You are on page 1of 5

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
ramat & hidayah-Nya sehinggah pembuatan makalah ini dapat terselesaikan dengan
baik.Makalah ini disusun guna memenuhi tugas sanitasi makanan dan minuman.

Penulis mengakui dan sadar bahwa makalah merupakan rangkuman dari berbagai
tulisan atau buku dan berbagai pihak.penulis menyadari bahwa makalah ini tidak akan
terwujud tanpa dukungan,bimbingan dari berbagai pihak.Oleh karena itu penulis sangat
mengucapkan terima kasih kepada:

1. Ibu ( Pengasuh mata kuliah sanitasi maka&minuman )


2. Teman-teman yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini
3. semua pihak yang telah memberikan bantuan hingga makalah ini dapat
terselesaikan dengan baik& tepat pada waktunya.

Penulis berharap makalah ini akan memberikan manfaat,bagi penulis khusus


maupun bagi pembaca umumnya,namun demikian dengan penuh kesadaran penulis
mengakui adanya keterbelakangan pada diri penulis menjadikan makalah ini jauh dari
sempurna,untuk itu penulis menyampaikan maaf yang sebesar-besarnya,dan penulis juga
sangat menghargai berbagai saran dan kritik guna penyempurnaan makalah ini.
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Seperti yang kita ketahui dan kita lihat sekarang,banyak sekali bahan kimia
dan berbagai campuran lain dibuat dan diciptakan untuk membuat pekerjaan manusia
dalam membuat makanan lebih efektif dan efisien.Tetapi disamping untuk makanan
dibuat juga bahan kimia untuk pembuatan kebutuhan lain.Dimana bahan kimia
tersebut tidak boleh dipergunakan dalam pembuatan makanan dan dapat berakibat
fatal.
Hal ini sangat penting dan juga memprihatinkan. Fenomena ini merupakan salah satu
masalah dan kebobrokan bangsa yang harus diperbaiki.janganlah sampai membiarkan
hal ini terus berlarut dan akhirnya akibat menumpuk di masa depan
BAB II
PEMBAHASAN

1.1. Pengertian Boraks dan formalin

Formalin merupakan cairan tidak berwarna yang digunakan sebagai disinfektan,


pembasmi serangga, dan pengawet yang digunakan dalam industi tekstil dan kayu.
Formalin memiliki bau yang sangat menyengat, dan mudah larut dalam air maupun
alkohol. Beberapa pengaruh formalin terhadap kesehatan adalah sebagai berikut :
1. Jika terhirup akan menyebabkan rasa terbakar pada hidung dan tenggorokan,
sukar bernafas, nafas pendek, sakit kepala dan dapat menyebabkan kanker paru-
paru.
2. Jika terkena kulit akan menyebabkan kemerahan pada kulit, gatal, dan kulit
terbakar
3. Jika terkena mata akan menyebabkan mata memerah, gatal berair, kerusakan
mata, pandagan kabur, bahkan kebutaan
4. Jika tertelan maka akan menyebabkan mual, muntah-muntah, perut terasa perih,
diare, sakit kepala, pusing, gangguan jantung, kerusakan hati, kerusakn saraf, kulit
membiru, hilangnya pandangan, kejang, bahkan koma dan kematian.

Boraks merupakan garam natrium yang banyak digunakan di berbagai industri


nonpangan, khususnya industi kertas, gelas, pengawet kayu dan keramik. Boraks
biasa berupa serbuk Kristal putih, tidak berbau, mudah larut dalam air tetapi
boraks tidak dapat larut pada alcohol. Boraks biasa digunakan sebagai pengawet
dan antiseptic kayu. Daya pengawet yang kuat dari boraks berasal dari kandungan
asam borat didalamnya. Berikut ini ada beberapa pengaruh boraks pada
kesehatan:
1. Tanda dan gejala akut:
Muntah-muntah, diare, konvulsi dan depresi SSP ( susunan saraf pusat )
2. Tanda dan gejala kronis:
Nafsu makan menurun, gangguan pencernaan, gangguan susunan saraf pusat
( bingung dan bodoh ), anemia, rambut rontok dan kanker.

Boraks dan formalin akan berguna dengan positif bila memeng digunakan dengan
seharusnya, tetapi kedua bahan itu tidak boleh dijadikan sebagai pengawet makanan
karena bahan – bahan tersebut sangat berbahaya, seperti yang telah diatas pengaruhnya
terhadap kesehatan. Walaupau begitu karena ingin mencari keuntungan sebanyak –
banyaknya, banyak produsen yang tetap mengunakan bahan dan tidak memperhitungkan
bahayanya. Pada umumnya, alasan para produsen menggunakan formalin dan boraks
sebagai bahan pengawet makanan adalah karena kedua bahan ini mudah digunakan dan
mudah didapat dan harganya relative murah dibanding bahan pengawet lainnya yang
mana tidak berpengaruh buruk pada kesehatan. Selain itu, boraks dan formalin
merupakan senyawa yang bisa memperbaiki tekstur makanan sehigga menghasilkan rupa
yang bagus, misalnya bakso dan kerupuk. Beberapa contoh makanan yang dalam buatan
sering menggunakan boraks dan formalin adalah bakso, kerupuk, ikan, tahu, mie dan juga
daging ayam. Boraks dan formalin adalah bahan tambahan yang sangat berbahaya bagi
manusia karena merupakan racun. Bila terkomsumsi dalam konsentrasi tinggi racunnya
akan mempengaruhi kerja saraf. Secara awam kita tidak dapat mengetahui besar kadar
konsentrasi formalin dan boraks yang digunakan. Oleh karena itu lebih baik menghindari
makanan yang mengandung formalin dan boraks.

1.2 Ciri – ciri dari beberapa makanan yang diberi formalin maupun boraks
a. Mie basah
Penggunaan formalin dapat mie basah akan menyebabkan mie tidak rusak sampai
2 hari pada suhu kamar ( 25 derajat celcius ) dan bertahan lebih dari 15 hari pada
suhu lemari es ( 10 derajat celcius ). Baunya agak menyengat, bau formalin. Tidak
lengket dan mie akan menghasilkan tekstur yang lebih kenyal.
b. Tahu
Tahu merupakan makanan yang banyak digemari masyarakat, karena rasa dan
kandungan gizi yang tinggi. Namun dibalik kelezatannya kita perlu waspada
karena bisa saja tahu tersebut mengandung bahan berbahaya. Perhatikan secara
cermat apabila menemukan tahu yang tidak mudah hancur atau lebih keras dan
kenyal dari tahu biasa, kemungkinan beras tahu tersebut mengandung bahan
berbahaya, bisa formalin maupun boraks. Selain itu, tahu yang diberi formalin
tidak akan rusak sampai 3 hari pada suhu kamar ( 25 derajat celcius ) dan
bertahan lebih dari 15 hari pada suhu lemari es (10 derajat celcius ). Tahu juga
akan terlampau keras namun tidak padat. Bau agak menyengat, bau formalin.
c. Bakso
Bakso tidak rusak sampai 5 hari pada suhu kamar ( 25 derajat celcius).teksturnya
juga sangat kenyal.
d. Ikan segar
Ikan segar yang diberi formalin tekstur tubuhnya akan menjadi kaku dan sulit di
potong.Ikan tidak rusak selama 3 hari pada suhu kamar ( 25 derajat
celcius ).warna ingsan merah tua dan tidak cemerlang, bukan merah segar dan
warna daging ikan putih bersih.
e. Ikan Asin
Ikan asin yang mengandung formalin akan terasa kaku dan keras, bagian luar
kering tetapi bagian dalam agak basah karena daging bagian dalam masih
mengandung air. Karena masih mengandung air, ikan akan menjadi lebih berat
dari pada ikan asin yang tidak mengandung formalin. Tidak rusak sampai lebih
dari 1 bulan pada suhu kamar ( 25 derajat celcius ). Dan tubuh ikan Nampak
bersih dan cerah

1.3 Cara mengidentifikasi makanan yang menggunakan formalin dan boraks


1. Bakso yang menggunakan boraks memiliki kekenyalan khas yang berbeda
dari kekenyalan bakso yang menggunakan banyak daging.
2. Kerupuk yang mengandung boraks kalo digoreng akan mengembang dan
empuk, teksturnya bagus dan renyah.
3. Ikan basah yang tidak rusak sampai 3 hari pada suhu kamar tertentu,insang
berwarna merah tua dan tidak cemerlang dan memiliki bau menyengat
khas formalin
4. Tahu yang berbentuk bagus, kenyal, tidak mudah hancur,awet hingga
lebih dari 3 hari, bahkan lebih dari 15 hari pada suhu lemari es, dan berbau
menyengat bau khas formalin
5. Mie basah biasan

You might also like