You are on page 1of 64

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Katak adalah hewan vertebrata yang bisa hidup di dua alam , yaitu air
dan darat. Katak juga dapat bereproduksi dengan baik di air maupun di darat.
Pada proses ini katak dibelah hingga terlihat organ dalam dan
mahasiswa dapat mengetahui fungsi dari organ-organ yang terdapat pada
katak.

1.2 Tujuan
Setelah menyelesaikan pengamatan ini, diharapkan dapat mengetahui
sistem pencernaan dan sistem reproduksi pada katak.

c
c
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Sistem Reproduksi pada Katak Jantan


Sistem reproduksi pada katak jantan, yaitu :
a.c Sepasang testis berbentuk bulat memanjang melekat pada selaput
mesorehium yaitu selaput yang menghubungkan testis dengan ginjal
berfungsi menghasilkan sperma dan kelenjar gonad.
b.c Vas Defferentia, yaitu saluran yang menguhubungkan testis dengan ginjal,
pada katak terdapat 5-8 saluran.
c.c Ductus urospermaticus, yaitu saluran dari ginjal ke kloaka yang
menyalurkan air seni dan sperma.
d.c Vasica seminalis, merupakan bagian yang melebur dari ductus
urospermaticus, tempat menyimpan sementara spermatozoa sebelum
dikeluarkan.

2.2 Sistem Reproduksi pada Katak Betina


Sistem reproduksi pada katak jantan, yaitu :
a.c £varium, terdapat sepasang kiri dan kanan melekat pada mesovarium yang
berhubungan dengan dinding mediodorsal dari rongga tubuh.
b.c Saluran reproduksi, oviduk merupakan saluran yang berkelok-kelok.
£viduk dimulai dengan bagian yang mirip corong (infudibulum) dengan
lubangnya yang disebut ostium abdominal. £viduk di sebelah kaudal
mengadakan pelebaran yang disebut dutrus mesonfrus dan akhirnya
bermuara di kloaka.

2.3cKelenjar Pencernaan pada Katak


a.c Hati (hepar) merupakan kelenjar pencernaan paling besar yang terjadi dati
lobus kiri yang terbagi menjadi dua dan lobus kanan.
b.c Kantung empedu, yaitu kantung sebesar biji kacang hijau yang merupakan
tempat untuk menyimpan empedu sebagai pengemulsi lemak.

c
c
BAB III
METODOLOGI

3.1 Waktu dan Tempat


Praktikum ini dilaksanakan pada hari Sabtu, tanggal 11 Desember 2010,
mulai jam 08.00 s.d selesai. Bertempat di Laboratorium Sekolah Tinggi Ilmu
Pertanian (STIP) YPP Mujahidin Tolitoli.

3.2 Alat dan Bahan


a. Penjepit
b. Pisau, silet
c. Papan bedah
d. Katak
e. Jarum
f. Alkohol

3.3 Prosedur Kerja


Letakkan katak pada papan bedah lalu bius dengan alkohol, kemudian
buat badan katak terlentang lalu tusuk jarum kemudian belah perlahan-lahan
jangan sampai organ dalam pada katak ikut teriris, hanya kulit luar pada katak
yang terkelupas.

c
c
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Pengamatan

4.2 Pembahasan
Berdasarkan gambar diatas pada katak terdapat berbagai macam organ
dan fungsi yang berbeda-beda, sehingga katak dapat hidup di dua alam.
Fungsi dari organ-organ pada katak :
a.c ongga mulut
Tempat makanan dicerna pertama kali secara mekanik karena disitu
terdapat gigi dan lidah.
b.c Farings
Awal saluran pencernaan yang tidak jelas batasnya dengan rongga mulut.
c.c Kerongkongan
Saluran yang lebar yang menghubungkan farings dengan lambung.
d.c Lambung
Berupa tabung lebar berotot berwarna keputihan dengan ujung posterior
yang menyempit.
e.c Usus 12 jari
Merupakan lanjutan dari lambung sebagai bagian pertama dari usus halus
dan membelok sejajar dengan lambung.

c
c
f.c Usus halus
Batasnya dengan usus 12 jari tidak jelas.
g.c Usus besar
Berupa tabung yang lebar dan lurus yang langsung bermuara pada kloaka.
h.c Kloaka
Merupakan lubang pelepasan dimana bermuara juga saluran urogenital.

c
c
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Katak adalah hewan vertebrata yang bisa hidup di dua alam , yaitu air
dan darat. Katak juga dapat bereproduksi dengan baik di air maupun di darat.
Pada proses ini katak dibelah hingga terlihat organ dalam dan
mahasiswa dapat mengetahui fungsi dari organ-organ yang terdapat pada
katak. Adapun organ-organ pada katak antara lain :mulut, farings,
kerongkongan, lambung, usus 12 jari, usus halus, usus besar dan kloaka.

5.2cSaran
Hati-hati dalam melakukan membelah katak, jangan sampai organ dalam
teriris, selain itu diperlukan pengertian dan saling koordinasi dengan dosen
pembimbing dalam pembedahan agar pembedahan yang dilakukan sudah
benar.

c
c
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Fotosintesis adalah proses memasak makanan pada tumbuhan yang
berklorofil dan yang terjadi pada stomata.
Fotosintesis dapat terjadi pada tumbuhan yang berada dialam terbuka
dan dibawah sinar matahari.
Faktor yang mempengaruhi fotosintesis adalah :
a.c Cahaya matahari
b.c Udara (£2 )
c.c Air (H2 £)
d.c Suhu
e.c Karbon (C£2 )

1.2 Tujuan
Dengan uji amilum dengan logol yang mengandung iodium dapat
dibuktikan terjadinya fotosintesis pada tumbuhan hijau.

c
c
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Fotosintesis


Fotosintesis adalah suatu proses biologis yang terjadi pada tumbuhan
yang memiliki klorofil.

2.2 Faktor yang Mempengaruhi Fotosintesis


Faktor yang mempengaruhi terjadinya fotosintesis, yaitu :
a.c Suhu
b.c Cahaya
c.c Kadar C£2
d.c Air H2£
e.c Udara £2

2.3 Pembagian Fotosintesis


Fotosistem dapat dibagi menjadi dua, yaitu :
a.c Fotosistem I
Penyerapan energi cahaya dilakukan oleh klorofil a yang sensitif terhadap
cahaya dengan panjang gelombang 700 nm, sehingga klorofil a disebut
P700.
b.c Fotosistem II
Penyerapan energi cahaya dilakukan oleh klorofil a yang sensitif terhadap
cahaya dengan panjang gelombang 680 nm, sehingga klorofil a disebut
P680.

c
c
2.4 Spektrum Cahaya
Spektrum cahaya matahari ada 7, yaitu :
a.c Merah e. Biru
b.c Jingga f. Nila
c.c Kuning g. Ungu
d.c Hijau

2.5 Reaksi Kimia Fotosintesis


eaksi kimia proses fotosintesis, yaitu :
6 C£2 + 6 H2£ Cahaya Matahari (CH2 £)6 + 6 £2
klorofil

c
c
BAB III
METODOLOGI

3.1 Waktu dan Tempat


Praktikum ini dilaksanakan pada hari Sabtu, tanggal 11 Desember 2010,
mulai jam 08.00 s.d selesai. Bertempat di Laboratorium Sekolah Tinggi Ilmu
Pertanian (STIP) YPP Mujahidin Tolitoli.

3.2 Alat dan Bahan


a. Cawan petri 1 buah g. Penjepit
b. Bunsen h. Air
c. Kasa Asbes i. Alkohol 96 %
d. Tripot j. Daun segar
e. Pinset k. Kertas timah
f. Tabung reaksi l. Larutan Lugol

3.3 Prosedur Kerja


a.c Pilih tumbuhan yang berada didekat laboratorium dari daun yang baik,
daun dikotil.
b.c Tutup bagian tengah daun dengan kertas timah, lipat dan beri penjepit agar
tidak terlepas.
c.c Petik daun pada keesokan hari yang telah disinari matahari lalu masukkan
ke dalam air mendidih hingga agak layu.
d.c Daun dimasukkan ke dalam alkohol panas sampai warna daun agak putih.
e.c Angkat menggunakan pinset taruh pada cawan petri, kemudian tetesi
dengan larutan lugol hingga merah.
f.c Amati sesaat perubahan warna dan simpulkan hasilnya.

c
c
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Pengamatan

4.2 Pembahasan

c
c
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Dalam proses fotosintesis cahaya matahari sangat berperan penting
dalam pembentukan sari-sari makanan pada tumbuhan. Dengan fotosintesis
tumbuhan dapat terus tumbuh dan berkembang biak. Sari-sari makanan yang
dihasilkan melalui fotosintesis akan diolah dan diedarkan ke seluruh tubuh
tumbuhan.

5.3cSaran
Hati-hati dalam melakukan mendidihkan air pada gelas ukur dan pada
Bunsen, serta harus teliti pada percobaan yang dilakukan terhadap tumbuhan
yang telah difotosintesis.

c
c
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Transpirasi adalah proses berkurangnya air atau kehilangan air dalam
bentuk uap dari jaringan tumbuhan melalui stomata (mulut daun) pada
tumbuhan, yang terletak dialam terbuka atau dibawah sinar matahari.

1.2 Tujuan
Untuk mengetahui pengaruh keadaan lingkungan (kondisi lingkungan)
terhadap transpirasi pada tumbuhan.

c
c
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Transpirasi


Transpirasi dapat diartikan sebagai proses kehilangan air dalam bentuk
uap dari jaringan tumbuhan melalui stomata.

2.2 Proses Transpirasi


Transpirasi merupakan peristiwa keluarnya uap air dari tubuh
tumbuhan. Transpirasi berlangsung melalui bagian tumbuhan yang
berhubungan dengan udara luar, yaitu luka dan jaringan epidermis pada daun,
batang dan akar.

c
c
BAB III
METODOLOGI

3.1 Waktu dan Tempat


Praktikum ini dilaksanakan pada hari Sabtu, tanggal 11 Desember 2010,
mulai jam 08.00 s.d selesai. Bertempat di Laboratorium Sekolah Tinggi Ilmu
Pertanian (STIP) YPP Mujahidin Tolitoli.

3.2 Alat dan Bahan


a. Gelas ukur 4 buah

b. Tumbuhan 3 macam

c. Air

3.3 Prosedur Kerja


Potong batang atau ranting tumbuhan dibawah permukaan air.
Memotong harus selalu berada dalam air, demikian juga sewaktu
memasukkan potongan atau ranting tumbuhan kedalam gelas ukur dan selalu
terendam.
3 macam tanaman dimasukkan kedalam 3 gelas ukur 20 ml air
didalamnya dengan 1 gelas yang tidak diisi tumbuhan atau tanaman yang
disebut gelas kontrol.
Ketinggian air pada 4 gelas ukur sama sebanyak 20 ml, kemudian
ditetesi minyak kelapa, bertujuan agar air tidak menguap dari dalam tabung
reaksi.
Kemudian amati keempat gelas ukur tersebut dibawah sinar matahari /
tempat terbuka selama 1 jam dan tiap 10 menit diamati berapa banyak
pengurangan air dan setelah 1 jam diperoleh hasil yang diinginkan.

c
c
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Pengamatan


No. Nama Tumbuhan Tabung eaksi Jumlah Air Normal
1 Control t. 0 20 ml
2 £rang aring t. 1 20 ml
3 Bougenvil t. 2 20 ml
4 Bunga merah t. 3 20 ml

Jumlah air tiap 10 menit


No.
1 2 3 4 5 6
1 20 ml 10.8 ml 10.7 ml 10.6 ml 10.5 ml 10.4 ml
2 20 ml 10.9 ml 10.8 ml 10.7 ml 10.6 ml 10.5 ml
3 20 ml 10.9 ml 10.8 ml 10.7 ml 10.6 ml 10.5 ml
4 20 ml 10.9 ml 10.8 ml 10.7 ml 10.6 ml 10.5 ml

4.2 Pembahasan
a.c Percobaan pertama
Gelas kontrol airnya tetap 20 ml dan semua air pada gelas ukur tetap 20
ml ini dilakukan pada 10 menit pertama.
b.c Percobaan kedua
Pada 10 menit kedua, air pada gelas kontrol berkurang 0,2 ml menjadi
10,8 ml dan pada gelas yang ada tumbuhan hanya berkurang 0,1 ml
menjadi 10,9 ml.
c.c Percobaan ketiga
Pada 10 menit ketiga, air pada gelas ukur / kontrol berkurang 0,1 ml
menjadi 10,7 ml sedangkan pada gelas yang berisi tumbuhan berkurang
0,1 ml menjadi 10,8 ml.

c
c
d.c Percobaan keempat
Pada 10 menit keempat, air pada gelas ukur / kontrol berkurang 0,1 ml
menjadi 10,6 ml sedangkan pada gelas yang berisi tumbuhan berkurang
0,1 ml menjadi 10,7 ml.
e.c Percobaan kelima
Pada 10 menit kelima, air pada gelas ukur / kontrol berkurang 0,1 ml
menjadi 10,5 ml sedangkan pada gelas yang berisi tumbuhan berkurang
0,1 ml menjadi 10,6 ml.
f.c Percobaan keenam
Pada 10 menit keempat, air pada gelas ukur / kontrol berkurang 0,1 ml
menjadi 10,4 ml sedangkan pada gelas yang berisi tumbuhan berkurang
0,1 ml menjadi 10,5 ml.

c
c
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Dengan melakukan transpirasi pada 3 macam / 3 jenis tumbuhan
dengan melakukan pengamatan dalam waktu 1 jam didapatkan hasil dan
perbedaan-perbedaan yang terjadi selama penelitian.

5.4cSaran
1.c Mahasiswa/i harus teliti dalam melihat gelas ukur. Diperlukan ketelitian
yang tinggi untuk mendapatkan hasil yang optimal.
2.c Saling koordinasi dengan dosen pembimbing / asisten dosen dalam
praktikum agar bila ada kendala segera terselesaikan.

c
c
BAB I
PENDAHULUAN c

1.1 Latar Belakang


Monokotil adalah tumbuhan yang mempunyai satu daun lembaga.
Sejak manusia mulai membudidayakan tumbuhan, beberapa tumbuhan seperti
padi, jagung dan gandum menjadi bahan makanan yang sangat penting.
Ketiganya merupakan tumbuhan monokotil. Tumbuhan ini memiliki susunan
tubuh yang lebih sederhana dibandingkan dengan tumbuhan dikotil.
Tumbuhan dikotil adalah tumbuhan yang mempunyai dua buah
keeping biji, keeping biji tersebut tampak jelas pada saat berkecambah.

1.2 Tujuan
Setelah percobaan ini selesai anda diharapkan dapat mengenali
jaringan penyusun organ-organ tumbuhan, baik pada dikotil maupun
monokotil.

c
c
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Monokotil dan Dikotil


Monokotil adalah tumbuhan yang berkeping satu. Sedangkan dikotil
adalah tumbuhan yang berkeping dua.

2.2 Ciri Tumbuhan Dikotil


a.c Tulang daun beraneka ragam, menjari, menyirip dan lain-lain.
b.c Batang berkambium.
c.c Akar tunggang
d.c Bagian-bagian bunga kelipatan 2, 4 atau 5

2.3 Ciri Tumbuhan Monokotil


a.c Tulang daun umumnya sejajar
b.c Batang tak berkambium
c.c Akar serabut
d.c Bagian-bagian bunga kelipatan 3

2.4 Pengelompokkan Tumbuhan Dikotil


Tumbuhan dikotil dikelompokkan menjadi 5 suku, yaitu :
a.c Jarak-jarakan (euphorbiaceae), contoh jarak, ubi, karet
b.c Polong-polongan (legumenoceae), contoh pete, kacang
c.c Terung-terungan (solonaceae), contoh terong, cabe, tomat.
d.c Jambu-jambuan (myrtaceae), contoh jambu biji, jambu air.
e.c Composite (compositae), contoh bunga matahari.

c
c
2.5 Pengelompokkan Tumbuhan Monokotil
Tumbuhan monokotil dikelompokkan menjadi 5 suku, yaitu :
a.c umput-rumputan (graminae), contoh jagung, padi.
b.c Pinang-pinangan (Palmae), contoh kelapa, sagu
c.c Pisang-pisangan (Musaceae), contoh pisang ambon, raja
d.c Anggrek-anggrekan (orchidaceae), contoh anggrek, vanili.
e.c Jahe-jahean (zingiberaceae), contoh jahe, kunyit.

c
c
BAB III
METODOLOGI

3.1 Waktu dan Tempat


Praktikum ini dilaksanakan pada hari Jum¶at, tanggal 10 Desember
2010, mulai jam 12.00 s.d selesai. Bertempat di Laboratorium Sekolah
Tinggi Ilmu Pertanian (STIP) YPP Mujahidin Tolitoli.

3.2 Alat dan Bahan


a. Silet yang tajam

b. Mikroskop

c. Gelas objek dan penutup

d. Spesimen tumbuhan (monokotil dan dikotil)

e. Pinset Kecil

f. Pipet Tetes

g. Zat warna (Metylen Blue)

3.3 Prosedur Kerja


a.c Mikroskop disiapkan.
b.c Tumbuhan yang akan disayat dan diamati adalah tumbuhan yang segar.
Yang dilakukan pada bagian akar, batang dan daun.
c.c Iris setipis mungkin bagian tersebut lalu amati dibawah mikroskop.
d.c Tumbuhan yang diteliti harus dua macam yaitu dikotil dan monokotil.
e.c Menghasilkannya 6 preparat / 6 gambar.

c
c
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Pengamatan


Ukuran
No. Nama Preparat Gambar
Lensa

c
c
4.2 Pembahasan
c Tumbuhan dikotil adalah tumbuhan yang berkeping dua, dan mempunyai
akar tunggang. Batang yang mempunyai kambium dan bentuk daun yang
menjari sehingga gambar pada tumbuhan dikotil. Seperti pada akar
berbentuk kubus tetapi banyak gabus-gabus didalamnya, dan pada batang
terdapat banyak sel-sel kecil, sedangkan pada daun berbentuk menjari
dan banyak sel-sel kecil.
c Tumbuhan monokotil adalah tumbuhan yang bijinya berkeping 1, dan
mempunyai akar serabut, batang tidak memiliki kambium dan daun
berbentuk pita dengan tulang daun sejajar dan langsung menempel pada
batang. Sehingga gambar pada Tumbuhan menokotil seperti yang diatas.
Buku-buku pada akar berbentuk kubus tetapi banyak gabus-gabus
didalamnya, dan pada batang terdapat banyak sel berbentuk menjari dan
banyak sel kecil.

c
c
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Dari hasil percobaan dapat disimpulkan berbagai perbedaan pada
tumbuhan dikotil dan monokotil terutama pada akar, batang dan daun.
Misalnya pada akar dikotil terdapat akar tunggang dan pada monokotil
akar serabut.
Sedangkan pada batang tumbuhan dikotil berkambium, monokotil
tidak terdapat kambium sehingga tidak terjadi pembesaran pada batang.
Pada daun tumbuhan dikotil bentuknya menjari, menyirip sedangkan
pada tumbuhan monokotil bentuknya sejajar.

5.5cSaran
1.c Mahasiswa/i dituntut untuk dapat membedakan ciri-ciri tumbuhan
monokotil dan dikotil
2.c Agar berhati-hati dalam menggunakan mikroskop dan alat-alat praktek
lainnya.
3.c Agar alat-alat praktikum ditambah sehingga mahasiswa/i dapat lebih
mudah dalam melaksanakan praktikum.

c
c
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Hewan protozoa adalah hewan yang sangat kecil menyerupai bakteri
dan hewan ini tidak dapat dilihat dengan kasat mata harus menggunakan
mikroskop.
Protozoa dikelompokkan dalam organisme bersel satu (tunggal).
Contoh protozoa diantaranya :
a.c Bakteri
b.c Amoeba
c.c Paramecium
d.c Euglena

1.2 Tujuan
Dapat mengidentifikasikan organisme yang termasuk dalam filum
protozoa. Dan mengetahui ciri-ciri, tempat hidup, dan cara perkembangbiakan
protozoa.

c
c
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengelompokkan Mahkluk Hidup


Berdasarkan jumlah sel yang dimiliki mahkluk hidup dikelompokkan
menjadi dua, yaitu :
a.c Uniseluler ( bersel satu = tunggal )
b.c Multiseluler ( Bersel banyak )

2.2 Aktifitas Sel


Aktifitas yang dilakukan dalam sel yaitu:
a.c Sintesa zat
b.c Menghasilkan energi
c.c Memasukkan dan mengeluarkan zat
d.c Berkomunikasi dengan sel tetangga
e.c Mempertahankan dan memelihara diri dari gangguan luar.
f.c Berkembang biak.

2.3 Cara Hidup Amoeba


Amoeba bergerak dengan kaki semu yang merupakan penjuluran
protoplasma. Hidup di air tawar, air laut, tempat-tempat basah, dan sebagian
ada yang hidup dalam tubuh hewan atau manusia. Amoeba adalah jenis
protozoa yang mudah diamati.

2.4 Protozoa
Protozoa adalah mikroorganisme menyerupai hewan yang merupakan
salah satu filum dari kingdom protista. Seluruh kegiatan hidupnya dilakukan
oleh sel itu sendiri dengan menggunakan organel-organel antara lain
membran plasma, sitoplasma dan mitokondria.

c
c
2.5 Contoh Protozoa
Protozoa atau makhluk hidup yang bersel tunggal antara lain yaitu :
a.c Bakteri
b.c Amoeba
c.c Paramecium
d.c Euglena

c
c
BAB III
METODOLOGI

3.1 Waktu dan Tempat


Praktikum ini dilaksanakan pada hari Jum¶at, tanggal 10 Desember
2010, mulai jam 12.00 s.d selesai. Bertempat di Laboratorium Sekolah
Tinggi Ilmu Pertanian (STIP) YPP Mujahidin Tolitoli.

3.2 Alat dan Bahan


a. Mikroskop

b. Kaca £bjek

c. Kaca Penutup

d. Pinset

e. Pipet Tetes

f. Biakan Hewan Protozoa

3.3 Prosedur Kerja


1.c Kaca objek dengan kaca penutup dibersihkan sebelum praktek
dilaksanakan.
2.c Teteskan diatas kaca objek, setetes air biakkan protozoa dengan
menggunakan pipet, kemudian tutup dengan kaca penutup secara perlahan
dengan menggunakan pinset.

c
c
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Pengamatan


Ukuran
No. Nama Preparat Gambar
Lensa

4.2 Pembahasan
Protozoa adalah hewan yang sangat kecil dan tidak bisa dilihat dengan
kasat mata dan harus menggunakan mikroskop.

c
c
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Dengan menggunakan mikroskop protozoa dapat dilihat dengan jelas
walaupun sangat kecil.

5.2 Saran
1.c Dalam melaksanakan praktikum haruslah teliti, agar hasil yang diperoleh
optimal.
2.c Agar berhati-hati dalam menggunakan mikroskop dan alat-alat praktek
lainnya.
3.c Agar alat-alat praktikum ditambah sehingga mahasiswa/i dapat lebih
mudah dalam melaksanakan praktikum

c
c
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sel merupakan unit terkecil dari berbagai tubuh mahkluk hidup yang
mampu melaksanakan suatu fungsi.
Sel terdiri atas beberapa bagian yaitu :
a.c Selaput (membran plasma)
b.c Protoplasma
c.c Inti plasma (nucleus)

1.2 Tujuan
Untuk mengetahui berbagai macam bentuk sel tumbuhan dan jaringan
pada tumbuhan.

c
c
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Sel


Sel merupakan unit terekcil dari berbagai tubuh mahkluk hidup yang
mampu melaksanakan suatu fungsi tertentu.

2.2 Macam-macam Sel


Berdasarkan bentuknya sel dibagi menjadi :
a.c Kubus
b.c Empat persegi panjang
c.c Bulat
d.c Polyhedral, dll

2.3 Sel Eukariotik


Sel eukariotik adalah sel yang memiliki membran inti (ada pula yang
menyebutnya sebagai selaput inti).

2.4 Plastida
Plastida merupakan organel-organel terbesar pada sel tumbuhan yang
jelas terlihat pada mikroskop sederhana.

2.5 Bagian-bagian Sel


Sel pada tumbuhan memiliki :
a.c Dinding sel
b.c Protoplasma (Cytoplasma, nucleus)
c.c Vakuola
d.c Plastisida

c
c
BAB III
METODOLOGI

3.1 Waktu dan Tempat


Praktikum ini dilaksanakan pada hari Jum¶at tanggal 10 Desember
2010, mulai jam 12.00 s.d selesai. Bertempat di Laboratorium Sekolah
Tinggi Ilmu Pertanian (STIP) YPP Mujahidin Tolitoli.

3.2 Alat dan Bahan


a. Pipet Tetes
b. Silet
c. Pinset
d. Gelas £bjek
e. Gelas Penutup
f. Mikroskop
g. Allum Cepa (Bawang merah)
h. Manihot Esculenta (batang ubi kayu)
i. hodes Color (Pandan ungu)
j. Larutan pewarna
k. Kapas

1.3 cProsedur Kerja


’c Kegiatan I : Allum Cepa (Bawang merah)
Ambil bawang merah (Allum Cepa) lalu belah menjadi dua
bagian kemudian ambil lapisan paling dalam yang berbentuk cekung,
kemudian iris lapisan tersebut setipis mungkin lalu diletakkan pada gelas
objek, kemudian ditetesi dengan air pada gelas objek yang telah diisi
dengan Allum Cepa, lalu tutup dengan gelas penutup, kemudian taruh
dibawha mikroskop, lalu teliti dan hasil penelitian digambar pada kertas.

c
c
’c Kegiatan II : Manihot Esculenta (batang ubi kayu)
Iris setipis mungkin batang ubi kayu, lalu taruh pada gelas objek
kemudian tetesi air menggunakan pipet tetes lalu ditutup dengan gelas
penutup, kemudian diamati dibawah mikroskop lalu gambarr sel-sel dan
jaringan yang terlihat.

’c Kegiatan III : hodes Color (Pandan ungu)


Iris setipis mungkin bagian daun pandan ungu kemudian taruh
pada gelas objek, lalu teteskan air menggunakan pipet tetes kemudian
tutup dengan gelas penutup, lalu ditaruh dibawah mikroskop, teliti
dengan baik dan gambar hasilnya.

c
c
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Pengamatan


Ukuran
No. Nama Preparat Gambar
Lensa

4.2 Pembahasan
a.c Alum cepa dapat digambar seperti diatas karena hasil pengamatan yang
dilakukan pada mikroskop dan mengikuti petunjuk pengamatan.
b.c Batang ubi kayu harus dipotong terlebih dahulu secara halus dan diamati
dibawah mikroskop dan menghasilkan gambar diatas.
c.c Daun pandan ungu yang telah diiris tipis kemudian diamati pada
mikroskop menghasilkan gambar diatas.

c
c
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Melalui pengamatan dengan menggunakan mikroskop kita dapat
melihat benda-benda kecil termasuk sel tumbuhan. Bentuk sel yang diamati
berbeda-beda, sel bawang merah (alum cepa), batang ubi kayu dan daun
pandan ungu.

5.2 Saran
1.c Dalam melaksanakan praktikum haruslah teliti, agar hasil yang diperoleh
optimal.
2.c Agar berhati-hati dalam menggunakan mikroskop dan alat-alat praktek
lainnya.
3.c Saling berkoordinasi dengan sesama mahasiswa atau asisten dosen dalam
melaksanakan praktek agar malpraktek tidak terjadi.

c
c
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Alat yang sering digunakan dalam praktikum Biologi adalah
mikroskop, alat ini merupakan alat utama dalam melakukan pengamatan
benda-benda kecil.
Berdasarkan prinsip kerjanya mikroskop dibagi menjadi dua, yaitu :
a.c Mikroskop £ptik
b.c Mikroskop Elektron
Mikroskop optik dibedakan menjadi dua bagian, yaitu :
a.c Mikroskop Biologi
b.c Mikroskop Stereo
Sebelum menggunakan mikroskop, perlu mengenali bagian-bagian
mikroskop serta fungsinya agar dalam pelaksanaan praktikum tidak
mengalami kesulitan.

1.2 Tujuan
Untuk mengetahui berbagai macam sel pada tubuh manusia dan cara
menggunakan mikroskop dengan benar.

c
c
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Cara Menggunakan Mikroskop


Mikroskop merupakan alat utama dalam melakukan pengamatan dan
penelitian yang sifatnya mikroskopis, karena dapat digunakan untuk
mempelajari struktur dari benda-benda yang sangat kecil.

2.2 Pembesaran pada Mikroskop


Dalam pengamatan suatu objek, pembesaran tergantung dari ukuran
objek yang diamati. Semakin kecil maka pembesarannya semakin besar untuk
mendapatkan hasil yang maksimal. Pembesaran yang sering dilakukan pada
mikroskop biologi yaitu :
a.c Lensa objek 4 x, lensa okuler 10 x. Maka pembesarannya 40 x.
b.c Lensa objek 10 x, lensa okuler 10 x. Maka pembesarannya 10 x.
c.c Lensa objek 40 x, lensa okuler 10 x. Maka pembesarannya 100 x.

2.3 Sifat Mikroskop Stereo


Mikroskop stereo memiliki beberapa sifat, diantaranya :
a.c Mempunyai dua objektif dan dua okuler, agar didapatkan bayangan tiga
dimensi dan pengamatan dua mata.
b.c Perbedaan tidak terlalu kuat, tetapi tidak digunakan medan panjang.
c.c Benda yang diamati dapat kering atau dalam medium air, dapat tebal
maupun tipis.
d.c Mikroskop stereo yang dipakai mempunyai pembesaran objektif 1 x atau 2
x dan okuler 10 x atau 15 x.

c
c
2.4 Fungsi Mikroskop Biologi
Mikroskop biologi digunakan untuk pengamatan benda-benda atau
objek yang tipis dan transparan.

2.5 Fungsi Mikroskop Stereo


Mikroskop Stereo digunakan untuk pengamatan benda-benda yang
tidak terlalu halus, dapat tebal maupun tipis, transparan maupun tidak.

c
c
BAB III
METODOLOGI

3.1 Waktu dan Tempat


Praktikum dilaksanakan pada hari Jum¶at tanggal 10 Desember 2010,
mulai jam 12.00 s.d selesai. Bertempat di Laboratorium Sekolah Tinggi Ilmu
Pertanian (STIP) YPP Mujahidin Tolitoli.

3.2 Alat dan Bahan


1. Mikroskop Biologi
2. Mikroskop Stereo
3. Lampu
4. Pinset
5. Pipet Tetes
6. Kaca £bjek
7. Kaca Penutup
8. Akar rambut
9. Epitel mukosa mulut

1.3 cProsedur Kerja


’c Kegiatan I : Preparat akar rambut
1.c Dengan menggunakan pinset cabut beberapa helai rambut kepala
teman.
2.c Letakkan akar rambut tersebut pada kaca objek lalu diteteskan air
kemudian tutup dengan kaca penutup.
3.c Lalu letakkan dibawah mikroskop biologi dengan diawali pembesaran
lemah, lalu digambar bagian-bagian akar rambut.

c
c
’c Kegiatan II : Preparat Sel mukosa mulut
1.c Sel mukosa mulut diamati, lalu diletakkan pada kaca objek, kemudian
diteteskan zat metylen blue menggunakan pipet tetes.
2.c Tutup menggunakan kaca penutup lalu amati dibawah mikroskop
3.c Gambar bagian-bagian pada sel mukosa mulut

’c Kegiatan III : Preparat huruf ( a dan  )


1.c Tulis huruf a dan  pada kertas sekecil mungkin.
2.c Kemudian diletakkan pada kaca objek lalu ditutup menggunakan kaca
penutup.
3.c Amati menggunakan mikroskop lalu gambar hasilnya.
4.c Ketika kata ³ LIMBA ´ dengan tulisan sangat kecil diamati
menggunakan mikroskop hasilnya terbalik.

c
c
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Pengamatan


Ukuran
No. Nama Preparat Gambar
Lensa

c
c
4.2 Pembahasan
a.c Akar rambut
Dengan mencabut rambut teman yang disertai akarnya, kemudian diteliti
pada mikroskop dan mendapatkan hasil dan gambar.
b.c Sel mukosa mulut
Setelah diamati pada mikroskop terdapat sel pada mukosa mulut yang
membantu melindungi pipi bagian dalam dan pada mikroskop diamati
didapatkan hasil dan gambar.
c.c Huruf ( a dan  ), LIMBA
Dengan menuliskan huruf dan kata yang kecil kemudian diamati pada
mikroskop, huruf dan kata tersebut menjadi besar dan terbalik.

c
c
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Dengan menggunakan mikroskop benda yang sangat kecil akan
terlihat dengan jelas beserta sel-selnya dan untuk tulisan pada kertas akan
terlihat terbalik dan harus pandai mengamati serta menggambar hasil amatan.

5.2 Saran
1.c Dalam melaksanakan praktikum haruslah teliti, agar hasil yang diperoleh
optimal.
2.c Agar berhati-hati dalam menggunakan mikroskop dan alat-alat praktek
lainnya.
3.c Saling berkoordinasi dengan sesama mahasiswa atau asisten dosen dalam
melaksanakan praktek agar malpraktek tidak terjadi.

c
c
c
c
DAFTAR PUSTAKA

Bahan-bahan Penataran (LKS, AMP, PG, PU, PJ), LKGI Putaran 3 dan 4 egion
Jakarta.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1994. Kurikulum 1994 : Garis-garis
Besar Program Pengajaran (GBPP) Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama
Bidang Studi IPA Biologi. Penerbit Balai Pustaka. Jakarta.
adioputra. 1983. Zoologi. Erlangga. Jakarta
asud Yulianti, S.Pd. 2010. Biologi Umum. STIP YPP Mujahidin Tolitoli
oberts MBV. 1986. Biology for life, Nelson. United Kingdom.

c
c
LAP£AN
PAKTIKUM BI£L£GI

Disusun £leh :

  
p cccc
c
c
c
c

|  



 
 


| 
 
| 
||




 
c

c
c
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas berkat
dan ahmatNyalah sehingga saya dapat menyusun laporan hasil praktek dan
merupakan suatu wujud untuk memahami konsep dasar sains khususnya Fisika.
Pelaksanaan praktek ini merupakan wujud dalam mengetahui sejauh mana
intelegensi mahasiswa dalam berfikir dan sekaligus membuktikan bahwa materi
yang disajikan dosen yang mana adalah suatu bentuk pengaplikasian ilmu dan
karena penyusun laporan ini berdasarkan dat dari hasil praktek yang penyusun
dilaksanakan.
Tidak lupa saya ucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing mata
kuliah Biologi Umum yang telah membantu memberikan arahan serta dorongan
dalam penyusunan laporan ini dan juga saya ucapkan terima kasih kepada rekan-
rekan mahasiswa mahasiswi yang telah bekerja sama dalam praktikum sehingga
penyusun dapat menyusun laporan ini.
Akhirnya, saya mohon maaf yang sebesar-besarnya apabila dalam
penyusunan laporan ini masih banyak kekurangan dan kesalahan. Untuk itu saya
mengharapkan saran dan masukan demi terciptanya kesempurnaan tugas
selanjutnya.

Tolitoli, Desember 2010

Penyusun,

c
c
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ««««««««««««««««««« ....


KATA PENGANTA ««««««««««««««««««««..
DAFTA ISI ««««««««««««««««««««..

PEC£BAAN I ««««««««««««««««««««.
PEC£BAAN II ««««««««««««««««««««.
PEC£BAAN III ««««««««««««««««««««.
PEC£BAAN IV ««««««««««««««««««««.
PEC£BAAN V ««««««««««««««««««««.
PEC£BAAN VI ««««««««««««««««««««.
PEC£BAAN VII ««««««««««««««««««««..

DAFTA PUSTAKA

c
c
c
c
c
c
c
c
c
c
c








LAP£AN PAKTIKUM BI£L£GI

PEC£BAAN VII

SISTEM PENCENAAN DAN


EP£DUKSI PADA KATAK

c
c
c

c LAP£AN PAKTIKUM BI£L£GI

PEC£BAAN I

CAA MENGGUNAKAN MIK£SK£P


c

c
c
LAP£AN PAKTIKUM BI£L£GI

PEC£BAAN II

PENGAMATAN SEL TUMBUHAN


c

c
c
LAP£AN PAKTIKUM BI£L£GI

PEC£BAAN III

PENGAMATAN HEWAN P£T£Z£A


c

c c

c
c
c

LAP£AN PAKTIKUM BI£L£GI

PEC£BAAN IV

PENGAMATAN PENAMPANG £GAN


TUMBUHAN
c

c
c
c

LAP£AN PAKTIKUM BI£L£GI

PEC£BAAN V

TANSPIASI
c

c
c
LAP£AN PAKTIKUM BI£L£GI

PEC£BAAN VI

F£T£SINTESIS
c

c
c
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL

DAFTA ISI

BAB I PENDAHULUAN

1.1c Latar Belakang


1.2c Tujuan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1c Sistem eproduksi pada katak jantan


2.2c Sistem eproduksi katak betina
BAB III MET£D£L£GI

3.1c Waktu Dan Tempat


3.2c Alat Dan Bahan
3.3c Prosedur Kerja
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1c Hasil Pengamatan
4.2c Pembahasan
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
DAFTA PUSTAKA

c
c
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL

DAFTA ISI

BAB I PENDAHULUAN

1.1cLatar Belakang
1.2cTujuan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1cPengertian fotosintesis
2.2cFaktor yang mempengaruhi fotosintesis
2.3cPembagian Fotosintesis
2.4cSpektrum cahaya
2.5ceaksi kimia fotosintesis
BAB III MET£D£L£GI
3.1cWaktu Dan Tempat
3.2cAlat Dan Bahan
3.3cProsedur Kerja
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1cHasil Pengamatan
4.2cPembahasan
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
DAFTA PUSTAKA

c
c
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL

DAFTA ISI

BAB I PENDAHULUAN

1.1c Latar Belakang


1.2c Tujuan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Monokotil Dan Dikotil


2.2 Ciri Tumbuhan Dikotil
2.3 Ciri Tumbuhan Monokotil
2.4 Pengelompokkan Tumbuhan Dikotil
2.5 Pengelompokkan Tumbuhan Monokotil

BAB III MET£D£L£GI


3.1c Waktu Dan Tempat
3.2c Alat Dan Bahan
3.3c Prosedur Kerja

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1c Hasil Pengamatan


4.2c Pembahasan

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan
5.2 Saran

DAFTA PUSTAKA

c
c
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL

DAFTA ISI

BAB I PENDAHULUAN

1.1c Latar Belakang


1.2 Tujuan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengelompokkan Makhluk Hidup


2.2 Aktifitas Sel
2.3 Cara Hidup Amoeba
2.4 Protozoa
2.5 Contoh Protozoa

BAB III MET£D£L£GI


3.1c Waktu Dan Tempat
3.2c Alat Dan Bahan
3.3c Prosedur Kerja

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1c Hasil Pengamatan


4.2c Pembahasan

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan
5.2 Saran

DAFTA PUSTAKA

c
c
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL

DAFTA ISI

BAB I PENDAHULUAN

1.1c Latar Belakang


1.2 Tujuan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Pengertian Sel
2.2 Macam Sel
2.3 Sel Eukariotik
2.4 Plastida
2.5 Bagian ± Bagian Sel
BAB III MET£D£L£GI
3.1c Waktu Dan Tempat
3.2c Alat Dan Bahan
3.3c Prosedur Kerja

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Pengamatan


4.2 Pembahasan

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan
5.2 Saran

DAFTA PUSTAKA

c
c
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL

DAFTA ISI

BAB I PENDAHULUAN

1.1c Latar Belakang


1.2 Tujuan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Cara Menggunakan Mikroskop
2.2 Pembesaran Pada Mikroskop
2.3 Sifat Mikroskop Stereo
2.4 Fungsi Mikroskop Biologi
2.5 Fungsi Mikroskop Stereo
BAB III MET£D£L£GI
3.1c Waktu Dan Tempat
3.2c Alat Dan Bahan
3.3c Prosedur Kerja

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Pengamatan


4.2 Pembahasan

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan
5.2 Saran

DAFTA PUSTAKA

c
c
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL

DAFTA ISI

BAB I PENDAHULUAN

1.1c Latar Belakang


1.2 Tujuan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Cara Menggunakan Mikroskop
2.2 Pembesaran Pada Mikroskop
2.3 Sifat Mikroskop Stereo
2.4 Fungsi Mikroskop Biologi
2.5 Fungsi Mikroskop Stereo
BAB III MET£D£L£GI
1.2c Waktu Dan Tempat
1.3c Alat Dan Bahan
1.4c Prosedur Kerja

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Pengamatan


4.2 Pembahasan

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan
5.2 Saran

DAFTA PUSTAKA

c
c

You might also like