You are on page 1of 10

oleh

Fadilatul Husna
Melani Ria
M. Iqbal
Rahmi S
Reihan
Theodora

XII A.4
SMAN 1 Pekanbaru
2010
Adat perkawinan Melayu Riau tidak dapat
dilepaskan dari pengaruh budaya suku-
suku dan bangsa-bangsa pendatang
sehingga tata upacara adat perkawinan
Melayu Riau dapat dikatakan sebagai
gabungan antara budaya pendatang yang
telah melebur dan bersatu dengan budaya
dan adat istiadat Melayu Riau yang
bersendikan Syara’ dan Kitabbullah
Upacara perkawinan masyarakat Melayu
sangat menitikberatkan soal adat atau
susur galur peraturan dalam
pelaksanaannya.
Oleh karena itu, perkawinan yang
dilaksanakan oleh masyarakat melayu
merupakan gabungan dua aspek yang
saling melengkapi yakni aspek syari’at
sebagai pedoman agama dan aspek adat
sebagai pedoman pelaksanaan untuk
menjalani kehidupan di dunia sebagai
realisasi dari hablu minan nas
Bentuk perkawinan adat Melayu
Riau
1. Adat Perkawinan Pinangan
proses perkawinan yang terjadi antara bujang
dan dara sesuai dengan ketentuan adat yang
berlaku di masyarakat
2. Adat Perkawinan Tukar Anak
Panah
perkawinan yang terjadi antara dua laki-laki
dengan dua perempuan.
Kakak laki-laki anak dara mengawini adik
perempuan dari anak bujang atau sebaliknya
adik laki-laki anak dara mengawini kakak anak
bujang.
3. Adat Perkawinan Balam Dua
Setengger
perkawinan yang terjadi antara dua saudara
laki-laki dan dua saudara perempuan.
Laki-laki yang tua mengawini perempuan
yang tua sedangkan laki-laki yang muda
mengawini perempuan muda.
4. Adat Perkawinan Ganti Tikar
apabila pada perkawinan pertama mengalami
kegagalan seperti terjadinya perpisahan yang
disebabkan isteri meninggal dunia atau lain hal
seperti sakit menahun yang berkepanjangan.
5. Adat Perkawinan Janda Berhias
perkawinan seorang janda yang dilaksanakan
secara lengkap dimulai dari berinai, berandam,
tepung tawar sesudah akad nikah serta
bersanding di pelaminan pada hari langsung
dengan mempergunakan alat perhiasan sunting
selengkapnya.
6. Adat Perkawinan Lari
perkawinan yang tidak mendapat lindungan
dan restu dari kedua belah pihak keluarga,
karena perkawinan ini membuka aib malu
keluarga dan kampung halaman.

You might also like