You are on page 1of 3

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yangh mana atas berkat dan rahmatNya lah kami

dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “ISTIMBAT HUKUM ISLAM” ini dengan baik meskipun masih

banyak terdapat kesalahan di sana sini.

Dan tak lupa pula kami ucapkan terimakasih kepada dosen pembimbing yang telah membantu atas

terselesaikanya makalah yang berjudul “ISTIMBAT HUKUM ISLAM” ini dengan baik.

Kami juga mengucapkan terimakasih kepada para pembaca makalah ini khususnya mahsiswa dan

mahasiswi yang mempelajari makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua. Amiin

Bangko, 12 Desember 20
BAB II
PEMBAHASAN
Istimbat hukum islam
A. Pengertian Istimbat

Secara etimologi istinbath berarti penemuan, penggalian, pengeluaran (dari asal). Sedangkan hukum

mempunyai arti hukum, peraturan dan kekuasaan. Dari pengertian tersebut dapat dipahami bahwa istinbath

hukum Al-Qur'an adalah menemukan dan mengambil hukum dari Al-Qur'an.

Adapun tafsir, Dr. Muhammad Husein Adz-Dzahaby mengutip dari Imam Zarkasyi: "Tafsir adalah

ilmu yang digunakan untuk memahami kitab Allah yang diturunkan kepada Nabi-Nya Muhammad Saw,

menjelaskan makna-maknanya serta menemukan hukum-hukum dan hikmah-hikmahnya."

B. Pembagian Metode Istimbat

Dari pengertian tafsir di atas dapat diketahui bahwa istinbath hukum merupakan bagian dari objek

pembahasan ilmu tafsir. Karena itu metode umum yang dipakai untuk tafsir Al-Qur'an juga mencakup metode

istinbath hukum. Di dalam ilmu tafsir, secara umum ada dua metode yang dipakai dalam memahami makna

dan isi kandungan ayat Al-Qur'an, yaitu metode tafsir bi an-Naql dan metode tafsir selain Naql.

Metode naqly adalah metode tafsir bi al-ma'tsur atau disebut juga dengan tafsir bi ar-riwayat yang

meliputi tafsir Al-Qur'an dengan Al-Qur'an, tafsir Al- Qur'an dengan sunnah nabi Muhammad Saw., tafsir Al-

Qur'an dengan riwayat yang bersumber dari para sahabat dan tafsir Al-Qur'an dengan riwayat dari para tabi'in.

You might also like