You are on page 1of 18

HORMON

Oleh
Dyah Ayu Bekti Pertiwi (F02108004)
Nurul Fathonah (F02108008)
Ongki (F020108014)
POKOK BAHASAN
DEFINISI HORMON
MEKANISME KERJA HORMON
JENIS HORMON
SISTEM PENGENDALIAN HORMON
DEFENISI HORMON
Organ2 tubuh merupakan komponen2 yang saling mempengaruhi, bekerjasama secara

terpadu
Dalam hal ini sistem endokrin merupakan suatu sistem yang dapat menjaga

berlangsungnya integrasi kegiatan organ tubuh. Horomon yang dihasilkan oleh sistem
endokrin ini memegang peranan yang sangat penting.
Hormon adalah :

1. Molekul yang dihasilkan oleh jaringan tertentu (kelenjar)


2. Hormon dikeluarkan langsung ke dalam darah yang membawanya
langsung ke tempat tujuan.
3. Hormon secara khas mengubah kegiatan suatu jaringan tertentu yang
menerimanya.
Hormon terdiri atas berbagai macam senyawa yang dapat digolongkan ke
dalam 3 kelompok, yaitu :
1. Steroid, yaitu andogren,estrogen, dan adrenokortikoid
2. Derivat asam amino, yaitu epinefrin dan tiroksin
3. Peptida protein,yaitu insulin,glukagon,parathormon, oksitosin,
vasopresin, hormon yang dikeluarkan oleh mukosa usus, dan lain2
Mekanisme Kerja
Earl Sutherland memulai penelitiannya tentang mekanisme kerja
enzim pada tahun 1950. tujuannya adalah untuk mengetahui
bagaimana epinefrin dan glukagon bekerja pada reaksi pemecahan
glikogen dan pembentukan glukosa oleh hati. Yang diamati adalah
reaksi pemecahan glikogen menjadi glukosa dipercepat oleh
hormon2 tersebut.
Ditemukan bahwa adanya epinefrin dan glukagon pada reaksi
pemecahan glikogen telah menimbulkan terbentuknya suatu zat
yang tahan panas sebagai zat antara,zat tersebut adalah AMP siklik
atau adenosin 3’,5’ monofosfat
AMP siklik ini terbentuk dari ATP aoleh enzim adenil siklase. AMP
siklik dapat dihidrolisis oleh enzim fosfodiesterase menjadi AMP.
Reaksi ini bersifat eksergonik dan bila tidak ada fosfodeisterase,
AMP siklik merupakan senyawa yang sangat stabil.

ATP Mg2+ AMP siklik + PPi + H+


adenilsiklase
 
AMP siklik + H2O Mg2+ AMP + H+
 
Hasil penelitian ini dapat menjelaskan konsep tentang mekanisme kerja
hormon,
1. Sel mengandung reseptor bagi hormon dalam membran plasma
2. Penggabungan hormon dengan reseptornya dalam membran plasma
dapat merangsang siklase adenil yang juga terdapat dalam membran
plasma.
3. Peningkatan aktivitas siklase adenil menyebabkan meningkatnya
jumlah AMP siklik dalam sel
4. AMP siklik bekerja dalam sel untuk mengubah kecepatan satu atau
beberapa proses.
Beberapa Jenis Hormon
Hormon pada saluran pencernaan, antara lain
Gastrin, Sekretin, Kolesistokinin dan Pankreozimin.
Insulin
 Glukagon
 Hormon-hormon Adrenokortikoid
 Hormon kelenjar Tiroid
Hormon pada saluran pencernaan, antara lain
Gastrin, Sekretin, Kolesistokinin dan Pankreozimin
 Gastrin : diproduksi oleh mukosa pilorik dan terbentuknya hormon ini
dirangsang oleh adanya protein dari makanan atau mungkin juga oleh asam
lambung. Rangsangan mekanik berupa gerakan lambung juga dapat
meningkatkan produksi gastrin.
 Sekretin : diproduksi oleh mukosa usus,dan diangkut oleh darah ke pankreas.
Hormon ini merangsang pankreas untuk mengeluarkan cairan pankreas yang
mengandung bikarbonatbanyak. Sekretin adalah suatu polipeptida yang dapat
diperoleh dalam bentuk kristal.
 Kolesistokonon : hormon ini terdapat di dalam ekstrak mukosa usus halus.
Hormon ini merangsang sekresi cairan pankreas yang mengandung banyak
enzim.
 Pankreozimin : juga terdapat di dalam mukosa usus halus. Hormon ini tahan
terhadap panas,tidak dapat dirusak oleh asam,tetapi tidak stabil terhadap
alkali. Pankreozim adalah suatu protein yang dapat ditemukan dalam keadaan
murni.
Insulin :
 suatu hormon yang diproduksi di dalam sel pankreas.
Fungsi insulin adalah merangsang sintesis enzim2 kinase
piruvat,glukokinase, dan fosfofruktokinase.
Disamping itu insulin juga berfungsi sebagai penghambat atau
penekan terbentuknya enzim2 glukoneogenik.
Kekurangan hormon insulin dalam tubuh mengakibatkan
penurunan aktifitas enzim dalam proses glikolisis dan dengan
demikian kadar glukosa menjadi lebih tinggi daripada keadaan
normal.
Disamping peranannya dalam penggunaan glukosa bagi
tubuh,insulin juga mempunyai pengaruh pada metabolisme protein
dan asam nukleat. Insulin dapat dirusak oleh enzim insulinase dalam
hati.
 Glukagon
Hormon ini juga diproduksi oleh sel2 langerhans dalam pankreas.
Glukagon mempunyai efek yang berlawanan dengan insulin yaitu
dapat meningkatkan kadar glukosa dalam darah dengan jalan
meningkatkan proses glukogenolisis dalam hati.
Glukagon juga berfungsi mengaktifkan enzim siklase adenil yang
mengubah ATP menjadi AMP siklik.
Glukagon adalah suatu protein yang dapat diisolasi dalam bentuk
kristal.
 Hormon – hormon adrenokortikoid
Hormon ini diproduksi pada kelenjar adrenal. Binatang yang telah
diambil kelenjar adrenal hanya dapat bertahan hidup satu sampai dua
minggu, hal ini disebabkan oleh tidak adanya jaringan adrenokortikal.
Gejala yang ditimbulkan yaitu :
1. Gangguan keseimbangan air dan elektrolit
2. Kadar urea darah naik,disebabkan antara lain fungsi ginjal
menurun
3. Kelemahan pada otot yang merupakan akibat gangguan
metabolisme karbohidrat serta keseimbangan air & elektrolit
4. Penurunan jumlah glikogen dalam hati
5. Kemampuan mengatasi pengaruh luar berkurang
6. Ada hambatan pertumbuhan tubuh sebagai akibat terhambatnya
anabolisme protein
Beberapa ahli kimia telah berhasil mengisolasi 28 macam steroid dari
adrenal korteks. Senyawa tersebut dapat dibagi dalam 2 golongan, yaitu :
1. Mineralokortikoid yang terutama bekerja pada metabolisme
elektrolit atau mineral
2. Glukokortikoid yang mempunyai pengaruh terhadap metabolisme
karbohidrat.
17-hidroksikortikosteron adalah hormon yang mempunyai peranan
sangat penting dalam metabolisme karbohidrat dan protein. Sedangkan
deoksikortikosteron dan aldosteron adalah contoh hormon
mineralokortikoid

Hidrokortison
 Hormon kelenjar Tiroid
Hormon yang dikeluarkan oleh kelenjar tiroid mengandung iodium
dan lebih dari setengah jumlah keseluruhan iodium tubuh terdapat
dalam kelenjar tiroid.
 Pengeluaran hormon tiroid dipengaruhi oleh persediaan iodium
dalam tubuh.
Kekurangan iodium dalam tubuh akan mengakibatkan terjadinya
penyakit gondok.
Beberapa hormon yang diproduksi oleh kelenjar tiroid adalah
tiroksin dan 3,5, diiodotirosin
Sistem Pengendalian Hormon
Mekanisme kerja sistem endokrin
dikendalikan oleh hipotalamus,
yaitu satu organ tubuh yang
terletak di bawah otak sebesar biji
kacang yang mempunyai sistem
syaraf tertentu.
Hipotalamus mempengaruhi
kelenjar pituitari atau hipofisis
yang dapat mengeluarkan
bEBErapa macam hormon.
Sebagian dari hormon tersebut
dapat merangsang kelenjar lain
untuk mengeluarkan hormon
tertentu
 Pengendalian Metabolisme Karbohidrat
Salah satu faktor penting dalam metabolisme ini adalah kadar gula
dalam darah yang relatif konstan. Agar kadar glukosa dalam darah
konstan, maka pankreas mengeluarkan hormon insulin. Hormon ini
menyebabkan penguraian glikogen menjadi glukosa diperlambat.
Sebaliknya apabila kadar glukosa dalam rendah, maka pankreas
mengeluarkan hormon glukagon yang bekerja kebalikan dari insulin
yaitu menaikkan kadar glukosa. Demikian juga kelenjar pituitari atau
hipofisis mengeluarkan hormon pertumbuhan yang juga menaikkan
kadar glukosa dalam darah.
Dalam kondisi normal, insulin,glukgon, dan hormon pertumbuhan
ada dalam keadaan keseimbangan sehingga kadar glukosa dalam darah
relatif konstan.
Dalam kondisi kritis misalnya kedinginan, ada bahaya dan ketakutan
maka tiga macam hormon lain memegang peranan yaitu adrenalin,
kortison, dan tiroksin.
 Pengendalian keseimbangan Air
Apabila kadar air dalam darah berkurang maka konsentrasi darah
bertambah besar. Syaraf penerima dalam hipotalamus mengetahui
keadaan ini dan hipotalamus mempengaruhi pituitari sehingga
pituitari mengeluarkan hormon antidiuretik atau ADH. ADH berperan
untuk menghambat keluarnya air dari ginjal. Hipotalamus juga
mempengaruhi ginjal melalui sistem syaraf hingga memproduksi
renin. Renin ini menyebabkan terbentuknya angiotensin,suatu
polipeptida dalam hati. Hormon baru ini memperkuat keinginan
untuk minum yang telah ditimbulkan oleh hipotalamus dan juga
meningkatkan pengeluaran ADH. Pada waktu yang sama aldosteron
dikeluarkan oleh adanya rangsangan dari angiotensi. Aldosteron dapat
menghambat pengeluaran ion Na+ dari ginjal dan juga menghambbat
pembentukan urine.

You might also like