Professional Documents
Culture Documents
BAB I
A. Pengertian
Bea materai atau segel adalah salah satu jenis pajak yang dipungut pada
masy sejak sebelum kedaulatan.
Bea materai telah dipungut sejak jaman colonial yaitu dengan adanya
pengaturan pengenaan bea materai yang dituangkan dalam ATURAN BEA MATERAI
1921 ( zegel verordening )staatsblad th 1921 nomor 498 sebagaimana yang tlh
diubah bbrp kali dan dtmbh,trakhir dgn perpu no 2 tahunn 1965,yg selanjutnya
ditetapkan menjadi undang2 no 7 tahun 1969…krn dianggap tidak sesuai,mk uu no
7 tahun 1969,disempurnakan dan diubah mnjd uu no 13 thn 1985 ttg bea materai..
1. Dasar hukum :
Undang undang
Peraturan Pemerintah
e. Pejabat pos,adalah pejabat perusahaan umum pos dan giro yang diserahi
tugas melayani prmintaan pemeteraian kemudian..
BAB II
1. Surat perjanjian dan surat-surat lainnya yg dibuat dgn tujuan utk digunkn sbg
alat pmbuktian mngenai perbuatan,kenyataan atau keadaan yg bsifat
perdata..
4. Tanda bukti terima uang dari kas Negara maupun kas pemda
5. Kuitansi untuk semua jenis pajak dan penerimaan lainnya yang dapat
disamakan dengan hal itu baik dari kas Negara ,pemda maupun dari bank
6. Tanda penerimaan uang untuk kepentingan intern organisasi
8. konosemen
BAB III
1. Untuk dokumen yang dibuat oleh suatu pihak,terutang bea materai saat
dokumen itu diserahkan
2. Untuk dokumen yang dibuat lebih dari satu pihak,terhutang bea materai
pada saat selesainya dokumen itu dibuat
3. Dokumen yang dibuat diluar negeri ,terutang bea materai saat digunakan di
Indonesia
Cara :
akan dibubuhkan.
bulan, dan tahun dilakukan dgn tinta atau yang sejenis dgn
Jika isi dokumen yang dikenakan bea materai terlalu Panjang untuk dimuat
seluruhnya di atas kertas materai yang digunakan , Maka,Untuk bagian isi
yang masih tertinggal dapat digunakan Kertas tidak bermeterai.
Bila ketentuan penggunaan dan cara pelunasan bea materai tidak dipenuhi,
dokumen yang Bersangkutan dianggap TIDAK BERMETERAI
MESIN TERAAN yang digunakan adalah MESIN TERAAN yang tidak dapat
melampui jumlah angka pembilang sesuai dengan jumlah penyetoran BEA
METERAI.
Pelunasa dengan alat cetak dilaksanakan oleh Perum Peruri dan atau
perysahaan sekuriti yang mendapat ijin dari Batasupal yang ditunjuk oleh
Bank Indonesia dengan ketentuan seagai berikut :
e. Tanpa ijin tertulis dari DJP dapat dikenai sanksi pidana maksimal tujuh
tahun penjara
Bea Meterai yang belum digunakan karena sesuatu hal, dapat dialihkan
untuk pengisian deposit mesin teraan meterai, atau pencetakan Bea Meterai Lunas
dengan teknologi percetakan.
Pemeteraian kemudian
digunakan di Indonesia
1. semua dokumen yang dikenakan bea materai yang kurang tidak dibayar
bea materainya kecuali yang dijadikan sebagai alat bukti di pengadilan
BAB IV
b. Cek dan Bilyet Giro tanpa batas pengenaan besarnya harga nominal;
c. Efek dengan nama dan dalam bentuk apapun yang mempunyai harga nominal
sampai dengan Rp. 1.000.000,00 (satu juta rupiah);
d. Sekumpulan efek dengan nama dan dalam bentuk apapun yang tercantum
dalam surat kolektif yang mempunyai jumlah harga nominal sampai dengan Rp.
1.000.000,00 .
a. Surat perjanjian dan surat-surat lainnya yang, dibuat dengan tujuan untuk
digunakan sebagai alat pembuktian mengenai perbuatan, kenyataan atau keadaan
yang bersifat perdata;
c. Akta-akta yang dibuat oleh Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT) termasuk
rangkap rangkapnya;
h. Sekumpulan efek dengan nama dan dalam bentuk apapun yang tercantum dalam
surat kolektif yang mempunyai jumlah harga nominal lebih dari Rp 1.000.000,00
(satu juta rupiah).
NB : Untuk perjanjian atau hal yang disamakan dengan itu ,yang bernilai kurang
dari Rp 250.000,00 tidak dikenakan bea materai
5. Hasil penjualan dan persediaan benda materai dilaporkan pada Ditjen Pajak
C .pelanggaran
1. Pelanggaran formil
2. Pelanggaran materiil
D .sanksi
Bea Meterai kurang bayar yang disebabkan oleh kelebihan pemakaian dari
deposit yang disetor dikenakan sanksi denda administrasi sebesar 200 % dari Bea
Meterai kurang bayar, dan pencabutan ijin penggunaan mesin teraan meterai.
E .daluwarsa
Kata Pengantar
Segala puji hanya bagi Allah Tuhan semesta alam yang telah member kami rahmat dan
karunianya sehingga makalah yang berjudul BEA MATERAI ini berhasil kami
rampungkan.Sholawat serta salam semoga selalu tercurah pada junjungan kita,Nabi besar
Muhammad SAW yang akan member syafaat pada kita pada yaumul akhir kelak,dan semoga
kita termasuk kedalam umatnya,amin
Bea materai merupakan salah satu pokok bahasan dalam mata kuliah pengantar
perpajakan.Dalam kehidupan sehari-hari kita sering melihat atau bahkan menggunakan
materai.Akan tetapi sebagian dari kita mungkin ada yang belum mengetahui apa sebenarnya
materai itu,bagaiman cara penggunaan dan lain-lainnya.Untuk itu,kami berkeinginan untuk
memabagi pengetahuan yang ada pada kami mengenai bea materai ini pada rekan-rekan
semua.Kami mencoba membahas lebih dalam mengenai materai dan hal lain yang
berhubungan dengan materai dalam makalah ini.Makalah ini merupakan rangkuman dari
berbagai sumber yang berhasil kami dapat.
Makalah ini kami susun dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah pajak yag diasuh oleh
Bapak Agung Baskara.Kami mengucapkan terimaksih atas bimbingan beliau dan pada pihak
lain yang turut membantu kami dalam menyelesaikan makalah ini.
Kami sadar makalh ini masih banyak kekurangan,Untuk itu ,kritik dan sarn yang
membangun dari rekan-rekan sekalian sangat kami harapkan.Semoga makalah ini bermanfaat
bagi kita semua.