Professional Documents
Culture Documents
Bentuk Pemerintahan adalah suatu sistem yang mengatur alat-alat perlengkapan Negara dan
hubungan antr alat-alat perlengkapan itu.Teori-teori klasik tentang bentuk pemerintahan pada
umumnya masih menggabungkan bentuk Negara dan bentuk Pemerintahan.hal ini sejalan
dengan pendapat Mac Iver dan Leon Duguit yang menyatakan bahwa bentuk negara sama
dengan bentuk pemerintahan.Padmo Wahyono juga berpendapat behwa bentuk Negara
aristrokrasi dan demokrasi adalah bentuk Pemerintahan klasik, sedangkan monarki dan
republik adalah bentuk pemerintahan modern. Dalam teori Klasik, bentuk pemerintahan dapat
dibedakan atas jumlah orang yang memerintah dan sifat pemerintahannya.
Plato mengemukakan lima bentuk pemerintahan negara. Kelima bentuk itu menurut Plato
harus sesuai dengan sifat-sifat tertentu manusia.Adapun kelima bentuk itu sebagai berikut.
Aristrokrasi, yaitu bentuk Pemerintahan yang di pegang oleh kaum Cendikiawan yang di
laksanakan sesuai dengan pikiran keadilan.
Temokrasi, yaitu bentuk pemerintahan yang di pegang oleh orang-orang yang ingin mencapai
kemasyuran dan kehormatan
Oligarki, yaitu bentuk pemerintahan yang di pegang oleh golongan hartawan.
Demokrasi, yaitu bentuk pemerintahan yang di pegeng oleh rakyat jeleta.
Tirani, yaitu bentuk pemerintahan yang di pegeng oleh soorang tiran ( sewenwng-wenang )
sehingga jauh dari cita-cita keadilan.
Aristoteles dapat membedakan bentuk pemerintahan berdasakan kriteria dua pokok, yaitu
jumlah orang yang memegang pucuk pemerintahan dan kualitas pemerintahannya.
Berdasarkan dua kriteria tersebut, perbedaan bentuk pemerintahan adalah sebagai berikit.
Monarki, yaitu bentuk pemerintahan yang di pegeng oleh satu orang demi kepentingan
umum. Sifat pemerintahan ini baik dan ideal.
Tirani, Yaitu bentuk pemerintahan yang di pegeng oleh seseorang demi kepentingan
pribadi.bentuk pemerintahan ini buruk dan merupakan kemerosotan.
Aristrokrasi, yaitu bentuk pemerintahan yang dipegang oleh sekelompok cendikiawan demi
kepentingan umum. Bentuk pemerintahan ini baik dan ideal.
Oligarki, yaitu bentuk pemerintahan yang di pegang oleh sekelompok cendikiawan demi
kepentingan kelompoknya. Bentuk pemerintahan ini merupKn pemerosotan dan buruk..
Politea, yaitu bentuk pemerintahannya yang di pegeng oleh seluruh rakyat demi kepentingan
umum. Bentuk pemerintahan ini baik dan ideal.
Demokrasi, yaitu bentuk pemerintahan yang di pegeng oleh orang-orang tertentu demi
kepemtingan sebagian orang. Bentuk pemerintahan ini kurang baiak dan merupakan
pemerosotan.
Ajaran polybios yang di kenal dengan cyclus theory sebenarnya merupakan pengembangan
lebih lanjut dari ajaran Aristoteles dengan sedikit perubahan, yaitu dengan mengganti bentuk
pemerintahan ideal polytea dengan demokrasi.
Polibios menjelaskan bahwa pada mulanya monarki menjalankan kekuasaan atas rakyat
dengan baik dan dapat dipercaya.Namun, dalam perkembangannya raja tidak lagi
menjalankan pemerintahan untuk kepentingan umum, bahwa cenderung sewenang-wenang
dan menindas rakyat. Bentuk pemerintahan monarki bergeser menjadi tirani.
Dalam pemerintahan oligarki yang tidak ada keadilan, rakyat berontak mengambil alih
kekuasaan untuk memperbaiki nasib. Rakyat menjalankan kekuasaan negara demi
kepentingan rakyat .akibatnya,pemerintahan bergeser menjadi Demokrasi.namun,
Pemerintahan demokrasi yang awalnya baik lama kelemaan banyak di warnai
kekacauan,kebrobokan, dan koropsi sehingga hukum sulit di tegakkan.Dari pemerintahan
oklokrasi ini kemudian muncul seorang yang kuat dan berani yang dengan kekerasan dapat
memegang pemerintahan dengan demikian, pemerintahan kembali di pegang oleh satu tangan
dalam bentuk monarki.
Monarki Absolut
Dalam Monarki Absolut, pemerintahan di kepelai oleh seorang raja,ratu,syah atau kaisar
(sebutan untuk jabatan ini antara satu wilayah dengan wilayah lain kadang berbeda yang
kekuasaannya tidak terbatas. Perintah penguasa merupakan hukum yang harus di patuhi oleh
rakyatnya.pada diri penguasa terdapat kekuasaan exsekutif, legeslatif,dan yudikatif yang
menyatu dalam ucapan dan perbuatannya.Satu contoh yang banyak di kenal adalah Perancis
pada masa kekuasaan Louis XIV. Louis XIV menyebut l’etat c’est moi (Negara adalah saya )
Artinya tidak ada perbedaan antara lembaga Negara dengan diri pribadi sang Raja,segala
kehendaknya bearti undang-undang yang mesti di patuhi oleh rakyat.
Monarki konstitusional
Bentuk monarki absolut banyak di praktekkan pada masa lalu, ketika partisipasi politik rakyat
di batasi atau bahkan tidak di perkenankan sama sekali. Perkembangan politik yang terjadi,
terutama setelah lahirnya Revolusi Industri, menyadarkan rakyat bahwa mereka memiliki hak
asasi yang tidak dapat di anbil alih secara paksa.karena itu berkembang kehendak untuk
membatasi kekuasaan Raja agar tidak bersifat mutlak ( Absolut ). Disisi lain partisipasi
politik Rakyat juga harus di beri ruang.penguasa pun mesti memperhatikan kepentinagan
rakyat dan bekarja keras untuk mewujutka tujuan bersama.semua itu termasuk dala suatu
undang-undang dasar ( Konstitusi ) yang di andaikan sebagai suatu kontrak Sosial antara
penguasa dan rakyat. Karena kekuasaan raja di batasi oleh undan-undang dasar ( Konstitusi ),
maka bentuk pemerintahan di sebut monarki konstitusional.
Dalam perkembangan mondren, tidak sedikit yang kemudian membatasi kekuasaan raja
dengan hanya menempatkan raja sebagai kepala negara. Sementara, kekuasaan kepela
pemerinthan di pegang oleh seorang perdana mentri.kabinet yang di pimpin oleh
perdanamentri sendiri di bentuk berdasarkan kekuatan politik di parlemen.Dalam sistem ini,
perdana mentri bertabggung jawab kepada parlemen.sementara, anggota parlemen di pilih
oleh Rakyat. Dengan demikian, rakyat memiliki kekuasaan cukup besar untuk terlibat dalam
segenap proses politik
Dengan pembatasan kekuasaan raja dan di bukanya partisipasi politik warga negara, maka
prinsip-prinsip dasar demikrasi sesunguhnya telah di terapkan.Sistem yang demikian pada
masa kini di kembangkan antara lain oleh Inggris,Belenda , dan Malaysia
Republik Absolut
Perbedaan utama antara Monarki absolut dan Republik apsolut terdapat pada kekuasaan yang
di eariskan. Dalam Monarki absolut kekuasaan Rajadiwarisi dari pendahuluannya sedabgkan
dalam Republik absolut kekuasaan dapat diperoleh melelui beragam cara.Ada peguasa
Republik yang meraih kekuasaan melaliu perebutan kekuasaan melelui perebutan kekuasaan
secara tidak sah ( kudeta ), adapula yang memperolehnya memlalui pemilu yang curang. Tapi
adapula penguasa negara Republik yang mewariskan kekuasaannya kepada keturunannya
atau orang kepercayaannya ( tanpa melelui pemilu ) demi melanggengkan upaya
memanfaatkan kekuasaan untuk kepentingan sendiri.
Republik Konstitusional
Dalam Republik Konstitusional, kekuasaan Kepala negara dan kepala pemerintahan tidak
diwariskan.Keduanya merupakan kedudukan politik yang dapat di perebutkan melelui cara-
cara yang di tetapkan di dalam undang-undang dasar.Undang-undang Dasar menjadi landasan
utama segenap praktik kenegaraan.Undang-undang Dasar menjadi semacam kontrak sosial
antara rakyat dengan pemimpin.Didalamnya secara umum di atur bagaimana kekuasaan
dipisah/dibagi, bagaimana kekuasaan tersebut dijalankan, apasaja dan kewajiban warga
negara, dan aturan-aturan dasar lain dalam kehidupan kenegaraan.
Kedaulatan tertinggi berda di tangan Rakyat. Karena itu, pemimpin dipilih dan bertanggung
jawab kepada rakyat ( secara langsung atau tidak langsung ). Kekuasaan pemimpin tidak
bersifat mutlak. Dala hal ini aspek pertanggung jawaban publik merupakan hal yang
membedakan bentuk Republik konstitusional dengan yang absolut.apabila pemimpin
melakukan penyelewengan terhadap Undang-undang Dasar, terdapat suatu mekanisme yang
memungkinkan kontrol sekaligus pergantian kepemimpinan secara prosedural.