You are on page 1of 20

DBMS -1-

BAGIAN I
PENDAHULUAN

1. DATA
 Rekaman mengenai fenomena/fakta yang ada atau yang terjadi.
 Fakta tentang sesuatu di dunia nyata yang dapat direkam dan disimpan pada
media komputer.
Contoh :

Suplier Flower Flower


Phone City Color Price Quantity
Name Id Name
Catherine Anderson 2345-3456 New York 2 Adenium Red $12 3
Mark David 8900-7777 Los Angeles 7 Blue Diamond Purple $17 5
Catherine Anderson 2345-3456 New York 3 Cathelya Violet $23 6
Princess
Mark David 8900-7777 Los Angeles 6 White $11 10
Jasmine
Mark Wilson 4545-5656 Manchester 5 Begonia Yellow $10 6
Catherine Anderson 2345-3456 New York 3 Cathelya Violet $23 6
Mark David 8900-7777 Los Angeles 7 Blue Diamond Purple $17 10
Daftar Bunga di Golden Nursery

2. META DATA
 Data (berupa defenisi data, struktur data, aturan serta batasan) yang
menjelaskan data yang lainnya.
Contoh :
Field Name Data Field Field Size
Suplier Name Text 30
Phone Number  
City Text 40
Flower Id Number Byte
Flower Name Text 50
Flower Color Text 15
Price Number Long Integer
Meta Data Bunga Golden Nursery
3. DATABASE
DBMS -2-

 Sebuah sistem komputerisasi yang tujuan keseluruhannya adalah menyimpan


data dan mengijinkan pemakai untuk mengambil kembali dan memperbaharui
data tersebut atas permintaan.
 Kumpulan terorganisasi dari data-data yang berhubungan sedemikian rupa
sehingga mudah disimpan, dimanipulasi, serta dipanggil oleh pengguna.
 Sekumpulan data yang disimpan dengan aturan. Pengisian data membutuhkan
keteraturan karena dibutuhkan kemudahan pengaksesan. Semakin teratur
(kadang, teraturan berbanding lurus dengan kesulitan) penyimpanan semakin
mudah pengaksesan dilakukan.
 Merupakan kumpulan data yang distrukturkan sehingga memungkinkan
kemudahan dalam pemrosesan untuk menghasilkan suatu informasi.

4. DATABASE MANAGEMENT SYSTEM (DBMS)


 Software yang digunakan untuk mengelola database, dimulai dari
pendefenisisan database, pengelolaan data, maintenance data, sampai dengan
pengaturan siapa saja yang dapat mengkases dan menggunakan database
tersebut.
5. TUJUAN DBMS
a. Menyediakan lingkungan yang nyaman dan efisien untuk penyimpanan dan
pengambilan data dan database.
b. Menerima permintaan alokasi dan menerjemahkan permintaan ini keperintah
baca atau tulis pada file database.

6. KEUNGGULAN DBMS
a. Menghindari redudansi dan inkonsistensi data
b. Menghindari kesulitan pengaksesan data
c. Menghindari isolasi data.
d. Menghindari terjadinya anomali pengaksesan konkuren.
e. Menghindari masalah-masalah keamanan dan integritas.
7. OPERASI DASAR TERHADAP DATABASE
DBMS -3-

a. menambah data / informasi (create).


b. mengekstrak (membaca / menampilkan) data / informasi ( read).
c. Memodifikasi data yang tersimpan (update).
d. Menghapus data tertentu (delete).

8. KOMPONEN SISTEM DATABASE

Database
Aplikasi Management
Database System Database
(DBMS)
User

9. SEJARAH PEMROSESAN DATABASE


TimeFrame Teknologi Remark
Pendahulu pemroses database. Data disimpan dalam daftar.
Sebelum -
Pemrosesan File Karakteristik pemrosesan ditentukan oleh penggunaan umum
1968
media pita magnetik
Era pemrosesan database non relasional. Model data hierarkis
Hierarkis dan yang terkemuka adalah DL/I, yaitu versi pertama DBMS IBM yang
1968 - 1980
model network disebut IMS. Model data network yang terkemuka adalah model
CODASYL.
Dipublikasikan pertama kali pada tahun 1970; mulai diaplikasikan
secara komersil tahun 1980. IBM menyebutnya dengan DB-2;
1980 – Model Data
vendor lainnya mengikuti dengan memodifikasi produk DBMS nya
hingga kini Relasional
atau dengan menciptakan produk baru. Oracle mencapai
puncaknya. SQL menjadi bahasa relasional standar
Produk DBMS
Ashton-Tate mengembangkan produk dBase; Microrim
1982 mikro komputer
menciptakan R-Base; Borland membuat paradox.
pertama
Berkepentingan
Dengan ditemukannya pemrograman berorientasi objek, diusulkan
dalam
OODBMS. Produk ini hanya meraih kesuksesan yang kecil secara
pengembangan
1985 komersial, terutama karena keunggulannya yang tidak
DBMS (OOSBMS)
menjustifikasi biaya menkonversi miliaran byte data organisasi ke
yang berorientasi
format baru. Saat ini masih dalam tahap pengembangan.
objek
Microsoft Ships DBMS personal diciptakan sebagai unsur windows. Secara
1991
Access bertahap menggantikan semua produk DBMS personal lainnya
Database menjadi komponen kunci dari aplikasi internet.
Aplikasi pertama
1995 Popularitas internet meningkatkan kebutuhan dan permintaan
database internet
akan keahlian database.
Penerapan XML Penggunaan XML memecahkan masalah pemahaman database
1997 pada pemrosesan jangka panjang. Vendor utama mulai mengintegrasikan XML ke
database dalam produk DBMS
DBMS -4-

10. CARA PANDANG DATA


Bertujuan untuk menyederhanakan interaksi pengguna dengan sistem yang
memiliki kompleksitas tinggi.
a. Peringkat Fisik
Mendeskripsikan secara rinci bagaimana data dan struktur data yang
digunakan, disimpan dalam media penyimpanan fisik seperti hard disk dan
sebagainya. Merupakan peringkat terendah.
b. Peringkat Logika
Mendiskripsikan data apa yang disimpan di basisdata dan hubungan apa
yang ada antara data-data tersebut. Database dideskripsikan dengan struktur
yang relatif sederhana.
c. Peringkat Pengguna
Dengan menggunakan perangkat lunak aplikasi database,
menyederhanakan, interaksi pengguna dengan sistem database dapat
disederhanakan.

11. PENGGUNA
Tiga kelas besar dari pengguna :
a. Programer aplikasi (Application Programmer).
Pembuat program / aplikasi yang akan digunakan oleh pemakai akhir
untuk berinteraksi dengan database.
b. Pemakai akhir (End User).
 Naïve User
Pengguna yang paling tidak mahir. Contoh : teller Bank.
 Pengguna Canggih
Berinteraksi dengan sistem tanpa menulis program. Mereka mengakses
database dengan menggunakan Query.
 Pengguna Terspesialisasi
Pengguna canggih yang menulis aplikasi database khusus yang tidak
termasuk pada pemrosesan data tradisional.
DBMS -5-

c. Basisdata Administrator (Data Base Administrator/DBA)


Orang yang memiliki tanggung jawab penuh terhadap sistem database,
dimana tugas-tugasnya meliputi :
 Defenisi Skema : Menciptakan skema database dengan
mengeksekusi pernyataan-pernyataan DDL.
 Mendefenisikan struktur tempat penyimpanan dan metode
aksesnya yang paling efisien.
 Memodifikasi skema dan organisasi secara fisik.
 Memberi hak akses tertentu pada pengguna database.
 Melakukan pemeliharaan rutin.

12. BAHASA DATABASE


a. Data Defenition Language / DDL
Bahasa yang khusus untuk mendefenisikan skema database dengan
sekumpulan defenisi.
Pernyataan terhadap DDL menciptakan kamus data ( data dictionary /
data directory / DD) yaitu suatu himpunan dari meta data.
b. Data Manipulation Language / DML
Bahasa yang memungkinkan pengguna untuk mengakses atau
memanipulasi data dalam sistem database yang bertipe relasional. Manipulasi
data pada database meliputi hal-hal :
 Pemanggilan informasi yang tersimpan pada database (query).
 Penambahan informasi baru pada database.
 Penghapusan informasi yang tidak diperlukan lagi pada database.
 Modifikasi informasi yang ada pada database.
Jenis-jenis DML :
 DML Prosedural, menghendaki pengguna untuk menspesifikasi data
apa yang diperlukan dan bagaimana cara mendapatkan data itu.
DBMS -6-

 DML Deklaratif (DML Non Prosedural), menghendaki pengguna


untuk menspesifikasi data apa yang diperlukan tanpa harus menspesifikasi
bagaimana cara mendapatkan data itu.

13. STRUKTUR SISTEM DATABASE


Komponen fungsional sistem database :
a. Manajer Penyimpanan (Storage Manager)
Modul-modul program yang menyediakan antarmuka antara data
peringkat rendah yang tersimpan di database dan program-program aplikasi
serta query yang dikirimkan ke sistem. Manajer penyimpanan bertanggung
jawab dqalam proses penyimpanan ( storing), pemanggilan kembali (retrieving),
dan pembaharuan (updating) data pada database.
Komponen Manajer Penyimpanan meliputi :
 Manajer Otoritas dan Integritas : menguji batasan integritas serta memeriksa
keabsahan pengguna yang menggunakan database.
 Manajer Transaksi : memastikan database tetap pada kondisi yang konsisten
saat terjadi kegagalan sistem serta memastikan transaksi yang terjadi
secara konkuren di eksekusi tanpa terjadi konflik-konflik.
 Manajer Berkas : mengelola alokasi ruang pada tempat penyimpanan dan
mengelola struktur data yang digunakan untuk menyimpan informasi di
harddisk.
 Manejer Penyangga (Buffer Manager) : melakukan pemanggilan data dari
harddisk ke memori serta memutuskan data mana yang tetap disimpan di
memori utama untuk kecepatan akses. Manajer penyangga memungkinkan
database menangani ukuran data yang lebih besar dari ukuran memori
utama.
DBMS -7-

Struktur data dalam manejer penyimpanan :


 Berkas data, yang menyimpan database itu sendiri.
 Kamus data (Data Dictionary), menyimpan metadata tentang struktur
database.
 Indeks, menyediakan akses cepat ke data.
b. Query Processor
Membantu sistem database untuk meyederhanakan dan memfasilitasi
akses pada data, sehingga pengguna sistem tidak secara langsung mengetahui
rincian implementasi fisik dari sistem.
Komponen Query Processor :
 Penterjemah DDL, menafsirkan pernyataan DDL dan merekam definisi-
definisinya di kamus data.
 DML Compiler, menerjemahkan pernyataan DML dalam query k e rencana
evaluasi yang mengandung instruksi-instruksi peringkat rendah dengan
algoritma-algoritma tertentu, yang dimengerti oleh mesin pengevaluasi
query.
 Query Evaluation Engine (mesin pengevaluasi Query, melakukan eksekusi
instruksi-instruksi peringkat rendah yang dihasilkan oleh DML Compiler.
DBMS -8-

Pemrogram Administrator
Naïve User Analisis System
Aplikasi Database

Antarmuka Program Tool


Tool Query
Aplikasi Aplikasi Administrasi

Kompiler &
DML Query DML Interpreter
Linker

Kode
Program DML Compiler &
Aplikasi Organizer

Query Evaluation
Engine Query Processor

Manager
Buffer Manager File Manager Manager
Otorisasi &
Transaksi
Integritas

Storage Manager

Indeks Kamus
Data
Data
Data Statistik

Struktur Sistem Database


(Sumber : Database Syste,m Concept, Silberschatz, KOrth, Sudharshan, 2002)
DBMS -9-

14. MODEL DATA


Kumpulan cara / tool untuk mendeskripsikan data-data, keterhubungan
(relationship) antar data, serta batasan konsistensi data.
a. Model Hirarki (Hierarchical Model)
Contoh Hierarki : Organisasi Universitas
Universitas

Fakultas Fakultas Fakultas


Sastra Bisnis Teknik
Dan seterusnya ... Dan seterusnya ...
Dept. Dept. Dept. Sist.
Akuntansi Keuangan Info

Catatan : Setiap node memiliki paling banyak satu node induk

b. Model Jaringan (Network Model)

Database Java Visual

Mary
Fred Wu Marty Lopez
Johnson

Catatan : Node-node dapat memiliki beberapa node induk

c. Model Relasional (Relational Model)


Menggambarkan data dalam bentuk tabel-tabel, relatif sederhana untuk
dipahami dan digunakan oleh yang tidak akrab dengan teori yang
mendasarinya. Pemakai hanya memandang database sebagai kumpulan tabel
(relasi).
DBMS - 10 -

15. SKEMA PENGEMBANGAN MODEL DATA


Skema Pengembangan database dikaitkan dengan arsitektur ANSI/SPARC :
a. Skema Internal / fisik
Merupakan level terendah. Mendeskripsikan dengan rinci cara
penyimpanan fisik data.
b. Skema Eksternal / pandangan
Mendefenisikan suatu bagian untuk suatu kelompok pemakai tertentu.
Sistem dapat menyediakan banyak pandangan berbeda pada database yang
sama. Pada dasarnya setiap pengguna tidak menggunakan daatabase secara
utuh. Ia hanya dapat mengakses bagian tertentu dari database.
c. Skema Konseptual
Mendefenisikan keseluruhan database (semua data dan hubungannya)
tanpa mempertimbangkan bagaimana data kelak akan disimpan di tempat
penyimpanan komputer.

Sasaran utama dari pembagian skema ini adalah memberikan


ketidakbergantungan data, yaitu kemampuan memodifikasi skema dari satu tingkat
tidak mempengaruhi defenisi skema di tingkat yang lain.

Skema
Eksternal

Skema Skema Skema


Eksternal Konseptual Internal

Skema
Eksternal
Database
DBMS - 11 -

16. MEMBUAT DATABASE

Fase
Database Aplikasi
Pengembangan

Membangun model data Menentukan


Requirements Menetapkan item data Requirements aplikasi
Mendefenisikan batasan dan aturan

Tabel
Forms
Hubungan
Reports
Desain Indeks
Queries
Batasan
Kode aplikasi
Prosedur tersimpan dan integer

Menciptakan tabel
Membuat forms
Menciptakan hubungan
Membuat reports
Menciptakan batasan
Implementasi Menciptakan queries
Menulis prosedur tersimpan dan trigger
Menulis kode aplikasi
Mengisi database
Menguji
Menguji
DBMS - 12 -

BAGIAN II
ANALISIS DATABASE

1. MODEL RELASIONAL
a. Istilah-istilah pada Model Relasional
 Relasi
Terdiri dari tabel dua dimensi dengan kolom-kolom yang bernama dan
sembarang jumlah baris yang tak bernama. Relasi digunakan untuk
menyimpan informasi objek-objek yang direpresentasikan di database.
 Atribut
Adalah kolom yang memiliki nama di relasi. Atribut-atribut dapat muncul
dalam sembarang urutan dimana relasi masih relasi yang sama bagaimanapun
urutan kemunculan atribut-atribut didalamnnya.
 Domain
Adalah himpunan nilai yang diijinkan pada suatu atribut. Setiap atribut di
database relasional didefenisikan pada suatu domain. Dua domain dapat
bertipe sama, namun merupakan dua domain yang berbeda.
 Tupel
Adalah baris dari suatu relasi, yang sering juga disebut dengan elemen
relasi.
 Kardinalitas Relasi
Adalah jumlah tupel yang dikandung dalam sebuah relasi. Kardinalitas
relasi berubah begitu tupel ditambah dan dihapus. Nilai kardinalitas adalah
suatu saat di dalam tabel.
DBMS - 13 -

b. Notasi Penulisan Relasional


Dua cara penulisan relasional :
1. Penulisan sebagai tabel.
Contoh : Relasi Suplier
Suplier
Suplier Name Phone City
ID
1 Catherine Anderson 2345-3456 New York
2 Mark Wilson 4545-5656 Manchester
3 Mark David 8900-7777 Los Angeles

2. penulisan sebagai tupel.


Contoh : Suplier(SuplierID, Suplier Name, Phone, City)

c. Ciri-ciri Database Relasional


 Nama relasi harus berbeda dengan relasi-relasi lain di satu database.
 Setiap masukan ke relasi adalah masukan bernilai tunggal ( atomic).
 Setiap kolom mempunyai nama kolom yang berbeda yang unik.
 Semua nilai dalam kolom diidentifikasi dengan nama atribut.
 Urutan data dalam kolom tidak penting.
 Setiap baris merupakan item yang berbeda dan unik.
 Urutan baris tidak penting.

d. Kunci Relasional
 Superkey, adalah atribut atau himpunan atribut yang secara unik dapat
mengidentifikasi satu tupel di relasi. Superkey mungkin masih mengandung
atribut-atribut yang sebenarnya tidak diperlukan untuk identifikasi satu tupel
secara unik.
 Primary Key, adalah atribut yang dipilih untuk mengidentifikasi tupel secara
unik pada suatu relasi. Nilai kunci primer suatu selasi mengidentifikasi satu
baris unik di suatu relasi. Dalam banyak kasus, kunci relasi dapat terbuat dari
DBMS - 14 -

lebih dari satu atribut untuk mengidentifikasi baris-baris unik. Atribut kunci
tidak dapat bernilai null.
 Foreign Key, adalah himpunan atribut pada satu relasi dimana himpunan
atribut itu bukan kunci relasi itu tapi merupakan kunci relasi di relasi lain.

e. Komponen Model Relasional


 Struktur Data
Data data diorganisasi dalam bentuk tupel dengan baris-baris dan kolom-
kolom. Relasi adalah satu-satunya struktur data di model relasional.
 Manipulasi Data
Operasi yang sangat berdaya guna (menggunakan SQL) digunakan untuk
memanipulasi data yang disimpan direlasi-relasi.
 Integritas Data
Fasilitas-fasilitas untuk menspesifikasi aturan bisnis yang memelihara
integritas data saat mereka dimanipulasi.

f. Batasan Integritas
 Integritas Entitas
Dirancang untuk memastikan setiap relasi sudah memiliki kunci primer,
dan memastikan bahwa nilai-nilai data untuk kunci primer adalah sah/valid.
Aturan integritas entitas menyatakan bahwa semua atribut yang merupan
kunci primer tidak diijinkan memiliki nilai null.
 Integritas Referensial
Pada model data relasional, asosiasi antar tabel didefinisikan lewat
penggunaan kunci tamu (foreign Key). Integritas referensial ini adalah garis
yang menghubungkan antara kunci tamu disuatu tabel dengan kunci primer
ditabel uang lainnya.
Batasan integritas referensial adlah aturan yang memelihara konsistensi
antara baris-baris pada 2 relasi. Jika ada kunci tamu di suatu relasi tertentu,
maka kunci tamu itu harus sesuai dengan nilai kunci primer di relasi yang lain.
DBMS - 15 -

g. Diagram Skema Relasional


Skema database yang menyatakan kebergantungan kunci utama dan
foreign key dapat digambarkan dengan secara grafis dengan diagram skema
relasi.

Flowers Sub Orders Orders


IDFlower IDOrder
IDOrder
Flower Name IDFlower
Date
Flower Color Quantity
Costumer
Price

h. Relasi yang Terstruktur Baik


Adalah relasi yang mengandung redudansi (pengulangan data yang tidak
perlu) dalam jumlah minimal dan mengijinkan pengguna untuk menyisipkan
modifikasi, serta menghapus baris-baris tanpa menimbulkan kesalahan atau
inkonsistensi data.

i. Anomali
Adalah kesalahan akibat terjadinya redudansi pada tabel saat pengguna
berusaha memperbaharui data-data pada tabel.
 Anomali penyisipan
 Anomali penghapusan
 Anomali modifikasi

2. ENTITAS RELATIONAL
Adalah deskripsi data yang dibangun berdasarkan evaluasi informasi yang
dikumpulkan selama analisis kebutuhan. ER merupakan model data konseptual
tingkat tinggi untuk perancangan database. Model ER bukan relatif, turunan atau
generalisasi dari model data relasional. Model ER adalah mandiri. Model ER
dipergunakan untuk memodelkan oarganisasi di level konsep, sementara model
relasional di level di bawahnya. Model ER digambarkan dengan diagram ER.
DBMS - 16 -

a. Komponen Pokok
 Entitas (Entity), memodelkan objek-objek yang berada di lingkungannya.
 Relationship, memodelkan koneksi / hubungan di antara entitas-entitas.
 Atribut-atribut (properti-properti), memodelkan properti-properti dari entitas
dan relationship
 Konstrain-konstrain integritas, konstrain-konstrain ketentuan validitas

b. Entitas (Entity)
Adalah orang, tempat, objek, kejadian, atau konsep dalam lingkup
pengguna yang dipelihara datanya.
 Tipe Entitas
Koleksi dari entitas-entitas (himpunan entitas) yang berbagi properti serta
karakteristik yang sama. Tipe entitas dideskripsikan hanya sekali
(menggunakan meta data) dalam database.
 Instansiasi Entitas
Adalah bentuk nyata tunggal dari tipe entitas. Beberapa instansiasi
mungkin ditampilkan dalam bentuk data yang tersimpan di database.
 Entitas Kuat (Strong Entity)
Entitas yang mandiri, yang keberadaannya tidak bergantung pada
keberadaan entitas yang lainnya. Instansiasi entitas kuat memiliki katakteristik
yang unik yang biasa disebut dengan identifier atau atribut pengidentifikasi
yang merupakan sebuah atribut tunggal yang secara unik dapat digunakan
untuk membedakannya dari entitas kuat yang lainnya.
 Entitas Lemah (Weak Entity)
Entitas yang keberadaannya sangat bergantung pada keberadaan entitas
yang lainnya. Entitas lemah tidak diharapkan kehadirannya dalam diagram E-
R tanpa kehadiran entotas dimana mereka bergantung. Entitas dimana entitas
lemah bergantung dinamakan identifying owner / pemilik.
DBMS - 17 -

c. Atribut
Properti atau karakteristik yang dimiliki oleh suatu entitas dimana peoperti
atau karakteristik itu bermakna / berarti bagi organisasi.
 Atribut Komposit, adalah atribut yang dapat dipecah menjadi atribut-atribut
yang lainnya.
 Atribut Sederhana, adalah atribut yang tidak bisa / tidak perlu dipecah lebih
lanjut.
 Atribut Bernilai Banyak, adalah atribut yang memiliki nilai lebih dari satu untuk
tiap entitas.
 Atribut Turunan, adalah atribut yang nilainya bisa didapat dari atribut yang
lainnya.

d. Kunci
Merupakan suatu atribut yang unik yang dapat digunakan untuk
membedakan suatu entitas dengan entitas yang lainnya dalam suatu himpunan
entitas. Entitas yang tidak memiliki kunci utama adalah entitas lemah.

e. Relasi / Keterhubungan (Relationship)


Adalah asosiasi dari satu atau lebih entitas yang bermakna bagi organisasi.
Relasi merupakan perekat yang menyatukan komponen-komponen yang
berbeda dalam diagram E-R.
 Instansiasi Relasi, adalah asosiasi satu atau lebih relasi.
 Derajad Relasi, adalah jumlah entitas yang berpartisipasi dalam suatu relasi.

f. Unary Relationship
Adalah relasi berderajat 1, yaitu relasi dimana entitas yang terlibat hanya
1, sering juga dinamakan relasi rekursif.

g. Binary Relationship
Adalah relasi berderajat 2, yaitu Relasi yang melibatkan 2 entitas.
DBMS - 18 -

h. Ternary Relationship
Adalah relasi berderajat 3, yaitu relasi tunggal yang menghubungkan 3
entitas yang berbeda.
i. Notasi Diagram E-R Dasar
 Simbol Dasar

Simbol Dasar

Entitas Kuat Entitas Lemah

Entitas Asosiatif Relasi

Atribut Relasi Pengidentik

Atribut Bernilai Atribut Turunan

 Derajad Relasi

Derajad Relasi

Unary
Biner Ternari

 Kordinalitas Relasi

Kordinalitas Relasi

Mandatory One Mandatory Many

Optional One Optional Many


DBMS - 19 -

j. Batasan Kardinalitas
Menspesifikasi jumlah instansiasi pada pada entitas ‘B’ yang dapat yang
dapat berasosiasi dengan setiap instansiasi entitas ‘A’.
 Kardinalitas Minimum
Jumlah minimum instansiasi entitas ‘B’ yanag berasosiasi dengan setiap
instansiasi entitas ‘A’.
 Kardinalitas Maximum
Jumlah maximum instansiasi entitas ‘B’ yanag berasosiasi dengan setiap
instansiasi entitas ‘A’.
DBMS - 20 -

BAGIAN 3
PERANCANGAN / DESAIN
1. normalisasi
2. Sistesis Relasional d144
Proses normalisasi dilakukan untuk memperoleh relasi normal. Relasi normal
dilakukan untuk memperoleh fitur-fitur terbaik dari database relasional.
3.
BAGIAN 4
IMPLEMENTASI
1. sql
2.

You might also like