You are on page 1of 14

Budaya Demokrasi Menuju Masyarakat Madani

Standar Kmpetensi :
2. Menganalisis budaya demokrasi menuju masyarakat madani

Kompetensi Dasar :
2.1. Mendeskripsikan pengertian dan prinsip-prinsip budaya demokrasi
2.2. Mengidentifikasi ciri-ciri masyarakat madani
2.3. Menganalisis pelaksanaan demokrasi di Indonesia sejak orde lama, orde baru, dan
reformasi
2.4. Menampilkan perilaku budaya demokrasi dalam kehidupan sehari-hari

Pendahuluan

            Demokrasi berasal dari bahasa Yunani, yaitu kata demos artinya rakyat dan
cratos/kratein artinya pemerintahan/berkuasa.  Pemerintahan demokrasi yang kokoh adalah
pemerintahan yang sesuai dengan pandangan hidup, kepribadian, dan falsafah bangsanya. 
Pada masa Yunani Kunosudah berkembang demokrasi langsung, artinya seluruh rakyat terlibat
secara langsung dalam masalah kenegaraan. Hal ini terjadi karena wilayah negara sempit dan
penduduknya sedikit.  Pada masa modern, demokrasi langsung tidak dapat dijalankan karena
wilayah negara cukup luas, jumlah penduduk banyak, rakyat melalui suatu lembaga perwakilan
(badan-badan perwakilan rakyat) dapat menyalurkan aspirasinya dalam kenegaraan atau
serimng disebut demokrasi perwakilan.
           
PENGERTIAN BUDAYA DEMOKRASI

1. Budaya Demokrasi, adalah pola pikir, pola sikap, dan pola tindak warga masyarakat yang
sejalan dengan nilai-nilai kemerdekaan, persamaan dan persaudaraan antar manusia yang
berintikan kerjasama, saling percaya, menghargai keanekaragaman, toleransi,
kesamaderajatan, dan kompromi.
2.  International Commision of Jurist (ICJ), demokrasi adalah suatu bentuk pemerintahan    dimana
hak untuk membuat keputusan-keputusan politik diselenggarakan oleh wn melalui wakil-wakil
yg dipilih oleh mereka dan bertanggung jawab kepada mereka melalui suatu proses pemilihan
yg bebas.
3.  Abraham Lincoln, demokrasi adalah pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat dan untuk      rakyat.
4. Giovanni Sartori, memandang demokrasi sebagai suatu sistem di mana tak seorangpun dapat
memilih dirinya sendiri, tak seorangpun dapat menginvestasikan dia dgn kekuasaannya,
kemudian tidak dapat juga untuk merebut dari kekuasaan lain dengan cara-cara tak terbatas
dan tanpa syarat.
5. Ensiklopedi Populer Politik Pembangunan Panca-sila, demokrasi adalah suatu pola
pemerintahan dalam mana kekuasaan untuk memerintah berasal dari mereka yang diperintah.

            Unsur-unsur budaya demokrasi adalah :

1. Kebebasan, adalah keleluasaan untuk membuat pilihan terhadap beragam pilihan atau
melakukan sesuatu yang bermamfaat untuk kepentingan bersama atas kehendak sendiri tanpa
tekanan dari pihak manapun. Bukan kebebasan untuk melakukan hal tanpa batas.  Kebebasan
harus digunakan untukhal yang bermamfaat bagi masyarakat, dengan cara tidak melanggar
aturan yang berlaku.
2. Persamaan, adalah Tuhan menciptakan manusia dengan harkat dan martabat yang sama.  Di
dalam masyarakat manusia memiliki kedudukan yang sama di depan hukum,politik,
mengembangkan kepribadiannya masing-masing, sama haknya untuk menduduki jabatan
pemerintahan.
3. Solidaritas, adalah kesediaan untuk memperhatikan kepentingan dan bekerjasama dengan
orang lain.  Solidaritas sebagai perekat bagi pendukung demokrasi agar tidak jatuh kedalam
perpecahan.
4. Toleransi, adalah sikap atau sifat toleran.  Toleran artinya bersikap menenggang (menghargai,
membiarkan, membolehkan) pendirian (pendapat, pandangan, kepercayaan, kebiasaan,
kelakuan, dll) yang bertentangan atau berbeda dengan pendirian sendiri.
5. Menghormati Kejujuran, adalah keterbukaan untuk menyatakan kebenaran, agar hubungan
antar pihak berjalan baik dan tidak menimbulkan benih-benih konplik di masa depan.
6. Menghormati penalaran, adalah penjelasan mengapa seseorang memiliki pandangan tertentu,
membela tindakan tertentu,dan menuntut hal serupa dari orang lain. Kebiasaan
memberipenalaran akan menumbuhkan kesadaran bahwa ada banyakalternatif sumber
informasi dan ada banyak cara untuk mencapai tujuan.
7. Keadaban, adalah ketinggian tingkat kecerdasan lahir-batin atau kebaikan budi pekerti.  Perilaku
yang beradab adalah perilaku yang mencerminkan penghormatan terhadap dan
mempertimbangkan kehadiran pihak lain yang tercermin dalam sopan santun, dan beradab.

Prinsip-prinsip demokrasi secara umum meliputi :

a. Kekuasaan suatu negara sebenarnya berada di tangan rakyat atau kedaulatan ada di tangan
rakyat.
b. Masing-masing orang bebas berbicara, mengeluarkan pendapat, beda pendapat, dan tidak ada
paksaan.

Prinsip-prinsip demokrasi Pancasila adalah :

a. Kedaulatan di tangan rakyat


b. Pengakuan dan perlindungan terhadap hak asasi manusia
c. Pemerintahan berdasar hukuk (konstitusi)
d. Peradilan yang bebas dan tidak memihak
e. Pengambilan keputusan atas musyawarah
f. Adanya partai plitik dan organisasi sosial politik
g. Pemilu yang demkratis.

     Ciri pemilu yang demokratis menurut Austin Ranney, adalah :

1. Hak pilih umum,  pemilu disebut demokratis manakala semua warga negara dewasa menikmati
hak pilih pasif dan aktif. Hak pilih pasif, yaitu hak warga negara untuk dapat dipilih menjadi wakil
rakyat yang akan duduk di lembaga perwakilan rakyat.  Hak pilih aktif, yaitu hak setiap warga
negara untuk dapat memilih atau menggunakan hak pilihnya dalam pemilu untuk memilih
wakilnya yang akan mewakilinya di lembaga perwakilan rakyat.
2. Kesetaraan bobot suara, suara tiap-tiapemilih diberi bobot yang sama, artinya tidak boleh ada
sekelompok warga negara, apapun kedudukan, sejarah kehidupan, dan jasa-jasanya, yang
memperoleh lebih banyak wakildari warga lainnya.  Contoh bila harga sebuah kursi parlemen
adalah 420.000 suara,msaka haruis ada jaminan bahwa tak ada sekelompok warga negarapun
yang kurang dari kuota tersebut mendaatkan satu atau bahkan lebih di parlemen.
3. Tersedianya pilihan yang signifikan, para pemilih harus dihadapkan pada pilihan-pilihan atau
calon-calon wakil rakyat atau partai politik yang berkualitas.
4.  Kebebasan nominasi, Pilihan-pilihan itu harus datang dari rakyat sendiri melalui organisasi atau
partai politik yang telah diseleksi untuk memdapatkan calon yang mereka pandang mampu
menerjemahkan kebijakan organisasi dalam penyelenggaraan pemerintahan negara.
5. Persamaan hak kampanye, melalui kampanye mereka memperkenalkan program kerja kepada
rakyat pemilih, pemecahan masalah yang ditawarkan, serta program kesejahteraan, dll.
6. Kebebasan dalam memberikan suara, para pemilih dapat menentukan pilihannya secara bebas,
mandiri, sesuai dengan pertimbangan-pertimbangan hati nuraninya.
7. Kejujuran dalam penghitungan suara, kecurangan dalam penghitungan suara akan
menggagalkan upaya menjelmakan rakyat ke dalam badan perwakilan rakyat.  Pemantau
independen dapat menopang perwujudan kejujuran dalampenghitungan suara.
8.  Penyelenggaraan secara periodik, pemilu tidak bolrh dimajukan atau diundurka sekehendak
hati penguasa.  Pemilu tidak boleh digunakan oleh penguasa untuk melanggengkan
kekuasaannya.  Tapi pemilu digunakan untuk sarana penggantian kekuasaan secara damai dan
terlembaga.

MACAM-MACAM DEMOKRASI

     1. Dari segi idiologi, demokrasi ada 2 macam :

a. Demokrasi konstitusional (demokrasi liberal), yaitu kekuasaan pemerintahan terbatas dan tidak
banyak campur tangan serta tidak bertindak sewenang-wenang terhadap warga negaranya. 
Kekuasaan dibatasi oleh konstitusi. Penganut demokrasi ini adalah Negara-negara eropa barat,
Amerika serikat, India, pPakistan, Indonesia, Filipina, Singapura.
b.  Demokrasi Rakyat (Proletar) adalah demokrasi yang berlandaskan ajaran komunisme dan
marxisme.  Demokrasi ini tidak mengakui hak asasi warga negaranya.  Demokrasi ini
bertentangan dengan demokrasi konstitusional.  Demokrasi ini mencita-citakan kehidupan
tanpa kelas sosial dan tanpa kepemilikan pribadi.  Negara adalah alat untuk mencapai
komunisme yaitu untuk kepentingan kolektifisme.

     2. Berdasarkan titik perhatiannya demokrasi ada 3 macam :

1. Demokrasi Formal ( negara-negara liberal), demokrasi menjunjung tinggi persamaan dalam


bidang politik, tanpa upaya untuk mengurangi kesenjangan ekonomi.
2. Demokrasi material (negara-negara komunis), menitikberatkan pada upaya-upaya
menghilangkan perbedaann pada bidang ekonomi, kurang persamaan dalam bidang politik
bahkan kadang dihilangkan.
3. Demokrasi gabungan (negara-negara nonblok), demokrasi yang menghilangkan kesenjangan
ekonomi dan sosial, persamaan dibidang politik, hukum.

Pengelompokan Demokrasi :

Demokrasi ada 2 macam : 

 1. Konstitusional  a. Negara Liberalis dan Komunis/Sosialis


                              b. Indonesia   :  1. Demokrasi Liberal
                                                        2. Demokrasi Terpimpin
                                                        3. Demokrasi Pancasila
2. Komunis/Marxisme atau Demokrasi Proletar

PRINSIP BUDAYA DEMOKRASI

            Banyak negara mengaku sebagai negara demokrasi, tapi belum tentu menerapkan
prinsip demokrasi dengan baik dan benar.  Prinsip-prinsip demokrasi antar lain :

1. Adanya jaminan hak asasi manusianya, merupakan hak dasar yang melekat sejak lahir
merupakan anugerah Tuhan YME yang tidak boleh dirampas oleh siapapu termasuk oleh
negara.
2.  Persamaan kedudukan di depan hukum,  agar tidak tewrjadi diskriminasi dan ketidakadilan,
siapapun melanggar hukum harus mendapat sanksi menurut hukum yang berlaku, dan
sebaliknya.
3. Pengakuan terhadap hak-hak politik, seperti berkumpul, beroposisi, berserikat dan
mengeluarkanpendapat.
4.  Pengawasan atau kontrol rakyat terhadap pemerintah, melalui demokrasi itu sendiri.
5. Pemerintahan berdasar konstitusi, agar pemerintgah tidak menyalahgunakan kekuasaan
seweang-wenang terhadap rakyat.
6. Adanya saran atau kritik rakyat terhadap kinerja pemerintah melalui media massa sebagai alat
penyalur aspirasi rakyat.
7. Pemilihan umum yang bebas dan jujur serta adil.
8. Adanya kedaulatan rakyat.

MASYARAKAT MADANI (Civil Society)

Pengertian Masyarakat madani :

1. Patrick, civil society atau masyarakat madani, adalah jaringan kerja yang komplek dan
organisasi-organisasi yang dibentuk secara sukarela, yang berbeda dari lembaga-lembaga
negara yang resmi, bertindak secara mandiri atau dalam bekerjasama dengan lembaga-
lembaga negara.
2. Mohammad A.S. Hikam, Civil Society, adalah wilayah kehidupan sosial yang terorganisasi dan
bercirikan sukarela, keswasembadaan, keswadayaan, kemandirian yang tinggi berhadapan
dengan negara, dan terikat dengan norma atau hukum yang berlaku.
3. Lary Diamond, Civil Society, adalah kehidupan sisial terorganisasi yang terbuka, sukarela, lahir
secara mandiri, berswadaya, otonom dari negara, terikat pada hukum.  Contoh menurutnya
adalah :
     a. Perkumpulan/jaringan perdagangan.
     b. Perkumpulan keagamaan, suku, budaya yang membela hak kolektif, kepercayaan.
     c. Yayasan penyelenggara pendidikan, asosiasi penerbitan
     d. Gerakanperlindungan konsumen, seperti perlindungan perempuan, perlindungan etnis  
minoritas, perlindungan kaum cacat, korban diskriminasi.
CIRI-CIRI MASYARAKAT MADANI  / CIVIL SOCIETY :

1. Lahir secara mandiri, dibentuk oleh masyarakat sendiri tanpa campur tangan negara.
2. Keanggotaan bersifat sukarela, atas kesadaran masing-masing anggota.
3. Mencukupi kebutuhannya sendiri (swadaya) tidak bergantung bantuan pemerintah.
4. Bebas dan mandiri dari kekuasaan negara sehingga berani mengontrol kebijakan negara.
5. Tunduk pada hukum yang berlaku atau norma yang disepakati bersama.

PELAKSANAAN DEMOKRASI DI INDONESIA

1. Masa Orde Lama :

     a. Demokrasi parlementer / liberal  (RIS dan UUDS 1950), pada masa ini Indonesia memakai
sistemdemokrasi parlementer.  Cara kerja:
  Kekuasaan legislatif dijalankan oleh DPR, partai politik yang menuasai suara mayoritas di DPR
membentuk kabinet.
  Kekuasaan eksekutif dijalankan oleh kabinet/Dewan menteri dibawah pimpinan Perdana menteri
dan bertanggung jawab pada parlemen.
  Presiden hanya sebagai kepala negara, kepala pemerintahan dipegang Perdana Menteri.
  Kekuasaan yudikatif dijalankan oleh badan pengadilan yang bebas.
  Jika DPR atau parlemen menilai kinerja menteri kurang bauik maka parlemen mengajukan mosi
tak percaya, maka menteri harus meletakkan jabatannya.
  Jika kabinet bubar maka presiden menunjuk formatur kabinet untuk menyususn kabinet baru.
  Jika DPR atau parlemen mengajukan mosi tak percaya pada kabinet yang baru, maka DPR atau
parlemen dibubarkan dan diadakan pemilihan umum.

Hal-hal negatif yang terjadi selama berlakunya sistem parlementer :

1. Usia atau masa kerja kabinet rata-rata pendek, selama kurun waktu 1950 -1959 telah terjadi
tujuh kali pergantian kabinet.
2.Ketidak serasian hubungan antara dalam tubuh angkatan bersenjata.  Sebagian condong ke
kabinet Wilopo sebagian condong ke Presiden Soekarno.
3. Perdebatan terbuka antara Soekarno dengan tokh Masyumi yaitu Isa Anshary tentang
penggantian dasar negara yang lebih Islami apakah akan merugikan umat agama lain atau
tidak.
4. Masa kampanye jadi panjang (1953-1955), sehingga meningkatnya ketegangan di masyarakat.
5. Kebijakan beberapa perdana menteri cenderung menguntungkan partainya.
6. Pemerintah pusat mendapat tantangan dari daerah seperti pemberontakan Permesta dan PRRI.

Hal-hal positif yang terjadi dimasa demokrasi parlementer :

1. Badan peradilan menikmati kebebasannya dalam menjalankan fungsinya.


2. Pers bebas dan banyak kritik di surat kabar.
3. Jumlah sekolah bertambah
4. Kabinat dan ABRI berhasil mengatasi pemberntakan RMS, DI/TII
5. Sedikit ketegangan diantara umat beragama.
6. Minoritas Tionghoa mendapat perlindungan dari pemerintah.
7. Nama baik indonesia di Internasional dan berhasil melaksanakan Konferensi Asia Afrika di
Bandung April 1955.

2. Demokrasi Terpimpin 5 Juli 1959-1966:

            Mulai dijalankan sejak dekrit presiden 5 Juli 1959, dengan mamakai UUD 1945 oleh
sebab itu demokrasi ini didasarkan atas Pancasila dan UUD 1945.  Pada waktu itu sesuai
dengan UUD 1945 maka bentuk negara adalah Kesatuan,pemerintahannya adalah Republik,
sistem pemerintahannya adalah Demokrasi.  Dalam UUD 1945 indonesia juga adalah negara
hukum.
            MPR harus berfungsi sebagai lembaga tertinggi negara yang memilih dan mengangkat
presiden, oleh karena itu presiden wajib tunduk dan bertanggung jawab kepada MPR.  Presiden
bersama DPR membuat UU.  Presiden dibantu para menteri dalam menjalankan kekuasaan
Eksekutif dan Kekuasaan Yudikatif dijalankan oleh Mahkamah Agung dan badan peradilan di
bawahnya secara independen bebas dari pengaruh lembaga lainnya.

            Dari kenyataannya demokrasi terpimpin ini menyimpang dari prinsip negara hukum dan
demokrasi berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.  Penyimpangai itu antara lain :

1. Pelanggaran prinsip kebebasan kekuasaan kehakiman : dimana UU No. 19 tahun 1964


menyatakan demi kepentingan revolusi, Presiden berhak mencampuri proses peradilan.  Dan
hal ini bertentangan dengan ketentuan UUD 1945. Sehingga peradilan sering dijadikan untuk
menghukum lawan politik dari pemerintah.
2. Pengekangan hak  di bidang politik yaitu  berserikat, berkumpul, dan mengeluarkan pendapat,
yaitu ulasan surat kabar dibatasi atau tidak boleh menentang kebijakan pemerintah.
3.Pelampauan batas wewenang presiden.  Banyak hal yang seharusnya diatur dalam UU namun
hanya ditetapkan lewat Penetapan Presiden.
4. Pembentukan lembaga negara Ekstrakonstitusional ( diluar UUD 1945) seperti pembentukan
Front Nasional yang dimamfaatkan oleh partai komunis sebagai ajang mempersiapkan
pembentukan negara komunis indonesia.

5.Pengutamaan fungsiPresiden seperti :

  Pimpinan MPR, DPR dan lembaga lainnya di setarakan dengan menteri dan berada di bawah
Presiden.
  Pembubaran DPR tahun 1960 oleh presiden setelah menolak Rencana Anggaran Pendapatan
dan Belanja Negara yang diusulkan pemerintah.  Padahal dalam UUD 45 menyatakan Presiden
tidak dapat membubarkan DR, bila DPR tidak menyetujui angaran yang diajukan pemerintah
maka pemerintah menggunakan anggaran tahun lalu.
  Demokrasi tidak dipimpinhikmat kebijaksanaan, tetapi dipimpin oleh presiden selaku panglima
tertinggi ABRI.

Keberhasilan yang capai di masa Demokrasi terpimpin;

1. Berhasilmenumpas pemberontakan DI/TII yang telah berlangsung 14 tahun.


2. Berhasil menyatukan Irian Barat kepangkuan Indonesia dari phak Belanda.
3. Demokrasi Pancasila di Masa Orde Baru 11 Maret 1966 - 21 Mei 1998

            Hal-hal yang terjadi di masa oerde baru adalah :

                        Pelaksanaan demokrasi di indonesia baik di masa Orde baru maupun reformasi
sermua menamakannya demokrasi Pancasila, sebab demokrasi Pancasila adalah demokrasi
yang dijiwai oleh pancasila terutama sila Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan
dalam permusyawaratan/perwakilan, ber Ketuhanan Yang Maha Esa, yang berkemanusiaan
yang adail dan beradab, persatuan indonesia dan yang berkeadilan sosial bagi seluruh rakyat
indonesia.
            Kehidupan politik di masa orde baru terjadi penyimpangan-penyimpangan dari cita-cita
Pancasila dan UUD 1945,antara lain :

1. Pemusatan kekuasaan  di tangan presiden, secara formal  kekuasaan negara dibagi ke


beberapa lembaga negara seperti MPR, DPR, MA, dll), taoi dalam praktiknya presiden dapayt
mengendalikan lembaga tersebut.  Anggota MPR yang diangkat dari ABRI adalah dibawah
presiden sebab presiden sebagai panglima tertinggi ABRI.  Anggota MPR dari Utusan daerah
dapat dikendalikan oleh presiden karena dipilih oleh DPRD Tk. I yang merupakan bagian dari
pemerintah daerah sebagai bawahan presiden.
2. Pembatasan hak-hak politik rakyat, Sejak tahun 1973 jumlah parpol di indonesia hanya 3 (PPP,
Golkar, PDI), pers bebas tetapi pemerintah dapat membreidel penerbitan Pers (Tempo, Editor,
Sinar Harapan,dll).  Ada perlakuan diskriminatif terhadap anak keturunan PKI.  Pengkritik
pemerintah dikucilkan secara politik.  Pegawai negeri dan ABRI harus menmdukung Golkar
(partai penguasa).
3. Pemilu yang tidak demokratis, aparat borokrasi dan militer melakukan cara-cara untuk
memenangkan Golkar.  Hak parpol dan rakyat pemilih dimanipulasi  untuk kemenangan Golkar.
4.Pembentukan lembaga ektrakonstitusional, untukmelanggengkan kekuasaannya pemerintah
membentuk KOPKAMTIB (Komando Pengendalian Keamanan dan Ketertiban), utnuk
mengamankan pihak-pinak yang pootensial nejadi oposisi pebnguasa.
5. Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN), Akibat penggunaan kekuasaan  yang terpusat dan tak
terkontrol, maka KKN meraja lela, rakyat sengsara, menjerumuskan rakyat kepada krisis
multidimensi berkepanjangan.krisis moral, kepercayaan.  Dimasa orde baru ada upaya
penanaman nilai Pancasila kepada seluruh rakyat dengan cara indoktrinisasi P4 (Pedoman
Penghayatan dan Pengamalasn Pancasila).

4. Demokrasi Pancasila di masa transisi/reformasi 22 Mei- sekarang

            Mundurnya Soeharto yang digantikan BJ. Habibi yang memerintah sekitar 18 bulan. 
Pemuilu yang tertib dan bersih berhasil dilaksanakan tanggal 7 Juni 1999 diikuti 48 partai politik
dan Gus Dur terpilih sebagai presiden dan dicopot tahun 2001 dari presiden fdan digantikan
oleh Megawati.

PEMILU  WUJUD BUDAYA DEMOKRASI DI INDONESIA

            Penyelenggaraan pemilu tahun 2004 diatur dalam UU no 12 tahun 2003 tentang pemilu
sebagai wujud  pelaksanaan pasal 1 ayat 2 UUD 1945, yang dilaksanakan dengan Langsung,
umum, bebas, rahasia, jujur dan adil.  Tujuan pemilu adalah untuk memilih anggota Dewan
Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilna Daeara, DPRD.  Jumlah anggota DPR ditetapkan 550
kursi, DPRD TK I sekurang-kurangnya 35 orang dan paling banyak 100 kursi, DPRD TK. II/
Kota sekurang-kurangnya 20  kursi dan paling banyak 45 kursi.

Landasan Pemilu Di Indoneia :

1. Idiil : Pnacasila
2. Konstitusinil : UUD 1945
3. Operasional : Tap MPR no III/MPR/1998, UU no. 31 tahun 2002 tentang Partai politik, UU No.
12 tahun 2003 tantang Pemilihan Umum.

      
      Pemilu adalah sarana untuk mewujudkan  pelaksanaan  UUD pasal 1 ayat 2 yaitu kedaulatan
ditangan rakyat dan dilakukan menurut Undang-Undang.  Dalam pemilu rakyat memiliki hask
pilih aktif dan pasif.  Aktif adalah hak rakyat untuk dapat memilih wakilnya da;am pemilu yang
akan dudum, di DPR, sedang  hak pasif adalah hak warganegara dalam pemilu untuk dapat
dipilih menjadi anggota DPR/MPR.  Sehubungan denga hak pilih dan memilih, maka hendaknya
masyarakat dapat :
     a. Menggunakan hak memilih dan dipilih  sebaik-baiknya.
     b. Menghormati badan permusyawaratan/perwakilan.
     c. Menerima dan melaksanakan hasil keputusan yang telah dilakukan secara demokratis,
dengan itikad baik dan tanggung jawab.
           
    
        Menurut UU RI No. 22 Tahun 2003, tentang susunan dan kedudukan MPR, DPR,  DPD, dan
DPRD disebutkan sebagai berikut :

1. DPR terdiri dari anggpota partai politik peserta pemilu yang dipilih melalui pemilu :
     a. Anggota DPR berjumlah 550 kursi
     b. Keanggotaan DPR diresmikan  dengan keputusan presiden
     c. Anggota DPR berdomisili di ibukota negara RI
2. DPD rterdiri atas wakil-wakil daerah provinsi yang dipilih melalui pemilu :
     a. Anggota DPD dari  setiap provinsi ditetapkan sebanyak 4 kursi
     b. Jumlah seluruh anggota DPD tidak boleh melebihi sepertiga anggota DPR.
     c. Keanggotaan DPD diresmikan oleh  keputusan Presiden
     d. Anggota DPD berdomisili di daerah pemilihannya dan selama bersidang bertempat di ibukota
RI
3. DPRD Provinsi terdiri dari anggota partai politik peserta pemilu yang dipilih berdasarkan hasil
pemilu :
     a. Anggota DPRD Provinsi berjumlah minimal 35 kursi dan sebanyak-banyaknya  100 rang.
     b. Keanggotaan DPRD diresmikan dengan keputusan Menteri dalamNegeri atas nama presiden
     c. Anggota DPRD provinsi berdomisili di ibukota provinsi.
4.  DPRDD kabupaten/Kota terdiriatas anggota partai politik peserta pemilu yang di[ilih melalui
pemilu :
     a. Anggota DPRD  Kabupaten/Kota berjumlah minimal 20 kursi dan sebanyak-banyaknya 45
kursi.
     b. Keanggotaanya diresmikan  dengan keputusan Gubernur atas nama presiden.
     c. Anggota DPRD Kabupaten/Kota berdomisili di kota kabupaten bersangkutan.

Perbedaan Pemilu Sebelum dengan sesuidah tahun 2004

No Pembeda Sebelum 2005 Setelah 2004

1 Tujuan Memilih DPR,DPRD Memilih DPR,DPRD


Provinsi dan kota
Pemilu Provinsi dan ditambah DPD (Dewan
Kab./Kota Perwakilan Daerah)
2 Sistem Proporsional denga stelsel Prpporsional dengan
Pemilihan daftra (pilih/coblos gambar daftar calon terbuka
partai politik) (pilih coblos gambar
partai politik dan nama
calon di bawah gambar
parpol yang dipilih.
3. Daerah Didasarkan pada 1. Didasarkan pada
pemilihan kabupaten/kotamadya jumlah pendudk yang
atau provinsi ada di wilayah tersebut
2. daerah pemilihan
untuk DPR adalah
provinsi, DPRD Provinsi
adalah
kabupaten/Kotamadya,
DPRD Kabupaten adalah
kecamatan atau
gabungan kecamatan.

4. Peserta Partai politik Partai politik dan


Pemilu perorangan /individu
5 Syarat partai Memiliki pengurus dan 1. memiliki pengurus
politik peserta sekretariat tetap di dan sekretariat di dua
pemilu setengah pada atautiga pada
kabupaten/kotamadya kabupaten/kotamadya
yang ada di provinsi yang ada diprvinsi
tersebut.
2. memiliki anggota 1000
orang atau seperseribu
pendudukdimasing-
masing
kabupaten/kotamadya
yang dibuktikan dengan
kartu tanda anggota.
6 Syarat Tidak ada 1. didukung minimal
perseorangan 1000 orang di provinsi
sebagai yang berpenduduk satu
pesertapemilu juta orang dan minimal
5000 orang di
provinsiberpenduduk
kurang lebih 15 juta
orang.
2. Dukungan tersebut
tersebar di sekurang-
kurangnya di 25 % dari
jumlah
kabupaten/kotamadya
provinsi yang
bersangkutan
Pasnitia Dipusat dilaksanakan Komusi pemilihan umum
penyelenggar oleh KPU dan (KPU) dari pusat sampai
7 daerah yang bersifat non
a panitiapemilihan
indonesia partisipan, independen dan
sebagaipelaksanapemilu.  tetap sampai 5 tahun.
Di daerah dilaksanakan
oleh panitia pemilihan
daerah (PPD) tk I dan II

8 Syarat calon Surat keterangan dari Harus memiliki ijazah


legislatif pengurus parpol yang SMA dan yang sederajat
menyatakan calon punya
pengalaman setaraf
dengan SMA

9 Pelibatan Tidak ada Nominasi caleg


peremuan memperhatikan kuota 30
% perempuan
10 Perhitungan Dulu ada stambus accord Menggunakansistem
perolehan bilanganpembagi
kursi pemilihan

11 Penegakan Tidak ada ketentuan Adaketentuan pidana


hukum pidana beserta hukum
acaranya/prosedurnya

           
PELAKSANAAN BUDAYA DEMOKRASI

Di Lingkungan keluarga :

            Masalah – masalah keluarga hendaknya diselesaikan dengan musyawarah.  Keoala keluarga selalu menyerap aspirasi dan
pendapat dari anggota keluarga untuk mencapai kata mufakat.  Mamfaat musyawarah di lingkungan keluarga adalah :
1. Seluruh anggota keluarga merasa  berarti atau berperanan.
2. Anggota keluarga ikut bertanggung jawab terhadap keputusan bersama.
3.  Tidak ada anggota keluarga yang merasa ditinggalkan
4. Semangat kekluargaandan kebersamaansemakinkokoh.

Di lingkungan semkolah :

1.menyusun tata tertib bersama


2. Menyusun kelompok piket kelas
3.Mermilihketua OSIS, ketua kelas

Di Lingkungan  Masyarakat :
1. Pemilihan ketua RT   
2.Musyawarah dyang menyangkut kepentingan bersama,sepertiprogram pembaqngunan masyarakat dan lingkungan.

Di Lingkungan Negara :
1. Terlibat dalam pemilihan umum
2.Melalui wakil kita terlibat dalampenyusunan Undang-undang
3. Melaskukan engawasan baik terhadap wakil rakyatmaupun pemerintah melalui media massa.

Demokrasi Di Indonesia

Prinsip-Prinsip Demokrasi
Demokrasi artinya pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. Hali ini menunjukkan bahwa peranan dan partisipasi
aktif rakyat dalam pelaksanaan pemerintahan demokrasi merupakan wujud pelaksanaan prinsip-prinsip demokrasi.

A. Proses Demokrasi
Dalam tahun-tahun belakangan ini demokrasi telah mengalami kemajuan yang besar di dunia. Dengan demikian memunculkan
harapan akan dunia yang lebih baik bahwa demokrasi tidak hanya akan meningkatkan kebebasan politik dan hak asasi, tetapi
akan membawa kepada pembangunan ekonomi yang lebih cepat. Selanjutnya akan meningkatkan kesejahteraan dan hubungan
internasional yang bercirikan keja sama dunia yang saling menghormati serta saling pengertian.
Bentuk pemerintahan demokrasi telah mengalami perkembangan sesuai dengan perkembangan masyarakat. Menurut paham
demokrasi kuno bahwa bentuk pemerintahan yang kekuasaannya terletak pada sekelompok orang yang dianggap penting dalam
masyarakat disebabkan oleh pendidikan, kekayaan dan keturunan.
Dalam demokrasi modern memiliki ciri khusus mengakui pendapat rakyat dalam suatu pemerintahan. Wakil-wakil rakyat yang
duduk dalam parlemen (DPR) dipilih melalui pemilu secara langsung, umum, bebas dan rahasia. Karena itu paham demokrasi
modern sering disebut sebagai demokrasi perwakilan.

B. Proses Demokrasi Menuju Masyarakat Madani


Suatu pemerintahan yang kuat dan stabil adalah pemerintahan yang di dukung oleh rakyat. Tidak ada suatu kekuatan lain yang
dapat menjatuhkan atau menghancurkan suatu pemerintahan apabila pemerintahan itu mendapat dukungan dari seluruh rakyat.
Dukungan rakyat itu dapat diperoleh apabila rakyat dilibatkan dalam proses pelaksanaan pemerintahan secara demokratis.
Dengan demikian paham demokrasi telah ada dalam kehidupan masyarakat yang mempunyai peranan yang sangat penting dalam
pelaksanaan suatu pemerintahan.
Dengan demikian, semakin tinggi tingkat kesadaran masyarakat terhadap pentingnya demokrasi dalam berbagai kehidupan akan
menjadikan masyarakat yang dapat hidup mandiri dengan tidak banyak mengharapkan bantuan dari pihak lain. Hal tersebut dapat
saja terjadi karena mereka dapat menyelesaikan permasalahan yang dihadapinya dengan jalan musyawarah secara demokratis.
Pelaksanaan demokrasi dalam kehidupan masyarakat telah banyak pilar-pilar demokrasi yang menunjang kelangsungan hidup
demokrasi di Indonesia seperti adanya musyawarah desa, lembaga legislatif, partai politik atau lembaga swadaya masyarakat.
Pilar-pilar ini harus kita kembangkan dan kita lestarikan dalam kehidupan bermasyarakat. Dengan demikian akan tercipta
kehidupan masyarakat dan negara yang demokratis.

C. Prinsip-prinsip Demokrasi yang Berlaku Secara Universal


Setelah Perang Dunia II, tampak adanya gejala secara formal bahwa demokrasi merupakan dasar dari kebanyakan negara-negara
di dunia. Hal itu menunjukkan bahwa demokrasi telah mewarnai berbagai kehidupan sosial politik masyarakat dunia. Namun,
pelaksanaannya antara bangsa yang satu dengan yang lainnya berbeda, meskipun sumber demokrasi itu sama. Hal itu terjadi
karena demokrasi yang dilaksanakan oleh suatu bangsa, disesuaikan dengan kepribadian dan pandangan hidup bangsanya sendiri.

1. Kekuasaan suatu negara yang sebenarnya berada di tangan rakyat atau kedaulatan ada di tangan rakyat.
2. Masing-masing orang bebas berbicara, mengeluarkan pendapat, beda pendapat dan tidak ada paksaan.

Dalam negara demokrasi rakyat mempunyai hak dan kewajiban untuk memilih wakil-wakilnya yang akan duduk dalam parlemen
melalui pemilu. Wakil-wakil rakyat yang terpilih tersebut akan melaksanakan kedaulatan.
Pada dasarnya demokrasi yang berlaku di dunia ada dua macam, yaitu :

1. Demokrasi Konstitusional
Ciri khas demokrasi konstitusional bahwa pemerintahan yang demokratis adalah pemerintahan yang kekuasaannya terbatas dan
tidak bertindak sewenang-wenang terhadap warga negaranya. Pembatasan kekuasaan pemerintahan tercantum dalam konstitusi
atau pemerintahan berdasarkan konstitusi.

2. Demokrasi Proletar
Demokrasi proletar adalah demokrasi yang berlandaskan ajaran komunisme dan marxisme. Paham demokrasi ini tidak mengakui
hak asasi warga negaranya. Karena itu ajaran demokrasi komunis bertentangan dengan ajaran demokrasi konstitusional.
Dalam pelaksanaannya, asas demokrasi ternyata diterapkan secara berbeda antara negara yang satu dengan yang lainnya
meskipun sumber ajaran demokrasi itu sama. Hal itu disebabkan penerapan asas demokrasi suatu negara sangat dipengaruhi oleh
pandangan hidup bangsa, kepribadian bangsa, falsafah bangsa dan latar belakang sejarah bangsa itu sendiri.

D. Keterkaitan Prinsip Demokrasi dengan Prinsip Demokrasi Pancasila


Kegiatan sosial politik masyarakat Indonesia atas demokrasi Pancasila yang bersumber pada kepribadian dan pandangan hidup
bangsa tertuang dalam :
1. Pembukaan UUD 1945 Alinea IV
2. Batang Tubuh UUD 1945
3. Penjelasan UUD 1945
Sedangkan prinsip-prinsip demokrasi Pancasila antara lain sebagai berikut :
1. Kedaulatan ada di tangan rakyat dan dilaksanakan oleh lembaga perwakilan rakyat.
2. Keputusan dilakukan dengan jalan musyawarah/mufakat.

Pemerintahan negara dapat berjalan dengan baik apabila pelaksanaannya telah sesuai dengan cita-cita moral yang luhur, watak
dan kepribadian bangsa Indonesia. Kesadaran bernegara bagi bangsa Indonesia harus tumbuh dan dikembangkan. Hal itu berarti
rakyat harus ikut berpartisipasi secara aktif dalam pelaksanaan pembangunan nasional secara adil dan merata, mematuhi semua
peraturan perundangan yang berlaku, menempatkan kepentingan pribadi dan golongan.
Pelaksanaan demokrasi Pancasila berarti menjaga persatuan dan kesatuan bangsa dan negara, saling menghargai serta selalu
bermusyawarah dalam menyelesaikan berbagai permasalahan. A. DEMOKRASI DI INDONESIA

Pelaksanaan pemerintahan dan sistem demokrasi yang pernah berlaku di Indonesia sebagai berikut :

1. Demokrasi Liberal (1950-1959)


Sejak berlakunya UUDS 1950 pada tanggal 17 Agustus 1950 dengan sistem demokrasi Liberal selama ha,pir 9 tahun tidak
menunjukkan hasil yang sesuai dengan harapan rakyat Indonesia. Bahkan munculnya tanda-tanda perpecahan bangsa dan negara
seperti pemberontakan PRRI, Permesta atau DI/TII yang ingin melepaskan diri dari negara kesatuan Republik Indonesia.
Konstituante tidak berhasil menetapkan UUD yang tetap, sehingga negara benar-benar dalam keadaan darurat. Akhirnya untuk
mengatasi hal tersebut dikeluarkan Dekrit Presiden 5 Juli 1959. Sistem demokrasi liberal tidak berhasil dilaksanakan di
Indonesia, karena tidak sesuai dengan pandangan hidup dan kepribadian bangsa Indonesia.

2. Demokrasi Terpimpin (1959 – 1965) pada Masa Orde Lama


Pada periode pemerintahan Indonesia tahun 1959-1965 kekuasaan didominasi oleh presiden, terbatasnya peranan partai politik,
berkembangnya pengaruh komunis dan makin meluasnya peranan TNI/POLRI sebagai unsur sosial politik. Dekrit Presiden 5 Juli
1959 dapat dipandang sebagai suatu usaha untuk mencari jalan keluar dari kemacetan politik dengan melalui pembentukan
kepemimpinan yang kuat.
Pada masa demokrasi terpimpin banyak terjadi penyelewengan terhadap Pancasila dan UUD 1945 antara lain pembentukan
Nasakom (Nasionalis, Agama dan Komunis), Tap. MPRS No. III/MPRS/1963 tentang PengangkatanSoekarno sebagai Presiden
Seumur Hidup, pembubaran DPR hasil pemilu oleh presiden, pengangkatan ketua DPRGR/MPRS menjadi menteri negara oleh
presiden dan sebagainya.
Dalam demokrasi terpimpin, apabila tidak terjadi mufakat dalam sidang DPR, maka permasalahan itu diserahkan kepada presiden
sebagai pimpinan besar revolusi untuk diputuskan sendiri. Dengan demikian, rakyat/wakil rakyat yang duduk dalam lembaga
legislatif tidak mempunyai peranan yang penting dalam pelaksanaan demokrasi terpimpin.

3. Demokrasi Pancasila (1966-sekarang)


Pelaksanaan demokrasi di Indonesia baik pada masa orde baru maupun reformasi semua menamakannya demokrasi Pancasila,
dengan dalih bahwa demokrasi Pancasila adalah demokrasi yang dijiwai oleh Pancasila terutama sila Kerakyatan yang dipimpin
oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan.
Jadi, Demokrasi Pancasila adalah demokrasi yang dijiwai oleh sila Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan yang ber-Ketuhanan Yang Maha Esa, yang ber-Kemanusiaan yang adil dan beradab , yang ber-
Persatuan Indonesia dan yang ber-Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

B. Pemilu, Wujud Pelaksanaan Demokrasi di Indonesia


Penyelenggaraan pemilu diatur dalam Undang-undang No. 12 Tahun 2003 tentang Pemilu sebagai wujud pelaksanaan Pasal 1
Ayat 2 UUD 1945. Pemilu dilaksanakan dengan asa luber dan jurdil. Tujuan pemilu untuk memilih anggota DPR, DPRD
provinsi dan DPRD kabupaten/kota.
Pemilu merupakan wujud pelaksanaan demokrasi Pancasila dalam kehidupan bernegara. Karena itu kita sebagai bangsa Indonesia
secara moral berkewajiban untuk ikut melaksanakannya. Hal itu berarti kita telah melaksanakan dan melestarikan demokrasi
Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Setiap warga negara Indonesia hendaknya ikut berpartisipasi secara aktif dalam pelaksanaan pemilu. Sebagai wujud pelaksanaan
partisipasi secara aktif, Pasal 28 UUD 1945 yang menegaskan bahwa “Kemerdekaan berserikat dan berkumpul, menegluarkan
pikiran dengan lisan dan tulisan dan sebagainya”.
Landasan Pemilu di Indonesia :
1. Landasan idiil : Pancasila
2. Landasan Konstitusional : UUD 1945
3. Landasan Operasional :
a.MPR No. III.MPR/1998
b.UU No. 31 Tahun 2002 tentang Partai Politik
c.UU No. 12 Tahun 2003 tentang Pemilu

Pemilu merupakan sarana untuk mewujudkan pelaksanaan UUD 1945 Pasal 1 Ayat 2 bahwa “Kedaulatan adalah di tangan rakyat
dan dilakukan sepenuhnya oleh Majelis Permusyawatan Rakyat”.
Hak pilih yang dimiliki oleh warga negara Indonesia terdiri dari hak pilih aktif dan hak pilih pasif.
1. Hak pilih aktif adalah hak untuk memilih wakil-wakil rakyat yang akan duduk di badan MPR/DPR dalam pemilu.
2. Hak pilih pasif adalah hak untuk dipilih menjadi anggota badan MPR/DPR dalam pemilu.

C. Menegakkan Prinsip-Prinsip Demokrasi


Bangsa Indonesia berkewajiban untuk menegakkan prinsip-prinsip demokrasi seperti yang ditegaskan oleh Pasal 1 Ayat 2 Uud
1945. Hal itu berarti rakyat yang memegang kedaulatan tertinggi dalam negara dengan melalui wakil-wakilnya yang akan duduk
dalam majelis permusyawaratan, dilakukan dengan pemilu yang demokratis.
Pancasila terutama sila Kerakyatan yang dipimpin ileh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan mengajarkan
antara lain :
1. Tidak memaksakan kehendak kepada orang lain.
2. Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan.
3. Musyawarah dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani yang luhur.
4. Keputusan yang diambil harus dapat dipertangggungjawabkan secara moral kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Dengan ikut berpartisipasi secara aktif dalam pelaksanaan pemilu dan melaksanakan ajaran Pancasila terutama sila ke-4 berarti
kita telah berperilaku untuk mendukung terhadap tegaknya prinsip-prinsip demokrasi. dengan kenyataan suatu negara yang jumlah
penduduknya semakin banyak, wilayahnya semakin luas, dan permasalahan yang dihadapinya semakin rumit

dan kompleks.

Atas Dasar Prinsip Ideologi


Berdasarkan paham ini ada dua bentuk demokrasi, yakni:
a.Demokrasi Konstitusional (demokrasi liberal)

Demokrasi konstitusional adalah demokrasi yang didasarkan pada kebebasan atau individualisme. Ciri khas demokrasi konstitusional adalah

kekuasaan
pemerintahnya
terbatas
dan

tidak diperkenankan
banyak campur tangan dan bertindak sewenang- wenang terhadap warganya. Kekuasaan pemerintah dibatasi oleh

konstitusi.

Menurut M. Carter danJohn Herz, suatu negara dinyatakan sebagai negara demokrasi apabila ; yang memerintah dalam negara tersebut adalah
rakyat dan bentuk pemerintahannya terbatas. Bila suatu lingkungan dilindungi oleh konvensi dari campur tangan pemerintahan atau hukum, maka
rezim ini disebut

liberal.
b. Demokrasi Rakyat
Demokrasi rakyat disebut juga demokrasi proletar yang berhaluan
Marxisme-Komunisme.
Demokrasi
rakyat

mencita-citakan kehidupan yang tidak


mengenal kelas sosial. Manusia dibebaskan dari keterikatannya kepada pemilikan pribadi tanpa ada penindasan atau paksaan. Akan tetapi, untuk
mencapai masyarakat tersebut dapat dilakukan dengan cara paksa atau kekerasan.

Menurut peristilahan komunis, demokrasi rakyat adalah “bentuk khusus demokrasi yang memenuhi fungsi diktatur proletar”. Bentuk khusus ini
tumbuh dan berkembang di negara-negara Eropa Timur (sebelum runtuhnya Uni soviet 1990), seperti Cekoslovakia, Polandia, Hongaria,
Rumania, Bulgaria, serta Yugoslavia dan Tiongkok. Sistem politik demokrasi rakyat disebut juga demokrasi “proletar” yang berhaluanMarxisme-
komunisme. Demokrasi rakyat mencita-citakan kehidupan yang tidak mengenal kelas sosial. Manusia dibebaskan dari keterikatannya kepada
pemilikan pribadi tanpa ada penindasan serta paksaan. Akan tetapi untuk mencapai masyarakat tersebut, bila perlu dapat dilakukan dengan cara
paksa atau kekerasan.

Dalam pandangan Georgi Dimitrov (Mantan Perdana Menteri


Bulgaria), bahwa demokrasi rakyat merupakan “negara dalam
masa transisi yang bertugas untuk menjamin perkembangan
negara ke arah sosialisme”.
Ciri-ciri demokrasi rakyat dapat dibedakan menjadi dua :
1)Suatu wadahfront persatuan (united front) yang merupakan

landasan kerja sama dari partai komunis dengan golongan- golongan lainnya dalam masyarakat di mana partai komunis berperan sebagai
penguasa.

You might also like