You are on page 1of 89

DIET KOMPLIKASI

KEHAMILAN

PUTU MAHAYANI
1. DIET HIPEREMESIS

Gambaran umum :
Hiperemesis adalah suatu keadaan pada awal
kehamilan (sampai trisemester II) yg ditandai dg rasa
mual dan muntah yg berlebihan dalam waktu relatif
lama, dpt menyebabkan dehidrasi dan penurunan berat
badan.
Ciri khas diet hiperemesis : penekanan pemberian
makanan sumber karbohidrat kompleks,terutama di pagi
hari serta menghindari makanan yg berlemak dan
goreng-gorengan. Pemberian makan dan minum
diberikan tenggang waktu
Sebab yg pasti Hiperemesis belum
diketahui, namun ada beberapa faktor
yg berpengaruh a.l. :

♥ faktor predisposisi, yaitu primigravida,


molahidatidosa, dan kehamilan ganda
♥ faktor organik, yaitu alergi, masuknya
vilikhorialis dlm sirkulasi, perubahan metabolik
akibat hamil, dan resistensi ibu yg
menurun.
♥ faktor psikologi.
Tujuan Diet :

1. Mengganti persediaan glikogen tubuh


dan mengontrol asidosis
2. Secara berangsur memberikan makanan
berenergi dan zat gizi yg cukup.
Syarat Diet :
1. Karbohidrat tinggi, yaitu 75-80 % dari kebutuhan energi total.

2. Lemak rendah, yaitu ≤ 10 % dari kebutuhan energi total.

3. Protein sedang, yaitu 10-15% dari kebutuhan energi total.

4. Makanan diberikan dalam bentuk kering,pemberian cairan


disesuaikan dengan keadaan pasien,7-10 gelas per hari.

5. Makanan mudah cerna, tidak merangsang saluran cerna,


diberikan sering dalam porsi kecil.

6. Bila makan pagi dan siang sulit diterima, dioptimalkan


makan malam dan selingan malam.

7. Makanan secara berangsur ditingkatkan dlm porsi dan nilai


gizi
sesuai dg keadaan dan kebutuhan gizi pasien.
Macam Diet dan Indikasi Pemberian

Diet Hiperemesis I

Diberikan kpd px dg hiperemesis berat.


Makanan hanya tdd roti kering, singkong
bakar/rebus, ubi bakar/rebus, dan buah-
buahan. Cairan tdk diberikan bersama
makanan, tetapi 1-2 jam sesudahnya.
Semua zat gizi pada makanan ini kurang
kecuali vitamin C, shg hanya diberikan
selama beberapa hari.
Diet Hiperemesis II
Diberikan bila rasa mual dan muntah
sudah berkurang.Secara berangsur
mulai diberikan bahan makanan yg
bernilai gizi tinggi. Minuman tidak
diberikan bersama makanan. Pemilihan
bahan makanan yg tepat pada tahap ini
dapat memenuhi kebutuhan gizi, kecuali
kebutuhan energi.
Diet Hiperemesis III

Diberikan kpd px dg hiperemesis


ringan. Sesuai dg kesanggupan
pasien, minuman boleh diberikan
bersama makanan. Makanan ini cukup
energi dan semua zat gizi.
Bahan Makanan Sehari

Bahan Diet Hiperemesis I Diet Hiperemesis II Diet Hiperemesis III


makanan -----------------------------------------------------------------------------------------------------
berat (g) urt berat (g) urt berat (g) urt
beras - - 150 2 gls nasi 200 3 gls nasi
roti 120 6 iris 80 4 iris 80 4 iris
Biskuit - - 20 2 bh 40 4 bh
daging - - 100 2 ptg sdg 100 2 ptg sdg
telur ayam - - 50 1 btr 50 1 btr
tempe - - 50 2 ptg sdg 100 4 ptg sdg
sayuran - - 150 1,5 gls 150 1,5 gls
buah 700 7 ptg sdg 400 4 ptg sdg 400 4 ptg sdg
minyak - - - - 10 1 sdm
margarin - - 10 1 sdm 20 2 sdm
jam/selai 30 3 sdm 20 2 sdm 20 2 sdm
gula pasir 50 5 sdm 30 3 sdm - -
susu - - - - 200 1 gls
Energi ( Kkal) 1100 1700 2300
Makanan yang dianjurkan

 roti panggang, biskuit, krekers


 buah segar, sarimbuah.

 minuman botol ringan ( coca-cola, fanta,


limun ), sirop, kaldu tak berlemak, teh
dan kopi encer.
Makanan yang tidak dianjurkan

 goreng-gorengan dan makanan yg


berlemak
 makanan yg merangsang saluran cerna dan
berbumbu tajam
 bahan makanan yg mengandung alkohol,
mengandung zat tambahan (pengawet,
pewarna dan bahan penyedap ).
2. DIET PREEKLAMPSIA

A. Preeklampsia Ringan

►Definisi Klinik :
adalah sindroma spesifik pada
kehamilan memasuki minggu kedua
puluh dg penurunan perfusi pada
organ-organ
Dengan kriteria diagnostik :

a. Desakan darah : ≥ 140/90 mm Hg → < 160/110


mmHg
Kenaikan desakan sistolik ≥ 30 mm Hg dan
kenaikan desakan diastolik ≥ 15 mm Hg, tdk
dimasukkan dlm kriteria diagnostik preeklampsia,
ttp perlu observasi yg cermat.
b. Proteinuria : ≥ 300 mg/24 jam jumlah urine atau
dipstick : ≥ 1 +
c. Edema : lokal pada tungkai tidak dimasukkan dlm
kriteria diagnostik kecuali anasarka.
B. Preeklampsia Berat

► Definisi Klinik :
adalah preeklampsia dengan salah satu atau lebih gejala dan tanda di
bawah ini :
a. Desakan darah : ≥ 160/90 mmHg dlm keadaan istirahat
b. Proteinuria : ≥ 5 gr/ jumlh urine selama 24 jam atau dipstick : 4+
c. Oliguria : produksi urine , 400-500 cc/24 jam
d. Kenaikan kreatinin serum
e. Edema paru dan cyanosis
f. Nyeri epigastrium dan nyeri kuadran atas kanan abdomen.
g. Gangguan otak dan visusu : perubahan kesadaran, nyeri kepala,
pandangan kabur.
h. Gangguan fungsi hepar
i. Hemolisis mikroangiopatik
j. Trombositopenia : < 100.000 cell/mm³
k. Sindroma HELLP : preeklampsia-eklampsia dengan adanya hemolisis,
enzym hepar, disfungsi hepar, dan trombositopenia.
H : Hemolysis
EL : Elevated Liver enzym
LP : Low Platelets Count
Tujuan Diet :
1. Mencapai dan mempertahankan status gizi
optimal.
2. Mencapai dan mempertahankan tekanan darah
normal.
3. Mencegah dan mengurangi retensi garam atau
air.
4. Mencapai keseimbangan nitrogen.
5. Menjaga agar penambahan berat bdan tidak
melebihi normal.
6. Mengurangi atau mencegah timbulnya faktor
resiko lain atau penyulit baru pada saat kehamilan
atau setelah melahirkan.
Syarat Diet:
1. Energi dan semua zat gizi cukup.
2. Garam diberikan rendah sesuai dg berat
ringannya retensi garam atau air.
3. Protein tinggi ( 1-1,5 g/kg BB ).
4. lemak sedang, sebagian berupa lemak tidak
jenuh tunggal dan lemak tidak jenuh ganda.
5. Vitamin cukup, vitamin C dan B6 diberikan sedikit
lebih tinggi.
6. Mineral cukup terutama kalsium dan kalium
7. Bentuk makanan disesuaikan dengan
kemampuan makan pasien.
8. Cairan diberikan 2500 ml sehari. Kecuali pada
oliguri,cairan dibatasi.
Macam Diet dan Indikasi Pemberian

Diet Preklampsia I

Diberikan kepada px dg preeklamsia berat.


Makanan diberikan dalam bentuk cair, yg td
susu dan sari buah. Jumlah cairan diberikan
paling sedikit 1500 ml sehari per oral, dan
kekurangannya diberikan secara parenteral.
Makanan ini kurang akan zat gizi, diberikan
selama 1 – 2 hari.
Diet Preeklampsia II

Diberikan sebagai makanan perpindahan


dari Diet Preeklampsia I atau kepada
pasien PE yg penyakitnya tdk begitu
berat. Makanan berbentuk saring atau
lunak dan diberikan sebagai Diet Rendah
garam I( 200-400 mg Na). Makanan ini
cukup energi dan zat gizi lainnya.
Diet Preeklampsia III

Diberikan kpd px dg PE ringan. Makanan ini


mengandung protein tinggi dan garam
rendah, diberikan dlm bentuk lunak atau
biasa. Makanan ini cukup semua zat gizi.
Jumlah energi hrs disesuaikan dg kenaikan
BB yg boleh lebih dari 1 kg tiap bulan.
Bahan makanan yg dianjurkan :

- beras,kentang,singkong,terigu,tapioka
- daging dan ikan maksimal 100 gr sehari,
telur 1 butir sehari
- kacang-kacangan dan hasil olahannya
- buah dan sayuran segar
Bahan makanan yg tidak dianjurkan :

- roti,krekers, kue-kue yg diolah dg garam


dapur,soda,baking powder.
- jeroan,ikan, daging dan telur yg
diawetkan dg garam dapur.
- sayur dan buah-buahan yang diawetkan.
3. DIET ANEMIA

Batasan
♦ Anemia merupakan keadaan menurunnya
kadar hemoglobin,hematokrit,dan jumlah sel
darah merah di bawah nilai normal yang
dipatok untuk perorangan.
♦ Anemia gizi adalah keadaan dimana kadar
hemoglobin, hematokrit, dan sel darah merah
lebih rendah dari nilai normal, sebagai akibat
dari defisiensi salah satu atau beberapa unsur
makanan yg esensial yg dapat mempengaruhi
timbulnya defisiensi tersebut.
Menurut WHO (1972), nilai Hb utk wanita
hamil ditetapkan 3 kategori :

- normal : ≥ 11 g/dl
- anemia ringan : 8 – 11 g/dl
- anemia berat : < 8 g/dl
Etiologi

Secara umum ada 3 penyebab anemia defisiensi


zat besi, yaitu :
A.Kehilangan darah secara kronis : pendarahan
kronis pada ulkus peptikum, hemoroid, infestasi
parasit dan proses keganasan.
B.Asupan zat besi tidak cukup dan penyerapan tidak
adekuat.
C.Peningkatan kebutuhan akan zat besi untuk
pembentukan sel darah merah.
Tanda dan gejala :

Pucat, mudah lelah, sensitif terhadap


dingin, anoreksia, pusing, dan sakit
kepala, stomatitis, berdebar, takikardia
( frekuensi denyut jantung yg cepat, diatas
100 kali per menit) dan sesak nafas.
Pencegahan :

1). Pemberian tablet atau suntikan zat besi


2). Pendidikan dan upaya yg ada
kaitannya dg peningkatan asupan zat
besi melalui makanan
3). Pengawasan penyakit infeksi
4). Fortifikasi makanan pokok dg zat besi
Tujuan Diet :

 Mencapai dan mempertahankan status


gizi optimal
 Mencapai dan mempertahankan kadar
hemoglobin darah normal.
 Memenuhi kebutuhan energi dan protein
Syarat diet :

1. Energi tinggi, yaitu 40-45 kkal/kg BB.


2. Protein tinggi, yaitu 2,0-2,5 gr/kg BB.
3. Lemak cukup, yaitu 10-25% dari kebutuhan
energi total.
4. Karbohidrat cukup, yaitu sisa dari kebutuhan
energi total.
5. Makanan tinggi zat besi, asam folat dan
vitamin B 12.
6. Pada ibu hamil diberikan suplemen zat besi
dan asam folat.
Bahan makanan yang dianjurkan :

- bahan makanan yg kaya akan zat besi,


folat dan vitamin B12 : tempe, hati,
kerang-kerangan, sereal yg diperkaya
zat besi, udang ikan.
- sayuran berwarna hijau
- sari buah yg kaya vit.C seperti : jambu,
jeruk atau tomat.
4. DIET OBESITAS

Penambahan berat badan selama


kehamilan terjadi karena pertumbuhan
janin, plasenta, dan volume darah serta
jaringan maternal.
Penambahan BB yg terlalu berlebihan
selama hamil meningkatkan insiden
BBLT(Berat Badan Lahir Tinggi),
peningkatan disproporsi sefalopelvik dan
komplikasi lain.
Etiologi obesitas dapat dibagi 2:

1). Internal : metabolisme (hormonal)


ataupencernaan (enzimatik).
2). Eksternal : ketidakseimbangan antara
diet dan exercise
Beberapa hal yg perlu diperhatikan
sebelum terapi obesitas dilakukan :

1). Motivasi yg kuat dari px


2). Dukungan dari keluarga/ orang yg dicintai
3). Informasi yg benar ttg diet dan exercise
4). Diet Rendah Kalori Gizi Seimbang (RKGS)
5). Olahraga aerobik menurut kondisi px
Tujuan diet : memberikan makanan yang
rendah kalori dengan gizi yang seimbang

Syarat diet :
1). Energi rendah
2). Protein 1-1,5 g/kg BB
3). Lemak sedang : 20 – 25 % dari kebutuhan
energi total.
4). Karbohidrat : 55-65 % ari kebutuhan energi
total.
5). Vitamin dan mineral cukup sesuai kebutuhan.
6). Dianjurkan 3 kali makan utama dan 2-3 kali
makan selingan.
Bahan makanan yg dianjurkan :
- karbohidrat kompleks spt.: nasi, jagung, ubi, singkong,
talas, kentang, sereal.
- daging tidak berlemak, ayam tanpa kulit, ikan, telur,
daging asap, susu dan keju rendah lemak.
- tempe,tahu, susu kedelai, susu skim, kacang-kacangan ,
tanpa digoreng/diberi santan kental.
- sayuran tinggi serat, direbus,ditumis, lalapan.
- buah-buahan tinggi serat.
- minyak tak jenuh tunggal :zaitun,atau ganda : minyak
kelapa sawit, minyak kedelai, minyak jagung.
Bahan makanan yang tidak dianjurkan :

- karbohidrat sederhana : gula pasir,gula merah,


sirup, kue manis dan gurih.
- daging berlemak, daging kambing, jeroan,
susu full cream, susu kental manis.
- kacang-kacangan yang digoreng/diberi santan
kental.
- sayuran rendah serat, dimasak dengan santan
kental.
- durian, avokad, manisan buah.
- minyak kelapa, kelapa, dan santan.
5. DIET DIABETES MELLITUS

Diabetes Mellitus (DM) : suatu kumpulan gejala yg


timbul pada seseorang yg disebabkan oleh karena
adanya peningkatan kadar glukosa darah akibat
kekurangan insulin baik absolut maupun relatif.

Kadar glukosa darah sewaktu (mg/dl) : ≥ 200


Kadar glukosa darah puasa (mg/dl) : plasma vena : ≥ 126
Darah kapiler : ≥ 110
Klasifikasi Etiologi DM

1). DM Tipe 1 : defisiensi insulin absolut


2). DM Tipe 2 : defisiensi insulin relatif
3). DM Tipe lain
a. Defek genetik fungsi sel beta
b. Defek genetik kerja insulin
c. Penyakit Eksokrin Pankreas
d. Endokrinopati
e. Karena obat/zat kimia
f. Infeksi
g. Imunologi
h. Sindroma genetik lain
4). DM Gestasional (Kehamilan)
: defisiensi insulin relatif
Jumlah kalori wanita DM yg hamil /
menyusui :
( TB – 100 ) X 30 + ekstra kalori/hari
TB : tinggi badan dalam cm
Ekstra kalori : tambahan kalori dalam
keadaan kerja biasa
- T1 ( Trimester I ) : 100 kalori
- T2 ( Trimester II ) : 200 kalori
- T3 ( Trimester III ) : 300 kalori
- L ( Laktasi ) : 400 kalori
Indikasi Penggunaan Diit- B1
( Komposisi : 60 % Karbohidrat, 20 % Lemak, 20% Protein )
diberikan kepada penderita DM yg memerlukan diit protein
tinggi :

- kurus (BBR < 90 %)


- masih muda (masa pertumbuhan)
- mengalami patah tulang
- hamil dan menyusui
- menderita hepatitis kronik / sirosis hati
- menderita TBC
- menderita selulitis / gangren
- dalam keadaan pasca bedah
- menderia kanker
- mengidap infeksi cukup lama
Tujuan Diet :

Membantu pasien memperbaiki kebiasaan makan


dan olahraga untuk mendapatkan kontrol metabolik
yg lebih baik, dg cara :
- mempertahankan kadar glukosa darah → normal
- kadar lipid serum normal
- cukup energi → BB normal
- menangani komplikasi akut
- ↑ derajat kesehatan, mll gizi optimal
Syarat Diet ( DM- B1 ):

1). Energi cukup


2). Protein : 20 %
3). Lemak : 20 %
4). Karbohidrat : 60 %
5). Pemakaian gula dibatasi, gula alternatif terbatas.
6). Serat 25 gr/hari
7). Cukup vitamin dan mineral
Bahan makanan yg dianjurkan :
- Sumber KH kompleks : nasi, mi, roti,
kentang, singkong, ubi, dan sagu.
- Sumber protein rendah lemak: ikan,
ayam tanpa kulit, susu skim, tempe,
tahu, kacang-kacangan.
- Makanan mudah cerna, dg cara
dipanggang, dikukus, disetup, direbus,
dibakar.
Bahan makanan yg tidak
dianjurkan :
- mengandung banyak gula sederhana : gula
pasir, gula jawa, sirup, jam/selai, manisan
buah, susu kental manis, soft drink, dan es
krim, kue manis, cake, dodol, tarcis..
- mengandung banyak lemak : cake, fast food,
gorengan
- mengandung banyak natrium : ikan asin, telur
asin, makanan diawetkan
6. DIET KONSTIPASI / SEMBELIT

Konstipasi : keadaan kesulitan buang air besar


( BAB )
Faktor-faktor penyebab :
a. Pola makan
b. Kurang aktivitas gerak
c. Gangguan mekanis usus
d. Efek samping obat
Penanganan konstipasi pada ibu hamil : Diet
Tinggi Serat
Serat makanan : polisakarida nonpati yg
terdapat dalam semua makanan nabati.
Serat ada 2 golongan :

1). Serat larut air : pektin, gum, dan mukilase, terdapat


pada
- bayam - agar-agar
- labu siam - cincau
- lobak - kolang-kaling
- oyong/gambas - nata de coco
- pare - rumput laut
- terong - selasih
2). Serat tidak larut air :
selulosa, hemiselulosa, dan lignin,
seperti pada :
- beras merah - kangkung
- beras tumbuk - daun pepaya
- havermouth - daun ketela
- jagung - kacang hijau
Buah-buahan : serat larut dan tidak larut
Tujuan diet : memberi makanan sesuai
kebutuhan gizi yg tinggi serat shg dpt
merangsang peristaltik usus agar defekasi
berjalan normal
Syarat Diet :
1). Energi cukup
2). Protein cukup, 10-15 % energi total
3). Lemak cukup, 10-25 % energi total
4). Karbohidrat cukup
5). Vitamin dan mineral tinggi, terutama vit B.
6). Cairan tinggi, 2-2,5 lt
7). Serat tinggi, 30-50 gr/hari terutama serat tak
larut air
Bahan makanan sehari

Bahan makanan berat (gr) urt


-------------------------------------------------------------------
beras merah 275 4 gls nasi
daging 100 2 ptg sdg
telur ayam 50 1 btr
tempe 100 4 ptg sdg
kacang hijau 25 2,5 sdm
sayuran 300 3 gls
buah 300 3 ptg sdg pepaya
minyak 25 2,5 sdm
gula pasir 25 2,5 sdm
-------------------------------------------------------------------
Bahan makanan yg dianjurkan

- Sumber KH : beras tumbuk/merah,


havermouth, roti bekatul/whole wheat.
- Sumber protein nabati : kc.kedelai, kc.tanah,
kc.hijau, tempe.
- Sayuran : daun singkong, daun kc.panjang,
daun pepaya, brokoli, jagung muda, oyong,
pare, kc.panjang, buncis, dan ketimun.
- Buah-buahan : jeruk, nenas, mangga, salak,
pisang, pepaya, sirsak, apel, anggur,
belimbing, pir, dan jambu biji.
7. DIET PENY.JANTUNG & PEMBULUH DARAH

► Diet Dislipidemia
Dislipidemia : kelainan metabolisme lipid,
↑ kadar kolesterol total, LDL &
Trigliserida, serta ↓ HDL.
Penyebab peningkatan kolesterol :
- keturunan
- asupan lemak tinggi
Penyebab peningkatan trigliserida :

 faktor genetik
 kegemukan
 alkohol
 hormon estrogen
 obat-obatan
 DM tak terkontrol
 Penyakit ginjal kronik
 Penyakit hati
 Asupan KH sederhana berlebih
Pengelolaan dislipidemia :

 modifikasi diet
 latihan jasmani
 Pengelolaan BB
Tujuan Diet :
1). Menurunkan BB bila kegemukan.
2). Mengubah jenis dan asupan lemak
makanan.
3). Menurunkan asupan kolesterol
makanan.
4). ↑ asupan KH kompleks & ↓ asupan KH
sederhana
Syarat Diet :
1). Energi sesuai kebutuhan.
2). Lemak sedang, < 30 %, dan lemak jenuh :
- Diet Dislipidemia I : < 10 %
- Diet Dislipidemia II : < 7 %
Lemak tak jenuh ganda dan tunggal : 10 – 15 %
Kolesterol < 300 mg utk diet I dan < 200 mg utk diet II
3). Protein cukup 10 – 20 %
4). KH sedang : 50 – 60 %
5). Serat tinggi
6). Cukup vitamin dan mineral
Diet dislipidemia I mengandung kolesterol
dan lemak jenuh lebih tinggi daripada diet
Dislipidemia II

• Penggunaan telur sebagai


pengganti daging :
● Diet tahap I : 3 butir / minggu
● Diet tahap II : 1 butir / minggu
* Penggunaan minyak :

● Diet tahap I : boleh lemak jenuh


( minyak kelapa/kelapa sawit )
● Diet tahap II : hanya minyak tak jenuh
ganda ( minyak jagung
* Penggunaan susu :

● Diet tahap I : susu penuh/whole


● Diet tahap II : susu skim/non fat
Bahan makanan yang dianjurkan :
● Sumber KH : beras tumbuk/merah, pasta,
makaroni, roti tinggi serat, cereal, ubi, kentang
● Sumber protein hewani : ikan, unggas, daging
tanpa lemak, putih telur, susu skim, yoghurt
rendah lemak, dan keju rendah lemak.
● Sumber protein nabati : tempe, tahu, dan
kacang-kacangan.
● Sayuran : semua sayur segar, direbus, dikukus,
disetup, ditumis dg minyak jagung, minyak
kedelai, atau margarine tanpa garam
● Buah : semua buah segar/ jus buah
► Diet Penyakit Jantung

Peny.jantung terjadi akibat proses


berkelanjutan, jantung scr. Berangsur
kehilangan kemampuan utk berfungsi normal.
Dlm keadaan tdk
terkompensasi( Decompensatio Cordis),
sirkulasi darah yg tdk normal menyebabkan :
- sesak nafas ( dyspnea)
- rasa lelah
- rasa sakit di jantung
Ber – aliran darah menyebabkan :
kelainan fungsi ginjal, hati, otak
kelainan tekanan darah resorpsi na oedem

Peny.jantung mjd akut bila disertai :


- infeksi ( Endocarditis/carditis )
- gagal jantung
- setelah myocard infarct
- setelah operasi jantung
Tujuan Diet :

1). Memberikan mkn secukupnya


tp.memberatkan kerja jantung.
2). Menurunkan berat badan bila terlalu
gemuk
3). Mencegah/menghilangkan penimbunan
garam/air.
Syarat Diet :

1). Energi cukup


2). Protein cukup, 0,8 gr/kg BB
3). Lemak sedang, 25-30 % dari energi total:
- 10 % lemak jenuh
- 10 – 15 % lemak tidak jenuh
4). Kolesterol rendah
5). Vitamin dan mineral cukup.
6). Rendah garam, 2-3 gr/hari, jika hipertensi atau edema
7). Mudah cerna & tdk menimbulkan gas
8). Serat cukup utk menghindari konstipasi
9). Cairan cukup
10).Bentuk mkn sesuai kead.,porsi kecil
11).Dpt diberikan mkn eneral,parenteral,suplemen gizi
Jenis Diet dan Indikasi Pemberian

a. Diet Jantung I
Diberikan kpd px peny.jantung akut spt. Myocard Infarct
(MCI) atau Dekompensasio Kordis berat. Diet diberikan
berupa mkn. cair 1-1,5 liter/hari selama 1-2 hari pertama
bila px dpt menerimanya. Diet ini sangat rendah energi
dan semua zat gizi, diberikan selama 1-3 hari.
b. Diet jantung II
Diberikan dlm bentuk mkn saring atau lunak, sbg
perpindahan dari Diet Jantung I, atau setelah fase akut
dpt diatasi. Jika disertai hipertensi dan /atau edema,
diberikan sbg Diet Jantung II Rendah Garam. Diet ini
rendah energi, protein, kalsium, dan tiamin.
Lanjutan Jenis Diet dan Indikasi Pemberian

c. Diet Jantung III


Diberikan dlm bentuk mkn lunak/biasa, sbg perpindahan
dari Diet Jantung II atau kpd px jantung dg kondisi yg
tidak terlalu berat. Jika disertai hipertensi dan/atau
edema, diberikan sbg Diet Jantung III Rendah Garam.
Diet ini rendah energi dan kalsium, tetapi cukup zat gizi
lain.
d. Diet jantung IV
Diberikan dlm bentuk mkn biasa, sbg perpindahan dari
Diet Jantung III atau kpd px jantung dg kead.ringan. Jika
disertai hipertensi dan/atau edema diberikan sbg Diet
jantung IV Rendah Garam. Diet ini cukup energi dan zat
gizi lain, kecuali kalsium.
Bahan makanan yg dianjurkan :

- Sumber KH : beras ditim/disaring, roti, mi, kentang, makaroni, biskuit,


tepung beras/terigu/sagu/aren/sagu ambon, gula pasir,gula merah,
madu,dan sirup.
- Sumber protein hewani : daging sapi, ayam dg lemak rendah, ikan,
telur, susu rendah lemak dlm jumlah yg telah ditentukan.
- Sumber protein nabati : kacang-kacangan kering spt kc.kedelai dan
hasil olahannya, spt tahu dan tempe.
- Sayuran yg tidak mengandung gas, spt : bayam, kangkung,
kc.buncis,kc.panjang, wortel, toamat,labu siam, dan tauge.
- Semua buah-buahan segar, spt : pisang, pepaya, jeruk, apel, melon,
semangka, dan sawo.
- lemak : minyak jagung, minyak kedelai, margarin, mentega dlm
jumlah terbatas dan tidak utk menggoreng, tetapi untuk menumis,
kelapa/santan encer dlm jml terbatas.
- Minuman :teh encer, coklat, sirup.
- Bumbu : semua bumbu selain bumbu tajam dlm jml terbatas.
Bahan makanan yg tidak dianjurkan :

- Sumber KH : mkn yg mengandung gas/alkohol spt: ubi, singkong,


tape singkong dan tape ketan.
- Daging sapi dan ayam yg berlemak, gajih, sosis, ham, hati, limpa,
babat, otak, kepiting, dan kerang-kerangan, keju dan susu penuh.
- Kacang-kacangan kering yg mengandung lemak cukup tinggi spt :
kc.tanah, kc. mete, dan kc. bogor.
- Semua sayuran yg mengandung gas, spt : kol, kembang kol,
lobak, sawi, dan nangka muda.
Buah-buahan segar yg mengandung alkohol/gas spt : durian dan
nangka matang.
- Teh/kopi kental, minuman yg mengandung soda dan alkohol, spt
bir dan wiski.
- Lombok, cabe rawit, dan bumbu yg tajam.
- Makanan yg diawetkan dan tinggi natrium.
8. Diet penyakit Ginjal dan Saluran Kemih

Fungsi utama ginjal :


- memelihara keseimbanagn homeostatik
cairan, elektrolit, dan bahan-bahan organik
dlm tubuh, mll filtrasi, reabsorpsi, dan
sekresi
- fungsi endoktrin penting, spt sintesis hormon
eritropoietin serta sekresi renin dan
aldosteron, mengubah vit. D mjd bentuk
aktif, dan degradasi berbagai jenis hormon.
1). Diet Sindroma Nefrotik
Sindroma Nefrotik/Nefrosis : kumpulan
manifestasi peny.yg ditandai oleh
ketidakmampuan ginjal utk memelihara
keseimbangan nitrogen sbg akibat
meningkatnya permeabilitas membran
kapiler glomerulus.
Kehilangan protein mll urin yg ditandai o/
proteinuria masif ( > 3,5 gr protein/24 jam )
→ hipoalbuminemia, edema, HT,
hiperlipidemia, anoreksia, dan rasa lemah.
Tujuan Diet Sindroma Nefrotik :

1. Mengganti kehilangan protein terutama


albumin
2. Mengurangi edema dan menjaga
keseimbangan cairan tubuh
3. Memonitor hiperkolesterolemia dan
penumpukan trigliserida
4. Mengontrol hipertensi
5. Mangatasi anoreksia
Syarat Diet :
1. Energi cukup, 35 kkal/kg BB per hari.
2. Protein sedang, yaitu 0,8 – 1 gr/kg BB ditambah
jumlah protein yg dikeluarkan ml urin, terutama
protein bernilai biologik tinggi.
3. Lemak sedang, 15 – 20 % dari kebutuhan energi
total.
4. KH cukup, terutama KH kompleks.
5. Natrium dibatasi, 1-4 gr sehari, tgt edema
6. Kolesterol dibatasi < 300 mg, gula dibatasi bila
trigliserida ↑
7. Cairan disesuaikan dg jml urin yg dikelurkan +
500 ml.
Jenis Diet Dan Indikasi Pemberian

Bersifat sangat individual, tergantung


kondisi pasien, dg menyatakan banyak
protein dan natrium yg dibutuhkan dlm
diet.
Contoh: Diet Sindroma Nefrotik, E : 1750
kkal, P : 50 gr, na : 2 gr
2). Diet Gagal Ginjal Akut

GGA terjadi karena me↓ fungsi ginjal scr


mendadak yg terlihat pd pe↓ GFR / Tes
Kliren Kreatinin & terganggunya
kemampan ginjal utk mengeluarkan
produk-produk sisa katabolisme.
Penyakit ini disertai oliguria (urin < 500
ml/24 jam) sampai anuria.
Penyebab :
- dehidrasi berat
- pedarahan hebat/trauma ginjal akibat
kecelakaan
- keracunan obat
- luka bakar
Pada GGA terjadi katabolisme protein berlebihan
(Hiperkatabolisme) yg dipengaruhi:
- berat ringannya peny.
- gangguan fungsi ginjal
- status gizi pasien
- jenis terapi yg diberikan
Gejala penyakit dpt disertai :
- anoreksia - mengantuk
- nausea - pusing
- gatal - sesak nafas
- rasa lelah
Tujuan Diet :
1). Memberikan mkn secukupnya tp memberatkan
fungsi ginjal.
2). Menurunkan kadar ureum darah.
3). Menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit.
4). Memperbaiki & mempertahankan st.gizi
optimal,
mempercepat penyembuhan.
Syarat Diet :
1). E cukup utk mencegah hiperkatabolisme, 25 – 35 kkal/kg BB.
2). Protein disesuaikan dg katabolisme protein : 0,6 – 1,5 gr/kg
BB
- katabolik ringan : 0,6 – 1 gr/kg BB
- katabolik sedang : 0,8 – 1,2 gr/kg BB
- katabolik berat : 1 – 1,5 gr/kg BB
3). Lemak sedang : 0,5 – 1,5 g/kg BB. Katabolik berat : 0,8- 1,5
gr/kg BB
4). KH cukup, teutama KH kompleks
5). Na dan Kalium dibatasi bila anuria
6). Cairan, jml cairan yg keluar + 500 ml
7). Dpt diberikan formula enteral dan parenteral, suplemen
as.folat, vit. B6, C, A dan Vit. K.
Jenis Diet dan Indikasi

- Katabolik ringan (keracunan obat) : mkn


oral,mkn lunak
- Katabolik sedang (infeksi, peritonitis) : mkn
enteral/parenteral
- Katabolik berat (luka bakar,sepsis) : mkn
enteral/parenteral
Makanan yg dianjurkan :
Apabila pasien makan per oral,semua
bahan makanan boleh diberikan, batasi
penambahan garam apabila ada
hipertensi, edema, dan asites (Diet
Rendah Garam ), serta batasi makan
sayur dan buah tinggi kalium bila ada
hiperkalemia.
3. Diet Penyakit Ginjal Kronik

Peny.Ginjal Kronik : penurunan fungsi ginjal yg


berat, menahun, o/ berbagai peny.ginjal.
Gejala :
- tidak ada nafsu makan - sesak nafas
- mual - rasa lelah
- muntah - edema pada tangan & kaki
- pusing

Jika GFR/TKK (Tes Kliren Kreatinin) < 25 ml/menit :


Diet Rendah Protein
Tujuan Diet :
1). Mencapai & mempertahankan st.gizi
optimal,tanpa memeberatkan kerja ginjal
2). Mencegah & me↓ kadar ureum darah yg
tinggi (uremia)
3). Mengatur keseimbangan cairan & elektrolit
4). Mencegah/mengurangi progresivitas gagal
ginjal, dg memperlambat turunnya laju filtrasi
glomerulus
Syarat Diet :

1). Energi cukup, 35 kkal/kg BB


2). Protein rendah, 0,6-0,75 gr/kg BB
3). Lemak cukup, 20-30% terutama lemak tak jenuh
ganda
4). KH cukup
5). Natrium dibatasi ( 1-3 gr)
6). Kalium dibatasi, apabila hiperkalemia (kalium
darah > 5,5 mEq,oliguria/anuria
7). Cairan dibatasi
8).Vitamin cukup
Jenis Diet dan Indikasi pemberian :

1). Diet RP I : 30 gr protein , px dg BB 50 kg


2). Diet RP II : 35 gr protein, px dg BB 60 kg
3). Diet RP III : 40 gr protein, px dg BB 65 kg
Bahan makanan yg dianjurkan :
- Sumber KH : nasi, bihun, jagung, kentang,
makaroni, mi, tepung-tepungan, singkong, ubi,
selai, madu, permen.
- Sumber protein : telur, daging, ikan, ayam, susu.
- Sumber lemak : minyak jagung, minyak kc.tanah,
minyak kelapa sawit, minyak kedelai, margarin &
mentega rendah garam.
- Sumber vitamin & mineral : sayuran dan buah yg
mengandung kalium rendah/sedang
Bahan makanan yg tidak dianjurkan :

- Kacang-kacangan dan hasil olahannya,


seperti tempe dan tahu.
- Kelapa, santan, minyak kelapa, margarin,
mentega biasa dan lemak hewan.
- Sayuran dan buah yg tinggi kalium : pisang,
apokat, duku, daun pepaya, peterseli, bayam
MENU KEHAMILAN TRIMESTER II
MENU KEHAMILAN TRIMESTER II
MENU KEHAMILAN TRISEMESTER II
MENU KEHAMILAN TRIMESTER II

You might also like