Professional Documents
Culture Documents
BAGIAN I
PENDAHULUAN
1. DATA
Rekaman mengenai fenomena/fakta yang ada atau yang terjadi.
Fakta tentang sesuatu di dunia nyata yang dapat direkam dan disimpan pada
media komputer.
Contoh :
2. META DATA
Data (berupa defenisi data, struktur data, aturan serta batasan) yang
menjelaskan data yang lainnya.
Contoh :
Field Name Data Field Field Size
Suplier Name Text 30
Phone Number
City Text 40
Flower Id Number Byte
Flower Name Text 50
Flower Color Text 15
Price Number Long Integer
Meta Data Bunga Golden Nursery
3. DATABASE
DBMS -2-
6. KEUNGGULAN DBMS
a. Menghindari redudansi dan inkonsistensi data
b. Menghindari kesulitan pengaksesan data
c. Menghindari isolasi data.
d. Menghindari terjadinya anomali pengaksesan konkuren.
e. Menghindari masalah-masalah keamanan dan integritas.
7. OPERASI DASAR TERHADAP DATABASE
DBMS -3-
Database
Aplikasi Management
Database System Database
(DBMS)
User
11. PENGGUNA
Tiga kelas besar dari pengguna :
a. Programer aplikasi (Application Programmer).
Pembuat program / aplikasi yang akan digunakan oleh pemakai akhir
untuk berinteraksi dengan database.
b. Pemakai akhir (End User).
Naïve User
Pengguna yang paling tidak mahir. Contoh : teller Bank.
Pengguna Canggih
Berinteraksi dengan sistem tanpa menulis program. Mereka mengakses
database dengan menggunakan Query.
Pengguna Terspesialisasi
Pengguna canggih yang menulis aplikasi database khusus yang tidak
termasuk pada pemrosesan data tradisional.
DBMS -5-
Pemrogram Administrator
Naïve User Analisis System
Aplikasi Database
Kompiler &
DML Query DML Interpreter
Linker
Kode
Program DML Compiler &
Aplikasi Organizer
Query Evaluation
Engine Query Processor
Manager
Buffer Manager File Manager Manager
Otorisasi &
Transaksi
Integritas
Storage Manager
Indeks Kamus
Data
Data
Data Statistik
Mary
Fred Wu Marty Lopez
Johnson
Skema
Eksternal
Skema
Eksternal
Database
DBMS - 11 -
Fase
Database Aplikasi
Pengembangan
Tabel
Forms
Hubungan
Reports
Desain Indeks
Queries
Batasan
Kode aplikasi
Prosedur tersimpan dan integer
Menciptakan tabel
Membuat forms
Menciptakan hubungan
Membuat reports
Menciptakan batasan
Implementasi Menciptakan queries
Menulis prosedur tersimpan dan trigger
Menulis kode aplikasi
Mengisi database
Menguji
Menguji
DBMS - 12 -
BAGIAN II
ANALISIS DATABASE
1. MODEL RELASIONAL
a. Istilah-istilah pada Model Relasional
Relasi
Terdiri dari tabel dua dimensi dengan kolom-kolom yang bernama dan
sembarang jumlah baris yang tak bernama. Relasi digunakan untuk
menyimpan informasi objek-objek yang direpresentasikan di database.
Atribut
Adalah kolom yang memiliki nama di relasi. Atribut-atribut dapat muncul
dalam sembarang urutan dimana relasi masih relasi yang sama bagaimanapun
urutan kemunculan atribut-atribut didalamnnya.
Domain
Adalah himpunan nilai yang diijinkan pada suatu atribut. Setiap atribut di
database relasional didefenisikan pada suatu domain. Dua domain dapat
bertipe sama, namun merupakan dua domain yang berbeda.
Tupel
Adalah baris dari suatu relasi, yang sering juga disebut dengan elemen
relasi.
Kardinalitas Relasi
Adalah jumlah tupel yang dikandung dalam sebuah relasi. Kardinalitas
relasi berubah begitu tupel ditambah dan dihapus. Nilai kardinalitas adalah
suatu saat di dalam tabel.
DBMS - 13 -
d. Kunci Relasional
Superkey, adalah atribut atau himpunan atribut yang secara unik dapat
mengidentifikasi satu tupel di relasi. Superkey mungkin masih mengandung
atribut-atribut yang sebenarnya tidak diperlukan untuk identifikasi satu tupel
secara unik.
Primary Key, adalah atribut yang dipilih untuk mengidentifikasi tupel secara
unik pada suatu relasi. Nilai kunci primer suatu selasi mengidentifikasi satu
baris unik di suatu relasi. Dalam banyak kasus, kunci relasi dapat terbuat dari
DBMS - 14 -
lebih dari satu atribut untuk mengidentifikasi baris-baris unik. Atribut kunci
tidak dapat bernilai null.
Foreign Key, adalah himpunan atribut pada satu relasi dimana himpunan
atribut itu bukan kunci relasi itu tapi merupakan kunci relasi di relasi lain.
f. Batasan Integritas
Integritas Entitas
Dirancang untuk memastikan setiap relasi sudah memiliki kunci primer,
dan memastikan bahwa nilai-nilai data untuk kunci primer adalah sah/valid.
Aturan integritas entitas menyatakan bahwa semua atribut yang merupan
kunci primer tidak diijinkan memiliki nilai null.
Integritas Referensial
Pada model data relasional, asosiasi antar tabel didefinisikan lewat
penggunaan kunci tamu (foreign Key). Integritas referensial ini adalah garis
yang menghubungkan antara kunci tamu disuatu tabel dengan kunci primer
ditabel uang lainnya.
Batasan integritas referensial adlah aturan yang memelihara konsistensi
antara baris-baris pada 2 relasi. Jika ada kunci tamu di suatu relasi tertentu,
maka kunci tamu itu harus sesuai dengan nilai kunci primer di relasi yang lain.
DBMS - 15 -
i. Anomali
Adalah kesalahan akibat terjadinya redudansi pada tabel saat pengguna
berusaha memperbaharui data-data pada tabel.
Anomali penyisipan
Anomali penghapusan
Anomali modifikasi
2. ENTITAS RELATIONAL
Adalah deskripsi data yang dibangun berdasarkan evaluasi informasi yang
dikumpulkan selama analisis kebutuhan. ER merupakan model data konseptual
tingkat tinggi untuk perancangan database. Model ER bukan relatif, turunan atau
generalisasi dari model data relasional. Model ER adalah mandiri. Model ER
dipergunakan untuk memodelkan oarganisasi di level konsep, sementara model
relasional di level di bawahnya. Model ER digambarkan dengan diagram ER.
DBMS - 16 -
a. Komponen Pokok
Entitas (Entity), memodelkan objek-objek yang berada di lingkungannya.
Relationship, memodelkan koneksi / hubungan di antara entitas-entitas.
Atribut-atribut (properti-properti), memodelkan properti-properti dari entitas
dan relationship
Konstrain-konstrain integritas, konstrain-konstrain ketentuan validitas
b. Entitas (Entity)
Adalah orang, tempat, objek, kejadian, atau konsep dalam lingkup
pengguna yang dipelihara datanya.
Tipe Entitas
Koleksi dari entitas-entitas (himpunan entitas) yang berbagi properti serta
karakteristik yang sama. Tipe entitas dideskripsikan hanya sekali
(menggunakan meta data) dalam database.
Instansiasi Entitas
Adalah bentuk nyata tunggal dari tipe entitas. Beberapa instansiasi
mungkin ditampilkan dalam bentuk data yang tersimpan di database.
Entitas Kuat (Strong Entity)
Entitas yang mandiri, yang keberadaannya tidak bergantung pada
keberadaan entitas yang lainnya. Instansiasi entitas kuat memiliki katakteristik
yang unik yang biasa disebut dengan identifier atau atribut pengidentifikasi
yang merupakan sebuah atribut tunggal yang secara unik dapat digunakan
untuk membedakannya dari entitas kuat yang lainnya.
Entitas Lemah (Weak Entity)
Entitas yang keberadaannya sangat bergantung pada keberadaan entitas
yang lainnya. Entitas lemah tidak diharapkan kehadirannya dalam diagram E-
R tanpa kehadiran entotas dimana mereka bergantung. Entitas dimana entitas
lemah bergantung dinamakan identifying owner / pemilik.
DBMS - 17 -
c. Atribut
Properti atau karakteristik yang dimiliki oleh suatu entitas dimana peoperti
atau karakteristik itu bermakna / berarti bagi organisasi.
Atribut Komposit, adalah atribut yang dapat dipecah menjadi atribut-atribut
yang lainnya.
Atribut Sederhana, adalah atribut yang tidak bisa / tidak perlu dipecah lebih
lanjut.
Atribut Bernilai Banyak, adalah atribut yang memiliki nilai lebih dari satu untuk
tiap entitas.
Atribut Turunan, adalah atribut yang nilainya bisa didapat dari atribut yang
lainnya.
d. Kunci
Merupakan suatu atribut yang unik yang dapat digunakan untuk
membedakan suatu entitas dengan entitas yang lainnya dalam suatu himpunan
entitas. Entitas yang tidak memiliki kunci utama adalah entitas lemah.
f. Unary Relationship
Adalah relasi berderajat 1, yaitu relasi dimana entitas yang terlibat hanya
1, sering juga dinamakan relasi rekursif.
g. Binary Relationship
Adalah relasi berderajat 2, yaitu Relasi yang melibatkan 2 entitas.
DBMS - 18 -
h. Ternary Relationship
Adalah relasi berderajat 3, yaitu relasi tunggal yang menghubungkan 3
entitas yang berbeda.
i. Notasi Diagram E-R Dasar
Simbol Dasar
Simbol Dasar
Derajad Relasi
Derajad Relasi
Unary
Biner Ternari
Kordinalitas Relasi
Kordinalitas Relasi
j. Batasan Kardinalitas
Menspesifikasi jumlah instansiasi pada pada entitas ‘B’ yang dapat yang
dapat berasosiasi dengan setiap instansiasi entitas ‘A’.
Kardinalitas Minimum
Jumlah minimum instansiasi entitas ‘B’ yanag berasosiasi dengan setiap
instansiasi entitas ‘A’.
Kardinalitas Maximum
Jumlah maximum instansiasi entitas ‘B’ yanag berasosiasi dengan setiap
instansiasi entitas ‘A’.
DBMS - 20 -
BAGIAN 3
PERANCANGAN / DESAIN
1. normalisasi
2. Sistesis Relasional d144
Proses normalisasi dilakukan untuk memperoleh relasi normal. Relasi normal
dilakukan untuk memperoleh fitur-fitur terbaik dari database relasional.
3.
BAGIAN 4
IMPLEMENTASI
1. sql
2.