You are on page 1of 4

Penjelasan Dan Pengertian Matahari Sebagai Bintang -

Informasi Singkat, Jelas Dan Padat Tentang Matahari


Sun, 24/06/2007 - 4:54pm — godam64

Matahari adalah bintang yang jaraknya paling dekat dengan bumi baik pada gugusan galaksi
bima sakti maupun pada galaksi andromeda. Matahari adalah sebuah bintang karena matahari
memancarkan cahaya yang dihasilkan sendiri. Matahari dapat memancarkan cahaya dan
panas yang amat sangat besar energinya karena dihasilkan dari reaksi fusi nuklir
penggabungan inti atom hidrogen.

A. Jarak Matahari Ke Bumi

Matahari adalah bintang yang tampak paling besar dibandingkan bintang-bintang lain yang
bertaburan di angkasa luar karena jaraknya yang sangat dekat, yaitu sekitar 150 juta km. 150
juta kilo meter disebut juga sebagai satuan astronomi.

Jarak kedudukan terdekat matahari ke bumi jaraknya adalah 147 juta km disebut Perihelium
(1 januari). Sedangkat jarang paling jauh matahari ke bumi yakni kurang lebh sekitar 152 juta
km disebut Aphelium (1 juli). Tentu saja saat ini belum ada orang yang menghitung secara
langsung jarak matahari ke bumi karena sangat panas dan silau.

B. Suhu Matahari

Panas matahari pada permukaannya adalah kurang lebih 6 ribu derajat selsius. Sedangkan
pada inti matahari temperatur mencapai 150 juta derajat celcius. Dari waktu ke waktu suhu
matahari akan diperkirakan semakin dingin dan akhirnya mati bersama planet-planet lain
termasuk bumi.

C. Penyusun Matahari

- Hidrogen : 70%
- Helium : 25%
- Unsur lainnya : 5%

D. Konstanta Dan Energi Matahari

Banyaknya kalor yang diterima oleh setiap 1 cm persegi pada bagian atas atmosfir matahari
permenit adalah 2 kalori per menit per cm persegi. Energi matahari terjadi karena adanya fusi
atau penggabungan inti hidrogen membentuk inti helium serta 2 positron dan energi 24,7
MeV.

E. Bagian-Bagian Susunan Matahari


- Fotosfer adalah Bagian lapisan permukaan yang memancarkan cahaya yang kuat dan
menyilaukan.
- Kormosfer adalah Lapisan gas yang sangat tebal.
- Korona adalah Lapisan atmosfer terluar matahari.
PLANET
Planet diambil dari kata dalam bahasa Yunani Asteres Planetai yang artinya Bintang
Pengelana. Dinamakan demikian karena berbeda dengan bintang biasa, Planet dari waktu ke
waktu terlihat berkelana (berpindah-pindah) dari rasi bintang yang satu ke rasi bintang yang
lain. Perpindahan ini (pada masa sekarang) dapat dipahami karena planet beredar
mengelilingi matahari.
Planet adalah benda langit yang gelap dan tidak mepunyai cahaya sendiri.
Ciri-ciri planet sebagai berikut:
• Mengorbit mengelilingi bintang atau sisa-sisa bintang;
• Mempunyai massa yang cukup untuk memiliki gravitasi tersendiri agar dapat mengatasi
tekanan rigid body sehingga benda angkasa tersebut mempunyai bentuk kesetimbangan
hidrostatik (bentuk hampir bulat);
• Tidak terlalu besar hingga dapat menyebabkan fusi termonuklir terhadap deuterium di
intinya; dan,
• Telah "membersihkan lingkungan" (clearing the neighborhood; mengosongkan orbit agar
tidak ditempati benda-benda angkasa berukuran cukup besar lainnya selain satelitnya sendiri)
di daerah sekitar orbitnya
Kelompok Planet dibatasi oleh lintasan orbit :
- Planet dalam (inner planets) : Merkurius dan Venus
- Planet luar (outer planets) : Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus
Hal Penting tentang Planet :
1. Planet tidak mempunyai cahaya sendiri.
2. Dengan teropong kecil planet terlihat sebagai keping atau cakram yang bersinar.
3. Planet-planet beredar mengelilingi matahari dengan arah yang sama.
4. Lintasan planet-planet berupa bidang yang berbentuk elips dan membentuk sudu-sudut
yang kecil dengan ekliptika.
Merkurius

Merkurius adalah planet di terkecil di dalam tata surya dan juga yang terdekat dengan
Matahari dengan kala revolusi 88 hari. Kecerahan planet ini berkisar diantara -2 sampai 5,5
dalam magnitudo tampak namun tidak mudah terlihat karena sudut pandangnya dengan
matahari kecil (dengan rentangan paling jauh sebesar 28,3 derajat. Merkurius hanya bisa
terlihat pada saat subuh atau maghrib. Tidak begitu banyak yang diketahui tentang Merkurius
karena hanya satu pesawat antariksa yang pernah mendekatinya yaitu Mariner 10 pada tahun
1974 sampai 1975. Mariner 10 hanya berhasil memetakan sekitar 40 sampai 45 persen dari
permukaan planet.

Mirip dengan Bulan, Merkurius mempunyai banyak kawah dan juga tidak mempunyai satelit
alami serta atmosfir. Merkurius mempunyai inti besi yang menciptakan sebuah medan
magnet dengan kekuatan 0.1% dari kekuatan medan magnet bumi. Suhu permukaan dari
Merkurius berkisar antara 90 sampai 700 Kelvin (-180 sampai 430 derajat selsius),

Pengamatan tercatat dari Merkurius paling awal dimulai dari zaman orang Sumeria pada
milenium ke tiga sebelum masehi. Bangsa Romawi menamakan planet ini dengan nama salah
satu dari dewa mereka, Merkurius (dikenal juga sebagai Hermes pada mitologi Yunani dan
Nabu pada mitologi Babilonia). Lambang astronomis untuk merkurius adalah abstraksi dari
kepala Merkurius sang dewa dengan topi bersayap diatas caduceus. Orang Yunani pada
zaman Hesiod menamai Merkurius Stilbon dan Hermaon karena sebelum abad ke lima
sebelum masehi mereka mengira bahwa Merkurius itu adalah dua benda antariksa yang
berbeda, yang satu hanya tampak pada saat matahari terbit dan yang satunya lagi hanya
tampak pada saat matahari terbenam. Di India, Merkurius dinamai Budha (बुध), anak dari
Candra sang bulan. Di budaya Tiongkok, Korea, Jepang dan Vietnam, Merkurius dinamakan
"bintang air". Orang-orang Ibrani menamakannya Kokhav Hamah (‫)כוכב חמה‬, "bintang dari
yang panas" ("yang panas" maksudnya matahari). Diameter Merkurius 40% lebih kecil
daripada Bumi (4879,4 km), dan 40% lebih besar daripada Bulan. Ukurannya juga lebih kecil
(walaupun lebih padat) daripada bulan Jupiter, Ganymede dan bulan Saturnus, Titan.
Struktur Dalam
Dengan diameter sebesar 4879 km di katulistiwa, Merkurius adalah planet terkecil dari empat
planet kebumian di Tata Surya. Merkurius terdiri dari 70% logam dan 30% silikat serta
mempunyai kepadatan sebesar 5,43 g/cm3 hanya sedikit dibawah kepadatan Bumi. Namun
apabila efek dari tekanan gravitasi tidak dihitung maka Merkurius lebih padat dari Bumi
dengan kepadatan tak terkompres dari Merkurius 5,3 g/cm3 dan Bumi hanya 4,4 g/cm3.

Kepadatan Merkurius digunakan untuk menduga struktur dalamnya. Kepadatan Bumi yang
tinggi tercipta karena tekanan gravitasi, terutamanya di bagian inti. Merkurius namun jauh
lebih kecil dan bagian dalamnya tidak terdapat seperti bumi sehingga kepadatannya yang
tinggi diduga karena planet tersebut mempunyai inti yang besar dan kaya akan besi. Para ahli
bumi menaksir bahwa inti Merkurius menempati 42 % dari volumenya (inti Bumi hanya
menempati 17% dari volume Bumi). Menurut riset terbaru, kemungkinan besar inti
Merkurius adalah cair.

Mantel setebal 600 km menyelimuti inti Merkurius dan kerak dari Merkurius diduga setebal
100 sampai 200 km. Permukaan merkurius mempunyai banyak perbukitan yang kurus,
beberapa mencapai ratusan kilometer panjangnya. Diduga perbukitan ini terbentuk karena inti
dan mantel Merkurius mendingin dan menciut pada saat kerak sudah membatu.

Merkurius mengandung besi lebih banyak dari planet lainnya di tata surya dan beberapa teori
telah diajukan untuk menjelaskannya. Teori yang paling luas diterima adalah bahwa Merkuri
pada awalnya mempunyai perbandingan logam-silikat mirip dengan meteor Kondrit
umumnya dan mempunyai massa sekitar 2,25 kali massanya yang sekarang. Namun pada
awal sejarah tata surya, merkurius tertabrak oleh sebuah planetesimal berukuran sekitar
seperenam dari massanya. Benturan tersebut telah melepaskan sebagian besar dari kerak dan
mantel asli Merkurius dan meninggalkan intinya. Proses yang sama juga telah diajukan untuk
menjelaskan penciptaan dari Bulan.

Teori yang lain menyatakan bahwa Merkurius mungkin telah terbentuk dari nebula Matahari
sebelum energi keluaran Matahari telah stabil. Merkurius pada awalnya mempunyai dua kali
dari massanya yang sekarang, namun dengan mengambangnya protomatahari, suhu di sekitar
merkuri dapat mencapai sekitar 2500 sampai 3500 Kelvin dan mungkin mencapai 10000
Kelvin. Sebagian besar permukaan Merkurius akan menguap pada temperatur seperti itu,
membuat sebuah atmosfir "uap batu" yang mungkin tertiup oleh angin matahari

Teori ketiga mengajukan bahwa mengakibatkan tarikan pada partikel yang darinya Merkurius
akan terbentuk sehingga partikel yang lebih ringan hilang dari materi pengimbuhan. Masing-
masing dari teori ini memprediksikan susunan permukaan yang berbeda. Dua misi antariksa
di masa datang, MESSENGER dan BepiColombo akan menguji teori-teori ini.

You might also like