Professional Documents
Culture Documents
Page | 1
Disusun Oleh :
Indah Kusuma Dewi
110.2003.130
Pembimbing:
Dr.Andreas A Loensoen, spBtkv
I. IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. A.H
Umur : 35 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Page | 2
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : TNI
Suku Bangsa : Jawa
Status Perkawinan: Kawin
Alamat : Tanah Baru Rt 02/01 Cikarang.
Tanggal Masuk : 20 maret 2010
II. Anamnesa
Page | 4
Regio skull
I : multiple vulnus excoriasi
P : Nyeri tekan (+)
Regio Elbow
I : vulnus excoriasi, deformitas (-), udem (-)
P : nyeri tekan (+),krepitasi (-), Nyeri sumbu (-)
VI.Pemeriksaan Penunjang
Lab:
Tanggal 21-03-2010
Hematologi
Hematokrit 43 40 - 52 %
MCV 90 80 – 96 fl
MCH 32 27 – 32 pg
MCHC 35 32 – 36 g/dL
Kimia
Ureum 23 20 – 50 mg/dL
Tanggal 22-03-2010
Hematologi
Hematokrit 44 40 – 52 %
MCV 97 80 – 96 fl
MCH 32 27 – 32 pg
MCHC 33 32 – 36 g/dL
Kimia
Urinalisa
Protein - Negatif
Glukosa - Negatif
Bilirubin - Negatif
Kristal - Negatif
Epitel + Positif
Lain-lain - Negatif
Tanggal 23-03-2010
Kimia
O2 Saturation 58,3 94 – 98 %
Tanggal 24-03-2010/ jam : 08.33.28
Kimia Page | 7
Ureum 18 20 – 50 mg/dL
Hematologi
Kimia
Bilirubin Total 1,4 <1,5 mg/ dL
Kimia
O2 Saturation 92,4 94 – 98 %
dextra
Pelvis : Normal
VII.Diagnosis Kerja : Close Fractur clavicula 1/3 tengah dextra & Close Fractur costae 3-4
posterior dextra
VIII.Penatalaksanaan :
O2 10 liter/mnt
Analgetik
Antibiotik
Page | 9
ORIF clavicula
Chest Fisiotherapy
Page | 10
Anatomi Toraks
Toraks adalah daerah pada tubuh yang berada di antara leher dan perut (abdomen). Toraks
dapat didefinisikan sebagai area yang dibatasi di superior oleh thoracic inlet dan inferior
oleh thoracic outlet.
Thoracic inlet merupakan "pintu masuk" rongga toraks yang disusun oleh:
Batas bawah rongga toraks atau thoracic outlet (pintu keluar toraks) adalah area yang
dibatasi oleh :
Toraks Tersusun dari tulang dan jaringan lunak. Tulang yang membentuk dinding dada
adalah tulang costae, columna vertebralis torakalis, sternum, tulang clavicula dan scapula.
Jarinan lunak yang membentuk dinding dada adalah otot serta pembuluh darah terutama
pembuluh darah intrerkostalis dan torakalis interna.
Dasar thoraks
Dibentuk oleh otot diafragma yang dipersyarafi nervus frenikus. Diafragma mempunyai
lubang untuk jalan Aorta, Vana Cava Inferior serta esophagus.
Diafragma sebagai pembatas rongga toraks dan rongga abdomen, memiliki bentuk seperti
kubah dengan puncak menjorok ke superior, sehingga sebagian rongga abdomen sebenarnya
terletak di dalam area toraks.
Page | 11
Rongga pleura kiri dan kanan berisi paru-paru. Rongga ini dibatasi oleh pleura visceralis dan
parietalis.
Rongga Mediastinum dan isinya terletak di tengah dada. Mediastinum dibagi menjadi bagian
anterior, medius, posterior dan superior.
Rongga Mediastinum
Atas : bidang yang dibentuk oleh Vth1, kosta 1 dan jugular notch.
o Mediastinum anterior
o Mediastinum Posterior.
Inferior : Diafragma.
Anterior : Pericardium
Posterior : Pericardium
Inferior : Diafragma
Anterior : Pericardium
Inferior : Diafragma.
Pleura ( selaput paru ) adalah selaput tipis yang membungkus paru – paru :
1. Pleura visceralis, selaput paru yang melekat langsung pada paru –paru.
Pleura visceralis dan parietalis tersebut kemudian bersatu membentuk kantong tertutup yang
disebut rongga pleura (cavum pleura). Di dalam kantong terisi sedikit cairan pleura yang
diproduksi oleh selaput tersebut
Antara pleura parietals dengan viseralis ada tekanan negative (“menghisap”), sehingga pleura
parietals da viseralis saling bersinggungan. Bila ada hubungan antara udara luar (tekanan 1
atm). Dengan rongga pleura, misalnya karena luka tusuk, maka tekanan positif akan
memasuki rongga pleura, sehingga terjadi “open pneumo-thorax”. Tentu saja paru (bersama
pleura viseralis) akan kuncup (collaps).
Bila karena suatu sebab, permukaan pleura viseralis robek, dan ada hubungan antara
bronchus dengan rongga pleura, sedangkan pleura viseralis tetap utuh, maka udara akan
masuk rongga pleura sehingga juga dapat terjadi pnuemotorax. Apabila ada sesuatu
mekanisme “ventiel” sehingga udara dari bronchus masuk rongga pleura, tetapi tidak dapat
masuk kembali, maka akan terjadi peunomothorax yang semakin berat yang pada akhirnya
akan mendorong paru sebelahnya.
Keadaan ini dikenal sebagai “tension pneumothorax”. Apabila terdapat perdarahan dalam
rongga pleura, maka keadaan ini dikenal sebagai hemothorax.
Costae
Rangka toraks terluas adalah iga-iga (costae) yang merupakan tulang jenis
osseokartilaginosa. Memiliki penampang berbentuk konus, dengan diameter penampang yang
lebih kecil pada iga teratas dan makin melebar di iga sebelah bawah. Di bagian posterior
lebih petak dan makin ke anterior penampang lebih memipih.
Page | 14
7 iga pertama melekat pada vertebra yang bersesuaian, dan di sebelah anterior ke
sternum.
Iga 8-10 merupakan iga palsu (false rib) yang melekat di anterior ke rawan kartilago
iga diatasnya,
2 iga terakhir ( costa 11-12) merupakan iga yang melayang karena tidak berartikulasi
di sebelah anterior.
Setiap iga terdiri dari caput (head), collum (neck), dan corpus (shaft). Dan memiliki 2 ujung :
permukaan artikulasi vertebral dan sternal.
Bagian posterior iga kasar dan terdapat foramen-foramen kecil. Sedangkan bagian anterior
lebih rata dan halus.
Tepi superior iga terdapat krista kasar tempat melekatnya ligamentum costotransversus
anterior, sedangkan tepi inferior lebih bulat dan halus.
Pada daerah pertemuan collum dan corpus di bagian posterior iga terdapat tuberculum.
Tuberculum terbagi menjadi bagian artikulasi dan non artikulasi.
Penampang corpus costae adalah tipis dan rata dengan 2 permukaan (eksternal dan internal),
serta 2 tepi (superior dan inferior). Permukaan eksternal cembung (convex) dan halus;
permukaan internal cekung (concave) dengan sudut mengarah ke superior.
Diantara batas inferior dan permukaan internal terdapat costal groove, tempat berjalannya
arteri-vena-nervus interkostal.
Iga pertama merupakan iga yang penting oleh karena menjadi tempat melintasnya plexus
brachialis, arteri dan vena subklavia. M.scalenus anterior melekat di bagian anterior
permukaan internal iga I (tuberculum scalenus), dan merupakan pemisah antara plexus
brachialis di sebelah lateral dan avn subklavia di sebelah medial dari otot tersebut.
Sela iga ada 11 (sela iga ke 12 tidak ada) dan terisi oleh m. intercostalis externus dan
internus. Lebih dalam dari m. intercostalis internus terdapat fascia transversalis, dan Page | 15
kemudian pleura parietalis dan rongga pleura. Pembuluh darah dan vena di bagian dorsal
berjalan di tengah sela iga (lokasi untuk melakukan anesteri blok), kemudian ke anterior
makin tertutup oleh iga. Di cekungan iga ini berjalan berurutan dari atas ke bawah vena,
arteri dan syaraf (VAN). Mulai garis aksilaris anterior pembuluh darah dan syaraf bercabang
dua dan berjalan di bawah dan di atas iga. Di anterior garis ini kemungkinan cedera
pembuluh interkostalis meningkat pada tindakan pemasangan WSD.
Musculus pectoralis mayor dan minor merupakan muskulus utama dinding anterior
thorax. Muskulus latisimus dorsi, trapezius, rhomboideus, dan muskulus gelang bahu
lainnya membentuk lapisan muskulus posterior dinding posterior thorax. Tepi bawah
muskulus pectoralis mayor membentuk lipatan/plika aksilaris posterior.
Dada berisi organ vital paru dan jantung, pernafasan berlangsung dengan bantuan gerak
dinding dada. Inspirasi terjadi karena kontraksi otot pernafasan yaitu muskulus interkostalis
dan diafragma, yang menyebabkan rongga dada membesar sehingga udara akan terhisap
melalui trakea dan bronkus.
Clavicula
Dalam anatomi manusia, tulang selangka atau clavicula adalah tulang yang membentuk
bahu dan menghubungkan lengan atas pada batang tubuh.
clavicula kiri
clavicula kanan
Clavicula berbentuk kurva-ganda dan memanjang. Ini adalah satu-satunya tulang yang
memanjang horizontal dalam tubuh. Terletak di atas tulang rusuk pertama. Pada ujung
medial, clavicula bersendi pada manubrium dari sternum (tulang dada) pada sendi
sternoclavicularis. Pada bagian ujung lateral bersendi dengan acromion dari scapula (tulang
belikat) dengan sendi acromioclavicularis.
Pada wanita, clavicula lebih pendek, tipis, kurang melengkung, dan permukaannya lebih
halus.
Page | 16
Fungsi
Sebagai pengganjal untuk menjauhkan anggota gerak atas dari bagian dada supaya
lengan dapat bergerak leluasa.
Meneruskan goncangan dari anggota gerak atas ke kerangka tubuh (aksial).
Walaupun dikelompokkan dalam tulang panjang, clavicula adalah tulang satu-satunya yang
tidak memiliki rongga sumsum tulang seperti pada tulang panjang lainnya. Clavicula tersusun
dari tulang spons.
Perlekatan
Permukaan superior:
Permukaan inferior:
Batas anterior:
Otot sternocleidomastoid
Otot sternohyoideus
Otot trapezius
Perkembangan
Clavicula adalah tulang pertama yang mengalami proses pengerasan osifikasi selama
perkembangan embrio minggu ke-5 dan 6. Clavicula juga yang merupakan tulang terakhir
yang menyelesaikan proses pengerasan yakni pada usia 21 tahun.
Page | 17
SURFACE ANATOMY
Pada garis tengah dibagian anterior terletak sternum yang terdiri dari 3 bagian:
manubrium,
korpus,
prosesus xiphoideus.
Titik paling atas sternum dikenal sebagai sternal notch atau insisura jugularis, yang tampak
berupa lekukan antara kedua kaput klavikula. Insisura ini setinggi batas bawah dari vertebra
torakal ke-2.
Angulus ludovici adalah tonjolan yang terjadi oleh karena pertemuan bagian korpus dan
manubrium sterni yang membentuk sudut.
Sudut ini tampak nyata pada orang yang kurus. Angulus ludovici adalah penanda anatomi
permukaan oleh karena terletak setinggi iga ke-2 dan vertebra torakal 4-5.
Setinggi angulus ini terdapat organ-organ penting: arkus aorta dan karina.
Bagian terakhir sternum adalah processus xiphoideus yang dapat diraba sebagai ujung bawah
yang lunak dari sternum; kira-kira setinggi vertebra torakal 9.
Lateral terhadap sternal terdapat costa dan intercosta yang dapat dibedakan dan dihitung
melalui palpasi.
Hampir seluruh costa tertutup oleh otot, tetapi hanya costa I yang tidak dapat teraba oleh
karena tertutup oleh klavikula.
processus xiphoideus,
rawan kartilago dari costa VII-X,
Papilla mammae pada pria yang kurus berada di sekitar sela iga V kiri sedikit lateras garis
Page | 18
mid-klavikula.
skapula di lateral,
superior oleh batas inferior m.trapezius dan
yang terjadi saat skapula tertarik ke lateral-anterior pada posis lengan melipat ke depan dada
dan ke depan.
Area ini merupakan petunjuk klinis penting karena sela-sela costa di tempat ini hanya
tertutup oleh jaringan sub-kutan dan merupakan tempat yang baik untuk pemeriksaan
auskultasi toraks.
Klavikula dapat dengan mudah diraba atau dilihat karena hanya ditutupi oleh subkutis dan
kulit.
Skapula dapat diraba dari permukaan dengan margo vertebralis, angulus inferior, dan spina.
Untuk vertebra, sebagai patokan hanya dapat diraba prosesus spinosus vertebra; pada bagian
atas yang terbesar dan paling menonjol adalah vertebra servikalis ke-7 dan dibawahnya
adalah vertebra torakalis pertama.
midklavikularis.
Fisiologi
1.Pernapasan
Pernapasan terdiri dari inspirasi (menarik napas) dan ekspirasi (mengeluarkan napas)
Pernafasan normal umumnya berkisar antara 12-20 kali/menit. Pernafasan yang lebih dari 24
kali/menit dikenal sebagai tachypnoe.
Apabila pernafasan buatan dibuat lebih dari 24 kali/menit, maka dikenal sebagai
hiperventilasi.
Tachypnoe dapat sebagai akibat keadaan fisiologi (ketakutan, kecapaian, dsb) tetapi juga
dapat merupakan indikator bahwa ada yang tidak beres dengan masalah breathing.
Fungsi respirasi :
Ø Distribusi : membagikan
Trauma Thoraks
Trauma dada adalah trauma tajam atau tembus thoraks yang dapat menyebabkan tamponade
jantung, perdarahan, pneumothoraks, hematothoraks, hematompneumothoraks (FKUI, 1995).
Trauma thoraks adalah semua ruda paksa pada thoraks dan dinding thorax, baik trauma atau
ruda paksa tajam atau tumpul. (Hudak, 1999).
Trauma thoraks adalah trauma yang terjadi pada thoraks yang menimbulkan kelainan pada
organ-organ didalam toraks.
Klasifikasi dan Mekanisme
Trauma toraks dapat dibagi dalam dua kelompok besar, yaitu trauma tembus atau tumpul.
Page | 21
1. Trauma tembus (tajam)
Terutama akibat tusukan benda tajam (pisau, kaca, dsb) atau peluru
2. Trauma tumpul
Page | 22
Fraktur Costa adalah terputusnya kontinuitas jaringan tulang / tulang rawan yang disebabkan
oleh rudapaksa pada spesifikasi lokasi pada tulang costa.
Fraktur costa akan menimbulkan rasa nyeri, yang mengganggu proses respirasi, disamping itu
adanya komplikasi dan gangguan lain yang menyertai memerlukan perhatian khusus dalam
penanganan terhadap fraktur ini. Pada anak fraktur costa sangat jarang dijumpai oleh karena
costa pada anak masih sangat lentur.
Page | 23
2.Klasifikasi
Menurut jumlah costa yang mengalami fraktur dapat dibedakan:
1) Fraktur simple
2) Fraktur multiple
Menurut jumlah fraktur pada setiap costa dapat
1) Fraktur segmental
2) Fraktur simple
3) Fraktur comminutif
Menurut letak fraktur dibedakan :
1) Superior (costa 1-3 )
2) Median (costa 4-9)
3) Inferior (costa 10-12 ).
Menurut posisi :
1) Anterior,
2) Lateral
3) Posterior.
3. Etiologi
Costa merupakan tulang pipih dan memiliki sifat yang lentur. Oleh karena tulang ini
sangat dekat dengan kulit dan tidak banyak memiliki pelindung, maka setiap ada trauma
dada akan memberikan trauma juga kepada costa.
Fraktur costa dapat terjadi dimana saja disepanjang costa tersebut.Dari keduabelas pasang
costa yang ada, tiga costa pertama paling jarang mengalami fraktur hal ini disebabkan
karena costa tersebut sangat terlindung. Costa ke 4-9 paling banyak mengalami fraktur,
karena posisinya sangat terbuka dan memiliki pelindung yang sangat sedikit, sedangkan
tiga costa terbawah yakni costa ke 10-12 juga jarang mengalami fraktur oleh karena sangat
mobile .
Pada olahragawan biasanya lebih banyak dijumpai fraktur costa yang “undisplaced” , oleh
karena pada olahragawan otot intercostalnya sangat kuat sehingga dapat mempertahankan
fragmen costa yang ada pada tempatnya.
Secara garis besar penyebab fraktur costa dapat dibagi dalam 2 kelompok :
Page | 24
1. Disebabkan trauma
a.. Trauma tumpul
Penyebab trauma tumpul yang sering mengakibatkan adanya fraktur costa antara lain :
Kecelakaan lalulintas,kecelakaan pada pejalan kaki ,jatuh dari ketinggian, atau jatuh pada
dasar yang keras atau akibat perkelahian.
b. Trauma Tembus
Penyebab trauma tembus yang sering menimbulkan fraktur costa :Luka tusuk dan luka
tembak
2. Disebabkan bukan trauma
Yang dapat mengakibatkan fraktur costa ,terutama akibat gerakan yang menimbulkan
putaran rongga dada secara berlebihan atau oleh karena adanya gerakan yang berlebihan
dan stress fraktur,seperti pada gerakan olahraga : Lempar martil, soft ball, tennis, golf.
4. Patofisiologi
Fraktur costa dapat terjadi akibat trauma yang datangnya dari arah depan,samping ataupun
dari arah belakang.Trauma yang mengenai dada biasanya akan menimbulkan trauma
costa,tetapi dengan adanya otot yang melindungi costa pada dinding dada,maka tidak semua
trauma dada akan terjadi fraktur costa.
Pada trauma langsung dengan energi yang hebat dapat terjadi fraktur costa pada tempat
traumanya .Pada trauma tidak langsung, fraktur costa dapat terjadi apabila energi yang
diterimanya melebihi batas tolerasi dari kelenturan costa tersebut.Seperti pada kasus
kecelakaan dimana dada terhimpit dari depan dan belakang,maka akan terjadi fraktur pada
sebelah depan dari angulus costa,dimana pada tempat tersebut merupakan bagian yang paling
lemah.
Fraktur costa yang “displace” akan dapat mencederai jaringan sekitarnya atau bahkan organ
dibawahnya.Fraktur pada costa ke 4-9 dapat mencederai a.intercostalis ,pleura visceralis,paru
maupun jantung ,sehingga dapat mengakibatkan timbulnya hematotoraks,pneumotoraks
ataupun laserasi jantung.
5. Diagnosis
Sebanyak 25% dari kasus fraktur costa tidak terdiagnosis, dan baru terdiagnosis setelah
timbul komplikasi,seperti hematotoraks dan pneumotoraks.Hal ini dapat terjadi pada
olahragawan yang memiliki otot dada yang kuat dan dapat mempertahankan posisi fragmen
Page | 25
tulangnya
6. Diagnosis Banding
1) Fraktur Sternum
2) Fraktur Vertebrae
3) Stress Fraktur
4) Osteoarthritis
5) Pneumotoraks
6) Cedera trakea dan bronkus.
7. Penatalaksanaan
Penanganan umum dengan memperhatikan A (airway), B (breathing), C (circulation).
1) Anamnesis yang lengkap dan cepat.Yang perlu ditanyakan adalah waktu kejadian, tempat
kejadian, jenis trauma (tertembak, tertusuk, terpukul,dll.), arah masuk keluar perlukaan,
bagaimana keadaan penderita selama dalam perjalanan.
2) Pemeriksaan fisik.
Adapun pada pemeriksaan fisik perlu diperhatikan adanya :
a. Nyeri tekan, krepitasi dan deformitas dinding dada.
b. Adanya gerakan paradoksal
c. Tanda-tanda insuffisiensi pernapasan : sianosis, tachypnea.
d. Kadang akan tampak ketakutan dan kecemasan karena saat bernapas bertambah nyeri
e. Periksa paru-paru dan jantung, dengan memperhatikan adanya tanda-tanda pergeseran
trakea, pemeriksaan ECG, saturasi oksigen.
f. Periksa abdomen terutama pada fraktur costa bagian inferior : diafragma, hati, limpa,
ginjal, dan usus.
g. Periksa tulang rangka : vertebrae, sternum, clavikula, fungsi anggota gerak
h. Nilai status neurologis : plexus brachialis, intercostalis, subclavia.
Pemeriksaan penunjang dilakukan dengan melakukan foto roentgen. Pemeriksaan roentgen
toraks harus dilakukan untuk menyingkirkan cedera toraks lain. Setelah dibuktikan dengan
foto roentgen bahwa terjadi fraktur pada costa, maka pada daerah cedera harus dipasang
strapping/ balut tekan yang kuat selama 2-3 minggu. Pada cedera yang lebih hebat, perawatan
rumahsakit diperlukan untuk menghilangkan nyeri, penganganan batuk dan penghisapan
endotrakeal.
Fraktur 1-2 iga tanpa adanya penyulit/kelainan lain : konservatif (analgetika) Page | 26
Fraktur >2 iga : waspadai kelainan lain (edema paru, hematotoraks, pneumotoraks)
Penatalaksanaan pada fraktur iga multipel tanpa penyulit pneumotoraks,
hematotoraks, atau kerusakan organ intratoraks lain, adalah:
Analgetik yang adekuat (oral/ iv / intercostal block)
Bronchial toilet
Cek Lab berkala : Hb, Ht, Leukosit,Trombrosit,dan analisa gas darah
Cek Foto Ro berkala
Penatalaksanaan fraktur iga multipel yang disertai penyulit lain (seperti: pneumotoraks,
hematotoraks dsb.), ditujukan untuk mengatasi kelainan yang mengancam jiwa secara
langsung, diikuti oleh penanganan pasca operasi/tindakan yang adekuat (analgetika,
bronchial toilet, cek lab dan ro berkala), sehingga dapat menghindari morbiditas/komplikasi.
Komplikasi tersering adalah timbulnya atelektasis dan pneumonia, yang umumnya akibat
manajemen analgetik yang tidak adekuat.
8.Prognosis
Fraktur costa pada anak dengan tanpa komplikasi memiliki prognosis yang baik, sedangkan
pada penderita dewasa umumnya memiliki prognosis yang kurang baik oleh karena selain
penyambungan tulang relatif lebih lama juga umumnya disertai dengan komplikasi.Keadaan
ini disebabkan costa pada orang dewasa lebih rigit sehingga akan mudah menusuk pada
jaringan ataupun organ di sekitarnya.
Kecurigaan adanya trauma traktus neurovaskular utama ekstremitas atas dan kepala (pleksus
brakhialis, a/v subklavia, dsb.), bila terdapat fraktur pada iga I-III atau fraktur klavikula.
Page | 27
FRAKTUR CLAVICULA
Cukup sering sering ditemukan (isolated, atau disertai trauma toraks, atau disertai
trauma pada sendi bahu ).
Lokasi fraktur klavikula umumnya pada bagian tengah (1/3 tengah)
Deformitas, nyeri pada lokasi taruma.
Foto Rontgen tampak fraktur klavikula
mekanisme trauma berupa trauma langsung atau tak langsung ( dari lateral bahu)
Mekanisme trauma dapat berupa trauma langsung dan trauma tak langsung pada bagian
lateral bahu yang dapat menekan klavikula ke sternum . Jatuh dengan tangan terkadang dalam
posisi abduksi.
Pemeriksaan Klinis
Fraktur klavikula sering terjadi pada anak-anak. Biasanya penderita datang dengan keluhan
jatuh dan tempat tidur atau trauma lain dan menangis saat menggerakkan lengan. Kadangkala
penderita datang dengan pembengkakan pada daerah klavikula yang terjadi beberapa hari
setelah trauma dan kadang-kadang fragmen yang tajam mengancam kulit. Ditemukan adanya
nyeri tekan pada daerah klavikula.
Pemeriksaan Radiologis
Page | 29
Pemeriksaan rontgen anteroposterior dan klavikula biasanya dapat membantu menegakkan
diagnosis dan fraktur. Fraktur biasanya terjadi pada 1/3 tengah dan fragmen luar terletak
dibawah fragmen dalam. Fraktur pada 1/3 lateral klavikula dapat terlewat atau tingkat
pergeseran salah dikira kecil, kecuali kalau diperoleh foto tambahan pada bahu.
Indikasi Operasi
Fraktur terbuka.
Fraktur dengan gangguan vaskularisasi
Kosmetik
Patofisiologi
Pada fraktur sepertiga tengah klavikula otot stemokleidomastoideus akan menarik fragmen
ragmen medial keatas sedangkan beban lengannya akan menarik fragmen lateral ke bawah.
Jika fraktur terdapat pada ligament korako-klavikula maka ujung medial klavikula sedikit
bergeser karena ditahan ligament ini.
Fraktur yang terjadi kearah medial terhadap fragment maka ujung luar mungkin tampak
bergeser kearah belakang dan atas, sehingga membentuk benjolan dibawah kulit.
Undisplaced fraktur dan minimal displaced fraktur diterapi dengan menggunakan sling, yang Page | 30
dapat mengurangi nyeri.
1. menarik kedua bahu, melawan tekanan dipusat, dan daerah interscapula selama
penarikan fraktur.
2. tidak menutupi aksila, untik kenyamanan dan hygiene.
Plating Clavikula
Gunakan insisi sesuai garis Langer untuk mengekspos permukaan superior clavikula. Hindari
flap kulit undermining dan kerusakan saraf supraklavikula. Hindari juga diseksi subperiosteal
pada fracture site.
Lakukan reduksi fragmen fraktur jika memungkinkan pasang lag screw melintasi fraktur.
Plate diletakkan di sisi superior clavikula dengan 3 screw pada masing-masing sisi fraktur
untuk mencapai fiksasi yang solid.
Jika diperlukan diletakan subkutaneus drain, luka operasi ditutup dengan jahitan subcuticular.
Fraktur lateral
Undisplaced fraktur dapat diterapi dengan sling.
Displaced fraktur dapat diterapi dengan sling atau dengan open reduction dan internal fiksasi.
Jika pergeseran lebih dari setengah diameter klavikula harus direduksi dan internal fiksasi.
Bila dibiarkan tanpa terapi akan terjadi deformitas dan dalam beberapa kasus rasa tidak enak Page | 31
dan kelemahan pada bahu karena itu terapi diindikasikan melalui insisi supraklavikular,
fragmen diaposisi dan dipertahankan dengan pen yang halus, yang menembus kearah lateral
melalui fragmen sebelah luar dan akromion dan kemudian kembali ke batang klavikula.
Lengan ditahan dengan kain gendongan selama 6 minggu dan sesudah itu dianjurkan
melakukan pergerakan penuh.
Komplikasi operasi
Komplikasi dini
Komplikasi lanjut
non-union : jarang terjadi dapat diterapi dengan fiksasi interna dan pencangkokan
tulang yang aman.
mal-union :
2. untuk memperoleh basil kosmetik yang baik dan cepat dapat menjalani terapi
yang lebih drastis yaitu fraktur direduksi dibawah anastesi dan dipertahankan
reduksinya dengan menggunakan gips yang mengelilingi dada ( wirass)
kekakuan bahu sering ditemukan, hanya sementara, akibat rasa takut untuk
menggerakkan fraktur. Jari juga akan kaku dan membutuhkan waktu berbulan-bulan
untuk memperoleh kembali gerakan, kecuali kalau dilatih.
Perawatan Pascabedah
Rehabilitasi
Commersial strap yang berbentuk angka 8, harus di follow up apakah sudah cukup kencang. Page | 32
Strap ini harus dikencangkan secara teratur. Anak anak <10 tahun menggunakan strap atau
splint selama 3-4 minggu sampai bebas nyeri, sedangkan orang dewasa biasanya
membutuhkan waktu 4-6 minggu.
Pasien dianjurkan untuk melakukan pergerakan seperti biasa begitu nyeri berkurang
(strap/splint/sling sudah dilepas).
Diskusi
Pasien Tn.A, 35 tahun, dengan pekerjaan TNI datang ke RSPAD dengan sesak nafas dan
nyeri pada bahu kanan akibat kecelakaan motor 3 jam SMRS. Pasien mengaku telah berobat
ke klinik 24 jam,disana pasien mendapat pengobatan dan penjahitan pada luka. 2 jam
Page | 33
kemudian pasien merasa sesak nafas dan memutuskan untuk berobat ke RSPAD.
Karena pasien seorang TNI yang membutuhkan mobilisasi cepat agar bisa bekerja
kembali, dlakukan operasi orif untuk fraktur 1/3 tengah claviculanya, yang diharapkan
dalam 2-3minggu pasien dapat segera bekerja kembali. Sedangkan bila menggunakan
sling/ verban figure of 8 akan membutuhkan waktu yang lama untuk proses
penyembuhan tulang.
Pada fraktur costae 3-4 posterior dextra hanya diberikan terapi konservatif,yaitu
pemberian analgetika untuk penghilang rasa sakit dan chest theraphy untuk latihan
pernafasannya. Pada fraktur costae 3-4 diharapkan terjadi penyembuhan alami dengan
pemfiksasian alami dari muskulus intercostalis.
Daftar Pustaka
1. www.wordpress.com
2. www.medicastore.com
Page | 34
3. www.bedahtkv.com
4. www.wikipedia.com
5. http://fordisfisio.forumotion.com/kardiorespirasi-f4/pneumothorax-kolaps-paru-t12.htm
6. http://id.wikipedia.org/wiki/Tulang_selangka
8. Syamsu Hidayat,R Dan Wim De Jong, Buku Ajar Bedah, Penerbit Buku Kedokteran,
EGC, Jakarta,tahun 1995.
9. Anonym.http://medicastore.com/penyakit/148/Kolaps_Paru-Paru_Pneumothorax.html
10. http://en.wikipedia.org/wiki/Pneumothoraxa
11. Light, Richard W. 2008. http://www.merck.com/mmpe/sec05/ch060/ch060g.html