You are on page 1of 4

DEMOKRASI KOMUNIS

Demokrasi Komunis adalah demokrasi yang sangat membatasi agama


pada rakyatnya, dengan prinsip agama dianggap candu yang membuat
orang berangan-angan yang membatasi rakyatnya dari pemikiran yang
rasional dan nyata.

Demokrasi komunis muncul karena adanya komunisme. Awalnya


komunisme lahir sebagai reaksi terhadap kapitalisme di abad ke-19, yang
mana mereka itu mementingkan individu pemilik dan mengesampingkan
buruh. Komunisme adalah ideologi yang digunakan partai komunis di
seluruh dunia.

Komunisme sebagai anti kapitalisme menggunakan sistem sosialisme


sebagai alat kekuasaan, dimana kepemilikan modal atas individu sangat
dibatasi.

Prinsip semua adalah milik rakyat dan dikuasai oleh negara untuk
kemakmuran rakyat secara merata. Komunisme sangat membatasi
demokrasi pada rakyatnya, dan karenanya komunisme juga disebut anti
liberalisme.

Dalam komunisme perubahan sosial harus dimulai dari peran Partai


Komunis. Logika secara ringkasnya, perubahan sosial dimulai dari buruh
atau yang lebih dikenal dengan proletar, namun pengorganisasian Buruh
hanya dapat berhasil jika bernaung di bawah dominasi partai. Partai
membutuhkan peran Politbiro sebagai think-tank. Dapat diringkas
perubahan sosial hanya bisa berhasil jika dicetuskan oleh Politbiro. Inilah
yang menyebabkan komunisme menjadi "tumpul" dan tidak lagi diminati.
Masyarakat sosialis-komunis mendefinisikan rakyat sebagai lapisan rakyat
yang menurut mereka, adalah rakyat miskin dan tertindas di segala bidang
kehidupan. Rakyat miskin (kaum proletar dan buruh) akan memimpin
revolusi sosialis melalui wakil-wakil mereka dalam partai komunis.
Kepentingan yang harus diperjuangkan bukanlah kemerdekaan pribadi.
Bahkan, kemerdekaan pribadi menurut masyarakat sosialis-komunis
harus ditiadakan karena satu-satunya kepentingan hanyalah kepentingan
rakyat secara kolektif, yang dalam hal ini diwakili oleh partai komunis.
Dengan demikian masyarakat sosialis-komunis, juga mengakui
kedaulatan rakyat. Mereka pun menjunjung tinggi demokrasi, yang dikenal
sebagai demokrasi komunis.

Berikut ini adalah persamaan Indonesia dengan negara komunis pada


umumnya.
1. Sistem pemerintahan dengan Single Party.
(Indonesia juga dengan Golkar-nya, Orsospol lainnya hanya semu,
supaya pihak asing/Barat tidak membantu mencetuskan Revolusi. Ini
dibuktikan dengan calon tunggal Presiden dan wakilnya dari Golkar
maupun "Orsospol" antek-anteknya Golkar)

2. Mengharamkan kebebasan berkumpul dan berpendapat,


termasuk membentuk partai baru, pooling apalagi referendum.

3. Menghalalkan segala cara dalam mempertahankan kekuasaan sang


Single Party.
(mungkin para pemimpin kita sempat belajar kepada Deng Xiao Ping
tentang peristiwa Tian An Men sebelum melakukan aksi show of force
pada peristiwa Perebutan Markas PDI beberapa tahun lalu).

4. Memiliki backing dari pihak militer yang sangat kuat dan selalu
berusaha ikut campur dalam urusan pemerintahan.

5. Komunis: tidak boleh beragama, Indonesia: boleh beragama (tetapi


tidak menjalankan kewajiban sebagai umat beragama),
6. Paling jago kalau disuruh propaganda.
Contohnya ngomong terus dari pagi sampai paginya lagi. Seluruh siaran
TV diharuskan menyiarkan Laporan Khusus, Sidang Umum, Rapat
Paripurna, Penjelasan Menteri Penerangan dan lain sebagainya yang
tidak berisi dan sekali lagi hanya Propaganda dan janji muluk-muluk
Selain itu,komunis murni melarang :
1) adanya kepercayaan kepada Tuhan YME,
2) membenci kelompok intelektual dan cendekiawan,
3) mengagung-agungkan kelompok pekerja, buruh dan petani.
Indonesia: Menjamin kebebasan beragama,
tapi orang-orang yang mengaku taat beragama dengan jalan
memperlihatkan kepada orang-orang bahwa ia rajin beribadah ke Mesjid,
Gereja, Vihara dll = tidak punya Tuhan, karena ketakutan mereka kepada
Tuhan hanya semu belaka (Super Munafik).

DEMOKRASI LIBERAL

Demokrasi Liberal adalah suatu demokrasi yang menempatkan


kedudukan badan legislatif lebih tinggi dari pada badan eksekutif. Kepala
pemerintahan dipimpin oleh seorang Perdana Menteri. Perdana menteri
dan menteri-menteri dalam kabinet diangkat dan diberhentikan oleh
parlemen. Dalam demokrasi parlementer Presiden menjabat sebagai
kepala negara.
Demokrasi Liberal sering disebut sebagai demokrasi parlementer. Di
indonesia demokrasi ini dilaksanakan setelah keluarnya Maklumat
Pemerintah NO.14 Nov. 1945. Menteri bertanggung jawab kepada
parlemen.
Demokrasi liberal lebih menekankan pada pengakuan terhadap hak-hak
warga negara, baik sebagai individu ataupun masyarakat. Dan karenanya
lebih bertujuan menjaga tingkat represetansi warganegara dan
melindunginya dari tindakan kelompok atau negara lain.
Ciri-ciri demokrasi liberal :
1. Kontrol terhadap negara, alokasi sumber daya alam dan manusiadapat
terkontrol
2. Kekuasaan eksekutif dibatasi secara konstitusional,
3. Kekuasaan eksekutif dibatasi oleh peraturan perundangan,
4. Kelompok minoritas (agama, etnis) boleh berjuang, untuk
memperjuangkan dirinya.

You might also like