You are on page 1of 22

BUS-BUS SISTEM

Makalah

Diajukan untuk Melengkapi Tugas Mata Kuliah Arsitekur dan


Organisasi Komputer

Oleh :

Yoga Sutrisna (109091000008)

Nizar Daima Ridwan (109091000009)

Moh. Ali Ridho (109091000023)

TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2010
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kehadirat Allah swt. Yang telah melimpahkan rahmat serta
hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Bus-
Bus System ini. Sholawat serata salam semoga selalu tercurahkan kepada
junjungan kita Nabi besar Muhammad saw.
Penyusunan makalah ini tidak terlepas dari bantuan beberapa pihak, untuk
itu penulis mengucapkan terimakasih kepada seluruh pihak yang turut serta
membantu dalam pembuatan makalah ini. Penulis menyadari bahwa masih
terdapat kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu, penulis mengharapkan
kritik dan saran yang membangun.

Jakarta, Mei 2010

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................1
DAFTAR ISI............................................................................2
PENDAHULUAN......................................................................3
PENGERTIAN BUS SISTEM.......................................................3
Bus Data.............................................................................................3
Bus Alamat..........................................................................................4
Bus Kontrol..........................................................................................4
OPERASI BUS........................................................................5
ELEMEN-ELEMEN RANGKAIAN BUS..........................................5
Jenis-Jenis Bus.....................................................................................6
Metode Arbitrasi..................................................................................6
Timing.................................................................................................7
Timing Sinkron.................................................................................7
Timing Asinkron...............................................................................7
Lebar Bus............................................................................................8
Jenis Transfer Data..............................................................................8
BEBERAPA BUS UTAMA DALAM SISTEM KOMPUTER MODERN....9
Bus Processor......................................................................................9
Bus AGP.............................................................................................10
Bus PCI..............................................................................................11
Bus ISA..............................................................................................14
Bus EISA............................................................................................16
Bus MCI.............................................................................................18
Bus SCSI............................................................................................19
KESIMPULAN.......................................................................20
DAFTAR PUSTAKA..................................................................1

A. PENDAHULUAN

3
Dalam era globalisasi sekarang ini, hal yang paling di utamakan adalah
jaringan informasi yang luas dan cepat. Agar dapat memiliki jaringan informasi
yang baik, dibutuhkan suatu sistem yang dapat mengirimkan data-data dan
informasi tersebut secara cepat dan akurat. Sistem tersebut adalah suatu sistem
bus-bus yang ada dalam komputer yang dapat mengantarkan paket-paket data dan
informasi kepada pengguna komputer. Untuk lebih jelasnya, penulis akan
membahas lebih jauh mengenai bus-bus sistemtersebut.

B. PENGERTIAN BUS SISTEM

Bus merupakan lintasan komunikasi yang menghubungkan dua atau lebih


perangkat. Bus merupakan media transmisi yang dapat digunakan bersama.
Sejumlah perangkat yang terhubung ke bus, dan suatu signal yang ditransmisikan
oleh salah satu perangkat ini dapat diterima oleh salah satu perangkat yang
terhubung ke bus. Bila dua buah perangkat melakukan transmisi dalam waktu
yang bersamaa, maka signal-signalnya akan bertumpang tindih dan menjadi rusak.

Umumnya sebuah bus terdiri dari sejumlah lintasan komunikasi atau


saluran. Masing-masing saluran dapat mentransimisikan signal yang menunjukkan
biner 1 dan biner 0. Serangkaian digit biner dapat ditransmisikan melalui saluran
tunggal. Dengan mengumpulkannya beberapa saluran dari sebuah bus dapat
digunakan mentransmisikan digit biner secara bersamaan (secara paralel).
Misalnya sebuah satuan data 8 bit dapat ditransmisikan melalui bus 8 saluran.
Menurut fungsinya, bus diklasifikasikan menjadi 3, yaitu:

1. Bus Data

Saluran yang memberikan lintasan bagi perpindahan data antara dua


modul system. Umumnya bus data terdiri dari 8, 16, 32 saluran, jumlah saluran
dikaitkan dengan lebar bus data. Karena pada suatu saat tertentu masing-
masing saluran hanya dapat membawa 1 bit, maka jumlah saluran menentukan
jumlah bit yang dapat diindahkan pada suatu saat. Lebar bus data merupakan
factor penting dalam menentukan kinerja system secara keseluruahan. Bila bus

4
data lebarnya 8 bit, dan setiap instruksi panjangnya 16 bit, maka CPU harus 2
kali mengakses modul memori dalam setiap siklus instruksinya.

2. Bus Alamat

Digunakan untuk menandakan sumber atau tujuan data pada bus data,
misalnya CPU akan membaca sebuah word (8, 16, 32 bit) data dari memori,
maka CPU akan menaruh alamat word yang dimaksud pada saluran alamat.
Lebar bus alamat menentukan kapasitas memori maksimum sitem. Selain itu
umumnya saluran alamt juga digunakan untuk mengalamati port-port I/O.

3. Bus Kontrol

Digunakan untuk mengontrol akses ke saluran alamat, penggunaan data


dan saluran alamat. Karena data dan saluran alamat digunakan bersama oleh
seluruh komponen, maka harus ada alat untuk mengontrol penggunaannya.
Signal-signal kontrol melakukan transmisi baik perintah mauun informasi
pewaktuan diantra modul-modul system. Signal-signal pewaktuan
menunjukkan validitas data dan informasi alamat. Umumnya, saluran kontrol
meliputi :

• Memory Write : menyebabkan data pada bus akan dituliskan ke dalam


lokasi alamat.

• Memory Read : menyebabkan data dari lokasi alamat ditempatkan


pada bus

• I/O Write : menyebabkan data pada bus di output kan ke port I/O yang
beralamat.

• I/O Read : menyebabkan data dari port I/O yang beralamat


ditempatkan pada bus.

• Transfer ACK : menunjukkan bahwa data telah diterima dari bus atau
telah ditempatkan di bus.

5
• Interrupt Request : menandakan bahwa sebuah interrupt ditangguhkan.

• Interrupt ACK : memberitahukan bahwa interrupt yang ditangguhkan


telah diketahui.

• Clock : digunakan untuk mensinkronkan operasi-operasi. Reset :


menginisialisasi seluruh modul.

C. OPERASI BUS

Bila sebuah modul akan mengirimkan data ke modul lainnya, maka modul
itu harus melakukan dua hal : 1. memperoleh penggunaan bus, dan 2
memindahkan data melalui bus. Bila sebuah modul akan meminta data dari modul
lainnya, maka modul itu harus 1 memperoleh penggunaan bus, dan 2
memindahkan sebuah request ke modul lainya melalui saluran kontrol dan saluran
alamat yang sesuai. Kemudian modul harus menunggu modul kedua untuk
mengirimkan data. Secara fisik, sebenarnya bus system merupakan sejumlah
konduktor listrik parallel. Konduktor-konduktor ini berupa kawat logam yang
berakhir pada kartu atau papan PCB. Bus melintasi seluruh komponen system
yang masing-masing disambungkan ke beberapa atau semua saluran bus.

D. ELEMEN-ELEMEN RANCANGAN BUS

Walaupun terdapat bermacam-macam perbedaan implementasi bus, hanya


terdapat sedikit parameter dasar atau elemen rancangan yang dapat dipakai untuk
mengklasifikasikan dan membedakan bus.

1. Jenis-Jenis Bus

 Dedicated : Saluran data dan alamat terpisah.

6
 Multiplexed : Alamat dan informasi data dapat ditransmisikan melalui
sejumlah saluran yang sama dengan menggunakan saluran ?Address
Valid Control?. Pada awal pemindahan data, alamat ditempatkan pada
bus dan ?Address Valid Control? diaktifkan. Pada saat ini setiap modul
memiliki periode waktu tertentu untuk menalin alamat dan menentukan
apakah alamat tersebut merupakan modul beralamat. Kemudian alamat
dihapus dari bus, dan koneksi bus yang sam adigunakan untuk transfer
data pembacaan atau penulisan berikutnya. Metoda penggunaan saluran
yang untuk berbagai keperluan ini dikenal sebagai time multiplexing.

Keuntungan time multiplexing adalah hanya memerlukan saluran sedikit


sehingga menghemat ruang dan biaya. Kerugiannya adalah diperlukan
rangkain yang lebih kompleks dalam setiap modul, terdapat juga penurunan
kinerja yang cukup besar karena even-even tertentu yang menggunakan
saluran secara bersama-sama tidak dapat berfungsi secara paralel.

2. Metode Arbitrasi

Didalam semua system kecuali system yang paling sederhana, lebih dari
satu modul diperlukan untuk mengontrol bus. Misalnya I/O mungkin
diperlukan untuk membaca atau menulis secara langsung ke memori, dengan
tanpa mengirimkan data ke CPU. Karena pada satu sat hanya sebuah unit
yang berhasil mentransmisikan data melalui bus, maka diperlukan beberapa
metode arbitrasi. Metode Arbitrasi dapat digolongkan sebagai metode
tersentralisasi dan metode terdistribusi. Pada metode tersentralisasi, sebuah
perangkat hardware yang dikenal sebagai pengontrol bus atau arbitrer
bertanggung jawab atas alokasi waktu pada bus. Mungkin perangkat
berbentuk modul atau bagian CPU yang terpisah. Pada metode terdistribusi,
tidak terdapat pengontrol sentral, setiap modul terdiri dari acces control logic
dan modul-modul bekerja sama untuk memakai bus bersama-sama.

3. Timing

7
Timing berkaitan dengan cara terjadiya event dikoordinasikan pada bus.
Dengan timing yang synchronous, terjadinya event pada bus ditentukan oleh
sebuah clock. Bus meliputi sebuah saluran, waktu tempat timing
mentransmisikan rangkaian bilangan 1 dan 0 dalam durasi yang sama. Sebuah
transmisi 1-0 dikenal sebagai siklus waktu atau siklus bus dan menentukan
besarnya slot waktu. Semua perangkat lainnya pada bus dapat membaca
saluran waktu, dan semua event dimulai pada awal siklus waktu.

 Timing Sinkron

Signal bus lainya dapat berubah pada ujung muka signal waktu (dengan
sedikit reaksi delay). Sebagian besar event mengisi suatu siklus waktu. CPU
mengeluarkan signal baca dan menempatkan alamat memori pada bus
alamat, CPU mengeluarkan signal awal untuk menandai keberadaan alamat
dan informasi control pada bus. Modul memori mengetahui alamat itu, dan
setelah delay 1 siklus menempatkan data dan signal balasan pada bus.

 Timing Asinkron

Terjadinya event pada bus mengikuti dan tergantung pada event


sebelumnya. CPU menempatkan alamat dan membaca signal bus. Setelah
berhenti untuk memberi kesempatan signal ini menjadi stabil, CPU
mengeluarkan signal MSYN (master syn) yang menandakan keberadaan
alamat yang valid dan signal control. Modul memori memberikan respons
dengan data dan signal SSYN (slave syn) yang menunjukan respon.

Timing sinkron lebih mudah untuk diimplementasikan dan ditest. Namun


timing ini kurang flexible dibandingkan dengan timing asinkron. Karena
semua perangkat pada bus sinkron terkait dengan kelajuan pewaktu yang
tetap, maka system tidak dapat memanfaatkan peningkatan kinerja. Dengan
menggunakan timing asinkron, campuran antara perangkat yang lamban dan
cepat, baik dengan menggunakan teknologi lama maupun baru, dapat
menggunakan bus secara bersama-sama.

8
4. Lebar Bus

Lebar bus dapat mempengaruhi kinerja system, semakin lebar bus data,
semakin besar bit yang dapat ditransferkan pada suatu saat. Lebar bus alamat
mempunyai pengaruh pada kapasitas system : semakin lebar bus alamat,
semakin besar range lokasi yang dapat direferensi.

5. Jenis Transfer Data

Suatu bus mendukung bermacam-macam jenis transfer data. Semua bus


mendukung transfer baca (master ke slave) dan transfer tulis (slave ke
master). Pada multiplexed addres/data bus, pertama-tama bus digunakan
untuk mengspesifikasikan alamat dan kemudian melakukan transfer data.
Untuk operasi baca, biasanya terdapat waktu tunggu pada saat data sedang
diambil dari slave untuk ditaruh pada bus. Baik bagi operasi baca maupun
tulis, mungkin juga terdapat delay bila hal itu diperlukan untuk melalui
arbitrasi agar mendapatkan kontrol bus untuk sisa operasi (yaitu, mengambil
alih bus untuk melakukan request baca atau tulis, kemudian mengambil alih
lagi bus untuk membentuk operasi baca atau tulis).

Pada alamat dedicated dan bus-bus data, alamat ditaruh pada bus alamat
dan tetap berada disana selama data tersimpan pada bus data. Bagi operasi
tulis, master menaruh data pada bus data begitu alamat telah stabil dan slave
telah mempunyai kesempatan untuk mengetahui alamatnya. Bagi operasi
baca, slave menaruh data pada bus data begitu slave mengetahui alamatnya
dan telah mengambil data.

Terdapat pula beberapa kombinasi operasi yang diizinkan oleh sebagian


bus. Suatu operasi baca-modifikasi-tulis merupakan sebuah operasi baca yang
diikuti oleh operasi tulis ke lamat yang sama. Alamat hanya di-broadcast satu
kali saja hanya pada awal operasi. Biasanya urutan operasi secara keseluruhan
tidak dapat dibagi-bagi untuk menjaga setiap akses ke elemen data oleh
master-master bus lainnya. Tujuan utama dari kemampuan ini adalah untuk

9
melindungi sumber daya memori yang dapat dipakai bersama didalam sistem
multiprogramming.

Operasi read-after-write merupakan operasi yang tidak dapat dibagi-bagi


yang berisi operasi tulis yang diikuti oleh operasi baca dari alamat yang sama.
Operasi baca dibentuk tujuan pemeriksaan.

Sebagian sistem bus juga mendukung transfer data blok. Dalam hal ini,
sebuah siklus alamat diikuti oleh n siklus data. Butir data pertama ditransfer
ke alamat tertentu atau ditransfer dari alamat tertentu; butir-butir data lainnya
ditransfer ke alamat-alamat berikutnya atau ditransfer dari alamat-alamat
berikutnya.

E. BEBERAPA BUS UTAMA DALAM SISTEM KOMPUTER


MODERN

1. Bus prosesor

Bus ini merupakan bus tercepat dalam sistem dan menjadi bus inti dalam
chipset dan motherboard. Bus ini utamanya digunakan oleh prosesor untuk
meneruskan informasi dari prosesor ke cache atau memori utama ke chipset
kontrolir memori (Northbridge, MCH, atau SPP). Bus ini juga terbagi atas
beberapa macam, yakni Front-Side Bus, HyperTransport bus, dan beberapa bus
lainnya. Sistem komputer selain Intel x86 mungkin memiliki bus-nya sendiri-
sendiri. Bus ini berjalan pada kecepatan 100 MHz, 133 MHz, 200 MHz, 266
MHz, 400 MHz, 533 MHz, 800 MHz, 1000 MHz atau 1066 MHz. Umumnya, bus
ini memiliki lebar lajur 64-bit, sehingga setiap detaknya ia mampu mentransfer 8
byte.

2. Bus AGP (Accelerated Graphic Port)

10
Bus AGP adalah sebuah bus yang dikhususkan sebagai bus pendukung
kartu grafis berkinerja tinggi, menggantikan bus ISA, bus VESA atau bus PCI
yang sebelumnya digunakan.

Spesifikasi AGP pertama kali (1.0) dibuat oleh Intel dalam seri chipset
Intel 440 pada Juli tahun 1996. Sebenarnya AGP dibuat berdasarkan bus PCI, tapi
memiliki beberapa kemampuan yang lebih baik. Selain itu, secara fisik, logis dan
secara elektronik, AGP bersifat independen dari PCI. Tidak seperti bus PCI yang
dalam sebuah sistem bisa terdapat beberapa slot, dalam sebuah sistem, hanya
boleh terdapat satu buah slot AGP saja.

Spesifikasi AGP 1.0 bekerja dengan kecepatan 66 MHz (AGP 1x) atau
133 MHz (AGP 2x), 32-bit, dan menggunakan pensinyalan 3.3 Volt. AGP versi
2.0 dirilis pada Mei 1998 menambahkan kecepatan hingga 266 MHz (AGP 4x),
serta tegangan yang lebih rendah, 1.5 Volt. Versi terakhir dari AGP adalah AGP
3.0 yang umumnya disebut sebagai AGP 8x yang dirilis pada November 2000.
Spesifikasi ini mendefinisikan kecepatan hingga 533 MHz sehingga mengizinkan
throughput teoritis hingga 2133 Megabyte/detik (dua kali lebih tinggi
dibandingkan dengan AGP 4x). Meskipun demikian, pada kenyataannya kinerja
yang ditunjukkan oleh AGP 8x tidak benar-benar dua kali lebih tinggi
dibandingkan AGP 4x, karena beberapa alasan teknis.

Selain empat spesifikasi AGP di atas, ada lagi spesifikasi AGP yang
dinamakan dengan AGP Pro. Versi 1.0 dari AGP Pro diperkenalkan pada bulan
Agustus 1998 lalu direvisi dengan versi 1.1a pada bulan April 1999. AGP Pro
memiliki slot yang lebih panjang dibandingkan dengan slot AGP biasa, dengan
tambahan pada daya yang dapat didukungnya, yakni hingga 110 Watt, lebih besar
25 Watt dari AGP biasa yang hanya 85 Watt. Jika dilihat dari daya yang dapat
disuplainya, terlihat dengan jelas bahwa AGP Pro dapat digunakan untuk
mendukung kartu grafis berkinerja tinggi yang ditujukan untuk workstation
graphics, semacam ATi FireGL atau NVIDIA Quadro. Meskipun demikian, AGP
Pro tidaklah kompatibel dengan AGP biasa: kartu grafis AGP 4x biasa memang

11
dapat dimasukkan ke dalam slot AGP Pro, tapi tidak sebaliknya. Selain itu, karena
slot AGP Pro lebih panjang, kartu grafis AGP 1x atau AGP 2x dapat tidak benar-
benar masuk ke dalam slot sehingga dapat merusaknya. Untuk menghindari
kerusakan akibat hal ini, banyak vendor motherboard menambahkan retensi pada
bagian akhir slot tersebut: Jika hendak menggunakan kartu grafis AGP Pro lepas
retensi tersebut.

Selain faktor kinerja video yang lebih baik, alasan mengapa Intel
mendesain AGP adalah untuk mengizinkan kartu grafis dapat mengakses memori
fisik secara langsung, yang dapat meningkatkan kinerja secara signifikan, dengan
biaya integrasi yang relatif lebih rendah. AGP mengizinkan penggunaan kartu
grafis yang langsung mengakses RAM sistem, sehingga kartu grafis on-board
dapat langsung menggunakan memori fisik, tanpa harus menambah chip memori
lagi, meski harus dibarengi dengan berkurangnya memori untuk sistem operasi.

Mulai tahun 2006, AGP telah mulai digeser oleh kartu grafis berbasis PCI
Express x16, yang dapat mentransfer data hingga 4000 Mbyte/detik, yang hampir
dua kali lebih cepat dibandingkan dengan AGP 8x, dengan kebutuhan daya yang
lebih sedikit (voltase hanya 800 mV saja.)

3. Bus PCI (Peripherals Component Interconnect)

Bus ini berjalan pada kecepatan 33 MHz dengan lebar lajur 32-bit. Bus ini
ditemukan pada hampir semua komputer PC yang beredar, dari mulai prosesor
Intel 486 karena memang banyak kartu yang menggunakan bus ini, bahkan hingga
saat ini. Bus ini dikontrol oleh chipset pengatur memori (northbridge, Intel MCH)
atau Southbridge (Intel ICH, atau NVIDIA nForce MCP).

Bus PCI didesain untuk menangani beberapa perangkat keras. Standar bus
PCI ini dikembangkan oleh konsorsium PCI Special Interest Group yang dibentuk
oleh Intel Corporation dan beberapa perusahaan lainnya, pada tahun 1992. Tujuan
dibentuknya bus ini adalah untuk menggantikan Bus ISA/EISA yang sebelumnya
digunakan dalam komputer IBM PC atau kompatibelnya.

12
Komputer lama menggunakan slot ISA, yang merupakan bus yang
lamban. Sejak kemunculan-nya sekitar tahun 1992, bus PCI masih digunakan
sampai sekarang, hingga keluar versi terbarunya yaitu PCI Express (add-on).

Spesifikasi bus PCI pertama kali dirilis pada bulan Juni 1992, sebagai PCI
vesi 1.0. Perkembangan selanjutnya dapat dilihat pada tabel berikut.

Spesifikasi
Dirilis pada Perubahan yang dilakukan
bus PCI

Spesifikasi asli PCI, yang memiliki lebar bus 32-bit atau


PCI 1.0 Juni 1992
64-bit

Spesifikasi ini mendefinisikan jenis konektor dan papan


PCI 2.0 April 1993
ekspansi

Operasi 66 MHz diberlakukan; Perubahan pada latency;


PCI 2.1 Juni 1995
Adanya fungsi transaction ordering

Januari Fitur manajemen daya diberlakukan; Ada beberapa


PCI 2.2
1999 klarifikasi mekanika

September Spesifikasi PCI-X 133 MHz, sebagai tambahan bagi


PCI-X 1.0
1999 versi PCI 2.2

November Spesifikasi PCI 2.2 untuk motherboard dengan form


Mini-PCI
1999 factor yang kecil (Micro-ATX)

Pensinyalan 3.3 Volt; Penggunaan kartu yang bersifat


PCI 2.3 Maret 2002
low-profile

Modus kerja 266 MHz dan 533 MHz; dukungan


terhadap pembagian bus 64-bit menjadi segmen-segmen
PCI-X 2.0 Juli 2002
berukuran 16-bit atau 32-bit; Pensinyalan 3.3 Volt atau
1.5 Volt.

PCI Juli 2002 PCI dengan cara transmisi serial, dengan kecepatan

13
2500Mb/s tiap jalur transmisi tiap arah, menggunakan
pensinyalan 0.8 Volt, sehingga menghasilkan bandwidth
Express 1.0
kira-kira 250MB/s tiap jalurnya; Didesain untuk
menggantikan PCI 2.x dalam sistem PC.

 Bus PCI Express (Peripherals Component Interconnect Express)

Bus PCI Express (PCI-E /PCIex) adalah slot ekspansi module didesain
untuk menggantikan PCI bus yang lama, sekarang banyak Motherboard
mengadopsi PCI express dikarenakan PCI Express memiliki transfer data yang
lebih cepat, terutama untuk keperluan grafis 3D. Slot ini memiliki kecepatan 1x,
2x, 4x, 8x, 16x and 32x, tidak seperti PCI biasa dengan sistim komunikasi paralel.
PCI Express menggunakan sistem serial dan mampu berkomunikasi 2 kali
( tulis/baca) dalam satu rute clock.

Ini adalah kecepatan lebar data maximun dari PCI

Kecepatan Max

PCI-ex 1x 250 MB/s

PCI-ex 2x 500 MB/s

PCI-ex 4x 1000 MB/s

PCI-ex 8x 2000 MB/s

PCI-ex
4000 MB/s
16x

PCI-ex
8000 MB/s
32x

14
Dalam perjalanan pengembangannya PCI Express(PCIe) sebelumnya
dinamai HSI ( High Speed InterConnect) dan mengalami pergantian nama
menjadi 3GIO ( 3rd Generation I/O). Akhirnya PCI SIG (PCI Special Interest
Group) menamainya menjadi PCI Express.

PCIe masih dalam pengembangan yang berkelanjutan. versi sekarang yang


banyak beredar adalah PCIe 1.0, PCI-SIG sudah mengumumkan beredarnya PCIe
2.0 (January,2007) dan PCIe 3.0 (Augustus,2007)

 Bus PCI-X (Peripherals Component Interconnect Express)

4. Bus ISA (Industry Standard Architecture)

Bus ISA adalah sebuah arsitektur bus dengan bus data selebar 8-bit yang
diperkenalkan dalam IBM PC 5150 pada tanggal 12 Agustus 1981. Bus ISA
diperbarui dengan menambahkan bus data selebar menjadi 16-bit pada IBM
PC/AT pada tahun 1984, sehingga jenis bus ISA yang beredar pun terbagi
menjadi dua bagian, yakni ISA 16-bit dan ISA 8-bit. ISA merupakan bus dasar
dan paling umum digunakan dalam komputer IBM PC hingga tahun 1995,
sebelum akhirnya digantikan oleh bus PCI yang diluncurkan pada tahun 1992.

 ISA 8-bit

Bus ISA 8-bit merupakan varian dari bus ISA, dengan bus data selebar 8-
bit, yang digunakan dalam IBM PC 5150 (model PC awal). Bus ini telah
ditinggalkan pada sistem-sistem modern ke atas tapi sistem-sistem Intel 286/386
masih memilikinya. Kecepatan bus ini adalah 4.77 MHz (sama seperti halnya
prosesor Intel 8088 dalam IBM PC), sebelum ditingkatkan menjadi 8.33 MHz
pada IBM PC/AT. Karena memiliki bandwidth 8-bit, maka transfer rate
maksimum yang dimilikinya hanyalah 4.77 Mbyte/detik atau 8.33 Mbyte/detik.
Meskipun memiliki transfer rate yang lamban, bus ini termasuk mencukupi
kebutuhan saat itu, karena bus-bus I/O semacam serial port, parallel port, kontrolir
floppy disk, kontrolir keyboard dan lainnya sangat lambat. Slot ini memiliki 62
konektor.

15
Meski desainnya sederhana, IBM tidak langsung mempublikasikan spesifikasinya
saat diluncurkan tahun 1981, tapi harus menunggu hingga tahun 1987, sehingga
para manufaktur perangkat pendukung agak kerepotan membuat perangkat
berbasis ISA 8-bit.

 ISA 16-bit

Bus ISA 16-bit adalah sebuah bus ISA yang memiliki bandwidth 16-bit,
sehingga mengizinkan transfer rate dua kali lebih cepat dibandingkan dengan ISA
8-bit pada kecepatan yang sama. Bus ini diperkenalkan pada tahun 1984, ketika
IBM merilis IBM PC/AT dengan mikroprosesor Intel 80286 di dalamnya.
Mengapa IBM meningkatkan ISA menjadi 16 bit adalah karena Intel 80286
memiliki bus data yang memiliki lebar 16-bit, sehingga komunikasi antara
prosesor, memori, dan motherboard harus dilakukan dalam ordinal 16-bit. Meski
prosesor ini dapat diinstalasikan di atas motherboard yang memiliki bus I/O
dengan bandwidth 8-bit, hal ini dapat menyababkan terjadinya bottleneck pada
bus sistem yang bersangkutan.

Daripada membuat bus I/O yang baru, IBM ternyata hanya merombak
sedikit saja dari desain ISA 8-bit yang lama, yakni dengan menambahkan
konektor ekstensi 16-bit (yang menambahkan 36 konektor, sehingga menjadi 98
konektor), yang pertama kali diluncurkan pada Agustus tahun 1984, tahun yang
sama saat IBM PC/AT diluncurkan. Ini juga menjadi sebab mengapa ISA 16-bit
disebut sebagai AT-bus. Hal ini memang membuat interferensi dengan beberapa
kartu ISA 8-bit, sehingga IBM pun meninggalkan desain ini, ke sebuah desain di
mana dua slot tersebut digabung menjadi satu slot.

5. Bus EISA (Extended Industry Standard Architecute)

Bus EISA adalah sebuah bus I/O yang diperkenalkan pada September
1988 sebagai respons dari peluncuran bus MCA oleh IBM, mengingat IBM
hendak "memonopoli" bus MCA dengan mengharuskan pihak lain membayar

16
royalti untuk mendapatkan lisensi MCA. Standar ini dikembangkan oleh beberapa
vendor IBM PC Compatible, selain IBM, meskipun yang banyak menyumbang
adalah Compaq Computer Corporation. Compaq jugalah yang membentuk EISA
Committee, sebuah organisasi nonprofit yang didesain secara spesifik untuk
mengatur pengembangan bus EISA. Selain Compaq, ada beberapa perusahaan
lain yang mengembangkan EISA yang jika diurutkan, maka kumpulan perusahaan
dapat disebut sebagai WATCHZONE :

 Wyse

 AT&T

 Tandy Corporation

 Compaq Computer Corporation

 Hewlett-Packard

 Zenith

 Olivetti

 NEC

 Epson

Meski menawarkan pengembangan yang signifikan jika dibandingkan


dengan ISA 16-bit, hanya beberapa kartu berbasis EISA yang beredar di pasaran
(atau yang dikembangkan). Itu pun hanya berupa kartu pengontrol larik hard disk
(SCSI/RAID), dan kartu jaringan server.

Bus EISA pada dasarnya adalah versi 32-bit dari bus ISA yang biasa.
Tidak seperti MCA dari IBM yang benar-benar baru (arsitektur serta desain
slotnya), pengguna masih dapat menggunakan kartu ISA 8-bit atau 16-bit yang
lama ke dalam slot EISA, sehingga hal ini memiliki nilai tambah: kompatibilitas
ke belakang (backward compatibility). Seperti halnya bus MCA, EISA juga
mengizinkan konfigurasi kartu EISA secara otomatis dengan menggunakan

17
perangkat lunak, sehingga bisa dibilang EISA dan MCA adalah pelopor "plug-
and-play", meski masih primitif.

Bus EISA menambahkan 90 konektor baru (55 konektor digunakan untuk


sinyal sedangkan 35 sisanya digunakan sebagai ground) tanpa membuat slot ISA
16-bit berubah. Sekilas, slot EISA 32-bit sangat mirip dengan slot ISA 16-bit.
Tapi, berbeda dari kartu ISA yang hanya memiliki satu baris kontak, kartu EISA
memiliki dua baris kontak yang bertumpuk. Baris pertama adalah baris yang
digunakan oleh ISA 16-bit, sementara baris kedua menambahkan bandwidth
menjadi 32-bit. Karenanya, kartu ISA yang lama masih dapat bertahan meskipun
berganti motherboard. Meski kompatibilitas ini merupakan sesuatu yang bagus,
ternyata industri kurang begitu meresponsnya. Akhirnya, fitur-fitur EISA pun
ditangguhkan untuk mengembangkan bus I/O yang baru, yang disebut dengan
VESA Local Bus (VL-Bus).

Bus EISA dapat menangani data hingga 32 bit pada kecepatan 8,33 MHz,
sehingga transfer rate maksimum yang dapat dicapainya adalah 33 MByte/detik.
Timing (latency) EISA juga berpengaruh pada kecepatan transfer data pada kartu
EISA. Ukuran dimensi fisik slotnya (panjang, lebar, tinggi) adalah 333,5
milimeter, 12,7 milimeter, 127 milimeter.

6. Bus MCA (Micro Channel Architecture)

Bus MCA adalah sebuah bus I/O ber-bandwidth 32-bit yang digunakan
dalam beberapa komputer mikro. Bus ini dibuat oleh IBM yang ditujukan untuk
menggantikan bus ISA 8-bit/16-bit yang lambat, selain tentunya untuk
menghadapi masalah bottleneck yang terjadi akibat kecepatan prosesor yang
semakin tinggi tapi tidak diimbangi dengan kecepatan bus I/O. Komputer yang
menggunakan bus ini pun hanya sedikit, mengingat memang IBM mewajibkan
para vendor untuk membayar royalti kepada iBM untuk mendapatkan lisensi bus
MCA. Karena hal ini banyak vendor yang kurang setuju dengan IBM membuat
"partai oposisi", dengan membuat bus EISA.

18
Kebutuhan terhadap sebuah bus I/O yang lebih cepat datang akibat bus
ISA mengalami bottleneck. Prosesor Intel 80386DX merupakan prosesor 32-bit
yang dapat mentransfer data hingga 32 bit dalam satu waktunya, tapi ISA hanya
dapat mentransfer 16 bit saja. Daripada menambahkan pin lagi terhadap bus ISA,
IBM memutuskan untuk membuat sebuah bus baru, yang kemudian menjadi bus
MCA. Berbeda dengan EISA yang mendukung konsep backward compatibility,
bus ini adalah benar-benar baru, yang sama sekali tidak kompatibel dengan ISA 8-
bit/16-bit.

Sistem MCA juga menawarkan perubahan lainnya: pengguna dapat


menancapkan kartu MCA ke dalam slotnya tanpa harus mengubah-ubah setting
jumper untuk menentukan sumber daya yang hendak digunakan (IRQ Channel,
DMA Channel, atau memory base address). Fitur ini mirip dengan apa yang kita
kenal sekarang sebagai fitur plug-and-play, meski masih terkesan primitif.
Karenanya, kartu MCA tidak memiliki jumper atau DIP Switch untuk mengatur
sumber daya, tapi menawarkan perangkat lunak yang dapat mengaturnya.
Umumnya, MCA memiliki dua jenis disket untuk konfigurasi perangkat keras:
Option Disk dan Reference Disk. Reference Disk merupakan disket yang datang
sistem komputer yang mengintegrasikan bus MCA, sementara Option Disk datang
dengan kartu MCA yang bersangkutan. Setelah kartu dipasang, pengguna tinggal
menginstalasikan berkas-berkas dari Option disk ke dalam Reference Disk,
setelah itu kartu pun akan berjalan. Reference Disk mengandung beberapa
program dan BIOS yang dibutuhkan untuk mengatur sistem MCA, dan sistem
tidak dapat dikonfigurasikan tanpanya.

MCA berjalan dalam kecelatan 5 MHz, pada bandwidth 32-bit, sehingga


dapat mentransfer data hingga 20 MByte/detik. Selain versi 32-bit biasa, IBM
juga membuat beberapa variasi bus MCA, yakni sebagai berikut.

Nama Bus Kecepatan Bandwidth Transfer rate

MCA-16 5 MHz 16 bit 10 MByte/detik

MCA-32 5 MHz 32 bit 20 MByte/detik

19
MCA-16 Streaming 10 MHz 16 bit 20 MByte/detik

MCA-32 Streaming 10 MHz 32 bit 40 MByte/detik

80 MByte/detik / 160
MCA-64 Streaming 10 MHz/20 MHz 64 bit
MByte/detik

7. Bus SCSI (Small Computer System Interface)

Bus SCSI adalah sebuah antarmuka bus berkinerja tinggi yang


didefinisikan oleh panitia ANSI X3T9.2 (American National Standarts Institute).

Antarmuka ini digunakan untuk menangani perangkat input / output atau


perangkat media penyimpanan. Perangkat yang umum menggunakan SCSI adalah
hard disk, CD-ROM, scanner atau printer.

F. KESIMPULAN

• Bus merupakan lintasan komunikasi yang menghubungkan dua atau lebih


perangkat, kemudian dapat disebut sebagai media tansmisi yang dapat
digunakan bersama.

• Bus di kelompokan menjadi tiga menurut :

 Bus Data

 Bus Alamat

 Bus Kontrol

• Jenis-Jenis Bus dibedakan menjadi dua yaitu dedicated dan multiplexted.

20
• Metode Arbitrasi dapat digolongkan sebagai metode tersentralisasi dan
metode terdistribusi.

• Timing pada bus dibagi menjadi timing sinkron dan timing asinkron.

 Timing sinkron : terjadinya event pada bus ditentukan oleh sebuah


pewaktu (clock).

 Timing asinkron : terjadinya sebuah event pada bus mengikuti dan


tergantung pada event sebelumnya.

• Jenis transfer data :

 Operasi Write

 Operasi Read

 Operasi Read-Modify-Write

 Operasi Read-After-Write

 Block Data Transfer

• Beberapa Bus yang terdapat pada komputer modern :

 Bus prosesor

 Bus AGP (Accelerated Graphic Port)

 Bus PCI (Peripherals Component Interconnect)

 Bus PCI Express (Peripherals Component Interconnect Express)

 Bus PCI-X (Peripherals Component Interconnect Express)

 Bus ISA (Industry Standard Architecture)

 Bus EISA (Extended Industry Standard Architecute)

21
 Bus MCA (Micro Channel Architecture)

 Bus SCSI (Small Computer System Interface)

DAFTAR PUSTAKA

Stalling, William. 2003. Organisasi dan Arsitektur Komputer (Edisi Bahasa


Indonesia). Jakarta : Indeks

http://id.wikipedia.org/wiki/Bus_sistem

http://www.scribd.com/doc/20951460/Sistem-Bus-Komputer

22

You might also like