You are on page 1of 3

KULTUM

MAJELIS MUSHALA ILMAN NAFIAN

Puji syukur kehadirat Allah SWT karena Dialah yang pantas dipuji dan dipuja, karena
berkat rahmatnya kita semua bisa hadir di sini. Shalawat serta salam kita haturkan kepada
junjungan kita Nabi besar, Nabi akhir zaman, Muhammad SAW, semoga kita tetap istiqomah
berada pada bimbingan dan mendapatkan syafaat dari beliau kelak.
Pada kesempatan ini saya akan menyampaikan kultum yang berjudul bagaimana Allah
mencintai hambanya? Mungkin seseorang bertanya atau merasa aneh, mungkinkah Allah SWT
sebagai tuhan yang maha agung dan tinggi mau mencintai kita yang hanya sebagai seorang
makhluk? ternyata Allah sangat mencintai manusia!
Lalu apa istimewanya, kalau Allah mencintai kita? Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh
Imam Bukhari dari Abu Hurairah r.a:

‫ب فَُلًننا‬ ّ ‫حن‬ِ ُ ‫ل إ ِّنني أ‬


َ ‫قنا‬ َ َ‫ل ف‬َ ‫رين‬ ِ ْ ‫جب‬ ِ ‫عنا‬ َ َ ‫دا د‬ ً ‫ب ع َْبن‬ ّ ‫حن‬
َ َ ‫ إن الل ّه إ‬:‫ل الل ّه صّلى الل ّه ع َل َيه وسل ّم‬
َ ‫ذا أ‬ ِ َ ّ ِ َ َ َ ِ ْ ُ َ ِ ُ ‫سو‬ ُ ‫ل َر‬ َ ‫َقا‬
ُ ْ‫ه أ َه‬ َ َ
ّ ‫ماِء ُثنن‬
‫م‬ َ ‫سنن‬
ّ ‫ل ال‬ ِ ُ ‫حّبوه ُ فَي‬
ُ ّ ‫حب‬ ِ ‫ب فَُلًنا فَأ‬ ّ ‫ح‬ َ ّ ‫ن الل‬
ِ ُ‫ه ي‬ ُ ‫قو‬
ّ ِ‫ل إ‬ ُ َ ‫ماِء فَي‬
َ ‫س‬ ّ ُ‫ل ث‬
ّ ‫م ي َُناِدي ِفي ال‬ ُ ‫ري‬
ِ ْ ‫جب‬
ِ ‫ه‬ ِ ُ ‫ه فَي‬
ُ ّ ‫حب‬ ُ ّ ‫حب‬ِ ‫فَأ‬
َْ َ ْ ‫ه ال‬
‫ )رواه البخاري‬.‫ض‬ ِ ‫ل ِفي الْر‬ ُ ‫قُبو‬ ُ َ ‫ضع ُ ل‬َ ‫)ُيو‬

Rasulullah Saw bersabda: Sesungguhnya Allah SWT jika mencintai seorang hamba,
maka Dia memanggil malaikat Jibril dan berkata: “Wahai Jibril, aku mencintai orang ini maka
cintailah dia!” Maka Jibrilpun mencintainya, lalu Jibril mengumumkannya kepada seluruh
penduduk langit dan berkata: “Wahai penduduk langit, sesungguhnya Allah mencintai orang ini,
maka cintai pulalah dia oleh kalian semua, maka seluruh penduduk langit pun mencintainya.
Kemudian orang itu pun dicintai oleh segenap makhluk Allah di muka bumi ini.” (HR. Bukhari)
Masya Allah! Lihatlah cinta Allah... bagaiamana Allah mengumumkan cintanya kepada
sekalian makhluknya? marilah kita selami makna hadis ini, bagaimana Allah mencintai
seseorang? Pernahkah terbetik dalam hati kita, jika ada salah seorang yang hadir di majelis ini
termasuk kepada orang-orang yang dicintai Allah?
Ketika Allah SWT mencintai hambanya, Allah yang maha tinggi tidak hanya cukup
mengatakan aku cinta kepada orang ini! Tapi Allah umumkan kepada seluruh penjuru makhluk-
Nya!
Dalam sebuah Hadis Qudsi Allah SWT berfirman:
“‫”من عاد لي وليا فقد آذنته بالحرب‬
“Orang yang telah menjadi kekasih-Ku, maka aku akan selalu siap membantunya”
Siapakah Wali atau kekasih Allah itu?
ّ ‫"ا َل َ إ‬
"‫ن أولياء الله ل خوف عليهم ول هم يحزنون الذين آمنوا وكانوا يتقون‬
“Ketahuilah sesungguhnya para waliyullah tidak merasa takut dan sedih, mereka adalah orang-
orang yang beriman dan selalu bertaqwa”.
Lalu Allah melanjutkan firman-Nya dalam Hadis Qudsi tadi:
"‫حّتي‬ َ ‫ي بالنواف‬ َ
َ ‫ل‬ ّ ‫ب ال‬ُ ‫ه عليه ول يزال عبدي يتقّر‬ ُ ُ ‫ي مما افترضت‬
ّ ‫ب إل‬
ّ ‫ح‬
َ ‫ي عبدي بشيئ أ‬ ّ ‫ب إل‬
َ ‫وما ت َقَّر‬
‫طش بها ورجَله التي‬ ِ ‫صُر به وي َد َه ُ التي َيب‬
ِ ْ ‫ت سمَعه الذي يسمع به وبصره الذي ي ُب‬ ُ ‫ه كن‬
ُ ُ ‫أحّبه فإذا أحببت‬
ُ ‫لعطيّنه ولن استعاذ َ بي‬
‫لعيذّنه‬ ُ ‫شي بها ولن سألني‬
ِ ‫َيم‬."
ْ ِ ْ
Allah SWT berfirman, “Tidak seorangpun hamba mendekatkan diri kepada-Ku dengan
sesuatu yang paling aku cintai, melainkan dengan apa yang telah aku wajibkan kepadanya.
Hambaku adalah orang yang selalu mengerjakan ibadah-ibadah nawafil (amalan-amalan sunnah)
sehingga aku mencintainya. Ketika aku telah mencintainya, maka akulah yang akan menjadi
telinga yang dia gunakan untuk mendengar, mata yang dia gunakan untuk melihat, tangan yang
dia gunakan untuk memukul, kaki yang dia gunakan untuk berjalan. Jika dia meminta kepada-
Ku, pasti aku berikan, dan jika dia butuh perlindungan-Ku, pasti aku lindungi.”
Melalui Hadis Qudsi ini, kita bisa memahami bahwa seorang hamba yang sangat
istimewa di hadapan Allah SWT adalah seorang hamba yang mampu memadukan antara suatu
kewajiban (fara`idh) dengan amalan sunnah (nawafil) . Tidak ada artinya amalan sunnah, atau
ibadah-ibadah yang sifatnya sekunder di saat hal-hal yang lebih wajib ditinggalkan. Kita
mengerjakan sholat sunnah Dhuha atau shalat Qobliyah dan Ba’diyah misalkan, tetapi harus juga
dengan tidak meninggalkan kewajiban sholat yang lima waktu yang fardhu. Kita menunaikan
haji ke Baitullah untuk yang ke sekian kalinya, tetapi juga harus dengan melihat apakah orang-
orang miskin disekeliling kita sudah tercukupi semua. Jangan sampai kita selalu melaksanakan
ibadah sunnah yang dianjurkan oleh baginda Rasulullah Saw, tetapi kita tidak menjaga tali
silaturrahmi yang wajib.
Berkaitan dengan betapa Allah SWT sangat mencintai kita manusia sebagai hambanya,
ada sebuah hadis yang sering kita dengar yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dari Abu
Hurairah r.a :
ُ َ ‫ث الل ّي‬
ُ َ ‫ل فَ نأع ْط ِي‬
"‫ه‬ ٍ ِ ‫سائ‬َ ‫ن‬
ْ ‫م‬ ْ َ‫ل ه‬
ِ ‫ل‬ َ َ‫ل وَع َّز ف‬
َ ‫قا‬ ّ ‫ج‬َ ‫ماِء الد ّن َْيا‬ َ ‫س‬ ّ ‫ل إ َِلى ال‬
َ ‫ل ن ََز‬ ِ ْ ‫ف الل ّي‬ُ ‫ص‬ْ ِ ‫ل أو ْ ن‬ِ ْ ُ ُ ‫ضى ث ُل‬َ ‫م‬ َ ِ ‫فَإ‬
َ ‫ذا‬
ُ َ َ
‫حت ّننى‬ َ ٍ‫ل ل َي ْل َنة‬ّ ‫ وذلك في ك ُن‬،‫جيَبه‬ ِ ‫داٍع فَأ‬َ ‫ن‬ْ ‫م‬
ِ ‫ل‬ ْ َ‫ب ع َل َي ْهِ ه‬َ ‫ب فَأُتو‬ ٍ ِ ‫ن َتائ‬ْ ‫م‬ ِ ‫ل‬ْ َ‫ه ه‬ُ َ ‫فَر ل‬
ِ ْ ‫فرٍ فَأغ‬
ِ ْ‫ست َغ‬ْ ‫م‬
ُ ‫ن‬ْ ‫م‬ِ ‫ل‬ْ َ‫ه‬
‫" )رواه البخاري‬.‫جُر‬ َ ْ ‫)ي َط ْل ُعَ ال‬
ْ ‫ف‬
“Jika telah lewat tengah malam atau sepertiga malam yang akhir, Allah Yang Maha Mulia dan
Agung turun kelangit yang paling rendah (langit dunia), lalu berkata: Adakah orang yang
meminta kepada-Ku saat ini, pasti akan aku beri, adakah orang yang memohon ampun, pasti aku
ampuni, adakah orang yang bertaubat, pasti aku berikan taubat-Ku, adakah orang yang
memerlukan-Ku, pasti akan aku penuhi.” Dan itu terjadi setiap malam hingga terbit fajar”. (HR.
Bukhari).
Terakhir, Rasulullah SAW bersabda:
َ َ ‫شاب ن‬
"‫ه‬ُ ُ ‫ل قَل ْب‬ٌ ‫ج‬ ُ ‫عَباد َةِ َرب ّهِ وََر‬ ِ ‫شأ ِفي‬ َ ّ َ َ‫ل و‬ ُ ِ ‫م ال َْعاد‬ ُ ‫ما‬َ ِ ‫ه اْل‬ ُ ّ ‫ل إ ِّل ظ ِل‬
ّ ِ ‫م َل ظ‬ َ ْ‫ه ِفي ظ ِل ّهِ ي َو‬ ُ ّ ‫م الل‬ ْ ُ‫ة ي ُظ ِل ّه‬
ٌ َ‫سب ْع‬
َ
‫ت‬ُ ‫ذا‬ َ ٌ ‫منَرأ َة‬ْ ‫ها‬ ُ ‫ل ط َل َب َْتن‬ ٌ ‫جن‬ ُ ‫فّرَقنا ع َل َْينهِ وََر‬ َ َ ‫مَعنا ع َل َْينهِ وَت‬ ْ ‫حاّبنا ِفني الّلنهِ ا‬
َ َ ‫جت‬ َ َ‫ن ت‬ِ ‫جَل‬ ُ ‫جد ِ وََر‬
ِ ‫سا‬ َ ‫م‬ َ ْ ‫معَل ّقٌ ِفي ال‬ ُ
َ َ
ٌ ‫جن‬
‫ل‬ ُ ‫ه وََر‬ ُ ‫مين ُن‬
ِ َ ‫فقُ ي‬ ِ ْ ‫ما ت ُن‬َ ‫ه‬ ُ ُ ‫مال‬َ ‫ش‬ِ ‫م‬ َ َ ‫حّتى َل ت َعْل‬ َ ‫فى‬ َ ‫خ‬
ْ ‫صد ّقَ أ‬ َ َ‫ل ت‬ ٌ ‫ج‬
ُ ‫ه وََر‬ َ ّ ‫ف الل‬
ُ ‫خا‬ َ ‫ل إ ِّني أ‬ َ ‫قا‬ َ َ‫ل ف‬ ٍ ‫ما‬ َ ‫ج‬
َ َ‫ب و‬ ٍ ‫ص‬ِ ْ ‫من‬ َ
‫ه" )متفق عليه‬ ُ ‫ت ع َي َْنا‬ ْ ‫ض‬ َ ‫فا‬ َ َ‫خال ًِيا ف‬َ ‫ه‬ َ ّ ‫)ذ َك ََر الل‬.
“Ada tujuh golongan yang akan dilindungi Allah dalam lindungan-Nya pada hari tidak ada
perlindungan selain perlindungan-Nya: Imam yang adil, pemuda yang rajin beribadah, seorang
yang hatinya selalu terpaut dengan masjid, dua orang yang saling mencintai, bertemu dan
berpisah hanya karena Allah, seorang laki-laki yang diajak oleh seorang perempuan terhormat
dan cantik, lalu ia berkata aku takut kepada Allah, seorang yang menyembunyikan sedekahnya
tidak ingin dilihat orang, dan seorang yang mengingat Allah dalam keheningan hingga
menitikkan airmata.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim).
Demikianlah kultum saya kali ini, apabila ada kata-kata yang salah saya minta maaf
kepada Allah saya mohon ampun.

You might also like