You are on page 1of 12

Sistem Informasi Manajemen 2010

PERAN PENTING TEKNOLOGI INFORMASI


BAGI PERKEMBANGAN MULTINATIONAL CORPORATION

PENDAHULUAN
Dewasa ini, secara luas telah dipahami bahwa pengetahuan sistem informasi penting bagi para
manajer sebab kebanyakan organisasi memerlukan sistem informasi agar dapat bertahan hidup
dan berhasil baik. Sistem informasi dapat membantu perusahaan memperluas jangkauan mereka
sampai ke lokasi-lokasi yang jauh, memperoleh bentuk-bentuk dan aliran kerja baru, dan
kemungkinan juga bisa mengubah cara berbisnis.

Perusahaan yang dapat bertahan dan berkembang dalam kondisi tekanan-tekanan bisnis yang
dihadapi, adalah perusahaan yang berhasil menciptakan produk/ jasa yang unggul, yaitu yang
memiliki keunikan dalam pelayanan, biaya/ harga, kecepatan, dan kualiats.

Di setiap penjuru terdapat lambang Mc Donalds, KFC, AW, Hypermart tersedia di berbagai pusat
perbelanjaan, Coca-cola tersedia di berbagai toko bahkan pedagang eceran, dealer Honda terdapat
di berbagai kota, notebook tersedia di counter-counter, dan HSBC tersebar hampir di setiap semua
yang disebut diatas berada.

Hal di atas merupakan fenomena global yang menjadi trend saat ini, tentu bagi sebagian besar
masyarakat tidak dan enggan tahu asal dari semua itu, namun merupakan hal yang bijaksana bagi
kita untuk melihat sejenak siapa aktor utama yang menyebabkan anda mengenal produk-produk
itu. Jawabannya adalah Multinational Corporation (MNC).

MNC modern pertama dalah Perusahaan Hindia Belanda (VOC) yang didirikan pada tahun 1602.
VOC dalam konteks ini dapat dijadikan contoh bahwa ia adalah MNC pertama yang datang ke
Indonesia dengan motivasi bahan baku yaitu rempah-rempah.

Pada tahun 1970, lebih dari separuh MNC yang berjumlah 7.000 perusahaan berkantor pusat di
dua negara, Amerika Serikat dan Inggris. MNC mengalami pertumbuhan cepat pada tahun 1990-
an. Yang disebut “perusahaan multinasional” bermarkas di negara-negara maju, Eropa, Jepang,
Kanada, Amerika Serikat. Ada beberapa yang berasal dari negara-negara berkembang, tetapi

1
Sistem Informasi Manajemen 2010
belum banyak. MNC umumnya bergerak di bidang manufaktur, juga di bidang industri berat
(minyak dan tambang), juga jasa keuangan (bank). Pada Tahun 2008, lebih dari 35.000 MNC
tersebar di seluruh dunia, separuhnya berpusat di negara-negara seperti Swiss, Jerman, Jepang,
Amerika Serikat.

PERMASALAHAN
Teknologi Informasi merupakan kemudi bisnis yang ampuh untuk mendorong pengembangan
sistem global dan rantai nilai global, dimana perusahaan bisa mengkoordinasikan transaksi
komersil dan produksi dengan perusahaan lain di lintas lokasi berbeda di seluruh dunia.

Meskipun semua perusahaan mempunyai kebutuhan pengolahan informasi dan koordinasi, namun
bagi MNC kebutuhan ini sangat penting dan menentukan. MNC merupakan sistem terbuka yang
berusaha meminimalkan ketidakpastian yang diakibatkan oleh lingkungan. Ketidakpastian dalam
konteks ini adalah “perbedaan antara jumlah informasi yang diperlukan untuk melakukan
pekerjaan dengan jumlah informasi yang telah ada di perusahaan”. Para eksekutif MNC melihat
bahwa mereka dengan mudah akan dapat mengatasi pengaruh yang diakibatkan oleh lingkungan
dengan memanfaatkan teknologi informasi sebaik-baiknya.

Dalam bukunya, Mc Leod dan Schell (2010) memaparkan bahwa kabar buruk bagi para eksekutif
MNC adalah kenyataan bahwa tantangan koordinasi lebih besar bagi MNC daripada perusahaan
yang membatasi aktivitasnya di dalam negeri. Kesulitan timbul karena sumber daya yang
digunakan oleh MNC tersebar luas.

Sedangkan Laudon, menyatakan bahwa perangkat keras, perangkat lunak, dan telekomunikasi
menghadirkan masalah-masalah teknis khusus dalam tatanan internasional.

Bagaimana TI (Teknologi Informasi) dapat membantu MNC (Multinational Coroporation) untuk


mengatasi masalah-masalah yang muncul?

PEMBAHASAN
Presentase pertumbuhan ekonomi amerika dan ekonomi industri lain terdepan di Eropa dan Asia
tergantung pada impor dan ekspor barang. Perdagangan luar negeri, baik ekspor maupun impor
barang, meliputi lebih dari 25% jasa dan barang yang diproduksi di Amerika Serikat, dan bahkan

2
Sistem Informasi Manajemen 2010
lebih lagi, misalnya yang terjadi di negara-negara seperti Jepang dan Jerman. Perusahaan juga
mendistribusikan fungsi bisnis inti dalam desain produk, pemanufakturan, finansial, dan dukungan
pelanggan ke berbagai lokasi di negara-negara lain dimana pekerjaan dapat dilakukan secara lebih
efektif dari segi biaya. Kesuksesan perusahaan dewasa ini dan di masa yang akan datang
tergantung pada kemampuan mereka untuk beroperasi secara global.

Multinational Corporation - MNC


Perusahaan multinasional (multinational corporation) atau MNC adalah perusahaan yang
beroperasi melintasi berbagai produk, pasar dan budaya. MNC terdiri dari perusahaan induk
(parent company) dan anak-anak perusahaan. Anak-anak perusahaan tersebut secara geografis dan
masing- masing mungkin memiliki tujuan, kebijaksanaan dan prosedur tersendiri.

MNC mengikuti perencanaan strategis umum sama seperti yang dilakukan perusahaan yang
membatasi aktivitasnya pada pasar lokal mengikuti pola seperti yang disebutkan sebelumnya.
Namun, MNC mempunyai tugas lain yaitu menggabungkan dan menyesuaikan perencanaan
strategisnya dengan peranan informasi agar keduanya dapat dijalankan anak-anak perusahaan
sesuai dengan yang diharapkan. Bagi beberapa MNC, masuk ke pasar internasional merupakan
suatu pengalaman baru. Bagi yang lainnnya hal ini adalah kelanjutan dari filsafat manajemen yang
telah mempengaruhi perusahaan semenjak keberadaannya. Raksasa-raksasa industri seperti
Unilever, Nestle, Honda telah lama memiliki fokus global.

Menurut William Egelhoff dari Fordham University, MNC dapat mengorganisasikan menurut
Worldwide Functional Division, International Division, Geographic Regions, Worldwide Product
Division.
Worldwide Functional Division; Anak-anak perusahaan diorganisasikan menurut jalur fungsional
(manufaktur, pemasaran, dan keuangan). Bidang-bidang operasional di anak perusahaan melapor
langsung ke pasangan fungsional mereka ke induk perusahaan. Dengan demikian data yang
mengintegrasikan seluruh operasi perusahaan tidak terdapat pada tingkat yang lebih rendah.
Sehingga perencanaan strategis MNC harus dilakukan pada tingkat eksekutif puncak di
perusahaan induk.
International Division; semua anak perusahaan di luar negeri melapor pada suatu divisi
internasional MNC yang terpisah dari divisi domestik.

3
Sistem Informasi Manajemen 2010
Geographic Regions; MNC membagi operasinya menjadi wilayah-wilayah dan tiap wilayah
bertanggung jawab atas anak-anak perusahaan yang berlokasi dalam batasnya. Tidak ada
komunikasi antar wilayah, karena arus informasi dari tiap wilayah langsung dikoordinasikan
dengan staf dikantor pusat (perusahaan induk).
Worldwide Product Division; perusahaan diorganisasikan menurut jalur divisi produk, dan tiap
divisi bertanggung jawab atas operasi mereka sendiri di seluruh dunia. Sehingga memungkinkan
MNC lebih mudah mengenali beragam kebutuhan produk dari berbagai anak perusahaan dan
menyesuaikan lini produk menurut kebutuhan tersebut.

Karakteristik MNC, menurut Dimza (1972), adalah:


 Pembuat keputusan selalu mempertimbangkan kesempatan yg ada secara global
 Sejumlah aset MNC diinvestasi secara internasional
 Bergerak dalam produksi internasional & mengoperasikan beberapa pabrik di beberapa
negara
 Pengambilan keputusan manajerial didasarkan pd perspektif yg meliputi seluruh dunia

Menurut Christopher Bartlett dan Sumantra Ghoshal, peneliti SIM, mengidentifikasikan 4 (empat)
strategi dasar yang dapat diikuti MNC dalam penggunaan informasi untuk mengkoordinasikan
kegiatan antara kantor pusat dan anak perusahaannya. Strategi-strategi tersebut adalah Strategi
Pengendalian Desentralisasi; Strategi Pengendalian Terpusat; Strategi Keahlian Terpusat; Strategi
Pengendalian Terpusat dan Strategi Keahlian Terdistribusi.
Strategi Pengendalian Desentralisasi (Multinasional); merupakan strategi tertua. Dalam
strategi ini, induk mengizinkan anak perusahaan untuk mengembangkan produk dan cara mereka
sendiri. Dalam strategi ini, pengendalian kendur, keputusan strategis diambil oleh kantor lokal.
Strategi Pengendalian Terpusat (Global); strategi ini memusatkan sistem kontrolnya di induk
perusahaan. Perusahaan berusaha memenuhi kebutuhan-kebutuhan pelanggannya di seluruh dunia
dengan produk-produk standar. Dalam strategi ini, pengendalian ketat dan strategi diatur terpusat.
Strategi Keahlian Terpusat (Internasional); merupakan campuran strategi pengendalian
terpusat dan desentralisasi. Daalam strategi ini, tim manajemen yang memiliki pengetahuan dan
ketrampilan dalam penetrasi pasar global diletakkan dalam induk perusahaan. Namun tim tersebut
selalu tersedia bagi anak perusahaan dalam mengadaptasi produk, proses, dan strategi perusahaan
dengan pangsa pasar mereka masing-masing.

4
Sistem Informasi Manajemen 2010
Strategi Pengendalian Terpusat dan Strategi Keahlian Terdistribusi (Transnasional);
perusahaan induk dan anak perusahaannya bekerja sama dalam menyusun strategi dan kebijakan
operasional perusahaan, demikian juga diperlukan kerja sama dalam koordinasi logistik untuk
menempatkan produk di pasar yang tepat.

Kantor Pusat

Kantor Pusat

Strategi Multinasional Strategi Global

Kantor Pusat
Kantor Pusat

Strategi Internasional Strategi Transnasional

Sistem informasi yang digunakan MNC adalah GIS (Global Information System). GIS dapat
diartikan sebagai suatu sistem yang terdiri dari jaringan-jaringan yang melintasi batas-batas
negara.

5
Sistem Informasi Manajemen 2010
Informasi
Ketika manajer perusahaan memutuskan menggunakan informasi untuk mencapai keunggulan
kompetitif, mereka harus mengelola sumber daya tersebut untuk mencapai hasil yang diinginkan.
Para manajer harus menjamin ketersediaan data mentah yang kemudian diolah menjadi informasi
yang bermanfaat. Para manajer juga harus memastikan bahwa data sampai di tangan yang tepat
menerimanya, pada waktu yang tepat dan cara yang benar sehingga informasi tersebut dapat
digunakan. Terakhir, manajer harus membuang informasi yang kadaluarsa dan tidak bermanfaat,
dan menggantikan dengan informasi terbaru dan akurat. Semua aktivitas ini –pencarian informasi,
penggunaan informasi dengan cara efektif, dan pembuangan informasi dengan waktu yang tepat-
dinamakan information management.

Dimensi dasar yang memberikan kontribusi pada nilai informasi:


Relevansi; Informasi memiliki relevansi jika berkaitan langsung dengan masalah yang ada.
Akurasi; Idealnya, semua informasi harus akurat, tetapi peningkatan ketelitian sistem
memerlukan biaya tambahan. Karena alasan tersebut, pengguna harus menerima informasi yang
tidak sepenuhnya akurat.
Ketepatan waktu; informasi untuk memecahkan masalah seharusnya telah tersedia sebelum
terjadi situasi kritis. Bila hal ini tidak tercapai maka satu kesempatan akan hilang.
Kelengkapan; Pengguna harus mampu memberikan informasi yang mengambarkan masalah atau
solusi secara lengkap.
Pengguna adalah orang yang paling tepat untuk menentukan dimensi informasi yang mereka
butuhkan. Bila diperlukan, ahli komputer dapat membantu pengguna mengerjakan
kepentingannya dengan cara-cara yang logis.

Teknologi Informasi
Teknologi informasi (TI) adalah sesuatu yang digunakan untuk menciptakan sistem informasi,
termasuk di dalamnya adalah komputer, disk file, modem dan lain-lain yang semuanya merupakan
perangkat keras serta perangkat lunak yang digunakan untuk mengimplementasikan sistem yang
berbasis komputer (Callon, 1996 dalam Basu 1998). Menurut Ang et al. (1997) dalam Seyal et al.
(2000) dan Sarosa dan Zowghi (2003), istilah TI didefinisikan sebagai semua teknologi yang
digunakan untuk mengumpulkan, memproses dan menyebarkan informasi. Martin et al. (2002)
menjelaskan cakupan komponen TI termasuk diantaranya adalah hardware (komputer, printer,
scanner), software (office application) dan perlengkapan telekomunikasi (modem). Dengan

6
Sistem Informasi Manajemen 2010
demikian TI mencakup komputer, perangkat lunak, mesin faksimili, pesawat telepon, pesawat
telepon mobil, televisi kabel dan lain-lain (Basu, 1998).

Lebih lanjut Bodnar dan Hopwood (1995) dalam Arfan (2003) menjelaskan tiga hal yang
berkaitan dengan penerapan TI berbasis komputer, yaitu perangkat keras (hardware), perangkat
lunak (software) dan pengguna (brainware). Ketiga elemen ini saling berinteraksi sesuai dengan
fungsinya masing-masing. Perangkat keras (hardware) adalah media yang digunakan untuk
memproses informasi. Perangkat lunak (sofware) adalah sistem dan aplikasi yang digunakan
untuk memproses masukan (input) menjadi informasi. Pengguna (brainware) berfungsi sebagai
pelaksana masukan (input) dan penerima keluaran (output) sebagai pengguna sistem (user).

Semantara itu, kemajuan teknologi informasi memberikan keunggulan-keunggulan yang dapat


dimanfaatkan oleh bisnis dan menciptakan peluang-peluang baru. Beberapa kapabilitas utama
teknologi informasi adalah:
 Melakukan komputasi numerik secara cepat dan kapasitas volume besar,
 Menghasilkan komunikasi yang cepat, akurat, dan murah di dalam dan antar organisasi,
 Kapasitas penyimpanan besar dalam media yang semakin kecil dan mudah diakses,
 Memungkinkan akses banyak informasi secara cepat dan murah, lingkup global,
 Meningkatkan efektifitas kinerja tim/ grup yang tersebar/cepat dan murah, lingkup global,
 Meningkatkan efektifitas kinerja tim/ grup yang tersebar/ berbeda lokasi,
 Otomatisasi proses bisnis,
 Kecepatan pengetikan dan pengeditan,
 Kemampuan-kemampuan di atas dilakukan dengan murah dibandingkan dengan cara manual.

Dengan kemampuan tersebut, teknologi informasi memberikan dukungan penting dalam:


 Meningkatkan produktivitas,
 Mengurangi biaya,
 Meningkatkan kualitas pengambilan keputusan,
 Meningkatkan relasi dengan pelanggan/ konsumen,
 Membangun aplikasi-aplikasi strategi baru.

7
Sistem Informasi Manajemen 2010
Teknologi informasi merupakan satu dari sekian banyak alat bantu yang digunakan para manajer
untuk menjembatani perubahan. Perangkat keras komputer menjadi alat fisik yang digunakan
untuk aktivitas input, pemrosesan, dan output pada suatu sistem informasi. Terdiri dari: komputer
yang memroses unit; beragam output; dan perangkat penyimpanan; dan media fisik utnuk
menghubungkan semua alat ini. Perangkat lunak komputer terdiri dari rincian-rincian instruksi
praprogram yang mengendalikan dan mengkoordinasikan perangkat keras komponen komputer di
dalam sebuah sistem informasi. Teknologi penyimpanan meliputi media fisik untuk penyimpanan
data, seperti tape atau disk optic dan magnetis, dan untuk mengatur organisasi datapada media
fisik ini. Teknologi komunikasi, terdiri dari perangkat lunak dan alat fisik yang menghubungkan
berbagai bagian perangkat keras dan pemindahan data dari satu lokasi fisik ke lokasi fisik yang
lain.

Koordinasi
Meskipun semua perusahaan mempunyai kebutuhan pengolahan informasi dan koordinasi, namun
bagi MNC kebutuhan ini sangat penting dan menentukan. Ada beberapa keuntungan dari
koordinasi yang didapat oleh MNC bila memiliki kapasitas pengolahan informasi yang baik
didasarkan pada kemampuan melakukan koordinasi:
 Fleksibilitas dalam merespons para pesaing di pasar dan negara yang berbeda
 Kemampuan memberi respons di suatu negara atau wilayah suatu negara terhadap perubahan
di negara atau wilayah lain
 Kemampuan mengikuti kebutuhan-kebutuhan pasar di seluruh dunia
 Kemampuan transfer pengetahuan antar unit di berbagai negara
 Pengurangan biaya operasi secara menyeluruh
 Meningkatkan efisiensi dan efektivitas untuk memenuhikebutuhan pelanggan
 Kemampuan mencapai dan mempertahankan keragaman produk perusahaan serta cara
produksi dan distribusinya.

MNC dan Teknologi Informasi


Melalui strategi dasar yang digunakan oleh perusahaan, MNC dapat menentukan tingkat
koordinasi dengan anak-anak perusahaannya.

8
Sistem Informasi Manajemen 2010
Jika suatu MNC mengikuti strategi multinasional (desentralisasi), diperlukan sejumlah tim
pengembangan, yang bekerja di sejumlah anak perusahaan. Karena fokus teknologi berpusat di
anak perusahaan, maka perlu tim yang mampu membuat/ mengembangkan teknologi informasi di
anak perusahaan, karena nantinya informasi ini akan diserahkan ke induk perusahaan

Jika strategi global (sentralisasi) yang diikuti, tim pengembangan GIS mengerjakan sebagian
besar tugasnya di perusahaan induk.

Jika strategi internasional (kombinasi sentralisasi dan desentralisasi) yang diikuti, satu atau
sejumlah tim pengembangan dapat bepergian dari perusahaan induk ke anak-anak perusahaan.

Dalam hal strategi transnasional (integrasi), tim pengembangan menyertakan wakil-wakil dari
perusahaan induk dan anak perusahaan. Karena strategi ini paling rumit, menyatukan seluruh
MNC menjadi suatu sistem yang bekerja lancar, strategi penerapannya dapat menjadi model untuk
menghindari kegagalan-kegagalan potensial. Strategi ini berfokus pada sejumlah hal penting yang
berhubungan dengan GIS/business strategy linkage, sumberdaya informasi, pembagian data
internasional, dan lingkungan budaya.
 Menghubungkan GIS dengan strategi bisnis, tim pengembangan harus :
1) Bekerjasama secara erat dengan eksekutif perusahaan untuk memahami dampak potensial
GIS pada strategi bisnis global.
2) Mengerti strategi bisnis global dari tiap unit bisnis.
3) Menentukan strategi GIS global yang sesuai untuk strategi bisnis global tiap unit bisnis.
4) Menentukan tujuan dari tiap strategi GIS.
5) Mengidentifikasi aplikasi yang diperlukan untuk mencapai strategi GIS dan menentukan
prioritasnya.
6) Menugaskan orang-orang yang bertanggung jawab atas penerapan aplikasi tersebut.
 Menentukan sumber daya informasi, dalam menentukan sumberdaya informasi – H/W, S/W,
personil, data, informasi serta fasilitas, tim pengembangan harus :
1) Menentukan jumlah dan lokasi pusat data regional.
2) Mengidentifikasi penjual yang dapat menyediakan produk dan jasa bagi tiap anak
perusahaan.
3) Membuat spesifikasi standar H/W dan S/W yang dapat digunakan semua anak perusahaan.

9
Sistem Informasi Manajemen 2010
4) Membuat rencana bagi satu atau beberapa unit penolong yang membantu anak perusahaan
24 jam sehari, tujuh hari seminggu.
5) Siap menghadapi keterlambatan penerapan yang tidak dialami di negara perusahaan induk.
 Menyediakan pembagian data; pembuatan sistem pemakaian bersama data (data sharing)
mencakup beberapa tugas. Tim pengembangan harus :
1) Mengembangkan suatu model data global yang mendukung tujuan bisnis global.
2) Membentuk satu kelompok yang terdiri dari para wakil perusahaan induk dan anak
perusahaan untuk menetapkan standar data yang akan diterapkan di seluruh MNC.
3) Meneliti peraturan berbagai negara untuk mengetahui berbagai pembatasan atas pengolahan
data dan telekomunikasi.
4) Berdasarkan penelitian tersebut, menentukan apakah data akan dikirimkan melintasi batas
negara atau memprosesnya di negara tempat anak perusahaan.
5) Menerapkan database.
 Memperhatikan lingkungan budaya, untuk itu tim pengembangan harus:
1) Menyadari perbedaan budaya yang ada di antara negaranegara tempat anak perusahaan dan
merumuskan pemecahan yang dapat diterima oleh semua pihak.
2) Membuat survei atas keahlian para spesialis informasi yang ada di anak perusahaan agar
keahlian tersebut dapat dipergunakan secara maksimal selama penerapan.
3) Menyediakan pelatihan dan pendidikan bagi anak perusahaan.
4) Membuat program-program formal yang mempersiapkan para manajer perusahaan induk
untuk bekerjasama dengan para manajer anak perusahaan, dan sebaliknya.

Permasalahan dalam Menerapkan Sistem Informasi Global


MNC yang memulai suatu proyek untuk membuat GIS akan menghadapi sejumlah permasalahan :
1) Kendala politis
- Pembatasan pembelian dan impor perangkat keras.
- Pembatasan pemrosesan data.
- Pembatasan komunikasi data.
Pembatasan komunikasi data yang paling umum adalah
pembatasan atas arus data dan lintas batas. Arus data lintas
batas (transborder data flow) atau TDF adalah perpindahan
machine-readable data melintasi perbatasan negara. TDF
dikelompokkan menjadi 4 jenis :

10
Sistem Informasi Manajemen 2010
a) Data operasional, seperti data transaksi dalam SIA.
b) Data pribadi, yaitu data mengenai individu tertentu.
c) Transfer dana elektronika dari 1 negara ke negara lain.
d) Data teknik dan ilmiah.
2) Permasalahan teknologi, misalnya di tempat anak perusahaan tidak tersedia cukup satu daya
yang menyebabkan listrik sering padam.
3) Kurangnya dukungan dari manajer anak perusahaan. Sering manajer anak perusahaan sanggup
menjalankan perusahaan tanpa bantuan dan menganggap standar baru sebagai hal yang tidak
perlu.

Permasalahan terkait dengan Teknologi Informasi menjadi penting bagi MNC, khususnya
bagaimana mereka mengintegrasikan teknologi-teknologi tersebut supya dapat membentuk sistem
informasi yang berguna. GIS, sistem yang digunakan oleh MNC terdiri dari teknologi-teknologi
yang saling bekerjasama. Dsinilah peran teknologi informasi menjadi penting, yaitu adalah pada
saat teknologi-teknologi tersebut dapat digunakan untuk membuat suatu sistem dan
menyelesaikan permasalahan “koordinasi” tersebut. Menurut Laudon (2000), MNC harus mampu
mengintegrasikan antara perangkat keras dan lunak mereka. Langkah yang perlu dilakukan oleh
MNC adalah, pertama, memilih Platform perangkat keras yang akan digunakan. Kedua, MNC
harus menetapkan standar. Standar disini adalah berupa standar data, standar teknis, termasuk
standar pemrograman harus disamakan. Dengan begini, integrasi antara perangkat keras dan
perangkat lunak dapat dipenuhi.

Permasalahan kedua yang dipaparkan oleh Laudon adalah terkait dengan telekomunikasi. Sama
seperti yang diutarakan oleh Mc Leod dan Schell, telekomunikasi/ koordinasi menjadi
permasalahan serius dalam MNC. Menurut Laudon, ada beberapa hambatan dalam
telekomunikasi ini, yaitu biaya dan tarif, pengelolaan jaringan, waktu tunda pemasangan, layanan
internasional yang berkualitas buruk, batasan-batasan dalam regulasi, perubahan persyaratan bagi
pengguna, standar yang berbeda, serta kapasitas jaringan. Untuk menyelesaikan masalah ini,
MNC dapat menggunakan beberapa pilihan. Pertama, perusahaan dapat membangun sendiri
jaringan privat internasionalnya. Kedua, perusahaan dapat menggunakan salah satu jaringan yang
luas yang tersedia di seluruh dunia. Ketiga, perusahaan dapat membuat intranet global
menggunakan internet sebagai komunikasi internasional.

11
Sistem Informasi Manajemen 2010

KESIMPULAN
Perkembangan dunia menjadikan globalisasi sebagai tantangan yang menarik dalam dunia bisnis.
Munculnya MNC tidak terlepas dari perkembangan teknologi dalam globalisasi ini. Yang menjadi
tantangan bagi MNC adalah bagaimana mereka menggunakan teknologi yang tepat bagi
pendukung strateginya. Dimana, strategi dalam MNC tidak terlepas dari pentingnya koordinasi
antara induk perusahaan dan anak-anak perusahaannya.

Pemilihan Teknologi Informasi yang tepat dapat melalui 2 (dua) tahap, yaitu pemilihan platform
perangkat keras; dan selanjunya penentuan standar. Hal ini adalah berguna untuk integrasi antara
perangkat keras dan perangkat lunak perusahaan.

Sedangkan permasalahan koordinasi/ telekomunikasi antara induk dan anak-anak perusahaan


dapat di selesaikan dengan beberapa pilihan, yaitu membangun sendiri jaringan privat
internasionalnya; menggunakan salah satu jaringan yang ada; atau membuat intranet global
dengan internet.

Dari pembahasan ini terlihat, bahwa teknologi informasi berperan aktif dalam penyusunan sistem
informasi MNC, serta penyelesaian masalah. Penentuan teknologi yang tepat menjadi kunci pokok
persaingan di dunia global khususnya.

DAFTAR PUSTAKA
Bowo, Arief; 2008; Manajemen Global dan Strategi Organisasi; Universitas Mercu Buana;
Jakarta
http://wongndoko.blogspot.com/
id.wikipedia.org/wiki/Perusahaan_multinasional
Laudon, Kenneth, Jane; 2000; Management Information System; Sixth Edition; Prentice-Hall;
New Jersey
McLeod, Raymond, Schell George; 2010; Sistem Informasi Manajemen; Edisi Kesembilan; PT
Indeks; Jakarta
mukhyi.staff.gunadarma.ac.id
Organisasi.org
www.google.com
www.investopedia.com

12

You might also like