You are on page 1of 7

“One thing only I know, and that is I know nothing”

MAKALAH FILSAFAT YUNANI KUNO (KLASIK)


(Makalah ini guna memenuhi tugas mata kuliah Filsafat)

Kelompok 1
Arkhani Lutfie I (10210052)
Fitta Rezyita (10210053)
Fajar Kusbiyanto (10210059)
Elfira Rose Ardiansari (10210060)
Savirah Maya Dewi (10210061)
Qurnia Syaifudin (10210056)
Puji Lestari (10210066)

Dosen
H. Andi Darmawan M.Ag

KOMUNIKASI PENYIARAN ISLAM


FAKULTAS DAKWAH
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
YOGYAKARTA
2011

1
Disebut filsafat klasik karena falsafah yang dibangunnya mampu menguasai pengetahuan alam
pikiran barat sampai kiraselama dua ribu tahun. Adapun para filosof yang dimaksud ialah:

1. SOCRATES (469-399 SM)

Cara penyampaian pemikirannya kepada para pemuda ia menggunakan metoda tanya


jawab. Adapun falsafah pemikiran Socrates di antaranya ia menyatakan adanya kebenaran
objektif, ialah yang tidak bergantung kepada saya dan kita. Dalam membenarkan kebenaran
yang objektif ia menggunakan metoda tertentu yang dikenal dengan metoda dialektika yang
berasal dari kata Yunani yang berarti bercakap-cakap atau berdialog.

Socrates meyakinkan bahwa tidak semua kebenaran itu relative; adanya kebenaran
yang umum yang dapat dipegang oleh semua orang. Sebagian kebenaran memang relative,
tetapi tidak semuanya.

Untuk membuktikan adanya kebenaran yang objektif, Socrates menggunakan metoda


tertentu. Metoda itu bersifat praktis dan dijalankan melalui percakapan-percakapan. Ia
menganalis pendapat-pendapat. Setiap orang mempunyai pendapat mengenai salah dan tidak
salah. Socrates selalu menganggap jawaban pertama sebagai hipotesis, dan dengan jawaban
yang selanjutnya ia menarik konsekuensi yang dapat di simpulkan dari jawaban tersebut.

Dari data dan dialektikanya ia menemukan dua penemuan metoda yang lain yaitu
induksi dan definisi. Ia menggunakan istilah induksi manakala pemikiran bertolak dari
pengetahuan yang khusus., lalu menyimpulkan dengan pengertian yang umum. Pengertian
umum diperoleh dari mengambil sifat-sifat yang sama (umum) dari masing-masing kasus
khusus dan ciri-ciri khusus yang tidak disetujui bersama adal;ah disisihkan. Ciri umum
tersebut dinamakan ciri esensi dan semua ciri khusus itu dimanakan eksistensi. Suatu
definisi dibuat dengan menyebutkan semua ciri esensi dari suatu obyek dengan menyisihkan
semua ciri eksistensinya.

Filsafat klasik ini merupakan reaksi dari adanya melemahnya pandangan manusia
terhadap ilmu pengetahuan, sains, dan agama karena pengaruh filsafat aliran sofisme yang
didominasi paham relativisme.
“One thing only I know, and that is I know nothing”

Sebagai contoh:
Apakah kursi itu? Kita periksa seluruh-kalau bisa-kursi yang ada di dunia ini. Kita
menemukan kursi hakim, ada tempat duduk dan sandaran, kakinya empat, dari bahan jati;
kita lihat kursi malas, tempat duduk dan sandaran, kakinya dua, dari besi anti karat; kita
periksa kursi makan, ada tempat duduk dan sandaran, kakinya tiga, dari rotan; begitulah
seterusnya. Setiap kursi ada (1) tempat duduk dan (2) sandaran. Kedua cirri ini terdapat pada
setiap kursi. Cirri yang lain tidak dimiliki oleh kursi yang lain. Maka semua orang sepakat
bahwa kursi adalah tempat duduk yang bersandaran. Jadi, memang ada pengetahuan yang
umum, itulah definisi.

2. PLATO (427-347 SM)

Menurut pemikiran falsafahnya, dunia lahir adalah dunia pengalaman yang selalu
berubah-ubah dan warna warni. Semua itu adalah bayangan dari dunia idea. Hakikatnya
hanyalah tiruan dari yang asli yaitu idea. Keadaan idea sendiri bertingkat-tingkat, tingkat
idea yang paling tinggi adalah idea kebaikan, dibawahnya idea jiwa manusia, yang
menggerakan dunia. Berikutnya idea keindahan yang menimbulkan seni, ilmu, pendidikan,
dan politik.

Dengan demikian jelaslah bahwa kebenaran umum itu memang sudah ada, bukan
dibuat melainkan sudah ada di dalam idea. Manusia dulu berada di dunia idea bersama-sama
dengan idea-idea lainnya dan mengenalinya. Manusia di dunia nyata ini jiwanya terkurung
oleh tubuh sehingga kurang ingat lagi hal-hal yang dulu pernah dikenalinya di dunia idea.
Dengan kepekaan indranya terkadang hal-hal yang empiric menjadikan ia teringat kembali
apa yang pernah dikenalnya dulu di dunia idea. Dengan kata lain pengertian manusia yang
membentuk pengetahuan tidak lain adalah dari ingatan apa yang pernah dikenalinya atau
mengerti karena ingat.

Sebagai konsep dari pandangan tentang dunia idea, dalam masalah etika ia
berpendapat bahwa orang yang berpengetahuan dengan pengertian yang bermacam-macam
sampai pengertian tentang ideanya, dengan sendirinya akan berbuat baik. Budi adalah tahu.
Siapa yang tahu akan yang baik, cinta kepada idea, menuju kepada yang baik. Siapa yang
hidup di dunia idea tidak akan berbuat jahat.

3
Hal yang penting juga untuk diketahui dari filsafat plato adalah pemikiran dia tentang
Negara. Menurutnya bahwa dalam tiap-tiap Negara segala golongan dan segala orang-orang
adalah alat semata-mata untuk kesejahteraan semua. Kesejahteraan semua itulah yang
menjadi tujuan yang sebenarnya. Dan itu pulalah yang menentukan nilai pembagian
pekerjaan.

Plato dengan ajaran idea yang lepas dari obyek, yang berada di alam idea, bukan hasil
abstraksi seperti pada Socrates, jelas membuat posisi Socrates dalam menghadapi sofisme.
Idea itu umum, berarti berlaku umum. Sama dengan gurunya, Plato juga berpendapat bahwa
selain kebenaran yang umum itu ada kebenaran yang khusus, yaitu “kongkretisasi” idea di
alam ini.

3. ARISTOTELES (384-322 SM)

Di dalam dunia filsafat Aristoteles terkenal dengan sebagai Bapak Logika. Logikanya
disebut tradisional karena nantinya berkembang apa yang disebuat logika modern. Logika
Aristoteles itu sering juga disebut Logika Formal.

Bila orang-orang sofis banyak yang menganggap manusia tidak akan mampu
memperoleh kebenaran, Aristoteles dalam Metaphysics menyatakan bahwa manusia dapat
mencapai kebenaran. Salah satu teori metafisika Aristoteles yang penting ialah pendapatnya
yang mengatakan bahwa matter dan form itu bersatu. Matter memberikan substansi sesuatu ,
form memberikan pembungkusnya. Setiap obyek terdiri atas matter dan form. Jadi, ia telah
mengatasi dualisme Plato yang memisahkan matter dan form; bagi Plato matter dan form
berada sendiri-sendiri. Ia juga berpendapat bahwa matter itu potensial dan form itu
aktualitas.

Pandangan filsafatnya tentang etika adalah bahwa etika adalah sarana untuk mencapai
kebahagiaan dan merupakan sebagai barang yang tertinggi dalam kehidupan. Etika dapat
mendidik supaya manusia memiliki sikap yang pantas dalam segal;a perbuatan. Lebih lanjut
ia menjelaskan bahwa kebaikan terletak ditengah-tengah antara dua ujung yang paling jauh.
“One thing only I know, and that is I know nothing”

Contohnya pemberani adalah sifat baik yang terletak diantara pengecut dan nekat dermawan
terletak diantara kikir dan pemboros, rendah hati terletak antara berjiwa budi dan sombong
dan lainnya. Orang harus pandai menguasai diri supaya tidak terombang ambing oleh hawa
nafsu.

5
KESIMPULAN

Pada zaman sofis keadaan banyak berubah. Pada zaman ini akal dapat dikatakan
menang mutlak. Manusia adalah ukuran kebenaran, juga semua kebenaran relative, yang
merupakan cirri filsafat sofisme, jelas merupakan penanda bahwa akal sudah menang mutlak
terhadap iman. Lalu, apa akibatnya? Kekacauan, yaitu kekacauan kebenaran. Tidak adanya
ukuran yang dapat berlaku umum tentang kebenaran, jelas merupakan penyebab kekacauan
itu.

Maka tampilah seorang pembela kebenaran, yaitu Socrates, sang guru besar. Misi
Socrates sudah sangat jelas: menggantikan pemikiran sofisyang menganggap semua
kebenaran itu relative. Cara yang ditempuh oleh Socrates mudah ditebak, yaitu meyakinkan
orang Athena, terutama para filosof dan hakim sofis, bahwa tidak semua kebenaran itu
relati; ada kebenaran yang umum, yaitu kebenaran yang dapat diterima oleh semua orang.
Inilah pengertian umum. Plato, murid dansekaligus teman dan guru Socrates, memperkuat
pendapat gurunya itu. Kebenaran umum memanga ada, namanya idea. Idea itu sudah ada
sebelum manusia itu ada. Dengan ini pengertian Socrates diperkuat. Murid mereka yang satu
lagi, yaitu Aristoteles, memperkuat guru-gurunya itu.ia pun sependapat bahwa pengertian
umum yang kebenarannyaberlaku umum memang ada, namanya definisi. Sampai disini
keadaan hegemoni berubah lagi: akal dan hati, rasio dan iman, filsafat dan agama sama-
sama menang.
“One thing only I know, and that is I know nothing”

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Tafsir, Dr. FILSAFAT UMUM “AKAL DAN HATI SEJAK THALES SAMPAI
JAMES”. ROSDAKARYA, BANDUNG. 1990

Ahmad Syadah. MA. Drs. H., dan Mudzakir. Drs. FILSAFAT UMUM UNTUK IAIN,
STAIN, PTAIS.-

You might also like