Professional Documents
Culture Documents
Mantuq adalah lafal yang hukumnya memuat apa yang diucapkan (makna
tersurat), dedang mafhum adalah lafal yang hukumnya terkandung dalam arti
dibalik manthuq (makna tersirat)
1
yang mengandung kepada arti, diambil dari segi pembicaraan yang nyata
dinamakan mantuq dan tidak nyata disebut mafhum.
A. Pembagian Mantuq
1) Nash, yaitu suatu perkataan yang jelas dan tidak mungkin di ta’wilkan
lagi, seperti firman Allah SWT
Wajah dalam ayat ini diartikan dengan zat, karena mustahil bagi tuhan
mempunyai wajah seperti manusia.
”dan langit yang kami bangun dengan tangan” (Q.S. Adz-zariyat: 47)
B. Pembagian Mafhum
2
1. Mafhum Muwafaqah, yaitu apabila hukum yang dipahamkan sama
dengan hukum yang ditunjukkan oleh bunyi lafadz. Mafhum
muwafaqah ini dibagi menjadi dua bagian:
a) Fahwal Khitab
b) Lahnal Khitab
Membakar atau setiap cara yang menghabiskan harta anak yatim sama
hukumnya dengan memakan harta anak tersebut ang berarti dilarang (haram)
3
dari ayat ini dipahami bahwa boleh jual beli dihari Jum’at sebelum azan
dikumandangkan dan sesudah mengerjakan shalat Jum’at. Dalil Khitab ini
dinamakan juga mafhum mukhalafah.
1. Mafhum Shifat
2. Mafhum ’illat
3. Mafhum ’adat
4. Mafhum ghayah
4
apabila kamu hendak mengerjakan shalat, Maka basuhlah mukamu dan
tanganmu sampai dengan siku,
5. Mafhum had
6. Mafhum Laqaab
yaitu menggantungkan hukum kepada isim alam atau isim fa’il, seperti
sabda Nabi SAW.
5
1. Mafhum mukhalafah tidak berlawanan dengan dalil yang lebih kuat, baik
dalil mantuq maupun mafhum muwafaqah. Contoh yang berlawanan dengan
dalil mantuq:
“Janganlah engkau mengeluarkan kata yang kasar kepada orang tua, dan
jangan pula engkau hardik (Q.S Isra’ ayat 23).
Contoh:
6
3. Yang disebutkan (manthuq) bukan dimaksudkan untuk menguatkan
sesuatu keadaan.
Contoh:
Contoh: