You are on page 1of 151

Pancasila

MPK
Mengapa Pancasila perlu
dipelajari ?
Syarat Ilmu Pengetahuan
1.BerObyek ( Memiliki Obyek)
2.BerMetode (Memiliki Metode)
3.BerSistem ( Memiliki Sistem)
4.Bersifat Universal (Bersifat
Umum)Kebenarannya tidak
terbatas oleh waktu, ruang, dan
keadaan.
Benarkah Pancasila Merupakan
Kajian Ilmiah / Ilmu Pengetahuan ?
Apakah Obyek Dari Pancasila ?

Obyek Forma: Tergantung dari sudut pandang apa pancasila dilihat.

Obyek Materia: Adat istiadat, Kebiasaan serta budaya dari bangsa
Indonesia
Metode Pengkajian yang digunakan ?
Banyak Metode yang digunakan, Paling tidak yang utama adalah

Metode: Hermeneutika dan Koherensi Historis/Hubungan


Sejarah
Sistemnya apa saja ?

Sistem Pancasila: Terdiri dari Lima Sila
Benarkah Pancasila Bersifat Universal ?

Pancasila :berlaku Umum
Pengertian
Pancasila
Asal kata dan istilah Pancasila secara etimologis
berasal dari bahasa sansekerta dari India ( bahasa
kasta brahmana)

Menurut Mohammad Yamin, dalam bahasa


sansekerta perkataan :”Pancasila” memiliki dua
macam arti yaitu:
Panca Yang artinya
“ Lima ”

Syiila Vokal i pendek artinya “batu


sendi”,”alas” atau “dasar”

Syiila “ vokal i panjang


artinya”peraturan tingkah laku yang
baik, yang penting atau yang
senonoh”
Kata-kata tersebut kemudian dalam bahasa
jawa dikatakan dengan “susila” yang
memiliki hubungan erat dengan moralitas.

Oleh karena itu secara etimologis “kata


Pancasila” yang dimaksudkan adalah
istilah Pancasila dengan vokal i pendek
yang artinya”berbatu sendi lima” atau
secara harfiah dasar yang memiliki lima
unsur.
Perkataan Pancasila mula-mula
terdapat dalam kepustakaan Budha di
India. Ajaran budha bersumber dari
kitab suci Tri Pitaka
yang terditi atas tiga macam buku
besar yaitu:

Sutha Pitaka,
Abhidama Pitaka, dan
vinaya Pitaka”
didalam ajaran Budha terdapat ajaran
moral untuk mencapai Nirwana dengan
melalui Shamadi, dan setiap golongan
berbeda golongan berbeda kewajiban
moralnya.
Pancasila Dalam
Ajaran Budha:
Panatipada Veramani Sikhapadam
samadiyani, Artinya: “Jangan Mencabut nyawa
makhluk Hidup/ dilarang membunuh)
Dinna dana Veramani Shikapadam
Samadiyani, Artinya: “Jangan mengambil
barang yang tidak diberikan/dilarang mencuri
Kameshu Micchacara Veramani shikapadam
samadiyani, artinya: “janganlah berhubungan
kelamin dengan orang yang bukan
suami/istrinya/Zina
Musawada veramani sikapadam samadiyani,
artinya: “janganlah berkata palsu/ dilarang
berbohong”
Sura Meraya masjja pamada tikana
veramani, artinya: “janganlah meminum
minuman yang memabokkan”
Akhirnya ajaran-ajaran Budha ini
mulai masuk ke Indonesia. Melalui
kerajan-kerajaan besar di Nusantara
khususnya kerajaan majapahit dengan
rajanya yang terkenal Hayam Wuruk
dan maha patih Gajah Mada .
Setelah majapahit runtuh dan agama Islam mulai
masuk dan tersebar diseluruh Nusantara maka
sisa-sisa pengaruh ajaran Moral Budha (Pancasila)
masih juga dikenal didalam masyarakat jawa
sampai sekarang yang disebut dengan istilah lima
larangan atau MO LIMO karena lima larangan
tersebut diawali dengan hurup M. yaitu:

Mateni artinya membunuh


Maling artinya mencuri
Madon artinya berzina
Madat/mabok artinya meminum minuman
keras atau menghisap candu.
Main artinya berjudi.
SEJARAH PERUMUSAN PANCASILA
SEBAGAI DASAR NEGARA
Awal kelahiran Pancasila sebagai dasar negara
dimulai pada saat terakhir pendudukan Fasisme
Jepang di Indonesia sekitar tahun 1942.

Disaat tentara jepang di Asia tenggara sudah


mulai terdesak oleh tentara sekutu. Tahun 1943
kekuatan tentara jepang sudah mulai rapuh,
sehingga dibeberapa medan pertempuran pihak
sekutu dapat memukul mundur tentara jepang
dengan sangat mudahnya.

Dalam kondisi yang sangat terdesak seperti ini


menimbulkan jepang berubah sikap politiknya
terjhadap negeri-negeri yang didudukinya,
termasuk terhadap bangsa Indonesia.
Jepang melancarkan politik merangkul bangsa Asia,
dengan memberikan kemerdekaan kepad bangsa
Birma, dan philipina dengan maksud agar kedua
negeri tersebut bersedi mendukung jepang dalam
menghadapi tentara sekutu.

Dalam kesempatan yang baik ini dimanfaatkan oleh


tokoh-tokoh bangsa indonesia untuk mendesak
pemerintah jepang juga memberikan kemerdekaan
kepada indonesia. Dan desakakn seperti ini
ditanggapi secara serius oleh pemerintah jepang

Untuk mewujudkan kesediaany itu, pada tanggal 7


september 1944 Perdana Menteri Koyso memberikan
janji akan menghadiahkan kemerdekaan Indonesia
Dan untuk mempersiapkan segala sesuatunya yang
berkaitan dengan janji tersebut, pemerintahan
pendudukan jepang di jawa membentuk sebuah badan
yang diberi nama “DOKURITSU ZYUNBI
TYOSHAKAI” atau Badan Persiapan Usaha-usaha
Kemerdekan Indonesia (BPUPKI), yang beranggotkn
60 orang ditambah dengan 3 orng ketua yang salah
satunya ada tokoh yang mewakili jepang yang
bernama Iti Bangase. Dan ketua muda dijabat oleh
Radjiman Wedyodiningrat dan Raden pandji Soeroso.

Pd tanggl 18 Mei 1945, berteptn dengan hari kelhiran
tenno haika seorang kaisar jepangBPUPKI dilantik
oleh Letnan Jendral Kumakici Harada seorang
tentara keenam belas jepang.
Dalam wktu yang relatif singkat sekitar 2 bulan sejak
tanggal 18 mei smpi 17 juli 1945 dengan dua kali mas
sidang telah dapat menyelesaiakan tugas berat. Yaitu
berkenan dengan Dasr Negara dan Bentuk Negara.

Dalam setiap sidang bukannya berjalan dengan mulus-


mulus saja tapi mereka juga menglami rintangan-
rintangan dlam diskusinya (dapt dibac dalam buku
Risalah sidang) namun dapat diselesikan krena merek
berpegang teguh pada prinsip demi perstuan dan
kesatun dengan jiw yang amat besat demi
kepentingan bangsa dan negara.

Perdebatan terjadi antar dua golongan besar yaitu


bung karno ,menyebutnya dengan golongan
Kebangsaan dan golongan islam. Sebuatan seperti
ini rasanya kurang enak mka akan lebih pas maka
Dan harus diakui bahwa sebetulny semangat
nasionalisme inipertam kali justru muncul dari
kalangan muslim (santri). Dikalangan mereka sudah
tumbul rasa patriotisme sejk lama yaitu sejak abad
ke XVI (16)sejak kedatangan penjajah.

Ketika itu mereka menganggap bahwa negari eropa
datang ke Indonesia selain untuk mengambil rempah
rempah jug akn menyebarkan agama nasrani kepada
penduduk setempat. Dan kelompok santri tentunya
sangat terusik.

Sistem pondok pesantren adalah sistem pendidikan


yang khas pad masa itu di Indonesia, dan sistem
pendidikannya lebih bersifat religius, cenderung
dogmatik, populis serta berorientasi kepada politik.
Fakta sejarah menunjukkan bahwa kedatangan
bangsa eropa yaitu sepanyol,portugis, inggris,
dan belanda kenegeri jajhannya tentu tidak
lepas dari tiga motif yaitu: pertama motif
ekonomi dan bentuk eksploitasi kekayaan alm
bangsa terjajah, kedua motif politik dalam
rangk melanggengkan kekuasaan dengan politik
pecah belah atau sering disebut politik Devide
et impera atau politik belah bambu.dan ketiga
motif agama.

Sehingga targetnya puj cukup jelas akan


memerangi islam dan mengeruk kekayaan,
sehingga bagi kalngn santri hal ini dianggap
sangat berbahaya.
Kedua sistem pendidikan diatas maka mempengaruhi
pola pikir kedua golongan tersebut.sehingga sering
terjadi perbedan sampai pada sat perumusan dasara
negara. Yang termanifestasikan dalam sidang-sidang
BPUPKI.terutama dalam pembahasan dasar negara.

Kalangan islam mengusulkan bahwa negara indonesia


yang merdekaharus diletakkan pada diatas lendasan
islam dengan disertai alasan bahwa mayoritas
masyarakat indonesia beragama islam. Diantara
yanga mengusulkan hal ini adalah seorang tokoh
Muhammadiyah yaitu Kibagus hadikusumo (ketua
umum Muhammadiyah)
dalam salah satu pidatonya kibagus dengan
penuh keyakinan menghusulkan bahwa Islam
harus dijadikan dasar negara RI.

Dilain pihak golongan nasionalis, menyatakan


bahwa negara indonesia harus diletakkan
diatas dasar kebngsaan, yang oleh supomo
dapat dikatakan dapat mengatasi segala
golongan dan segala orang
seorangmempersatukan diri dengan lapisan
rakyat seluruhnya. Dan merka berpendapat
bahw antara urusan agama dan urusan negara
harus dipisahkan secara tegas sebagaimana
Menanggapi usulan dari golongan nasionalis tersebut, ki
Bgus Hadikusuma menangkisnya dengan telak dengan
mengutif salah satu kata-kata salah seorang anggota
anggota BPUPKI yang secara terang-terangan
memperlihatkan ketidak setujuan terhadap usulan negara
yang berdasarkan asas islam. Bahwa dulu ada yang
mengatakn agama itu suci dan luhur dan tinggi sehingga
agar tetap suci janganlah agama dicampurnya dengan
urusan negara.

Usulan dasar negara baik yang berasal adari golongan


nasionalis dan golongan islam ini berlangsung dengan
perdebtan panjang sampai tanggal 1 Juni 1945.
Namun sayangnya sejarah mengenai hal ini
sekarang sudah mulai hilang dari peredaran
sehingga sulit untuk melacaknya.

Pada tanggal 1 juni 1945 tersebut bung karno


menyampaikan pidato yang cukup panjang
sekitar 21 halaman dihadapn sidang badn
penyelidik. Dqlam pidato yang kerap ditimpali
dengan tepuk tangan tersebut untuk pertama
kalinya ia memperkenalkan ap yang disebut
“Pancasila” sekaligus beliau menyatakan
bahwa pancasila ini dapat dijadikan asas
kefilsafatan.
Pidato bung karno ini sebenarnya sebagai jalan
untuk mencari titik kompromi antra ide dari dua
golongn tersebut.

Sehingga pada tanggal 1 juni 1945 banyak kalangan


menyebutnya sebagai hari kelahiran pancasila,
yang masih berupa konsep atau rancangan untuk
diusulkan menjadi dasarnegara RI, dan bukan
sama sekali sebgai lahirnya pancasila sebagai
dasar negara.
Terdapat 7 rumusan pancasila yang ada
dalam dokumen resmi, ntara lain:

Rumusan Mohammad Yamin, yaitu: Peri


Kebangsaan, Peri Kemanusiaan, Peri
Ketuhanan, Peri
kerakyatan,Kesejahteraan sosial.
Rumusan dari Bungkarno. Rumusan ini
sebenarnya merupakan tanggapan tas
permintaan dari Radjiman Widyadinngrat
selaku ketua Badan Penyelidik. Bahwa
penyelidik untuk menemukan, mendiskusikan
danmmerumuskan dasar kefilsafatan dari
pada indonesia merdeka. Sehingga rumusan
bung karno adalh: Nasionalisme atau
kebangsaan Indonesia, Internasionalisme
atau peri kemanusiaan, mufakat atau
demokrasi, kesejahteraan sosial, ketuhanan
yang maha esa.
Kemudian bung karno mengusulkan alternatif
yaitu pancasila dapat diringkas menjadi TRI
SILA dengan memadukan sila pertama dan
sila kedua menjadi sosio nasionalisme,
sementara sila ketiga dan keempat menjadi
sosio demokrasidan ketuhana yang maha esa.
Kalau sidang menghendki dapat diperas lagi
menjadi EK SILA yaitu intisarinya adalah
Gotong Royong sesuatu yang menimbulkan
kebingunagn banyak orang karena Nilai
Ketuhanan yang maha Esa tak tahu dimana
rimbanya.
Rumusan Piagam Jakarta / jakarta Carter.segera
setelah sidang pertama selesai berakhit, 38
anggota melnjutkan pertemuan, dan akhirnya
membentuk panitia keci yang terdiri dari
sembilan orang kemuadian disebut panitia
sembilan.yang bertugas untuk merumuskan ide
dasar dengan bahan-bahan yang dirumuskan
dalam sidang BPUPKI pertama.
Sembilan tokoh tersebut secara representatif
dapat mewakili kedua golongan tadi. Dari
golongan nasionalis, yaitu Bung hatta,
Mohammad Yamin,Ahmad Subardjo dan A.A.
maramis sedangkan empat orang dari kalangan
islam, yituH. Agus Salim, Abi Kusumo
Tjokrosujoso. KH. Kahar muzakir (tokoh
muhammadiyah)dan KH. Wahid Hasyim. (Tokoh
NU).kedelapan ini dipimpin oleh bung karno
sebagai nara sumber.
Dalam sidang ini mereka betul-betul menunjukkan
sebagai seorang negarawan yang sangat
demokratis.

Akhirnya munculah rumusan yang lebih dikenal


dengan piagam jakarta/jkarta carter. Yang isi
rumusannya adalah sebagai berikut:
 Ketuhanan dengan kewjiban menjalankn syriat Islam
bgi pemeluk-pemeluknya.
 Kemanusiaan yang adil dan beradap
 Perstuan Indonesia
 Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan
dalam permusyawaratn perwakilan.
 Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Dalam sidang pleno II BPUPKI, sila
pertama diprotes oleh J. Latuharhay
salah seorang kristiani dari indonesia
timur. Dia mengusulkan agar tujuh kata
dibelakang ketuhanan dihapuskan saja
sehingga berbunyi Ketuhanan saja, secara
sepontan ditanggapi oleh kibagus
hadikusumo. Dengan mengajukan interupsi
juga. Kibagus setuju dengan kalimat yang
dihapus, tapi yang dihapus kata-kata”bagi
pemeluk-pemeluknya” saja. Sehingga
rumusannya menjadi ketuhanan , dengan
kewjiban menjalankan syariat Islam.
Sesungguhnya usulah kibagus ini hanya untuk
mengimbangi usulan dari J. Latuharhay.
Usulan latuharhay tersebut terlihat hanya
melihat kepentingan sepihak saja tanpa
mempertimbangkan pihak-pihak yng lainnya
karena jelas ap yang tertuang dalam piagam
jakarta adalh sebuah bentuk kompromi,
karena didalam rumusan tersebut
dimaksudkan umat islam diberi hak untuk
mengatur rumah tanggnya sendiri dengan
menjalankan syariat islam bagi pemeluk-
pemeluknya.
Rumusan pancasila 18 Agustus 1945. sesudah
pekerjaan utama BPUPKI selesai kemudian badan
ini dibubarkan, dan selanjutnya pada tanggal 7
agustus 1945 dibentuklah badn lain yang
dinamakan “DOKURITSU ZYUNBI IINKAI”
Atau sering disebut PPKI (panitia persiapan
kemerdekaan Indonesia). Terdiri dari 21 orang
yang seluruhnya bekas anggota BPUPKI.
Semula tugas PPKI adalah mempersiapkan segla
sesuatu yang berhubungan dengan pelaksanaan
serah terima hadiah kemerdekan dari”Saudara tua
Dai Nippon” yang menurut rencana akan diserahkan
pada tanggal 24 agustus 1945.

Namun kenyataan ini jadi berantakan ketika sekutu


menjatuhkan Bom di Hirosima dn nagasaki yang
meluluhlantakkan kedua kota tersebut, yang
mengakibatkan jepang harus menyerah secara total
kepada sekutu pada tanggl 14 agustus 1945.dengan
menyerahnya jepang kepadsa sekutu artinya jepang
sudah tidak lagi mempunyi kedaulatan atas wilayah
indonesia. Mulai saat itu di Indonesia terjadi
kekosongan kekuasaan (Vacuum of power)
Akhirnya saat yang sangt baik ini dimanfaatkn
oleh bangsa Indonesia untuk melakukan langkah
besar menuju Indonesi merdeka, dengan langkah
yang intensif dalam waktu yang singkat, baik
dari angkatan tua mupun angkatn muda khirnya
mencapai titik final dalam bentuk PROKLAMASI
KEMERDEKAN pad tanggal 17 Agustus 1945.
Selesainya Proklamasi Kemerdekaan mk seluruh tokoh
PPKI sepakat untuk melakukan sidang pada esok
harinya (tanggal 18 gustus 1945) agar tidak terkesan
bahw PPKI ini ats bentukan jepang dan maka
kenggotnnya ditambah dengan enam anggot salh
satunya dalah R.A.A. Wiranata Kusuma. Dan Ki Hajar
Dewantara.

Hari sabtu tanggal 18 agustus 1945 sidang akan dimulai


jam 09:30. tetapi ditunda karena bung Hatta ingin
melakukan lobi kepada golongan Islam.untuk
membicarakan tujuh kata dibelakang kata Ketuhanan,
Dalm pertemuan itu bung Hatta menjelaskan bahw
kemarin dirinya didatangai oleh seorang opsir Kaigun
Jepang dari Indonesi timur dengan membawa pesan
dari golongn kristiani dan katolik, yang sangat
keberatan dengan tujuh kata tersebut. Dan kalau
tujuh kata tersebut tetap dicantumkan maka
mereka lebih suka berdiri di luar Republik.

Hal ini yang menjadikan golongan islam menjadi


berubah pikirn dengan mengedepankan persatuan
dan kesatuan maka akhirnya tujuh kt tersebut
dignti dengan Yang maha esa sehingga bunyinya
menjadi Ketuhanan yang maha Esa. Ketika Kibagus
ditanya oleh salah seorang golongan muslim bertanya
kepada Kibagus makna dari Ketuhanan yang Maha
Esa tersebut, maka dengan singkat ki Bagus
menjawab, dengan kata “Tauhid”(ilmu tentang
keesaan allah)
Disinilah pengorbanan umat islam yang sangat
besar demi persatuan dan kesatuan bangsa.
Adapun rumusan pancasila sebagaiman terdapat
dalam naskah UUD 1945 inilah yang dinamakan
rumusan resmi dari Pancsila yng dilakukan pada
tanggal 18 gustus 1945. sebagaimna ditegaskan
dalam instruksi Presiden No. 12 Tahun 1968
sebagai berikut.

Ketuhanan Yang Maha Esa

Kemanusiaan yang adil dan beradap

Persatuan Indonesia

Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan /Perwakilan

Keadilan Sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Simbolisasi pancasila
Filsuf Jerman

Manusia disebutnya sebagai “Homo


Symbolicum” yang artinya hewan yang dapat
memperlambangkan gagasan-gagasannya

Seperti halnya lambang


Garuda Pancasila yang
menjadi lambang negara
RI
Lambang Garuda
Pancasila hasil karya
siapa?
Ada tiga
pendapat.
Moh Yamin sebagai ketua panitia lencana
negara.
Sultan Hamid Al Qadri II sebagai ketua
tim perancang.
Basuki Rekso bowo, pelukis taman siswo.
Diduga anggota Le-tra.
Pada tahun 1951 Pemerintah
mengesahkan lambang Garuda
Pancasila dengan terbitnya PP
Nomor 66 tahun 1951 dan berlaku
surut mulai tanggal 17 Agustus
1950
Pasal 1 PP Nomor 66/1951 ditentukan
bahwa lambang Negara RI terbagi
menjadi 3 Bagian yaitu:

Burung Garuda yang menengok dengan


kepalanya lurus kekanan;
Perisai berupa jantung yang digantung
dengan rantai dileher;
Semboyan yang tertulis di atas pita yang
dicengkeram oleh garuda.
Dalam pasal 4 PP 66/1951
ditentukan bahwa ditengah-
tengah perisai yang berbentuk
jantung terdapat sebuah garis
hitam yang maksudnya
melukiskan garis katulistiwa
(garis Equator)
Sedangkan lima ruang pada perisai
tersebut masing-masing mewujudkan
dasar pancasila yaitu:

Dasar Ketuhanan YME tertulis dengan Nur


atau cahaya diruang tengah berbentuk
bintang yang bersudut lima;
Dasar Kemanusiaan yang adil dan beradab
dilukiskan dengan tali rantai yang
bermata bulat dan persegi
Dasar Persatuan Indonesia dilukiskan
dengan pohon beringin yang rimbun.
Next
Dasar Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan
perwakilan dilukiskan dalam bentuk kepala
banteng;

Dasar Keadilan sosial bagi seluruh rakyat


indonesia dilukiskan dalam bentuk padi
dan kapas.
Pada lambang garuda pancasila terdapat semboyan
dalam bahasa jawa kuno tertulis “BHINEKA
TUNGGAL IKA”
kalimat ini berasal dari ucapan Empu tantular yang
dituankan dalam buku “SOTASOMA” untuk menggambarkan
realita sosiokultural yang ada dikerajaan mjapahit,
dimana keanekaragaman antara agama hindu dan
budha tidak menghalangi sikap hidup bersama, gotong
royong dan penuh persaudaraan
atau dalam bahasa latin disebut” E PLURIBUS UNUM”
yang artinya walaupun berbeda-beda tetapi tetap
satu juga”
TUHAN
Tuhan dilambangkan dengan Nur (Nu:run
‘alan Nu:r) atau cahaya yang berbentuk
bintang bersudut lima. Kelima sudut itu
jika dihubungkan dengan garis lengkung
akan berbentuk lingkaran bulat yang mana
lingkaran bulat berarti Keabadian, tak
berujung dan tak berpangkal, tak berawal
dan berakhir, Baqa’, internity. Sifat
keabadian melambangkan sifat ALLAH, TUHAN
YME
Bintang sudut lima juga
melambangkan “panca Marga”
lima jalan/cara mengenal TUHAN,
yang oleh Thomas Aquino
disebutnya:”Five Ways Leading
to God”
Kelima jalan tersebut
adalah:
TUHAN adalah Sebab Utama, Causa Prima, First
Cause
TUHAN adalah ada Mutlak
TUHAN adalah ada penggerak Pertama
TUHAN adalah ada sempurna
TUHAN adalah ada Pengatur

PUJOWIYATNO:88-90
MANUSIA

Dilambangkan dengan tali rantai bermata


bulat dan persegi . Mata rantai bermata
bulat melambangkan jenis laki - laki
( lingga ) dan mata rantai persegi
melambangkan Jenis Perempuan ( Yoni )
Dalam tinjauan filsafat manusia adalah
makhluk memiliki sifat berpasang - pasangan
dalam segala seginya ( Mono Dualisme )
Dan sekaligus ada beberapa
pasangan maka disebut “Mono
Pluralis”
sebagaimana berikut ini:
Ditinjau dari hakekat sifat manusia, manusia
makhluk individu sekaligus makhluk sosial;

Ditinjau dari hakekat Kedudukannya manusia


adalah makhluk bebas sekaligus sebagai
makhluk Tuhan;

Ditinjau dari Hakekat Susunannya Manusia adalah


yang tersusun dari jasmani dan rohani, jiwa
dan raga

Ditinjau dari Hakekat Kebutuhanya manusia


adalah mahkluk yang butuh material dan juga
butuh non material

SATU
Dilambangkan dengan pohon beringin.
Hakekat satu adalah mutlak dan tak
dapat dibagi, dan mutlak terpisah
dari hal yang lainya,
RAKYAT
Dilambangkan dengan kepala banteng, yaitu
melambangkan kekuatan rakyat. Suara rakyat
merupakan suara yang tidak dapat dikenali
rekayasa, suara yang murni timbul dari hati
nurani. Bahkan ada yang mengatakan suara
rakyat adalah suara TUHAN. Dalam agama islam
dikenl hadist Mutawatir yang kedudukanya
setingkat dalil Qath’i. yaitu yang mempunyai
kepastian hukum
ADIL
Dilambangkan dengan padi dan kapas .
Padi dan kapas melambangkan sandang dan
pangan , suatu simbolisasi dari tata
msyarakat yang makmur sejahtera .

Adil adalah meletakkan sesuatu pada


proporsi yang sebenarnya
PANCASILA SEBAGAI
ETIKA POLITIK
Pancasila sebagai sistem
filsafat pad a hakekatnya
merupakan suatu nilai sehingga
merupakan sumber dari segala
penjabaran norma baik norma
hukum , norma moral maupun
norma kenegaraan .
Didalam filsafat pancasila terkandung didalamnya
suatu pemikiran-pemikiran yang bersifat kritis,
mendasar, rasional, sistematis dan komprehensif.
Oleh karena itu suatu pemikiran filsafat tidak
secara langsung menyajikan norma-norma yang
merupakan pedoman dalam suatu tindakan atau
aspek praktis melainkan suatu nilai-nilai yang
bersifat mendasar.
filsafat dibagi menjadi beberapa cabang menurut
lingkungan bahasanya masing-masing. Cabang-
cabang itu masing-masing dibagi menjadi dua
kelompok bahasan pokok yaitu:

Filsafat Teoritis adalah kelompok


filsafat yang mempertanyakan segala
sesuatu yang ada.(nabi adam misalnya)
Filsafat Praktis adalah kelompok yang
membahas bagaimana manusia bersikap
terhadap apa yang ada tersebut.

Pengertian Etika.
E tika m e ru p a ka n su a tu p e m ikira n kritis d a n
m e n d a sa r te n ta n g a ja ra n -a ja ra n d a n
p a n d a n g a n -p a n d a n g a n m o ra l.

Etika adalah suatu ilmu yang membahas tentang
bagaimana dan mengapa kita mengikuti sutu ajaran
moral tertentu. Atau bagaimana kita harus
mengambil sikap yang bertanggung jawab berhadapan
dengan berbagai ajaran moral.
Etika masuk kedalam kelompok filsafat
praktis dan dibagi menjadi dua
kelompok yaitu:

E tika u m u m
E tika kh u su s

Etika umum mempertanyakan prinsip-prinsip


yang berlaku bagi setiap tindakan manusia.

Etika khusus membahas prinsip-prinsip itu


dalam hubungannya dengan berbagai aspek
kehidupan manusia.
Etika khusus dibagai menjadi
dua yaitu:
E tika in d ivid u ya itu : ya n g m e m b a h a s
ke w a jib a n m a n u sia te rh a d a p d irise n d iri.
E tika so sia l ya itu : ya n g m e m b a h a s
te n ta n g ke w a jib a n - ke w a jib a n m a n u sia
te rh a d a p m a n u sia la in d a la m h id u p
m a sya ra ka t, ya n g m e ru p a ka n su a tu i
b a g ia n te rb e sa r d a rie tika kh u su s.
Etika berkaitan dengan berbagai masalah
nilai karena etika pada pokoknya
membicarakan masalah-masalah yang
berkaitan dengan predikat nilai “susila”
dan “tidak susila”,” baik” dan “buruk”.

S e b a g a ib a h a sa n kh u su s e tika
m e m b ica ra ka n sifa t-sifa t ya n g
m e n ye b a b ka n o ra n g d a p a t d ise b u t su sila
a ta u b ija k .
Apa yang dimaksud
dengan nilai ?
N ila ia d a la h se g a la se su a tu
ya n g te rse m b u n yid ib a lik o b ye k
Contoh:
Bunga indah Mana yang obyek, mana yang Nilai ?

Bunga adalah obyek Indah merupakan


Nilai

Orang itu
cantik ?
Cantik , indah adalah sifat atau
kualitas yang melekat pada obyeknya
yaitu manusia dan bunga .
Maka dengan demikian nilai itu
sebenarnya adalah suatu kenyataan -
kenyataan yang “ tersembunyi ” dibalik
kenyataan - kenyataan lainnya . Ada
nilai itu karena adanya kenyataan -
kenyataan lain sebagai pembawa nilai .

D id a la m n ila iitu te rka n d u n g su tu cita -cita ,


h a ra p a n , d n ke h a ru sa n m a ka a p a b ila
b e rb ica ra te n ta n g n ila ise b e n a rn ya b e rb ica ra
te n ta n g h a lya n g id e a l. D a n cita -cita .
Hierarki nilai
Terdapat berbagai pandangan tentang nilai hal ini
sangat tergantung pd titik tolak dan sudut
pandangnya.
Misalnya: kalangan materialis memendang bahwa nilai
yang tertinggi adalah nilai material. Kalangan
hedonis memndang nilai tertinggi dlah nilai
kenikmatan.
Yang jelas pada hakeketnya segala sesuatu itu
bernilai, hanya nilai yang bagaimana yang ada
dan berhubungan dengan manusia.
Menurut tinggi rendahnya nilai dapt
dikelompokkan menjadi empat tingkatan
yaitu:

Nilai - nilai Kenikmatan : dalam tingkatan


ini terdapat deretan nilai yang
mengenakkan dan tidak mengenakkan, yang
menyebabkan orang senang atau tidak
senang
Nilai - nilai kehidupan : dalam tingkat
ini terdapat nilai-nilai yang penting
bagi kehidupan misalnya, kesehatan,
kesegaran jasmani, kesejahteraan umum.
Nilai - Nilai kejiwaan : dalam tingkatan
ini terdapt nilai-nilai kejiwaan yang
sama sekali tidak tergantung dri keadan
jasmani maupun lingkungan. Nilai-nilai
semacam ini adalah , Keindahan, kebenaran,
dan pengetahuan murni yang dicapai dalam
filsafat.
Nilai - Nilai Kerohanian : dalam
tingkatan ini terdapatlah nilai-nilai
yang suci dan tidak suci, nilai-nilai
semacam ini terutama terdiri dari nilai-
Noto Negoro Membagi
nilai menjadi tiga macam,
yaitu:

N ila i m e te ria l: ya itu se g a la se su a tu ya n g


b e rg u n a b a g ike h id u p a n jsm a n i
m a n u sia , a ta u ke b u tu h a n m a te riil
ra g a w i m a n u sia .
N ila i V ita l: ya itu se g lse su a tu ya n g
b e rg u n a b a g im a n u sia u n tu k d a p a t
m e n g a d a kn ke g ia ta n a ta u a ktifita s.
N ila i K e ro kh a n ia n : ya itu se g a la se su tu
ya n g b e rg u n a b a g iro h a n im a n u sia
nilai kerohanian ini dapat dibedakn
ts empat macam yaitu:

N ila iK e b e n a ra n , ya n g b e rsu m b e r p a d a
a ka l ( ra tio , b u d i, cip ta ) m a n u sia
N ila ike in d a h a n , a ta u n ila ie ste tis, ya n g
b e rsu m b e r p a d a u n su r ke h e n d a k
m a n u sia .
N ila ire lig iu s, ya n g m e ru p a ka n n ila i
ke ro h a n ia n te rtin g g id a n m u tla k , n ila i
re lo g iu s in ib e rsu m b e r p a d a
ke p e rca ya a n a ta u ke ya kin a n m a n u sia .
D a riu ra ia n d ia ta s m a ka
d a p a t d ike m u ka ka n b a h w a
ya n g m e n g a n d u n g n ila iitu
b u ka n h a n ya se su tu ya n g
b e ru ju d m a te ria lsa ja a ka n
te ta p ise su a tu ya n g b e ru ju d
n o n m a te ria lju g a se p e rti
ke ro h a n ia n .
N ila im a te ria lre la tif le b ih
m u d a h d iu ku r, d e n g a n
m e n g g u n a ka n a la t in d e ra
m a u p u n a la t p e n g u ku r
la in n ya se p e rtib e ra t,
p a n ja n g , lu a s d a n
se b a g a in ya .
Nilai kerohanian lebih sulit mengukurnya .
Dalam menilai hal - hl kerohanian spiritual ,
yang menjadi alat ukurnya adalah hati
nurani mnusia yang dibantu oleh alat
indera , cipta , rasa , krsa dn keyakinn
manusia .

N o to n e g o ro b e rp e n d a p a t b a h w a nilai - nilai
pancasila tergolong nilai kerohanian , tetapi
nilai kerokhanin yang mengakui adanya nilai
materiil dan nilai vital.
Nilai ketuhanan ( religius ) bagi
bangsa indonesia merupakan nilai yang
tertinggi, yaitu pada sila pertama
“Ketuhanan Yang Maha Esa” dan hirearkinya
diatas segala nilai yang ada dn tidk
dapat dijustifikasi berdasarkan akal
manusia, karena pd tingkatan tertentu
nilai tersebut bersifat diatas dan diluar
kemampuan jangkauan akl pikiran manusia.
Namun demikian bagi bangsa yang menganut
pahm sekuler nilai tertinggi adalah akal
pikiran mnusia sehingga Nilai ketuhanan
dibawah otoritas manusia.
Hubungan Nilai ,
Norma dan moral
Sebagaimana telah dijelaskan diawal
bahwa nilai adalah kualitas dari
suatu yang bermanfaat bagi kehidupan
manusia baik lahir maupun batin .

N ila ib e rb e d a d e n g a n fa kta d im a n a fa kta


d a p a t d io b se rva sim e la lu ive rivika sie m p irik ,
se d a n g ka n n ila ib e rsifa t a b stra k ya n g h a n ya
d a p a t d ip a h a m i, d im e n g e rtid a n d ih a ya tio le h
m a n u sia .
Agar nilai tersebut menjadi lebih berguna
dalam menuntun sikap dan tingkah laku
manusia, maka perlu dikonritkan lagi serta
diformulasikan menjadi lebih obyektif
sehingga memudahkan manusia untuk
menjabarkannya dalam tingkah laku secara
konrit.
M a k a w u ju d y n g le b ih
k o n k rit d a ri n ila i
te rse b u t a d a la h
m e ru p a k a n su a tu
n o rm a .

D id a la m m a sya ra ka t d ite m u ka n p a lin g tid a k


a d a e m p a t n o rm a , ya itu n o rm a ke p e rca ya n ,
ke su sila a n , ke so p a n a n d a n N o rm a h u ku m .
Dari keempat norma diatas norma
hukumlah yang paling kuat
keberlakuannya, karena dapat
dipaksakan oleh suatu kekuasaan
eksternal misalnya penguasa atau
penegak hukum.
Nilai dan norma senantiasa
berkaitan dengan moral dan etika
Istilah moral mengandung integritas
dan martabat pribadi manusia .
Derajad kepribadian manusia amat
ditentukan oleh moralitas yang
dimiliki

Maka moralitas yang terkandung dalam


kepribadian seseorang itu tercermin dari
sikap dan tingkah lakunya.
Hukum : dipahami oleh kaum
positivis sebagai aturan yang
tertulis , namun kalangan
sosiologis menganggap Conduct
norm juga sebagai hukum

Kaum Positivis menganggap hukum sebagai


sesuatu yang tertulis ini sebagai onsekuensi
dari adanya konsep negara hukum.
Indonesia Negara Hukum
?
Negara Hukum
Arti negara hukum itu pada hakekatnya
berakar pada konsep kedaulatan
hukum yang pada prinsipnya
menyatakan bahwa kekuasaan
tertinggi didalam suatu negara adalah
hukum, oleh karena itu seluruh alat
perlengkapan negara apapun namanya
termasuk warganegara harus tunduk
dan patuh serta menjunjung tinggi
hukum tanpa kecuali
Bentuk-bentuk Negara
Hukum
No Sistem Hukum Negara Hukum Wilayah

1 Civil Law System Rechtsstaat Eropa Barat


(Kontinental)
2 Common Law System The Rule of Law Anglo Saxon-
Anglo America
3 Socialist Law System Socialist Legality Eropa Timur

4 Islamic Law System Nomocrasi Islam Arab-Islam

5 Indonesian Law Pancasila Indonesia


System
Unsur-unsur Negara Hukum
Konsep Rechtsstaat
Adanya Jaminan terhadap hak asasi manusia
(warga negara);
Adanya pemisahan/pembagian kekuasaan;
Adanya asas legalitas pemerintahan;
Adanya prinsip peradilan yang bebas dan
tidak memihak.
Ad. Adanya jaminan terhadap
Hak Asasi Manusia
Unsur ini ditempatkan pertamakali, karena
sejatinya negara itu terbentuk karena adanya
kontrak sosial
Dari kontrak sosial inilah individu dalam negara
menyerahkan hak-hak politik dan sosialnya
kepada komunitas negara dan masyarakat
Oleh sebab itu negara harus memberikan jaminan
hak-hak yang masih melekat di dalam individu
maupun di dalam ikatan kemasyarakatan
Negara sebagai satu ikatan oganisasi dengan
warga negaranya memiliki hak dan kewajiban
yang sama
Oleh sebab itu keduanya harus saling
memberikan perlindungan.
Ad. Adanya Pemisahan dan
pembagian kekuasaan
Sejarah peradaban manusia membuktikan
bahwa kekuasaan absolut dan otoriter
mengakibatkan penindasan terhadap hak
asasi manusia
Oleh sebab ituuntuk melindungi hak asasi
manusia, kekuasaan dalam negara harus
dipisahkan
Antara kekuasaan eksekutif, legislatif dan
yudikatif
Pemisahan ini masih berada didalam satu
sistem yang tak tepisahkan (masih saling
berhubungan)
Ad. Adanya asas Legalitas
Pemerintahan
 Maksud dari asas ini adalah bahwa
pemerintah dalam melaksanakan tugas dan
tanggungjawabnya harus berdasarkan pada
hukum atau eraturan perundang-undangan
yang berlaku
Ad. Adanya Prinsip Peradilan
yang bebas dan tidak memihak
Peradilan yang bebas dan tidak memihak
tidak semata-mata diletakkan dalam koneks
kebebasan dari lembaga peradilan
Tetapi menyangkut sub-sub sistem dalam
sistem peradilan pidana yakni:
SISTEM PERADILAN PIDANA

In Put
Kasus Polisi JPU PN LP Out Put

Penyelidik Penuntutan Pemeriksaan Eksekusi


an dan Membuat perkara dan
SP3 pembinaan
Penyidikan pidana

MASYARAKAT
The Rule of Law
Cirinya:
bersumber dari rasio manusia-
liberalistik/individualistik,
lebih dipusatkan kepada
manusia(antroposentrik),
pemisahan antara agama dengan negara
secara rigit (mutlak),
Freedom of Relgion termasuk bebas untuk
ateisme
Unsur-unsur utama:
Supremacy of Law (hukum sebagai panglima);
Equality Before The Law;
Individual Rights
Tidak ada peradilan administrasi negara
(include di peradilan umum)

Socialist Legality
Cirinya:
Bersumber pada rasio
manusia
Komunis, ateis
Kebebasan beragama yang
semu;
Adanya proaganda anti
agama
Unsur-unsur utama:
Perwujudan sosialisme;
Hukum adalah alat dibawah sosialisme;
Penekanannya pada
sosialisme(pemerataan)/realisasi sosialisme
bukan hak-hak individu
Nomocrasi Islam
Cirinya:
Bersumber dari Al-quran
dan As Sunnah
Bukan Teokrasi;
Persaudaraan dan
Humanisme

Unsur-unsur utama:
Kekuasaan sebagai amanah;
Musyawarah;
Keadilan;
Persamaan;
Pengakuan dan perlindungan terhadap
HAM;
Peradilan bebas;
Perdamaian;
Kesejahteraan;
Ketaatan Rakyat
Negara Hukum Pancasila.
 Supremasi Hukum (Supremacy of Law). Adanya pengakuan
normatif dan empirik akan prinsip supremasi hukum, yaitu
bahwa semua masalah diselesaikan dengan hukum
sebagai pedoman tertinggi.

 Persamaan dalam Hukum (Equality before the Law). Adanya


persamaan kedudukan setiap orang dalam hukum dan
pemerintahan, yang diakui secara normatif dan
dilaksanakan secara empirik.

 Asas Legalitas (Due Process of Law). Dalam setiap Negara


Hukum, dipersyaratkan berlakunya asas legalitas dalam
segala bentuknya yaitu bahwa segala tindakan
pemerintahan harus didasarkan atas peraturan undang-
undang tertulis tersebut harus ada dan berlaku lebih dulu
Next.
 Pembatasan Kekuasaan. Adanya pembatasan kekuasaan negara
dan organ-organ negara dengan cara menerapkan prinsip
pembagian kekuasaan secara vertikal atau pemisahan
kekuasaan secara horizontal.

 Organ-organ Eksekutif Independen. Dalam rangka membatasi


kekuasaan itu, di zaman sekarang berkembang pula adanya
pengaturan kelembagaan pemerintahan
 

 yang bersifat independent, seperti bank sentral, organisasi tentara,


organisasi kepolisian dan kejaksaan.

 § Peradilan Bebas dan Tidak Memihak. Adanya peradilan yang


bebas dan tidak memihak (independent and impartial
juridiciary). Peradilan bebas dan tidak memihak ini mutlak harus
ada dalam setiap Negara Hukum.
Next.
 Peradilan Tata Usaha Negara. Meskipun peradilan tata usaha
negara juga menyangkut prinsip peradilan bebas dan
tidak memihak, tetapi penyebutannya secara khusus
sebagai pilar utama Negara Hukum tetap perlu ditegaskan
tersendiri.

 Peradilan Tata Negara (Constitutional Court). Disamping


adanya pengadilan tata usaha negara yang diharapkan
memberikan jaminan tegaknya keadilan bagi tiap-tiap
negara, negara hukum modern juga lazim mengadopsikan
gagasan pembentukan mahkamah konstitusi dalam
sistem ketatanegaraan.

 Perlindungan Hak Asasi Manusia. Adanya perlindungan


konstitusional terhadap hal asasi manusia dengan jaminan
Next.
 Bersifat Demokratis (Democratische Rechtsstaat). Dianut dan
dipraktekannya prinsip demokrasi atau kedaulatan rakyat menjamin
peran serta masyarakat dalam proses pengambilan keputusan
kenegaraan, sehingga setiap peraturan perundang-undangan yang
ditetapkan dan ditegakkan mencerminkan perasaan keadilan yang hidup
di tengah masyarakat.

 Berfungsi sebagai Sarana Mewujudkan Tujuan Bernegara (Welfare


Rechtsstaat). Hukum adalah sarana untuk mencapai tujuan yang
diidealkan bersama. Cita-cita hukum itu sendiri, baik yang dilembagakan
melalui gagasan negara demokrasi maupun yang diwujudkan melalui
gagasan negara hukum dimaksudkan untuk meningkatkan kesejahteraan
umum.
 

 Transparansi dan Kontrol Sosial. Adanya transparansi dan kontrol sosial


yang terbuka terhadap setiap proses pembuatan dan penegakan hukum,
sehingga kelemahan dan kekurangan yang terdapat dalam mekanisme
kelembagaan resmi dapat dilengkapi secara komplementer oleh peran
serta masyarakat secara langsung (partisipasi langsung) dalam rangka
menjamin keadilan dan kebenaran.
E tik a P o litik
Secara substantif pengertian etika
politik tidak dapat dipisahkan
dengan subyek sebagai pelaku etik
yaitu manusia ,

O le h ka re n a itu e tika p o litik b e rka ita n e ra t


d e n g a n b id a n g p e m b a h sa n m o ra lka re n a
m o ra lse n a n tia sa m e n u n ju k m a n u sia se b a g a i
su b je k e tika .

M a ka ke w a jib a n m o ra ld ib e d a ka n d e n g a n
ke w a jib a n -ke w a jib a n ya n g la in .
B e rd a sa rkn su a tu ke n ya ta a n b a h w a
m a sya ra ka t, b a n g sa m a u p u n n e g a ra b isa
b e rke m b a n g ke a ra h ke a d a a n ya n g tid a k
b a ik d a la m a rtim o ra l. M isa ln ya su a tu
n e g a ra ya n g d iku a sa io le h p e n g u a sa a ta u
re zim ya n g o to rite r, ya n g m e m a ksa ka n
ke h e n d a k ke p a d a m a n u sia ta n p a
m e n d a sa rka n h a k -h a k d a sa r ke m a n u sia a n
( HAM ).

D a la m m sya ra ka t ya n g d e m ikia n in i m a ka
se se o ra n g ya n g b a ik se ca ra m o ra la ka n
d ip a n d a n g tid a k b a ik m e n u ru t n e g a ra se rta
m a sya ra ka t o to rite r, ka re n a tid a k d a p a t
h id u p se su a i d e n g a n a tu ra n ya n g b u ru k
N ila i- n ila i P a n ca sila
se b a g a i su m b e r E tik a
P o litik
S e b a g a id a sa r filsa fa t n e g a ra ,
p a n csila tid a k h a n ya
m e ru p a ka n su m b e r d e riva si
p e ra tu ra n p e ru n d a n g -
u n d a n g a n , m e la in ka n ju g a
m e ru p a ka n su m b e r m o ra lita s
te ru ta m a h u b u n g n n ya
d e n g a n le g itim sike ku a sa a n .
H u ku m se rta b e rb a g a i
ke b ija ka n d a la m p e la ksa n a a n
d n p e n ye le n g g a ra a n n e g a ra .
S ila p e rta m a K e tu h a n a n Ya n g
M a h a E sa , a d a la h
m e ru p a ka n su m b e r n ila i-n ila i
m o ra lb a g ike h id u p a n
ke b a n g sa a n d a n ke n e g a ra a n .
Negara Indonesia yang berdasarkan sila
Ke I Bukan negara “Teokrasi” yang
mendasarkan kekuasan negara dan
penyelenggaran negara pada legitimasi
Religius. Melainkan berdasrkan legitimsi
hukum serta legitimasi Demokrasi.

W a la u p u n n e g a ra In d o n e sia tid a k
m e n d a sa rka n p a d a legitimasi religius
n a m u n se ca ra m o ra lita s ke h id u p a n
n e g a ra h a ru s se su a id e n g a n n ila i-n ila i
ya n g b e ra sa ld a riTu h a n te ru ta m a
h u ku m se rta m o ra ld a la m ke h id u p a n
n e g a ra .
Sila II Kemanusian yang adil dan
beradap juga merupakan sumber
nilai - nilai moralitas .

Negara pada prinsipnya adalah


merupakan persekutuan hidup
manusia sebgai mahluk tuhan yang
maha esa .
Manusia adalah merupakan dasar kehidupan serta
pelaksanaan dan penyelenggaraan negara, oleh
karena itu asas-asas kemanusiaan adalah bersifat
mutlak dalam kehidupan negara dan hukum.dalam
kehidupana negara manusia harus mendapatkan
jaminan hukum,
Dalam pelaksaan dan penyelenggaraan
negara, etika politik menuntut agar
kekuasaan dalam negara dijalankan
sesuai dengan:
A sa s Le g a lita s ( legitimasi Hukum ) yaitu
d ija la n ka n se su a id e n g a n h u ku m ya n g
b e rla ku .
D isa h ka n d a n d ija la n ka n se ca ra
d e m o kra tis ( legitimsiDemokratis )
D ija la n ka n se su id e n g a n p rin sip - p rin sip
m o ra l a ta u tid k b e rte n ta n g a n d e n g a n
( legitimsiMoral )
Pancasila sebagai suatu sistem filsafat
memiliki tiga dasar tersebut.
Pembagian serta kewenangan harus
berdasarkan legitimasi moral
religius ( sila I ) serta moral
kemanusiaan ( sila II ).

S e la in itu d a la m p e la ksa n a a n d a n p e n ye le n g g a ra n
n e g a ra h a ru s b e rd a sa rka n le g itim a sih u ku m ya itu
p rin sip ( le g a lita s) N e g a ra In d o n e sia a d a la h n e g a ra
H u ku m ( p a sa l 1 a ya t ( 3 )) o le h ka re n a itu “ ke a d ila n ”
d a la m h id u p b e rsa m a se b a g a im a n a te rka n d u n g
d a la m sila V a d a la h m e ru p a ka n tu ju a n d a la m
ke h id u p a n n e g a ra .

S e g a la ke b ija ka n , ke ku a sa a n , ke w e n a n g a n se rta
p e m b a g ia n se n a n tia sa h a ru s b e rd a sa rka n a ts
h u ku m ya n g b e rla ku .
Negara adalah berasal dari rakyat dan segala
kebijakan dan kekuasaan yang dilakukan
sen an tiasa untuk rakyat ( sila IV ) oleh karena
itu rakyat adalah merupakan asal mula
kekuasaan negara

M a ka d a la m p e la ksa n a a n p o litik p ra ktis h l- h l


ya n g m e n ya n g ku t ke ku a sa a n e kse ku tif,
le g isla tif se rta yu d ika tif, ko n se p p e n g a m b ila n
ke p u tu sn , p e n g a w a sa n se rta p a rtisip sih a ru s
b e rd a sa rka n le g itim sid a rira kya t a ta u d e n g a n
la in p e rka ta a n h ru s m e m iliki “ le g itim si
D e m o kra si” ( p a sa l1 a ya t 2 U U D 1 9 4 5 )
S e la in le g itim sih u ku m ,
le g itim sid e m o krtis ju g a p e rlu
d id a sa rka n p a d a le g itim si
m o ra l,
Etika politik ini hrus direalisasikan oleh
setiap individu yang ikut terlibat secara
konkrit dalam pelaksan pemerintah negara ,
para pejabat eksekutif , anggot legisltif ,
maupun yudikatif , para pejabat negara ,
penegak hukum hrus menyadari bahwa ,
selainlegitimsi hukum dan legitimasi
demokrtis juga harus didasarkan pada
legitimsi moral . Misalnya :

S u a tu ke b ija ksa a n itu se su a id e n g a n h u ku m


b e lu m te n tu se su a id e n g a n m o ra l. M isa lg a ji
p a ra p e ja b a t d a n a n g g o ta D P R itu d in a ikka n
ya n g su d a h se su a id e n g a n h u ku m , n a m u n
m e n g in g a t ko n d isira kya t ya n g sa n g a t
m e n d e rita b e lu m te n tu la yk se ca ra m o ra l
PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI
NASIONAL
Pancasila sebagai ideologi Negara ini
tidaklah terbentuk secar mendadak/tiba-
tiba, namun melalui proses yang sangat
panjang dalam sejarah bangsa Indonesia.
Oleh karena itu agar memiliki pengetahuan
yang lengkap tentang proses terjadinya
pancasila, maka secara ilmiah harus
ditinjau berdasarkan proses kausalitas.
maka secara kausalitas asal mula pancasila
dibedakan atas dua macam yaitu: asal mula
yang langsung dan asal mula yang tidak
langsung.
Asal Mula yang langsung;
Pengertian secara ilmiah filsafati dibedakan
dalam empat macam yaitu:

Kausa Materialis,
Kausa Formalis;
Kausa Efficient;
Kaus Finalis.

 MenurutNoto Negoro dapat dijelaskan

sebagaiberikut atas keempat Kausalitas
tersebut:
Kausa Materialis ( asal
mula bahan )

Bangsa Indonesia adalah sebagai asal dari nilai-


nilai pancasila. Sehingga pancasila itu pada
hakekatnya nilai-nilai yang merupakan unsur-
unsur pancasila digali dari bangs indonesia yang
berupa nilai-nilai adat istiadat kebudayaan serta
nilai-nilai religius yang terdapat dalam kehidupan
sehari-hari bangsa indonesia. Dengan demikian
asal mula bahan pancasila adalah bangsa
indonesia sendiri yang terdapat dalam pandangan
hidup dan kepribadinnya.
Kausa Formalis ( Asal Mula
Bentuk ).

Hal ini dimaksudkan bagaimana asal mula bentuk


atu bagaimana bentuk pncasila itu dirumuskan

sebagaimana termuat didalam Pembukaan UUD


1945. maka asal mula bentuk pancasila adalah
anggota BPUPKI yang merumuskan dan membahas
pancasila terutama dalam hal bentuk, rumusan
serta nama pancasila.
Kaus Effisien ( asal Mula
Karya ).
yaitu asal mula yang menjadikan pancasila
dari calon dasar negara menjadi dasar negara
yang sah.

Adapun asal mula karya adalah PPKI sebagai


pembentuk negara dan atas kuasa pembentuk
negara yang mengesahkan pancasila menjadi
dasar negara yang sah, setelah dilakukan
pembahasan baik dalam sidang BPUPKI, panitia
sembilan.
Kausa Finalis ( asal mula
Tujuan )
Pancasila dirumuskan dan dibhas dalam sidang-
sidang para pendiri negara, tujuannya adalah untuk
dijadikan sebagai dasar negara.

Oleh karena itu asal mula tujuan tersebut adalah


para anggota BPUPKI dan panitia sembilan termasuk
soekarno dan Hatta yang menentukan tujuan
dirumuskannya pancasila sebelum ditetapkan oleh
PPKI sebagai dasar negara yang sah. Demikian pula
para pendiri negara tersebut juga berfungsi
sebagai kausa sambungan karena yang merumuskan
dasar filsafat negara.
Asal Mula Yang tidak
langsung .

Secara kausalitas asal mula pancasila yang tidak


langsung pancasila adalah asal mula sebelum
proklamsi kemerdekaan. Sehingga asal mula
pancasila yang tidak langsung terdapat dalam
kepribadian serta dalam pandangn hidup sehari-
hari bangsa Indonesia:
langsung adalah sebagi
berikut:

u n su r- u n su r p a n ca sila te rse b u t se b e lu m se ca ra
la n g su n g d iru m u ska n m e n ja d id a sa r filsa fa t
n e g a ra , n ila i-n ila in ya ya itu n ila ike tu h a n a n , n ila i
ke m n u sia a n , n ila i persatuan , nilaikerakyatan dan
n ila i ke a d ila n te la h a d a d a n te rce rm in d a la m
ke h id u p a n se h a ri-h a rib n g sa in d o n e sise b e lu m
m e m b e n tu k n e g a ra .

nilai-nilai tersebut terkandung dalam pandangan hisup


masyrkat indonesia sebelum membentuk negara, yang
berupa nilai-nilai adat istiadat, nilai kebudayaan
serta niali religius. Nilai tersebut menjadi pedoman
dalam memecahkan problema kehidupan sehari-hari
bangsa Indonesia.

dengan demikian dapat disimpulkan bhwa asal mula


tidak langsung pancasila pada hakekatnya bangsa
Indonesia sendiri atau dengan lain perkatan bangsa
Indonesia sebagai Kausa Materialis atau nilai-nilai
sebagai asal mula tidak langusng pancasila.
Pengertian
Ideologi
Istilah Ideologi berasal dari kta
“Idea” yang berarti “gagasan atau
konsep, pengertian dasar, cita-cita” dan
“ logos” yang berarti Ilmu. Kata idea
ini berasal dari bahasa yunani yang
berasal dari kata “Eidos” yang artinya
bentuk. Maka secara harfiah berarti
ilmu pengertian-pengertian dasar.
Karl mark
mengartikan ideologi sebagai pandangan
hidup yang dikembangkan berdasarkan
kepentingan golongan atu kelas sosial
tertentu baik dalam bidang politik maupun
sosisl ekonomi.
Ideologi itu ada
ideologi terbuka dan
ideologi tertutup.
Suatu sistem ideologi tertutup dapat dikenali dari
beberapa ciri khas:

ØIdeologi itu bukan cita-cita yng sudah hidup dalam


masyarakat melainkan cita-cita satu kelompok orang yang
mendasari suatu program untuk merubah dan membaharui
masyrakat.

ØAtas nama ideologi dibenarkan pengorbanan-pengorbann


yang dibebankan kepada rakyat

ØIsinya bukan hanya berupa nilai-nilai dan cita-cita tertentu,


melainkan intinya terdiri dari tuntutan-tuntutan yang konkrit
dan operasional yang keras.

ØOrang harus taat kepada ideologi tersebut.


Suatu sistem ideologi
terbuka ciri-ciri khasnya
adalah sebagai berikut:

Nilai-nilai dan cita-citnya tidak


dipaksakan dari luar melainkan digali
dan diambil dri hrta kekayan rohni,
moral dan budaya msyarakt itu sendiri.
Dasarnya buka ideologis sekelompok
orang, melainkan hasil dari musyawarah
dan konsensus dri msyarakat tersebut.
Ideologi bukan diciptakan oleh negara
melainkan oleh masyarakat itu sendiri.
Bagaimana
Ideologi
Pancasila ?

Ideologi terbuka atau tertutup ?


P a n ca sila se b a g a i id e o lo g i
y a n g R e fo rm a tif, D in a m is
d a n Te rb u k a

Pa n ca sila se b a g a ise b u a h id e o lo g itid a k


b e rsifa t ka ku d a n te rtu tu p , n a m u n b e rsifa t
re fo rm a tif, d in a m is d a n te rb u ka . H a lin i
d im a ksu d ka n b a h w a id e o lo g ip a n ca sila a d a la h
b e rsifa t a ktu a l, d in a m is, a n tisip a tif d a n
se n a n tia sa m a m p u m e n ye su a ika n d e n g a n
p e rke m b a n g a n za m a n .
Berdasarkan pengertian tentang
ideologi terbuka tersebut
nilai-nilai yang terkandung
dalam ideologi pancasila
sebagai ideologi terbuka adalah
sebagai berikut:
Nilai Dasar.
Ya itu : h a ke ka t ke lim a sila p a n ca sila , m e ru p a ka n
e se n si d a ri sila -sila p a n ca sila ya n g b e rsifa t
u n ive rsa l se h in g g a d a la m n ila id a sa r te rse b u t
te rka n d u n g cita - cita , tu ju a n se rta n ila i- n ila iya n g
b a ik d a n b e n a r. N ila iid e o lo g ite rse b u t te rtu a n g
d a la m p e m b u ka a n U U D 1 9 4 5 , se h in g g a o le h
ka re n a p e m b u ka n m e m u a t n ila i- n ila id a sa r
id e o lo g i p a n ca sila m ka p e m b u ka a n U U D 1 9 4 5
m e ru p a ka n te rtib h u ku m te rtin g g i, se b a g a i
su m b e r h u ku m p o sitif se h in g g a d a lm n e g a ra
m e m iliki ke d u d u ka n se b a g a i “ Staats
Fundamental Norm ” .
Nilai Instrumental.
Yang merupakan arahan, kebijakan strategis
sasaran serta lembaga pelaksanaannya. Nilai
instrumental ini merupakan ekplisitasi,
penjabaran lebih lanjut dari nilai-nilai dasar
ideologi pancasila. Misalnya GBHN yang setiap
lima tahun harus selalu disesuaikan dengan
perkembangan zaman, undang-undang disesuaikan
dengan aspirasi masyarakat yang selalu dapat
dilakukan perubahan (reformatif)
Nilai Praktis.
Yaitu:merupakan realisasi nilai-nilai
instrumental dalam suatu realisasi
pengamalan yang bersifat nyata dalam
kehidupan sehari-hari dalam
masyarakat. Dlam realissi praktis
inilah maka penjabaran nilai-nilai
pancasila senantiasa berkembang dan
selalu dapat dilakukan perubahan dan
perbaikan sesuai dengan perkembangan
serta aspirsi rakyat.
Perbandingan antara Ideologi
Pancasila dan Ideologi -
odeologi lain .
Ideologi pancasila
Paham Negara
Persatuan

Hakekat dari negara persatuan dalam


pengertian ini adalah negara yang merupakan
suatu kesatuan dari unsur - unsur yang
membentuknya , yaitu rakyat yang terdiri dari
berbagai mcm etnis , suku bangsa , golongan ,
kebudayaan serta agama . Wilayahnya yang
terdiri dari beribu - ribu pulau . Oleh karena
ini satu negara persatuan maka i n i merupakan
satu negara , satu rakyat , satu wilayah dan
tidak terbagi - bagi seperti negara serikat .
Penjelmaan persatuan bangsa indonesia ini ,
disimpulkan dalam PP No . 66 tahun 1951 , yang
diundngkan tanggal 18 November 1951 termuat
dalam lembaran negara nomor . II / 1951 . yaitu
dengan lambang negara dan bngsa burung
garuda Pancasila dengan selogan Bhineka
Tunggal Ika . Yang maknanya adalah bahwa
meskipun bangsa indonesia terdiri dari
bermacm - macam suku , ras dan kebudayaan
namun tetaplah satu negara yaitu Indonesia .
Hubungan Negara dengan
Agama , menurut
Pancasila
menurut Pancasila negara adalah
berdasarkan Ketuhanan yang maha esa
Bangsa Indonesia adalah sebagai bangsa
yang berketuhanan sehingga
konsekuensinya setiap warga negara
mempunyai hak asasi untuk memeluk dan
menjalankan ibadah sesuai dengan agama
masing-masing.
Tidak ada tempat bagi atheisme dan
sekulerisme karena hakekatnya manusia
berkedudukan dalam kodratnya sebagai
makhluk Tuhan;
Tidak ada pertentangan agama, golongan,
antar dan inter pemeluk agama;
Tidak ada tempat bagi pemaksaan agama
karena ketagwaan itu bukan hasil paksaan
bagi sipapun jugaoleh karena itu harus
memberikan toleransi terhadap orang lain
dalam menjalankan agamany adalam
negara;
Segala aspek dalam pelaksanaan dan
penyelenggaraan negara harus sesuai
dengan nilai-nilai Ketuhanan yang maha Esa
terutama norma-norma Hukum positif
maupun norma hukum moral, baik moral
negara maupun moral para penyelenggaran
negara;
Negara pada hakekatnya adalah merupakan
rahmat dari tuhan yang Maha Esa seperti
yang tercantum didalam pembukaan UUD
Hubungan Negara dan
Agama menurut paham
Theokrasi

Hubungan negara dan agama menurut


paham theokrasi adalah bahwa antara
negara dan agm tidak dapat dipisahkan.
Negara menyatu dengan agama,
pemerintah dijalankn berdasarkan
firman-firman Tuhan, segala tata
kehidupan dalam masyrakat, bangsa dan
negara didasarkn atas firman tuhan.
Dengan demikin agama menguasasi
masyarkat politis.
Agama menurut paham
sekulerisme

Paham sekulerisme membedakan dan memisahkan antar agma dan


negara, oleh karena itu dalam suatu negara yang berpaham
sekulerisme, bentuk, sistem, serta segla aspek kenegaraan tidak
ada hubungannya dengan agama. Sekulerisme berpandangan bahwa
negara adalah masalah-masalah keduniawian hubungan manusia dengan
manusia, adapun agama adalah urusan akherat yang menyangkut
hubungan manusia dengan Tuhannya.

Sehingga sistem norma-norma hukum


positif dipisahkan dengan nilai-nilai dan
norma-norma agama, konsekuensinya
hukum positif sngt ditentukan oleh
komitmen warg negarnya sebagai
pendukung pokok negara.
Ideologi Liberal
Hubungan negara dengan
agama menurut paham
liberalisme

K a re n a lib e ra lism e sa n g a t m e n d a sa rka n p d


ke b e b a sa n in d ivid u m a ka n e g a ra se b a g a isa ra n a a ta u
a la t in d ivid u , se h in g g a m a sa la h a g a m a sa n g a t
d ite n tu ka n o le h ke b e b a sa n in d ivid u . N e g a ra m e m b e ri
ke b e b a sa n u n tu k m e m e lu k a g a m a d a n m e n ja la n ka n
ib a d a h se su a i d e n g a n a g a m a n ya m a sin g - m sin g .
N a m u n d a la m n e g a ra lib e rlju g a d ib e rih a k u n tu k
tid a k p e rca ya ke p a d a tu h a n a ta u atheis, bahkan
warga negara diberi hak untuk mengkritisi agama
misalnya mengkritik rosul, nabi, kitab suci bahkan
Tuhan sekalipun. Misalkan Salman Rusdi mengkritik kitab
suci dengan tulisan ayat-ayat setan. Kerana liberalisme,
meletakkan bahwa kebenaran individu adalam sumber
kebenaran tertinggi.
Nilai-nilai agama dalam negara
dipisahkan dan dibedakan dengan
negara. Peraturan perundang-undangan
santa ditentukan oleh kesepakatan
individu. Misalkan Undang-undang
tentang Aborsi di Irlandia tetap
diberlakukan walaupun ditentang oleh
gereja dan agama lainnya karena
Undang-undang tersebut hasil dari
referendum.
Ideologi
Sosialisme Komunis
Bertolak belakang dengan paham liberalisme,
bahwa pandangan komunisme yang dicetuskan
oleh karl mark memandang bahwa kebebasan
individu ini sebenarnya tidak ada. Paham
ini mendasarkan bahwa manusia pada
hakekatnya adalah hanya makhluk sosial
saja, sekumpulan relasi sehingga yang
mutlak adalah komunitas dan bukan
individualisme. Hak milik pribadi tidak ada
kerena akan menimbulkan kapitalisme yang
pada gilirannya nanti akan melakukan
penindasan pada kaum miskin/Proletar.
Hak milik individu harus diganti dengan hak
milik kolektif, dalam perjuangannya paham
kuminisme harus melakukan revolusi untuk
merubah sistem. Mengganti supra struktur
masyarakat harus dilakukan dengan cra
revolusioner.

D a la m kita n n ya d e n g a n e g a ra ,
b a h w a n e g a ra m e ru p a ka n
m a n ife sta sid a rim a n u sia se b a g a i
m a h klu k ko m u n a l, m e ru b a h
m a sya ra ka t d e n g a n ca ra
re vo lu sio n e r h a ru s b e ra kh ir d e n g a n
ke m e n a n g a n p a d a p ih a k ke la s
p ro le ta r.
Hubungan negara
dengan agama menurut
paham Komunisme.

Pa h a m ko m u n ism e d a la m m e m a n d a n g h a ke ka t
h u b u n g a n n e g a ra d e n g a n a g a m a m e n d a sa rka n p a d a
p a n d a n g a n filo so fis materilisme dialektis dan
materialisme historis . Hakekat kenyataan tertinggi
adalah materi, namun materi berada pada ketegangan
intern secara dinamis bergerak dari keadaan ( tesis )
keadan lain ( antitesis ) kemudian menyatkukan
( Sintesis ) ketingkat lebih tinggi. Selanjutnya sejarah
sebagaimana berlangsungnya suatu proses sangat
ditentukan oleh fenomena-fenomena dasar, yaitu dengan
sutu kegiatan-kegiatan yang paling materiil nyaitu
fenomena-fenomena ekonomis.
Dalam pengertian inilah menurut
komunisme yang dipelopori oleh
Mark, yang menyatakan bahwa
manusia adalah merupakan suatu
hakekat yang menciptakan dirinya
sendiri dengn menghasilkan sarana-
sarana kehidupan sehingga sangat
menentukan dalam perubahan
sosial, politik, ekonomi, kebudayaan
bahkan agama. Oleh karena itu
komunisme berpaham Atheisme.

You might also like