You are on page 1of 39

BERFIKIR KRITIS

DALAM KEPERAWATAN

kusnanto_ners@yahoo.com
Pelayanan Kesehatan
KLIEN
Dalam
menghadap
i Laboran perawat
bermacam-
macam
situasi
klinis 
penting Untuk
untuk Gizi dokterBERFIKIR
BERFIKIR CERDAS 
CERDAS harus
pada setiap fisiotera mengembangk
situasi pi an BERFIKIR
KRITIS
Contoh :
Kondisi klien memburuk  perawat
profesional harus mengambil tindakan yg
cepat
Mendeteksi jika klien mengalami
komplikasi  memanggil dokter untuk
mengatasinya
Mengetahui metode edukasi klien tidak
berjalan lancar  perawat profesional
berinisiatif untuk memperbaikinya
Benner (1984) mendeskripsikan
pengambilan keputusan klinis sebagai
keputusan yang terdiri atas :

* Pemikiran kritis dan penuh


pertimbangan
* Penerapan dari ilmu serta pikiran praktis
PERAWAT memiliki TANGGUNG JAWAB
untuk membuat KEPUTUSAN KLINIS
yang TEPAT DAN AKURAT !!!

Pengambilan keputusan klinis merupakan


hal yg membedakan
“Perawat dengan staf teknis”
BERFIKIR
Aktivitas yg sifatnya mencari hal baru,
ide atau gagasan dengan menggunakan
berbagai sumber yang sesuai dan masuk
akal
Berfikir dan belajar adalah proses yang
berkaitan
Proses berfikir merupakan suatu jalan
pikiran atau logika
Langkah-langkah proses berfikir

Pembentukan pengertian/ konsep


Ex. : Hepatitis termasuk penyakit menular atau tidak menular ?

Pembentukan pendapat
Ex. Ciri penyakit menular salah satunya disebabkan , sedangkan yg tidak menular
disebabkan gaya hidup

Penarikan kesimpulan
Ex. : Hepatitis adalah termasuk penyakit menular yg disebabkan oleh virus
BERFIKIR KRITIS
Proses kognitif yg aktif dan terorganisasi yg digunakan
untuk mengetahui pikiran seseorang dan pemikiran
terhadap orang lain (Chaffee, 2002)

Settertsen & Laure (2004) meliputi :


 Identifikasi adanya masalah (masalah klien)
 Analisis semua informasi yg berkaitan dg masalah
tersebut (data klinis klien)
 Evaluasi informasi (meninjau asumsi dan bukti)
 Membuat kesimpulan
Berfikir kritis merupakan acuan
bagaimana melakukan pendekatan
terhadap masalah atau situasi
pengambilan keputusan
Bagian yang penting dari pemikiran
kritis : interpretasi, evaluasi dan
membuat penilaian dari berbagai
pendapat dan data yg ada.
MAKNA BERFIKIR KRITIS
Berfikir kritis merupakan kemampuan yg sangat
esensial untuk kehidupan, pekerjaan dan
berfungsi efektif dalam semua aspek kehidupan
Berfikir kritis merupakan salah satu proses
berfikir tingkat tinggi yg dapat digunakan dalam
pembentukan sistem konseptual
Berfikir kritis bukan merupakan hal yg mudah
atau proses linier yg dpt dipelajari dalam satu
malam melainkan proses yg harus diperoleh
melalui pengalaman, komitmen dan rasa ingin
tahu yg besar
Pemikir yang kritis akan memperhatikan
APA YANG PENTING dalam sebuah
situasi, MEMBAYANGKAN dan
MENGEKPLORASI SEMUA
ALTERNATIF,
MEMPERTIMBANGKAN KODE ETIK,
kemudian MEMBUAT KEPUTUSAN
Berfikir kritis TIDAK HANYA memerlukan
KEMAMPUAN KOGNITIF, tetapi juga
kebiasaan SESEORANG UNTUK
BERTANYA, MEMPUNYAI
HUBUNGAN YG BAIK, JUJUR dan
selalu mau untuk BEFIKIR JERNIH
tentang suatu masalah (Facione, 1990)
PERAWAT yang menerapkan pemikiran
kritis dalam bekerja akan fokus terhadap
penyelesaian masalah dan membuat
keputusan serta tidak akan membuat
keputusan yang terburu-buru ataupun
ceroboh (Kataoka-Yahiro & Saylor, 1994)
KETERAMPILAN BERFIKIR KRITIS
KETERAMPILAN APLIKASI DALAM PRAKTIK KEPERAWATAN
Interpretasi Lakukan pengumpulan data secara sistematis
Cari pola data lalu buat kategori
Klarifikasi semua data yg belum jelas
Analisis Berfikirlah terbuka dalam melihat data informasi klien
Jangan membuat asumsi yang ceroboh
Apakah data tidak sesuai dengan yang anda ketahui ?
Kesimpulan Lihat arti dari data yang anda punya dan apakah
signifikan ?
Apakah terdapat hubungan antar data ?
Apakah data tersebut dapat membantu anda untuk
mengetahui adanya masalah klien ?
Evaluasi Lihatlah situasi secara objektif
Gunakan kriteria untuk menentukan hasil atau tindakan
keperawatan
Evaluasi pada tindakan yg sudah anda lakukan sendiri
KETERAMPILAN APLIKASI DALAM PRAKTIK
KEPERAWATAN

Penjelasan Jelaskan penemuan dan kesimpulan yang anda buat.


Gunakan semua pengetahuan dan pengalaman anda
untuk menentukan cara yang tepat daam merawat
klien

Pengontrolan diri Lihat kejadian yang telah anda alami


Temukan cara bagaimana anda dapat memperbaiki
performa anda
Apa yang membuat anda merasa telah sukses ?
TINGKAT PEMIKIRAN KRITIS
DALAM KEPERAWATAN

Tingkat 2
Kompleks

Tingkat 1
Dasar

Dasar Pengetahuan Spesifik


Pengalaman
Kompetensi
Perilaku
Standar
INDIKATOR BERFIKIR KRITIS
(Beyer, 1995)
a. Watak (dispositions)
Seseorang yg mempunyai keterampilan
berfikir kritis, memiliki sikap :
- skeptis,
- sangat terbuka,
- menghargai sebuah kejujuran,
- respek terhadap berbagai data dan
pendapat,
- respek terhadap kejelasan dan ketelitian,
- mencari pandangan lain yang berbeda dan
akan merubah sikap ketika terdapat sebuh
pendapat yg dianggapnya baik
b. Kriteria (criteria)
Dalam berfikir kritis harus mempunyai sebuah
kriteria atau patokan
Penerapan standarisasi berdasarkan :
- relevansi
- keakuratan fakta-fakta
- Berlandaskan sumber yg kredible
- Teliti
- Tidak bias
- bebas dari logika yg keliru
- Logika yg konsisten
- Pertimbangan yang matang
c. Argumen (argument) :
Argumen adalah pernyataan atau proposisi yg
dilandasi oleh data
Keterampilan befikir kritis meliputi :
pengenalan, penilaian dan menyusun argumen

d. Pertimbangan atau pemikiran (reasoning)


Kemampuan untuk merangkum kesimpulan
dari satu atau beberapa premis
Proses : kegiatan menguji hubungan antar
beberapa pernyataan/ data
e. Sudut pandang (point of view)
Cara memandang atau menafsirkan dunia ini yang
akan menentukan konstruksi makna
Seorang yang berfikir kritis akan memandang sebuah
fenomena dari berbagai sudut pandang yang berbeda.

f. Prosedur penerapan kriteria (procedure for applying


criteria)
Prosedur penerapan berfikir kritis sangat komplek
dan prosedural
Prosedur : merumuskan masalah  menentukan
keputusan yg akan diambil  mengidentifikasi
perkiraan-perkiraan
TAHAPAN BERFIKIR KRITIS
Keterampilan Menganalisis

Keterampilan mensintesis

Keterampilan mengenal dan memecahkan masalah

Keterampilan menyimpulkan

Keterampilan mengevaluasi atau menilai


PENTINGNYA BERFIKIR
KRITIS

Kualitas
Percaya diri
berfikir kritis

Kreatif
PRINSIP
CARA
BERFIKIR
KRITIS

PENJELA
SAN

SELF
INTERP
REGULA
TION RETASI

PENJELA ANALISI
SAN S

EVALUA
SI
CIRI PERILAKU BERFIKIR KRITIS
1. Menanggapi atau memberikan komentar
terhadap sesuatu dengan penuh
pertimbangan
2. Bersedia memperbaiki kesalahan atau
kekeliruan
3. Dapat menelaah dan menganalisa sesuatu
yg datang kepadanya secara sistematis
4. Berani menyampaikan kebenaran
meskipun berat
5. Bersikap cermat, jujur dan ikhlas
6. Kebencian terhadap suatu kaum, tidak
mendorongnya untuk tidak berbuat jujur
atau tidak berlaku adil
7. Adil dalam memberikan kesaksian tanpa
melihat siapa orangnya walaupun akan
merugikan diri sendiri, sahabat dan
kerabat
8. Keadilan ditegakkan dalam segala hal.
4 hal pokok penerapan berfikir kritis
dalam keperawatan

Penggunaan bahasa
dalam keperawatan

Penerap Argume
an ntasi
proses dalam
keperaw keperaw
atan atan

Pengambilan
keputusan dalam
keperawatan
MODEL PEMIKIRAN KRITIS UNTUK
PENGAMBILAN KEPUTUSAN KLINIS

Berfikir kritis merupakan tanda atau


standar untuk perawat profesional yang
kompeten
Kemampuan berfikir kritis 
meningkatkan praktik klinik dan
mengurangi kesalahan pada penilaian
klinis (Di Vito-Thomas, 2005)
5 Komponen berfikir kritis

1. Pengetahuan dasar
2. Pengalaman
3. Kompetensi berfikir kritis (penekanan
pada proses keperawatan)
4. Perilaku dalam pemikiran kritis
5. standar
Pengetahuan Dasar
Andalan yang akan membantu perawat dalam membuat
penilaian klinis :
a. Informasi dan teori dari ilmu dasar
b. Rasa kemanusiaan
c. Ilmu perilaku
d. Keperawatan

Perawat menggunakan pengetahuan dasar mereka dengan


jalan yg berbeda dg disiplin ilmu kesehatan yg lain
karena mereka memikirkan masalah klien secara holistik
Pengalaman
Keperawatan merupakan sebuah disiplin
ilmu yg menerapkan praktik

 Pengalaman belajar klinis diperlukan


untuk memenuhi keterampilan membuat
keputusan klinis (Roche, 2002)
 Situasi klinik : belajar mengobservasi,
merasakan, berbicara pada klien/ kelg, dll.
Kataoka-Yahiro & Saylor (1994)

Kompetensi berfikir kritis sebagai PROSES


KOGNITIF yang digunakan perawat
untuk MEMBUAT PENILAIAN terhadap
PERAWATAN KLINIS klien
Kompetensi Berfikir Kritis
Kompetensi pemikiran kritis umum  proses
yg tidak khas pada keperawatan (metode ilmiah,
pemecahan masalah, pengambilan keputusan)
Kompetensi pemikiran kritis spesifik pada
situasi klinis  (penjelasan diagnostik,
kesimpulan klinis, dan pengambilan keputusan
klinis)
Kompetensi pemikiran kritis spesifik pada
keperawatan  berhubungan dg proses
keperawatan
PENGKAJIA
N
EVALU
ASI

DIAGNOSA
KEPERAWAT
AN

ANALISIS

IMPLEM
ENTASI

PERENCAN
AAN
Perilaku dalam Pemikiran Kritis
o Pendekatan seorang pemikir kritis yg berhasil dalam menyelesaikan
masalah :

o Percaya diri
o Mandiri
o Adil
o Tanggungjawab
o Mau mengambil resiko
o Disiplin
o Persisten
o Kreatif
o Rasa ingin tahu
o Integritas
o Ramah
Standar untuk berfikir kritis

Menurut Kataoka-Yahiro dan Saylor


(1994) :
Standar intelektual
Standar profesional
STANDAR INTELEKTUAL STANDAR PROFESIONAL
 Jelas
 Tepat  Kriteria etik untuk
 Spesifik
penilaian keperawatan
 Kriteria untuk evaluasi
 Akurat
 Tanggungjawab profesional
 Relevan
 Beralasan
 Konsisten
 Logis
 Dalam
 Luas
 Lengkap
 Signifikan
 Tercukupi (untuk tujuan)
 Adil
Metode Ilmiah
Salah satu cara untuk memecahkan masalah
dengan menggunakan alasan yang kuat
Merupakan pendekatan untuk mencari
kebenaran atau mengkonfirmasi suatu fakta
Pengumpulan data dan pemecahan masalah :
menggunakan pendekatan sistematis dan
bertingkat : identifikasi masalah 
pengumpulan data  pembentukan
pertanyaan penelitian atau hipotesis  uji
hipotesis  evaluasi hasil penelitian
THANK YOU

You might also like