Professional Documents
Culture Documents
Puji syukur kita panjatkan khadirat Allah SWT,karena atas rahmat-Nya kami dapat
menyelesaikan laporan atau lembaran pengamatan yang berjudul JARINGAN TUMBUHAN.
Laporan disusun ini disusun sebagai penunjang proses belajar Biologi di SMA / MA (kelas XI),
khususnya untuk meningkatkan pemahaman konsep, keterampilan berpikir dan keterampilan
proses sains.
laporan ini memuat materi Biologi pada subbab kedua yaitu jaringan tumbuhan yang
mencakup tumbuhan monokotil dan dikotil dan dilengkapi dengan hasil praktikum/pengamatan,
yang telah dilakukan beberapa minggu lalu rangkuman dalam bentuk uraian dan serta dilengkapi
pula dengan gambar-gambar yang relevan sehingga dapat memudahkan kita untuk lebih
memahami materi.
Kerangka materi yang tersaji di dalam laporan biologi ini pada dasarnya bersumber dan
merupakan penjabaran dari kurikulum yang ada.
Dalam penulisan laporan ini kami menyadari masih banyak kekurangan, oleh karena itu
kami menerima saran dan masukan dengan lapang dada.
Akhir kata, semoga laporan ini dapat memberikan nilai tambah dan bermanfaat
bagi kita dan pembaca pada umumnya.
-
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kalau kita perhatikan sebuah tanaman kokoh berdiri. Seolah tidak peduli dengan
sekitarnya. Sepertinya, dia hanya bergerak karena tertiup angin. Akan tetapi, mengapa dia
bisa tumbuh, berarti dia hidup. Ada rahasia apakah dibalik semua itu? Ternyata dalam
batangnya yang kokoh daan tampak keras dari luar, terdapat berbagai jaringan penyusun
tubuh yang mendukung kehidupan. Jaringan-jaringan itu menjalankan fungsi tertentu.
Ada yang berperan dalam dalam proses pengambilan makanan (hara daan air), respirasi,
dan proses-proses kehidupan lainnya sehingga terciptalah kehidupan tanaman tersebut
dan di dalam laporan ini kita dapat mengetahui lebih mendalam tentang jaringan-jaringan
tumbuhan tersebut.
Seperti halnya hewan, tumbuhan juga memiki struktur tubuh yang terdiri atas
jaringan dan organ. Pada dasarnya, jaringan pada tumbuhan ada dua macam, yaitu
jaringan meristem/embrional dan jaringan permanen/dewasa.
Jaringan meristem tersusun oleh sel-sel yang mudah sehingga selalu membeelah
dan belum terdiferensiasi. Jaringan meristem terdapat pada daerah-daerah ujung (akar
dan batang). Jaringan ini mengakibatkan terjadinya pertumbuhan. Daerah tempat
pertumbuhan tersebut dinamakan titik tumbuh primer. Aktivitas titik tumbuh primer
mengakibatkan tanaman tumbuh memanjang (bertambah tinggi). Padaa tumbuhan dikotil,
selain titik tumbuh primer juga terdapat titik tumbuh sekunder, yaitu padaa bagian
cambium yang aktivitasnya mengakibatkan membesarnya batang tanaman.
B.Rumusan Masalah
C. Tujuan
LANDASAN TEORI
A. Jaringan Tumbuhan
Pada organisme bersel banyak, sel-sel berkelompok untuk membentuk jaringan, yang
berfungsi menjalankan tugas-tugas khusus tertentu. Gabus yang menyusun kulit kayu dan akar
tumbuh-tumbuhan yang banyak batang kayunya adalah sebuah jaringan. Ia melindungi lapisan
dalam terhadap cedera dan ia menghalangi penguapan yang berlebihan.
Jaringan tumbuhan dibedakan menjadi 2, yaitu: jaringan meristem
dan jaringan permanen.
1. Jaringan Meristem
Pada tumbuhan terdapat jaringan yang selalu membelah, jaringan tersebut disebut sebagai
jaringan meristem.
Berdasarkan cara terbentuknya, jaringan meristem dibedakan menjadi 3,
yaitu:
a. Promeristem, sudah ada waktu tumbuhan dalam masa embrional.
b. Meristem primer, masih bersifat membelah diri, terdapat pada
tumbuhan dewasa di ujung batang, ujung akar, kuncup.
c. Meristem sekunder, berasal dari meristem primer.
Menurut letaknya meristem dibedakan menjadi:
a. Meristem apikal.
b. Meristem lateral, yaitu kambium vaskuler dan felogen.
c. Meristem interkalar, yaitu pada ruas tumbuhan monokotil.
2. Jaringan Permanen
Sel-sel meristem, baik primer maupun sekunder akan berdiferensiasi menjadi jaringan
permanen. Jaringan permanen tidak tumbuh dan memperbanyak diri lagi.
Menurut fungsinya jaringan permanen dibagi menjadi :
b) Serabut-serabut sklerenkim (serat): selnya dengan bentuk panjang, umumnya terdapat pada
permukaan batang.
d. Jaringan pengangkut
Untuk mengangkut hasil fotosintesis dari daun ke seluruh bagian tumbuhan serta
mengangkut air dan garam-garam mineral dari akar ke daun, tumbuhan menggunakan jaringan
pengangkut.
Jaringan pengangkut terdiri dari:
1) Xilem (pembuluh kayu)
Xilem disusun oleh trakeid, trakea, pembuluh xilem (pembuluh kayu), parenkim kayu,
dan sklerenkim kayu (serabut kayu). Xilem berfungsi untuk mengangkut air dan garam mineral
dan dari dalam tanah menuju ke daun.
2) Floem (pembuluh tapis)
Floem disusun oleh sel ayakan atau tapis, pembuluh tapis, sel pengiring, sel parenkim
kulit kayu, dan serabut kulit kayu (sel sklerenkim). Floem berfungsi untuk mengangkut zat-zat
hasil fotosintesis ke seluruh bagian tubuh. Xilem dan floem bersatu membentuk suatu ikatan
pembuluh angkut.
Macam-macam ikatan pembuluh angkut.
1) Ikatan pembuluh kolateral, xilem dan floem yang letaknya bersebelahan di dalam suatu jari-
jari (xilem di sebelah dalam dan floem di sebelah luar).
a) Kolateral terbuka, antara xilem dan floem terdapat kambium.Misalnya pada batang tumbuhan
dikotil.
-
b) Kolateral tertutup, antara xilem dan floem tidak terdapat kambium. Misalnya pada batang
tumbuhan monokotil.
2) Ikatan pembuluh bikolateral, xilem diapit floem, terletak pada radius yang sama.
3) Ikatan pembuluh radial, xilem dan floem letaknya bersebelahan, tetapi tidak berada di dalam
jari-jari yang sama, misalnya pada akar.
4) Ikatan pembuluh konsentris, xilem dan floem berbentuk cincin silindris.
a) Amfikribal, letak xilem di tengah dan dikelilingi floem.
b) Amfivasal, letak floem di tengah dan dikelilingi xilem.
Tumbuhan dikotil dan monokotil telah mempunyai akar sejati. Secara umum, akar
mempunyai fungsi sebagai berikut.
a.Untuk melekatkan tumbuhan pada media (tanah) karena akar memiliki kemampuan untuk
menerobos lapisan-lapisan tanah;
b.Menyerap garam mineral dan air, melalui bulu-bulu akar, air masuk ke daalaam tubuh
tumbuhan;
c.Pada beberapa tanaman, akar digunakan sebgai tempat penyimpanan cadangan makanan,
misaalnya wortel dan ketela pohon;
Akar berkembang dari meristem apikal di ujung akar yang dilindungi oleh kaliptra
(tudung akar). Tudung akar berasal dari meristem apical dan terdiri dari sel-sel parenkim.
Tudung akar berfungsi sebagai pelindung.
Meristem apical selalu membelah diri menghasilkan sel-sel baru. Sel-sel baru terbentuk
pada bagian tudung akar atau bagian dalam meristem apical. Peembelahan meristem membentuk
daerah pemanjangan, disebut daerah zona perpanjangan sel. Di belakangnya terdapat zona
diferensiasi sel daan zona pendewasaan sel. Pada zona diferensiasi sel, sel-sel akar berkembang
menjadi beberapa sel permanen, misalnya beberapa sel terdiferensiasi menjadi xylem, floem,
parenkim,dan skelerenkim.
Akar mempunyai struktur luar yang meliputi: tudung akar, batang akar, cabang akar
(pada dikotil), dan bulu akar. Secara garis besar struktur anatomi akar terdiri empat bagian, yaitu
epidermis, korteks, endodermis, dan stele. Lapisan terluar sel-sel akar disebut epidermis.
Epidermis pada daerah yang terdapat bulu akar disebut lapisan pilliferius. Bulu akar terdapat
pada daerah di belakang zona pemanjangan sel dan bertugas sebagai tempat absorpsi dan air dan
garam mineral tanah.
a).Sistem perakaran
System perakaran tunggang terdapat pada tumbuhan dikotil. Akar ini terdiri atas sebuah
akar besar dengan beberapa cabang dan ranting akar, merupakan perkembangan akarr primer dari
biji yang berkecambah.
System perakaran serabut terdapat pada tumbuhan monokotil. Akar ini terdiri atas
sejumlah akar yang kecil, ramping, dan berukuran sama. Perakaran serabut terbentuk pada waktu
akar primer membentuk cabang sebanyak-banyaknya.
System perakaran adventif adalah system perakaran yang bukan berasal dari akar primer,
misalnya akar dari batang cangkokan, akar dari umbi batang, dan akar dari stek batang.
b.Batang
Cauliss (batang) merupakan tanaman yang disusun oleh beberapa macam jaringan yang
berbeda. Ada beberapa macam tipe batang, yaitu lignosus (batang keras dan berkayu),
herbaceous (batang lembut dan lunak), dan calmus (batang tipe rumput),dan calamus (batang
tipe mendong).
Batang herbaceous berasal dari kelompok sklerenkim, dalam hal ini di antara tidak
mempunyai gelang-gelang xylem. Oleh karena itu, batang herbaceuos tidak sekuat batang
berkayu yang mempunyai gelang xylem. Batang calmus berongga di bagian dalam sehingga
lebih lemah daaripada herbaceous. Batang calamus seperti batang rumput, tetapi mempunyai
ruas-ruas yang lebih panjang.
3). Biasanya tumbuh tegak diatas tanah menuju cahaya matahari (fototrof), tetapi
ada beberapa yang terdapat didalam tanah.
1). Menyalurkan air dan garam minela dari akar ke daun dan zat makanan dari daun ke
seluruh bagian tubuh.
5). Tempat melekatnya buah yang mengandung biji agar dapat terpencar.
Batang memiliki titik tumbuh di bagian ujungnya. Ada dua teori tentang titik tumbuh,
yaitu teori histogen dari Hanstein dan teori tunika korpus dari Schmidt.
Teori Histogen menyatakan bahwa titik tumbuh terdiri dari tiga lapisan berikut.
Teori Tunika Korpus menyatakan bahwa titik terdiri dari dua lapisan berikut.
1). Tunika (lapisan luar) terdiri dari sel-sel yang aktif membelah sehingga memperluas
titik tumbuh.
2). Korpus (sebelah dalam Tunika), terdiri dari ssel-sel yang membelah ke segala arah
dan berdiferensiasi.
C. Daun (folium)
Daun merupakan yang terdiri atas beberapa macam jaringan. Daun berupa organ tipis,
pipih, biasanya berwarna hijau dan tumbuh dari bagian batang.
2). Sebagai tempat pengeluaran air. Kelebihaan air padaa tumbuhan dikeluarkan
melalui daun dalam bentuk uaap air disebut transpirasi, apabila dikeluarkan dalam
bentuk cairan disebut gutasi.
4). Respirasi.
a. Epidermis
b. Stomata
c. Mesofil
d. Berkas pengangkut
e. Jaringan tambahan.
-
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM
A. Waktu Praktikum
1. Mikroskop
C. Cara Kerja
1. Menyiapkan mikroskop
A. Hasil Pengamatan
B. -
C. Pembahasan
1.Daun
1). Jaringan penyusun daun pada tumbuhan dikotil
a.Epidermis
Stomata merupakan mulut daun yang pada epidermis dengan 2 sel penutup.
Stomata berfungsi sebagai jalan maasuk dan keluarnya udara dan sel penjaga sebagai
pengatur membuka dan menutupnya stomata.
d.Jaringan Pengangkut
Untuk mengangkut hasil fotosintesis dari daun ke seluruh bagian tumbuhan serta
mengangkut air dan garam-garam mineral dari akar ke daun, tumbuhan menggunakan
jaringan pengangkut. Jaringan pengangkut terdiri dari Xilem (pembuluh kayu) dan Floem
(pembuluh tapis).
e.epidermis bawah
b. Jaringan spons
c. Stomata
d. Epidermis bawah
Daun monokotil dan dikotil disusun oleh jaringan parenkim, akan tetapi jaringan pada
daun monokotil tidak memilki jaringan tiang hal itulah yang menyebabkan tumbuhan monokotil
tidak dapat tumbuh membesar dan hanya memiliki jaringan spons . Sedangkan, pada daun dikotil
memilki jaringan tiang sehingga dapat tumbuh membesar.
2. Batang
a. epidermis
b. korteks
a. epidermis
b. korteks
c. endodermis
d. perisikel
a. pada jaringan penyusun batang monokotil tidak memilki perisikel. Sedangkan, pada
batang dikotil memilki perisikel.
a. epidermis
b. korteks
c. endodermis
d. stele (kambium)
a. epidermis
b. korteks
c. endodermis
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Setelah membaca laporan ini, kami mengharapkan saran dan kritik yang bersifat
instruktif bagi setiap elemen sekolah guna perbaikan lebih lanjut sehingga dapat
dijadikan sebagai referensi selanjutnya.
-
DAFTAR PUSTAKA