You are on page 1of 18

~f

j

--'ii4'_ .:;,:;.~"

,_ -

.; .. '.

TIM PENGGERAK PKK PROVIMSI DKI JAKARTA 2008

.. i

TIM PKK PROVINSI OKI JAKARTA

~GEOUNG PKK MELATI JAYA

Kebagusan No. 42 Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Telepon 7883466, 78834629, Fax 78834562

-,

_ ~r'

'"

KATA PENGANTAR

Dengan megucapkan puji syukur 1I..C;11i&UIU~U akhirnya Buku Pedoman Pelaksanaan Posyandu Tim Penggerak PKK Proyinsi DK! Jakartacetakan ke dua sudah dapat diselesaikan. Buku ini disusun.sebagai upaya stategis untuk mempercepat peningkatankualitas Sumber Daya Manusia (SDM}Penge101a dan pelaksana Posyandu di Provinsi DK! Jakarta.

Q Perkuatan Posyandu sebagai Program Unggulan

Pokja IV Tim Penggerak PKK Provinsi DKI Jakarta berupaya untuk meningkatkan kualitas pelayanan Posyandu yang dikelola dari, oleh dan untuk masyarakat.

Pedoman Pe1aksanaan Posyandu ini disusun untuk memberikan kesempatan bagi semua unsur pengelola dan pengurus untuk berperan aktif dalam memberikan

" pelayanan dan mengembangkan Posyandu. Peningkatan pengetahuan, sikap dan ketrampilan kader sebagai unsur pengelola dan pelaksana merupakan bagian penting untuk mengoptimalkan penyelenggaraan Posyandu. Semoga upaya ini dapat mempercepat terwujudnya Posyandu Mandiri di Provinsi DK! Jakarta yang akan mampu menjalankan fungsinya sebagai sentra pelayanan kesehatan masyarakat untuk mempercepat penurunan Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi.

PEDOMAN PELAKSANAAN HATINYA PKK

GEDUNG PKK MELATI JAYA

JI. Kebagusan No. 42

Pasar Minggu, Jakarta Selatan Telepon 78838466;78834629, Fax 78834562.

"

PENERBIT

TIM PENGGERAK PKK PROVINSI DKI JAKARTA

-,i-"_'

iii

DAFTARISI

Kat-a Pengantar

................................... - ~ .- .

Daftar Isi : .

BABI

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .

B. Tujuan .

c. Sasaran .

D. Pengertian .

BAB II PROGRAM PERKUATAN POSYANDJj .

A. Latar Belakang .

B. Tujuan .

c. Sasaran .

BAB III KELEMBAGAAN POSYANDU .- .

A. Pembentukan Posyandu .

B.Pelaksanaan Posyandu , .

C. Pembinaan .

D. Kader Posyandu .

BAB IV POKOK-POKOK KEGIATAN .. .

A·. Pendaftaran .-: .

Penimbangan .

Pencatatan .

P 1 h'""

enyu u an j.-: ..•••••. : .•••

Pelayanan Kesehatan dan KB ~: : .

Pelayanan Integrasi : ,. .

B.
C.
;_.;:;:. D.
E.
F. ~I

BAB V INDIKATOR KEBERHASILAN DAN STRATIFIKASI POSYANDU

...................................................................

111

A. Indikator Keberhasilan

..............................................

B. Stratifikasi Posyandu : .

IV

BAB IV PENUTUP .

1
2
3
3
5
5
6
7
8
8
11
17
17
20
20
20
21
:_,)_-
22 !
23 .
23 BABI PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

"50 (lima puluh) persen terbentuknya Posyandu Mandiri" menjad kerja'I'P PKK Provinsi DKI Jakarta. Target pembentukan Posyandu 1\ tersebut akan dimulai pada tahun 2007 ini. Keputusan ini menjad satu rekomendasi Rapat Pleno TP PKK Provinsi DKI Jakan diselenggarakan pada bulan F ebruari 2007. Penetapan sasaran kerja tc setelah melihat hasil evaluasi pelaksanaan Program Perkuatan PosSelama pelaksanaan Gebyar Posyandu 27 sccara kuantitas 111 mengaktifkan kembali Posyandu. Indikator keberhasilannya terlih. jumlahposyandu yang semakin bertambah, partisipasi masyaraka: semakin meningkat dan semakin pedulinya berbagai sektorl stake/' terhadap penyelenggaraan Posyandu.

Kondisi kondusif ini dijadikan sebagai momentum oleh TP PKK Pr.

DKI Jakarta dalam meningkatkan kualitas pelayanan Posyandu. Penin; kualitas Posyandu tersebut ditandai dengan semakin tingginya cak mutu pelayanan Posyandu dan tersedianya pelayanan terpadu. TP Provinsi DKI Jakarta mencanangkan keberhasilan yang telah dicap.. aspek kuantitas juga akan diikuti dengan peningkatan aspek ku Posyandu. Oleh karena itu TP PKK Provinsi DKI Jakarta menet. peningkatan kualitas Posyandu menjadi sasaran kerja mas a mend" Atas dasar kondisi tersebut, TP PKK Provinsi DKI Jakarta meman

~.$. . .

perlu menyusun "Pedoman Pelaksanaan Posyandu". Buku ped: pelaksanaan Posyandu ini berisikan ten tang uraian' r~ngkas men ~ pengeiojaan Posyandu yang dapat dipergunakanpedoman bagi se. peIllg~~~ pengurus dalammemberikan pelayanan dan mengemban

B. TUJUAN

1. Tujuan Umum

Tersedianya pedoman pelaksanaan yang dapat dipergunakan oleh pengelola dan pengurus Posyandu untuk meningkatkan kualitas pelayanan Posyandu sebagai sarana pelayanan yang mampu memenuhi kebutuhan masyarakat Jakarta dalam mendukung peningkatan derajat kesehatan dan kesertaan ber-KB masyarakat yang diselenggarakan untuk, oleh, dari dan bersama masyarakat

2. Tujuan Khusus

a. Meningkatkan kepedulian dan peran serta sektor terkaitlstakeholder dalam peningkatan rnutu dan cakupan pelayanam Posyandu.

b. Meningkatkan pengetahuan, sikap dan ketrampilan unsur pembina dan pengelola Posyandu pada semua tingkatan dalam meningkatkan stratifikasi Posyandu.

c. Meningkatkan pengetahuan, sikap dan ketrampilan kader PKK sebagai unsur perigelola dan pelaksana Posyandu dalam meningkatkan stratifikasi Posyandu;

d. Meningkatkan jumlah Posyandu Mandiri,

C. SA SARAN

1. Kader PKK sebagai pengelola dan pengurus Posyandu.

2. Tokoh masyarakat, agama dan perempuan sebagai unsur penggerak masyarakat dalam mernanfaatkan pelayanandi Posyandu. . 3. Kader Posyandu dan KB sebagai tenaga pelaksana pelayanan Posyandu.

D. PENGERTIAN

1. Peningkatan kualitas Pasyandu yaitu proses yang dilaksanakan

secara terencana dan' dalan jangka waktu tertentu

yang'

2

. 1 . Pedoman Pelaksanaan Posyandu

dilakukan secara terpadu oleh seluruh sektor terkaitlstakeholder da,

· rangka peningkatan mutu dan cakupan pelayanan Posyan.

2. Stratifikasi Posyandu yaitu analisis yang dilakukan untuk menentu: tingkat perkembangan Posyandu menjadi 4 (empat) tingkatan a dasar penilaian dari 8 (delapan) indikator utama Posyan:

3. Posyandu Pratama yaitu penyelenggaraan pelayanan Posyandu -. ditandai dengan belum mantapnya pelaksanaan Posyandu, kegiata: belum bisa rutin ti ap bulan dan kadcr aktifnya terb..

4. Posyandu Madya yaitu penyelenggaraan pelayanan Posyandu y ditandai dengan pelaksanaan kegiatan lebih dart 8 kali per tahun den rata-rata jumlah kader 5 orang atau lebih akan tetapi cakupan prog: utamanya masih rendah (kurang dari 50%).

5. Posyandu Purnama yaitu penyelenggaraan pelayanan Posyandu y; ditandai dengan frekuensi pelayanan lebih dari 8 kali per tahun, r.; rata jumlah kader 5 orang atau lebih, cakupan 5 program utamai lebih dari 50 %, sudah ada program tambahan bahkan mungkin sur ada dana sehat yang sederhana.

6. Posyandu Mandiri yaitu penyelenggaraan pelayanan Posyandu y; ditandai dengan pelaksanaan yang teratur, cakupan 5 program uta sudah bagus, ada program tambahan dancakupan penggalangan d.

· sehat telah menjangkau 50 % kepala keluarga. .

7. Indikator Utama Posyandu yaitu alat ukur yang dipakai U111 menentukan tirigkat perkembangan Posyandu yang terdiri dari frekue .'tpeniinbangan, rerata kader, rerata cakupan DIS, cakupan komul:

· KB, KIA dan imunisasi, adanya program tambahan dan penggalan; dana sehat. "

oto!l~ern:llK,aSI Posyandu Manditi yaitu salah satu V"'.'!"U"'I.1~""iS,H<U unsur pengeloladan pelaksaria Posyanduyang tel~ifi)neIlcal ·;,rejiU1Jl~1\.,a~ perkembangan Posyandu Mandiri .



".~" "

'=! ~ :,;,

I

9. Kepedulian yaitu bentuk-bentuk peran serta individu/kelompokl masyarakat yang terlibat aktif baik dari segi institusinya ataupun intensitasnya terhadap pelaksanaan kegiatan so sial kemasyarakatan.

10. Stakeholder yaitu seluruh unitlsektor yang bertanggung jawab atas terselenggaranya pelayanan Posyandu sebagai wadah peningkatan derajat kesehatan dan kesertaan ber-KB masyarakat yang dikelola untuk, dari, oleh dan bersama masyarakat.

. - .. ~

.: u~ •• ~

4 _:1

BABII

PROGRAM PERKUATAN POSYANDU

A. LATAR BELAKANG

Sejak dicanangkan Program Perkuatan Posyandu yn diimplementasikan melalui Gebyar Posyandu 27, Tim Adhoc Posya Provinsi DKI .lakarta - yang dikoordinasikan oleh Ketua TP PKK Prox DKI .lakarta - telah banyak melakukan terobosan antara menyelenggarakan pelatihan kader, promosi, menggalang kemiu dengan sektor swasta dan membangun kembali "Image" positif Posyai , Secara makro terlihat bahwa Gebyar Posyandu 27 memberikan kontrib positif terhadap penyelenggaraan Posyandu. Pada kondisi Desember 201 tercatat perkembangan data kuantitas Posyandu sebagai berikut; 1. jum Posyandu meningkat dari 3.841 menjadi 4;018 kelompok, 2. jumlah ba' yang dilayani meningkat dari 553.775 menjadi 595.148 balita, 3. semal terintegrasinya pelayanan Posyandu dengan kegiatan lainnya seperti UP~ (583 kelompok), BKB/BKB PAUD (251 kelompok), Posyandu Lan' (394 kelompok) dan Posyandu GSI (363 kelompok), serta 4. jumlah kat aktif meningkat dart 30.088 menjadi 30.549 orang. Peningkatan d kuantitas ini tidak serta merta diikuti oleh peningkatan kualitas Posyan.

Selama pelaksanaan Gebyar Posyandu 27, tim Adhoc Posyan.

Provinsi DKI Jakarta telahmelakukan kerja sama dengan Ikatan Bid Indonesia (lBl), Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Persatuan Perawat Nasioi Indonesia (PPNI), Ikatan Rumah Sakit Jakarta Metropolitan (IRSjA~ dan Persatuan Ahli Gizi Indonesia (Persagi) untuk mendampingi Posyanc Pendampingan oleh organisasi profesi tersebut ditujukan untuk memenu kekurangan tenaga medis pada saat pelayanan. Tim Adhoc Posyan. Provinsi DKI Jakarta juga mampu meningkatkag . . dan per;

serta sektor swasta. Kepedulian dan peran serta sektor swasta terlihat diberikannya saran a pendukung Posyandu seperti pemenuhan Kartu Menuju Sehat (KMS), papan nama Posyandu dan dukungan dana pelatihan kader Posyandu.

Keberhasilan Tim Adhoc Posyandu Provinsi DKl Jakarta mengaktifkan kembali Posyandu secara positif juga mampu meningkat stratifikasi Posyandu secara keseluruhan. Kondisi ini terlihat dari perubahan stratifikasi Posyandu pada kondisi Desember 2006 apabila dibandingkan pada kondisi Desember 2005. Selama 12 (dua belas) putaran Gebyar Posyandu 27 tercatat peningkatan stratifikasi Posyandu Pratama menjadi Madya sebanyak 298 kelompok, Posyandu Madya menjadi Purnama sebanyak 82 kelompok dan Posyandu Purnama menjadi Mandiri sebanyak 63 kelompok (Data Rekapitulasi Gebyar Posyandu 27, BKKBD Provinsi DKI Jakarta). Keberhasilan lainnya juga terlihat dari peningkatan jumlah Posyandu sebanyak 177 kelompok dari 3.841 (Desember 2005) menjadi 4.018 Posyandu (Desember 2006).

Peningkatan kualitas Posyandu menjadi salah satu dedicated program TP PKK Provinsi DKI Jakarta pada tahun 2007 ini. Pelaksanaannya dikoordinasikan oleh Pokja IV TP PKK. Pengalaman TP PKK Provinsi DKl Jakarta menyelenggarakan Gebyar Posyandu 27 akan dikembangkan dalam bentuk.Road Show Posyandu Mandiri untuk mencapai target 50 % Posyandu Mandiri pada saat rapat pleno TP PKK Provinsi DKI Jakarta. Tim Adhoc Posyandu Provinsi DKI Jakarta yakin dan optimis bahwa target yang telah disepakati tersebut akan:'2apat dicapai.

B. TUJUAN

. ~

I. Tujuan U~um'. . .

Terselenggaranya pcningkatan kualitas pcJayanan Posyandu dalam II;;JJUUJ,,"U"I"III! percepatan peningkatan derajat kesehatan dan keser~aah yang diselcnggarakan untuk, dad dan

6

2. Tujuan Khusus

a. Meningkatkan mutu dan cakupan pelayanan Posyandu secara merata. -b. Meningkatkan komitmen politis dan operasional seluruh stakeholder/pembina Posyandu terhadap percepatan pembentukan Posyandu Mandiri

c. Meningkatkan Kualitas Sumber daya manusia (SDM) unsu pengelola dan pelaksana pelayanan Posyandu pada setiap tingkataadministrasi.

d. Meningkatkan upaya-upaya pemenuhan sarana dan prasaran. pelayanan Posyandu dalam mendukung tercapainya Posyand Mandiri.

C.SASARAN

1. Wanita Usia Subur (WUS)

2. Pasangan Usia Subur (PUS)

3. Ibu hamil

4. Ibu menyusui

5. Ibu yang mempunyai balita

6. Bayi

7. Balita

., ~~:,-- .. :;_,(",:,:~e- .. "

BAR III KELEMBAGAANPOSYANDU

- A. PEMBENTUKAN POSYANDU

Posyandu adalah pos pelayanan KB Kesehatan yang dikelola dan diselenggarakan oleh, dari, untuk dan bersama masyarakat dengan dukungan teknis dari petugas dalam rangka mempercepat penurunan Angka Kematian lbu (AKI) dan Angka Kematian l3ayi (AKB). Sebelurn membentuk Posyandu sebaiknya para pengelola terJebih dahulu memaharni prinsip dasar pelayanan Posyandu yaitu; 1. kegiatan ini dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat, 2. meningkatkan akses masyarakat dalam memanfaatkan pelayanan kemasyarakatan yang berada di tengah-tengah masyarakat, dan 3. mengutamakan aspek promotif dan

preventif dalam peningkatan derajat kesehatan dan kesertaan ber-KB masyarakat.

Syarat utama pembentukan Posyandu untuk mendekatkan pelayanan kesehatan dasar terutama kesehatan ibu dan anak, keluarga berencana, imunisasi, gizi serta pencegahan dan penanggulangan diare. Pembentukan Posyandu diperlukan apabila pada suatu wilayah terse but terdapat sekitar 80-100 balita. Dalam keadaan tertentu - seperti lokasi geografis, perumahan penduduk yang terlalu berjauhan dan atau jumlah balita lebihdari 100 orang- maka dapat dibentuk Posyandubaru. Langkah langkah yang perlu mendapat perhatian dalam pernbentukan Posyandu adalah:

1. Pendekatan Internal

a. Pendekatan terhadap petugas/aparat, seperti Kepala Puskesmas, Penyuluh KB dan atau Kepala Kelurahan.

8

b. Pendekatan internal ini dapat dilakukan dalam bentuk pertemu. atau secara individu.

c. Tujuan pendekatan yang dilakukan untuk menjelaskan mer pembentukan Posyandu dan meminta dukungan teknis

petugas/aparat. I

2. Pendekatan Ekstemal

a. Pendekatan terhadap tokoh masyarakat/agama seperti Ketua R\' RT, Ketua Tim PKK RW atau tokoh masyarakat Iainny. mempunyai pengaruh di suatu wilayah.

b. Pendekatan ini dilakukan untuk mendapatkan dukungan dari masdan menyetujui pembentukan Posyandu.:

c. Bentuk dukungan yang diharapkan berupa dukungan moril, fill dan material, tempat penyelenggaraan serta peralatan POS)

3.

Pengenalan Kebutuhan dan Potensi Wilayah

a. Tujuan untuk menimbulkan rasa memiliki masyarakat (set: belonging) melalui penemuan sendiri masalah yang dihadap potensi yang dimiliki.

b. Pelaksanaannya dibantu dan dibimbing oleh petugas Puskesm: atau aparat pemerintah kelurahan.

c. Pengenalan kebutuhan dan potensi wilayah ini sebaiknya dilakul lokasi tempat Posyandu yang akan dibentuk.

d. Langkah ini akan menghasilkart data tentang masalah kesehata potensi masyarakat yang ada di wilayah sasaran pembentukan POS)

4. Musyawarah dan Mufakat

a. Tujuanuntuk menyepakatidan menetapkan.d .. '."T"'r., . upaya kesehatanyang-· akan dilakukan '·0

konsep Posyandu yakni KIA, KB, imunisasi, gizi dan penanggulangan diare.

b. Jika masyarakat menetapkan masalah dan upaya kesehatan lain di luar konsep Posyandu, masalah dan upaya kesehatan tersebut tetap dimasukan dalam daftar urutan.

5. Pemilihan dan Pengukuhan Pengurus

I i

B. PELAKSANAAN POSYANDU

a. Pemilihan Pengurus dan Kader Posyandu

1) Pemilihan pengurus dan kader Posyandu dilakukan melalui pertemuan khusus dengan mengundang para tokoh dan anggota masyarakat terpilih.

2) Undangan dipersiapkan oleh Puskesmas dan ditandatangani oleh

Lurah. .

3) Pemilihan pengurus dilakukan secara musyawarah mufakat sesuai dengan tata cara dan kriteria yang telah disepakati ,

b. Pengukuhan Pengurus dan Kader Posyandu

1) Bagi pengurus dan kader Posyandu terpilih terlebih dahulu diberikan orientasi dan pelatihan tentang pengelolaan Posyandu.

2) Orientasi dan pelatihan ini diselenggarakan oleh Puskesmas

3)Calon pengurus dan kader Posyandu setelah mengikuti orientasi dan pelatihan akan dikukuh menjadi pengurus dan kader Posyandu.

4) Pengukuhan pengurus dan kader Posyandutersebut dibuktikan dengan penerbitan Surat Keputusan Lurah/Kepala Puksesmas

setempat. .

6. Peresmian Posyandu

a. PeresmianPosyandu dilaksanakan dalam suatu acara khusus yang

dihadiri oleh ni . wilayah,petugas/aparat pe¢~riAtah,tokoh

.,. setempat.. . .: .: , ~:.:. ::),;:~-:"':~;j ::

.;

. --~' <: -'

·.·.~ki;~itt; ·

b. Peresmian ini sebaiknya dilakukan pada saatpertama kali Posyan

melakukan kegiatan penimbangan dan pelayana

c. Untuk lebih memaknai proses peresmian sebaiknya ditandai deng pemasangan papan nama Posyandu.

I. Penggerakan

Prinsip utama yang harus dipedomani oleh pengurus dan kader Posya: dalam penggerakan masyarakat terhadap Posyandu ada];

a. Kesepakatan

1) Penentuan jadwal pelaksanaan Posyandu sebaiknya dilakuk melalui musyawarah dan mufakat seluruh pengurus dan kac Posyandu.

2) Musyawarah dan mufakat seluruh pengurus dan kader Posyan tersebut menghasilkan kesepakatan tentang pelaksanaan Posyanc

3) Kesepakatan pengurus dan kader Posyandu ini sebaikn disampaikan kepada Lurah dan Kepala Puskesmas ag. memperoleh dukungan teknis penyelenggaraan Posyand

4) Dalam pengambilan keputusan tentang penjadwalan Posyand sebaiknya pengurus dan kader mempertimbangkan berbag aspek, antara lain waktu, cuaca dan kesibukan masyarak.

b. Penyebarluasan Informasi

1) Penyebarluasan informasi tentang jadwalpelaksanaan Posyan« menjadi faktor kunci suksespenyelenggaraan Posyand

2) Penyebarluasan informasi ten'tang jadwal Posyandu dap dilakukan melalui- arisanibu-ibu, pengajian majelis taq 1 i I.

'·-~rc~

",. _ ~i.~ -_ -+; .• -.-~ I'"

_ ,;V _ •. _ - ,;'~-,.-'~~~f:>-;' __

~e~~_~ritahua~ lewat Mesjid a~p~Sa~g informasil pengu~uman di

Sektreiariat RW - - rf,>o}_ . .

- . - - - - - -'I" "", . - -

3) Penyebarluasan informasi met~§imulut ke mulut lebih efektif

dibandingkan dengan papan pengiimurfian: -

.:

l J ntuk mengefektif penggerakan masyarakat terhadap Posyandu, pengurus jan kader Posyandusebaiknya memperhatikan hal-hal sebagai berikut:

~ebaiknya penyelenggaraan Posyandu memiliki jadwal tetap setiap bulannya.

l'enyelenggaraan Posyandudilaksanakan pada pagi hari setelah kaum ibu nenyelesaikan tugasnya sebagai ibu rumah tangga.

.amanya penyelenggaraan Posyandu disesuaikan dengan kebutuhan nasyarakat untuk memberikan kesempatan bagi seluruh keluarga agar Iapat memanfaatkan fasilitas pelayanan Posyandu.

Disebabkan kendala teknis maka terjadi perubahan jadwal Posyandu, naka pengurus dan kader Posyandu segera menginformasikan perubahan

adwal Posyandu tersebut (minimal H-3 pelayanan Posyandu). .okasi dan temp at pelayanan Posyandu sebaiknya menetap pada satu ernpat/lokasi (statis).

j ntuk lebih merangsang kaum ibu datang ke Posyandu, sebaiknya pengurus ian kader pada waktu-waktu tertentu mengernbangkan berbagai kegiatan

reatif untuk menghindari sifat pelayanan yang monoton. 'cngurus dan kader Posyandu sebaiknya melakukan pendekatan kepada -okter dan Bidan Praktek Swasta yang berada di lokasi Posyandu agar au menjadi pembina atau orang tua asuh Posyandu.

11' posyandu betjalan baik maka perlu dukungan atau peran serta masyarakat. ierapa hal yang perlu diperhatikan agar Posyandu menjadi bagian dari iatan masyarakat yaitu:

Pedoman Pelaksanaan Posyandu

:1 l.

Pf7t'~; 'a .~:'I .: - ' -, ~:.~~~~

-, ;;, .. ';,,'.- . -~''-~

-:J'r, ~-'- -:- -- - -- . - - T","~- '-

l:!?!:: Semua anggota ma~yar~fat i~ut serta dalam_kegl~1t Posyandu - ~b. Pelayanan Posyandu+sebaiknya mencakup 'semua RT/RW <l~C' P,ara pengurus - RT, _ RW dan- para kad~rP~ terlibat. ';;d: Para pembina Posyandu.dari semua sektor/dinas aktif memberikan bimbingan.

Z. Pelayanan

. a. Pelayanan Imunisasi

1) Pelayanan imunisasi di Posyandu hanya dilaksanakan apabila ada petugas Puskesmas atau petugas medis dibawah supervisi petugas Puskesmas.

2) Jenis imunisasi yang diberikan disesuaikan dengan program baik terhadap bayi, balita dan ibu hamil.

b. Pelayanan Ibu Hamil

Pelayanan yang diselenggarakan untuk ibu hamil mencakup:

1) Penimbangan berat badan dan pemberian tablet besi yang dilakukan oleh kader kesehatan. Jika ada petugas Puskesmas ditambah dengan pengukuran tekanan darah dan pemberian imunisasi Tetanus Toxoid. Bila tersedia ruang pemeriksaan ditambah dengan pemeriksaan fundus uteri (usia kehamilan). Apabila ditemukan kelainan segera dirujuk ke Puskesmas.

2) Untuk lebih meningkatkan kesehatan ibu hamil perlu diselenggarakan kelompok ibu hamil pada setiap hari buka Posyandu atau pada hari lain sesuai dengan kesepakatan.

Kegiatan kelompok ibu hamil antara lain sebagai berikut:

1) Penyuluhan tanda bahaya pada ibu hamil, persiapan persalinan persiapan menyusui, KB dan Gizi.

2) Perawatan payudara dan pemberianASl.

3) Peragaan pola makan ibu hamil

Tim Penggerak PKK Provinsi OKI Jakarta ~ 13

4) Peragaan perawatan ibu hamil

5) Peragaan perawatan bayi baru lahir

6) Senam ibu hamil

c. Pelayanan Ibu Nifas dan Menyusui

Pelayanan yang diselenggarakan untuk ibu nifas dan menyusui mencakup:

I) Penyuluhan kesehatan, Keluarga Berencana, Air Susu Ibu (ASI)

dan gizi, ibu nifas, perawatan kebersihan jalan lahir (vagina)

2) Pemberian vitamin A dan tablet besi

3) Perawatan payudara

4) Senam ibu nifas

5) Jika ada tenaga kesehatan Puskesmas dan tersedia ruangan dilakukan pemeriksaan kesehatan umum, pemeriksaan payudara, pemeriksaan tinggi fundus uteri dan pemeriksaan lochia. Apabila ditemukan kelainan segera dirujuk ke Puskesmas

d. Pelayanan Bayi dan Balita

t

i:

I:

Pelayanan bayi dan balita harus dilaksanakan secara menyenangkan dan memacu kreativitas tumbuh kembang anak. Jika ruang pelayanan memadai pada waktu menunggu giliran pelayanan, anak balita sebaiknya dibiarkan bermain sesama balita dengan pengawasan orang tua di bawah bimbingan kader. Untuk itu perlu disediakan sarana permainan yang sesuai dengan umur balita. Jenis pelayananyang diselenggarakan Posyandu untuk balita mencakup:

1) Penimbangan beratbadan

2) Penentuanstatus pertumbuhan

3) Penyuluhan I

4) Jika ada" i kesehatan Puskesmas,dilakukan pemeriksaan

kesimmunisasi dati deteksi dini tumbuhkembang. 0

Apabila. di n !celainan segeradirujuk ke Puskesmas

~" - ,. .

e. Pelayanan Keluarga Berencana

I ) Pelayanan KB yang dapat diselenggarakan oleh kader a. pemberian kondom dan pemberian pil ulangan.

2) Jika ada tenaga kesehatan dari Puskemas dapat dilakukan peml pelayanan KB suntikan dan konseling KB.

3) Apabila tersedia ruangan dan peralatan yang menunjang dilak pemasangan IUD.

f Pelayanan Gizi

1) Pelayanan gizi di Posyandu dilakukan oleh k

2) Sasarannya adalah bayi, balita, ibu hamil dan \.

3) Jenis pelayanan yang diberikan meliputi penimbangan berat b deteksi dini gangguan pertumbuhan, penyuluhan gizi, pemb makanan tambahan (PMT), pemberian vitamin A dan pemb sirup Fe.

4) Khusus untuk ibu hamil dan ibu nifas ditambah dengan pemb tablet besi serta kapsul yodium untuk yang bertempat tingg daerah gondok endemik. Apabila setelah dua kali penimba tidak ada kenaikan berat badan segera dirujuk ke Puskes

3. Pencegahan dan Penanggulangan Diare

a. Pencegahan diare di Posyandu dilakukan antara lain dengan penyu perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).

b. Penanggulangan diare di Posyandu dilakukan antara lain de penyuluahan, pemberian larutan gula garam yang dibuat sendiri masyarakat atau pemberian oralit yang disediakan.

4. Pengelolaan Dana Sehat. 0

. '- . -.t

a. Sumber dana daJam pengelolaan Posyandudapat berupa ,

o operasional dan dana sehat.

.:

I ..

b. Dana sehat menjadi salah satu penentuan stratifikasi Posyandu Mandiri. Dana sehat dapat saja diperoleh dalam bcntuk sederhana yang dilaksanakan dalam bentuk uang kenclengan, sumbangan keluarga untuk pemberian makanan tambahan (PMT) balita dan dipungut melalui uang kebersihanlkeamanan yang dike lola oleh RTIRW

c. Dana sehat tersebut juga sebagai salah satu indikasi keterlibatan aktif keluarga/masyarakat dalam pengelolaan Posyandu. Keterlibatan keluarga/masyarakat dalam penggalangan dana sehat tersebut harus tercatat. Daftar nama keluarga yang memberikan bantuan dana sehat dapat dipergunakan sebagai indikator stratifikasi Posyandu.

d. Dana sehat dapat dipergunakan untuk Pemberian Makanan Tambahan (PMT), pembelian Pil KB dan Kondom serta pembelian bahan habis pakai yang berkaitan dengan teknis medis.

e. Bantuan dana Posyandu yang berasal dari donatur, bantuan pemerintah dan sumbangan RW/RT bukan termasuk dana sehat tetapi dikelompokkan dalam bentuk dana penyelenggaraan Posyandu.

5. Program Tambahan

a. Dalam keadaan tertentu pengurus dan kader Posyandu dapat . menambah kegiatan Posyandu dengan kegiatan barn disamping 5 (lima) kegiatan utama yang telah ditetapkan.

b. Penambahan kegiatan baru tersebut sebaiknya dilakukan apabila lima kegiatan utama telah dilaksanakan dengan baik dalam arti cakupannya di atas 50 % serta tersedia sumber daya yang mendukung.

c. Penetapan kegiatan barn harus mendapat dukungan dari seluruh masyarakat. Kaitannya dengan Program Unggulan TP PKK Provinsi DK! Jakarta pengintegrasianPosyandu dapat saja dilakukan dengan BKE, BKB PAUD danatau denganUP~K. ",~.

.:

I - Pedoinan Pelaksanaan Posyandu

C. PEMBINAAN

1. Aspek pembinaan diarahkan untuk meningkatkan kualitas pela Posyandu dan mempercepat peningkatan stratifikasi Posy

2. Hasil yang diharapkan dari pembinaan Posyandu :-

a. Meningkatnya motivasi dan semangat kerja pengurus dan

b. Membantu pemecahan masalah yang dihadapi pengurus da: dalam menggerakkan masyarakat.

c. Meningkatnya kuantitas dan kualitas pencatatan dan pel.

Posyandu

d. Semakin terpadunya pelayanan yang diselenggarakan di Pos

3. Pembinaan Posyandu sebaiknya dilakukan secara rutin, berjenja melibatkan seluruh sektor terkait, antara lain:

a. Lurah.

b. Ketua TP PKK Kelurahan.

c. Petugas Kesehatan (Unsur Puskesmas).

d. Penyuluh KB (PKB).

e. Unsur sektor terkait lainnya.

D. KADER POSYANDU

1. Fungsi Kader

a. Sebagai unsur pembantu Tim PKK RW

b. Sebagai pelaksana teknis Posyandu.

2. Tugas Kader

Tugas-tugas kader dalam rangka menyelenggarakan Posyandu. dalam 3 kelompok yaitu:

. a. Tugas sebelum hari buka Posyanduatau disebut'juga tu Posyandu yaitu berupa tugas-tugas persiapan yang dilakuka n., .... "' •. , ... "" ... kegiatanpada hari buka Posyandu berjalan dengai

Tim Penggerak PKK Provinsi DK! Jakarta

antara lain:

I) Menyiapkan alat dan bahan a berupa alat penimbangan bayi/ balita, Kartu Menuju Sehat (KMS), a1at peraga, alat pengukur Lingkar . Lengan Atas (LILA) dan obat-obatan yang dibutuhkan (Vitamin, Oralit, Pil KB) dan bahan materi penyuluhan.

2) Mengundang dan menggerakkan masyarakat a memberitahukan ibu-ibu untuk datang ke Posyandu serta melakukan pendekatan tokoh yang bisa membantu memotivasi masyarakat untuk datang ke Posyandu,

3) Menghubungi petugas a untuk menginformasikan jadwal pelayanan dan memastikan kehadiran petugas sektor.

b. Tugas pada hari buka Posyandu atau disebut juga pada H Posyandu yaitu berupa tugas-tugas untuk melaksanakan pelayanan 5 meja.

1) Tugas kader pada kegiatan I .

a) Mendaftar bayilbalita a inenuliskan nama bayilbalita pada KMS dan secarik kertas yang diselipkan pada KMS.

b) Mendaftar ibu hamil a menuliskan nama ibu hamil pada formulir atau register Ibu Hamil.

2) Tugas kader pada kegiatan II

a) Menimbang bayilbalita.

b) Mencatat hasil penimbangan pada secarik kertas yang akan dipindahkan pada KMS.

3) Tugas kader pada kegiatan III adalah mengisi KMS atau memindahkan catatan hasil penimbangan balita dari secarik kertaske dalam KMS

anak tersebut .

4) Tugas kader pada kegiatan IV

a) Menjelaskan data KMS atau keadaan anak berdasarkan data kenaikan

berat badan yang digambarkan . KMS kepada ibu dari anak

. yang bersangkutan .

, I

I;

,

.'_c/:.

18

I

Pedoman Pelaksanaan Posyandu

."

- ......

b) Memberikan· nasehat kepada setiap ibu/keluarga dengan men, pada data KMS anaknya atau dari hasil pengamatan meng. masalah yang dialami sasaran

c) Memberikan rujukan ke Puskesmas apabila diperlukan untuk ba ibu hamil dan menyusui

5) Tugas kader pada kegiatan V

Tugas kader pad a kegiatan V hanya sebagai pembantu petugas ~, dalam melakukan pelayanan antara lain:

a) Pelayanan Imunisasi

b) Pelayanan Keluarga Berencana.

c) Pengobatan.

d) Pemberian pil tambah darah (pil besi, Vit. A dan obat lainr

e) Pemeriksaan kehamilan bagi Posyandu yang memiliki sarana memadai.

c. Tugas sesudah hari buka Posyandu atau disebut juga pad a Posyandu yaitu berupa tugas-tugas setelah hari POSy~l:

I. Memindahkan catatan-catatan pada KMS ke dalam buku ret' atau buku Bantu Kader.

2. Menilai/mengevaluasi hasil kegiatan dan merencanakan keg! hari Posyandu pada bulan berikutnya.

3 .. Melakukan penyuluhan kepada keluarga balita yang mempu

I masalah dalam peningkatan derajat kesehatan.

4. Kegiatan kunjungan rumah sekaligus tindak lanjut/rujukan mengajakorang tua balita datang ke Posyandu pada;l'egiatan b

(

berikutnya ..

BABIV POKOK-POKOK KEGIATAN '

Pelaksanaan kegiatan Posyandu dikelompokkan menjadi 5 (lima) langkah kegiatan atau sistem lima meja pada hari buka Posyandu. Langkah I sampai 4 dilaksanakan oleh kader sedangkan langkah 5 oleh petugas petugas kesehatan/ Pcnyuluh KB (PKB) atau petugas yang lainnya. Lima langkah kegiatan tersebut mencerminkan lima jenis kegitan.

A. PENDAFTARAN

Pendaftaran ditujukan untuk mendaftarkan ibu hamil dan balita yang datang pada saat pelayanan Posyandu.

1. Kader mendaftar bayilbalita yang dibawa ibu-ibu; yaitu nama bayil balita tersebutditulis pada secarik kertas yang kemudian diselipkan pada KMS-nya.

2. Apabila balita merupakan peserta baru, berarti KMS baru diberikan, nama anak ditulis pada KMS dan secarik kertas yang kemudian diselipkan pada KMS.

3. Selain itu, kaderjuga mendaftar ibu hamil, yaitu nama ibu hamil tersebut , ditulis pada Fonnulir atau Register Ibu Hamil.

4. Apabila ibu hamil tidak membawa balita langsung dipersilakan menuju , ke kegiatan/meja 4.

B. PENIMBANGAN

Penimbangan yang dilakukan di Posyandu merupakan upaya pengamatan terhadap derajat kesehatan ibu dan anak dan terutama ditujukan pada

, tumbuh kembang anak. Oleh sebabitu setiap kader yang bertugasharus .

mempunyai memadai untuk: '

I. Menjelaskan data KMS atau keadaan anak berdasarkan data kenaik berat badan yang digambarkan grafik KMS kepada ibu dari anak ya:

bersangkutan. ';:"

2. Memberikan nasehat kepada setiap ibulkeluatga dengan mengacu pa data KMS anaknya atau dari hasil pengamatan mengenai masalah ya dialami sasaran.

3. Merriberikan rujukan ke Puskesmas apabila diperlukan untuk bal ibu hamil dan menyusui berikut ini:

a. Balita; apabila berat badannya di bawah garis merah (B~M) I KMS, 2 kali berturut-turut badannya tidak naik, kelihatan :-;' (lesu, kurus, busung lapar, mencret, rabun mata dan sebagair

b. Ibu hamil atau menyusui; apabila keadaanya kurus, pucat, bent' kaki, pusing terus menerus, pendarahan, sesak nafas, gondokan \ sebagainya.

c. Memberikan pelayanan gizi dan kesehatan dasar oleh ka Posyandu, misalnya pemberian pil tambah darah (Pil besi, 'vital A, oralit dan lain sebagainya).

Tata cara yang dapat dijadikan pedoman kader terhadap penimban; adalah:

1. Kader di kegiatan I meminta orang tua balita untuk membawa b. balitanya dan menyerahkan KMS kepada kaderdi kegiatan

2. Kader di kegiatan 2 menimbang dan mencatat hasil penimbangan b: balitatersebut pada secarik kertas yangdiselipkan dalam K 1\

C. PENCATATAN

, .; ~:

Pencatatan yang dimaksud adalah pencatatari'yangdil3kukanoleh ka pada Kartu Menuju Sehat (KMS) setelahpros~peniPtbangan. Tata l pencatatanyang dilakukan kader.pada saatp¢layaIia~ Posyandu ya

.. ::.<"

;

I,.Setehlh,ditimbang, kader meminta " 1o:.,,~v"J,JLall1~nyerahkaIi K

,': dan kertasicatatankepacfuidldet'''dl'A''''''J~'~''1J 3l'~etelah itu.ka "~ii/ ..

~

;-":!-':: .. '

memindahkan catatanhasil penimbangan balita dari secarik kertas ke dalam KMS anak tersebut.

2. Kader menyerahkan KMS kepada keluarga balita dan se1anjutnya

- menuju kegiatan 4. -

D. PENYULUHAN

Penyuluhan merupakan bagian yang penting dalam pengelolaan Posyandu. Hal ini disebabkan terdapatnya temuan dilapangan bahwa pengetahuan dan pemahaman yang tercermin dalam sikap dan perilaku masyarakat yang belum mendukung upaya peningkatan derajat kesehatan dasar. Penyuluhan yang dilaksanakan hendaknya sesuai dengan kebutuhan p~syandu yang bersangkutandan diarahkan pada perubahan pengetahuan, sikap dan perilaku masyarakat dengan penekankanan pada upaya promosi dan preventif. Di samping itu juga memberikan perhatian dalam pemberian penyu1uhan kepada keluarga balita yang mempunyai masalah da1am peningkatan derajat kesehatan. Penyu1uhan hendaknya dilaksanakan oleh kader terlatih dan bilamana perlu melibatkan pakar yang berasal dari mitra Posyandu yang bertanggung jawab untuk itu seperti organisasi profesi.

Tata cara yang harus dijadikan pedoman oleh kader pada saat melakukan penyuluhan adalah:

1. Kader yang bertugas menerima KMS bayi/balita dari keluarga balita selanjutnya kader membaca .data KMS bayi/balita terse but.

2. Kader memberikan nasehatkepada keluarga bayilbalita baik mengacu pada data KMS maupun hasil pengamatan terhadap bayi/balita yang , menerima pelayanan di Posyandu,

3. Kader juga dapat memberikan pepyuluhan gizi atau pertolongan dasar , ~isal~ya Pemb~rian MakananT~~aha1i (PMT), tablet tambah darah, vitamin A, oralit dati sebagainya.j,

4, Apabila tidak.ada petugas n.."", .. ',.~'~au di kegiatan 5/pelayanan, kader

, dapat melakukanrujrikankesehatan, bidari, PKB atau Puskesmas apabila ditemukaii' "pada bayi/balita, ibu hamil atau - '

ibu menyusui. '

.:

E. PELAYANAN KESEHATAN DAN KB

.Khusus untuk kegiatan ini hanya dapat dilakukan oleh petugas kesehat. ··'bidan atau pKByang memberikan layanan .~htara 1a i

I. Imunisasi.

2. Pe1ayanan Ke1uarga Berencana

3. Pemberian tablet tambahan darah (pil besi), vitamin A dan obat-ob. lainnya,

F. PELAYANAN INTEGRAS]

1. Pelayanan terpaduPosyandu - BKB PAUD

Pos Pelayanan Terpadu, POSYANDU sebagai bentuk kegiatan y; mengutamakan pada aspek preventive dan promotive merupal kegiatan yang sangat strategis dan dirasakan manfaatnya 0 masyarakat. Hal ini dapat dilihat dalam bentuk kegiatan yang difokusl .pada 2 (dua) aspek yakni: Aspek Fisik, agar tetap sehat dan kuat y; pada akhimya akan terwujud petumbuhan dan kebugaran anak ba 1 Aspek lain adalah masalah Gizi, kecukupan gizi (gizi seimbang) y; sangat dibutuhkan dalam pembentukan sel otak bagi anak dari dal kandungan sampai dengan anak usia 3-5 tahun. Kegiatan POSYANI dilaksanakan I (satu) kali dalam satu bulan, sernent: pelayanan/penyuluhan kegiatan BKB diarahkan untuk memberil pengetahuan dan ketrampilan ibu/keluarga dalam pengasuhan ( membina tumbuh-kembanganak balita juga dilaksanakan sekali set

bulan. Sedangkan kegiatan PAUD diarahkan untuki , aja.

terhadap anak balita yang berkaitan dengan 1:-

~, kecerdasannya. Kegiatan PAUD dilaksanakan minimal .:; serninggu.

,I

i

I

i

.. '-~- ...

Keduakegiatanbaik POSYANDUma:tJp~riBKB 'dilak:sanakaIl_l' kali dalam sebulan, dan kegia~ £' "'J:'! '\:.IL:IJ.~'~I~

1-4 had dalam - seminggu, sangat diIn~J~g};::i.nlk:ar.~~i~ -keterpaduan kegiatan secara simultan pada "A, "'0 .. " ........ ~'J~

, _ ' ' _-;' c' - '{>'ili'- - - _:"C;~'"~~t' '-

kemudian dikemas keterpaduan dimaksud sebagai bentuk kegiatan "POSYANDU-BKB-PAUD" .

2. Pelayanan TerpaduPosyandu - UP2K

Keterpaduan Posyandu - UP2K sangat dimungkin dapat dilakukan. Keterpaduan kedua kegiatan dapat dilakukan dalam bentuk: 1. Keterpaduan Sasaran, dan 2. Keterpaduan Fungsional. Keterpaduan sasaran diartikan sebagai pembentukan kelompok kegiatan bam pada satu kegiatan yang sudah terselenggara secara mapan di tengah-tengah masyarakat. Pembentukan kelompok kegiatan UP2K dapat dilakukan melalui Kelompok Posyandu. Artinya ibu-ibu yang secara aktif mendapatkanpelayanan di Posyandu diperkuatkan dengan kegiatan ekonomi produktif. Sehingga pelayanan KB dan kesehatan yang diselenggarakan melalui Posyandu diperkuat dengan pelayanan ekonomi produktif.

Keterpaduan fungsional antara Posyandu - UP2K dapat dikembangkan dalam bentuk sarana promosi produk: unggulan UP2K melalui Posyandu. Seluruh ibu-ibu yang terdaftar di Posyandu dikembangkan sebagai salah satu target penjualan produk unggulan UP2K.

241

BABV INDIKATOR KEBERHASILAN DAN STRATIFIKASI POSYANDU ~. ::1

A. INDlKATOR KEBERHASILAN

1. Grafik SKDN

a. Tingkat keberhasilan Posyandu dapat diukur dari grafik S

b. Grafik SKDN memperlihatkan cakupan pelayanan Posyandu tc tumbuh kembali bayi/balita.

c. Sit Semua, mencerminkan datajumlah balita yang menjadi s, Posyandu.

d. K it Kartu, mencerminkan data jumlah balita yang terdaf Posyandu ditandai dengan pemilikan Kartu Menuju S

e. D it Datang, mencerminkan data jumlah balita yang secant datang ke Posyandu.

f. Nit Naik, mencerminkan datajumlah balita yang naik timb. berat badannya.

g. Salah satu indikator keberhasilan terlihat dari Rumus "S=K = [. artinya semua balita yang menjadi sasaran Posyandu memiliki i Menuju Sehat (KMS) aktif datang ke Posyandu untuk mendap: pelayanan dan berat badannya naik sesuai dengan umur b

h. Pengurus dan kader Posyandu hams paham daiam membac menganalisis grafik SKDN Posyandu.'

'Cjf;'

2~ Cakupan Pelayanan ,~ .

a. Utamanya, cakupan pelayanan berkaiiap dengan penyelengg: imunisasi, pemberian makanan tamoallW dan perbaikan gizi I

... bayilbalita, ibu hamildan pelayanan pasangan usia ~

b. Cakupan pclayanan yang diselenggarakan di Posyandu berkaitan erat dalam penentuan stratifikasi Posyandu.

c. Semakin banyak keluarga sasaran yang memanfaatkan pelayanan di Posyandu rnenunjukkan semakin baik cakupan pelayanannya.

d. Secara sederhana, cakupan pelayanan untuk semua jenis pelayanan adalah> 50 %.

3. Partisipasi Masyarakat

a. Partisipasi masyarakat terlihat dari kepedulian dan peran serta masyarakat dalarn penyelenggaraan Posyandu.

b. Partisipasi masyarakat tidak semata-rnata diukur dari seberapa banyak keluarga dan masyarakat memanfaatkan pelayanan Posyandu.

c. Partisipasi masyarakat yang diharapkan dalam bentuk dukungan pengumpulan "dana sehat".

d. Semakin ban yak keluarga dan masyarakat terlibat aktif pengumpulan dana sehat semakin bagus partisipasi masyar akatnya.

B. STRATIFIKASI POSYANDU

1. Posyandu Pratama

Kriteria atau ukurannya adalah sebagai berikut:

a. Jumlah penimbangan pertahun paling banyak 8 kali

b. Jumlah kader paling banyak 5 orang

c. Cakupan bayi ditimbang 50% dari jumlah bayi yang ada

d. Cakupan peserta KB 50 % dari PUS yang ada

e. Cakupan KIA 50 % dari jumlah bayi yang ada

f. Cakupan imunisasi 50 % dari jumlah bayi yang ada

g. Program tambahan belum ada

h. Cakupan dana sehat paling banyak 50 %

2. rnsvannu Madya .

ukurannya adalahsebagai berikut:

. ..

26

. '

I

i I·

. ~t;·'E' .

- I -~

,

I \

a. Jumlah penimbangan pertahun lcbih dari X kali

b. lumlah kader sebanyak 5 orang atau Icbih :'

c. Cakupan bayi ditimbang 50% dari jumlah bayi yang ii'

d. Cakupan peserta KB 50 % dari jumlah PUS yang (1<

e. Cakupan KIA 50 % dari jumlah bayi yang ada

f. Cakupan imunisasi 50 % dari jumlah bayi yang a,

g. Program tambahan belum ada

h. Cakupan dana sehat paling ban yak 50 %

3. Posyandu Purnama

Kriteria atau ukurannya adalah sebagai berikut:

a. Jumlah penimbangan pertahun lebih dari 8 kali

b. lumlah kader sebanyak 5 orang atau lebih

c. Cakupan bayi ditimbang lebih dari 50 %

d. Cakupan peserta KB lebih dari 50 %

e. Cakupan KIA lebih dari 50 %

f. Cakupan imunisasi lebih dari 50 %

g. Program tambahan sudah ada

h. Cakupan dana sehat paling banyak 50 %

4. Posyandu Mandiri

Kriteria atau ukurannya adalah sebagai berikut:

a. .Jumlah penimbangan pertahun lebih dari 8 kali

b. Jumlah kader sebanyak 5 orang atau lebih

c. Cakupan bayi ditimbang lebih dari 50 %

d. Cakupan peserta KB lebih dari 50 %

e. Cakupan KIA lebih dari 50 %

f. Cakupan imunisasilebih dari 50 ~

g. Program tambahan sudahada

h.iCakupan dana sehat .

.1

_ .

· .

Pedomanpelaksanaan Posyandu ini dibuat sebagai pegangan dari seluruh unsur pengelola dan pelaksana Posyandu terutama di lini terdepan. Bangunan Posyandu yang akan dikembangkan dan dilaksanakan di Provinsi DKI Jakarta adalah Posyandu Mandiri. Percepatan pembentukan Posyandu Mandiri tersebut diharapkan mampu memberikan kontribusi maksimal terhadap peningkatan derajat kesehatan dan kesertaan ber-KB masyarakat. Tim Adhoc Posyandu Provinsi DKI Jakarta telah menetapkan target kerja membentuk Posyandu Mandiri sebesar 50% p~da akhir tahun ini. Untuk merealisasikan target kerja tersebut, penerbitan buku pedoman ini diharapkan dapat membantu pengelola dan pelaksana menghantarkan pembentukan Posyandu Mandiri.

Buku Pedoman Pelaksanaan Posyandu ini dibuat dengan harapan dapat dipergunakan melengkapi buku pedoman yang selama ini telah ada. Menyadari sepenuhnya akan adanya keterbatasan maupun keunggulan tertentu dalam masing-masing Posyandu, kiranya dengan hadimya buku ini maka pelayanan di Posyandu dapat berlangsung seperti yang diharapkan. Pen ingkatan kepuasan keluarga dan masyarakat terhadap Posyandu setelah membacalmendalami sekaligus menerapkan isi buku ini menjadi puncak kepuasan kami dalam menerbitkan buku ini.

BABVI PENUTUP

r-_

BABV PENGELOLAAN KELOMPOK

A. PERTEMUAN RUTIN

Pertemuan rutin adalah pertemuan seluruh pen gurus Poktan Hatinya PK 1 atau Pengurus Poktan Hatinya PKK dengan pembina secara berkala . lingkungan RW Pertemuan rutin membahas berbagai aspek pelaksana. kegiatan-kegiatan Hatinya PKK, seperti merencanakan kegiata. mengevaluasi kegiatan, membuat pelaporan, dan lain-lain. Pertemua rutin dilaksanakan seperti berikut:

1. Pertemuan Pengurus dilakukan secara mingguan atau dua minggua atau bulanan sesuai dengan kebutuhan dan kesepakatan penguru

2. Pertemuan Rutin dengan pembina dilakukan sekali sebulan atau sesu, dengan kebutuhan.

B. PENYUSUNAN RENCANA KERJA

Rencana kegiatan Hatinya PKKdisusun dalam bentuk

1. Rencana Kerja Tahunan

2. Rencana Kerja Bulanan

3. Rencana Kerja Mingguan

Penyusunan rencana kerja tahunan melibatkan semua pengurus dengai me lib atkan pembina Poktan Hatinya PKK. Rencana kerja yang disusui merupakan perwujudandarikebutuhan dan keinginan warga tentam,

kegiatan-kegiatan PKKyang perludilaksanakan di lingkungar

RW yang" . itu, rencana kerja Poktan Hatinya PKK

You might also like