Professional Documents
Culture Documents
JUDUL PENELITIAN
B. BIDANG KAJIAN
Bidang kajian penelitian adalah tindakan kelas dengan fokus pada desain dan
strategi pembelajaran.
C. PENDAHULUAN
Berdasarkan hasil pra-survei terhadap aktivitas belajar dan hasil belajar siswa
kelas X pada mata pelajaran KKPI SMK Negeri Bandar Lampung TP
2007/2008 dilihat dari kategori ketuntasan belajar yang telah ditetapkan pihak
sekolah adalah 65 dapat disajikan dalam tabel berikut:
1
Tabel 1. Hasil Ulangan Harian KKPI Siswa Kelas X SMK Negeri I Bandar
Lampung Semester Ganjil TP 2006/2007
Kategori Nilai Jumlah siswa Prosentase Ketuntasan secara Klasikal
≥ 65 16 38,88 %
< 65 24 61,12%
Jumlah 40 100,00%
Sumber: Buku Presensi dan Evaluasi Kegiatan Belajar Mengajar Kelas X SMK
Negeri I Bandar Lampung.
Fakta di atas, menunjukkan bahwa hasil belajar KKPI siswa kelas X Ak1
sebagian besar masih rendah, yaitu sebesdar 61,12% tergolong kategori belum
tuntas. Selain hasil belajar yang rendah, pengalaman selama ini menunjukkan,
bahwa pada diri siswa SMK kelas X, khususnya dalam mengikuti pelajaran
KKPI di SMK Negeri I Bandar Lampung banyak yang kurang termotivasi,
karena semasa di SMP mereka lebih banyak belajar dengan cara menghafal.
Pengalaman empiris yang sama juga dilaporkan oleh (Djohar, 1992),
kurangnya minat siswa belajar lebih dipicu oleh sistem belajar di sekolah yang
belum mampu membangkitkan minat belajar.
Kurangnya motivasi siswa dalam belajar dan rendahnya hasil belajar KKPI
dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor sebagai variabel yang esential, seperti
kesulitan siswa memahami konsep KKPI, cara verbal guru mengajar KKPI,
penggunaan media belajar, berbagai sistem pembelajaran KKPI, dan
sebagainya. Berbagai faktor tersebut apabila diaplikasikan di dalam proses
belajar mengajar KKPI di sekolah, maka akan meningkatkan motivasi dan
hasil belajar siswa.
1. Perumusan Masalah
2.PEMECAHAN MASALAH
a. Identifikasi Tindakan
c. Hipotesis Tindakan
Motivasi belajar siswa yang akan diukur adalah motivasi awal (pra
tindakan) dan motivasi setelah pelaksanaan pembelajaran kooperatif.
Motivasi siswa diukur dengan skala yang berupa angket. Indikator
keberhasilan motivasi belajar adalah apabila motivasi siswa setelah
pembelajaran kooperatif meningkat dibandingkan motivasi awal.
Skor hasil belajar siswa yang akan diukur adalah skor pengetahuan
awal yang diukur dengan tes. Tes dilakukan sebelum tindakan (sebagai
tes awal), hasil tes pada setiap akhir tindakan, hasil pekerjaan siswa
dalam pembelajaran, dan hasil tes akhir. Indikasi keberhasilan dalam
hasil belajar didasarkan kepada peningkatan ketuntasan belajar secara
klasikal yang menggunakan skor standar tuntas individu 65.
5
3. TUJUAN PENELITIAN
Manfaat hasil penelitian ini secara umum adalah untuk memperbaiki kualitas
proses pembelajaran KKPI di SMK Negeri I Bandar Lampung. Secara khusus
dapat diuraikan manfaat hasil penelitian ini sebagai berikut:
1) Bagi guru, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan untuk
meningkatkan motivasi dan hasil belajar KKPI dengan menggunakan
pembelajaran kooperatif (tipe pendekatan struktural think-paire-share).
3) Bagi sekolah, hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan sebagai bahan acuan
dalam menciptakan suasana sekolah yang berdampak kepada motivasional
siswa berkaitan dengan aktivitasnya belajar di sekolah.
E. KAJIAN PUSTAKA
Menurut Funk et al., seperti dikutip oleh Nur (1996), proses ... dapat
diklasifikasikan menjadi 2, yaitu: (1) keterampilan proses dasar, seperti:
mengamati, mengkalifikasikan, mengukur, memprediksi, dan menyimpulkan,
dan (2) keterampilan proses terpadu, seperti: mengidentifikasikan variabel,
menyusun data tabel, menyusun grafik, mendeskripsikan hubungan antar
variabel, memperoleh dan memroses data, menganalisis penyelidikan,
merumuskan hipotesis, mendefinisikan variabel secara operasional, dan
melakukan eksperimen.
Menurut Sidharta (2004), hal yang paling penting diperhatikan untuk dapat
melaksanakan pembelajaran kooperatif adalah memastikan kelompok siswa
telah jelas strukturnya. Secara praktis guru dapat memilih beberapa tipe
pembelajaran kooperatif, memilih materi yang sesuai, membentuk kelompok
siswa, mengembangkan materi dan tujuan, mengenalkan siswa kepada tugas
dan peran, dan merencanakan waktu serta tempat.
F. METODE PENELITIAN
a. SETTING
Penelitian kaji tindak ini dilaksanakan pada semester ganjil yaitu pada tahun
ajaran 2007/2008. dan dilaksanakan di kelas X Ak1 Sekolah Menengah
Kejuruan Negeri 1 Bandar Lampung
b. PROSEDUR PENELITIAN
2. Pelaksanaan
4 1 4 1 4 1
3 2 3 2 3 2
Waktu
No Rencana Kegiatan Agustus September Oktober November
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Bimbingan
proposal
(Persiapan)
2. Pelaksanaan siklus
1
3. Pelaksanaan siklus
2
4. Pembuatan laporan
5. Seminar hasil
6. Perbaikan hasil
seminar
7. Penggandaan dan
penyerahan laporan
akhir
H. PERSONALIA PENELITIAN
Satuan Jumlah
No. Uraian Volume
(Rp) (Rp)
A. Persiapan Pembimbingan
a. Transport peserta dari Kab/Kota 1 OH 100,000 100,000
b. Konsumsi 1 Keg 17,150 17,150
c. ATK dan Bahan Habis 1 Keg 2,000 2,000
12
Satuan Jumlah
No. Uraian Volume
(Rp) (Rp)
d. Penggandaan 80 Lb 100 8,000
e. Dokumentasi 1 Keg 1,550 1,550
B. Pelaksanaan Bimbingan PTK
1 Pembuatan Proposal
a. Transport Fasilitator ke Kab/Kota 1 OK 28,650 28,650
b. Transport Peserta ke Unila 1 OK 100,000 100,000
c. ATK dan Bahan Habis untuk Peserta 1 OK 200,000 200,000
J. DAFTAR PUSTAKA
Berg, Ed Vanden. (1995). “Pengajaran Sains Sekarang dan Masa yang Akan
Datang : Suatu Tinjauan Internasional” Makalah. Disampaikan pada
13
Seminar Nasional Pendidikan sains dan Matematika UKSW Salatiga
10-12 Januari 1995.
Depdikbud. (1999). Penelitian Tindakan. Action Research. Jakarta:
Depdikbud, Ditjen Dikdasmen, Direktorat Pendidikan Umum.
Glasson, E. George. (1989). “The Effects of Hands and Teacher
Demonstration Laboratory Methods on Science Achievement in
Relation to Reasoning Ability and Prior Knowledge”. Yeany Jr,
Russel H. (ed.)., Journal of Research in Science Teaching. New York:
John Willey and Sons Inc., Vol. 26. Issues 9 December 1989. pp.
126-127.
Hartoto, Johanes. (1995). “Peningkatan Kualitas Lingkungan Melalui Program
Rekreasi”. Jurnal: Cakrawala Pendidikan. Yogyakarta: Lembaga
Pengabdian Kepada Masyarakat. IKIP Yogyakarta. Nomor 1. Tahun
XIV, Februari 1995. p. 80.
Leonard, William. H. (1987). An Experimental Test of an Extended
Descretion Laboratory Approach for University General Biology.
Yeany Jr, H. Russel, (Ed.)., Journal of Research in Science Teaching.
New York: John Willey and Sons, Inc., Vol. 26. Issues 9 December
1989. pp. 86-87.
Mariana, I. M. Alit. (1995). Hakikat Pendekatan Science, Technology, and
Society. Jakarta: Direktorat Pendidikan Guru dan Teknis, Depdikbud.
Nur, Muhammad. (1996). Konsep tentang Arah Pengembangan IPA SMP dan
SMU dalam Waktu 5 Tahun yang akan Datang. Jakarta: Proyek
Pengadaan Alat-alat IPA dan PKG, Direktorat Pendidikan dan
Menengah Umum, Depdikbud.
Smith, Julian et al. (1973). Outdoor Education. New Jersey 07632:
Englewood Cliffs, Prentice Hall, Inc.