You are on page 1of 13

PENCERNAAN MAKANAN

A. Pendahuluan

Hewan maupun manusia memperoleh zat makanan yang berasal dari tumbuhan dan
hewan lain. Zat makanan adalah unsur-unsur yang terkandung dalam makanan atau bahan
rnakanan. Sedangkan bahan makanan adalah segala sesuatu yang diolah menjadi makanan.
Satu macam bahan makanan saja tidak dapat memenuhi semua kebutuhan tubuh terhadap
berbagai zat makanan, karena masing-masing bahan makanan mengandung zat makanan
vang berbeda-beda baik macamnya maupun jumlahnya.
Unsur makanan vang diperlukan oleh tubuh manusia tidak kurang dari 40 macam.
Dari bermacm-macam unsur makanan tersebut dapat dibedakan rnenjadi enam unsur dasar,
yaitu karbohidrat, protein, lemak, garam mineral , vitamin dan air.
 Karbohidrat
Sumber karbohidrat antara lain beras, jagung, gandum, kentang, ubi-ubian, buah-
buahan, dan madu. Fungsi utama karbohidrat adalah sebagai sumber energi. Tubuh manusia
menyimpan karbohidrat di organ hati dan otot. Kekurangan karbohidrat dapat menyebabkan
busung lapar (kwarsiorkor).
 Protein
Protein antara lain didapat dari hewan: daging, susu, ikan, telur, dan keju. Sedangkan
protein dari tumbuhan ddapat dari biji-bijian. Fungsi utama protein adalah sebagai komponen
struktural dan fungsional. Fungsi struktural berhubungan dengan fungsi pembangun tubuh,
pengganti sel-sel yang rusak. Sebagai komponen fungsional berkaitan dengan fungsinya
sebagai komponen enzim yang mengkatalisasi proses-proses biokimia sel.

1
 Lemak
Sumber lemak hewani antara lain: lemak daging, mentega, susu, ikan basah, telur,
minyak ikan, sedangkan sumber lemak nabati adalah: kelapa, kemiri, kacangkacangan,
alpukat, dan lain-lain. Lemak berfungsi sebagai sumber dan cadangan energi. Lemak
disimpan di jaringan bawah kulit.
 Vitamin
Vitamin dapat berfungsi sebagai ko-enzim, yaitu suatu zat yang memacu bekerjanya
suatu enzim. Terdapat dua kelompok vitamin, yaitu vitamin yang larut dalam lemak dan tidak
larut dalam lemak. Vitamin larut dalam lemak mempunyai sifat dapat disimpan. Bila jumlah
yang tersedia lebih banyak dari yang diperlukan tubuh, akan disimpan di dalam lemak dalam
waktu yang cukup lama. Berbeda dengan vitamin yang tidak larut dalam lemak, bila masukan
vitamin melebihi jumlah yang diperlukan oleh tubuh, kelebihannya akan dibuang ke luar
tubuh.
Kekurangan vitamin akan menyebabkan defisiensi (avitaminosis), contoh: a.
kekurangan vitamin A, menderita rabun senja b. kekurangan vitamin B1, menderita beri-beri
c. kekurangan vitamin B12, menderita anemia d. kekurangan vitamin C, menderita skorbut e.
kekurangan vitamin D, menderita rachitis f. kekurangan vitamin K, darah sukar membeku g.
kekurangan vitamin E, menderita infertil (organ kelamin tidak subur).
 Garam mineral
Garam mineral dibutuhkan secara sendiri-sendiri maupun kelompok. Masing-masing
mempunyai peranan tertentu di dalam tubuh. Beberapa contoh penyakit kekurangan mineral
antara lain: a. Kekurangan Ca (kalsium): darah sukar membeku, kejang otot, gangguan
penulangan. b. Kekurangan Fe (zat besi) : menderita anemia c. Kekurangan I (iodium) :
menderita gondok.
 Air
Penyusun terbanyak tubuhmu adalah air. Air berperan dalam berbagai proses dalam
tubuh, baik proses pencernaan maupun dalam reaksi-reaksi kimia. Air merupakan pelarut
yang baik. Oksigen dan nutrien-nutrien dalam makanan tidak dapat memasuki sel-sel tanpa
air. Air juga berperan dalam pengaturan suhu tubuh.

Untuk bisa digunakan sebagai sumber energy, makanan tersebut harus dicerna
terlebih dahulu. Pada dasarnya makanan yang masuk kedalam mulut kita masih berbentuk
potongan atau keratin yang masih mempunyai ukuran yang relative besar, misalnya nasi,
keratan kentang, potongan daging atau telur, potongan sayur-sayuran atau buah-buahan.
2
Makanan ini untuk dapat ditelan, perlu mengalami perubahan bentuk maupun ukurannya,
yaitu diubah menjadi potongan dengan ukuran yang lebih kecil.
Pengubahan makanan sejak awal hingga menjadi bentuk molecular yang siap untuk
diserap oleh dinding usus, disebut pencernaan makanan. Proses pencernaan makanan bisa
dilakukan secara mekanis dan kimiawi. Pencernaan makanan secara mekanis dilakukan oleh
gigi-gigi di dalam mulut, dan secara kimiawi oleh enzim-enzim yang dihasilkan oleh saluran
pencernaan. Proses ini berlangsung pada system pencernaan makanan yang terdiri dari
beberapa organ tubuh, yaitu mulut, lambung, dan usus dengan bantuan pancreas dan empedu.

3
B. Isi

Proses pencernaan makanan terjadi di beberapa organ tubuh yaitu mulut, lambung dan
usus. Dan bagian-bagian yang membentuk saluran pencernaan adalah:
a) Mulut, yang didalamnya terdapatalat-alat berupa gigi, lidah dan kelenjar ludah.
b) Tekak atau faring, penghubung rongga mulut dengan kerongkongan; pada bagian ini
terdapat persimpangan antara saluran pencernaan dengan saluran pernapasan.
c) Kerongkongan atau esophagus, saluran memanjang yang menghubungkan tekak dengan
lambung atau ventrikulus.
d) Lambung atau gaster/ventrikulus, pembesaran saluran pencernaan yang membentuk
kantong.
e) Usus halus atau intestinum tenue, terdiri atas usus dua belas jari (duodenum), usus kosong
(jejunum), dan usus penyerapan (ileum).
f) Usus buntu (sekum).
g) Usus besar (intestinum krasum), terdiri atas usus tebal (kolon), dan poros usus (rectum).
h) Anus atau lubang pelepasan.

Gambar Saluran Pencernaan

4
Pencernaan dalam Mulut
Pada rongga mulut inilah makanan mulai dicerna, baik secara mekanis maupun
kimiawi. Pencernaan mekanik adalah proses memecah makanan secara fisik menjadi bagian-
bagian yang lebih kecil. Hasil proses mencerna secara mekanik akan dilanjutkan dengan
pencernaan kimiawi. Pencernaan kimiawi adalah proses perubahan susunan molekul
makanan dengan bantuan kerja enzim. Di dalam rongga mulut terdapat alat-alat yang
membantu berlangsungnya kedua macam pencernaan tersebut, seperti gigi, kelenjar air liur
atau ludah dan lidah.
Di dalam mulut, pencernaan secara mekanik terjadi dengan bantuan gigi dengan jalan
dikunyah. Selama pengunyahan, gigi dengan berbagai ragam bentuk akan memotong,
melumat, dan menggerus makanan, yang membuat makanan tersebut lebih mudah ditelan dan
meningkatkan luas permukaannya.

Gambar Bagian dalam Mulut dan Susunan Gigi

Pencernaan secara kimiawi dibantu oleh air liur yang mengandung enzim. Di dalam
mulut, makanan dihancurkan menjadi partikel-partikel yang ukurannya lebih kecil. Partikel
tersebut akan dipecah menjadi molekul-molekul yang lebih kecil oleh enzim yang dihasilkan
oleh kelenjar yang terdapat di bagian bawah telinga, bagian bawah lidah dan di dekat
geraham. Zat makanan yang mengalami pencernaan kimiawi di mulut adalah zat tepung
(amilum). Enzim yang bekerja memecah molekul zat tepung disebut enzim amilase. Enzim
amilase mengubah amilum menjadi zat gula yang disebut maltosa.
Selama penghancuran, kelenjar yang ada disekitar mulut mengeluarkan cairan yang
disebut saliva atau ludah. Ada 3 kelenjar yang mengeluarkan saliva, yaitu kelenjar parotid
(ada dibagian atas mulut di depan telinga, kelenjar sublingual (paling kecil, terletak di bawah

5
lidah bagian depan, dan kelenjar submandibular / submaksilar (dibelakang kelenjar
sublingual).

Gambar Kelenjar Saliva


Setiap hari kelenjar saliva mengeluarkan sekitar 1 - 1,5 liter saliva. Saliva terdiri atas
99,24% air dan 0,58% terdiri atas Ca++, Mg++, Na+, K+, PO43-, Cl-, HCO3-, SO42- dan zat-zat
organic seperti musin dan enzim amylase atau ptyalin. Musin ialah suatu glukoprotein
bersifat kental dan licin yang berfungsi membasahi dan melumasi makanan sehingga
makanan mudah untuk ditelan. Musin dihasilkan oleh kelenjar Sublingual dan kel.
Submandibular. Sedangkan ptyalin sebagai ezim amylase dihasilkan oleh kel. Parotid. Saliva
mempunyai pH antara 5,75 - 7,05. Enzim ptyalin dalam saliva adalah suatu enzim amylase
yang berfungsi untuk memecah molekul amilum menjadi maltose dengan proses hidrolisis.
Enzim ptyalin bekerja optimal pada pH 6,6. Enzim ptyalin mulai tidak aktif pada pH 4,0,
sehingga enzim ini di dalam lambung hanya dapat bertahan selama 15-30 menit saja (pH
lambung 1,6 - 2,6).
Rangsangan yang menyebabkan pengeluaran saliva dari kelenjar saliva adalah pikiran
tentang makanan yang disenangi, adanya bau makanan yang sedap, atau melihat makanan
yang diharapkan, sehingga menimbulkan selera. Rangsangan yang demikian ini disebut
rangsangan reflex. Rangsangan karena adanya makanan dalam mulut disebut rangsangan
mekanik, sedangkan rasa makanan yang lezat atau manis dapat menimbulkan rangsangan
yang disebut rangsangan kimiawi.
Lidah berguna untuk membantu mengatur letak makanan dalam mulut. Lidah akan
mengecap makanan, memanipulasinya selama pengunyahan, dan membantu membentuk
makanan menjadi sebuah bola yang disebut bolus. Selama penelanan, lidah akan mendorong
bolus ke bagian belakang rongga mulut dan akhirnya ke dalam faring. Selain itu lidah juga
berfungsi untuk mengecap / merasakan makanan, yaitu rasa asin, manis, pahit, dan masam
serta peka juga terhadap dingin, panas, dan tekanan.

6
Pencernaaan dalam Lambung
Lambung berada pada sisi kiri rongga abdomen, persis di bawah diafragma. Karena
organ besar ini dapat menyimpan keseluruhan makanan yang dimakan dalam satu waktu,
maka kita tidak perlu makan terus-menerus. Lambung dapat dibagi menjadi tiga daerah yaitu
daerah kardiak, fundus dan pylorus. Kardiak adalah bagian atas, daerah pintu masuk makanan
dari kerongkongan. Fundus adalah bagan tengah, bentuknya membulat. Pylorus adalah
bagian bawah, daerah yang berhubungan dengan usus dua belas jari / duodenum.
Di dalam lambung makanan dicerna secara kimiawi. Dinding lambung tersusun dari
tiga lapisan otot, yakni otot melingkar, memanjang, dan menyerong. Kontraksi dari ketiga
macam lapisan otot tersebut mengakibatkan gerak peristaltic (gerak menggelombang). Gerak
peristaltic menyebabkan makanan di dalam lambung diaduk-aduk.
Perpindahan makanan dari mulut hingga ke lambung juga terjadi karena adanya
gerakan peristaltic pada esophagus yang dibantu oleh adanya mucus, yaitu suatu mukoprotein
yang merupakan pelumas dan juga melindungi esophagus dengan membentuk lapisan tipis
pada esophagus. Mucus ini tahan terhadap semua cairan yang terlibat dalam proses
pencernaan makanan.
Di bagian dinding lambung sebelah dalam terdapat kelenjar-kelenjar yang
menghasilkan getah lambung. Aroma, bentuk, warna, dan selera terhadap suatu makanan
secara reflex akan menimbulkan sekresi getah lambung (cairan lambung).
Cairan lambung terdiri atas 99,4% air dan sisanya terdiri dari zat anorganik maupun zat
organic. Zat anorganik pada lambung antara lain HCl, NaCl, KCl, dan fosfat, sedangkan zat
organic yang terdapat pada lambung antara lain enzim peptin, rennin, dan lipase.
Cairan lambung dihasilkan oleh 2 macam kelenjar yang memiliki sel-sel sekresi yang disebut
sel utama dan sel parental.

 Mucus atau lendir


Mucus merupakan suatu glikoprotein yang dihasilkan oleh sel-sel pada dinding usus.
Mucus berfungsi melindungi dinding lambung dari asam lambung dan enzim pemecah
protein. Namun apabila produksi asam lambung sedang berlebihan (asidosis) atau lambung
dalam keadaan kosong maka dinding lambung tetap akan terkena dampaknya dan
menyebabkan nyeri pada lambung.

7
 Asam HCl
Asam ini dihasilkan oleh sel-sel parietal. Proses pembentukannya adalah sebagai berikut:

Pembentukan Asam Lambung


Proses pembentukan asam HCl ini diawali oleh reaksi pembentukan asam karbonat dari CO 2
dan H2O dengan enzim karbonat anhidrase. H2CO3 yang terbentuk dalam sel parietal
melepaskan ion H+ keluar, sedangkan ion HCO3- mengalami perpindahan menggantikan ion
Cl- dalam plasma. Ion Cl- dikeluarkan dari dalam sel parietal dan dengan adanya ion H + maka
terbentuk asam HCl dalam lambung.
Adanya asam HCl ini menyebabkan cairan dalam lambung bersifat asam dengan pH antara
1,0 dan 2,0.

Asam HCl berfungsi sebagai :


1. Membuat pH yang baik untuk proses pemecahan molekul protein oleh enzim pepsin
dengan cara hidrolisis.
2. Merupakan kerja pendahuluan terhadap protein sebelum dipecah oleh pepsin, yaitu
berupa denaturasi dan hidrolisis.
3. Mengaktifkan pepsinogen menjadi pepsin
4. Mempermudah penyerapan Fe.
5. Sedikit menghidrolisis suatu disakarida.
6. Merangsang pengeluaran sekretin, suatu hormone yang terdapat dalam usus 12 jari
(duodenum).
7. Mencegah terjadinya fermentasi dalam lambung oleh mikroorganisme.

8
 Pepsin
Yang juga ditemukan dalam getah lambung adalah pepsin, enzim yang memulai
hidrolisis protein. Pepsin memecah ikatan peptide yang berdekatan dengan asam amino
tertentu, sehingga memotong-motong protein menjadi polipeptida yang lebih kecil. Pepsin
merupakan salah satu di antara sedikit enzim yang bekerja paling baik dalam lingkungan
yang sangat asam. Sesungguhnya pH getah lambung yang rendah mendenaturasi protein
dalam makanan, yang meningkatkan pemaparan ikatan peptidanya ke pepsin.
Sel-se terspesialisasi yang berlokasi di ceruk-ceruk lambung mensintesis dan mensekresikan
pepsin dalam bentuk inaktif yang disebut pepsinogen. Pepsinogen memiliki bobot molekul
42.500, sedangkan bobot molekul pepsin 34.500, itu artinya pada proses pengaktifan enzim
ada sebagian molekul pepsinogen yang lepas, bagian yang lepas itulah yang semula menutupi
bagian aktif enzim.
Dengan terbentuknya bagian aktif enzim maka terjadilah kontak antara enzim -
substrat, yang selanjutnya akan membentuk hasil reaksi. Pemecahan molekul pepsin ini
terjadi pada ikatan :
………. Glutamil -/- tirosil………..
………. Glutamil -/- fenil alanil……..
………. Sisteinil -/- tirosil ………..
Pepsin juga dapat menggumpalkan susu, kasein dalam susu diubah menjadi parakasein oleh
ion Ca++, baru kemudian terjadi pemecahan.

 Lipase
Enzim ini merupakan katalis pada proses pemecahan lipid. Lipase bekerja optimal
pada pH antara 5.5 - 7,5, dengan demikian tidak bekerja efektif pada lambung. Akan tetapi ia
masih bias terus bekerja melangsungkan reaksi hidrolisis terhadap molekul triasil gliserol
atau trigliserida yang mengandung asam lemak pendek atau sedang.

 Renin
Renin berasal dari prorenin (zimogen) dalam suasana asam diubah menjadi rennin.
Rennin hanya terdapat pada lambung bayi. Penting karena dapat mengubah kasein dalam
susu menjadi parakasein (dengan bantuan ion Ca++). Dengan perubahan ini maka protein susu
yang sudah ada dalam lambung bayi tidak akan keluar terlalu cepat dan parakasein dapat
dihirolisis lebih lanjut dan digunakan sebagai makanan oleh bayi.

9
Pencernaan dalam Usus
Setelah dicerna dalam lambung makanan akan berupa cairan yang kental, selanjutnya
secara berkala akan dialirkan ke dalam usus 12 jari (duodenum) melalui sebuah katup
pengatur yang disebut katup Pilorus. Katup ini dapat terbuka dan tertutup untuk mengatur
aliran cairan makanan masuk ke usus.

Lambung, Hati, Pankreas, dan Empedu

Ada organ yang berperan penting dalam pencernaan usus ini yaitu hati, pancreas, empedu,
dan usus itu sendiri. Pancreas dan empedu menghasilkan cairan yang disalurkan kedalam
duodenum dekat dengan katup pylorus. Cairan ini bersifat basa, oleh karena itu cairan
makanan yang bersifat asam akan menjadi netral dan pada akhirnya akan bersifat basa, sebab
syarat agar bekerjanya enzim-enzim yang bekerja sebagai katalis  pada pencernaan usus
adalah suasana basa.

 Hati
Hati melakukan berbagai fungsi penting dalam tubuh, termasuk produksi empedu,
suatu campuran zat-zat yang disimpan dalam kantung empedu sampai diperlukan.

 Pancreas
Pancreas menghasilkan cairan pancreas. Cairan pancreas diproduksi karena adanya
rangsangan hormone. Hormone ini dihasilkan oleh jaringan tertentu dan beredar melalui
peredaran darah. Masuknya cairan makanan yang bersifat asam menyebabkarn duodenum
menghasilkan hormone yang disalurkan oleh darah ke Pankreas, hati, dan empedu. Hormone
yang dibentuk duodenum ini adalah:

10
1. Sekretin, yang merangsang timbulnya cairan pancreas yang encer dan berkadar
bikarbonat tinggi dan mengandung enzim sediki
2. Pankreozimin, yang merangsang timbulnya cairan pankres yang kental dan berkadar
karbonat rendah serta mengandung banak enzim.
3. Kolesistokinin, yang mempengaruhi kantung ampedu untuk kontraksi sehingga
mengeluarkan cairan dari dalamnya.
4. Enterokinin, yang merangsang terbentuknya cairan usus.

Cairan pancreas berwarna jernih memiliki berat jenis 1,007 dan memiliki pH antara
7,5 - 8,2. Selama 24 jam dihasilkan sekitar 500 ml cairan pancreas. Cairan ini terdiri dari
98,7% air dan 1,3% zat anorganik dan zat organic.
Zat organic yang terkandung dalam cairan pancreas terutama adalah
a. tripsin,
b. kimotripsin,
c. karboksipeptidase,
d. lipase,
e. amilase,
f. nukleodepolimerase

a. Tripsin
Tripsin adalah enzim pemecah protein atau proteosa, dihasilkan pleh sel pancreas
dalam bentuk molekul tripsinogen yang tidak aktif. Tripsinogen diaktifkan menjadi tripsin
oleh enzim enterokinase, molekul tripsin sendiri dengan bantuan ion Ca2+ dapatberlaku pula
sebagai katalis dalam pengaktifan tripsinogen menjadi tripsin. Tripsin bekerja baik pada pH
8,0 - 9,0.
b. Kimotripsin
Kimotripsin berfungsi sebagai katalis dalam hidrolisis protein. Enzim ini diproduksi
dalam bentuk kimotripsinogen yang diaktifkan oleh tripsin menjadi kimotripsin.
Kimotripsin mempunyai daya mengendapkan protein susu lebih besar daripada tripsin. Baik
tripsin maupun kimotripsin mampu menghidrolisis protein, pepton, dan proteosa menjadi
polipeptida.
c. Peptidase
Polipeptida hasil hidrolisis protein oleh enzim tripsin dan kimotripsin dihidrolisis
lebih lanjut oleh enzim peptidase. Peptidase yang berperan dalam proses ini adalah:
11
1. Karboksi peptidase, enzim yang memecah ikatan peptide pada ujung molekul yang
mempunyai gugus karboksilat.
2. Amino peptidase, enzim yang memecah ikatan peptide pada ujung molekul yang
mempunyai gugus amina.
d. Lipase
Lipase berfungsi sebagai katalis pada proses hidrolisis lemak menjadi asam lemak,
gliserol, monoasilgliserol, dan diasilgliserol. Aktifitasnya akan semakin bertambah dengan
adanya ion Ca++ dan asam ampedu pada pH 7,0 - 8,8.
Lipase bekerja lebih baik apabila lemak (substrat) mengandung asam lemak yang panjang
atau yang mempunyai bobot molekul besar, dan mempunyai banyak ikatan rangkap.
Pemecahan lemak dengan cara hidrolisis dibantu oleh garam asam empedu yang
terdapat pada cairan empedu yang berfungsi sebagai emulgator. Dengan adanya emulgator
lemak dalam usus dapat dipecah-pecah menjadi partikel-partikel kecil sebagai emulsi, dengan
demikian luas permukaan lemak bertambah luas dan reaksinya berjalan semakin cepat.
Proses hidrolisi ini tidak berlangsung sempurna, artinya tidak semua trigliserida
terhidrolisi sempurna menjadi gliserol dan asam lemak, tetapi masih terdapat digliserida dan
monogliserida sebagai hasil reaksi.
e. Amylase
Amylase yang terdapat dalam cairan pancreas ini sama dengan yang terdapat dalam
cairan saliva, yaitu sebagai katalis dalam hidrolisis amilum, dekstrin, dan glikogen menjadi
maltose. pH optimal untuk enzim ini antara 6,5 - 7,2.
f. Nukleodepolimerase
Enzim ini untuk memecah nukleat menjadi mononukleotida. Ada 2 macam
nukleodepolimerase yaitu ribonuklease, dan deoksiribonuklease yang masing-masing
berfungsi sebagai pemecah RNA dan DNA. Enzim ini bekerja optimal pada pH 7.

 Empedu
Empedu juga menghasilakan cairan empedu. Cairan empedu dibaut di hati dan
disimpan dalam kantung empedu bila tidak digunakan. Kantung empedu akan berkontraksi
karena adanya rangsangan hormone kolesistokinin dari duodenum (duodenum menghasilkan
hormone ini jika ada cairan makanan yang masuk ke duodenum).
Cairan empedu merupakan cairan jernih berwarna kuning, agak kental, dan
mempunyai rasa pahit. Selama 24 jam dihasilka sekitar 500 - 700 ml cairan empedu dengan
pH antara 6,9 - 7,7.
12
Cairan empedu mengandung zat-zat anorganik yaitu HCO3-, Cl-, Na+, dan K+ serta zat-
zat organic yaitu asam-asam empedu, bilirubin, dan kolesterol.
Asam-asam empedu yang penting adalah asam kolat, dan asam deoksikolat. Beberpa fungsi
asam empedu adalah:
1.      Sebagai emulgator dalam proses pencernaan lemak dalam usus.
2.      Dapat mengaktifkan lipase dalam cairan pancreas.
3.      Membantu absorpsi asam-asam lemak, kolesterol, vitamin D, dan K serta karoten.
4.      Sebagai perangsang aliran cairan empedu dari hati.
5.      Menjaga agar kolesterol tetap larut dalam cairan empedu sebab bila perbandingan asam
empedu dengan kolesterol rendah, maka akan terjadi pengendapan kolesterol.

 Usus
Cairan usus dihasilkan oleh kelenjar brunner dan Liberkuhn dengan pengaruh dari
enterokinin. Cairan usus mengandung enzim-enzim penting sebagai berikut:
1. Karbohidrase, yaitu ezim pemecah karbohidrat. Terdiri dari enzim maltase, sukrase, dan
lactase.
Maltase ( maltose → glukosa.)
Sukrase ( sucrose → glukosa dan fructose)
Lactase (lactose → glukosa dan galaktosa)
2. Peptidase, yaitu enzim pemecah ikatan peptide terdiri dari enzim amino peptidase yang
memecah ikatan paptida pada ujung yang memiliki gugus NH 2, dan tripeptidase yang
memecah molekul tripeptida, serta dipeptidase yang memecah molekul dipeptida.
3. Nukleotidase, yang berfungsi memecah nukleotida menjadi nukleosida dan asam fosfat.
4. Nukleosidase, yang memecah nukleosida menjadi basa purin atau basa pirimidin dan
ribose atau deoksiribosa.
5. Enterokinase, yang berfungsi mengaktifkan tripsinogen menjadi tripsin.
6. Fosfatase, yaitu enzim yang memisahkan gugus fosfat dari senyawa fosfat organic,
misalnya heksosafosfat, gliserolfosfat, dan nukleotida.
7. Fosfolipase, yaitu enzim yang berungsi memecah fosfolipid menjadi gliserol, asam
lemak, asam fosfat, dan kolin.

13

You might also like