You are on page 1of 2

Materi I : Sekilas Tentang Program SPSS

Statistical Product And Services Solution (SPSS) merupakan suatu program komputer
tentang statistik yang mampu memproses data-data statistik secara cepat dan akurat
menjadi berbagai output atau hasil yang sangat diperlukan bagi pihak yang
berkepentingan terhadap hasil tersebut. Dalam SPSS terdapat berbagai macam windows
yang dapat tampil sekaligus namun yang pasti harus digunakan adalah Data Editor
sebagai bagian input dan proses, serta Output Viewer yang merupakan tempat output
hasil pengolahan data.
Data Editor. Windows ini terbuka secara otomatis setiap kali program SPSS dijalankan
dan berfungsi untuk input data.

Khusus untuk sebuah penelitian yang menggunakan Analisis Regresi Linier, beberapa
alat uji data dan hipotesis yang sering digunakan antara lain adalah Uji Validitas, Uji
Reliabilitas, Uji Korelasi, Uji Hipotesis secara Partial (Uji T), Uji Hipotesis secara
Serempak (Uji F), Uji Autokorelasi, Uji Heteroskedastisitas, Uji Multikolonearitas dan
lain-lain. Gambaran secara singkat dari masing-masing uji tersebut adalah sebagai berikut
:
Uji Validitas (uji kesahihan) merupakan suatu ukuran yang menunjukkan alat ukur
tersebut benar-benar mengukur apa yang diukur. Untuk mengetahui apakah kuesioner
yang disusun tersebut itu valid atau sahih, maka perlu diuji dengan uji korelasi antara
skor (nilai) tiap-tiap item pertanyaan dengan skor total kuesioner tersebut. Untuk item-
item pertanyaan yang tidak valid harus dibuang atau tidak dipakai sebagai instrumen
pertanyaan.
Uji Reliabilitas (uji keterandalan) merupakan suatu ukuran yang menunjukkan
sejauhmana suatu alat ukur dapat dipercaya (dapat diandalkan) atau dengan kata lain
menunjukkan sejauhmana hasil pengukuran tersebut tetap konsisten jika dilakukan
pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama. Uji reliabilitas harus
dilakukan hanya pada pertanyaan-pertanyaan yang sudah memenuhi uji validitas dan
yang tidak memenuhi maka tidak perlu diteruskan untuk uji reliabilitas.
Uji Hipotesis secara Parsial (Uji T) digunakan untuk menguji pengaruh dari masing-
masing (secara parsial) variabel independen terhadap variabel dependen. Misalnya jika
terdapat variabel independen sebanyak 3 variabel, yaitu X1, X2, dan X3, dan variabel
dependennya adalah Y, maka untuk menguji secara parsial dengan langkah menguji
pengaruh dari variabel X1 terhadap variabel Y, menguji pengaruh variabel X2 terhadap
variabel Y, dan menguji pengaruh variabel X3 terhadap variabel Y. Keputusan menerima
atau menolak hipotesis dengan langkah membandingkan hasil T hitung dengan T tabel.
Uji Hipotesis secara Serempak (Uji F) digunakan untuk menguji pengaruh dari variabel
independen secara keseluruhan terhadap variabel dependen. Misalnya jika terdapat
variabel independen sebanyak 3 variabel (X1, X2, dan X3) dan variabel dependennya
adalah Y, maka langkah mengujinya adalah menguji pengaruh dari variabel X1, X2, dan
X3 terhadap variabel Y. Keputusan menerima atau menolak hipotesis dengan langkah
membandingkan hasil F hitung dengan F tabel.
Uji Autokorelasi digunakan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi linier ada
korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1
(sebelumnya). Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi, dan
model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi. Autokorelasi pada
sebagian besar kasus ditemukan pada regresi yang datanya adalah time series, atau
berdasarkan waktu berkala, seperti bulanan, tahunan dan seterusnya. Untuk menguji
Autokorelasi biasanya dipakai Uji Durbin-Watson (DW).
Uji Multikolonearitas merupakan suatu kondisi dalam model regresi linier dimana terjadi
korelasi yang kuat di antara variabel-variabel independen yang diikutsertakan dalam
pembentukan model. Untuk mendeteksi apakah model regresi linier mengalami
multikolinieritas, dapat diperiksa menggunakan Variance Inflation Factor (VIF) untuk
masing-masing veriabel independen, yaitu jika suatu variabel independen mempunyai
nilai VIF > 10 berarti telah terjadi multikolinieritas yang serius di dalam model regresi
linier, sehingga variabel tersebut harus dihilangkan (dibuang) dari model regresi tersebut.
Uji Heteroskedastisitas digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi liner
kesalahan pengganggu (e) mempunyai varians yang sama atau tidak dari satu pengamatan
ke pengamatan yang lain. Jika varians kesalahan pengganggu dari pengamatan satu ke
pengamatan yang lain bersifat sama disebut Homoskedastisitas dan sebaliknya jika tidak
sama maka disebut Heteroskedastisitas. Jika terdapat Heteroskedastisitas, penaksiran
koefisien regresi menjadi tidak efisien dan hasil penaksirannya menjadi kurang atau tidak
akurat.
Selain menggunakan Analisis Regresi Linier, sebuah penelitian juga dapat menggunakan
Analisis Faktor, Analisis Chi Square, Uji Beda, Analisis Varian, dan lain sebagainya.
Penggunaan alat analisis tersebut tentu saja sangat tergantung pada penetapan tema
penelitian, tujuan penelitian, dan metode pendekatan yang digunakan, ketika peneliti
menyusun proposal penelitian.

You might also like