Professional Documents
Culture Documents
KESEHATAN LANSIA
Dr. H Abdul Rochman
Dokter di Puskemas Compreng
?
Literatur Kuno
Serat Werdatama Ki Mangkunegoro IV
Wong Sepuh :
Orang tua Sepi Hawa Nafsu
Bijaksana
Religius mampu membedakan gusti dan kawulanya
Tua Sepah :
Orang tua yang kosong
Tanpa isi
Memalukan
Literatur Kuno
Serat Kalatida Ronggowarsito
Berbudi sentosa, Ingat dan waspada
Orang yang lemah, berpangku tangan,
putus asa, mengejar belas kasih
Batasan Usia Lansia
WHO
45-59 : Middle Age
60-74 : Elderly
75-90 : Old
90-> : Very Old
3 Jenis Usia (Birren & Jenner)
Usia Biologis
Dasarnya umur dalam tahun
Usia Psikologis
Usia berdasarkan kepribadian,
penampakan luar
Usia Sosial
Predikat yang diberikan lingkungan
Mitos VS Kenyataan Lansia
Mitos kedamaian Depresi, cemas,
ketenangan paranoid, psikotik
Mitos konservatif Inovatif
dan kemunduran
Mitos penyakitan Yang Muda banyak
Mitos kepikunan Belum tentu
Mitos aseksual Aseksual ?
Mitos tidak produktif Pablo Picasso 90 th
Gelar “8B”
Pencetus Pesimisme Lansia
Botak Bawel/bisu
Bingungan Bungkuk
Blereng Buyutan
Budek Beseran
Memberi
Informasi
Mendengarkan
Pendidikan
Kesehatan
Konseling
Konseling Kesehatan Lansia
Suatu proses tatap muka dimana seorang
konselor membantu kliennya untuk
memecahkan masalah yang berkaitan dengan
kesehatan lansia
Didalam proses konseling, harus terjadi
Hubungan saling percaya
Komunikasi yang terbuka
Pemberdayaan klien agar mampu mengambil
keputusannya sendiri
Ketrampilan dalam Konseling
Membina suasana yang aman, nyaman,
dan saling percaya
Komunikasi interpersonal yang baik :
Komunikasi dua arah
Perhatian aspek verbal dan non verbal
Penggunaan pertanyaan untuk menggali
informasi, perasaan, dan pikiran
Sikap mendengar yang efektif
Komunikasi Verbal
Komunikasi dengan menggunakan kata-kata
Ciri yang baik :
Menggunakan kata2 sederhana& mudah dipahami
Menghindari kata2 yang menyinggung, kritik
Mengulang kata-kata dan memperjelas
pernyataan klien
Menyimpulkan
Menyemangati “ Saya mengerti, Ya teruskan, Saya
setuju, Saya menghargai “
Berikan informasi yang dibutuhkan
Komunikasi Verbal
Perilaku yang tidak mendukung :
Menasehati
Berkhotbah dan menilai secara moral
Meng hakimi
Memaksa
Pertanyaan “mengapa”, interogasi
Keluar dari topik
Berlebihan
Komunikasi Non Verbal
Bentuk :
Ekspresi wajah
Nada suara
Gerakan anggota tubuh
Kontak mata
Komunikasi Non Verbal
Perilaku yang tidak mendukung :
Sering melihat jauh, kosong/melotot
Jarak dengan klien yang jauh
Mengorok
Mengerutkan alis, bibir
Nada suara dibuat-buat
Bicara terlalu cepat, atau terlalu lembut
Banyak bergerak
Cara Bertanya
Pertanyaan tertutup
Memerlukan jawaban yang singkat
Digunakan diawal pembicaraan untuk menggali
informasi
Contoh : “Berapa usiamu?”, “Dimana tempat
tinggalnya?”
Pertanyaan terbuka
Mendorong mengekspresikan perasaan dan pikiran
Memancing jawaban yang panjang
Contoh : “Bagaimana rasanya …?”, “Apa yang kau
ketahui tentang … ?”
Mendengar Efektif
Cara yang dilakukan :
Jaga kontak mata (sesuaikan dengan budaya
setempat)
Tunjukkan minat mendengar
Jangan melakukan kegiatan lain
Jangan memotong pembicaraan
Tunjukkan empati
Lakukan refleksi/pengulangan
Beri komentar kecil : (misal mm…, ya…, anggukan
kepala)
“SATU TUJU”
SA : Sambut, (dg ramah, tawarkan
bantuan, Kesan ada waktu)
T : Tanyakan (apa masalahnya,
dengarkan, empati)
U : Uraikan (mengenai masalahnya)
TU : Ban-TU (berbagai pilihan dan
pertimbngan)
J : Jelaskan (mengenai pilihannya)
U : Ulangi (hal-hal yang perlu diingat)
PRAKTEK KONSELING
Peserta dibagi menjadi 4 kelompok
Masing2 kelompok membahas materi
yang akan dipraktekkan
Perwakilan kelompok maju
mempraktekkan konseling
1 orang sebagai konselor
1 orang sebagai klien
Waktu 5 menit / kelompok
Tip’s & Trik dalam komunikasi
Kalimat yang paling menghancurkan :
‘Itu benar, tetapi …. ‘
‘Itu ide yang bagus, tetapi …. ‘
‘Saya setuju dengan anda, tetapi …. ‘
Kalimat yang paling kuat :
‘Saya hargai pendapat anda, dan …. ‘
‘Saya hormati, dan …… ‘
‘Saya setuju, dan …. ‘