You are on page 1of 8

Wenaldy Andarisma, Hubungan Internasional UNIKOM 08

No Teori Analisis Tokoh Sumber


1 International security consists of the Keamanan internasional merupakan T. Owen Owen, T., Challenges and
measures taken tindakan yang diambil oleh bangsa opportunities for defining
by nations and international dan organisasi internasional seperti and measuring human
organizations, such as the United PBB demi menjamin keamanan dan security’, Human Rights,
Nations, to ensure mutual survival and pertahanan bersama Human Security and
safety. Disarmament,
Disarmament Forum, 2004
2 The Traditional Security paradigm Paradigma keamanan tradisional T. Owen Owen, T., Challenges and
refers to a realist construct of security mengacu kepada realis membangun opportunities for defining
in which the referent object of security keamanan di mana objek keamanan and measuring human
is the state. referen yang referen adalah negara. security’, Human Rights,
Human Security and
Disarmament,
Disarmament Forum, 2004
3 More recently, the traditional state Paradigma keamanan tradisional T. Owen Owen, T., Challenges and
centric notion of security has been mengacu kepada realis membangun opportunities for defining
challenged by more holistic approaches keamanan di mana objek keamanan and measuring human
to security. referen yang referen adalah negara. security’, Human Rights,
Human Security and
Disarmament,
Disarmament Forum, 2004
4 National security is the requirement to Keamanan nasional adalah sebuah Alan Collins Collins, Alan, Security and
maintain the survival of the nation- kebutuhan untuk menjaga Southeast Asia: domestic,
state through the use ketahanan suatu bangsa melalui regional and global issues,
of economic, military and political daya ekonomi, militer serta Singapore: ISEAS, 2003
power and the exercise of diplomacy. kekuatan politik dan kepiawaian
berdiplomasi.
5 Because of the highly competitive Karena sifat yang kompetitif Alan Collins Collins, Alan, Security and
nature of nation states, national diantara bangsa-bangsa, keamanan Southeast Asia: domestic,
security for countries with significant nasional dengan negara yang regional and global issues,
resources and value is based largely on mempunyai nilai sumber daya yang Singapore: ISEAS, 2003
technical measures and operational signifikan didasarkan kepada
processes. This ranges from tindakan-tondakan teknis dan
information protection related to state proses operasional. Hal ini berkisar
secrets to weaponry for militaries to dari perlindungan informasi yang
negotiations strategies with other berkaitan dengan rahasia negara
nation states. untuk persenjataan bagi militer
hingga strategi bernegosiasi dengan
negara bangsa lain.
6 Collective security can be understood Semua negara dapat bekerja sama David H. Capie David H. Capie, Paul M.
as a security arrangement in which all secara kolektif untuk menyediakan Evans, The Asia-Pacific
states cooperate collectively to provide keamanan. security lexicon, ISEAS:
security for all by the actions of all Singapore, 2002
against any states within the groups
which might challenge the existing
order by using sanctions and force.
While collective security is possible,
several prerequisites have to be met for
it to work.
7 Konsep keamanan kolektif adalah Keamanan kolektif itu melampaui Milburn J. Thompson, J. Milburn,
konsep paling jelas dalam dunia saat keamanan tunggal setiap negara, Thompson Justin and Peace: a
ini yang diajukan oleh Perserikatan yang menjadi alasan di balik Christian primer,
Bangsa Bangsa (PBB). Ide ini realisme. Kemanan kolektif Maryknoll, N.Y.: Orbis
dimaksudkan untuk mengikat semua bergantung pada kemampuan setiap Books, 1997
atau sebagian besar aktor-aktor utama anggota aliansi untuk
dalam suatu sistem internasional mempertahankan komitmen pada

1
Wenaldy Andarisma, Hubungan Internasional UNIKOM 08

dengan tujuan bersama-sama kelompok dan pada kesepakatan di


menghadapi agresi dari salah satu antara anggota-anggota yang
mereka. merencanakan agresi. Penolakan
PBB untuk mendukung invasi Irak
ke Kuwait pada tahun 1990-1991
adalah bukti keberhasilan tindakan
keamanan kolektif. Namun, dalam
kasus Bosnia, pelaksanaan
keamanan kolektif yang efektif
terlalu rumit dan mahal, meskipun
NATO memberikan tanggapan
untuk mengakhiri pembunuhan di
sana dan kemudian di Kosovo.
8 Konsep keamanan umum mendasari Keamanan bangsa-bangsa adalah Milburn J. Thompson, J. Milburn,
langkah konseptual yang melampaui sesuatu yang saling tergantung: Thompson Justin and Peace: a
konsep keamanan kolektif. Keamanan tindakan dari suatu negara yang Christian primer,
umum adalah suatu paham bahwa tidak mengancam keamanan negara lain Maryknoll, N.Y.: Orbis
ada satupun negara dapat merasa aman dapat menghancurkan keamanan Books, 1997
sebelum setiap negara, khususnya semua negara, termasuk negara
negara musuhnya, dapat merasa aman. agresor. Jika konsep ini
dikontekstualisasikan, dampaknya
akan mendorong komunitas dunia
bergerak melampaui perang menuju
pembangunan berbagai struktur dan
intuisi untuk memfasilitas resolusi
konflik internasional.
9 Konsep keamanan seutuhnya berarti Keamanan seutuhnya memperluas Milburn J. Thompson, J. Milburn,
bahwa seluruh bahaya dan masalah lingkup kemanan dengan Thompson Justin and Peace: a
dalam dunia kita harus dibicarakan jika memperhatikan isu-isu kesenjangan Christian primer,
ingin kemanusiaan benar-benar aman. kaya-miskin, masalah ekologis, Maryknoll, N.Y.: Orbis
HAM, nasionalisme etnis dan hak- Books, 1997
hak kaum minoritas, selain masalah
perlombaan senjata dan kekuasaan
poltik. Amerikat Serikat, misalnya,
jelas memiliki kekuatan militer
untuk mempertahankan diri dari
ancaman yang masuk ke dalam
wilayahnya atau mengganggu
kepentingannya. Namun, Amerika
Serikat juga rentan terhadap
fenomena pemanasan global dan
pengikisan lapisan ozon,
kelangkaan sumber daya alam, dsb.
10 Ancaman terhadap keamanan Negara berkembang cenderung Robert Cooper Robert Cooper, Breaking
internasional yang perlu dicermati belum mematangkan perekonomian The Nations: Order and
dari negara berkembang adalah chaos, atau suhu politik yang ada di Chaos in the Twenty-First
kriminalitas, dan berbagai kerusuhan dalamnya, jadi gejala yang menjadi Century, London: Antlantic
politik lainnya yang bersifat internal faktor pendukung disintegrasi Books, 2004
sebagai bentuk konsolidasi nasional mempengaruhi keamanan
yang belum tercapai. internasional
11 Pertahanan dan keamanan adalah Pertahanan dan keamanan, masih Prof. Juwono Prof. Juwono Soedarsono,
masalah bersama sebagai bangsa dan menurutnya, harus disadari sama Soedarsono Departemen Pertahanan,
berlaku, “Anyone, anywhere, pentingnya dengan prasarana umum 11 Oktober 2006
anytime”. lainnya seperti listrik, bandara,
pelabuhan, jalan raya, layanan
kesehatan masyarakat, air minum
dan pendidikan. Ini artinya, jika

2
Wenaldy Andarisma, Hubungan Internasional UNIKOM 08

kita bicara mengenai pentingnya


masalah pertahanan dan keamanan,
maka sebetulnya kita juga sedang
bicara mengenai vitalnya prasarana
umum. Meskipun demikian, tidak
seperti prasarana umum lainnya, ia
mengatakan bahwa dalam soal
pertahanan dan keamanan dituntut
tingkat kecermatan dan
keterampilan yang manusiawi.
12 Dalam menyusun sistem pertahanan Prof. Juwono Prof. Juwono Soedarsono,
keamanan negara terdapat tiga pokok Soedarsono Departemen Pertahanan,
pemikiran yang perlu digunakan 11 Oktober 2006
sebagai bahan pertimbangan. Salah
satunya adalah, Kemungkinan
(probabilitas) untuk memilih alternatif
yang tersedia dari; (1) konsep perang
dan konsep pertahanan-keamanan yang
dipraktekkan.
13 Sistem keamanan terhadap kegiatan Sayidiman Suryohadiprojo,
yang bersumber kekuatan luar negeri Suryohadiprojo Sayidiman, SI VIS PACEM
disebut pertahanan negara dan PARA BELLUM
umumnya bersifat serangan dengan Membangun Pertahanan
kekuatan militer oleh negara lain. Negara yang Modern dan
Efektif, Jakarta: Gramedia,
2005
14 Keamanan dapat dilihat dalam tiga Dalam praktiknya, individu Barston R.P. R.P, Barston, Modern
tingkatan, yaitu individu, negara menikmati perlindungan yang Diplomacy, Longman
bangsa, dan internasional. Tingkatan memberikan negara terhadapnya House, Harlow, UK.1988.,
terendah pada keamanan individual. dan juga mendapatkan manfaat dari hal 185
Dalam posisi ini, masalah keamanan upaya negara untuk mengamankan
muncul karena relasi anatara negara wilayahnya.
dengan individu yang menjadi
masyarakatnya yang melihat adanya
benturan kepentingan antarindividu
yang menjadi ancaman bagi negara.
15 Di tingkat nasional, keamanan secara Dalam konteks ini, diplomasi Barston R.P. R.P, Barston, Modern
tradisional diterjemahkan sebagai berperan sebagai upaya untuk Diplomacy, Longman
respons atas ancaman yang datang dari membentuk kekuatan negara House, Harlow, UK.1988.,
luar dalam bentuk serangan militer. melawan ancaman dari luar yang hal 184
melibatkan tindakan-tindakan
seperti menyerang balik,
membangun koalisi, dan
menggalang dukungan internasional
untuk menggunakan kekuatan
militer terhadap ancaman dari luar.
Namun saat ini yang menjadi
ancaman negara tidak hanya dalam
bentuk militer, namun berupa
organisasi kriminal lintas negara,
pengungsi korban konflik, dan
penyebaran senjata.
16 Bentuk-bentuk masalah keamanan di Tujuan diplomasi adalah Barston R.P. R.P, Barston, Modern
tingkat internasional antara lain memberikan kontribusi bagi proses Diplomacy, Longman
konflik antar negara, pemanasan global menuju keamanan dan House, Harlow, UK.1988.,
dan uji coba nuklir. Beragam upaya mengidentifikasikan tarik ulur hal 184
dilakukan untuk mengatasi masalah kepentingan yang menucul dalam

3
Wenaldy Andarisma, Hubungan Internasional UNIKOM 08

keamanan internasional diantaranya mengatasi masalah keamanan.


melalui diplomasi keamanan. Diplomasi juga bertujuan untuk
mengakomodasi beragam
kepentingan dan memberikan
kontribusi pada implementasi
kebijakan.
17 Ketika suatu negara melihat masalah Keamanan internal akan terus Barston R.P. R.P, Barston, Modern
keamanan maka akan dilihat dari dua dijaga oleh para pemimpin tersebut. Diplomacy, Longman
sisi yaitu internal dan eksternal. Keamanan eksternal berkaitan House, Harlow, UK.1988.,
dengan adanya ancaman dari luar hal 184
negara yang berupa militer maupun
nonmiliter. Ancaman non-militer
umumnya berbentuk organisasi
lintas negara, penyebaran senjata,
dan uji coba nuklir.
18 Regional security approaches refer to pendekatan keamanan regional Anthony Mely- Mely Caballero-Anthony,
the orientations and predispositions of mengacu pada orientasi dan Caballero Regional Security in
member states towards the means of kecenderungan negara-negara Southeast Asia Beyond the
achieving regional security. A region’s anggota terhadap cara untuk ASEAN Way, Singapore:
approach to security is often reflected mencapai keamanan regional ISEAS. 2005.
in how member states structure their
relations among other states within and
outside the grouping in pursuing the
goal of regional security.
19 The advantage of focusing on identity Keuntungan dalam fokus mengenai Alan Collins Collins, Alan, Security and
security is that it enables us to examine keamanan identitas adalah dapat Southeast Asia: domestic,
“soft” security matters, such as memahami keamanan “lunak” regional and global issues,
providing for the reproduction of seperti mengenai masalah budaya, Singapore: ISEAS, 2003
language and culture through, for pendidikan dsb.
instance, education, rather than being
solely concerned with the use of force
by and against ethnic groups.
20 Military security is the use of and keamanan militer adalah Alan Collins Collins, Alan, Security and
threat of using military force to secure penggunaan ancaman dengan Southeast Asia: domestic,
the state are the traditional concern of menggunakan kekuatan militer regional and global issues,
national security. untuk mengamankan negara dan Singapore: ISEAS, 2003
merupakan perhatian keamanan
nasional tradisional.
21 In developing states, however, the Ancaman dari dalam lebih Alan Collins Collins, Alan, Security and
threat to state security emanates more dominan dibanding di luar, dalam Southeast Asia: domestic,
often than not from within. konteks keamanan negara regional and global issues,
berkembang. Singapore: ISEAS, 2003
22 During the contemporary era, when Selama era kontemporer, ketika Paul T.V. T.V. Paul, Norman
economic, political and social ekonomi, interaksi sosial dan Ripsman, Globalization
interaction expanded beyond national politik berkembang di luar batas- and the National Security
boundaries to reach global scale, many batas nasional untuk mencapai State, New York: Oxford
believe that the state is losing its skala global, banyak yang percaya University Press, 2010
relevance not only as a welfare bahwa negara kehilangan
provider, but also as a guarantor of relevansinya tidak hanya sebagai
security. penyedia kesejahteraan, tetapi juga
sebagai penjamin keamanan.
23 National security states would engage Keamanan nasional suatu negara Paul T.V. T.V. Paul, Norman
in activities related to trade and akan terlibat dalam kegiatan yang Ripsman, Globalization
economic welfare, but would be berhubungan dengan perdagangan and the National Security
willing to subvert economic dan kesejahteraan ekonomi, tetapi State, New York: Oxford
advantages, civil liberties, and virtually akan bersedia untuk University Press, 2010
all other values to the provision of menumbangkan keuntungan

4
Wenaldy Andarisma, Hubungan Internasional UNIKOM 08

security. ekonomi, kebebasan sipil, dan


hampir semua nilai-nilai lain
sebagai penyediaan keamanan.
24 Since its inception as a social Sejak awal berdirinya sebagai Paul T.V. T.V. Paul, Norman
institution, the primary purpose of the lembaga sosial, tujuan utama Ripsman, Globalization
nation-state has been provide security negara-bangsa telah memberikan and the National Security
within a geographically defined keamanan dalam wilayah geografis State, New York: Oxford
territory against both external and yang didefinisikan terhadap kedua University Press, 2010
internal theaters, Throughtout many tempat, yaitu internal dan eksternal.
political, economic and social changes, Dengan banyaknya perubahan
ranging from the emergence of politik, ekonomi dan sosial, mulai
nationalism, the industrial revolution, dari munculnya nasionalisme,
two world wars, and the development industri revolusi, perang dunia
of nuclear weapons, the states has kedua, dan pengembangan senjata
remained at the forefront of organized nuklir, negara-bangsa tetap berada
protection, and the protection of di garis terdepan dalam
national security has been its hallmark. perlindungan terorganisir, dan
perlindungan keamanan. Hal
tersebut telah menjadi cirinya.
25 When common security was first Kritik terhadap keamanan bersama David H. Capie David H. Capie, Paul M.
proposed in the early 1990s as a yang akan diterapkan di Asia Evans, The Asia-Pacific
possible basis for multilateral security Pasifik pada awal 90-an, karena security lexicon, ISEAS:
dialogues in the Asia-Pacific by policy- mengadopsi basis Uni Soviet, Singapore, 2002
makers from the Soviet Union, Canada Kanada dan Australia. Hal tersebut
and Australia, Asia scholars and dirasa tidak cocok untuk
government officials were quick to diimplementasikan di Indonesia.
criticize it. Its emphasis on military
transparency, confidence- and security-
building measures, and formalistic
mechanisms for verification and
compliance were seen as reflecting
European circumstances and
diplomatic traditions that were
unsuitable for Asia.
26 Security implies a stable, relatively Keadaan yang stabil, lingkungan Gion Green Fischer, Robert J., Gion
predictable environment in which an relatif dapat diprediksi di mana Green, Introduction to
individual or group may pursue its ends individu dan kelompok dapat Security, Massachussets:
without disruption or harm and without masuk di dalamnya tanpa ada rasa Elsevier Science, 1998
fear of disturbance or injury. takut.
27 Pembahasan mengenai hubungan Adanya hegemoni maskulinitas Djelantik Djelantik, Sukawarsini,
internasional dalam kaitannya dengan laki-laki terhadap perempuan di Sukawarsini Refleksi Teori Hubungan
keamanan nasional merupakan ranah mana arena hubungan internasional Internasional dari
ekslusif laki-laki. Ketika banyak didominasi oleh kaum laki-laki. Tradisional ke
perempuan membela keamanan Kontemporer, :
nasional memenuhi panggilan untuk Yogyakarta: Graha Ilmu,
melakukan aksi bela negara, tugas 2009
tersebut tetap dipandang sebagai
dunianya laki-laki.
28 Globalization influences traditional Globalisasi yang mempengaruhi Jonathan Kirshner, Jonathan,
security concerns in three principal paradigma keamanan tradisional. Kirshner Globalization and
ways. It affects state capacity and National Security, New
autonomy--that is, the relative power of York: Taylor & Francis
the state vis-a-vis nonstate actor, social Group, 2006
forces, and market pressures. It also
affects the balance of power between
states, because even if changes in the
system left each states absolutely less

5
Wenaldy Andarisma, Hubungan Internasional UNIKOM 08

able to advance its interest, there would


stilll be a reshuffling of relative
capabilities. Finally, by creating new
sources of conflict between states, new
opportunities for enterpreneurs of
political violence, and by reshaping the
cost and benefits of both warfare and
conquest, the forces of globalization
can reacst the nature of armed conflict.
29 Comprehensive Security, adalah Konsep ini pada dasarnya lebih Yamin, Yamin dan Matengkar,
konsep keamanan menyeluruh yang menitikberatkan pembahasan Matengkar Intelijen Indonesia:
dikembangkan dua negara atau lebih masalah keamanan secara lebih Towards Professional
dalam bentuk forum kerjasama dan komprehensif dan multidimensional Intelligence, Gadjah Mada
dialog keamanan dengan fokus peace pada setiap forum dialog dengan isu University Press, 2006
resolution, preventive diplomacy, multisentrik. Tingkat analisis
confidence building measure, peace pembasan juga mencakup semua
keeping operation, dan berbagai bentuk level tidak hanya terbatas pada
kerjasama keamanan pada aspek level kawasan seperti pada konsep
politik, ekonomi, psikologi (sosial) dan keamanan bersama maupun
militer. kerjasama keamanan (contohnya
ARF yang dikembangkan oleh
ASEAN).
30 Teori security complex adalah sebuah Dalam teori keamanan region Barry Buzan Barry Buzan. People,
teori keamanan dimana menekankan ini,tidak terlalu terpaku kepada States, and Fear. (London:
perhatiannya pada signifikasi unsur pengertian region dan teritori saja, Harvester Wheatsheaf,
regional/kawasan dalam memahami tapi lebih kepada sekumpulan unit 1991
dinamika keamanan internasional,yaitu yang memiliki proses
melalui pembentukan sistemasi sekuritisasi,desekuritisasi,atau
keamanan yang rumit keduanya sekaligus,yang terhubung
satu sama lain, yang lantas
menyebabkan masalah keamnan
negara-negara tersebut tidak dapat
dianalisa satu sama lain,tetapi bisa
dikatakan juga region dipahami
sebagai subsistem supranasional
dan internasional.
31 Subyek "konflik regional"telah Dapat dijelaskan bahwa hal inilah Patrick M. Patrick M. Morgan,
mempengaruhi dengan konsepsi yang mendorong ancaman serius Morgan Regional Orders: Building
integritas kawasan yang terjadi pada terhadap perdamaian kawasan Security in a New World,
era modern ini. Karena ranah kawasan karena cenderung timbulnya Pennsylvania: State
merupakan teritori yang sangat interfensi untuk menciptakan University Press,1997
menguntungkan bagi para pembuat sebuah kekuatan yang absolut pada
kebijakan di tiap negara suatu kawasan oleh negara tertentu.
"Daerah" yang dijadikan sebagai
lahan konflik menjadi landscape
untuk mencari keuntungan karena
penurunan integrasi regional, yang
dipengaruhi oleh Neorealis- yang
diinduksi dengan sistemasi tuntutan
akan kebutuhan global, dan
kegelisahan entitas regional yang
mempengaruhi kebijakan kebijakan
politik dalam dan luar negeri suatu
negara dalam ranah kawasan. Yang
bertujuan untuk meremehkan ranah
kawasan dalam sisi tradisonalisme
geografis yang menjadi sebuah titik

6
Wenaldy Andarisma, Hubungan Internasional UNIKOM 08

fokus, dan tidak


memperlakukannya sebagai suatu
hal penting dalam independensi
variabel kawasan
32 Konsep keamanan nasional adalah Konsep ini terlalu Frederick H. Frederick H. Hartman, The
sebuah konsep keamanan yang mengedepankan kekuatan militer Hartman Relations of Nations, New
menjelaskan bahwa sebuah kondisi padahal konsep “keamanan” York, 1967
dimana terlindunginya negara secara nasional sebenarnya telah sejak
fisik dari ancaman eksternal,dan awal mengenali adanya keterkaitan
memungkinkan negara bersedia dan antar aspek kehidupan, yang tidak
siap untuk berperang. Dan juga dapat hanya didominasi oleh aspek
diasumsikan sebagai upaya negara militer. Hal ini dengan jelas
untuk mencegah perang, terutama dimanifestasikan dalam konsepsi
melalui strategi pembangunan kekuatan Ketahanan Nasional. Sehingga,
militer yang memberikan kemampuan dalam konteks konsepsi keamanan
penangkal (deterrent). Dengan kata pemilahan makna “keamanan” dari
lain, definisi keamanan kerap dilandasi “pertahanan” melalui dimensi ruang
oleh asumsi dengan supremasi merupakan cerminan dari fenomena
kekuatan militer sebagai sarana untuk keterlambatan, kalau pun bukan
melindungi negara dari ancaman keterbelakangan, konseptual.
militer dari luar
33 “freedom from fear and freedom from Dalam hal ini apabila dilihat lebih Dr. Mahbub ul Dr. Mahbub ul Haq,
want”, keamanan dari berbagai mendalam lagi,konsepsi human Haq Reflections on Human
ancaman kronis seperti kelaparan, security tak ada ubahnya dengan Development, 1995
penyakit dan represi adalah hal hak asasi manusia meskipun
sitematis,subtantif dan mendasar bagi mengatur lebih luas lagi tentang
individu dan kolektifitas sosial. Dan konsepsi keamanan yang
kedua. Adanya Perlindungan dari mengaklimasi lebih kepada
gangguan atas pola kehidupan sehari- individualitas sosial yang
hari- baik di rumah, tempat kerja atau
melindungi hak-hak yang bersifat
komunitas
mendasar dalam kehidupan sosial
yang kolektif,tetapi human security
hanya berlaku bagi segelintir orang
saja,apabila melihat lebih jauh
secara realitas,contohnya apabila
kita membandingkan tragedi
holocaust di jerman yang terus
disuarakan kaum yahudi dan
pembantaian warga palestina di
negaranya sendiri akibat zionisme
israel tentu saja kita dapat
mempertanyakan tentang human
security yang telah diatur dalam
UNDP,entah kemana berpihaknya
human security yang merupakan
saudara kembar dari human
rights,bahkan mahkamah
internasionalpun tidak bergeming.

7
Wenaldy Andarisma, Hubungan Internasional UNIKOM 08

You might also like