Professional Documents
Culture Documents
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
ramat & hidayah-Nya sehinggah pembuatan makalah ini dapat terselesaikan dengan
baik.Makalah ini disusun guna memenuhi tugas sanitasi makanan dan minuman.
Penulis mengakui dan sadar bahwa makalah merupakan rangkuman dari berbagai
tulisan atau buku dan berbagai pihak.penulis menyadari bahwa makalah ini tidak akan
terwujud tanpa dukungan,bimbingan dari berbagai pihak.Oleh karena itu penulis sangat
mengucapkan terima kasih kepada:
A. LATAR BELAKANG
Seperti yang kita ketahui dan kita lihat sekarang,banyak sekali bahan kimia
dan berbagai campuran lain dibuat dan diciptakan untuk membuat pekerjaan manusia
dalam membuat makanan lebih efektif dan efisien.Tetapi disamping untuk makanan
dibuat juga bahan kimia untuk pembuatan kebutuhan lain.Dimana bahan kimia
tersebut tidak boleh dipergunakan dalam pembuatan makanan dan dapat berakibat
fatal.
Hal ini sangat penting dan juga memprihatinkan. Fenomena ini merupakan salah satu
masalah dan kebobrokan bangsa yang harus diperbaiki.janganlah sampai membiarkan
hal ini terus berlarut dan akhirnya akibat menumpuk di masa depan
BAB II
PEMBAHASAN
Boraks dan formalin akan berguna dengan positif bila memeng digunakan dengan
seharusnya, tetapi kedua bahan itu tidak boleh dijadikan sebagai pengawet makanan
karena bahan – bahan tersebut sangat berbahaya, seperti yang telah diatas pengaruhnya
terhadap kesehatan. Walaupau begitu karena ingin mencari keuntungan sebanyak –
banyaknya, banyak produsen yang tetap mengunakan bahan dan tidak memperhitungkan
bahayanya. Pada umumnya, alasan para produsen menggunakan formalin dan boraks
sebagai bahan pengawet makanan adalah karena kedua bahan ini mudah digunakan dan
mudah didapat dan harganya relative murah dibanding bahan pengawet lainnya yang
mana tidak berpengaruh buruk pada kesehatan. Selain itu, boraks dan formalin
merupakan senyawa yang bisa memperbaiki tekstur makanan sehigga menghasilkan rupa
yang bagus, misalnya bakso dan kerupuk. Beberapa contoh makanan yang dalam buatan
sering menggunakan boraks dan formalin adalah bakso, kerupuk, ikan, tahu, mie dan juga
daging ayam. Boraks dan formalin adalah bahan tambahan yang sangat berbahaya bagi
manusia karena merupakan racun. Bila terkomsumsi dalam konsentrasi tinggi racunnya
akan mempengaruhi kerja saraf. Secara awam kita tidak dapat mengetahui besar kadar
konsentrasi formalin dan boraks yang digunakan. Oleh karena itu lebih baik menghindari
makanan yang mengandung formalin dan boraks.
1.2 Ciri – ciri dari beberapa makanan yang diberi formalin maupun boraks
a. Mie basah
Penggunaan formalin dapat mie basah akan menyebabkan mie tidak rusak sampai
2 hari pada suhu kamar ( 25 derajat celcius ) dan bertahan lebih dari 15 hari pada
suhu lemari es ( 10 derajat celcius ). Baunya agak menyengat, bau formalin. Tidak
lengket dan mie akan menghasilkan tekstur yang lebih kenyal.
b. Tahu
Tahu merupakan makanan yang banyak digemari masyarakat, karena rasa dan
kandungan gizi yang tinggi. Namun dibalik kelezatannya kita perlu waspada
karena bisa saja tahu tersebut mengandung bahan berbahaya. Perhatikan secara
cermat apabila menemukan tahu yang tidak mudah hancur atau lebih keras dan
kenyal dari tahu biasa, kemungkinan beras tahu tersebut mengandung bahan
berbahaya, bisa formalin maupun boraks. Selain itu, tahu yang diberi formalin
tidak akan rusak sampai 3 hari pada suhu kamar ( 25 derajat celcius ) dan
bertahan lebih dari 15 hari pada suhu lemari es (10 derajat celcius ). Tahu juga
akan terlampau keras namun tidak padat. Bau agak menyengat, bau formalin.
c. Bakso
Bakso tidak rusak sampai 5 hari pada suhu kamar ( 25 derajat celcius).teksturnya
juga sangat kenyal.
d. Ikan segar
Ikan segar yang diberi formalin tekstur tubuhnya akan menjadi kaku dan sulit di
potong.Ikan tidak rusak selama 3 hari pada suhu kamar ( 25 derajat
celcius ).warna ingsan merah tua dan tidak cemerlang, bukan merah segar dan
warna daging ikan putih bersih.
e. Ikan Asin
Ikan asin yang mengandung formalin akan terasa kaku dan keras, bagian luar
kering tetapi bagian dalam agak basah karena daging bagian dalam masih
mengandung air. Karena masih mengandung air, ikan akan menjadi lebih berat
dari pada ikan asin yang tidak mengandung formalin. Tidak rusak sampai lebih
dari 1 bulan pada suhu kamar ( 25 derajat celcius ). Dan tubuh ikan Nampak
bersih dan cerah