You are on page 1of 10

RUMUS INFORMASI PENTING

No
1 Bilangan Bulat
Sifat penjumlahan bilangan bulat a2 = b artinya  b = a
a. Sifat tertutup a3 = b artinya 3 b = a
a + b = c; c juga bilangan bulat
b. Sifat komutatif - Operasi penjumlahan (+) dan
a+b=b+a pengurangan (-) sama kuat, artinya
c. Sifat asosiatif operasi yang terletak di sebelah kiri
(a + b) + c = a + (b + c) dikerjakan lebih dahulu.
d. Mempunyai unsur identitas - Operasi perkalian (x) dan pembagian
a+0=0+a (:) sama kuat, artinya operasi yang
e. Mempunyai invers terletak di sebelah kiri dikerjakan
a + (-a) = (-a) + a = 0 terlebih dahulu
- Operasi perkalian (x) dan pembagian
Sifat pengurangan bilangan bulat (:) Lebih kuat dari pada operasi
a. Sifat tertutup penjumlahan (+) dan pengurangan (-),
a – b = c; c juga bilangan bulat atinya operasi perkalian (x) dan
pembagian (:) dikerjakan terlebih
dahulu daripada operasi penjumlahan
Sifat perkalian dan bilangan bulat
(+) dan pngurangan (-)
a. Sifat tertutup
a x b = ab
b. Sifat komutatif
a x b = a x b = - ab
c. Sifat asosiatif
(a x b) x c = a x (b x c)
d. Sifat distributif
a x (b + c) = (a x b) + (a x c)
a x (b – c) = (a x b) – (a x c)
e. Unsur identitas pada perkalian adalah 1
px1=1xp=p

Sifat pembagian bilangan bulat


a. Tidak bersifat tertutup

2 Pecahan Penjumlahan dan pengurangan pecahan


desimal di urutkan berdasarkan angka –
Bentuk pecahan campuran p dapat diubah menjadi angka ….,ratusan, puluhan, satuan,
pecahan biasa persepuluhan, perseratusan dan seterusnya
Bentuk baku bilangan antara 0 sampai dengan
Invers perkalian pecahan adalah
1 dinyatakan dengan a x 10-n dengan 1 ≤ a < 10
n bilangan asli
3 OPERASI HITUNG BENTUK P disebut pembilang dan q di sebut penyebut
Untuk penjumlahan dan pengurangan
ALJABAR penyebut masing pecahan di KPK kemudian
Perkalian bentuk aljabar baru di jumlahkan atau di kurangi
k(ax) = kax
k(ax+b) = kax + kb
(ax+b) (cx + d) = acx2 + (ad+bc)x + bd
(x + a) (x - a) = x2 – a2
(a + b)1 = a + b
(a + b)2 = a2 + 2ab + b2
(a + b)3 = a3 + 3a2b + 3ab2 + b3

4 Persamaan dan Pertidaksamaan Untuk menentukan penyelesaian


pertidaksamaan linear satu variable, dapat
Linear satu variable dilakukan dalam dua cara
ax + b = 0 a. Mencari dahulu penyelesaian
ketidaksamaan selalu ditandai dengan tanda hubung persamaan yang diperoleh dari
berikut pertidak samaan dengan mengganti
“ < “ untuk menyatakan kurang dari tanda ketidaksamaan dengan tanda =
“ > “ untuk menyatakan lebih dari b. Menyatakan ke dalam
“ ≤ “ untuk menyatakan kurang dari atau sama pertidaksamaan ekuivalen
dengan
“ ≥ “ untuk menyatakan lebih dari atau sama
dengan
5 Perbandingan dan Aritmetika sosial
Untung = harga penjualan – harga pembelian
Rugi = harga pembelian – harga penjualan
Persentase Untung = Untung 100%
Harga pembelian
Persentase rugi = Rugi x 100%
Harga pembelian
Bruto = netto + tara
Tara = persen tara x bruto
Besar pajak penghasilan = Pph x penghasilan kena
pajak
Gaji yang diterima = Besar gaji – pajak penghasilan
Skala =
a ↔ p
b ↔ q
Pada perbandingan senilai berlaku a = p
b q
Pada perbandingan berbalik nilai berlaku a = q
b p

6 Himpunan
Himpunan A merupakan himpunan B dinotasikan A
B
Himpunan A yang bukan merupakan himpunan B
dinotasikan A B
Himpunan kosong disimbolkan ø
Irisan (interseksi) dua himpunan disimbolkan A B
Gabungan (union) dua himpunan disimbolkan A B
Untuk setiap himpunan A,B dan C berlaku sifat
komutatif, asosiatif dan distributif
7 Garis dan Sudut
1o = 60’ Bersuplemen
1’ = 60”
Komplemen
1o = 3600”

- Jumlah dua sudut yang saling berpelurus


(bersuplemen) adalah 180o Bertolak belakang
- Jumlah dua sudut yang saling berpenyiku
(berkomplemen) adalah 90o
- Dua sudut yang saling bertolak belakang
besarnya sama

8 Segitiga dan Segiempat


C
Keliling segitiga yang sisinya a,b dan c adalah
a
K = a + b+ c
Luas segitiga dengan alas a dan tinggi t adalah
b
L = xaxt p
Keliling dan luas persegi panjang yg sisinya p dan l
K = 2 x ( p + l ) dan L = p x l l s
Keliling dan luas persegi yang sisinya s
K=4s dan L = s2 a
Keliling dan luas Jajarangenjang
K = 2 ( a + b ) dan L = a x t b t
Keliling dan luas belah ketupat panjang sisi s
diagonal d1 dan d2
K = 4 s dan L = x d1 x d2

9 Faktorisasi Suku Aljabar Segitiga Pascal

1
a. K(ax + b) = kax + kb
1 1
b. (ax + b) (cx + d) = acx2 + (ad + bc)x + bd
1 2 1
c. an = a x a x a x a …. x a sebanyak n kali
1 3 3 1
d. (a b)2 = (a + b) (a b) = a2 2ab + b2
e. (a + b)3 = a3 + 3a2b + 3ab2 + b3
Pangkat selanjutnya dan seterusnya gunakan
segitiga pascal
f. x2 – y2 = (x – y) (x + y)
10 Fungsi Pemetaan
Suatu relasi dapat dinyatakan dengan 3 cara Domain (X) Kodomain (Y)

- Diagram panah
.A .1
- Diagram cartesius
.B .2
- Himpunan pasangan .C .3
Fungsi pemetaan adalah relasi yang memasangkan
setiap anggota A dengan tepat satu anggota B Korespondensi satu – Satu
Korespondensi satu – satu adalah jika semua anggota Domain (X) Kodomain (Y)
A berpasangan tepat satu dengan anggota B

.A 1
.B 2
.C 3

11 Persamaan Garis Lurus Cara menentukan Gradien


Bentuk umum
- y = mx M=
- y = mx + c
- ax + by + c = 0 Gradien garis yang sejajar sumbu x = 0
Gradien garis yang sejajar adalah sama
Cara menentukan Persamaan Garis lurus x1 = x2
- Gradien dan satu titik koordinat Hasil kali gradien garis yang tegak lurus = -1
y – y1 = m(x – x1)
- Dua titik koordinat
=

12 Sistem Persamaan Linear Dua Subtitusi


3x + y = 7 ……. (1)
Variable (SPLDV) x + 4y = 6 …….. (2)  x = -4y + 6
Cara Penyelesaian SPLDV 3(-4y + 6) + y = 7
- Grafik -12y + 18 + y = 7
- Subtitusi -11y = - 11
- Eliminasi Y=1  x = -4 . 1 + 6 = 2
Eliminasi
3x + y = 7 ……. (1) x 1 3x + y = 7
x + 4y = 6 …….. (2) x 3 3x + 12y = 18 -
disamakan x nya 0x - 11y =- 11
y=1
x = -4 + 6 = 2
13 Teorema Phytagoras
Digunakan hanya pada segitiga siku – siku

a c

b
2 2 2
c = a +b

Panjang antar dua titik


P =  [(x1- x2)2 + (y1 – y2)2]
Panjang proyeksi dari titik (x, y) dari persamaan
garis
Panjang Proyeksi = √

Titik Berat
Q

S R

QS = [ + − ]

14 Lingkaran
K= 2r / K = d
L =  r2

= =
Luas Juring AOB A
LJ= x L lingkaran
Luas Tembereng O
L T = Luas Juring – Luas ∆AOB
B
Hubungan antara sudut pusat dan sudut keliling

A C
E

B
 AEC = 2 x  ABC

15 Garis Singgung Lingkaran

Garis singgung persekutuan luar dua lingkaran

R r

l =  [ k2 – (R – r)2 ] Untuk R > r

Garis singgung persekutuan dalam dua lingkaran

R k

d =  [ k2 - (R + r)2 ]

Panjang jari – jari lingkaran dalam segitga

S= x keliling lingkaran

R =  [ s (s – a) (s – b) (s – c) ]
s
Panjang jari – jari lingkaran di luar segitiga

r = abc .
4  [ s (s – a) (s – b) (s – c) ]

16 Kubus dan Balok


Prisma
1. Segi empat
Sisi/Bidang = 6
- Kubus
Rusuk = 12
Luas Permukaan = 6 s2
Titik sudut =8
Volume = s3
Diagonal bidang = 12
Diagonal Ruang = 4
Bidang diagonal =6

- Balok Sisi/Bidang = 6
Rusuk = 12
Luas Permukaan = Titik sudut =8
2(pl + lt + pt) Diagonal bidang = 12
Volume = p x l x t Diagonal Ruang = 4
Bidang diagonal =6

2. Segi n Sisi/Bidang =n+2


Luas Permukaan = jumlah luas sisi – sisi Rusuk =3xn
Volume = Luas alas x Tinggi Titik sudut =2xn

Limas
- Limas segitiga Sisi/Bidang = n+1
- Limas segiempat Rusuk = 2x n
- Limas segilima Titik sudut = n+1
Luas permukaan = jumlah sisi – sisi yang
membentuk limas

Volume = x Luas alas x Tinggi


17 Kesebangunan dan kekongruenan
Kesebangunan bangun datar
Syarat :
- Perbandingan sisi – sisi yang bersesuaian
memiliki perbandingan yang senilai
- Sudut – sudut yang bersesuaian sama besar
Kesebangunan segitiga
Syarat :
- Perbandingan sisi – sisi yang bersesuaian
senilai (s.s.s)
- Sudut – sudut yang bersesuaian sama besar
(sd.sd.sd)
- Dua sisi yang bersesuaian memiliki
perbandingan yang sama dan sudut
bersesuaian yang diapit sama besar

Kekongruenan bangun datar


Syarat :
- Bentuk dan ukurannya sama
- Sudut – sudut yang bersesuaian sama besar
(sd.sd.sd)
Kekongruenan segitiga
Syarat :
- Bentuk dan ukurannya sama
- Sudut – sudut yang bersesuaian sama besar
(sd.sd.sd)

18 Bangun Ruang Sisi Lengkung


Tabung
Luas selimut tabung = 2  r t
Luas permukaan tabung = 2  r ( r + t )
Volume tabung =  r3 t

Kerucut
Luas selimut kerucut =  r s
Luas permukaan kerucut =  r ( r + s )
Volume = x r2 x t

Bola
Luas permukaan bola = 4  r2
Volume = x  x r3
19 Statistika
⋯.. ∑ .
Mean ( ̅ ) = = ∑

Modus => nilai yang paling sering muncul

Median => jika pada suatu data jumlah datumnya


ganjil, mediannya adalah nilai tengah data yang telah
diurutkan. Jika pada suatu data jumlah datumnya
genap, medianya adalah mean dari dua datum yang
di tengah setelah data diurutkan

Kuartil
Kuartil bawah Q1 =
Kuatil tengah atau median Q2 =
Kuartil atas Q3 =
J = datum terbesar – datum terkecil

20 Pangkat tak sebenarnya


Pangkat Sebenarnya
- Pangkat Bulat Positif
am x an = am+n
=
( )n =
un + um = un(1 + um – n)
am – an = an ( am – n – 1 )

Pangkat tak sebenarnya


- Pangkat Bulat Negatif
= a bilangan real a ≠ 0 dan bilangan
Bulat positif
- Pangkat nol
ao = 1 a bilangan real dan a ≠ 0
- Pangkat Pecahan
Bentuk akar
√ x √ x √

=

a c  b c = ( a  b ) c
p  a x q  b = pq a x b

=

21 Pola Bilangan, Barisan dan Deret


- Pola Bilangan
Pola garis lurus
Pola persegi panjang
Pola persegi
Pola segitiga
Pola bilangan ganjil dan genap
Pola segitiga Pascal
- Barisan
Aritmetika
Un = a + ( n – 1 ) b
Geometri
Un = a r n – 1
- Deret
Aritmatika
Sn = ( a + Un )
Geometri
( )
Sn = , r  1

You might also like