

10 139
Proposal Penelitian Bahasa & Sastra Proposal Penelitian Bahasa & Sastra

data-data di mana dengan penghayatan yang dalam akan dengan pembacaan kritis terhadap novel-novel romantis dan
tercapai suatu pemahaman yang baik (Muhadjir, 2002: 301- patriotisme yang muncul pada masa perang dunia I, khususnya
302). di Inggris. Semua data verbal yang berasal dari buku-buku
novel romantis dan patriotisme, dianalisis secara kualitatif
2. Analisis Data
untuk ditemukan perbedaan pengembangan plot yang dilakukan
Data yang terkumpul dikaji berdasarkan analisis wacana
Michel Foucault akan untuk mencari makna dari oleh para penulisnya. Berbeda dengan yang pertama, pada
penelitian yang kedua data verbal yang berkaitan dengan pola
representasi makanan yang ditampilkan oleh tokoh-tokoh
perempuan dalam teks narasi yang diteliti. Makna-makna prilaku berbahasa Indonesia mahasiswa UIN yang berasal dari
dari representasi makanan dalam novel yang menjadi daerah, diperoleh melalui diri peneliti sendiri dengan
melakukan pengamatan berperanserta, wawancara mendalam,
sumber data akan dianalisis dengan cara mengelompokkan
kalimat-kalimat yang berkaitan dengan makanan ke dalam yang didukung dengan informasi-informasi yang berasal dari
dokumen yang ada.
beberapa tema yang berhubungan dengan identitas seperti
makanan dengan tradisi, makanan dengan kekuasaan, Berdasarkan tujuan ingin yang dicapai, terdapat beberapa
jenis penelitian yang dapat digunakan untuk memperoleh suatu
makanan dengan keluarga dan makanan dengan peran ibu.
Langkah pertama dari penelitian ini adalah menganalisis kebenaran, seperti penelitian historis, deskripstif, eksploratif,
eksperimental, dan evaluatif. Penelitian historis merupakan
fungsi-fungsi makanan dalam novel tersebut dalam
kaitannya dengan identitas karakter-karakter perempuan. penelitian yang bertujuan untuk menguak seluruh rangkain
peristiwa masa lampau untuk penyelesaian masalah sekarang.
Analisis wacana akan dipakai untuk mencari makna dari
Jika suatu penelitian hanya berusaha untuk untuk
kalimat-kalimat yang menampilkan fungsi makanan yang
telah dikelompokan dalam beberapa tema di atas. Langkah mendeskripsikan fenomena-fenomena alam yang terjadi dan
kaitan antara satu peristiwa dengan peristiwa lainnya, maka
berikutnya adalah mendapatkan ideologi yang diusung oleh
teks tersebut yang berhubungan dengan identitas penelitian tersebut dinamakan penelitian deskriptif. Sebaliknya,
jika suatu penelitian berusaha untuk menjajaki dan menggali
perempuan.
hal-hal yang belum pernah diketahui dan bahkan sama sekali
3. Pengambilan Data tidak diketahui, maka penelitian tersebut disebut dengan
Penelitian kualitatif ini memamfaatkan diri peneliti penelitian eksploratif. Berbeda dengan eksploratif, penelitian
sendiri sebagai isntrumen utama untuk memperoleh data eksperimen lebih mengarah pada kajian yang berupaya untuk
kualitatif yang mengenai makna dari representasi makanan menjelaskan sesuatu bila hal-hal lain dikontrol. Terakhir,
yang ditampilkan oleh tokoh-tokoh perempuan dengan penelitian evaluatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk
berbagai cara, seperti menandai, mengelompokkan, dan melakukan evaluasi terhadap suatu peristiwa, kegiatan, atau
memberikan catatan-catatan penting lainnya. kebijakan yang sedang berjalan.
4. Unit analisis Contoh-contoh penelitian:
Unit analisis dlam penelitian ini adalah novel Fasting “Tinjauan historis terhadap kematian bahasa-bahasa
Feasting karya Anita Desai yang diterbitkan tahun 1999 suku pedalaman di Papua” (Historis)

138 11
Proposal Penelitian Bahasa & Sastra Proposal Penelitian Bahasa & Sastra

“Pengajaran bahasa Inggris berbasis kompetensi untuk menandingi pemaknaan umum yang diterima
berbasis kompetensi di SMA Modern Jakarta Utara” masyarakat.
(Deskripstif komparatif) Dalam analisis wacana ideologi berada pada tiap level
“Pengembangan model kajian kesusasteran masyarakat dimana sebuah teks wacana berkembang. Menurut
Indonesia berbasis nilai-nilai sastra daerah” Foucault ideologi tidak muncul dari hubungan kelas, seperti
(Eksploratif) yang terjadi pada konsep ideologi Marxisme. Ideologi juga
“Pengaruh manejemen kelas terhadap kemampuan tidak berkembang melalui bentuk pemaksaan, dimana tiap
berbicara bahasa Inggris Siswa kelas VI SDN di kelompok berusaha memaksakan ideologinya pada kelompok
Jakarta Selatan” (Eksperimen) lain. Bagi Foucault ideologi muncul pada setiap wacana yang
“Tinjauan terhadap pemberlakukan kurikulum mana masing-masing wacana tersebut menampilkan sebuah
berbasis kompetensi dalam pengajaran bahasa pengetahuan dengan cara-cara tertentu. Foucault melihat bahwa
Inggris di perguruan tinggi” (Evaluatif) pengetahuan yang ditampilkan oleh sebuah wacana akan
Penelitian pertama bertujuan untuk menggali aspek-aspek membentuk ideologi yang diusung oleh pembuat wacana
historis yang terkait erat dengan proses kematian bahasa-bahasa tersebut.
yang terdapat di pedalaman Papua. Berdasarkan seluruh data Dengan pemahaman konsep ideologi pada analisis
historis yang ditemukan ditentukanlah sejumlah pemecahan wacana, maka konsep ideologi yang paling tepat dipakai dalam
masalah yang dapat digunakan untuk membuat perancanaan penelitian ini adalah konsep ideologi ketiga. Novel Fasting
jangka dalam melestarikan bahasa-bahasa di pedalaman Papua. Feasting merupakan sebuah teks yang mengangkat wacana
penelitian kedua bertujuan untuk menggambarkan bagaimana perempuan. Novel ini menampilkan bagaimana identitas
kegiatan pengajaran bahasa Inggris berbasis kompetensi perempuan direpresentasikan melalui makanan. Fasting
dilaksanakan di SMA modern. Tentu saja, gambaran deskriptif Feasting membawa ideologi pengarang mengenai identitas
tersebut dibandingkan dengan kurikulum yang mendasarinya. perempuan yang ditampilkan melalui hubungan tokoh-tokoh
Penelitian ketiga bertujuan untuk menggali model kajian perempuan dengan makanan.
kesusasteran yang benar-benar bercirikan Indonesia. Artinya,
model kajian tersebut diperoleh berdasarkan nilai-nilai yang G. Metodologi Penelitian
berlaku dalam kesusasteran daerah. Penelitian kempat bertujuan Metodologi penelitian ini meliputi beberapa aspek
untuk mengetahui menejemen kelas terhadap kemampuan penting dalam penelitian, seperti metode, analisis data,
berbicara bahasa Inggris siswa kelas VI SDN di Jakarta Selatan. pengambilan data, dan unit analisis.
Berdasarkan data kuantitatif yang diperoleh bisa diketahui
1. Metode
sejauhmana pengaruh menejemen kelas terhadap kemampuan
Mengacu pada rumusan masalah serta tujuan penelitian,
berbicara bahasa Inggris siswa. Terakhir, penelitian tersebut maka metode yang akan dipakai adalah metode kualitatif.
bertujuan untuk mengkaji kebijakan permberlakuan kurikulum
Metode penelitian kualitatif melihat hubungan antar kata
berbasis kompetensi dalam pengajaran bahasa Inggris di atau kalimat yang membentuk suatu makna tertentu. Kata
perguruan tinggi, apakah perlu dilanjutkan dengan berbagai
atau kalimat merupakan suatu sistem tanda yang mengurai

12 137
Proposal Penelitian Bahasa & Sastra Proposal Penelitian Bahasa & Sastra

adalah mereka yang memegang kendali ekonomi. Segala perubahan, dilanjutkan dengan tetap mempertahankan model
produk budaya yang hadir dalam masyarakat ini mendukung yang berjalan, atau diberhentikan sama sekali penggunaannya
kepentingan penguasa. di perguruan tinggi, dan mereka diberi kesempatan untuk
Dalam perkembangan selanjutnya konsep ideologi ini mengembangkan model kurikulum berbasis pasar.
dipakai oleh feminis yang melihat kekuasaan patriarkal sebagai Berdasarkan sifatnya, penelitian dibedakan menjadi
penguasa atas perempuan yang mengusung ideologinya penelitian murni/dasar (pure research) dan terapan (applied
mengenai hubungan jender. Ideologi yang ditampilkan research). Penelitian murni merupakan kajian yang dilakukan
mengaburkan hubungan antar laki-laki dan perempuan. Ini untuk mencari hal-hal, teori, atau temuan-temuan baru.
disebabkan karena ideologi patriarkal hanya menampilkan Sebaliknya, penelitian terapan merupakan kajian yang
sebagian dari keseluruhan kebenaran mengenai hubungan dilakukan untuk menemukan teori-teori baru berkenaan dengan
jender. aplikasi teori lain. Baik penelitian murni maupun terapan,
Definisi ketiga dari konsep ideologi adalah ideologi yang keduanya dapat digunakan dalam kajian bidang-bidang
muncul dalam teks narasi, film, atau lagu yang merupakan keilmuan yang lebih spesifik. Penelitian yang menfokuskan
ideologi dari pengarangnya. Pengarang ini menampilkan pada bidang keilmuan tertentu biasanya dinamakan sesuai
ideologi bagaimana seharusnya sebuah masyarakat, atau dengan bidangnya. Umpamanya, penelitian yang berhubungan
bahkan dunia, hadir. Dengan nilai-nilai dan norma tertentu ia dengan bahasa disebut penelitian bahasa, dengan ilmu psikologi
menciptakan dunia baru yang sesuai dengan ideologinya. disebut penelitian psikologi, dengan ilmu-ilmu sosial dengan
Sebagai contoh seorang pembuat film akan menampilkan dunia penelitian sosial, dan dengan agama disebut penelitian agama.
yang menurut konsepnya ideal. Konsep yang ia pakai Dengan kata lain, nama bidang keilmuan tertentu akan melekat
merupakan ideologinya terhadap dunia ideal. pada penelitian yang berkaitan dengan bidang tersebut.
Konsep ideologi keempat berdasarkan atas pemikiran Contoh penelitian murni:
filsuf Perancis, Louis Althusser. Ia melihat bahwa ideologi “Pola-pola kalimat affirmatif pada naskah-naskah
tidak hanya sekedar kumpulan ide tapi juga berbentuk aktivitas kuno bahasa Jawa di Mataram pada abad
keseharian masyarakat. Berbagai kegiatan keseharian suatu pertengahan” (Eksploratif)
masyarakat merupakan bentuk pengaturan diri dalam suatu “Model bilingualisme masyarakat pesisir di pulau
keselarasan sosial yang menciptakan masyarakat yang teratur. Jawa selama satu dasawarsa terakhir” (Eksploratif)
Kegiatan sehari-hari masyarakat diatur oleh norma-norma yang Contoh penelitian terapan:
berkembang di masyarakat tersebut. Norma yang terkandung “Hubungan antara pemahaman silang budaya dan
dalam kegiatan tersebut merupakan ideologi dari masyarakat kemampuan komunikatif bahasa Inggris siswa
tersebut. SMAN di Jakarta Selatan” (Korelasi)
Konsep ideologi kelima mengambil dari pemikiran “Efektivitas diskusi kelompok dalam pengajaran
Roland Barthes. Barthes melihat bahwa ideologi muncul pada puisi komtemporer Amerika pada semester VI di
makna konotasi, makna kedua yang kadang tidak sadar hadir Jurusan Bahasa dan Sastra Inggris UIN”
dalam teks. Ideologi ini (Barthes menyebutnya myth) berfungsi (Eksperimen)

136 13
Proposal Penelitian Bahasa & Sastra Proposal Penelitian Bahasa & Sastra

Kedua contoh penelitian murni tersebut berusaha untuk menghasilkan makna-makna/pengetahuan yang berbeda.
menemukan hal-hal baru yang tidak dimaksudkan untuk Sebagai contoh wacana-wacana mengenai Timur yang
diterapkan pada kajian bidang lain. Sedangkan, penelitian ditampilkan Barat dapat memiliki makna berbeda jika dilihat
terapan yang pertama berusaha untuk mengetahui kaitan antara dari sisi yang berbeda. Said, sebagai pembaca melihat teks
satu variabel –pemahaman silang budaya- dengan variabel lain tersebut sebagai bentuk pengukuhan kekuasaan Barat terhadap
–kemampuan komunikatif- dalam konteks pengajaran bahasa Timur dimana Barat mendeskripsikan Timur sesuai keinginan
Inggris di SMAN. Artinya, hasil penelitian tersebut mereka. Namun bagi Barat sebagai yang menampilkan wacana
dimaksudkan sebagai pijakan dalam kegiatan pengajaran dan tersebut tidak akan memaknai seperti yang Said lakukan. Barat
pengambilan keputusan yang terkait dengan bahasa Inggris di mungkin akan memaknai wacana tersebut sebagai bentuk
SMAN. Penelitian terapan kedua berusaha untuk melihat kekaguman mereka terhadap Timur yang sangat berbeda
efektivitas implementatsi diskusi kelompok dalam pengajaran dengan diri mereka.
puisi kontemporer Amerika. Hubungan pengetahuan dan kekuasaan dalam sebuah
Berdasarkan tempat pelaksanaannya, penelitian wacana menghadirkan sebuah ideologi yang diusung oleh
dibedakan menjadi tiga, yakni penelitian kepustakaan (library wacana tersebut. Ideologi yang ditampilkan oleh sebuah
research), lapangan (field research), dan laboratorium wacana merupakan ideologi penguasa dari pembuat wacana
(laboratory research). Penelitian kepustakaan merupakan tersebut. Ideologi ini secara tidak sadar diterima oleh
penelitian yang sebagian besar kegiatannya dilakukan di dalam masyarakat dimana sebuah wacana hadir dan ia dianggap
perpustakaan sebagai sumber data utama. Penelitian sebagai sebuah kebenaran.
laboratorium merupakan penelitian yang sebagian besar Menurut Storey dalam bukunya Cultural Theory and
kegiatannya, baik pengumpulan maupun analisis datanya Popular Culture (2001) ada lima definisi mengenai ideologi.
dilakukan di dalam laboratorium. Penelitian lapangan Definisi pertama adalah ideologi yang dilihat sebagai sebuah
merupakan penelitian yang sebagian besar kegiatannya kumpulan ide yang mendasari pemikiran sekelompok orang.
dilakukan di luar laboratorium dan perpustakaan, seperti di Sebagai contoh kelompok Ikatan Dokter Indonesia memiliki
sekolah, di kampung, di pasar, atau pegunungan tempat data pemikiran-pemikiran mendasar yang menjadi ideologi mereka;
yang dibutuhkan berasal. partai politik memiliki landasan pemikiran yang juga menjadi
Contoh penelitian kepustakaan: ideologi mereka yang membimbing mereka dalam mengambil
“Studi perbandingan antara strukturalisme dan post- berbagai keputusan.
strukturalisme dalam kajian karya sastra novel” Pemahaman kedua dalam konsep ideologi adalah sebagai
“Perbedaan antara kalimat imperatif bahasa Inggris sebuah kesadaran palsu (false consciousness). Kelompok yang
kuno dan modern pada tataran struktural” berkuasa akan menampilkan sebuah kesadaran yang didistorsi,
Contoh penelitian laboratorium: diramu sedemikian rupa hingga sesuai dengan apa kelompok
“Perbandingan kualitas pelafalan bahasa Inggris tersebut inginkan. Konsep ideologi ini didasari atas pemikiran
antara mahasiswa jurusan BSI UIN yang berasal Karl Max yang meilhat bahwa hubungan antar masyarakat
dari Jawa Timur dan Sumatera Barat” didasarkan atas ekonomi dimana yang memegang kekuasaan

14 135
Proposal Penelitian Bahasa & Sastra Proposal Penelitian Bahasa & Sastra

sebagai suatu kebenaran pada masyarakat tertentu pada konteks “Peningkatan kemampuan mendengarkan bahasa
historis tertentu. Masyarakat tersebut dapat menentukan benar Inggris melalui penggunaan multi media di sekolah
atau salah suatu statement melalui rezim kebenaran. Ketika dasar Insan Unggul Jakarta Selatan”
epilepsi masih dianggap sebagai penyakit kejiwaan, masyarakat Contoh penelitian lapangan:
menganggap hal tersebut sebagai sebuag kebenaran. Mereka “Efektivitas diskusi kelompok dalam pengajaran
memperlakukan orang yang memiliki gejala epilepsi sesuai puisi komtemporer Amerika pada semester VI di
dengan apa yang dianggap benar oleh masyarakat. Jurusan Bahasa dan Sastra Inggris UIN”
Bentuk kekuasaan yang hadir dari sebuah pengetahuan (Eksperimen)
tidak bersifat hirarkis. Menurut Foucault kekuasaan terjadi pada “Tinjauan historis terhadap proses kreolisasi dan
tiap level sosial dan aspek kehidupan – mulai dari lingkup pidginasi antara bahasa Sunda dan Jawa yang
keluarga hingga ke negara. Ia mengkritik teori kekuasaan yang terjadi di perbatasan Jawa Barat dan Jawa tengah”
dicetuskan Karl Marx. Menurutnya kekuasaan bersifat hirarkis (Historis)
yang mana muncul dari mereka yang dominan terhadap Dua penelitian pertama termasuk ke dalam penelitian
mereka yang subordinat. Kekuasaan juga tidak bersifat negatif kepustakaan karena sebagian besar data dan sumber-sumber
yang hanya menghasilkan kontrol. Bagi Foucault kekuasaan informasi lain yang berkenaan dengan strukturalisme, post-
tidak sekedar mengatur perilaku sekelompok masyarakat. strukturalisme, bahasa Inggris kuno, dan bahasa Inggris
Kekuasaan memiliki peran yang lebih dalam masyarakat. Ia modern, dapat ditemukan di dalam perpustakaan. Oleh karena
juga bersifat produktif yang menghasilkan wacana, bentuk itu penelitian akan lebih efektif dan efisien bila dikerjakan di
pengetahuan. Sebagai contoh, sistem hukuman menghasilkan dalam perpustakaan. Dua penelitian kedua termasuk ke dalam
buku, aturan-aturan, diskusi, pelatihan bagi para penegak penelitian laboratorium karena keduanya mengandalkan
hukum, rehabilitasi bagi mereka yang dikenai hukuman, dan peralatan khusus yang hanya dapat ditemukan di laboratorium
sebagainya. untuk menggali data yang dibutuhkan. Oleh karena itu,
Analisis atas sebuah wacana dapat dilakukan dengan sebagian besar kegiatan penelitiannya dilaksanakan di
melihat representasi7 yang ditampilkan oleh sebuah teks. Suatu laboratorium. Adapun dua penelitian terakhir termasuk ke
representasi pada satu teks dapat dimaknai dari dua sisi. dalam penelitian lapangan karena data yang dibutuhkan untuk
Pertama representasi dapat dimaknai oleh teks itu sendiri. Suatu menjawab permasalahan yang ada tidak diperoleh di dalam
teks akan memunculkan makna dan pengetahuan pada apa yang laboratorium atau perpustakaan, tetapi di lembaga pendidikan
direpresentasikannya. Selain lewat teks, pembaca dapat dan situs-situs sejarah.
memaknai representasi tersebut. Dua sisi pemaknaan dapat Sudut pandang terakhir yang dapat dipakai untuk
membedakan penelitian adalah subjek atau masalah penelitian.
7
Penelitian yang hanya mengkaji satu bidang masalah dengan
Menurut Judy Giles dan Tim Middleton (1999) representasi
melibatkan responden yang terbatas, umumnya disebut
memiliki tiga pengertian. Pertama representasi berarti mewakili (to stand in
for), sebagai contoh bendera negara yang berkibar pada even olahraga penelitian kasus; sedangkan penelitian yang melibatkan banyak
mewakili kehadiran negara tersebut. Pengertian yang kedua adalah bertindak responden atau subjek, umumnya disebut penelitian survey.
atau berbicara atas nama tertentu (to speak or act on behalf of).

134 15
Proposal Penelitian Bahasa & Sastra Proposal Penelitian Bahasa & Sastra

Contoh penelitian kasus: berbagai statement yang kemudian dijelaskan, dianalisis


“Studi longitudinal terhadap pertumbuhan kemam- perkembangannya, dinilai oleh institusi masyarakat, seperti
puan berbahasa Indonesia Si Fulan sejak usia 0-12 kedokteran atau psikiatri.
tahun” Selanjutnya Foucault lebih memperhatikan bagaimana
“Pengajaran bahasa Inggris untuk anak-anak di play pengetahuan bekerja dalam praktik wacana pada suatu institusi
group Anakku Buah Hatiku Pondok Indah Jakarta tertentu. Disamping itu, ia juga melihat hubungan antara
Selatan” pengetahuan dan kekuasaan, serta bagaimana kekuasaan
Contoh penelitian survei: bekerja pada berbagai alat institusi. Alat-alat institusi ini bisa
“Persepsi masyarakat perkotaan terhadap berupa hukum, aturan-aturan, moralitas, administrasi, dan
penggunaan dialek kraton dalam pengembangan sebagainya. Alat-alat tersebut memperlihatkan bagaimana
bahasa Jawa Tengah dan D.I. Yogjakarta pada masa kekuasaan bermain, karena alat-alat institusi terdiri atas
reformasi” strategi-strategi hubungan antar kekuasaan yang bermain serta
“Model bilingualisme masyarakat pesisir di pulau tipe-tipe pengetahuan yang mendukung. Para dokter psikiater
Jawa pada tahun 1955-1975” memiliki kekuasaan untuk menentukan apakah seseorang
Dua penelitian pertama termasuk ke dalam penelitian kasus memiliki kelainan jiwa atau tidak. Mereka pun mempunyai
karena keduanya hanya membahas problem dan melibatkan kekuasaan untuk membentuk perilaku masyarakat terhadap
subjek penelitian yang terbatas. Yang pertama hanya berkaitan seseorang yang dinyatakan mengidap kelainan mental.
dengan pertumbahan kemampuan berbahasa Indonesia Si Fulan Kekuasaan yang mereka miliki didapat dari pengetahuan
saja tanpa melibatkan anak-anak lainnya. Adapun yang kedua mereka terhadap fenomena kegilaan.
hanya berkaitan dengan pengajaran bahasa Inggris di play Bagi Foucault pengetahuan merupakan suatu bentuk
group tersebut, tanpa melibatkan play group lainnya. Selain itu kekuasaan. Pengetahuan seseorang tentang kriminalitas
hasil kedua penelitian tersebut tidak dapat digeneralisasikan menjadikan ia mampu dan memiliki kekuasaan untuk
untuk anak-anak dan play group-play group lainnya. Dua melabelkan seseorang sebagai kriminal serta mengatur dan
penelitian yang terakhir termasuk ke dalam penelitian survey menghukumnya. Untuk mempelajari bentuk hukuman yang
karena keduanya melibatkan banyak reponden, yakni diberikan seseorang harus dulu mempelajari bagaimana
masyarakat luas. Yang pertama berkenaan dengan pandangan hubungan antara wacana dan kekuasaan menghasilkan konsep
masyarakat pekotaan, tidak hanya satu atau dua orang saja, tertentu mengenai kriminalitas dan kriminal, memberikan efek
tetapi melibatkan seluruh masyarakat perkotaan, terhadap pada kriminal dan pemberi hukuman, serta bagaimana dua hal
terhadap penggunaan dialek kraton dalam pengembangan tersebut diterapkan dalam praktik pada periode historis tertentu.
bahasa Jawa Tengah dan D.I. Yogjakarta pada masa reformasi. Ini kemudian membawa Foucault untuk berbicara
Begitu juga dengan penelitian yang kedua, penelitian tersebut mengenai kebenaran yang bukan bermakna absolut, melainkan
banyak melibatkan responden dan sumber informasi yang kebenaran dalam formasi diskursif yang menghasilkan rezim
berasal dari masyarakat pesisir di pulau Jawa. kebenaran. Rezim kebenaran berada pada tiap masyarakat, dan
ia merupakan sebuah wacana yang diterima dan dianggap

16 133
Proposal Penelitian Bahasa & Sastra Proposal Penelitian Bahasa & Sastra

masyarakat, bahkan keluarga yang menampilkan sikap serta


perilaku yang sama terhadap isu seksualitas, maka mereka
berada dalam satu formasi diskursif.
Sebagai seorang konstruksionis6 Foucault melihat bahwa
proses pembentukan makna terjadi dalam wacana. Tiap wacana
2
memiliki proses pembentukan makna yang berbeda sehingga
makna yang dihasilkan juga berbeda. Proses pembentukan MASALAH
makna ini tergantung pada siapa yang menciptakan wacana
serta waktu/masa wacana tersebut ditampilkan. Makna yang
muncul dari sebuah wacana akan dianggap sebagai suatu
kebenaran hanya pada periode waktu tertentu. Foucault tidak
mempercayai fenomena yang sama dapat ditemukan dalam
periode historis yang berbeda. Menurutnya wacana akan A. Pengertian
menghasilkan bentuk pengetahuan, objek, subjek, dan praktik- Masalah merupakan salah satu komponen penting dalam
praktik pengetahuan yang berbeda pada tiap periode waktu. penelitian. Tidak ada masalah berarti tidak ada penelitian
Foucault memberikan sebuah contoh dari praktik diskursif karena dari masalah itulah seluruh kegiatan penelitian berawal.
(discursive practices) yang memiliki makna berbeda pada Masalah dapat didefinisikan sebagai kesenjangan yang terjadi
periode waktu yang berbeda. Penyakit kejiwaan bukanlah fakta antara apa yang diharapkan dengan apa yang ditemukan atau
objektif yang selalu sama pada tiap periode historis. Ketika dilaksanakan. Kegagalan siswa SMA di Jakarta Timur dalam
penyakit epilepsi belum ditemukan oleh bidang kedokteran, menguasai bahasa Inggris merupakan masalah. Dalam hal ini,
seseorang yang menampilkan gejala penyakit tersebut akan kemampuan berbahasa Inggris komunikatif sebagaimana
dianggap memiliki penyakit kejiwaan. Masyarakat akan dirumuskan dalam kurikulum merupakan tujuan yang harus
mengucilkan atau membunuh demi tidak tersebarnya penyakit dicapai (ideal), sedangkan ketidak-mampuan mereka dalam
tersebut. Kini setelah ilmu kedokteran menemukan bahw menggunakan bahasa Inggris untuk komunikasi harian, seperti
epilepsi adalah penyakit akibat tidak berfungsinya salah satu sel membaca koran bahasa Inggris, menulis surat, dan berbicara
otak, maka masyarakat tidak lagi menganggap epilepsi sebagai dengan orang lain merupakan sebuah kondisi yang sebenarnya
penyakit kejiwaan. Kini definisi kegilaan dibentuk oleh (faktual). Dari kondisi tersebut dapat diketahui adanya
ketidaksesuaian dan kesenjangan antara apa yang diharapkan
6
Konstruksionis adalah salah satu pendekatan dalam melihat sebuah dengan apa yang ditemukan di lapangan, dan itulah yang
representasi yang melihat bahwa makna dalam bahasa dapat dimainkan oleh dinamakan masalah.
pemakainya. Dua pendekatan lain adalah reflektif atau mimetik dan
intensional. Pendekatan reflektif atau mimetik adalah pendekatan yang
Sebagai kondisi yang tidak ideal, masalah perlu
melihat bahwa makna telah ada dalam benda, orang, peristiwa yang ada di diselesaikan atau dicarikan jalan penyelesaiannya. Salah
dunia nyata. Bahasa hanya berfungsi merefleksikan kembali makna tersebut. satunya adalah melalui penelitian. Masalah tidak sama dengan
Sedangkan pendekatan intensional melihat bahasa sebagai perwakilan topik penelitian. Topik itu tidak perlu ditulis secara panjang
makna atau cara penutur atau penulis melihat dunia.

132 17
Proposal Penelitian Bahasa & Sastra Proposal Penelitian Bahasa & Sastra

lebar, tetapi dapat ditulis secara singkat sebagai judul aturan, organisasi yang membentuk definisi seksualitas.
penelitian. Tentu saja dari topik yang diangkat dapat diketahui Definisi beserta norma dan aturannya akan berubah seiring
apa masalah yang sedang diteliti, meskipun demikian tidak dengan perkembangan sejarah dan waktu.
semua topik mengandung masalah yang jelas. Oleh karena itu, Wacana, masih menurut Foucault, membentuk sebuah
masalah masih tetap perlu ditulis dan diuraikan secara lebih topik atau tema. Wacana menentukan dan membentuk objek
jelas agar kesenjangan yang terjadi dapat teridentifikasi secara dari pengetahuan; mengatur bagaimana sebuah topik dapat
mudah dan cepat. bermakna ketika dibaca; dan juga mempengaruhi bagaimana
ide-ide dimasukkan dalam praktik-praktik dan dipakai untuk
B. Penemuan Masalah mengatur perilaku manusia. Jika sebuah wacana membentuk
Menemukan masalah penelitian merupakan masalah cara tertentu dalam menampilkan sebuah topik, menentukan
tersendiri bagi sebagian mahasiswa atau peneliti pemula. Sering bagaimana seseorang berbicara, menulis atau membawa diri,
kali terdengar suara-suara yang berbunyi “saya belum menulis maka wacana juga membatasi cara lain untuk berbicara,
skripsi, tesis, atau disertasi karena saya belum menemukan membaca topik tertentu atau membentuk pengetahuan
masalah”. Di sinilah timbul kesenjangan antara kemampuan mengenai topik tersebut. Jika bergandengan tangan antara laki-
dan ketidakmampuan mahasiswa atau peneliti pemula dalam laki dan perempuan merupakan salah satu bentuk seksualitas
menemukan masalah. Sebetulnya, masalah tidaklah sulit untuk dalam sebuah masyarakat, maka tiap individu akan menjaga
ditemukan asal peneliti selalu ingat bahwa masalah itu adalah perilakunya untuk tidak menunjukkan sikap tersebut.
kesenjangan yang terjadi antara das sollen dan das sein. Pemahaman atas seksualitas pada kelompok masyarakat
Masalah dalam penelitian bisa ditemukan melalui tersebut mengatur bagaimana masing-masing anggotanya
beberapa cara, seperti perenungan, pengalaman pribadi, bersikap, berbicara dan membawa diri. Mereka berusaha untuk
pengalaman orang lain, dan membaca. Perenungan merupakan tidak melanggar segala praktik sosial yang berhubungan dengan
proses identifikasi dan pemikiran secara mendalam terhadap seksualitas.
fenomena alam sehingga diperoleh apa yang seharusnya terjadi Wacana tidak pernah terdiri atas satu statement, satu
(ideal) dan apa yang betul-betul terjadi (faktual). Umpamanya, teks, satu perbuatan atau satu sumber. Sebuah wacana yang
melihat fenomena penggunaan bahasa Inggris; dan dialek- sama, yang memiliki karakteristik dari cara berpikir atau bentuk
dialek kedaerahan dalam komunikasi harian pada acara-acara pengetahuan yang sama pada periode tertentu, akan muncul
televisi dan radio, dengan pengetahuan yang dikuasainya pada berbagai teks, serta membentuk cara berperilaku pada
seseorang mungkin saja dapat merenungkan berbagai hal berbagai institusi dalam masyarakat. Ketika peristiwa-peristiwa
berkaitan dengan perencanaan pengembangan bahasa Indonesia diskursif ini mengacu pada satu subjek yang sama,
masa depan, seperti koordinasi antarlembaga terkait, kodifikasi menggunakan cara yang sama, serta mendukung sebuah pola
gramatika baku bahasa Indonesia, dan sosialisasi penggunaan strategi, baik itu politik maupun administratif, yang
bahasa Indonesia baku kepada masyarakat. Contoh-contoh ditampilkan oleh institusi-institusi masyarakat, maka menurut
masalah yang muncul adalah: Foucault mereka berada dalam formasi diskursif (discursive
formation) yang sama. Agama, pemerintah, organisasi

18 131
Proposal Penelitian Bahasa & Sastra Proposal Penelitian Bahasa & Sastra

D. Tujuan Penelitian 1. Bagaimanakah model pengembangan bahasa Indonesia


Secara umum penelitian bertujuan untuk hubungan antara sebagai bahasa nasional pada masa reformasi 1997-
makanan dan pembentukan identititas tokoh-tokoh perempuan 2007?
dalam novel Fasting Feasting. Secara khusus penelitian 2. Apakah Metode Adopsi Total efektif dalam
berusaha untuk menggali: pengembangan bahasa Indonesia sebagai bahasa
1. Makna-makna budaya apa saja yang muncul dalam nasional pada masa global dewasa ini?
representasi makanan dalam kaitannya dengan identitas 3. Bagaimanakah pola sosialisasi bahasa Indonesia baku
tokoh-tokoh perempuan pada novel Fasting Feasting; kepada masyarakat pada masa pemerintahan Presiden
dan SBY?
2. ideologi yang terdapat dalam makna-makna tersebut. Selain perenungan, seseorang dapat juga memanfaatkan
pengalaman pribadi dan orang lain untuk menemukan masalah-
E. Manfaat Penelitian masalah yang menarik diteliti. Umpamanya, seseorang bisa
Penelitian ini diharapkan dapat menambah khazanah mengidentifikasi beberapa kegagalan yang dialami dirinya
keilmuan bidang kajian dan kritik sastra sehingga menjadi lebih dalam belajar bahasa Inggris, khususnya pelafalan yang tidak
beragam dan variatif. Selain itu, hasil penelitian ini diharapkan benar, bahasa yang tidak komunikatif, atau takut membuat
dapat memberikan informasi yang akurat dan benar mengenai kalimat yang tidak gramatikal, yang dapat dijadikan sebagai
makna-makna budaya apa saja yang muncul dalam representasi pijakan dalam penemuan masalah yang layak untuk diteliti.
makanan dan kaitannya dengan identitas tokoh-tokoh Adapun masalah-masalah yang mungkin muncul berdasarkan
perempuan pada novel Fasting Feasting; dan ideologi yang kegagalan tersebut adalah:
terdapat dalam makna-makna tersebut. 1. Apakah teknik “pair work” lebih efektif daripada
“diskusi kelompok” dalam pengajaran lafal bahasa
F. Landasan Teori Inggris bagi siswa kelas I SMP di DKI Jakarta?
Wacana menurut Foucault adalah “a group of statements 2. Bagaimanakah membangun lingkungan kebahasaan
which provide a language for talking about – a way of yang dapat membimbing mahasiswa Jurusan BSI
representing the knowledge about – a particular topic at a menguasai bahasa Inggris secara komunikatif?
particular historical moment” (Hall, 1999: 44). Ia melihat 3. Apakah ada hubungan antara “berani mengambil
dalam wacana terdapat kumpulan statement atau cara suatu resiko” dan kemampuan membuat kalimat bahasa
pengetahuan ditampilkan untuk menampilkan sebuah Inggris yang gramatikal pada siswa kelas I SMP di
tema/topik pada masa tertentu. Yang menjadi perhatiannya Bogor?
adalah aturan-aturan serta praktik-praktik yang menghasilkan Di samping pengalaman pribadi, seseorang dapat juga
meaningful statements dan regulated discourse pada tiap memanfaatkan pengalaman baik dan buruk orang/pihak lain
periode waktu atau sejarah yang berbeda. Subjek mengenai sebagai pijakan dalam penemuan masalah penelitian. Mungkin
seksualitas akan bermakna jika ia berada dalam bentuk praktik saja seseorang mendengarkan atau diberitahu oleh yang
sosial. Sekelompok masyarakat akan menciptakan norma, bersangkutan bagaimana cara menguasai empat bahasa asing,

130 19
Proposal Penelitian Bahasa & Sastra Proposal Penelitian Bahasa & Sastra

bagaimana cara memahami novel-novel klasik berbahasa dalam menampilkan identitas perempuan membawa ideologi
Inggris dengan metode hermeunetik, atau kebiasaan membaca pengarang atas pembentukan identitas perempuan. Selain itu
koran dan kaitannya dengan menulis karya ilmiah. Adapun penggunaan latar budaya yang berbeda, Amerika pada keluarga
masalah-masalah yang menarik untuk diteliti adalah: Amerika dan India pada keluarga India, oleh Desai menambah
1. Bagaimanakah pengembangan “autonomous learning” keragaman pemahaman atas hubungan makanan dan
untuk membantu mahasiswa menguasai bahasa-bahasa perempuan dalam novel tersebut. Inilah yang menjadi alasan
asing di Fakultas Adab dan Humaniora UIN Jakarta? bagi penulis untuk menganalisis makanan dan kaitannya
2. Apakah terdapat perbedaan pemahaman terhadap dengan identitas perempuan dalam novel Fasting Feasting.
novel-novel klasik berbahasa Inggris antara mahasiswa
yang menggunakan metode hermeunetik dan metode B. Fakus Penelitian
struktural? Sesuai dengan latar belakang masalah di atas, penelitian
3. Apakah ada hubungan yang signifikan antara ini akan dikonsentrasikan pada upaya penggalian bagaimana
kebiasaan membaca koran dan menulis karya ilmiah penulis novel Fasting Feasting menjadikan makanan dan
mahasiswa semester VIII Jurusan BSI Fakultas Adab ritualnya sebagai representasi pembentukan identitas tokoh-
dan Humaniora UIN Jakarta? tokoh perempuannya. Melalui makanan akan terlihat
Cara lain yang mungkin dapat dimanfaatkan seseorang bagaimana identitas tokoh-tokoh perempuan yang ditampilkan
untuk menemukan masalah penelitian adalah membaca naskah- dalam novel tersebut. Makanan yang sebelumnya berfungsi
naskah, baik yang berasal dari media cetak maupun elektronik. untuk memenuhi kebutuhan biologis dapat dipakai untuk
Dengan membaca, seseorang akan memperoleh berbagai menampilkan identitas perempuan. Pemilihan makanan dalam
informasi mengenai berbagai hal yang menarik, khususnya menampilkan identitas perempuan membawa ideologi
yang berkaitan dengan bidang keahliannya, sehingga mampu pengarang atas pembentukan identitas perempuan. Selain itu
menemukan maaslah-masalah yang memang betul-betul layak penggunaan latar budaya yang berbeda, keluarga Amerika dan
untuk diteliti. Singkatnya, makin banyak membaca, makin India, juga merupakan bagian yang takterpisahkan untuk
banyak informasi yang diperoleh, dan makin mudah bagi memahami hubungan makanan dan perempuan dalam novel
seseorang untuk menemukan dan merumuskan masalah tersebut.
penelitiannya.
C. Pertanyaan Penelitian
C. Perumusan Masalah Berdasarkan fokus penelitian tersebut, terdapat dua
Setelah dapat menemukan masalah yang layak diteliti, pertanyaan yang menarik untuk dibahas, yakni:
sesorang harus mampu merumuskannya sedemikian rupa 1. Bagaimana makanan dan ritualnya merepresentasikan
sehingga problem yang ingin dikaji menjadi jelas dan spesifik. pembentukan identitas tokoh-tokoh perempuan dalam
Masalah dalam penelitian dapat diungkapkan atau dirumuskan novel Fasting Feasting?
dalam bentuk kalimat pernyataan atau kalimat tanya. Meskipun 2. Ideologi apa yang terkandung dalam representasi
tidak ada perbedaan yang sangat mendasar, penggunaan tersebut?

20 129
Proposal Penelitian Bahasa & Sastra Proposal Penelitian Bahasa & Sastra

Jepang, Ihigaki Rin, dalam puisinya The Pan, the Pot, the Fire kalimat tanya dalam perumusan masalah lebih memperjelas apa
I Have Before Me mengatakan bahwa peran perempuan dalam sebenarnya yang ingin dicari oleh peneliti daripada penggunaan
memasak bukanlah sesuatu yang merugikan. Perempuan akan kalimat pernyataan. Perhatikan contoh-contoh berikut.
mendapatkan keuntungan dari peran tersebut. Maxine Kumin, Kalimat pernyataan:
seorang penyair dari Amerika Utara, dalam puisinya Making 1. Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi dalam
the Jam Without You mengingat kembali kegiatan membuat bentuk kegiatan pembelajaran di beberapa program
selai dengan anak perempuannya yang kini tinggal di Jerman. studi PTAIN menimbulkan persepsi dan penafsiran
Ia berharap kehidupan pernikahan anaknya sehangat saat yang beragam, sehingga muncul banyak model yang
mereka membuat selai bersama. Novel Fasting Feasting (1999) kurang atau bahkan tidak merefleksikan nilai-nilai
karya Anita Desai5 merupakan salah satu karya sastra yang yang terkandung dalam kurikulum. Oleh karena itu,
memasukkan unsur makanan dalam ceritanya. Novel ini perlu dikembangkan suatu model pembelajaran
bercerita mengenai dua keluarga dengan latar belakang budaya bahasa Inggris berbasis kompetensi yang dapat
yang berbeda, India dan Amerika. Masing-masing keluarga dijadikan ukuran standar penilaian program studi
memiliki ritual sendiri dalam hal makanan dan pola makan. dalam penyelenggaraan kegiatan pembelajaran atau
Budaya tiap keluarga sangat mempengaruhi bagaimana mereka perkuliahan bahasa Inggris. Tentunya, model yang
menyiapkan makanan dan menyelenggarakan ritual makan. dikembangkan harus mencakup beberapa aspek
Para perempuan dari kedua keluarga tersebut memiliki tugas penting dalam pembelajaran, seperti pengembangan
untuk menyajikan makanan. Mereka bertanggung jawab tidak silabus, bentuk kegiatan belajar, peran mahasiswa
hanya pada mempersiapkan makanan namun juga pada dan dosen dalam pembelajaran, peran bahan ajar, dan
menentukan apa yang akan dimakan oleh anggota keluarga, prosedur atau strategi pengajarannya. Selain itu,
terutama suami dan anak laki-laki mereka. Makanan kemudian efektifitas model tersebut dalam pembelajaran bahasa
menjadi urusan keseharian mereka. Inggris masih harus dipertanyakan, dan untuk itulah
Eratnya hubungan tokoh-tokoh perempuan tersebut ujicoba model tersebut menjadi sesuatu yang sangat
dengan makanan dapat menampilkan citra perempuan. Melalui mendesak untuk dilakukan. Dengan demikian,
makanan akan terlihat bagaimana identitas tokoh-tokoh permasalahan utama dalam penelitian ini adalah
perempuan yang ditampilkan oleh novel tersebut. Akan sangat pencarian model pembelajaran bahasa Inggris
menarik untuk melihat bagaimana makanan yang sebelumnya berbasis kompetensi dan pembuktian efektivitas
berfungsi untuk memenuhi kebutuhan biologis dapat dipakai model tersebut melalui eksperimen pada beberapa
untuk menampilkan identitas perempuan. Pemilihan makanan program studi PTAIN di Indonesia.
2. Berdasarkan latar belakang masalah di atas dapat
5
diduga adanya hubungan antara motivasi berprestasi,
Anita Desai lahir tahun1937di Mussoorie India. Ayahnya seorang
pemahaman silang budaya dan kemampuan
pengusaha Bengali dan ibunya seorang warga negara Jerman. Ia
mengenyam pendidikan di SMU Queen Marry Delhi dan Miranda House, komunikatif bahasa Inggris siswa SMAN di DKI
Universitas Delhi di mana ia mendapat gelar B.A. dalam sastra Inggris. The Jakarta Selatan. Meskipun demikian, hubungan antara
Peacock merupakan novel pertamanya yang terbit tahun 1963.

128 21
Proposal Penelitian Bahasa & Sastra Proposal Penelitian Bahasa & Sastra

motivasi berprestasi, pemahaman silang budaya dan masih banyak lagi. Namun yang paling sering ditampilkan oleh
kemampuan komunikatif bahasa Inggris siswa masih penulis perempuan adalah mengenai isu domestisitas.
tetap menjadi pertanyaan besar yang perlu dijawab Banyaknya penulis perempuan mengangkat isu ini disebabkan
dan dibuktikan. Oleh karena itu, permasalahan dalam oleh makanan yang identik dengan wilayah domestik.
penelitian ini lebih banyak berkaitan dengan upaya Perempuan berada di wilayah tersebut.
pembuktian hubungan antara ketiga variabel tersebut. Selain penulis perempuan, penulis-penulis laki-laki juga
3. Penelitian ini difokuskan pada upaya penggalian menggunakan makanan dalam tulisan mereka. Yang
bagaimana penulis novel Fasting Feasting membedakan dengan penulis perempuan adalah ketika penulis
menjadikan makanan dan ritualnya sebagai laki-laki menggunakan makanan sebagai tema. Mereka hanya
representasi pembentukan identitas tokoh-tokoh menggunakan penulis-penulis perempuan sebagai token
perempuannya. Melalui makanan akan terlihat acknoledgment dan lebih mengacu pada penulis-penulis laki-
bagaimana identitas tokoh-tokoh perempuan yang laki besar, seperti Homer atau Plato. Para penulis laki-laki ini
ditampilkan dalam novel tersebut. Makanan yang lebih menghubungkan makanan dengan seksualitas daripada
sebelumnya berfungsi untuk memenuhi kebutuhan dengan perempuan. Sedangkan penulis perempuan lebih
biologis dapat dipakai untuk menampilkan identitas menghubungkan makanan dengan peran dan status mereka.
perempuan. Pemilihan makanan untuk menampilkan Harriet Blodgett (2005) dalam eseinya Mimesis and
identitas perempuan membawa ideologi pengarang Metaphor: Food Imagery in International Twentieth-Century
atas pembentukan identitas perempuan. Selain itu Women's Writing, menjelaskan beberapa alasan mengapa
penggunaan latar budaya yang berbeda, keluarga banyak penulis perempuan menggunakan tema makanan dalam
Amerika dan India, juga merupakan bagian yang tulisan-tulisan mereka. Pertama perempuan telah diajarkan
takterpisahkan untuk memahami hubungan makanan mengenai nilai-nilai kewanitaan melalui presentasi makanan
dan perempuan dalam novel tersebut. Itulah beberapa yang dihadirkan oleh ibu mereka. Selain itu obsesi perempuan
isu sentral yang akan dibahas dalam penelitian ini. terhadap makanan, seperti pada penderita bulimia dan anorexia,
Kalimat pertanyaan: menunjukkan adanya masalah dalam identitas perempuan yang
1. Perubahan perumusan masalah untuk poin satu ke tidak bisa memisahkan diri dari figur ibu atau dari proses
dalam kalimat pertanyaan adalah sebagai berikut: menjadi ibu. Keterikan perempuan terhadap makanan beserta
a. Bagaimanakah silabus matakuliah bahasa Inggris ritualnya merupakan sebuah mimesis atau metafor dari peran
yang harus dikembangkan sebagai bentuk perempuan sebagai food giver pertama pada bayi serta sebagai
implementasi kurikulum berbasis kompetensi? koki keluarga.
b. Bagaimanakah kegiatan belajar bahasa Inggris Para penulis perempuan ini menggunakan makanan untuk
yang harus dikembangkan sesuai dengan prinsip- mengangkat masalah jender, seperti mengkritik bahkan
prinsip kurikulum berbasis kompetensi? menolak peran mereka sebagai penyaji makanan. Namun tidak
c. Bagaimanakah peran dosen dalam kegiatan sedikit juga penulis perempuan menggunakan makanan untuk
belajar bahasa Inggris berbasis kompetensi? merayakan peran perempuan dalam lingkup domestik. Penyair

22 127
Proposal Penelitian Bahasa & Sastra Proposal Penelitian Bahasa & Sastra

perempuan. Perempuan menjadi sulit untuk melakukan d. Bagaimanakah peran mahasiswa dalam kegiatan
kegiatan di luar rumah, seperti mendapat pekerjaan, belajar bahasa Inggris berbasis kompetensi?
pendidikan, berperan dalam bidang politik serta mendapat e. Bagaimanakah peran bahan ajar dalam
kesetaraan hak. Masyarakat patriarki menggunakan fungsi dan penyelenggaraan kegiatan belajar bahasa Inggris
peran perempuan dalam rumah tangga untuk mencegah mereka berbasis kompetensi?
melakukan aktivitas di luar rumah. f. Bagaimanakah prosedur dan teknik-teknik
Selain mengukuhkan identitas perempuan, para feminis pengajaran dikembangkan dalam kegiatan belajar
melihat makanan sebagai ajang kontestasi kekuasaan. Mereka bahasa Inggris berbasis kompetensi?
melihat bahwa makanan dapat memberikan kekuasaan pada 2. Perubahan perumusan masalah untuk poin dua ke
perempuan namun juga dapat dipakai untuk menguasai dalam kalimat pertanyaan adalah sebagai berikut:
perempuan. Perempuan dapat mengatur kepada siapa saja a. Apakah terdapat hubungan yang signifikan antara
makanan diberikan dan berapa banyak makanan tersebut motivasi berprestasi dan kemampuan komunikatif
diberikan. Ketergantungan anggota keluarga lain pada bahasa Inggris siswa SMAN di Jakarta Selatan?
perempuan dalam hal makanan menjadikan perempuan b. Apakah terdapat hubungan yang signifikan antara
memegang kekuasaan penuh atas kelangsungan hidup dan pemahaman silang budaya dan kemampuan
pemenuhan nutrisi mereka. Namun ketika perempuan tidak komunikatif bahasa Inggris siswa SMAN di
mampu untuk menyajikan makanan dan memenuhi kebutuhan Jakarta Selatan?
nutrisi keluarga maka ia akan dianggap 'cacat' oleh masyarakat. c. Secara bersama-sama, apakah terdapat hubungan
Pemberian label tersebut menjadikan perempuan kehilangan yang signifikan antara motivasi berprestasi,
posisi dalam keluarga. pemahaman silang budaya, dan kemampuan
Selain masyarakat patriarki dan feminis, karya sastra juga komunikatif bahasa Inggris siswa SMAN di
menggunakan makanan untuk menampilkan berbagai isu. Jakarta Selatan?
Penulis-penulis perempuan abad 20 seperti Margaret Atwood, d. Berapa besarkah kontribusi motivasi berprestasi
Doris Lessing, dan Angela Carter4 menggunakan makanan dan pemahaman silang budaya terhadap
dalam karya-karya mereka untuk menampilkan perilaku sosial kemampuan komunikatif bahasa Inggris siswa
dan individu, masalah-masalah psikologis, seni, seks, politik SMAN di DKI Jakarta?
seksual, kemiskinan, nasionalisme, misteri pembunuhan, dan 3. Perubahan perumusan masalah untuk poin tiga ke
dalam kalimat pertanyaan adalah sebagai berikut:
4
Margaret Atwood melihat makanan sebagai realitas sosial. Ia a. Bagaimana makanan dan ritualnya
menghubungkan makanan dalam novel-novelnya dengan politik opresi serta merepresentasikan pembentukan identitas tokoh-
kebebasan dan tanggung jawab individu. Doris Lessing pada novel-novel tokoh perempuan dalam novel Fasting Feasting?
realisnya banyak mengangkat permasalahan identitas diri dalam masyarakat
b. Ideologi apa yang terkandung dalam representasi
modern, bahaya atas mentalisme yang berlebih serta yang terpenting
bagaimana individu berhubungan dengan masyarakat. Angela Carter dalam tersebut?
beberapa novelnya menghubungkan makanan dan proses makan dengan
kekuasaan, seksualitas dan konstruksi jender. (Sceats 2000, 3-4)

126 23
Proposal Penelitian Bahasa & Sastra Proposal Penelitian Bahasa & Sastra

D. Ciri-ciri Perumusan Masalah yang Baik Masyarakat patriarki melihat makanan beserta ritualnya
Problem penelitian yang dirumuskan secara baik akan sebagai tugas domestik perempuan. Mereka membentuk citra
memudahkan peneliti untuk menentukan beberapa hal penting perempuan lewat kemampuannya dalam mempersiapkan
yang berkaitan dengan rancangan penelitian, seperti apa metode makanan bagi anggota keluarga. Citra perempuan yang ideal
dan analisis data yang digunakan, apa dan bagaimana untuk menjadi istri dan ibu adalah perempuan yang mampu
pengumpulan data, dan siapa responden yang harus terlibat. memasak. Masyarakat menjadikan makanan sebagai salah satu
Berikut adalah beberapa ciri perumusan masalah yang baik: ukuran seberapa baik seorang perempuan mengurus keluarga
1. Jelas dan membesarkan anak. Ketika perempuan mampu menyajikan
Masalah harus dirumuskan secara jelas sehingga dapat makanan yang bernutrisi kepada seluruh anggota keluarga
dimengerti apa yang menjadi pokok kajian dalam suatu maka ia akan dinilai sebagai ibu dan istri yang baik.
penelitian. Kejelasan perumusan masalah dapat diperoleh Kemampuan mereka dalam memasak menjadikan mereka juga
melalui penggunaan pola-pola kalimat efektif yang tidak mampu mengurus keluarga. Di lain pihak ketika perempuan
banyak mengandung anak kalimat sehingga menjadi terlalu tidak mampu untuk mengolah makanan maka ia akan
kompleks dan tidak jelas subjek dan predikatnya. kehilangan identitas diri sebagai perempuan yang
Contoh perumusan masalah yang jelas: sesungguhnya dalam masyarakat dan dianggap sebagai
a. Bagaimana penulis merepresentasikan nilai-nilai perempuan yang tidak lengkap (Van Esterik). Penggambaran
edukatif melalui karakter utama dalam novel “David perempuan ini merupakan bentuk stereotip citra perempuan
Copperfield” sehingga dapat dipahami oleh menurut masyarakat patriarki. Stereotip ini muncul akibat
pembaca? penempatan perempuan di wilayah domestik.
b. Apakah terdapat hubungan yang signifikan antara Eratnya hubungan antara perempuan dan makanan serta
motivasi berprestasi dan kemampuan komunikatif penggunaan makanan oleh masyarakat patriarki dalam
bahasa Inggris siswa SMAN di Jakarta Selatan? membentuk citra perempuan dilihat oleh para feminis sebagai
Contoh perumusan masalah yang tidak jelas: alat untuk menampilkan identitas perempuan. Lewat makanan
a. Bagaimanakah unsur intrinsik dalam novel “David masyarakat patriarki mengidentikkan perempuan dengan
Copperfield” yang pembaca peroleh dan latar wilayah domestik di mana perannya adalah melayani keluarga.
belakang historis pengarangnya yang mempengaruhi Bagaimana perempuan berusaha memenuhi kebutuhan nutrisi
pengembangan unsur cerita? keluarga; bagaimana perempuan rela mengorbankan
b. Apakah prediksi yang bisa dibuat antara adanya dua kepentingannya demi memenuhi kebutuhan keluarga; dan
hubungan yang signifikan antara motivasi bagaimana perempuan rela untuk lapar demi terpenuhinya
berprestasi dan kemampuan komunikatif bahasa kebutuhan nutrisi keluarga, tampil dalam hubungan perempuan
Inggris siswa SMAN di Jakarta Selatan. dengan makanan beserta ritualnya. Bentuk pelayanan tersebut
2. Tidak terlalu luas mengukuhkan identitas perempuan dalam masyarakat patriarki.
Perumusan masalah tidak boleh bersifat terlalu luas, Feminis melihat pengukuhan identitas perempuan yang
sehingga menjadi sangat sulit untuk dikaji. Luasnya terkait dengan wilayah domestik membatasi ruang lingkup

24 125
Proposal Penelitian Bahasa & Sastra Proposal Penelitian Bahasa & Sastra

lebih spesifik ini menandakan bahwa perempuan mulai lebih masalah bisa terjadi karena beberapa hal, seperti tidak
memfokuskan diri pada isu-isu kesetaraan hak berdasarkan atas menyantumkan aspek waktu dan tempat secara spesifik,
pengalaman masing-masing. Mereka melihat tiap perempuan atau perumusan tersebut memang mengadung hal-hal yang
memiliki kepentingan dan keinginan yang bisa sama atau sangat luas sehingga tidak mungkin untuk diteliti. Contoh:
berbeda dalam memperjuangkan haknya. a. Bagaimanakan kesusasteran Inggris dikembangkan?
Seluruh kelompok dan gerakan yang menjadikan b. Bagaimanakah penggunaan bahasa Inggris di Asia?
perempuan sebagai wacana pada dasarnya mengangkat masalah 3. Tidak terlalu sempit
yang sama yaitu politik, citra perempuan dalam media, Perumusan masalah juga tidak boleh bersifat terlalu
pendidikan, pekerjaan, dan keluarga. Yang membedakan antara sempit, sehingga menjadi sangat sulit untuk dikaji.
satu kelompok dengan kelompok lainnya adalah pengalaman Sempitnya masalah bisa terjadi karena beberapa hal, seperti
mereka. Kelompok feminisme kulit putih dan kulit hitam mengandung problem yang sangat sangat spesifik sehingga
memiliki pengalaman yang berbeda. Walaupun sama-sama tidak mungkin untuk diteliti. Contoh:
mengalami opresi dari masyarakat patriarki, bentuk opresi yang a. Bagaimanakah peran American Corner dalam
dialami oleh kedua kelompok ini tidak sama. Perempuan kulit pengembangan kemampuan mahasiswa semester VI
putih hanya mengalami opresi dari laki-laki kulit putih saja, Jurusan BSI dalam melafalkan bunyi /f/ dalam
namun perempuan kulit hitam selain mengalami opresi dari bahasa Inggris?
laki-laki kulit hitam juga mendapat opresi dari masyarakat kulit b. Bagimanakah perubahan makna “house” yang
putih. Berbedanya pengalaman yang dialami oleh dua terjadi sejak bahasa Inggris kuno sampai modern?
kelompok ini menjadikan mereka mengangkat isu yang berbeda 4. Tidak mengandung unsur subjektif
pada masalah yang sama. Perumusan masalah juga tidak boleh mengandung
Salah satu pengetahuan dan pengalaman perempuan yang unsur-unsur subjektif peneliti, sehingga hasil penelitian
sering dijadikan alat untuk mengangkat isu perempuan adalah yang diperoleh bersifat sangat subjektif dan personal.
makanan serta berbagai ritual3 yang menyertainya. Ini Contoh:
disebabkan karena perempuan memiliki hubungan yang sangat a. Bagaimanakah pengalaman saya dalam membangun
dekat dengan makanan. Perempuan menjadi pelaksana utama suasana demokratif dalam kelas percakapan bahasa
pengolahan dan penyajian makanan. Mereka memegang Inggris untuk mahasiswa semester IV Jurusan BSI?
kendali penuh atas pemilihan menu makanan, bagaimana cara b. Bagaimanakah suka duka mahasiswa semester VIII
pengolahannya dan untuk siapa makanan tersebut disajikan. Jurusan BSI dalam menyusun skripsi sebagai tugas
Kendali penuh terhadap makanan ini dapat digunakan akhir?
perempuan dalam menunjukkan posisi dan kekuasaannya 5. Hal-hal lian yang perlu dipertimbangkan:
dalam keluarga. a. Apakah masalah itu perlu dan berguna untuk
dipecahkan?
3
Ritual yang dimaksud adalah segala aktivitas yang berhubungan b. Apakah pemecahan masalah tersebut membutuhkan
dengan makanan seperti penentuan menu makanan, peracikan, pengolahan kepandaian tertentu?
bahan makanan, penyajian, hingga tradisi makan bersama.

124 25
Proposal Penelitian Bahasa & Sastra Proposal Penelitian Bahasa & Sastra

c. Apakah masalah itu menarik dan menantang untuk Masyarakat menjadikan perbedaan seks sebagai dasar dalam
diselesaikan? membentuk jender. Menjadi perempuan dengan segala sifat dan
d. Apakah masalah itu memberikan sesuatu yang baru karakteristik yang menempel padanya dibentuk oleh
yang dapat dimanfaatkan oleh khalayak umum dan masyarakat (Selden, 1998: 210).
kalangan akademis? Tulisan-tulisan tersebut berusaha membalik pandangan
e. Apakah terdapat data yang cukup untuk masyarakat patriarki mengenai perempuan. Semua
memecahkan masalah tersebut? penggambaran dan karakteristik mengenai perempuan yang
menunjukkan mereka sebagai kelas kedua merupakan
konstruksi dari masyarakat patriarki. Hal tersebut disebabkan
oleh cara pandang mereka terhadap perempuan yang hanya
melihat bentuk fisik. Bagi masyarakat patriarki perempuan
memiliki bentuk biologis yang tidak sesempurna laki-laki.
Perempuan tidak memiliki kekuatan fisik seperti laki-laki.
Konstruksi yang dibangun masyarakat patriarki terhadap
perempuan ini dikritik oleh tulisan-tulisan di atas.
Selain ditampilkan dalam bentuk tulisan, wacana
perempuan juga tampil dalam bentuk gerakan sosial. Dalam
perkembangan feminisme1 gelombang pertama (first wave)2,
muncul gerakan Women's Rights and Women's Suffrage yang
menekankan pada perubahan kedudukan perempuan dalam
sosial, politik dan ekonomi. Pada tahun 1966 The National
Organisation of Women (NOW) berdiri dengan Bety Friedan
sebagai salah satu pendirinya. Selain itu muncul kelompok-
kelompok gerakan feminisme seperti feminisme kulit hitam,
lesbian, liberal, sosialis, dan masih banyak lagi, yang masing-
masing memfokuskan pada aspek tertentu mengenai
perempuan. Kelompok-kelompok gerakan feminisme yang

1
Feminisme merupakan istilah yang dipakai oleh gerakan perempuan
yang menginginkan pengakuan dan kesetaraan hak dalam masyarakat. Kata
feminisme mulai diperkenalkan pada tahun 1890-an.
2
Feminisme gelombang pertama dimulai pada abad ke-19 dan
berakhir pada tahun 1949. Feminisme gelombang pertama ini menekankan
pada pendidikan, pekerjaan dan hukum pernikahan. Tahun 1963 dengan
diterbitkannya buku The Feminine Mystique oleh Betty Friedan menandakan
munculnya gerakan feminisme gelombang kedua.

26 123
Proposal Penelitian Bahasa & Sastra Proposal Penelitian Bahasa & Sastra

terbitnya tulisan Jane Anger, Her Protection for Women, yang


memaknai penciptaan Hawa dengan pemaknaan baru. Ia
melihat bahwa perempuan bukanlah makhluk kelas kedua,
melainkan makhluk terbaik karena diciptakan setelah Adam
sehingga '...logically, Eve is last and best' (Gamble, 2001: 6-7).
3
Pada tahun-tahun tersebut di wilayah Eropa, terutama di
Inggris, perempuan memperjuangkan kedudukan mereka KAJIAN KEPUSTAKAAN
terutama dalam bidang hukum. Salah satu yang diperjuangkan
adalah hak asuh anak, karena secara hukum anak adalah milik
ayah. Walaupun perjuangan tersebut belum menghasilkan
DAN HIPOTESIS
sesuatu, perubahan sikap perempuan terhadap dirinya menjadi
landasan bagi perjuangan perempuan berikutnya.
Pada abad 20 makin banyak tulisan-tulisan perempuan
yang mengangkat masalah dan posisi perempuan dalam
masyarakat. Tulisan-tulisan tersebut mengulas perempuan dari
sudut pandang yang selama ini tidak disentuh oleh masyarakat A. Kajian Kepustakaan
patriarki. Virginia Woolf dalam dua novelnya A Room of One's Berdasarkan masalah yang sudah dirumuskan, peneliti
Own (1929) dan Three Guineas (1938) menampilkan karakter sudah dapat mencari teori-teori, konsep-konsep, dan asumsi-
perempuan yang menuntut hak mereka baik itu dalam bidang asumsi yang dapat dijadikan landasan teoretis untuk penelitian
hukum, pendidikan dan informasi (Selden, 1998: 207). Simone yang akan dilaksanakan. Hal ini perlu dilakukan agar penelitian
de Beauvoir dalam bukunya yang cukup berpengaruh, The tersebut memiliki pijakan dan dasar yang kokoh, sehingga
Second Sex (1949), berargumen bahwa perempuan adalah liyan hasilnya pun dapat dipertanggungjawabkan. Berdasarkan kajian
karena perempuan bukan laki-laki. Jika laki-laki mampu kepustakaan peneliti dapat merumuskan hipotesis, dan
menentukan eksistensi dirinya, maka perempuan kebalikannya. mengembangkan instrumen sesuai dengan variabel yang diteliti
Ia tidak mampu menentukan makna dirinya; maka laki-laki untuk penelitian kuantitatif; atau mengembangkan pedoman
memberikan makna atas diri perempuan berdasarkan atas wawancara dan observasi untuk penelitian kualitatif. Selain itu,
kondisi fisik mereka (Tong, 1998: 9). Penentuan perempuan kajian kepustakaan dapat membantu peneliti menganalisis hasil
sebagai liyan disebabkan oleh perbedaan biologis antara laki- penelitian, sehingga ditemukan hasil yang lebih baik.
laki dan perempuan. Perbedaan biologis ini yang menjadikan Kajian kepustakaan harus dilakukan secara komprehensif
perempuan berada pada posisi rendah dalam masyarakat. dengan melibatkan berbagai sumber bacaan yang relevan dan
Selanjutnya de Beauvoir memperkenalkan istilah seks dan up to date. Relevan berarti sumber-sumber bacaan merupakan
jender. Menurutnya sex lebih mengacu pada perbedaan biologis naskah-nasakah cetak dan elektronik yang benar-benar sesuai
antara laki-laki dan perempuan, sedangkan jender merupakan dan terkait erat dengan permasalahan yang sedang dikaji.
pemaknaan atas perempuan yang dikonstruksi oleh masyarakat. Sedangkan up to date berarti naskah-naskah cetak dan
elektronik tersebut berasal dari penerbitan terkini, kecuali

122 27
Proposal Penelitian Bahasa & Sastra Proposal Penelitian Bahasa & Sastra

naskah-naskah klasik yang monumental dan tidak mengalami A. Latar Belakang Masalah
perkembangan yang signifikan. Penggambaran perempuan sebagai makhluk lemah yang
Bahan bacaan sebagai sumber rujukan dapat dibedakan tidak setara dengan laki-laki telah berlangsung lama. Beberapa
menjadi dua kelompok: rujukan umum dan khusus. Rujukan pemikir mendeskripsikan perempuan dengan ciri-ciri yang
umum yang memuat konsep-konsep dan teori-teori dapat stereotip. Aristoteles mengatakan bahwa laki-laki adalah bentuk
ditemukan dalam kepustakaan yang berbentuk buku-buku teks, dan perempuan adalah matter. Matter adalah sesuatu yang
ensiklopedia, monograf dan sebagainya. Adapun rujukan abstrak dan akan berwujud jika ada form. Perempuan tidak
khusus yang biasanya memuat generalisasi-generalisasi yang akan berperan dan berarti tanpa kehadiran laki.laki (The New
ditarik dari hasil penelitian dapat ditemukan dalam kepustakaan Encyclopedia Britannica, 2003: 883). Laki-laki merupakan
yang berbentuk jurnal, buletin penelitian, tesis, disertasi, dan yang utama sedangkan perempuan hanya pelengkap. Konsep
sumber-sumber lain yang memuat laporan hasil penelitian. ini diambil oleh Thomas Aquinas, seorang pemikir Kristiani. Ia
Supaya dapat memperoleh jawaban yang memiliki melihat bahwa laki-laki adalah ciptaan Tuhan yang paling
tingkat kebenaran tertinggi yang dapat dijadikan sebagai sempurna sedangkan perempuan adalah laki-laki yang tidak
hipotesis; atau sebagai pijakan dalam analisis temuan sempurna (Selden 1993: 203). John Donne (2002) dalam
penelitian; peneliti harus membekali diri dengan sumber- puisinya Air and Angels melihat bahwa tubuh perempuan tidak
sumber rujukan yang relevan. Sumber-sumber rujukan tersebut sesempurna tubuh laki-laki. Sigmund Freud mengatakan bahwa
harus dibaca dan dikaji dengan menggunakan berbagai metode perempuan memiliki kecemburuan terhadap laki-laki, yang
penalaran sehingga diperoleh jawaban yang memiliki tingkat disebut penis envy, karena perempuan tidak memiliki penis
kebenaran tertinggi yang dapat dijadikan sebagai hipotesis; atau seperti laki-laki.
sebagai pijakan dalam analisis temuan penelitian. Pengkondisian perempuan sebagai makhluk yang lemah,
Dalam kajiannya, peneliti memanfaatkan penalaran baik secara fisik maupun intelektual, menjadikan dirinya
deduktif, induktif, atau sintesis, baik secara terpisah maupun sebagai makhluk kelas kedua dalam masyarakat. Mereka tidak
secara terpadu. Penalaran deduktif yang bersifat pembuktian memiliki posisi dalam masyarakat, hukum dan bahkan dalam
teori atau konsep digunakan untuk memerikan teori-teori atau keluarga. Segala keputusan yang menyangkut perempuan
konsep-konsep umum yang berkaitan dengan masalah diserahkan pada laki-laki yang menentukan apa yang terbaik
penelitian sehingga diperoleh jawaban atau hipotesis yang bagi perempuan. Oleh karena itu kepentingan perempuan selalu
tepat. Penalaran induktif yang bersifat penemuan teori-teori berada setelah kepentingan laki-laki. Masyarakat dengan
atau konsep-konsep digunakan untuk memperoleh generalisasi keadaan seperti ini disebut sebagai masyarakat patriarki.
dari berbagai temuan penelitian, sehingga diperoleh alternatif Keadaan seperti ini menyebabkan perempuan yang berada
jawaban yang lebih tepat. Berbeda dengan penalaran deduktif dalam wilayah patriarki menjadi terpinggirkan keberadaannya.
yang bergerak dari teori ke fakta; dan induktif yang bergerak Segala kebutuhan, hak dan keinginan mereka hadir setelah
dari fakta ke teori; penalaran sintesis memiliki gerak yang lebih segala kebutuhan, hak dan kepentingan laki-laki dipenuhi.
bebas. Penalaran sistesis merupakan upaya-upaya pemaduan Kesadaran perempuan akan posisinya dalam masyarakat
dan pengembangan dari berbagai teori dan konsep untuk mulai muncul pada tahun 1550-1700. Ini ditandai dengan

28 121
Proposal Penelitian Bahasa & Sastra Proposal Penelitian Bahasa & Sastra

menemukan teori dan konsep baru yang lebih relevan dengan


masalah yang sedang diteliti.
Selanjutnya, hasil penalaran tersebut dikelompokkan
11 berdasarkan aspek-aspek tertentu yang menjadi perhatian
peneliti; dan dicatat atau direkam secara rapi agar dapat

PROPOSAL dipergunakan secara cepat bila sedang dibutuhkan. Dengan cara


pengelompokan dan perekaman hasil kajian kepustakaan
tersebut, tentu saja kegiatan penelitian lainnya menjadi lebih
PENELITIAN mudah dilaksanakan.

SASTRA B. Hipotesis
Dalam penelitian kuantitatif, hipotesis merupakan salah
satu atibut penelitian yang berhubungan dengan asumsi-asumsi
jawaban dari masalah yang diteliti. Hipotesis merupakan
pernyataan atau jawaban tentative mengenai suatu masalah
yang belum dibuktikan kebenarannya secara empiris. Sebagai
jawaban sementara, hipotesis yang diturunkan dari berbagai
toeri yang mendasari penelitian tersebut dianggap sebagai yang
paling mungkin dan paling tinggi taraf kebenarannya. Hipotesis
dapat dianggap sebagai pernyataan mengenai kaadaan populasi
CONTOH PROPOSAL yang perlu diuji kebenarannya melalui data-data yang diperoleh
PENELITIAN SASTRA dari sampel.
Sebaliknya, dalam penelitian kualitatif, istilah hipotesis
tidak begitu lazim digunakan karena hipotetsis tidak dapat
berfungsi sebagai jawaban sementara terhadap masalah-
MAKANAN DAN RITUALNYA masalah yang cenderung bersifat lebih terbuka. Sebenarnya
SEBAGAI REPRESENTASI PEMBENTUKAN dalam penelitian kualitatif, hipotesis masih tetap diperlukan
IDENTITAS TOKOH-TOKOH PEREMPUAN tetapi dengan fungsi yang berbeda. Dalam hal ini, hipotesis
DALAM NOVEL FASTING FEASTING lebih banyak berperan sebagai generalisasi hasil penelitian yang
masih perlu diuji kebenarannya lebih lanjut dalam penelitian
kuantitatif.
Agar hipotetsis dapat diuji kebenarannya secara mudah,
hipotetsis harus disusun sedemikian rupa dengan
TIM PENELITI memperhatikan hal-hal berikut:

120 29
Proposal Penelitian Bahasa & Sastra Proposal Penelitian Bahasa & Sastra

1. Rumusan hipotesis harus mengandung pertautatan Mu lyasa, E. Kurikuluni Berbasis Kompetensi, kansep
antara dua variabel atau lebih; karakteristik, dan implementasi. Bandung: PT Remaja
2. Hipotesis harus dinyatakan dalam kalimat deklaratif Rosdakarya, 2003.
Nuttal, Christine Teaching Reading Skills in a Foreign
yang dirumuskan secara padat dan jelas; dan Language. London: Heinemann Educational Books,
3. Hipotesis harus dapat diuji berdasarkan data dan 1987.
statistika yang digunakan. Tangan H.G. dan Djago Tarigan, Telaah Buku Teks Bahasa
Secara umum hipotesis dapat dibedakan menjadi dua, Indonesia. Bandung: Angkasa, 1986.
yakni hipotesis yang menyatakan hubungan dan hipotesis yang Robert Karlin. Teaching Reading in High School. New York:
meyatakan perbedaan. Yang pertama adalah hipotesis yang Harper & Row Publisher, 1984.
menyatakan tentang saling-hubungan antara dua variabel atau Smith, Judith M. and Wayne A. King. Readability. Michigan:
Ulrih’s Books, Inc.–
lebih yang banyak digunakan dalam penelitian korelasional. Tomlinson, Brian Materials Development in Language
Yang kedua adalah hipotetsis yang menyatakan perbedaan Teaching. Cambridge: Cambridge University Press,
dalam variabel tertentu pada kelompok yang berbeda-beda. 1998.
Hipotesis seperti itu lebih banyak digunakan dalam penelitian Yamin, Martinis, Strategi Pembelajaran Berbasis Kompetensi.
komparatif. Jakarta: Gaung Persada Press, 2003.
Secara khusus berkenaan dengan pengambilan
kesimpulan atau generalisasi, hipotesis yang biasanya diuji
adalah hipotesis yang menyatakan tidak adanya hubungan atau
perbedaan antara dua variabel atau lebih. Hipotesis yang
dinyatakan dalam kalimat deklaratif negatif itu biasanya disebut
dengan hipotesis nol (HO) yang berfungsi sebagai hipotesis
penelitian. Sebaliknya, hipotesis yang dinyatakan dalam
kalimat deklaratif positif yang menyatakan adanya hubungan
atau perbedaan antara dua variabel atau lebih disebut dengan
hipotesis alternatif (HA), yang seringkali diterima sebagai
kesimpulan sebagai akibat dari penolakan hipotesis nol (HO)
Contoh hipotesis nol (HO):
1. Mahasiswa semester VI Jurusan BSI tidak mampu
berbahasa Inggris sebaik berbahasa Indonesia
2. Prosedur penerjemahan dari bahasa Inggris ke dalam
bahasa Indonesia tidak sama dengan prosedur
penerjemahan dari bahasa Indonesia ke dalam bahasa
Inggris.

30 119
Proposal Penelitian Bahasa & Sastra Proposal Penelitian Bahasa & Sastra

4 Penulisan laporan 3. Mahasiswa semester VI Jurusan BSI tidak mampu


5 Seminar menulis cerita pendek berbahasa Inggris
Hipotesis hipotesis alternatif (HA):
I. Biaya Penelitian 1. Mahasiswa semester VI Jurusan BSI mampu
Penelitian ini direncanakan menelan biaya sebesar Rp. berbahasa Inggris sebaik berbahasa Indonesia
15.000.000,- (Lima belas juta rupiah). Rincian biaya dapat 2. Prosedur penerjemahan dari bahasa Inggris ke dalam
tidak diberikan. bahasa Indonesia sama dengan prosedur
penerjemahan dari bahasa Indonesia ke dalam bahasa
J. Daftar Kepustakaan Inggris.
3. Mahasiswa semester VI Jurusan BSI mampu menulis
Ahmad, H.M. Dkk, Pengembangari kurikulum untuk lAIN dan
PTAIS semua Fakultas dan Jurusan Kornponen MKDK. cerita pendek berbahasa Inggris
Bandung: Pustaka Setia, 1998.
Anonim, Kurikulum Berbasis Kampetensi, Kurikulum dan
Hasil Belajar, Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Bahasa
Inggris SMA dan Madrasah Aliyah. Jakarta: Pusat
Kurikulum, Balitbang Depdiknas, 2003.
Ellis, Rod The Study of Second Language Acquisition (Oxford:
Oxford University Press, 1994.
Flesch,Rudolf How to Write Plain English http://www.mang.
canterbury.ac.nz/ urseinfo/AcademicWriting/Flesch.htm).
Grant, Nevile Making the Most of Your Textbook . London:
Longman Group, 1987.
Hadley, Alice Omagio Teaching Language in Context.
Boston: Heinle & Heinle Publishers, 1993.
Hamalik, Oemar Pengembangan Kurikulum, Dasar-Dasar
Perkembangannya, Bandung: Mandar Maju, 1990.
Harmer, Jeremy The Practice of English Language Teaching.
London and New York: Longman, 1991.
Harmer, Jeremy The Practice of English Language Teaching:
Completely revised and updated edition London:
Longman, 2003.
Helliwell, Susan Teaching English in the Primary Classroom.
London: Longman, 1992.
Huda, Nuril Language learning and Teaching: Issues and
Trends. Malang: IKIP Malang Publisher, 1999.

118 31
Proposal Penelitian Bahasa & Sastra Proposal Penelitian Bahasa & Sastra

1. Metode
Penelitian ini merupakan penelitian isi atau content
analysis yang berusaha untuk menggali bukti-bukti empiris
4 mengenai tingkat keterbacaan, kualitas, dan kesesuaian 10
buku teks bahasa Inggris untuk siswa kelas II SMA dengan

POPULASI kurikulum berbasis kompetensi tahun 2004.


2. Analisis Data

DAN SAMPEL Data verbal yang berkaitan dengan kesesuaian buku teks
dengan kurikulum akan dianalisis secara kualitatif dengan
membandingkan apa yang terdapat dalam buku dengan apa
yang ditetapkan dalam kurikulum 2004. Sedangkan data
yang berhubungan dengan tingkat keterbacaan buku teks
dianalisis dengan teori Flesch Reading Ease.
3. Pengambilan Data
A. Pengertian Penelitian kualitatif ini memamfaatkan diri peneliti
Populasi dapat diartikan sejumlah kasus yang memenuhi sendiri sebagai isntrumen utama untuk memperoleh data
syarat-syarat tertentu yang berkaitan dengan masalah yang dibutuhkan dengan berbagai cara, seperti menandai,
penelitian. Kasus, dalam hal ini dapat diartikan sebagai orang, mengelompokkan, dan memberikan catatan-catatan penting
barang, binatang, hal ataupun peristiwa. Populasi dibedakan lainnya pada sumber data.
menjadi dua. Populasi takterhingga (takterjangkau) yakni
populasi yang berisikan kasus yang takterhingga jumlahnya, 4. Unit Analisis
sehingga sensus sama sekali tidak dapat dilakukan. Populasi Sebagai unit analisis, penelitian ini akan menggunakan
terhingga (terjangkau) yakni populasi yang berisikan kasus 10 buku teks bahasa Inggris untuk siswa kelas II SMA
yang terhingga jumlahnya, sehingga sensus dapat dilakukan. digunakan di sekolah-sekolah di Jakarta.
Meskipun demikian, dalam populasi terhingga sensus
seringkali tidak dapat dilakukan. Contoh: H. Waktu dan Tempat Penelitian
1. Seluruh kata berimbuhan yang terdapat pada novel Penelitian ini akan dilakukan di Jakarta selama empat
David Copperfiiled bulan dari Januari sampai dengan Juli 2005. Adapun jadual
2. Seluruh mahasiswa BSI Fakultas Adab dan Humaniora kegiatannya dapat dilihat pada tabel berikut.
UIN BULAN
3. Seluruh kegiatan akademik mahasiswa BSI Fakultas NO KEGIATAN
JAN FEB MAR APR MEI
Adab dan Humaniora UIN 1 Persiapan V
Bila sensus tidak mungkin digunakan, maka sampel 2 Pengumpulan data V V V
merupakan jalan keluar utamanya. Sampel dapat diartikan 3 Analisis data V

32 117
Proposal Penelitian Bahasa & Sastra Proposal Penelitian Bahasa & Sastra

c) Kemampuan, yaitu sesuatu yang dimiliki individu sebagai sebagian dari populasi yang memiliki ciri-ciri umum
untuk melakukan tugas ataupun pekerjaan yang yang dimiliki oleh populasi. Penggunaan sampel dalam
dibebankan kepadanya. penelitian didasari oleh beberapa alasan, seperti biaya, waktu,
d) Nilai, yaitu suatu standar perilaku yang telah diyakini percobaan yang sifatnya merusak, ketelitian, dan ekonomi.
dan secara psikologis telah menyatu di dalam diri Contoh (berdasarkan contoh populasi di atas):
seseorang. 1. Seluruh kata berimbuhan il-, im, ir- yang terdapat pada
e) Sikap, yaitu perasaan (senang-tidak senang, sukatidak novel David Copperfiiled
suka) atau reaksi terhadap suatu rangsangan yang 2. Seluruh mahasiswa semester VI jurusan BSI Fakultas
datang dari luar. Adab dan Humaniora UIN yang telah mengambil
f) Minat, yaitu kecenderungan seseorang untuk matakuliah reading 1 – 4.
melakukan sesuatu perbuatan. 3. Seluruh kegiatan diskusi dan seminar berbahasa Inggris
Dari pemaparan di atas, KBK dapat diartikan sebagai yang diikuti mahasiswa BSI Fakultas Adab dan
suatu konsep kurikulum yang menekankan pada pengembangan Humaniora UIN pada tahun akademik 2005-2006
kemampuan melakukan tugas-tugas standar tertentu, berupa
penguasaan terhadap seperangkat kompetensi tertentu. KBK B. Sampling (Teknik Pengambilan Sampel)
diarahkan untuk mengembangkan pengetahuan, pemahaman, Berdasarkan kemungkinan yang dimiliki seluruh anggota
kemampuan, sikap, dan minat peserta didik agar dapat populasi untuk menjadi sampel, pengambilan sampel dibedakan
melakukan sesuatu dalam bentuk kemahiran, ketepatan, dan menjadi dua: probability sampling dan non-probability
keberhasilan dengan penuh tanggung jawab. KBK merupakan sampling. Yang pertama mengacu pada cara pengambilan
sebuah kurikulum yang mengacu pada kurikulum modern jika sampel yang memberikan kesempatan kepada seluruh anggota
dilihat dari karakteristiknya. Karakteristik Kurikulum Berbasis populasi untuk diangkat sebagai atau menjadi anggota sampel;
Kompetensi menurut Depdiknas (2003: 42) adalah: sebaliknya, yang kedua mengacu pada cara pengambilan
a) Menekankan pada ketercapaian kompetensi siswa sampel yang tidak memberikan kesempatan kepada seluruh
baik secara individual maupun klasikal; anggota populasi untuk diangkat sebagai atau menjadi anggota
b) Berorientasi pada hasil belajar dan keberagaman; sampel.
c) Penggunaan pendekatan dan metode yang bervariasi; Cara-cara pengambilan sampel yang termasuk kelompok
d) Sumber belajar bukan hanya guru, tetapi juga sumber pertama adalah random sampling (sampling acak), stratified
belajar lainnya yang memenuhi unsur edukatif; dan sampling (sampling strata), cluster sampling (sampling
e) Penilaian menekankan pada proses dan hasil belajar kelompok), dan proportional sampling (sampling proporsional).
dalam upaya penguasaan suatu kompetensi. Random sampling adalah pengambilan sampel dari populasi
yang homogen secara acak atau tidak sistematis. Umpamanya,
G. Metodologi Penelitian dalam penelitian yang mengaji hubungan antara kemampuan
Metodologi penelitian ini meliputi beberapa aspek berbahasa Indonesia dan kemampuan berpidato bahasa Inggris
penting dalam penelitian sebagai berikut. mahasiswa semester I Fakultas Tarbiyah UIN Jakarta,

116 33
Proposal Penelitian Bahasa & Sastra Proposal Penelitian Bahasa & Sastra

populasinya adalah seluruh mahasiswa semester I Fakultas merumuskan bahwa kurikulum adalah sejumlah mata pelajaran
Tarbiyah UIN Jakarta yang berjumlah ±1000 di tahun yang harus ditempuh oleh murid untuk mendapatkan ijasah. Inti
akademik 2006-2007; dan sampelnya adalah ±100 orang dari pengertian ini adalah adanya aspek keharusan bagi setiap
mahasiswa yang dipilih secara acak karena populasi diduga siswa untuk mempelajari mata pelajaran yang sama. Faktor
bersifat homogen. minat dan kebutuhan siswa tidak dipertimbangkan dalam
Stratified sampling adalah pengambilan sample dari penyusunan kurikulum, dan yang paling menonjol adalah guru
populasi berstrata umpamanya, pengelompokan masyarakat sebagai center dari semua kegiatan. Artinya gurulah yang aktif
berdasarkan warna kulit, status sosial, usia, atau pendidikan, dalam belajar, sedangkan siswa lebih bersifat pasif belaka.
yang masing-masing strata terwakili secara acak. Umpamanya, Tujuan mempelajari mata pelajaran hanya semata-mata untuk
dalam penelitian yang mengaji hubungan antara kemampuan memperoleh ijasah, yang berarti ijasah adalah tujuan belajar
membaca teks berbahasa Arab dan kemampuan bercerita dalam dan menguasai mata pelajaran berarti telah mencapai tujuan
bahasa Arab mahasiswa semester III Jurusan BSA FAH UIN belajar.
Jakarta tahun akademik 2005-2006, populasinya adalah seluruh Berbeda dengan pandangan lama, pandangan baru lebih
mahasiswa semester tiga tersebut yang berlatar pendidikan menekankan pada pengertian kurikulum sebagai keseluruhan
SMA, MAN, dan pesantren; dan sampelnya adalah ±120 yang aktivitas, pelajaran, dan pengalaman belajar yang harus siswa
diambil dari masing-masing strata sebanyak 40 orang peroleh dalam pengawasan sekolah, baik di dalam kelas
mahasiswa. maupun di luar kelas (Hamalik, 1990: 11). Inti dari perumusan
Cluster sampling merupakan pengambilan sampel dari ini adalah tafsiran kurikulum bersifat luas, kurikulum bukan
populasi berkelompok, umpamanya berdasarkan wilayah, yang saja terdiri dari mata pelajaran (courses) tetapi meliputi semua
masing-masing kelompok terwakili secara acak. Umpamanya, kegiatan dan pengalaman yang menjadi tanggung jawab
dalam penelitian yang mengaji hubungan antara kemampuan sekolah dan siswa menjadi pusat belajar, bukan lagi guru.
membaca teks berbahasa Inggris dan kemampuan bercerita Jauh sebelum pemerintah mencanangkan KBK, para
dalam bahasa Inggris mahasiswa semester VI Jurusan BSA praktisi pengajar telah banyak mendiskusikan dan
FAH UIN Jakarta tahun akademik 2006-2007, populasinya mendefinisikan arti dan kata kompetensi itu sendiri.
adalah seluruh mahasiswa semester enam tersebut yang berasal Kompetensi dapat diartikan sebagai kemampuan dasar yang
dari lima wilayah DKI Jakarta; dan sampelnya adalah ±150 harus dikuasai siswa yang meliputi pengetahuan, keterampilan
yang diambil dari masing-masing wilayah DKI Jakarta dan sikap yang akan dijadikan sebagai landasan
sebanyak 30 orang mahasiswa. penyelenggaraan proses pembelajaran dan penilaian siswa
Proportional sampling merupakan pengambilan sampel (Yamin, 2003: 128-9). Menurut Gordon yang dikutip Mulyasa
dari populasi berstrata atau berkelompok yang masing (2003: 38-9), beberapa aspek yang terkandung di dalam konsep
strata/kelompok terwakili secara proporsional sesuai dengan kompetensi adalah:
jumlah anggotanya. Umpamanya, dalam penelitian yang a) pengetahuan, yaitu kesadaran dalam bidang kognitif;
mengaji hubungan antara kemampuan membaca teks berbahasa b) Pemahaman,yaitu kedalaman kognitif dan afektif
Inggris dan kemampuan bercerita dalam bahasa Inggris yang dimiliki oleh individu.

34 115
Proposal Penelitian Bahasa & Sastra Proposal Penelitian Bahasa & Sastra

206.835 – (1.015 x ASL) – (84.6 x ASW). mahasiswa semester VI Jurusan BSA FAH UIN Jakarta tahun
Keterangan: akademik 2006-2007, populasinya adalah seluruh mahasiswa
ASL: Average Sentence Length, yakni jumlah kata semester enam tersebut yang berasal dari lima wilayah DKI
dibagi dengan jumlah kalimat Jakarta: Jakarta Pusat 200 orang mahasiswa, Jakarta Selatan
ASW: Average number of syllables per word, yakni 300 orang mahasiswa, Jakarta Utara 100 orang mahasiswa,
jumlah sukukata dibagi dengan jumlah kata. Jakarta Barat 250 orang mahasiswa, dan Jakarta Timur 200
Secara bertahap terdapat enam langkah dalam orang mahasiswa. Bila masing-masing wilayah diwakili oleh
pengukuran tingkat keterbacaan dengan menggunakan rumus 10% dari populasi yang dimiliki, maka sampel untuk masing-
Flesch Reading Ease, yakni: masing wilayah adalah: Jakarta Pusat 20 orang mahasiswa,
a) menghitung jumlah seluruh kata; Jakarta Selatan 30 orang mahasiswa, Jakarta Utara 10 orang
b) menghitung jumlah seluruh sukukata; mahasiswa, Jakarta Barat 25 orang mahasiswa, dan Jakarta
c) menghitung jumlah seluruh kalimat; Timur 20 orang mahasiswa.
d) menghitung rata-rata jumlah sukukata perkata; Cara-cara pengambilan sampel yang termasuk kelompok
e) menghitung rata-rata kata perkalimat; dan kedua adalah systematic sampling, quota sampling, accidental
f) menentukan skor keterbacaan dan menafsirkan sampling, purposive sampling, saturation sampling, dan
hasilnya. Ketentuan yang digunakan adalah skor 0 snowball sampling. Systematic sampling merupakan
berarti tidak terbaca, 100 berarti sangat mudah, dan 60 pengambilan sampel dari populasi homogen berdasarkan urutan
berarti tingkat keterbacaan yang baik tertentu, seperti setiap urutan ke-10 dan kelipannya.
Umpamanya, dalam penelitian yang mengaji hubungan antara
5. Kurikulum Berbasis Kompetensi
Ditinjau dari asal katanya, kurikulum berasal dari bahasa kemampuan berbahasa Indonesia dan kemampuan berpidato
bahasa Inggris mahasiswa semester I Fakultas Tarbiyah UIN
Yunani yang mula-mula digunakan dalam bidang olah raga,
yaitu kata “currere”, yang berarti jarak tempuh lari. Dalam Jakarta, populasinya adalah seluruh mahasiswa semester I
Fakultas Tarbiyah UIN Jakarta yang berjumlah ±1000 di tahun
kegiatan berlari tentu saja ada jarak yang harus ditempuh mulai
dan start sampai dengan finish. Jarak dan start sampai dengan akademik 2006-2007; dan sampelnya adalah ±100 orang
mahasiswa yang nama lengkapnya terdiri dari tiga kata.
finish ini yang disebut “currere’. Istilah tersebut erat
hubungannya dengan kata curier atau kurir yang berarti Quota sampling adalah pengambilan sampel dari populasi
homogen yang jumlahnya dibatasi atau ditentukan berdasarkan
penghubung untuk menyampaikan sesuatu kepada orang atau
tempat lain. Seorang kurir harus menempuh suatu perjalanan kondisi tertentu, seperti setiap 1000 warga hanya diwakili oleh
untuk mencapai tujuan, maka istilah kurikulum kemudian satu orang warga. Umpamnya, dalam penelitian yang mengaji
pola berbahasa Indonesia masyarakat di kota-kota besar
diartikan sebagai suatu jarak yang harus ditempuh (Ahmad dkk,
1998: 9-14). Indonesia, maka populasinya adalah seluruh masyarakat yang
tinggal di kota-kota besar (anggap empat kota besar). Adapun
Dari segi terminologi, pengertian kurikulum dibedakan
manjadi dua, yakni menurut pandangan lama dan pandangan pengambilan sampel dilakukan dengan kriteria, setiap 250.000
jiwa diwakili oleh satu orang warga. Jadi, karena Jakarta
baru. Menurut pandangan lama, Hamalik (1990: 4)

114 35
Proposal Penelitian Bahasa & Sastra Proposal Penelitian Bahasa & Sastra

berpenduduk 20 juta jiwa, maka sample yang terpilih berjumlah benar-benar mandiri yang tidak perlu bantuan orang lain,
80 orang; Surabaya berpenduduk 10 juta jiwa, maka sample sehingga tidak termotivasi untuk belajar lebih jauh. Kualitas
yang terpilih berjumlah 40 orang; Bandung berpenduduk 6 juta lebih tinggi memungkinkan siswa selalu tergantung pada orang
jiwa, maka sample yang terpilih berjumlah 24 orang; dan lain, sehingga tidak mandiri tetapi lebih termotiovasi untuk
Medan berpenduduk 4 juta jiwa, maka sample yang terpilih memperoleh hal yang baru.
berjumlah 16 orang. Keterbacaan berasal dari bahasa Inggris “readability”
Accidental sampling merupakan pengambilan sampel dari yang terbentuk dari morfem bebas “read” dan dua morfem
populasi homogen melalui cara “siapa atau apa saja yang terikat “able” dan “-ty” yang berarti dapat dibaca. Artinya,
ditemui” untuk dijadikan anggota sampel. Umpamnya, dalam pesan yang terkandung dalam teks dapat ditangkap secara jelas
penelitian yang mengaji pola berbahasa Berbahasa Indonesia oleh pembaca sesuai dengan target sasarannya. Secara
warga Jakarta Selatan pada masa reformasi 1998-2000, maka terminologi, keterbacaan ditafsirkan berbeda-beda antara satu
populasinya adalah seluruh warga Jakarta Selatan. Adapun ahli dan ahli lain sesuai dengan sudut pandang masing-masing.
pengambilan sampel dilakukan dengan kriteria, siapa pun Meskipun terdapat perbedaan, para ahli menyepakati pada satu
warga Jakarta Selatan bersedia diangkat sebagai sampel dalam hal bahwa keterbacaan itu lebih mengarah pada kemungkinan
penelitian hingga dianggap cukup mewakili populasinya suatu teks dibaca oleh seseorang. Smith dan King (198-: 3)
(anggap 200 warga) mengartikan keterbacaan dengan tingkat kesulitan bahan
Purposive sampling merupakan pengambilan sample dari bacaan yang termuat dalam buku teks. Secara lebih spesifik
populasi heterogen berdasarkan ciri-ciri yang dimiliki sampel Karlin (1984: 99) mendefinisikan keterbacaan dengan
atau pertimbangan peneliti. Umpamanya, dalam penelitian yang kesesuaian antara tingkat kemampuan membaca siswa dengan
mengaji hubungan antara kemampuan berbahasa Indonesia dan tingkat kesulitan bahan bacaan melalui pernyataannya yang
kemampuan berpidato bahasa Inggris mahasiswa Pendidikan berbunyi “readability refers to the suitability between the
Bahasa Inggris Fakultas Tarbiyah UIN Jakarta, populasinya reading ability and difficulty of materials.
adalah seluruh mahasiswa Pendidikan Bahasa Inggris Fakultas Kesulitan dalam pengertian tersebut, menurut Nuttal
Tarbiyah UIN Jakarta yang berjumlah ±1000 di tahun (1987: 4), berkenaan dengan kesulitan-kesulitan linguistik yang
akademik 2006-2007; dan sampelnya adalah ±100 orang meliputi unsur-unsur leksikal dan gramatikal bahasa. Makin
mahasiswa yang telah mengambil matakuliah Bahasa banyak jumlah kosakata dan gramatika yang tidak dipahami
Indonesia, Speaking IV, dan Public Speaking. siswa makin tinggi tingkat kesulitan teks tersebut. Berdasarkan
Saturation sampling merupakan pengambilan sample penjelasan di atas, dapat ditegaskan kembali bahwa unsur
yang melibatkan hampir semua anggota populasi tetapi bukan leksikal atau kosakata, dan unsur gramatikal merupakan
sensus. Umpamnya, dalam penelitian yang mengaji perbedaan penentu tingkat kesulitan suatu teks. Kedua unsur tersebut
kemampuan apresiasi puisi komtemporer Britania antara menjadi landasan utama dalam pengembangan alat ukur tingkat
mahasiswa yang berpendidikan SLTA dan MAN pada semester keterbacaan. Salah satunya adalah Flesch Reading Ease yang
VII BSI UIN Jakarta, maka populasinya adalah seluruh dikembangkan oleh Rudolf Flesch (2003). Adapun rumus yang
mahasiswa BSI semester VII (berjumlah 150 orang) yang digunakan untuk menganalisis tingkat keterbacaan teks adalah:

36 113
Proposal Penelitian Bahasa & Sastra Proposal Penelitian Bahasa & Sastra

ketersediaan, perwajahan dan desain, instruksi, metodologi, tipe berpendidikan SLTA dan MAN. Adapun yang menjadi sampel
silabus, aktivitas latihan bahasa, aktivitas latihan keterampilan dalam penelitian ini adalah 65 mahasiswa yang berpendidikan
berbahasa, topik, keberterimaan kultural, penggunaan, dan SLTA, dan 70 orang mahasiswa yang berpendidikan MAN;
panduan guru (price, availability, layout and design, sedangkan yang berpendidikan non-SLTA dan MAN tidak
instructions, methodology, language study activities, language dianggap sebagai sampel.
skill activities, topics, cultural acceptabililty, and teacher’s Snowball sampling merupakan pengambilan sampel dari
guide). Memperjelas apa yang dikemukan Harmer, Tomlinson populasi homogen dengan cara “bola salju”, yakni sampel
(1998: 193) mengelompokkan pertimbangan-pertimbangan terpilih menunjuk anggota lain secara berantai sehingga
dalam pemilihan buku teks bahasa komunikatif ke dalam dua terpenuhi jumlah yang diinginkan. Umpamanya, dalam
kategori, yakni publikasi dan desain. penelitian yang mengaji mengenai pola berbahasa Jawa Krama
Aspek publikasi berhubungan dengan tampilan fisik Inggil para abdi dalem kasultanan Yogjakarta, maka
materi pelajaran sebagai satu kesatuan buku pelajaran. Secara populasinya adalah seluruh abdi dalem kasultanan Yogjakarta.
spesifik aspek publikasi berkaitan dengan materi pelajaran, Adapun sampelnya untuk pertama kalinya ditentukan
kunci jawaban, buku panduan guru, kaset, video, dan buku berdasarkan kriteria lama pengabdiannya; dan berikutnya
kerja. Selain itu, aspek ini juga berkenaan dengan pembagian sampel terpilih diminta untuk memilih abdi dalem lainnya
buku menjadi beberapa unit dan subunit, urut-urutan pelajaran, sebagai anggota sampel. Demikian seterusnya, sehingga
dan daftar kata atau indeks. Adapun aspek desain berhubungan diperoleh jumlah anggota sampel yang relatif representatif.
dengan latarbelakang konseptual/teori yang mendasarinya. Hal Untuk memudahkan pengambilan sampel, perhatikan
itu mencakup pertimbangan tentang tujuan yang ingin dicapai, karakteristik populasi dan samplingnya seperti berikut.
bagaimana tugas, latihan, dan bahan pelajaran diseleksi dan Tabel 1. Karakteristik populasi dan samplingya.
gradasi. Selain itu, bagian ini juga berhubungan dengan
CIRI-CIRI CONTOH SAMPLING
aktivitas belajar yang harus dikembangkan sesuai dengan
POPULASI POPULASI YANG COCOK
karakteristik materi pelajarannya.
Homogen Seluruh mahasiswa Random, Systematic,
4. Keterbacaan UIN accidental, saturation
Aspek substansial utama yang harus diperhatikan guru Snowball sampling
dalam pemilihan buku teks bahasa Inggris komunikatif adalah Heterogen Seluruh penduduk Stratified atau
keterbacaan. Kriteria ini bergayut erat dengan kualitas teks-teks Berstrata Jakarta berdasarkan proportional sampling
yang manjadi dasar pengembangan bahan pelajaran bahasa status sosial
Inggris di dalam buku teks: apakah teks-teks tersebut sesuai Heterogen Seluruh penduduk Cluster atau quota
dengan tingkat kemampuan siswa, lebih rendah atau lebih Berkelompok Jakarta berdasarkan sampling
tinggi dari kemampuan siswa. Kualitas yang sepadan wilayah
memungkinkan siswa menjadi relatif lebih mandiri, dan guru Heterogen Seluruh siswa SMA Purposive sampling
hanya bertindak sebagai fasilitator saja. Kualitas yang lebih di Jakarta (yang bisa berbahasa
rendah membuat siswa menjadi terlalu percaya diri, dan bahkan Inggris)

112 37
Proposal Penelitian Bahasa & Sastra Proposal Penelitian Bahasa & Sastra

Mempertegas ciri-ciri tersebut, Hadley (1994: 484)


merinci beberapa kriteria yang harus dipenuhi oleh buku teks
bahasa komunikatif, yakni:
5 a) kontekstualisasi aktivitas latihan berbahasa yang
membiasakan siswa dengan budaya bahasa sasaran;

INSTRUMEN b) pengembangan aktivitas belajar berbasis kerja


kelompok dan interaksi komunikasi;
c) penggunaan bahan-bahan yang berbentuk autentik;
PENELITIAN d) perpaduan antara kemampuan fungsional dan
gramatikal;
e) penjelasan aspek gramatikal dalam konteks
penggunaan bahasa;
f) kesesuaian tema, bahan-bahan bacaan, dan aktivitas
latihan berbahasa dengan kebutuhan dan minat siswa;
dan
A. Pengertian g) integrasi aspek kultural ke dalam bahan-bahan
Penelitian yang baik sangat tergantung pada ketersediaan pelajaran dan aktivitas latihan berbahasa.
data yang diperlukan untuk pengambilan keputusan. Data yang Dengan memperhatikan ciri-ciri tersebut, secara
tidak tepat berpengaruh terhadap kesahihan kesimpulan yang substansial guru dapat menentukan buku teks bahasa
diambil. Untuk mendapatkan data yang akurat diperlukan komunikatif mana yang dapat digunakan sebagai buku
instrumen penelitian yang tepat. Instrumen penelitian dapat pelajaran bahasa Inggris bagi siswa pada tingkat tertentu. Tentu
didefinisikan sebagai alat atau cara yang digunakan untuk saja ketepatan guru dalam penggunaan buku teks dapat
mendapatkan data atau informasi yang dibutuhkan dalam suatu mempengaruhi kelancaran dan keberhasilan kegiatan belajar
penelitian. yang dikembangkannya, baik di dalam kelas maupun di luar
Ditinjau dari segi bidang atau domain yang diukur, kelas. Kegiatan belajar menjadi makin terarah dan siswa terus
instrumen penelitian dibedakan menjadi dua, tes dan nontes. termotivasi dalam belajar karena mereka mengetahui apa yang
Tes merupakan instrumen penelitian yang digunakan untuk harus dilakukan dengan pelajaran yang telah dan akan
mendapatkan data atau mengukur kemampuan kognitif dan dipelajari.
psikomotor seseorang dalam bidang-bidang atau keterampilan
tertentu, seperti kemampuan gramatika, penguasaan kosakata, 3. Pemilihan Buku Teks Bahasa
kemampuan membaca, kemampuan menulis, kemampuan Selain aspek substansial sebagaimana dijelaskan di atas,
menyimak, kemampuan berbicara, kemampuan analisis pusisi terdapat aspek-aspek lain yang harus diperhatikan guru dalam
klasik bahasa Inggris, kemampuan linguistik, kemampuan pemilihan buku teks bahasa Inggris komunikatif sebagai buku
pragmatik, IQ, kreativitas berbahasa, dan kemampuan pegangan siswa. Menurut Harmer (2003: 301), pemilihan buku
menerjemahkan. Nontes merupakan instrumen penelitian yang teks bahasa komunikatif perlu memperhatikan: harga,

38 111
Proposal Penelitian Bahasa & Sastra Proposal Penelitian Bahasa & Sastra

yang dapat membantu siswa menguasai kemampuan digunakan untuk mendapatkan data atau mengukur kemampuan
komunikatif dalam bahasa sasaran tidak dapat disebut sebagai afektif seseorang atau informasi yang tidak berkenaan dengan
buku teks bahasa komunikatif. Buku tersebut biasanya disebut kemampuan kognitif, seperti sikap seorang mahasiswa terhadap
dengan buku teks bahasa tradisional. Buku teks tradisional puisi bahasa Inggris modern, kebiasaan membaca novel roman,
mengacu pada buku pelajaran yang berisikan materi-materi persepsi seorang dosen terhadap daya kreativitas mahasiswa,
yang mengarahkan siswa pada penguasaan bahasa sebagai prilaku berbahasa seorang anak, dan karakterrisasi drama
sebuah sistem bunyi daripada sebagai alat komunikasi. Siswa bahasa Inggris klasik.
hanya dituntut untuk mengetahui kaedah-kaedah bahasa secara Instrumen yang berbentuk tes dapat dibedakan menjadi
teoretis, tetapi tidak dituntut untuk menguasai bagaimana beberapa kelompok tes. Ditinjau dari sudut tujuan yang ingin
menggunakan bahasa untuk komunikasi. Adapun ciri-cirinya dicapai, terdapat beberapa jenis tes. Tes kesiapan (aptitude test)
dapat digambarkan sebagai berikut: adalah tes yang digunakan untuk melihat kesiapan seseorang
a) menekankan aspek bentuk dan kaedah bahasa; untuk mengikuti program belajar, seperti tes masuk, tes
b) terfokus pada pengembangan keterampilan diagnosa, dan pretes. Tes prestasi (achievement test) adalah tes
membaca dan menulis; yang digunakan untuk mengukur kemampuan seseorang
c) banyak memanfaatkan bahasa pertama sebagai mengenai sesuatu atau sejauhmana seseorang menguasi sesuatu
bahasa pengantar; setelah menyelesaikan suatu program belajar, seperti UAS,
d) mementingkan keakuratan daripada kelancaran Mid tes, dan lain-lain. Tes kemampuan (profeciency test)
berbahasa; merupakan tes yang digunakan untuk mengukur sejauhmana
e) lebih taat pada silabus dan kepentingan ujian (Grant, seseorang menguasai bidang tertentu sesuai dengan apa yang
1987: 12). dipersyaratkan tanpa harus mengikuti program belajar, seperti
Berbeda dengan buku teks tradisional, buku teks tes memperoleh SIM, TOEFL, TOEIC, dan lain-lain. Tes
komunikatif memuat materi-materi yang mengarahkan siswa ditinjau dari sudut cara penyekoran dibedakan antara tes
pada penguasaan bahasa sebagai alat komunikasi. Utamanya, objektif dan subjektif. Tes objektif merupakan tes yang
siswa dituntut untuk menguasai bagaimana menggunakan menuntut satu jawaban yang paling benar, dan menghasilkan
bahasa sasaran sebagai alat komunikasi. Secara umum, ciri- skor yang sama bila dikoreksi oleh beberapa orang penilai,
cirinya adalah: seperti tes pilihan ganda; sedangkan tes subjektif merupakan tes
a) menekankan fungsi komunikatif bahasa; yang tidak menuntut satu jawaban yang paling benar, dan
b) menempatkan minat dan kebutuhan berbahasa siswa biasanya menghasilkan penilaian yang berbeda antara satu
sebagai pijakan penyusunan materi pelajaran; penilai dengan penilai lainnya, seperti tes mengarang.
c) menekankan pada materi pelajaran berbasis tugas; Nontes terdiri dari beberapa jenis, seperti observasi,
d) mengembangan keterampilan berbahasa terpadu; wawancara, dan quesoner. Obeservasi merupakan instrumen
e) memanfaatkan materi yang bersifat autentik; dan yang digunakan untuk mendapatkan data yang bersifat verbal
f) menekankan pada aspek kelancaran komunikasi yang mengandalkan keterlibatan peneliti, baik secara langsung
(Grant, 1987: 14). maupun tidak langsung, dengan objek yang sedang diteliti.

110 39
Proposal Penelitian Bahasa & Sastra Proposal Penelitian Bahasa & Sastra

Wawancara merupakan instrumen yang digunakan untuk buku-buku teks yang tersedia di pasaran. Adapun dampak
mendapatkan informasi verbal mengenai sesuatu dengan negatifnya adalah bahwa guru dituntut untuk lebih selektif di
mengandalkan kemampuan berkomunikasi secara langsung dalam mimilih buku-buku teks bahasa yang tersedia di pasaran.
dengan pihak responden. Quesioner merupakan wawancara Kesalahan di dalam penggunaan buku teks bahasa
yang dilakukan secara tertulis. menimbulkan akibat yang sangat fatal, yakni kegagalan siswa
menguasai kompetensi yang diharapkan, yakni kemampuan
B. Pengembangan Instrumen Tes komunikatif dalam bahasa sasaran.
Untuk mendapatkan isntrumen berbentuk tes yang baik, Huda (1999:93) mengatakan bahwa kemampuan
peneliti harus memperhatikan prosedur pengembangannya yang komunikatif merupakan kemampuan untuk menggunakan
meliputi tujuh rangkaian kegiatan yang terdeskripsikan pada bahasa sasaran sebagai alat komunikasi dalam situasi yang
diagram berikut. sebenarnya. Pandangan yang sama juga telah disampaikan oleh
Hadley (1993: 4) yang mengatakan:
Kajian Teori “Communicative competence may be defined as the
ability to function in a truly communicative setting that is
in a dynamic exchange in which linguistic competence
Definisi Konseptual must adapt itself to the total informational input, both
linguistic and paralinguistic of one or more
interlocutors.”
Definisi Operasional
Jadi, kemampuan komunikatif tidak hanya tertumpu pada
kemampuan linguistik saja, tetapi juga mencakup kemampuan
Pembuatan Kisi-Kisi lain yang mengarahkan seseorang untuk memilih bentuk-
bentuk bahasa mana yang sesuai dengan konteksnya.
Kemampuan ini biasanya disebut dengan kemampuan
Penyusunan Butir Soal
pragmatik sebagaimana diutarakan Ellis (1994: 13) berikut ini:
“Communicative competence includes the knowledge the
Uji Coba speaker-hearer has of what constitutes appropriate as
well as correct language behavior and also of what
constitutes effective language behavior in relation to
Revisi & Gandakan Instrumen particular communicative goals. That is, it includes both
Diagram Proses Pengembangan Instrumen tes
linguistic and pragmatic knowledge.”
Kemampuan komunikatif dalam bahasa sasaran sebagai
Pertama adalah kajian terhadap teori-teori yang kompetensi utama yang harus dikuasai siswa merupakan ciri
mendukung sesuai dengan variabel atau permasalahan yang utama yang harus dipenuhi oleh buku teks bahasa komunikatif.
akan dikaji. Kedua, berdasarkan teori-teori tersebut disusunlah Buku-buku teks bahasa yang tidak berisikan bahan pelajaran

40 109
Proposal Penelitian Bahasa & Sastra Proposal Penelitian Bahasa & Sastra

vocabulary, pronunciation, functions and the skilss of suatu definisi konsep yang menggambarkan tentang variabel
reading, writing, listening, and speaking.” atau permasalahan yang dikaji. Ketiga, berdasarkan definisi
Tidak berbeda dengan Tomlinson, Harmer juga mengaskan hal konsep dibuatlah definisi operasional yang dapat menjabarkan
yang sama bahwa buku teks bahasa harus memuat aspek domain atau aspek-aspek yang membentuk variabel tersebut,
gramatikal, komponen bahasa, fungsi-fungsi bahasa yang atau yang mencerminkan karakteristik permasalahan yang
disusun secara menarik dan sistematis, sehingga siswa dapat sedang diteliti. Kempat, berdasarkan domain atau aspek-aspek
mengetahui apa yang sudah dan akan dipelajari. Mengetahui tersebut disusunlah sebuah kisi-kisi atau pedoman untuk
apa yang sudah dipelajari menjadikan siswa dapat mengulang pembuatan butir-butir soal, seperti berapa jumlah butir soal
dan memperdalam kembali materi tersebut secara madiri; yang dibutuhkan, dan apa jenis butir soal yang digunakan.
sedangkan mengetahui apa yang akan dipelajari menjadikan Kelima, berdasarkan kisi-kisi tersebut dibuatlah sejumlah butir
siswa lebih termotivasi dan siap secara mental menghadapi soal dan perintah sesuai dengan apa yang telah direncanakan.
materi pelajaran baru. Keenam adalah ujicoba butir soal yang dibuat untuk
“Good text books often contain lively and interesting mengetahui validitas dan reliabilitasnya. Ketujuh adalah revisi
materials; they provide a sensible progression of atau penggantian butir soal berdasarkan hasil ujicoba; dan
language items, clearly showing what has to be learn and penggandaan butir soal sebagai instrumen penelitian sesuai
in some cases summarizing what has been studied so that dengan kebutuhan. Aplikasi ketuju langkah tersebut dapat
students can revise grammatical and functional points dilihat pada pengembangan instrumen tes untuk mengukur
that they have been concentrating on” (Harmer, 1991: kemampuan membaca bahasa Inggris sebagai berikut.
257). 1. Kajian terhadap teori-teori terkait
Tiga pandangan di atas makin memperjelas pengertian buku 2. Perumusan definisi konsep:
teks bahasa sebagai buku pelajaran utama dan pelengkap yang Kemampuan membaca merupakan kemampuan untuk
memuat seluruh pokok bahasan, baik yang berupa unsur-unsur menyerap informasi dari bahasa tulis.
bahasa, keterampilan bahasa, maupun aspek-aspek lain terkait, 3. Perumusan definisi operasional:
yang harus disampaikan kepada siswa pada masa tertentu Kemampuan membaca merupakan kemampuan untuk
sesuai dengan tingkatnya, apakah untuk siswa SLTP, SMA, menyerap informasi dari bahasa tulis yang dapat diukur
atau perguruan tinggi. melalui: menemukan informasi tertentu dalam teks,
menemukan pikiran utama dalam paragraf, menemukan
2. Kriteria Buku Teks Bahasa Komunikatif
Maraknya peredaran buku teks bahasa Inggris untuk semua informasi rinci yang tersurat, menyimpulkan
siswa kelas II SMA tidak saja membawa dampak positif, tetapi makna kata berdasarkan konteks, menyimpulkan makna
frasa berdasarkan konteks, dan mendapatkan gambaran
juga dampak negatif. Dampak positif yang dirasakan guru
adalah tersedianya berbagai macam buku teks bahasa Inggris umum isi bacaan dalam bahasa Inggris.
4. Pembuatan kisi-kisi:
yang tersedia di pasaran. Guru tidak perlu lagi khawatir dan
bersusah-payah menyediakan sumber-sumber pelajaran secara Kisi-kisi yang akan digunakan sebagai pedoman dalam
pembuatan butir-butir perntanyaan hanya memuat
mandiri; tetapi dengan mudah dapat memperolehnya melalui

108 41
Proposal Penelitian Bahasa & Sastra Proposal Penelitian Bahasa & Sastra

beberapa hal yang penting, seperti indikator, jenis butir b) keluaasan materi pelajaran;
pertanyaan, dan jumlah butir yang dibutuhkan. c) waktu persiapan mengajar yang lebih efektif;
d) sebagai dasar pengembangan pekerjaan rumah;
Tabel 2. Kisi-kisi tes membaca
NO INDIKATOR PG Esai JML
e) sebagai bahan diskusi dengan guru-guru lain;
1 Menemukan informasi 1, 6, 11, 4 f) memberikan rasa aman; dan
tertentu dalam teks 16, g) sebagai landasan pengembangan kegiatan belajar
2 Menemukan pikiran utama 2, 7, 12, 25 5 terpusat pada siswa.
dalam paragraf 17 26, Adapun bagi siswa buku teks bahasa dapat memberikian
3 Menemukan semua informasi 3, 8, 13, 27, 7
informasi mengenai tujuan belajar dan proses pencapaiannya;
rinci yang tersurat 18 28,
4 Menyimpulkan makna kata 4, 9, 14, 4 rasa aman dengan kejelasan materi yang akan dipelajari,
berdasarkan konteks 19 kesempatan untuk belajar secara mandiri; dan kesempatan
5 Menyimpulkan makna frasa 5, 10, 15, 4 untuk mengulang kembali pelajaran yang sudah dibahas di
berdasarkan konteks 20 sekolah. Dengan demikian, dapat ditegaskan kembali bahwa
6 Mendapatkan gambaran 21, 22, 29, 6
buku teks bahasa merupakan salah satu sumber pelajaran
umum isi bacaan 23, 24 30
bahasa yang memberikan banyak keuntungan bagi guru dan
Jumlah 24 6 30 siswa, sehingga kegiatan belajar yang telah direncanakan dapat
berjalan secara efektif.
5. Penulisan butir soal Buku teks dapat didefinisikan sebagai buku pelajaran
Instrumen Kemampuan Membaca yang memuat materi-materi inti yang harus disampaikan
A. Choose the best alternative by crossing A, B, C, kepada siswa dalam periode belajar tertentu. Adapun dalam
or D, on your answer sheet kegiatan belajar bahasa, buku teks dapat diartikan sebagai buku
Question no. 1 – 5 refers to the following text. pelajaran yang memuat seluruh aspek bahasa sasaran yang
harus dikuasai siswa. Menurut Grant (1987: 12), buku teks
Do the right thing terdiri dari buku pelajaran utama yang memuat seluruh aspek
If an emergency or disaster occurs, your local bahasa, dan buku pelajaran tambahan yang memuat topik-topik,
official will tell you if and when you need to leave bidang-bidang, dan keterampilan-keterampilan berbahasa
your home. If they tell you to leave pronto, don’t tertentu. Secara lebih spesifik Tomlinson (1998: ix)
stop to fuss about your house. Just take your menyebutkan bahwa buku teks bahasa harus memuat
disaster supplies that you have already set aside komponen bahasa, fungsi bahasa, dan keterampilan bahasa.
and get out of the area. However, if you have time “A textbook which provides the core materials for a
to prepare, for example if a hurricane or flood is course. It aims to provide as much as possible in one
expected to hit in a few days, action can be taken book and is designed so that it could serve as the only
to help minimize damage. Your house will be book which the learners necessarily use during a course.
better off if you take some time to look for Such a book usually includes work on grammar,

42 107
Proposal Penelitian Bahasa & Sastra Proposal Penelitian Bahasa & Sastra

pemilihan buku teks, keterbacaan, dan kurikulum berbasis potential problems. Bring your outdoor equipment
kompetensi. and furniture inside, and batten down any
structures that might be damaged or swept away,
1. Buku Teks Bahasa
Kegiatan belajar bahasa sebagai proses penyampaian dan such as air conditioning units, propane, tanks, and
the like. Inside your home, move your belongings
pengalihan informasi dan kompetensi-kompetensi lainnya
merupakan salah satu wujud implementasi kurukulum dalam so they are away from windows or in the case of
flooding they are on upper floors of the house.
rangka untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah
ditetapkan. Kegiatan tersebut dapat mengambil berbagai 1. Who will tell you if the disaster happens?
macam bentuk aktivitas yang dapat dilakukan siswa secara A. a friend B. an official
individual dan kolektif, baik di dalam kelas maupun di luar B. C. a teacher D. a journalist
kelas. Kegiatan belajar di dalam kelas yang dapat 2. The idea of that paragraph is ______
dikembangkan guru mencakup membaca buku, mengerjakan A. kinds of disasters
latihan, diskusi, bermain peran, kerja kelompok; sedangkan B. the duty of the government official
kegiatan di luar kelas dapat berbentuk kunjungan ke C. leaving home to save
perpustakaan, belajar di taman, dan mengunjungi tempat- D. the accidence of a disaster
tempat peneting lain. 3. The following are actions that can be done if
Tentu saja kegiatan belajar bahasa yang dikembangkan flood is expected to hit, except __
guru akan berjalan dengan baik bila sumber-sumber pelajaran A. bring equipment inside
tersedia secara cukup dan proporsional, seperti buku teks, kaset, B. batten done A.C
video, majalah, dan koran. Bila tidak, kegiatan belajar bahasa C. move equipment from window
yang akan dikembangkan berjalan tanpa arah, sehingga siswa D. leave the door unlocked
tidak dapat menguasai kompetensi-kompetensi yang 4. The word “fuss” in line three means ____
diharapkan. Di antara sumber-sumber pelajaran tersebut, buku A. Be worried B. be nervous
teks bahasa memiliki keunggulan-keunggulan tersendiri yang C. be hurry D. be careful
menjadikannya sebagai bahan pelajaran utama di sekolah- 5. The word “look for” in line seven means ____.
sekolah. Buku teks bahasa dapat mencakup keseluruhan topik A. See B. know
yang akan dipelajari, mudah dibawa, dan memiliki fleksibilitas C. seek D. watch
yang relatif tinggi. Menegaskan hal tersebut, Helliwell (1992: 6. Dst.
114) mengemukakan bahwa buku teks bahasa tidak saja
memiliki keunggulan yang hanya dapat dimanfaatkan oleh 6. Ujicoba instrumen
guru, tetapi juga memiliki keunggulan yang dapat dinikmati 7. Revisi dan penggandaan
oleh siswa. Bagi guru, buku teks bahasa dapat memberikan
beberapa keuntungan, seperti:
a) program pengajaran bahasa yang sudah tersusun;

106 43
Proposal Penelitian Bahasa & Sastra Proposal Penelitian Bahasa & Sastra

C. Pengembangan Instrumen Nontes. 3. kesesuaian buku-buku teks bahasa Inggris untuk siswa
Tidak berbeda dengan tes, untuk mendapatkan instrumen kelas II SMA dengan kriteria buku teks bahasa Inggris
berbentuk nontes yang baik (terutama kuesioner) peneliti juga komunkatif; dan
harus memperhatikan prosedur pembuatannya. Prosedur 4. buku teks bahasa Inggris mana yang memiliki nilai
pengembangannya sama dengan prosedur pengembangan keunggulan yang lebih tinggi daripada buku-buku
instrumen tes. Pertama adalah kajian terhadap teori-teori yang teks bahasa Inggris lain yang digunakan oleh siswa
mendukung sesuai dengan variabel atau permasalahan yang kelas II SMA.
akan dikaji. Kedua, berdasarkan teori-teori tersebut disusunlah
suatu definisi konsep yang menggambarkan tentang variabel E. Manfaat Penelitian
atau permasalahan yang dikaji. Ketiga, berdasarkan definisi Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan
konsep dibuatlah definisi operasioanl yang dapat menjabarkan berharga bagi:
domain atau aspek-aspek yang membentuk variabel tersebut, 1. Departemen Pendidikan Nasional RI sebagai bahan
atau yang mencerminkan karakteristik permasalahan yang pertimbangan dalam pengembangan materi pelajaran
sedang diteliti. Kempat, berdasarkan domain atau aspek-aspek bahasa Ingris untuk siswa kelas II SMA;
tersebut disusunlah sebuah kisi-kisi atau pedoman untuk 2. Departemen Pendidikan Nasional RI sebagai bahan
pembuatan butir-butir pernyataan, seperti berapa jumlah butir pertimbangan dalam penentuan buku teks bahasa
pernyataan yang dibutuhkan, dan apa jenis butir pernyataan Inggris mana yang dapat digunakan oleh siswa kelas II
yang digunakan. Kelima, berdasarkan kisi-kisi tersebut SMA;
dibuatlah sejumlah butir pernyataan dan perintah sesuai dengan 3. Penerbit buku-buku teks bahasa Inggris sebagai bahan
apa yang telah direncanakan. Keenam, ujicoba kuesioner yang pertimbangan dan perbandingan dalam penyusunan
dibuat untuk diketahui validitas dan reliabilitasnya. Ketujuh, buku-buku teks yang baru, dan penyempurnaan
revisi atau penggantian butir pernyataan berdasarkan hasil terhadap buku-buku teks bahasa Inggris yang sudah
ujicoba; dan penggandaan kuesinoer sesuai dengan kebutuhan. digunakan oleh siswa kelas II SMA di DKI Jakarta;
Adapun pengembangan instrumen berbentuk observasi atau 4. Guru-guru bahasa Inggris sebagai bahan pertimbangan
wawancara, hanya membutuhkan empat langkah, yakni kajian dalam penentuan buku teks bahasa Inggris mana yang
terhadap teori yang relevan, penyusunan definisi konseptual, dapat digunakan oleh siswa kelas II SMA; dan
definisi operasional, dan pedoman obeservasi atau wawancara. 5. Bagi para peneliti sebagai pijakan dalam
Berikut adalah contoh pengembangan kuesioner motivasi penyelenggaraan penelitian lanjutan mengenai buku-
berprestasi yang meliputi langkah-langkah berikut. buku teks bahasa Inggris untuk siswa kelas II SMA.
1. Kajian terhadap teori-teori terkait
2. Perumusan Definisi konseptual: F. Kajian Teoretis
Motivasi berprestasi adalah dorongan yang dimiliki Sesuai dengan permasalahan yang diajukan, terdapat
seseorang untuk melakukan sesuatu yang lebih baik beberapa hal yang perlu dibahas secara detail, yakni hakikat
daripada orang lain. buku teks bahasa, kriteria buku teks bahasa komunikatif,

44 105
Proposal Penelitian Bahasa & Sastra Proposal Penelitian Bahasa & Sastra

menimbulkan masalah besar bagi guru untuk menentukan buku 3. Perumusan definisi operasional:
teks bahasa Inggris mana yang benar-benar memenuhi kriteria Motivasi berprestasi adalah dorongan yang dimiliki
buku teks yang baik. Oleh karena itu, penelitian ini akan seseorang untuk melakukan sesuatu yang lebih baik
difokuskan pada kualitas buku teks bahasa Inggris untuk SMA daripada orang lain yang terbangun dari beberapa aspek,
kelas II yang banyak digunakan di beberapa SMA di Jakarta. seperti afektif, kognitif, konatif, behavioral, dan
spiritual.
C. Pertanyaan Penelitian 4. Pembuatan kisi-kisi:
Karena banyaknya buku teks bahasa Inggris yang beredar Tabel 3. Kisi-kisi Kuesioner Motivasi Berprestasi
di pasaran, penelitian ini akan dipusatkan pada sepuluh (10) NO DOMAIN INDIKATOR (+) (-) JML
Optimis di dalam menghadapi 2 2 4
buku teks yang banyak digunakan oleh SMA II di DKI Jakarta. berbagai masalah
Secara spesifik penelitian ini diarahkan pada hal-hal berikut. Antusias di dalam mengerjakan 2 2 4
1. Bagaimanakah tingkat keterbacaan buku-buku teks tugas-tugas atau pekerjaan
bahasa Inggris untuk siswa kelas II SMA di DKI A Affective Bertanggungjawab terhadap apa 1 2 3
Jakarta? yang telah dikerjakan
Bekerja keras untuk memperoleh 2 1 3
2. Bagaimanakah tingkat kesesuaian buku-buku teks hasil yang lebih baik daripada
bahasa Inggris untuk siswa kelas II SMA dengan orang lain
Kurikulum Berbasis Kompetensi tahun 2004? Memiliki rasa ingin tahu yang 2 2 4
3. Bagaimanakah kualitas buku-buku teks bahasa Inggris tinggi
untuk siswa kelas II SMA jika ditinjau dari kriteria Berusaha untuk menyelesaikan 2 2 4
B Cognitive
tugas-tugas belajar dengan baik
buku teks bahasa Inggris komunikatif? Menguasai bahan kuliah/belajar/ 2 1 3
4. Manakah di antara buku-buku teks bahasa Inggris pekerjaan secara komprehensif
untuk siswa kelas II SMA yang dianggap sebagai buku Berani mengambil resiko 2 2 4
teks yang lebih kualitas daripada buku-buku teks lain? Berusaha secara mandiri dan 2 1 3
C Conative tidak tergantung pada orang lain
Bersaing untuk memperoleh hal 2 2 4
D. Tujuan Penelitian
yang baik
Secara umum, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Meniru gaya atau cara belajar 2 0 2
kualitas buku-buku teks bahasa Inggris untuk siswa kelas II D Behavioral
orang-orang yang sukses
SMA yang digunakan di DKI Jakarta. Secara khusus, penelitian E Spiritual Memahami tujuan belajar/kuliah 1 1 2
tersebut berusaha untuk memperoleh data empiris mengenai: JUMLAH 22 18 40
1. tingkat keterbacaan buku-buku teks bahasa Inggris
untuk siswa kelas II SMA; 5. Penulisan butir-butir pernyataan
2. kesesuaian buku-buku teks bahasa Inggris untuk siswa Lingkarilah salah satu alternatif jawaban yang tersedia sesuai
kelas II SMA dengan kreiteria yang dipersyaratkan dengan pilihan anda.
SS: Sering Sekali; S: Sering;
oleh Kurikulum Berbasis Kompetensi tahun 2004; KK: Kadang-kadang; TP: Tidak Pernah

104 45
Proposal Penelitian Bahasa & Sastra Proposal Penelitian Bahasa & Sastra

Tentu saja, hal itu membuat pihak sekolah dan guru


1. Ketika sekolah melibatkan saya dalam tugas-tugas atau menghadapi dilemma besar untuk menentukan buku teks
pekerjaan besar yang penuh tantangan saya tetap optimistis
bahasa Inggris mana yang harus digunakan. Secara substansial,
dapat mengerjakannya. (SS/S/KK/TP)
2. Ketika saya mengahadapi masalah dalam belajar, seperti para penulis dan penerbit telah berusaha memenuhi kriteria
kesulitan dalam memahami teks berbahasa asing, saya tetap buku teks yang baik dengan memasukkan prinsip-prinsip KBK
optimistis dapat mengatasinya. (SS/S/KK/TP) tahun 2004 ke dalam buku teks yang mereka terbitkan, dan
3. Dalam kondisi yang sangat buruk, saya tidak memiliki materi ajar yang menarik dengan memberikan ilustrasi dan
optimistisme untuk menyelesaikan seluruh beban belajar yang
harus saya pikul. (SS/S/KK/TP)
gambar-gambar yang menawan. Di samping itu, penerbit juga
4. Jika saya menghadapi tugas atau pekerjaan yang tidak sesuai memberikan harapan-harapan finasial kepada para guru dan
dengan minat dan keinginan, saya tidak memiliki optimistisme sekolah jika buku teks yang mereka terbitkan digunakan
untuk menyelesaikan pekerjaan itu. (SS/S/KK/TP) sebagai buku wajib siswa.
5. Betapa pun berat tugas-tugas harian dan mingguan yang harus Kesulitan yang bersifat substansial inilah yang perlu
saya hadapi, saya tetap antusias dalam menjalaninya.
(SS/S/KK/TP)
segera dicarikan solusi terbaik, mengingat keberhasilan siswa
6. Saya tetap antusias dalam mengerjakan suatu pekerjaan untuk menguasai kompetensi juga ditentukan oleh kualitas
meskipun banyak halangan dan rintangan yang harus saya buku teks yang digunakan. Salah satu solusinya adalah
hadapi. (SS/S/KK/TP) penelitian terhadap isi buku-buku teks bahasa Inggris untuk
7. Karena sulitnya mencari bahan-bahan, saya menjadi tidak siswa SMA yang banyak beredar di pasaran. Penelitian ini
antusias dalam menjalankan kegiatan praktikum di
laboratorium. (SS/S/KK/TP)
perlu segera dilakukan untuk membantu guru-guru bahasa
8. Kurangnya koordinasi antara satu pihak dengan pihak lain Inggris SMA agar tidak terjebak pada masalah finansial, tetapi
menjadi-kan saya tidak antuasias dalam mengikuti seluruh secara arif dapat menentukan buku teks mana yang seharusnya
kegiatan OSIS yang sudah direncanakan. (SS/S/KK/TP) digunakan siswa dan sekolah.
9. Saya harus bertanggungjawab terhadap isi makalah, laporan,
atau tugas-tugas lain yang diberikan guru. (SS/S/KK/TP)
10. Ketika penyelesaian suatu pekerjaan tidak memuaskan, saya
B. Fokus Penelitian
tidak merasa perlu untuk mempertanggungjawabkannya. Pemberlakuan kurikulum berbasis kompetensi tahun
(SS/S/KK/TP) 2004 mengundang kompetisi baru untuk memenuhi salah satu
11. Terhadap suatu tugas yang dikerjakan secara berkelompok, sumber-sumber belajar bahasa Inggris yang dibutuhkan siswa,
saya tidak harus beranggungjawab terhadap apa pun hasilnya. yakni buku teks bahasa Inggris. Beberapa orang guru bahasa
(SS/S/KK/TP)
12. Saya akan berusaha sekeras mungkin untuk menyelesaikan
Inggris SMA bekerja sama dengan sama dengan para pakar dan
suatu pekerjaan supaya hasilnya maksimal dan lebih baik penerbit mencoba untuk membuat buku-buku paket bahasa
daripada pekerjaan orang lain (SS/S/KK/TP) Inggris untuk siswa. Maka, bagaikan jamur pada musim hujan
13. Saya berusaha sekuat tenaga untuk menyelesaikan setiap muncullah puluhan buku teks bahasa Inggris untuk siswa SMA
tugas yang diberikan guru supaya memperoleh hasil yang tanpa terkendali. Seluruh buku diakui dan diberi label oleh para
terbaik.
penulis dan penerbitnya sebagai buku teks bahasa Inggris yang
sesuai dengan KBK tahun 2004. Tentu saja kondisi seperti itu

46 103
Proposal Penelitian Bahasa & Sastra Proposal Penelitian Bahasa & Sastra

Berkenaan dengan matapelajaran bahasa Inggris di SMA, 14. Jika tidak ada imbalan yang menguntungkan, saya tidak
kesesuaian materi ajar yang termuat dalam buku teks bahasa mengerja-kan tugas-tugas sekolah atau rumah tangga secara
sungguh-sungguh. (SS/S/KK/TP)
Inggris dengan kurikulum juga merupakan hal yang tidak dapat
15. Untuk menambah pengetahuan dan memperluas wawasan,
ditawar-tawar lagi. Buku teks bahasa Inggris SMA harus saya senang mencari informasi dan pengetahuan lainnya
mencerminkan prinsip-prinsip pendekatan kebermaknaan melalui berbagai sarana, seperti internet, perpustakaan dan
dalam pembelajaran. Selain itu, kompetensi sebagai tujuan media cetak lainnya. (SS/S/KK/TP)
akhir harus mejadi landasan pengembangan materi ajar yang 16. Bila keterangan guru atau penjelasan dari buku tidak begitu
jelas, saya akan berusaha untuk memperoleh jawabannya
dapat memberikan pengalaman belajar yang berharga melalui berbagai sumber dan cara. (SS/S/KK/TP)
bagaimana menggunakan bahasa sasaran seara baik dan 17. Terhadap hal-hal baru yang berhubungan dengan apa yang
komunikatif. Melengkapi persyaratan buku teks bahasa Inggris sedang saya pelajari, saya tidak berupaya untuk memperoleh
yang baik, Harmer (1991: 257) mengatakan bahwa buku teks informasinya secara maksimal. (SS/S/KK/TP)
bahasa Inggris harus memuat isi yang up to date dan menarik. 18. Saya merasa puas dengan apa yang sudah saya ketahui,
sehingga tidak perlu lagi untuk mencari tahu hal-hal lain yang
Isi buku yang menarik tentunya dapat membantu siswa terkait dengan pengetahuan tersebut. (SS/S/KK/TP)
menjaga motivasi belajarnya tetap tinggi. 19. Sangat penting bagi saya untuk menyelesaikan pekerjaan
“Good text books often contain lively and interesting rumah sebaik mungkin sesuai dengan ketentuan yang telah
materials; they provide a sensible progression of dijelaskan guru atau buku. (SS/S/KK/TP)
language items, clearly showing what has to be learn and 20. Supaya dapat menyelesaikan suatu pekerjaan sebaik mungkin,
saya berupaya untuk mengikuti petunjuk pelaksanaannya.
in some cases summarizing what has been studied so that (SS/S/KK/TP)
students can revise grammatical and functional points 21. Meskipun memiliki persyaratan yang dibutuhkan, saya tidak
that they have been concentrating on”. membuat laporan pengamatan sebaik mungkin, tetapi asal
Sebagai respons dari pemberlakuan kurikulum berbasis terpenuhi kewajibannya saja. (SS/S/KK/TP)
kompetensi tahun 2004, dan untuk memenuhi sumber-sumber 22. Dalam kegiatan kelompok, saya tidak perlu menyelesaikan
tugas yang menjadi bagian saya sebaik mungkin, karena
belajar bahasa Inggris yang dibutuhkan siswa, beberapa orang anggota lain juga mengerjaknnya. (SS/S/KK/TP)
guru bahasa Inggris SMA bekerja sama dengan para pakar dan 23. Saya senang memperoleh pekerjaan dan tugas-tugas yang
penerbit mencoba untuk membuat buku-buku paket bahasa menuntut keterampilan tingkat tinggi. (SS/S/KK/TP)
Inggris untuk siswa. Maka, bagaikan jamur pada musim hujan 24. Jika saya tidak menguasai suatu pekerjaan, saya lebih senang
muncullah puluhan buku teks bahasa Inggris untuk siswa SMA berjuang terus untuk menguasainya daripada beralih pada
pekerjaan yang saya kuasai. (SS/S/KK/TP)
tanpa terkendali. Seluruh buku diakui dan diberi label oleh para 25. Terhadap hal-hal yang tidak menarik minat, saya tidak
penulis dan penerbitnya sebagai buku teks bahasa Inggris yang berusaha untuk menguasainya sebaik mungkin. (SS/S/KK/TP)
sesuai dengan KBK tahun 2004. Secara sengaja, mereka 26. Saya harus berani mencoba menggunakan cara-cara mutakhir
menuliskan frasa “sesuai dengan KBK tahun 2004” dengan untuk mengerjakan suatu pekerjaan bila cara-cara lama tidak
huruf berukuran besar dan berwarna menyolok. Kondisi seperti membuahkan hasil yang baik. (SS/S/KK/TP)
27. Jika kerja kelompok berjalan tidak efektif saya harus berani
itu diperburuk lagi dengan promosi langsung ke sekolah- menyampaikan gagasan dan ide-ide perbaikan kinerja
sekolah untuk menawarkan buku teks yang mereka terbitkan. kelompok. (SS/S/KK/TP)

102 47
Proposal Penelitian Bahasa & Sastra Proposal Penelitian Bahasa & Sastra

28. Jika saya mengalami kesulitan dalam operasi komputer, saya Di antara beberapa perangkat keras yang harus difasilitasi
berdiam diri saja tanpa berusaha untuk mengatasinya. oleh sekolah adalah buku teks. Buku teks dapat definisikan
(SS/S/KK/TP)
sebagai buku pelajaran yang memuat materi pelajaran sesuai
29. Karena takut salah, saya tidak berupaya untuk menggunakan
bahasa asing yang saya pelajari dengan mereka yang telah dengan pokok-pokok pelajaran yang harus disampaikan kepada
menguasainya. siswa. Menurut Bacon sebagaimana dikutip oleh Tarigan dan
30. Ketika mengerjakan pekerjaan rumah yang diberikan guru, saya Tarigan (1986: 22), “Buku teks adalah buku yang dirancang
lebih senang melaksanakannya secara individual/mandiri. buat penggunaan di kelas, dengan cermat disusun dan disiapkan
(SS/S/KK/TP)
31. Meskipun ada pembantu, saya tetap membersihkan kamar dan
oleh para pakar atau para ahli dalam bidang itu dan
ruang belajar secara mandiri. (SS/S/KK/TP) diperlengkapi dengan sarana-sarana pengajaran yang sesuai dan
32. Untuk keperluan penulisan laporan pengamatan, saya meminta serasi.” Sesuai dengan pengertian tersebut, buku teks memiliki
tolong seorang teman untuk mencarikan buku yang saya peran yang sangat besar di dalam penyelenggaraan kegiatan
butuhkan. (SS/S/KK/TP) belajar di dalam dan di luar kelas, karena buku teks dapat
33. Dengan kemampuan yang saya miliki, saya berusaha untuk
membuat laporan pengamatan lebih baik daripada apa yang
dianggap sebagai sumber utama materi pelajaran yang harus
dibuat teman-teman di kelas. (SS/S/KK/TP) disampaikan kepada siswa. Oleh karena itu, sekolah harus
34. Sebagai anggota panitia peringatan hari-hari besar agama, memfasilitasi ketersediaan buku teks sesuai dengan jumlah
saya akan bekerja lebih keras daripada anggota-anggota matapelajaran yang harus diambil siswa pada jenjang
lainnya. (SS/S/KK/TP) pendidikan tertentu, buku teks bahasa Inggris, Bahasa
35. Untuk meningkatkan pemahaman terhadap suatu pelajaran,
saya akan membaca buku-buku pelajaran sama seriusnya
Indonesia, matematika, IPS, atau Agama.
dengan teman-teman. (SS/S/KK/TP) Supaya fungsinya dapat berjalan dengan baik, seluruh
36. Jika saya memperoleh kesempatan untuk memimpin suatu buku teks harus memenuhi beberapa kriteria tertentu. Salah
acara, saya akan melakukannya seperti apa yang telah satunya adalah kesesuaiaan antara materi ajar yang terkandung
dilakukan teman-teman. (SS/S/KK/TP) dalam buku teks dengan silabus atau kurikulum yang sedang
37. Saya senang membaca biografi tokoh-tokoh dunia, dan ingin
melakukan apa yang telah diperbuat unbtuk kepentingan umat.
berlaku. Dengan kata lain, buku teks harus memuat seluruh
(SS/S/KK/TP) materi ajar yang disajikan berdasarkan prinsip-prinsip
38. Sebagai seorang muslim, saya senang mengikuti dan sebagaimana yang diisyaratkan oleh silabus atau kurikulum.
menyontoh pola pikir shabat-shabat nabi. (SS/S/KK/TP) Mengenai kriteria tersebut, Tarigan dan Tarigan (1986: 22)
39. Supaya bermanfaat di kemudian hari, saya berusaha mengatakan bahwa buku teks ditulis untuk digunakan di
menjadikan tujuan hidup sebagai pedoman bagi seluruh
kegiatan yang saya lakukan sekarang. (SS/S/KK/TP)
sekolah dan sekolah mempunyai kurikulum. Karena itu tidak
40. Untuk membaca buku-buku atau karya-karya ilmiah, saya tidak ada pilihan lain bahwa buku teks harus relevan dengan
tidak perlu menentukan apa tujuan yang ingin saya capai. kurikulum yang berlaku”. Buku teks yang relevan tentu saja
(SS/S/KK/TP) dapat membantu siswa mengembangkan potensi yang dimiliki
untuk memperoleh kompetensi yang diharapkan; sedangkan
6. Ujicoba kuesioner buku teks yang tidak relevan akan menjauhkan siswa dari
7. Revisi dan penggandaan kompetensi yang seharusnya dikuasai.

48 101
Proposal Penelitian Bahasa & Sastra Proposal Penelitian Bahasa & Sastra

Guru tidak lagi menjadi seorang figur sentral yang menentukan


segalanya dalam penyelenggraan kegiatan belajar, tetapi ia
berfungsi sebagai seorang fasilitator yang memfasilitasi
kegiatan belajar siswa. Posisi sentral guru digantikan oleh
siswa. Siswa menjadi acuan dan orientasi di dalam menetukan
6
berbagai aspek pembelajaran yang dikembangkan guru.
Perubahan orientasi tersebut esensi dari pendekatan yang ANALISIS DATA
diterapkan dalam KBK 2004, yang biasa disebut dengan
pendekatan kebermaknaan seperti tertuang di dalam Garis-
garis Besar Pengajaran, bahwa “Kurikulum Berbasis
Kompetensi menerapkan pendekatan kebermaknaan sebagai
pendekatan pembelajaran” (Diknas, 2003: 6).
Beberapa konsep penting lain dalam pendekatan A. Jenis-Jenis Data
kebermaknaan adalah bahan pelajaran dan kegiatan belajar Analisis data merupakan salah satu langkah kritis yang
menjadi lebih bermakna jika berhubungan dengan kebutuhan, sangat menentukan bagaimana masalah yang telah dirumuskan
pengalaman, minat, dan masa depan siswa. Oleh karena itu harus dijawab. Analisis data dapat diartikan sebagai proses
faktor-faktor tersebut harus dijadikan pertimbangan pengolahan data terkumpul dengan menggunakan berbagai cara
pengambilan keputusan dalam pengajaran dan pembelajaran dan strategi, baik yang memanfaatkan statistika maupun yang
agar lebih bermakna bagi siswa. Dengan memperoleh bahan tidak memanfaatkan statistika sehingga dapat ditemukan
belajar yang sesuai dengan kebutuhan, minat, dan masa depan, pemecahan masalah yang tepat dan akurat. Statistika,
siswa menjadi lebih termotivasi untuk menguasai kompetensi- umumnya, diperlukan jika data yang diperoleh merupakan data
kompetensi yang diharapkan. kuantitatif atau numerik; sedangkan model analisis
Pemberlakukan kurikulum berbasis kompetensi nonstatistika digunakan jika data yang diperoleh merupakan
melahirkan beberapa tuntutan besar, baik yang berbentuk data kualitatif. Oleh karena itu, agar dapat menentukan apakah
perangkat lunak maupun perangkat keras. Tuntutan yang analisis statistika atau nonstatistika yang akan digunakan,
berbentuk perangkat lunak mengarah pada ketersediaan aturan peneliti harus mengetahui jenis data apa yang dimiliki.
atau sistem yang mengendalikan seluruh aspek administratif, Terdapat lima kelompok data yang perlu diketahui sesuai
akademik, dan kepemimpinan yang mengarah pada tercapainya dengan sudut pandangnya yang berbeda. Berdasarkan
efektifitas dan efesiensi penyelenggaraan kegiatan belajar. penggunaan statistik dalam analisisnya data dapat dibedakan
Sebaliknya, tuntutan yang bersifat perangkat keras lebih menjadi data kuantitatif dan kualitatif (deskriptif). Data
mengarah pada ketersediaan fasilitas-fasilitas belajar yang kuantitatif membutuhkan cara-cara atau rumus-rumus statistik
memadai, seperti laboratorium bahasa, laboratorium IPA, tertentu untuk mengelohnya sehingga hasilnya dapat digunakan
laboratorium komputer, alat perga, perpustakaan, dan buku untuk menguji hipotesis; sebaliknya, data kualitatif tidak
teks. memerlukan statistik-statistik tersebut, tetapi membutuhkan

100 49
Proposal Penelitian Bahasa & Sastra Proposal Penelitian Bahasa & Sastra

model analisis kualitatif sesuai dengan pendekatan yang A. Latar Belakang


digunakan. Sesuai dengan sifatnya, data dapat dibedakan Selama tiga tahun belakangan dunia pendidikan nasional
menjadi data diskrit dan kontinum. Data diskrit adalah data telah banyak mengalami perubahan yang sangat signifikan,
yang berdiri sendiri atau saling pisah yang tidak saling seperti pengesahan Undang-Undang Sistem Pendidikan
bergantung antara satu dengan lainnya, seperti jenis-jenis salak, Nasional, dan perubahan kurikulum 1994 dengan kurikulum
suku bangsa, dan nyamuk; sedangkan data kontinum adalah 2004. Perubahan-perubahan tersebut dimaksudkan untuk
data yang membentuk subuah kontinum, seperti derajat memperbaiki dan meningkatkan kualitas pendidikan nasional,
temperatur, ukuran panjang, dan usia. Adapun bila ditinjau dari sehingga seluruh peserta didik dapat berperan aktif dalam
skala pengukuran yang digunakan, data dapat dibedakan pembangunan bangsa dan negara agar tidak tertinggal jauh dari
menjadi empat, yakni data nominal, ordinal, interval, dan ratio. negara-negara maju.
Data nominal adalah data yang diperoleh berdasarkan proses Perubahan kurikulum 1994 dengan kurikulum 2004
pengelompokan yang bersifat deskrit dan saling pisah antara merupakan hal yang harus dilakukan dan takterelakkan.
satu kategori dan kategori lainnya, seperti jenis kelamin, status Kurikulum 1994 yang berbasis konten tidak mampu mengikuti
perkawainan, dan jenis pekerjaan. Data ordinal adalah data dan menjawab perubahan-perubahan global yang begitu cepat.
yang dikelompokkan berdasarkan urutan atau jenjang dalam Dalam kurikulum 1994 para peserta didik dipandang sebagai
atribut tertentu dari yang tertinggi sampai terendah, seperti kertas putih yang perlu dihiasi dengan sejumlah ilmu
ranking siswa dalam pelajaran bahasa Inggris, peringkat pengetahuan dan keterampilan tanpa mempertimbangkan
seseorang dalam lomba baca puisi, dan urutan peserta dalam apakah ilmu pengetahuan dan keterampilan tersebut sesuai
lomba lari. Data interval adalah data yang diperoleh melalui dengan kondisi global saat ini atau tidak. Akibatnya, terjadi
pengukuran yang memiliki standar sama yang membuahkan ketidaksesuaian antara apa yang dipelajari di sekolah-sekolah
hasil berbeda antara satu dan lainnya, seperti nilai mahasiswa dengan apa yang terjadi pada dunia kerja dan pembangunan
dalam matakuliah struktur, skor IQ, dan TOEFL. Data ratio bidang-bidang kehidupan lainnya. Berbeda dengan kurikulum
adalah data yang proses kuantifikasinya mempunyai nol 1994, kurikulum 2004 yang berbasis kompetensi, menempatkan
mutlak, seperti ukuran voltase listrik, dan derajat dalam peserta didik pada proses perkembangan yang berkelanjutan
kompas. Selanjutnya, dilihat dari jumlah kelompok dari mana dan memandang seluruh aspek kepribadian, sebagai suatu
data diperoleh, data dapat dibedakan menjadi tiga, yakni data pemekaran terhadap potensi-potensi bawaan seseorang sesuai
berasal dari satu kelompok, dua kelompok, dan banyak dengan kesempatan belajar yang ada dan diberikan oleh
kelompok. Data satu kelompok adalah data yang diperoleh dari lingkungan. Kurikulum 2004 tidak menjejali peserta didik
subjek yang berasal dari satu kelompok, seperti skor pre-test dengan informasi-informasi yang tidak relevan dengan potensi
dan post test mahasiswa dalam matakuliah Agama. Data dua yang dimiliki, tetapi mengasah potensi-potensi tersebut
kelompok adalah data yang diperoleh dari subjek yang berasal sedemikian rupa, sehingga peserta didik memiliki kompetensi-
dari dua kelompok yang berbeda, seperti skor bahasa Inggris kompetensi tertentu yang dapat digunakan untuk berkompetisi
yang diperoleh mahasiswa dari kelas ekperimen dan kelas dalam mengahadapi dunia global. Oleh karena itu, pendekatan
kontrol. Data banyak kelompok adalah data yang diperoleh dari dalam penyelenggaraan kegiatan belajar pun harus disesuaikan.

50 99
Proposal Penelitian Bahasa & Sastra Proposal Penelitian Bahasa & Sastra

subjek yang berasal dari beberapa kelompok yang berbeda.


Terakhir, data dapat juga dibedakan berdasarkan jumlah
variabel yang dikaji, yakni univariat, bivariat, dan multivariat.
10 Data univariat adalah data yang diperoleh dari satu variabel
penelitian; data bivariat adalah data yang berasal dari dua

PROPOSAL variabel berbeda dalam penelitian, dan data multivariat adalah


data yang berasal dari banyak variabel dalam penelitian.
Selengkapnya, bagaimana data dibedakan berdasarkan
PENELITIAN beberapa sudut pandangnya dapat dilihat pada diagram berikut.

ANALISIS ISI D
A
T
A

Penggunaan
Pengukuran

Kelompok

Variabel
Statistik

Jumlah
Skala

Asal
Data
Sifat
CONTOH PROPOSAL
PENELITIAN ANALISIS ISIS

Multi-Variat
Kuantitatif

Kelompok

Kelompok

Kelompok
Deskriptif

Univariat
Kontinus
Nominal

Bivariat
Interval

Banyak
Ordinal

Diskrit
Ratio

Satu

Dua
TINGKAT KETERBACAAN, KUALITAS, DAN
Diagram 4. Jenis-jenis Data
KESESUAIAN BUKU TEKS BAHASA INGGRIS
UNTUK SISWA KELAS II SMA DENGAN
B. Analisis Kuantitatif
KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI
Analisis data kuantitatif dalam penelitian sering kali
dilakukan dengan memanfaatkan statistika deskriptif atau
inferensial. Statistika deskripstif digunakan bila peneliti ingin
TIM PENELITI mengetahui gambaran umum tentang data yang dimiliki
sehingga lebih mudah dibaca dan lebih bermakna. Analisis
deskriptif ini dapat dilakukan secara numerik dengan

98 51
Proposal Penelitian Bahasa & Sastra Proposal Penelitian Bahasa & Sastra

menghitung rata-rata, standar deviasi, atau frekuensi; atau Workshop Kurikulum Berbasis Kompetensi UIN Syrif
secara grafis dengan memaparkan data dalam bentuk gambar Hidayatullah Jakarta pada tanggal 17-19 Juli 2003 di
atau diagram. Cisarua.
Brown, H. Douglas, Principles of Language Learning and
Berkaitan dengan analisis statistik inferential, peneliti Teaching. Englewood Cliffs: Prentice Hall Regents,
harus dapat menentukan statistik apa yang harus digunakan jika 1994.
hipotesis yang harus diuji berkaitan dengan taraf hubungan Brumfit, Christopher Language and Literature Teaching: From
antara dua variabel atau lebih; atau berkaitan dengan hubungan Practice to Principle. Oxford: Pergamon Press Ltd.,
kausalitas antara satu variabel dengan variabel lainnya. Yang 1985.
pertama menuntut penggunaan statistik regresi dan korelasi, Dubin, Fraida dan Elite Olshtain, Course Design. Cambridge:
seperti Spearman Brown, Product Moment Correlation, dan Cambridge University Press, 1986.
Ellis,Rod The Study of Second Language Acquisition. Oxford:
biserial point. Yang kedua menuntut penggunaan statistik, OUP, 1994.
seperti uji-t, chi-square, dan analisis varians. Selain itu, Hadely, Alice Ommagio. Teaching Language in Context.
penggunaan berbagai jenis statistika tersebut dapat dilakukan Boston: Heinle and Heinle Publisher, 1994.
secara manual atau komputerisasi, seperti program SPSS dan Huda, Nuril Language learning and Teaching: Issues and
Excell. Trends. Malang: IKIP Malang Publisher, 1999.
Hymes, D. H. “On Communicative Competence,” The
Communicative Approach to Language Teaching, eds. C.
C. Analisis Kualitatif J. Brumfit dan K. Johnson. Oxford: OUP, 1979.
Sebaliknya, data yang tidak memerlukan analisis statistik Kartono, Giri, “Kedudukan dan Fungsi Bahasa Asing di
harus dianalsis secara kualitatif berdasarkan metode, teori-teori Indonesia,” Politik Bahasa Nasional 2, ed. Amran Halim.
atau pendekatan-pendekatan yang relevan, seperti pendekatan Jakarta: PN Balai Pustaka, 1981
historis, sosiologis, psikologis, dan pendekatan tekstual. Lightbown, Patsy M. dan Nina Spada, How Languages are
Berkaitan dengan penelitian sastra, teori-teori dan pendekatan- learned. Oxford: OUP, 1993.
pendekatan yang sering digunakan, antara lain adalah: Munby, John Communicative Syllabus Design. Cambridge:
CUP, 1978.
1. Pendekatan Biografis Nunan, David Language Teaching Methodology. London:
Pendekatan biografis merupakan studi yang sistematis Prentice Hall International Ltd., 1991
mengenai proses kreativitas pengarang yang dianggap sebagai Suwito, Kebijakan yang Diperlukan Dalam Penerapan
asal-usul karya sastra. Sebuah karya sastra dianggap relatif Kurikulum Berbasis Kompetensi. Makalah yang
sama dengan maksud, niat, pesan, dan bahkan tujuan-tujuan disampaikan pada Warkshop Kurikulum Berbasis
tertentu pengarang. Oleh karena itu, riwayat hidup pengarang Kompetensi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, pada
menjadi pusat kajian dengan mengaitkannya dengan karya tanggal 17-19 Juli 2003 di Cisarua.
sastra yang dihasilkan. Pengalaman dan perjalan hidup
pengarang dari masa kecil hingga dewasa menjadi bagian yang
takterpisahkan dari proses kreativitas untuk memproduksi karya
sastra.

52 97
Proposal Penelitian Bahasa & Sastra Proposal Penelitian Bahasa & Sastra

menyelenggarakan pembelajaran bahasa Inggris berbasis 2. Pendekatan Sosiologis


kompetensi. Berbeda dengan pendekatan biografis, pendekatan
sosiologis mengedepankan aspek masyarakat dalam kajian
H. Waktu dan Tempat Penelitian karya sastra, dengan proses pemahaman mulai dari masyarakat
Penelitian ini direncanakan berlangsung selama delapan ke individu di mana karya sastra dianggap sebagai milik
bulan yang dibagi dalam dua tahap. Tahap pertama yang masyarakat. Pendekatan sosiologis didasari oleh hubungan
digunakan untuk melakukan penelusuran teori-teori dan hakiki antara karya sastra dan masyarakat dengan asumsi dasar,
pencarian model sementara pembelajaran bahasa Inggris yakni a) karya sastra dihasilkan oleh pengarang; b) pengarang
berbasis kompetensi dilakukan di Jakarta dari bulan Juni itu sendiri adalah anggota masyarakat; c) pengarang
sampai dengan Agustus 2005. Tahap kedua yang digunakan memanfaatkan kekayaan yang ada dalam masyarakat, dan d)
untuk pencarian data empiris di seluruh PTAIN, analisis data, hasil karya sastra itu sendiri dimanfaatkan kembali oleh
dan penulisan laporan dilaksanakan pada bulan September 2005 masyarakat.
sampai Januari 2006.
3. Pendekatan Psikologis
BULAN
Berbeda dengan pendekatan beografis yang lebih
NO KEGIATAN menekankan pada aspek perjalan hidup pengarang, pedekatan
JUN JUL AGS SEP OKT NOV DES JAN
1 Persiapan x x x psikologis lebih memperhatikan aspek psikologis pengarang.
2 Pengumpulan data x x x Karya sastra dianggap sebagai hasil aktivitas penulis, yang
3 Analisis data x sering dikaitkan dengan gejala-gejala kejiwaan, seperti: obsesi,
4 Penulisan laporan x kontemplasi, kompensasi, sublimasi, bahkan sebagai neurosis.
5 Seminar x Sampai saat ini teori yang paling relatif lebih banyak digunakan
dalam pendekatan psikologis adalah psikologi Sigmund Freud
I. Biaya Penelitian (1856—1939). Menurutnya, semua gejala mental bersifat tak
Penelitian ini direncanakan menelan biaya sebesar Rp. sadar yang tertutup oleh alam kesadaran. Dengan adanya
50.000.000,- (Lima pululh juta rupiah). Rincian biaya dapat ketakseimbangan, ketaksadaran menimbulkan dorongan-
tidak diberikan. dorongan yang memerlukan kenikmatan, yang disebut libido.
Karena proses kreatif dianggap sebuah kenikmatan yang
J. Daftar Kepustakaan memerlukan pemuasan, maka proses tersebut dianggap sejajar
Anonymous, Operant Conditioning, http://www.gwu.edu/tip/ dengan libido. Teori yang dikembangkan Freud mencakup tiga
skinner. html., tanggal 1 Maret 2003.
Anonymous, Conditions of Learning, http://www.gwu.edu/- hal, yakni Id, Ego, dan Super Ego. Id berkaitan dengan
tip/gagne. html., tanggal 1 Maret 2003. dorongan-dorongan primitif yang harus dipuaskan, seperti
Anonymous, Experiential Learning, http://www.gwu.edu/-tip/ libido. Id dengan demikian merupakan kenyataan subjektif
rogers.html., tanggal 1 Maret 2003. primer, dunia batin sebelum individu memiliki pengalaman
Azra, Azyumardi, Kebijakan Kurikulum UIN Menuju tentang dunia luar. Ego bertugas untuk mengontrol Id, dan
Universitas Riset. Makalah yang disampaikan pada Super Ego yang berisi kata hati yang mengendalikan ego.

96 53
Proposal Penelitian Bahasa & Sastra Proposal Penelitian Bahasa & Sastra

4. Pendekatan Historis 1. Metode


Pendekatan historis memfokuskan kajiannya pada aspek Penelitian ini merupakan penelitian eksploratif yang
kesejarahan karya sastra yang diteliti, sejarah yang berusaha untuk mengembangkan model pembelajaran
melatarbelakangi penyiptaan dan penulisan karya sastra. bahasa Inggris berbasis kompetensi di PTAIN secara induksi
Pendekatan historis berusaha menguak dan membuka tabir berdasarkan teori-teori relevan, dan studi lapangan ke
hubungan antara karya sastra dengan karya-karya lain, dan beberapa perguruan tinggi.
bagaimana perubahan-perubahan yang terjadi pada karya sastra
2. Analisis Data
berkenaan dengan perjalan waktu. Berdasarkan indikator Data verbal dan nonnumerik lainnya yang berkaitan
sejarah dan sastra, beberapa masalah yang menjadi objek dengan penyusunan model pembelajaran bahasa Inggris
sasaran pendekatan historis antara lain adalah: a) perubahan
berbasis kompetensi dianalisis secara kualittif berdasarkan
karya sastra dengan bahasanya sebagai akibat proses transfer teori-terori formal yang mendasarinya.
dari satu generasi, seperti tradisi lisan dan penerbitan ulang; b)
fungsi dan tujuan karya sastra pada saat pertama kali 3. Pengambilan Data
dihasilkan; c) peran sosial pengarang pada saat menulis; dan d) Penelitian ini memanfaatkan diri peneliti sebagai
representasi karya sastra sebagai wakil tradisi zamannya. instrumen penelitian untuk menggali data verbal dan
nonnumerik lainnya yang berkaitan dengan penyusunan
5. Pendekatan Strukturalisme model pembelajaran bahasa Inggris berbasis kompetensi
Pendekatan ini diilhami oleh linguistik struralisme yang
melalui berbagai cara, seperti observasi, wawancara, dan
memusatkan perhatian pada hubungan sinkronik unsur-unsur kuesioner. Peneliti terlibat secara langsung dalam kegiatan
bahasa. Hubungan sinkronik tersebut dapat bersifat horizontal observasi ke beberapa perguruan tinggi untuk melihat
(sintagmatik) atau vertikal (asosiatif). Dalam kajian karya
kegiatan belajar bahasa Inggris yang dikembangkan dosen
sastra, aspek sintagmatik terwujud dalam upaya pemahaman yang bersangkutan. Untuk melengkapi data yang diperoleh
kata berdasarkan relasinya dengan kata-kata yang muncul
peneliti juga melakukan wawancara dengan dosen-dosen
sebelum dan sesudahnya. Dengan kata lain, relasi horizontal bahasa Inggris, dan sebagai umpan balik peneliti juga
berupaya memaknai bahasa berdasarkan hubungan antarunsur
menyebarkan kuesioner kepada mahasiswa. Selain itu,
dalam suatu unit bahasa, seperti kalimat, klausa, dan frasa, peneliti juga mengumpulkan berbagai dokumen yang
sehingga dapat dipahami apa makna yang sebenarnya. Adapun
berkaitan dengan penyelenggaraan pembelajaran bahasa
relasi vertikal terwujud dalam pemilihan sinonim atau antonim Inggris berbasis kompetensi sebagai bahan pelengkap,
suatu kata. Perbedaan makna kata bisa dipahami bila kata yang
sehingga data yang dibutuhkan benar-benar lengkap dan
dimaksudkan diganti dengan antonim atau sinominya. Jadi,
memadai.
relasi vertikal ini tidak tidak terkait secara langsung dengan
aspek kaedah yang mendasari unit bahasa tertentu, tetapi lebih 4. Unit Analisis
pada relasi makna. Selain unsur-unsur bahasa, pendekatan Sesuai dengan permasalahan yang dikaji, penelitian ini
strukturalisme juga memperhatikan unsur-unsur instrinsik memanfaatkan seluruh perguruan tinggi agama Islam negeri
lainnya, seperti plot, setting, dan apa makna yang terkandung yang ada di Indonesia, khususnya perguruan tinggi yang

54 95
Proposal Penelitian Bahasa & Sastra Proposal Penelitian Bahasa & Sastra

afektif, seperti sikap, minat, dan motivasi siswa, Nunan (1991: dalam sebuah karya sastra. Secara singkat dapat dikatakan
234) menjelaskan sebagai berikut. bahwa pendekatan strukturalisme hanya mencoba mengkaji
Proponents of this methods believe that if learners can be karya sastra dari sudut pandang unsur intrinsiknya saja.
encouraged to adopt the right attitudes, interest and
6. Pendekatan Strukturalisme Dinamik
motivation in the target language and culture, as well as
Pendekatan strukturalisme dinamik merupakan
in the learning environment in which they find penyempurnaan dan pengembangan dari strukturalisme yang
themselves, then successful learning will occur, and that
lebih menekankan pada unsur-unsur intrinsik karya sastra.
if these affective factors are not right, then no set of Pendektan strukturalisme dinamik membuka peluang untuk
techniques is likely to succeed. mengkaji aspek-aspek ekstrinsik karya sastra, seperti aspek
Kedua pandangan tersebut makin memperjelas, di samping
sosiologis, antropologis, atau aspek-aspek lain sehingga
aspek kognitif, aspek afektif, seperti sikap, minat, dan motivasi pemahaman karya sastra menjadi lebih komprehensif.
juga merupakan bagian yang menentukan dalam proses
pembelajaran bahasa kedua atau asing. Sikap positif terhadap 7. Pendekatan Strukturalisme Genetik
bahasa sasaran, umpamanya, merupakan pijakan awal yang Pendekatan strukturalisme genetik merupakan kajian
banyak berpengaruh terhadap tinggi rendahnya motivasi siswa karya sastra yang memusatkan perhatian pada aspek struktur
di dalam mempelajari bahasa sasaran. Tinggi rendahnya sikap dan asal-usul karya satra. Pendekatan ini merupakan
positif menunjukkan tinggi rendahnya motivasi siswa dalam pengembangan dari pendekatan strukturalisme dengan
belajar. Oleh karena itu, materi dan kegiatan pembelajaran di menambahkan aspek-aspek sosial dan bahkan antropologis
dalam kelas harus disusun dengan mempertimbangkan minat dalam kajian karya sastra. Dalam pendekatan ini karya sastra
dan keinginan seluruh siswa agar mereka mudah termotivasi dianggap sebagai karya pengarang dan sekaligus sebagai
dan tertarik dalam belajar. Dubin dan Olshtain (1986: 14) kenyataan sejarah yang mengkondisikan munculnya karya
menegaskan sebagai berikut. tersebut. Jadi, analisis karya sastra berdasarkan pendekatan
Positive attitudes towards the language will reflect a high tersebut tidak hanya terfokus pada relasi sinkronik unsur-unsur
regard and appreciation of both the language and the bahasa yang digunakan, tetapi juga mencakup beberapa aspek
culture it represents. Positive attitudes towards the lain, seperti unsur instrinsik karya sastra, latarbelakang
acquisition process will reflect high personal motivation pengarang, dan latar belakang sosial dan sejarah masyarakat di
for learning the language, a feeling of self-fulfillment and mana penulis berada. Jadi, pendekatan strukturalisme genetik
success and an overall enthusiasm about the language mengkaji karya sastra dari aspek intrinsik dan ektrinsiknya,
course. sekaligus aspek-aspek lain yang berhubungan dengan asal-usul
bagaimana karya sastra dihasilkan.
G. Metodologi Penelitian 8. Teori Interteks
Metodologi penelitian ini meliputi beberapa aspek Analisis karya sastra dengan menggunakan teori interteks
penting dalam penelitian, seperti metode, analisis data, bertujuan untuk menggali secara maksimal makna-makna yang
pengambilan data, dan unit analisis. terkandung dalam sebuah teks. Kajian ini dilakukan dengan

94 55
Proposal Penelitian Bahasa & Sastra Proposal Penelitian Bahasa & Sastra

cara menemukan hubungan-hubungan bermakna di antara dua Keterangan di atas mempertegas bagaimana besarnya peran
teks atau lebih dalam masa yang sama atau berbeda. Hubungan- kognisi di dalam pembelajaran bahasa asing. Selain itu,
hubungan bermakna tersebut dapat berbentuk saling pandangan tersebut juga menunjukkan bahwa seorang individu
mendukung, menentang, atau melengkapi sehingga pemahaman tidak menerima masukan dari luar dirinya secara pasif, tetapi
terhadap karya sastra benar-benar komprehensif. Selain itu, harus secara aktif mengelola masukan tersebut sebagai pijakan
kajian interteks tidak hanya melibatkan dua atau beberapa teks untuk pengembangan lebih lanjut.
sejenis, seperti novel dengan novel, puisi dengan puisi, dan Berbeda dengan dua teori terdahulu, teori belajar bahasa
drama dengan drama; tetapi juga teks-teks yang taksejenis, humanisme memandang individu tidak saja dari sudut
seperti novel dengan puisi, puisi dengan drama, atau drama kognitifnya, tetapi juga dari aspek afektif dan hubungannya
dengan puisi. dengan kehidupan sosial di sekitarnya. Oleh karena itu, di
dalam pembelajaran bahasa individu harus diperlakukan
9. Teori Feminisme
sebagai makhluk yang utuh seca-ra fisik, intelektual, dan
Esensi dari teori feminisme adalah persamaan hak,
kedudukan, dan status antara perempuan dann laki-laki dalam emosional sehingga mampu mengembangkan kemampuan
dirinya secara aktif menuju proses perubahan yang diharapkan.
berbagai bidang kehidupan, seperti bidang sosial, politik,
pendidikan, dan ekonomi. Perempuan tidak lagi menjadi Pandangan demikian diharapkan dapat menjadi pegangan bagi
para guru agar dapat menumbuhkan sikap positif siswa
subordinat laki-laki, tetapi berada pada posisi yang sejajar dan
tidak berbeda. Mereka dapat bekerjasama untuk menjalankan terhadap bahasa yang sedang dipelajari, dan menyelaraskan
pembelajaran dengan keinginan, dan minat siswa. Dengan kata
fungsi-fungsi sosial mereka, atau bahkan berlomba-lomba
lain, aspek kognitif dan aspek afektif siswa harus diperhatikan
secara adil dan terbuka untuk mendapatkan posisi yang selama
ini dikuasai laki-laki, sehingga terjadilah keseimbangan peran secara seimbang bila guru menginginkan pembelajaran bahasa
yang dikembangkan berhasil dengan baik. Berkenaan dengan
dan fungsi antara kedua belah pihak. Berdasarkan teori ini,
kajian bahasa dan sastra dapat diarahkan pada upaya masalah ini, Brumfit (1985: 79) menegaskan sebagai berikut.
Humanistic teachers see language learning as something
penelaahan masalah-masalah yang masih bersifat deskriminatif.
Berkaitan dengan bahasa, umpamanya, kajian ini bisa which must engage the whole person, not as something
purely intellectual; they recognize that their students are
difokuskan pada bentuk-bentuk bahasa mana yang masih
bersifat deskriminatif; sedangkan dalam bidang sastra kajian ini people like themselves, with emotional and spiritual
needs as well as intellectual ones, people who can
dapat ditekankan pada masalah-masalah yang berkaitan dengan
tema, karakter, ataupun hal-hal lain yang masih mengarah pada contribute to their own learning, who are not the passive
ketidaksamaan hak antara perempuan dan laki-laki. recipients of someone else’s teaching.
Berdasarkan pandangan tersebut dapat dipahami bahwa dalam
pembelajaran bahasa seorang siswa akan berhasil bila
diperlakukan sebagai manusia seutuhnya, tidak hanya secara
kognitif tetapi juga secara afektif sehingga mampu mengelola
masukan secara kreatif. Mengenai peranan penting aspek

56 93
Proposal Penelitian Bahasa & Sastra Proposal Penelitian Bahasa & Sastra

cognitive view, language learning is treated as skills


learning, anologous to learning how to ride bicycle or
play a violin, although probably more complex (Ellis,
1994: 295).
Dalam pemerolehan bahasa pertama, kemampuan
7
kognitif ini merupakan kemampuan bawaan yang dimiliki oleh
setiap individu untuk memperoleh bahasa pertama. Chomsky PROPOSAL
menamai kemampuan itu dengan alat pemerolehan bahasa
(language acquisition device) yang digambarkan sebagai
“kotak hitam” yang memuat kaidah-kaidah kebahasaan yang
berlaku secara universal terhadap semua bahasa.
Chomsky originally referred to this special ability as A. Pengertian
being based on language acquisition device (LAD). This Salah satu kegiatan penting sebelum pelaksanaan
device was often described as an imaginative ‘black box’ penelitian adalah penyusunan proposal penelitian. Proposal
which exists somewhere in the brain. This ‘black box’ dapat dikatakan sebagai rencana penelitian yang berisikan
which is thought to contain all and only the principles gambaran menyeluruh mengenai penelitian yang akan
which are universal to all human language prevent the dilakukan. Tentu saja proposal harus memuat unsur-unsur
child from going off on lots wrong trails in trying to penting penelitian, seperti latar belakang, perumusan masalah,
discover the rules of the languages (Lightbown dan metode, dan analisis data, sehingga penelitian yang akan
Spada, 1993: 8). dilakukan benar-benar dapat tergambarkan. Proposal disusun
Berkenaan dengan pembelajaran bahasa asing, salah satu berdasarkan bentuk penelitian yang akan dilaksanakan.
pandangan yang menempatkan kemampuan kognitif pada Penelitian kuantitatif memiliki model proposal yang berbeda
posisi yang sangat strategis disebut dengan hipotesis konstruksi dengan penelitian kualitatif. Meskipun demikian secara
kreatif (creative construction hypothesis) yang dianggap substantif, kedua proposal tersebut tidak berbeda karena
memiliki kesamaan dengan alat pemerolehan bahasa. Dengan keduanya harus mampu menggambarkan apa dan bagaimana
hipotesis konstruksi kreatif itu, seseorang mampu melahirkan penelitian akan dilakukan. Umumnya proposal harus memuat
bentuk-bentuk bahasa yang variatif meskipun hanya dibekali latar belakang penelitian, batasan masalah, perumusan masalah,
dengan kosakata dan kaidah bahasa yang tidak terlalu banyak. signifikansi, tujuan, kajian teoretis, dan metodologi penelitian,
Rather, it was believed that language development could waktu dan tempat penelitian.
be characterized by rule governed creativity. With a finite
number of grammatical rules and a limited vocabulary, B. Unsur-unsur Proposal
we can create an infinite number of sentences, many of Berikut ini akan dijelaskan secara ringkas unsur-unsur
which may never have been uttered before (Nunan, 1991: proposal untuk penelitian kuantitatif dan kualitatif yang sering
233). digunakan untuk penulisan skripsi, tesis, disertasi, dan lain-lain.

92 57
Proposal Penelitian Bahasa & Sastra Proposal Penelitian Bahasa & Sastra

1. Latar Belakang mengenai pola kalimat bahasa Inggris S + Modalitas + Verba,


Latar belakang berisikan paparan alasan kenapa para siswa diminta untuk memberikan beberapa contoh secara
penelitian itu perlu dilakukan. Tentu saja pada bagian ini perlu lisan (stimulus); dan pujian guru (penguatan) terhadap contoh
dijelaskan kesenjangan antara suatu kondisi yang diharapkan kalimat yang benar (respons) menjadikan mereka menguasai
dan kondisi yang ditemui di lapangan. Biasanya, penjelasan ini dan terbiasa dengan pola kalimat tersebut.
disertai dengan kajian teoretis ringkas untuk memperkuat Berdasarkan kedua contoh di atas, dapat dipahami bahwa
asumsi-asumsi yang muncul, seperti bagaimana kesenjangan itu kedua bentuk pembelajaran, baik verbal, seperti ilmu
terjadi, dan bagaimana memperoleh jawaban sementara dari pengetahuan dan bahasa maupun non-verbal, seperti tingkah
masalah yang akan diteliti. Berdasarkan penjelasan tersebut laku, terjadi melalui suatu proses yang sama, yakni
akan tampak secara jelas alasan kuat kenapa penelitian itu perlu pembentukan kebiasaan. Mengenai hal itu, Lightbown dan
dilaksanakan. Spada (1993: 23) mengatakan:
According to behaviorists, all learning, whether verbal or
2. Batasan Masalah non-verbal, takes place through the same underlying
Batasan masalah atau fokus penelitian (dalam istilah process, habit formation. Leaners receive linguistic input
penelitian kualitatif) berisikan penjelasan mengenai ruang from speakers in their environment, and positive
lingkup penelitian. Penelitian perlu dibatasi agar jelas apa yang reinforcement for their correct repititions and imitations.
seharusnya diteliti sehingga menjadi lebih terfokus dan tidak As a result, habits are formed.
melebar pada hal-hal yang tidak perlu diteliti. Penelitian dapat Teori belajar bahasa yang kedua adalah kognitivisme
dibatasi oleh beberapa aspek, seperti dimensi waktu, tempat, yang menolak pandangan teori belajar bahasa behaviorisme
dan aspek bidang kajian. Dimensi waktu berkaitan dengan yang cenderung menempatkan individu sebagai seorang yang
pembatasan masa atau periode kapan penelitian dilakukan atau menerima segala masukan dari luar secara pasif. Sebaliknya,
berhubungan dengan periodisasi suatu peristiwa. Dimensi teori belajar bahasa kognitivisme memandang individu dengan
tempat berhubungan dengan tempat penyelenggaraan penelitian kemampuan kognitifnya sebagai orang yang aktif dan kreatif
atau tempat terjadinya peristiwa yang sedang diteliti. Adapun mengelola segala masukan dari luar dirinya. Dengan
bidang kajian berhubungan dengan pemusatan masalah pengetahuan yang dimiliki, seseorang dapat memahami,
penelitian pada bidang-bidang yang lebih spesifik sesuai menerapkan, atau melakukan kemampuan kognitif lainnya
dengan keahlian peneliti. untuk mengelola berbagai masukan guna mendapatkan
pengetahuan dan informasi baru. Pandangan seperti itu tidak
3. Perumusan Masalah saja berlaku pada pembelajaran ilmu pengetahuan dan
Perumusan masalah merupakan pernyataan masalah teknologi, tetapi juga berlaku pada pemerolehan bahasa
penelitian sesuai dengan batasan masalah yang telah dibuat. pertama dan pembelajaran bahasa kedua atau asing.
Perumusan masalah merupakan pijakan dasar kenapa dan Language learning engages the same cognitve systems –
bagaimana penelitian itu dilaksanakan. Tidak ada perumusan perception, memory, problem solving, information
masalah berarti tidak ada penelitian. Oleh karena itu, processing – as learning other types of knowledge. In a

58 91
Proposal Penelitian Bahasa & Sastra Proposal Penelitian Bahasa & Sastra

dapat terpenuhi bila para mahasiswa mampu mengasosiasikan perumusan masalah harus dinyatakan sejelas mungkin,
dan merekonstruksi antara pengetahuan yang baru dengan yang sehingga apa yang seharusnya diteliti dapat dipahami.
lama, sehingga mereka dapat merasakan bahwa sesuatu yang Perumusan masalah dapat dinyatakan dalam kalimat berita
baru dipelajarinya mempunyai manfaat bagi diri mereka. As yang disusun dalam paragraf yang koheren sehingga apa yang
new information is learned, the organization of existing ingin dikaji tetap dengan mudah dapat ditangkap dan dipahami.
information might have to be changed, or reconstructed to Selain itu, perumusan masalah dapat juga diungkapkan melalui
accommodate what is new. … Meaningful learning, on the beberapa kalimat tanya yang menggambarkan masalah-masalah
other hand, is relatable to what one already knows and thus yang akan dikaji. Perumusan masalah dalam penelitian
can be easily integrated into one’s cognitive structure. Dengan kualitatif biasanya disebut dengan pertanyaan penelitian.
kata lain, bahan pelajaran yang akan diberikan kepada Perumusan masalah dalam penelitian kuantitatif tidak berubah
mahasiswa harus dipilih dan disusun berdasarkan fungsi-fungsi sejak awal hingga akhir penelitian; sedangkan pertanyaan
komunikatif bahasa, bukan berdasarkan struktur bahasa yang penelitian dalam penelitian kualitatif dapat berkembang dan
akan dipelajarinya. Selanjutnya, bahan-bahan tersebut dikemas berubah seiring dengan perkembangan yang terjadi pada saat
dalam kegiatan pemebelajaran yang berorientasi pada pengambilan data. Pada awal penelitian, umpamanya, masalah
kompetensi yang diinginkan dengan melihat teori-teori belajar yang dikaji adalah X, tetapi setelah data diperoleh masalah
bahasa. penelitian berubah menjadi Y.
3. Teori Belajar Bahasa
Secara umum teori-teori belajar bahasa yang diadopsi dan 4. Tujuan
Tujuan penelitian merupakan sasaran atau target yang
digunakan dalam kegiatan pembelajaran bahasa dapat
dibedakan menjadi tiga, yaitu teori belajar behaviorisme, ingin dicapai peneliti di dalam penelitian yang dilakukannya.
Tujuan harus dirumuskan dengan jelas dan spesifik supaya
kognitivisme, dan humanisme. Esensi utama dari teori belajar
behaviorisme adalah hubungan antara stimulus dan respons. penelitian menjadi terfokus dan tidak kehilangan arah. Oleh
karena itu, tujuan harus diselaraskan dan disesuaikan dengan
Hubungan antara stimulus dan respons inilah yang mendasari
terjadinya seluruh bentuk pembelajaran baik verbal maupun perumusan masalah. Bila problem dalam masalah penelitian
berkaitan dengan hubungan antara satu variabel dan variabel
nonverbal. Seorang anak kecil, umpamanya, akan mengetahui
bagaimana cara berpakaian yang benar setelah ia melakukannya lain, tujuan penelitian yang ingin dicapai tentunya untuk
mengetahui dan membuktikan bentuk hubungan antara
berulang-ulang dan mendapatkan pujian dari ibunya. Pujian
yang diberikan ibunya (penguatan) terhadap usaha anaknya keduanya. Bila problem dalam masalah penelitian berkaitan
yang telah mencoba berpakian secara mandiri (respons) atas dengan pengaruh atau efektifitas cara membaca tertentu
terhadap apresiasi puisi, tujuan penelitian yang ingin dicapai
perintah ibunya (stimulus), menjadikan anak tersebut terbiasa
berpakian secara benar. Di dalam pembelajaran bahasa, tentunya untuk membuktikan pengaruh atau efektifitas cara
tersebut. Dengan kata lain, bila problem dalam perumusan
bentuk hubungan antara stimulus dan repons ini dapat
digunakan untuk pendalaman struktur bahasa Inggris. masalah berkenaan dengan X, tujuan penelitian juga harus
berkaitan dengan X.
Umpamanya, setelah diberikan penjelasan yang cukup

90 59
Proposal Penelitian Bahasa & Sastra Proposal Penelitian Bahasa & Sastra

5. Manfaat Penelitian misalnya: I teach English everyday dan *She is having a big
Manfaat penelitian berisikan paparan mengenai car. Aspek yang kedua berhubungan dengan kemampuan untuk
keuntungan-keuntungan apa yang dapat diberikan penelitian mengahasilkan bentuk-bentuk bahasa yang layak (feasibility).
kepada masyarakat sebagai bagian dari upaya peningkatan taraf Suatu kalimat yang terdiri dari beberapa kata dapat saja
kehidupan. Umumnya, manfaat penelitian dapat dibedakan dianggap benar secara gramatikal, tetapi bila dikaji dari sisi
manjadi manfaat teoretis dan praktis. Manfaat teoretis proses bagaimana kalimat itu dibuat atau dihasilkan, maka
berhubungan dengan sumbangsih hasil penelitian terhadap kalimat tersebut bisa saja dianggap tidak layak, misalnya *The
pengembangan teori keilmuan yang terkait; sedangkan manfaat mouse the cat the dog the man the woman married beat chased
praktis berkenaan dengan sumbangsih penelitian yang dapat ate had a white tail. Jadi kelayakan di sini lebih erat kaitannnya
dirasakan oleh masyarakat secara langsung. dengan proses bagaimana kalimat itu dihasilkan oleh akal
pikiran seseorang. Aspek yang ketiga berkaitan dengan
6. Kajian Teoretis kemampuan untuk menghasilkan bentuk-bentuk bahasa yang
Kajian teoretis berisikan paparan mengenai teori-teori tepat dan sesuai dengan konteksnya (appropriateness),
yang relevan dengan perumusan masalah atau pertanyaan misalnya *my baby is funny. Suatu kalimat bisa saja dianggap
penelitian. Jika dalam penelitian terdapat tiga problem yang layak dan benar secara gramatikal, tetapi kalimat tersebut
harus dikaji, maka kajian teoretis paling tidak harus membahas kurang atau bahkan tidak tepat. Aspek yang terakhir
ketiga problem tersebut. Pada penelitian kuantitatif, kajian teori berhubungan dengan apakah makna yang terkandung dalam
diperlukan sebagai pijakan dalam perumusan hipotesis dan suatu kalimat itu benar-benar terjadi atau tidak (whether or not
pengembangan isntrumen penelitian; sedangkan pada penelitian something is in fact done). Suatu kalimat dapat saja layak,
kualitatif, kajian teori diperlukan sebagai pijakan dalam tepat, dan benar secara gramatikal, tetapi tidak terjadi, misalnya
pengembangan instrumen dan pijakan dalam pelaksanaan *The king of America visited Indonesia last year.
penelitian.
2. Pendekatan Kebermaknaan
Pendekatan kebermaknaan dalam pembelajaran bahasa
7. Metodologi Penelitian merupakan pendekatan yang berorientasi pada kebermaknaan
Metodologi penelitian merupakan seperangkat prinsip-
bahan pelajaran dan kegiatan pembelajaran. Kebermaknaan
prinsip yang mendasari bagaimana penelitian itu dilakukan. bahan pelajaran mengacu pada bahan pelajaran yang berupa
Bagian ini berisikan penjelasan mengenai metode penelitian,
unit-unit bahasa yang didasari oleh makna. Jadi, makna atau
analisis data, variabel, hipotesis, dan pengambilan data. pesan apa yang terkandung dalam bahasa merupakan bagian
a. Metode Penelitian yang terpenting dalam berbahasa itu sendiri. Maknalah yang
Metode penelitian merupakan gambaran mengenai menentukan bentuk bahasa, bukan bentuk bahasa yang
jenis dan bentuk penelitian yang akan digunakan dalam menentukan makna. Adapun kebermaknaan kegiatan
penelitian. Penentuan jenis dan bentuk penelitian tergantung pembelajaran mengacu pada relevansi kegiatan pembelajaran
juga pada perumusan masalah dan tujuian penelitian. Jika dengan tujuan yang ingin dicapai (Huda, 1999: 93). Menurut
penelitian bertujuan untuk melihat hubungan antara dua Hadely (1994: 56-7), kebermaknaan dalam belajar bahasa itu

60 89
Proposal Penelitian Bahasa & Sastra Proposal Penelitian Bahasa & Sastra

ketidakberartian kemampuan linguistik bila tidak ditunjang variabel atau lebih, metode penelitian yang digunakan
oleh kemampuan untuk menyesuaikan bentuk-bentuk bahasa adalah metode korelasional; sebaliknya jika penelitian
dengan seluruh masukan informasi baik yang bersifat bertujuan untuk melihat pengaruh atau efek suatu variabel
linguistik maupun paralinguistik. terhadap variabel lainnya, maka metode yang digunakan
Communicative competence may be defined as the ability adalah eksperimen. Adapun dalam penelitian kualitatif,
to function in a truly communicative setting, that is in a metode-metode yang sering digunakan antara lain adalah
dynamic exchange in which linguistic competence must deskriptif, historis, eksploratif atau naturalistik. Jadi,
adapt itself to the total informational input, both metode penelitian yang akan digunakan ditentukan oleh
linguistic and paralinguistic of one or more interlocutors tujuan dan perumusan masalah penelitian.
(Hadley, 1994: 4).
b. Analisis Data
Posisi kemampuan linguistik sebagai salah satu unsur Analisis data berkaitan dengan cara bagaimana data
kemampuan komunikatif juga diutarakan oleh Munby. Dalam
yang terkumpul dianalisis untuk dijadikan landasan dalam
pandangannya, selain kemampuan linguistik, kemampuan penafsiran hasil penelitian. Analisis data dapat dibedakan
komunikatif mencakup kemampuan-kemampuan lain, seperti
menjadi dua, yakni analisis data kuantitatif dan kualitatif.
kemampuan retorik, kemampuan interpretatif, dan pemahaman Analisis data kuantitatif berkenaan dengan penggunaan
makna ujaran berdasarkan konteks yang melatarbelakanginya.
statistik-statistik tertentu untuk pengujian hipotesis yang
It seems clear that communicative competence includes telah ditentukan, seperti statistik korelasi, uji-F, uji-t, Chi-
the ability to use linguistic forms to perform
square, dan lain-lain. Adapun analisis data kualitatif
communicative acts and to understand the communicative
berkaitan dengan kajian secara kritis dan tajam terhadap data
functions of sentences and their relationship to other kualitatif yang ditinjau dari berbagai macam sudut pandang
sentences. This happens at the level of discourse and
berlandaskan pendekatan atau teori-teori yang relevan.
involves interalia, knowledge of rhetorical rules of use
that governs the patterning of such acts, the interpretative c. Hipotesis Penelitian
strategies of the language users and also contextual Umumnya, hipotesis penelitian hanya terdapat pada
meaning of utterances (Munby, 1978: 26). penelitian kuantitatif; sedangkan pada penelitian kualitatatif
Secara jelas beberapa pandangan tersebut menunjukkan hipotesis penelitian terumuskan secara implisit pada
bahwa selain kemampuan linguistik ada beberapa kemampuan pertanyaan penelitian yang berfungsi sebagai acuan kerja
atau faktor lain yang turut membangun kemampuan pelaksanaan penelitian. Dengan kata lain, dalam penelitian
komunikatif seseorang. Mengenai hal ini, Hymes (1979: 14) kuantitatif, kegiatan penelitian ditujukan pada upaya
berpandangan bahwa kemampuan komunikatif itu terbentuk pengujian atau pembuktian teori atau hipotesis; sebaliknya,
oleh empat aspek atau kemampuan yang terpadu. Aspek yang dalam penelitian kualitatif seluruh kegiatan penelitian
pertama berkenaan dengan kemampuan untuk menghasilkan diarahkan pada penemuan teori atau hipotesis. Dalam
dan membedakan bentuk-bentuk bahasa yang gramatikal atau penelitian kuantitatif, hipotesis penelitian merupakan
tidak gramatikal (whether or not something is possible), jawaban sementara mengenai problem yang telah ditetapkan
dalam perumusan masalah. Jawaban sementara yang

88 61
Proposal Penelitian Bahasa & Sastra Proposal Penelitian Bahasa & Sastra

diturunkan dari kerangka teori bisa bersifat positif (hipotesis kebiasaan berpikir dan bertindak. Kebiasaan berpikir dan
alternatif) atau negatif (hipotesis nol) yang dapat bertindak secara konsisten dan terus menerus dapat
dirumuskan secara statistik dan verbal. Masalah penelitian memungkinkan seseorang untuk menjadi kompeten, dalam arti
yang berbunyi “apakah ada hubungan antara IQ dengan memiliki pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai dasar untuk
kemampuan apresiasi puisi kontemporer bahasa Inggris” melalukukan sesuatu (Suwito, 2003).
melahirkan hipotesis penelitian sebagai berikut. Hipotesis Berkaitan dengan Program Studi Bahasa Inggris,
nol berbunyi tidak ada hubungan yang berarti antara IQ komptensi yang diharapkan dikuasai mahasiswa adalah
dengan kemampuan apresiasi puisi kontemporer bahasa bagaimana menggunakan bahasa Inggris sesuai dengan konteks
Inggris; sedangkan hipotesis alternatif berbunyi ada komunikasinya. Kemampuan tersebut biasanya disebut dengan
hubungan yang berarti antara IQ dengan kemampuan kemampuan komunikatif. Huda (1999: 93) mengatakan bahwa
apresiasi puisi kontemporer bahasa Inggris. kemampuan komunikatif merupakan kemampuan untuk
menggunakan bahasa Inggris untuk komunikasi dalam situasi
d. Variabel Penelitian
Variabel penelitian merupakan salah satu ciri yang yang sebenarnya. Mahasiswa, dalam hal ini, tidak dituntut
untuk menghasilkan bentuk-bentuk bahasa yang benar secara
harus dipenuhi oleh penelitian kuantitatif. Variabel
penelitian yang diturunkan dari hipotetsis, dapat dikatakan gramatikal saja; tetapi justru diharapkan dapat memiliki
kemampuan untuk menggunakan bentuk-bentuk bahasa
sebagai ciri-ciri yang bersifat variatif yang dimiliki
responden yang biasanya menjadi fokus dalam penelitian, tersebut sesuai dengan tujuan komunikasi atau untuk
mengungkapkan fungsi-fungsi bahasa yang ingin disampaikan.
seperti kemampuan apresiasi puisi kontemporer mahasiswa.
Penguasaan kemampuan komunikatif secara benar tidak
Kemampuan apresiasi puisi kontemporer yang berbeda
antara seorang mahasiswa dengan mahasaiswa lainnya hanya tertumpu pada kemampuan linguistik saja, tetapi juga
mencakup kemampuan lain yang mengarahkan seseorang untuk
itulah yang dinamakan dengan variabel. Secara umum,
variabel penelitian dapat diklasifikasikan menjadi dua, yakni memilih bentuk-bentuk bahasa mana yang sesuai dengan
konteksnya. Kemampuan ini biasanya disebut dengan
variabel bebas dan terikat. Variabel bebas berarti variabel
yang mempengaruhi variabel terikat; atau terjadinya kemampuan pragmatik yang memungkinkan seseorang untuk
melakukan interaksi komunikatif secara lebih efektif. Ellis
perubahan dalam variabel terikat banyak ditentukan oleh
variabel bebas. Variabel penelitian lebih banyak ditemukan (1994: 13) mengatakan:
Communicative competence includes the knowledge the
dalam penelitian kuantitatif daripada kualitatif.
speaker-hearer has of what constitutes appropriate as
e. Pengambilan Data well as correct language behavior and also of what
Pengambilan data merupakan tahapan penelitian yang constitutes effective language behavior in relation to
terpusatkan pada upaya-upaya pengambilan data yang particular communicative goals. That is, it includes both
dibutuhkan dalam penelitian. Pengambilan data ini meliputi linguistic and pragmatic knowledge.
pengembangan instrumen dan cara pengambilan data. Meskipun tidak dinyatakan secara explisit sebagai
Instrumen penelitian berhubungan dengan alat ukur yang kemampuan pragmatik, pandangan lain juga mengisyaratkan
digunakan untuk mendapatkan data yang diperlukan.

62 87
Proposal Penelitian Bahasa & Sastra Proposal Penelitian Bahasa & Sastra

4. merumuskan peran mahasiswa dalam kegiatan Instrumen penelitian terdiri dari dua jenis, yakni tes dan
belajar bahasa Inggris berbasis kompetensi; nontes. Instrumen yang berbentuk tes digunakan untuk
5. merumuskan peran bahan ajar dalam mendapatkan informasi yang berhubungan dengan
penyelenggaraan kegiatan belajar bahasa Inggris kemampuan kognitif dan psikomotorik responden, seperti
berbasis kompetensi; dan kemampuan membaca, IQ, kecepatan lari, atau daya tahan
6. mengembangkan prosedur dan teknik-teknik tubuh; sedangkan instrumen yang berbentuk nontes
pengajaran yang harus dikembangkan dalam kegiatan digunakan untuk mendapatkan data yang berkaitan dengan
belajar bahasa Inggris berbasis kompetensi. kemampuan afektif responden, seperti sikap atau pandangan
mengenai suatu masalah. Khusus untuk penelitian kualitatif,
E. Manfaat Penelitian diri peneliti sendiri relatif lebih banyak berfungsi sebagai
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi khazanah instrumen penelitian mengingat keterlibatan peneliti secara
keilmuan dalam bidang pengajaran bahasa Inggris berbasis langsung dalam pengambilan data menjadikan informasi
kompetensi, sehingga dapat memperkaya pola-pola pengajaran yang diterima lebih bermankna. Dengan kata lain peneliti
bahasa Inggris sebagai bahasa asing pada umunya. Secara sendirilah yang lebih tahu terhadap data yang akan diambil.
khusus penelitian ini dapat dijadikan, oleh semua pihak terkait, Selain pengembangan instrumen, hal lain yang perlu
sebagai pijakan dalam pengambilan keputusan dan diperhatikan adalah cara bagaimana data diambil dengan
penyelenggarakan pembelajaran bahasa Inggris berbasis instrumen yang telah dibuat. Pada bagian ini perlu dijelaskan
kompetensi di perguruan tinggi agama Islam negeri dan swasta secara prosedural bagaimana data diambil, siapa saja yang
di Indonesia. terlibat di dalamnya, dan bagaimana situasinya.
f. Populasi dan Sampel
F. Kajian Teoretis Populasi dan sampel berkaitan dengan entitas atau orang
Pada bagian ini, terdapat tiga hal yang perlu dibahas, yang terlibat dalam penelitian. Populasi berarti keseluruhan
yakni pengertian kompetensi berbahasa, pendekatan
entitas yang mencakup siapa atau apa saja kepadanya hasil
kebermaknaan, dan teori belajar bahasa. penelitian itu digeneralisasikan; sedangkan sampel
1. Kompetensi Berbahasa merupakan sebagian anggota populasi yang menjadi subjek
Secara umum, kurikulum berbasis kompetensi penelitian atau yang terlibat dalam penelitian. Ada beberapa
berorientasi pada hasil dan dampak yang diharapkan muncul cara yang dapat digunakan untuk menentukan sampel,
pada diri peserta didik melalui serangkaian pengalaman belajar seperti random, purposive, cluster, systematic, atau snowball
yang bermakna, dan keragaman yang dapat dimanifestasikan sampling.
sesuai dengan kebutuhan. Secara singkat dapat dikatakan
g. Unit Analisis
bahwa kurikulum itu menekankan hasil atau kompetensi apa
Unit analisis ini tidak muncul pada penelitian
yang harus dikuasai mahasiswa bila telah menyelesaikan kuantitatif, tetapi lebih populer dalam penelitian kualitatif.
studinya. Kompetensi dapat diartikan sebagai pengetahuan,
Unit analisis merupakan keseluruhan entitas dengan seluruh
keterampilan, dan nilai-nilai dasar yang direfleksikan dalam unsur terkaitnya yang menjadi fokus kajian dalam penelitian.

86 63
Proposal Penelitian Bahasa & Sastra Proposal Penelitian Bahasa & Sastra

Unit analisis ini bisa berupa personal baik individual dikembangkan menjadi beberapa pertanyaan peneltian yang
maupun kolektif, nonpersonal, atau institusional. Jika lebih spesifik, yakni:
pertanyaan penelitian berbunyi “bagaimanakah peran Sutan 1. Bagaimanakah silabus matakuliah bahasa Inggris
Takdir Ali Syahbana dalam pembangunan sastra Indonesia yang harus dikembangkan sebagai bentuk
setelah kemerdekaan Republik indonesia”, maka unit implementasi kurikulum berbasis kompetensi?
analisnya adalah Sutan Takdir Ali Syahbana itu sendiri. Jika 2. Bagaimanakah kegiatan belajar bahasa Inggris yang
penelitian berkaitan dengan kesalahan gramatikal yang harus dikembangkan sesuai dengan prinsip-prinsip
dibuat mahasiswa dalam penulisan skripsi bahasa Inggris, kurikulum berbasis kompetensi?
maka unit analisisnya adalah seluruh skripsi mahasiswa 3. Bagaimanakah peran dosen di dalam
yang ditetapkan subjek dalam penelitian. Namun, apabila penyelenggaraan kegiatan belajar bahasa Inggris
masalah penelitian berhubungan dengan bagaimana suatu berbasis kompetensi?
lembaga pendidikan menyelenggarakan kegiatan 4. Bagaimanakah peran mahasiswa dalam kegiatan
pendidikan, maka unit analisisnya adalah lembaga belajar bahasa Inggris berbasis kompetensi?
pendidikan itu secara keseluruhan. 5. Bagaimanakah peran bahan ajar dalam
penyelenggaraan kegiatan belajar bahasa Inggris
8. Waktu dan Tempat berbasis kompetensi?
Waktu dan tempat berkaitan dengan dimensi waktu dan 6. Bagaimanakah prosedur dan teknik-teknik
tempat penelitian diselenggarakan. Dimensi waktu pengajaran yang harus dikembangkan dalam kegiatan
menunjukkan masa kapan penelitian itu dilasanakan dan belajar bahasa Inggris berbasis kompetensi?
periodisasinya; sedangkan dimensi tempat menunjukkan lokasi
tempat penelitian itu dilaksanakan. Berkenaan dengan waktu D. Tujuan Penelitian
penyelenggaraannya, kegiatan penelitian dapat direncanakan Sesuai dengan pertanyaan penelitian tersebut, tujuan
secara bertahap, yang meliputi persiapan, pengumpulan data, umum yang ingin dicapai adalah pengembangan model
pengolahan data, analisis, penulisan laporan, dan seminar, yang pembelajaran bahasa Inggris berbasis kompetensi di PTAIN.
masing-masing dapat memuat beberapa kegiatan yang lebih Secara khusus, penelitian ini bertujuan untuk:
rinci. 1. mengembangkan silabus matakuliah bahasa Inggris
yang sesuai dengan prinsip-prinsip kurikulum
Tabel 4. Jadual Kegiatan Penelitian berbasis kompetensi;
BULAN
NO KEGIATAN 2. mengembangkan kegiatan belajar bahasa Inggris
JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL
1 Persiapan yang sesuai dengan prinsip-prinsip kurikulum
2 Pengumpulan data berbasis kompetensi;
3 Analisis data 3. merumuskan peran dosen di dalam penyelenggaraan
4 Penulisan laporan kegiatan belajar bahasa Inggris berbasis kompetensi;
5 Seminar

64 85
Proposal Penelitian Bahasa & Sastra Proposal Penelitian Bahasa & Sastra

tidak banyak tergantung pada stimulus dari luar, tetapi lebih 9. Biaya
banyak melibatkan akal pikiran dan inisiatif seseorang itu Biaya juga merupakan kompenen perencanaan penelitian
sendiri. Akal pikiran, dalam hal ini perkembangan kognitifnya, yang harus dipertimbangkan secara masak agar penelitian dapat
merupakan pijakan utama di dalam penyelenggaraan kegiatan dilaksanakan sesuai dengan harapan yang diinginkan.
pembelajaran (Anonymous/gagne, 2003: 1). Adapun teori Komponen pembiayaan yang harus diperhatikan mencakup
belajar Humanisme memandang bahwa pembelajaran itu honor/upah, transportasi, alat-alat, bahan-bahan, alat tulis dan
merupakan suatu proses alamiah dimana seseorang dengan kantor, akomodasi dan konsumsi, dan biaya takterduga lainnya.
sifat-sifatnya, baik sebagai mahluk individual maupun sosial,
memiliki keterlibatan yang aktif di dalam penentuan proses 10. Daftar Kepustakaan
kehidupan yang dilaluinya. Pembelajaran tidak hanya Daftar kepustakaan memuat seluruh bahan-bahan
dipengaruhi oleh faktor-faktor dari dalam diri seseorang, tetapi referensi yang digunakan dalam penyusunan proposal. Bahan-
juga oleh faktor–faktor dari luar yang berasal dari masyarakat. bahan referensi tersebut diambil dari berbagai sumber dan
Pembelajaran akan menjadi lebih bermakna bila sesuai dengan publikasi terkini. Kelengkapan referensi ini akan menunjang
minat dan keinginan seseorang yang banyak dipengaruhi oleh kelayakan penelitian untuk dilaksanakan.
kehidupan sosialnya. Dengan kata lain, pembelajar harus
diperlakukan sebagai mahkluk yang utuh secara fisik, mental,
dan intelektual (Anonymous/rogers, 2003: 1).

B. Fokus Penelitian
Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi dalam
bentuk kegiatan pembelajaran di PTAIN menimbulkan persepsi
dan penafsiran yang beragam, sehingga muncul banyak model
yang kurang atau bahkan tidak merefleksikan nilai-nilai yang
terkandung dalam kurikulum. Oleh karena itu, Penelitian ini
akan dikonsentrasikan pada upaya peneemuan model
pembelajaran bahasa Inggris berbasis kompetensi yang dapat
dijadikan ukuran standar bagi PTAIN dalam penyelenggaraan
kegiatan pembelajaran atau perkuliahan.

C. Pertanyaan Penelitian
Sesuai dengan fokus penelitian di atas, maka pertanyaan
penelitian yang utama adalah “Bagaimanakah model
pembelajaran bahasa Inggris berbasis kompetensi yang dapat
dikembangkan di PTAIN?”. Selanjutnya pertanyaan tersebut

84 65
Proposal Penelitian Bahasa & Sastra Proposal Penelitian Bahasa & Sastra

perkuliahan yang efektif dan efisien yang berbasis pada


kompetensi yang diharapkan dikuasi mahasiswa.
Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi dalam
8 bentuk kegiatan pembelajaran atau perkuliahan masih
menimbulkan banyak persepsi dan penafsiran, sehingga belum

PROPOSAL dapat dihasilkan suatu standar yang dapat dijadikan acuan


penilaian keberhasilan program studi khususnya dalam
penyelenggaraan pembelajaran dan perkuliahan bagi
PENELITIAN mahasiswa. Dosen masih dihadapkan pada usaha-usaha
pencarian bentuk atau model pembelajaran yang dapat
KORELASIONAL mengakomodasi nilai-nilai dan harapan yang terdapat pada
kurikulum tersebut.
Untuk mengeliminir kekeliruan implementattif itu, perlu
ditemukan solusi yang tepat. Salah satunya adalah
Pengembangan Model Pembelajaran Bahasa Inggris Berbasis
Kompetensi. Model pembelajara ini menggunakan pendekatan
kebermaknaan (Meaningfulness Approach) yang
CONTOH PROPOSAL mengedepankan aspek kebermaknaan bahan pelajaran dan
PENELITIAN KORELASI kebermaknaan kegiatan pembelajaran (Huda, 1999: 142-3).
Bahan pelajaran dipilih dan digradsi sesuai dengan kebutuhan
mahasiswa yang disampaikan melalui kegiatan pembelajaran
yang bermakna yang tidak hanya mengandalkan aspek hafalan
HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI, saja. Selain itu model pembelajaran berbasis kompetensi ini
PEMAHAMAN SILANG BUDAYA, DAN KEMAMPUAN juga harus didasarkan oleh tiga teori belajar bahasa, yakni
KOMUNIKATIF BAHASA INGGRIS Kognitivisme, Behaviorisme, dan Humanisme.
SISWA SMAN DI JAKARTA Teori belajar Behaviorisme memandang bahwa
pembelajaran merupakan perubahan pada prilaku seseorang
yang tampak sebagai akibat dari pengalamannya berinteraksi
dengan lingkungan. Terjadinya pembelajaran disini lebih
banyak tergantung pada pihak luar yakni lingkungan sekitar,
TIM bukan pada diri seseorang itu sendiri (Anonymous/Skinner,
2003: 1). Berbeda dengan teori belajar Behaviorisme, Teori
belajar Kognitivisme menekankan keterlibatan aktif akal pikiran
dalam kegiatan pembelajaran. Terjadinya pembelajaran di sini

66 83
Proposal Penelitian Bahasa & Sastra Proposal Penelitian Bahasa & Sastra

beberapa semester di perguruan tinggi, para lulusan perguruan A. Latar Belakang Masalah
tinggi masih belum dapat menunjukkan kemampuan berbahasa Pada era global ini, peranan bahasa Inggris dalam
Inggris lisan dan tulisan secara baik. Mahasiswa cenderung berbagai aspek kehidupan menjadi lebih dominan dan sangat
menggunakan waktu sebagai ukuran keberhasilan bukan penting. Penggunaan bahasa tersebut menyentuh dalam dunia
kompetensi. Mahasiswa yang mampu mengumpulkan lebih ilmu, teknologi, perdagangan, politik, kebudayaan, dan
banyak angka kredit dalam waktu yang relatif lebih singkat hubungan antarnegara, baik secara bilateral maupun
dianggap sebagai mahasiswa yang berhasil (Azra, 2003). multilateral. Dalam kehidupan sehari-hari, umpamanya,
Pengumpulan angka kredit dan durasi waktu belajar yang seseorang selalu bersinggungan dengan bahasa itu, baik melalui
menjadi ukuran standar keberhasilan mahasiswa merupakan media cetak, seperti koran, majalah, jurnal dan buku-buku
dampak dari kurikulum yang berlaku selama ini. ilmiah lainnya; media elektronik seperti televisi, radio, internet;
Pemberlakuan Kurikulum Berbasis Kompetensi di maupun melalui interaksi komunikatif langsung dengan orang
perguruan tinggi melalui SK Mendiknas No. 045/2002 asing yang menggunakan bahasa tersebut.
merupakan awal perubahan arah kebjikan dalam Memperhatikan peranan tersebut, pemerintah Indonesia
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran di perguruan tinggi. memberikan prioritas utama terhadap bahasa Inggris untuk
Berdasarkan Kurikulum Berbasis Kompetensi inilah kegiatan dipelajari atau dikembangkan sebagai bahasa asing. Sebagai
pembelajaran dan perkuliahan diarahkan pada hasil atau bahasa asing, bahasa Inggris tidak dapat digunakan sebagai
kemampuan apa yang harus dimiliki mahasiswa setelah alat komunikasi dalam kegiatan pemerintahan, pendidikan,
menyelesaikan perkuliahannya. Mahasiswa diharapkan dapat politik, dan bidang-bidang lain yang melibatkan masyarakat
memperoleh kemampuan-kemampuan atau kompetensi secara luas. Meskipun demikian, pengajaran bahasa tersebut
tertentu sesuai dengan bidang keahliannya. Kompetensi dapat tetap dilaksanakan secara optimal agar tujuan matapelajaran
diartikan sebagai tindakan cerdas dan penuh tanggungjawab tersebut tercapai. Adapun tujuan utama pengajaran bahasa
yang dimiliki seseorang sebagai syarat untuk dianggap mampu Inggris di SMA adalah pengembangan kemampuan
oleh masyarakat dalam melaksanakan tugas-tugas di bidang komunikatif berbahasa Inggris lisan dan tulis (Diknas, 2003: 6).
pekerjaan tertentu (SK mendiknas, No. 045/2002). Jadi, Kemampuan komunikatif bahasa Inggris yang harus dikuasai
mahasiswa yang mengambil Program Studi Bahasa Inggris, siswa terbentuk oleh empat sub-kemampuan, yaitu kemampuan
umpamanya, harus memiliki kemampuan berbahasa Inggris linguistik, wacana, sosiolinguistik, dan strategis (Hymes, 1979:
yang baik dan benar sebagai tuntutan yang harus dipenuhi 14).
dalam bidang keahliannya. Berbekal kemampuan atau Kemampuan linguistik berkenaan dengan penguasaan
kompetensi yang dimiliki, mahasiswa diharapkan memiliki siswa terhadap kaedah-kaedah bahasa yang memungkinkannya
nilai komparatif dan kompetitis yang tinggi pada era globalisasi memahami dan menghasilkan kalimat-kalimat berbahasa
dewasa ini. Untuk menghasilkan lulusan yang memiliki Inggris yang gramatikal. Kemampuan wacana berhubungan
kompetensi yang dipersyaratkan, Program Studi Bahasa Inggris dengan penguasaan siswa terhadap konteks situasi yang
harus dapat mengimplementasikan Kurikukulum Berbasis melatar-belakangi suatu peristiwa komunikasi. Kemampuan
Kompetensi dalam bentuk kegiatan pembelajaran atau sosiolinguistik berkenaan dengan kemampuan siswa untuk

82 67
Proposal Penelitian Bahasa & Sastra Proposal Penelitian Bahasa & Sastra

melihat dan mengantisipasi dengan siapa mereka A. Latar Belakang


berkomunikasi, sedangkan kemampuan strategis bersentuhan Pada era global ini, peranan bahasa Inggris dalam
dengan kemampuan siswa untuk memilih dan menggunakan berbagai aspek kehidupan menjadi lebih dominan dan sangat
strategi komunikasi untuk menyampaikan pesan yang penting. Penggunaan bahasa tersebut menyentuh dan merebak
dimaksudkan secara efektif. Selain itu, untuk menguasai luas dalam dunia ilmu, teknologi, perdagangan, politik,
kemampuan komunikatif bahasa Inggris, seorang siswa dituntut kebudayaan, dan hubungan antarnegara, baik secara bilateral
untuk memiliki motivasi berprestasi sebagai bagian dari aspek maupun multilateral. Dalam kehidupan sehari-hari,
psikologis yang banyak menyemangati siswa untuk meraih umpamanya, seseorang selalu bersinggungan dengan bahasa
kesuksesan melalui kemampuannya untuk mengatasi berbagai ini, baik melalui media cetak, seperti koran, majalah, jurnal
masalah dan kesulitan dalam belajar (Back, 1990: 291), dan dan buku-buku ilmiah lainnya; media elektronik seperti televisi,
dituntut pula untuk mengusai perbedaan budaya berbahasa radio, internet; maupun melalui interaksi komunikatif langsung
Inggris dengan budaya berbahasa Indonesia. Motivasi dengan orang asing yang menggunakan bahasa itu.
berprestasi mendorong siswa untuk terus-menerus berusaha Memperhatikan peranan tersebut, pemerintah Indonesia
semaksimal mungkin untuk menguasai bahasa Inggris melalui memberikan prioritas utama terhadap bahasa Inggris untuk
berbagai cara belajar efektif. Sedangkan penguasaan silang dipelajari atau dikembangkan sebagai bahasa asing. Sesuai
budaya akan banyak membantu siswa bagaimana menghasilkan dengan kebijakan yang dikeluarkan pemerintah, di Indonesia
bentuk-bentuk bahasa Inggris yang benar-benar komunikatif. bahasa tersebut merupakan bahasa asing pertama dari beberapa
Siswa tidak akan terjebak dalam bahasa Inggris berstruktur dan bahasa asing lainnya yang dapat diajarkan di sekolah-sekolah
berbudaya bahasa Indonesia yang seringkali menimbulkan dan perguruan tinggi. Kebijakan itu tertuang dalam surat
kesalahpahaman, dan bahkan gagalnya komunikasi. keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No.096/1967
Sejauh ini, sebagian besar siswa SMAN di Jakarta belum tanggal 12 Desember 1967 yang menetapkan bahasa Inggris
menguasai kemampuan komunikatif bahasa Inggris yang benar. sebagai bahasa asing yang pertama di Indonesia (Kartono,
Masih banyak terdengar ungkapan bahasa Inggris “thank you” 1981: 126). Sebagai bahasa asing, bahasa Inggris tidak
yang dijawab dengan “thank you back”; dan “you look very digunakan sebagai alat komunikasi dalam kegiatan
beautiful” yang dijawab dengan “oh no, I am not” dan pemerintahan, pendidikan, politik, dan bidang-bidang lain yang
sebagainya. Jawaban yang diberikan siswa menunjukkan bahwa melibatkan masyarakat secara luas (Brown, 1994: 182). Pada
mereka tidak memahami budaya berbahasa penutur asli bahasa satu pihak, kebijakan ini memperkokoh kedudukan Bahasa
Inggris, sehingga menimbulkan kesalahpahaman atau bahkan Indonesia sebagai bahasa kedua dan nasional yang harus
kegagalan komunikasi. Selain itu, contoh ungkapan-ungkapan digunakan dalam kehidupan bernegara dan bermasyarakat
berbahasa Inggris tersebut diduga dihasilkan oleh siswa-siswa secara luas; di pihak lain, kebijakan itu relatif menghambat
yang tidak memiliki motivasi berprestasi. Mereka cenderung perkembangan pembelajaran dan pengajaran bahasa Inggris di
tidak ingin mendalami bahasa Inggris dengan tekun, karena sekolah-sekolah dan perguruan tinggi.
mereka berfikir bahwa bahasa Inggris tidak bersentuhan dengan Tidak dapat dipungkiri, meskipun sudah belajar bahasa
bidang kajian dan pekerjaan yang akan mereka tekuni. ini selama beberapa tahun di sekolah menengah atas dan

68 81
Proposal Penelitian Bahasa & Sastra Proposal Penelitian Bahasa & Sastra

Berdasarkan penjelasan di atas, terlihat kemampuan


komunikatif bahasa Inggris banyak dipengaruhi oleh motivasi
berprestasi siswa dalam belajar dan pemahaman siswa terhadap
9 budaya berbahasa Inggris atau pemahaman silang budaya.
Dengan demikian dapat diasumsikan bahwa terdapat hubungan

PROPOSAL yang signifikan antara motivasi berprestasi, pemahaman silang


budaya dan kemampuan komunikatif bahasa Inggris siswa
SMAN di Jakarta. Untuk membuktikan kebenaran asumsi
PENELITIAN tersebut dan melihat berapa besar kontribusi motivasi
berprestasi dan pemahaman silang budaya terhadap
EKPLORATIF kemampuan komunikatif bahasa Inggris siswa SMAN di
Jakarta, penelitian korelasional perlu segera dilakukan agar
dapat diputuskan suatu kebijakan terhadap pengembangan
matapelajaran bahasa Inggris secara komunikatif.

B. Batasan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas dapat diduga
bahwa kemampuan komunikatif bahasa Inggris berkaitan erat
dengan beberapa faktor seperti pemahaman silang budaya,
CONTOH PROPOSAL motivasi berprestasi, dan situasi belajar. Supaya lebih terfokus
PENELITIAN EKSPLORATIF penelitian ini hanya dibatasi pada upaya pencarian bukti-bukti
empiris berkenaan dengan hubungan antara motivasi
berprestasi, pemahaman silang budaya dan kemampuan
komunikatif Inggris siswa SMAN di DKI Jakarta.
PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN
C. Perumusan Masalah
BAHASA INGGRIS BERBASIS KOMPETENSI Sesuai dengan batasan masalah di atas, beberapa masalah
DI PERGURUAN TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Apakah terdapat hubungan yang signifikan antara
motivasi berprestasi dan kemampuan komunikatif
bahasa Inggris siswa SMAN di Jakarta?
TIM PENELITI 2. Apakah terdapat hubungan yang signifikan antara
pemahaman silang budaya dan kemampuan
komunikatif bahasa Inggris siswa SMAN di Jakarta?

80 69
Proposal Penelitian Bahasa & Sastra Proposal Penelitian Bahasa & Sastra

3. Secara bersama-sama, apakah terdapat hubungan yang Ellis, Rod. The Study of Second Language Acquisition. Oxford:
signifikan antara motivasi berprestasi, pemahaman OUP, 1994
silang budaya, dan kemampuan komunikatif bahasa Hadley, A.O. Teaching Language in Context. Boston: Heile
Inggris siswa SMAN di Jakarta? Publisher, 1993
4. Berapa besarkah kontribusi motivasi berprestasi dan Hymes,. D.H. “On Communicative Competence,” The
pemahaman silang budaya terhadap kemampuan Communicative Approach to Language Teaching, eds. C.
komunikatif bahasa Inggris siswa SMAN di Jakarta? J. Brumfit and K. Johnson. Oxford: OUP, 1979.
Nuril Huda, Language Learning and Teaching. Malang: IKIP
M Publisher, 1999.
D. Tujuan Penelitian Kartono, Giri “Kedudukan dan Fungsi Bahasa Asing di
Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan Indonesia,” Politik Bahasa Nasional 2, ed. Amran Halim.
data empiris tentang hubungan antara motivasi berprestasi, Jakarta: PN Balai Pustaka, 1981.
pemahaman silang budaya, dan kemampuan komunikatif Munby ,John. Communicative Syllabus Design Cambridge:
bahasa Inggris siswa MAN di Jakarta. Sacara khusus, penelitian CUP, 1978
ini bertujuan untuk mencari bukti-bukti empiris tentang:
1. hubungan yang signifikan antara motivasi berprestasi
dan kemampuan komunikatif bahasa Inggris siswa
SMAN di Jakarta;
2. hubungan yang signifikan antara pemahaman silang
budaya dan kemampuan komunikatif bahasa Inggris
siswa SMAN di Jakarta;
3. hubungan yang signifikan antara motivasi berprestasi,
pemahaman silang budaya, dan kemampuan
komunikatif bahasa Inggris siswa SMAN di Jakarta;
4. besarnya kontribusi motivasi berprestasi dan
pemahaman silang budaya terhadap kemampuan
komunikatif bahasa Inggris siswa SMAN di Jakarta.

E. Manfaat Penelitian
Secara teoretis, hasil penelitian ini diharapkan dapat
memperkaya khazanah ilmu pengetahuan yang berhubungan
dengan motivasi berprestasi, pemahaman silang budaya, dan
kemampuan komunikatif bahasa Inggris; dan mempertegas
keterkaitan ketiganya di dalam pengembangan bahan pelajaran
bahasa Inggris untuk siswa menegah atas.

70 79
Proposal Penelitian Bahasa & Sastra Proposal Penelitian Bahasa & Sastra

6. Populasi dan Sample Penelitian Ditinjau dari segi sosial, hasil penelitian ini diharapkan
Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas II dapat memberikan masukan kepada pemerintah, dalam hal ini
SMAN di Jakarta; dan yang menjadi sampelnya adalah 250 Departemen Pendidikan Nasional, di dalam pengembangan
orang siswa kelas II yang diambil secara acak dari beberapa kurikulum dan bahan pelajaran bahasa Inggris untuk SMA; dan
SMAN di lima wilayah Jakarta. dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan bagi para guru
bahasa Inggris di SMA dalam pengembangan kegiatan belajar
H. Waktu dan Tempat Penelitian dan bahan pelajaran bahasa Inggris berbasis pada pemahaman
Penelitian ini direncanakan berlangsung selama tujuh silang budaya dan perhatian terhadap motivasi berprestasi yang
bulan, sejak Januari hingga Juli 2004 di beberapa SMAN di dapat meningkatkan kemampuan komunikatif bahasa Inggris
DKI Jakarta. Penelitian ini dibagi dalam tiga tahap: a) siswa. Selain itu, penelitian ini diharapkan dapar dijadikan
penyusunan rancangan dan instrumen penelitian; b) pencarian sebagai pijakan dalam penyelenggaraan penelitian lanjutan
data; dan c) analisis data dan pelaporan. tentang hubungan antara pemahaman silang budaya, motivasi
berprestasi, dan kemampuan komunikatif bahasa Inggris siswa
BULAN SMA.
NO KEGIATAN
JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL
1 Persiapan V
2 Pengumpulan data V V V F. Kajian Teoretis
3 Analisis data V V Berdasarkan paparan tujuan penelitian yang diharapkan,
4 Penulisan laporan V terdapat tiga hal yang perlu dikaji secara teoretis, yakni
5 Seminar V kemampuan komunikatif, pemahaman silang budaya dan
motivasi berprestasi.
I. Biaya Penelitian
Penelitian ini direncanakan menelan biaya sebesar Rp. 1. Kemampuan Komunikatif
30.000.000,- (Tiga puluh juta rupiah). Rincian biaya dapat tidak Pelajaran Bahasa Inggris di SMA bertujuan agar siswa
diberikan. dapat menggunakan bahasa Inggris sesuai dengan konteks
komunikasinya. Kemampuan tersebut biasanya disebut dengan
J. Daftar Pustaka Sementara kemampuan komunikatif. Huda (1999:93) mengatakan
Ausubel, David A. Educational Psychology: A cognitive view. kemampuan komunikatif merupakan kemampuan untuk
New York: Holt, Rinehart & Winston, 1968. menggunakan bahasa Inggris sebagai alat komunikasi sesuai
Brown, H. Douglas Principles of Language Learning and dengan situasi yang sebenarnya. Siswa, dalam hal ini, tidak
Teaching. Englewood Cliffs: Prentice Hall Regents, hanya dituntut untuk menghasilkan bentuk-bentuk bahasa yang
1994. gramatikal saja; tetapi juga harus dapat menggunakan bentuk-
Back, R.C. Motivation: Theories and Principles. New Jersey, bentuk bahasa tersebut untuk mengungkapkan fungsi-fungsi
Prentice Hall, 1990. komunikatif bahasa yang ingin disampaikan. Mengenai hal ini,
Diknas, Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Bahasa Inggris Hadley (1993: 4) mengatakan “Communicative competence
SMA dan MA Jakarta: Puskur Balitbang Diknas, 2002. may be defined as the ability to function in a truly

78 71
Proposal Penelitian Bahasa & Sastra Proposal Penelitian Bahasa & Sastra

communicative setting, that is in a dynamic exchange in which 1) Terdapat hubungan yang signifikan antara motivasi
linguistic competence must adapt itself to the total berprestasi dan kemampuan komunikatif bahasa
informational input, both linguistic and paralinguistic of one or Inggris siswa SMAN di Jakarta;
more interlocutors”. 2) Terdapat hubungan yang signifikan antara
Penguasaan kemampuan komunikatif tidak hanya pemahaman silang budaya, dan kemampuan
menuntut kemampuan linguistik saja, tetapi juga mencakup komunikatif bahasa Inggris siswa SMAN di
kemampuan lain yang mengarahkan seseorang untuk memilih Jakarta; dan
bentuk-bentuk bahasa mana yang sesuai dengan konteksnya. 3) Terdapat hubungan yang signifikan antara motivasi
Artinya, kemampuan linguistik saja tidak dapat membangun berprestasi, pemahaman silang budaya, dan
kemampuan komunikatif kecuali bila ditunjang oleh kemampuan komunikatif bahasa Inggris siswa
kemampuan untuk menyesuaikan bentuk-bentuk bahasa dengan SMAN di Jakarta.
seluruh masukan informasi, baik yang bersifat linguistik
4. Variabel Penelitian
maupun paralinguistik. Secara spesifik, Munby (1978: 26) Sesuai dengan hipotesis yang diajukan, variabel dalam
menjelaskan kemampuan lain yang harus dikuasai seseorang
penelitian ini adalah:
meliputi kemampuan retorik, kemampuan interpretatif, dan a) Variabel bebas:
pemahaman makna ujaran berdasarkan konteks budaya yang
1) motivasi berprestasi siswa SMAN di Jakarta
melatarbelakanginya. Menambahkan pandangan tersebut, (X1);
Hymes (1979: 14) menjelaskan empat komponen kemampuan
2) pemahaman silang budaya siswa SMAN di
komunikatif: 1) kemampuan untuk menghasilkan dan
Jakarta (X2)
membedakan bentuk-bentuk bahasa yang gramatikal dan tidak b) Variabel terikat adalah kemampuan komunikatif
gramatikal; 2) kemampuan untuk mengahasilkan bentuk-bentuk
bahasa Inggris siswa SMAN di Jakarta (Y).
bahasa yang layak; 3) kemampuan untuk menghasilkan bentuk-
bentuk bahasa yang tepat dan sesuai dengan konteksnya; dan 4) 5. Pengambilan Data
kemampuan untuk mengidentifikasi apakah makna yang Data dalam penelitian ini diperoleh melalui dua
terkandung dalam suatu kalimat itu benar-benar terjadi atau instrumen, yaitu angket dan tes. Angket digunakan untuk
tidak. mencari data tentang motivasi berprestasi; tes pemahaman
silang budaya digunakan untuk menggali data tentang
2. Pemahaman Silang Budaya pemahaman terhadap perbedaan budaya berbahasa Inggris dan
Sesuai dengan amanat yang terdapat dalam Kompetensi
Indonesia; dan tes kemampuan komunikatif bahasa Inggris
Dasar Mata Pelajaran Bahasa Inggris untuk Sekolah Menengah
digunakan untuk mengukur kemampuan menggunakan bahasa
Atas, mata pelajaran bahasa Inggris meliputi beberapa aspek, Inggris secara komunikatif. Peneliti menyelenggarakan tes
yakni keterampilan berbahasa, unsur-unsur kebahasaan, aspek
pemahaman silang budaya, kemampuan komunikatif bahasa
budaya yang terkandung dalam teks lisan dan tulis, dan aspek Inggris, dan menyebarkan angket motivasi berprestasi pada
sastra yang berupa penghayatan dan apresiasi sastra (Diknas,
sekolah-sekolah yang menjadi teampat penelitian selama tiga
2003: 6). Secara jelas, pernyataan tersebut menuntut SMA dan hari.

72 77
Proposal Penelitian Bahasa & Sastra Proposal Penelitian Bahasa & Sastra

G. Metodologi Penelitian guru bahasa Inggris untuk memberikan bahan pelajaran tentang
Metodologi penelitian ini meliputi beberapa aspek aspek budaya sebagai satu kesatuan dengan bahasa sasaran
penting dalam penelitian, seperti metode, analisis data, yang harus diterima siswa, sehingga siswa dapat menguasai
pengambilan data, dan hipotesis. kemampuan komunikatif bahasa Inggris secara benar. Budaya
dapat diartikan sebagai pola pikir dan pola tindak yang
1. Metode Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian korelasional yang mengatur seseorang bagaimana berbahasa dan bertindak di
dalam lingkungan masyarakatnya. Brown menjelaskan bahwa
berusaha untuk membuktikan secara empiris hubungan antara
motivasi berprestasi, pemahaman silang budaya, dan budaya merupakan cara hidup bagaimana seseorang berada,
kemampuan komunikatif bahasa Inggris siswa SMAN di berfikir, merasakan, dan berhubungan dengan orang lain dalam
kelompok masyarakat tertentu. Di samping itu, budaya dapat
Jakarta.
juga dianggap sebagai perekat antara seseorang dengan yang
2. Analisis Data lain dalam kehidupan bermasyarakat. “Culture is a way of life.
Untuk melihat hubungan dan kontribusi motivasi Culture is the context within which we exist, think, feel, and
berprestasi, dan pemahaman silang budaya terhadap relate to others. It is the glue that binds a group of people
kemampuan komunikatif bahasa Inggris siswa, penelitian ini together” (Brown, 1994: 164). Melengkapi pengertian budaya
menggunakan statistik korelasi dan regresi ganda untuk tersebut, Murdock (1961) menyebutkan beberapa ciri universal
menganalisis data numerik yang berkaitan dengan ketiga dari budaya, antara lain bahwa budaya merupakan hasil akal
variabel penelitian. pikiran manusia; memudahkan manusia dan lingkungannya
3. Hipotesis Penelitian berinteraksi; dipelajari oleh seluruh anggota masyarakat; dan
Hipotesis dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai dialihkan kepada generasi berikutnya.
berikut. Berdasarkan pengertian budaya di atas, dapat dikatakan
a) Hipotesis nol: bahwa pemahaman silang budaya merupakan penguasaan
1) Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara seseorang terhadap perbedaan budaya bertindak dan berbahasa
motivasi berprestasi dan kemampuan komunikatif ibu dengan bahasa asing yang sedang dipelajari. Dalam hal ini,
bahasa Inggris siswa SMAN di Jakarta; dapat juga dikatakan pemahaman silang budaya merupakan
2) Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara upaya-upaya yang dilakukan seseorang untuk memahami pola
pemahaman silang budaya dan kemampuan berbahasa dan berprilaku masyarakat lainnya. Mempertegas
komunikatif bahasa Inggris siswa SMAN di pengertian itu, Thomas (1983: 89) mengatakan pemahaman
Jakarta; dan silang budaya sebagai pemahaman tata cara berkomunikasi
3) Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara antara dua orang dengan latar belakang bahasa dan budaya
motivasi berprestasi, pemahaman silang budaya, yang berbeda. Adapun berhubungan dengan pengajaran bahasa
dan kemampuan komunikatif bahasa Inggris siswa Inggris, aspek-aspek budaya yang perlu dipelajari oleh siswa
SMAN di Jakarta. menyangkut empat hal, yakni konvensi, konotasi, kondisioning,
b) Hipotesis alternatif: dan komprehensi (Hadley, 1993: 368-71).

76 73
Proposal Penelitian Bahasa & Sastra Proposal Penelitian Bahasa & Sastra

3. Motivasi Berprestasi motivasi integratif, dan motivasi berprestasi. Di antara jenis-


Dalam kehidupan sehari-hari, keberhasilan atau jenis motivasi tersebut, motivasi berprestasi memegang peran
kegagalan seseorang untuk meraih sesuatu selalu dikaitkan yang sangat penting dalam keberhasilan siswa dalam belajar
dengan motivasi yang dimilikinya. Orang yang berhasil bahasa Inggris. Motivasi berprestasi dapat diartikan sebagai
dianggap memiliki motivasi yang kuat untuk meraih dorongan atau kecenderungan yang dimiliki siswa untuk
keinginannya; sedangkan orang yang gagal dianggap tidak mengatasi berbagai masalah dan kesulitan dalam belajar sebaik
memiliki motivasi yang kuat untuk meraih cita-citanya. mungkin (Back, 1990: 291). Motivasi berprestasi mendorong
Motivasi, dalam hal ini, dianggap sebagai dorongan yang siswa untuk terus-menerus berusaha semaksimal mungkin
menggerakkan seseorang untuk meraih sesuatu. Dorongan itu mencari berbagai cara dan strategi efektif untuk menguasai
dapat berbentuk respons fisik terhadap sesuatu yang tidak bahasa Inggris dengan baik. Motivasi berprestasi ini dapat
menyenangkan atau menyakitkan, seperti lapar dan rasa sakit; ditumbuhkan melalui pemberian saran dan nasehat, pemberian
dan dorongan tersebut juga dapat berbentuk tujuan atau latihan-latihan dan tugas-tugas bahasa yang menuntut siswa
keinginan yang akan dicapai. Secara umum, pengertian untuk terus berusaha; ataupun cara-cara lain yang dapat
motivasi yang banyak dipedomani berbunyi “Motivation is menyemangati siswa untuk melakukan berbagai tindakan untuk
commonly thought of as inner drive, impulse, emotions or mengatasi masalah belajar yang dihadapi.
disire that moves one to a particular action; or in more
4. Kerangka Berfikir
technical terms, motivation refers to the choices people make Sesuai dengan tinjauan pustaka tersebut, tampak bahwa
as to what experiences or goals they will approach or avoid,
kemampuan komunikatif berbahasa Inggris dipengaruhi oleh
and the degree of effort they will exert in that respect”
beberapa faktor, seperti motivasi berprestasi dan pemahaman
(Brown, 1993: 132). Dalam pengertian tersebut dapat dipahami silang budaya. Motivasi berprestasi membimbing siswa untuk
bahwa motivasi merupakan dorongan dari dalam diri seseorang
terus-menerus berusaha memecahkan bergam kesulitan belajar
yang menggerakkannya melakukan sesuatu untuk mencapai bahasa Inggris; sedangkan pemahaman silang budaya
atau memenuhi keinginannya. Secara lebih rinci, Ausubel
menentukan keberhasilan komunikasi yang menggunakan
(1968: 368-9) menjelaskan enam jenis dorongan yang dimiliki bahasa Inggris sebagai medianya. Pemahaman silang budaya
oleh seseorang, yakni kebutuhan untuk: 1)menemukan sesuatu
ini lebih banyak menentukan keberterimaan bahasa Inggris
yang baru; 2) membiasakan diri; 3) melakukan pekerjaan; 4) secara sosial daripada gramatikal. Berdasarkan hal tersebut
didorong oleh pihak lain; 5) memperoleh pengetahuan; dan 6)
dapat diduga adanya hubungan yang berarti antara motivasi
diakui dan diterima oleh orang lain. berprestasi, pemahaman silang budaya, dengan kemampuan
Secara lebih mendalam, motivasi dapat diklasifikasikan komunikatif bahasa Inggris siswa. Bentuk hubungan tersebut
berdasarkan sudut pandang yang berbeda-beda, seperti
dapat digambarkan, makin tinggi pemahaman silang budaya
berdasarkan sumber dan tujuan. Berdasarkan sumbernya, dan motivasi berprestasi siswa, makin tinggi pula kemampuan
motivasi dapat dibedakan menjadi motivasi instrinsik dan
komunikatif bahasa Inggrisnya. Artinya, tinggi rendahnya
ekstrinsik; sedangkan berdasarkan tujuannya, motivasi dapat kemampuan komunikatif bahasa Inggris banyak ditentukan
dibedakan menjadi motivasi asimilatif, motivasi instrumental,
oleh motivasi berprestasi dan pemahaman silang budaya.

74 75

You might also like