Professional Documents
Culture Documents
2030 1
PENDAHULUAN
Perubahan orientasi pembangunan dari paradigma
daratan menjadi lautan, mutlak dilakukan pada
Pembangunan Jangka Panjang (PJP) 20 tahun yang
akan datang. Indonesia adalah bangsa yang
mempunyai luas wilayah 2/3 persen atau 3.302.498
juta km2 adalah lautan, sisanya 1/3 persen atau
1.890.754 km2 adalah daratan. Dominasi lautan itu
menyebabkan Indonesia menjadi negara kepulauan
dengan jumlah pulau sebanyak 18.110 buah. Namun
selama ini, orientasi pembangunan yang dijalankan
oleh pemerintah adalah membangun daratan dan
melupakan lautan. Peristiwa dua tahun terakhir ini
khususnya gempa di berbagai daerah dan sebagian
terjadi Tsunami mengingatkan kita bahwa kita hidup
di daerah kepulauan yang rentan terhadap bencana-
bencana itu.
Selama pelaksanaan Pembangunan Jangka Panjang
(PJP) tahap pertama yang dijalankan sejak tahun
1969 sampai dengan 1994 dan diteruskan hingga saat
ini lebih memfokuskan kepada paradigma daratan dari
pada lautan. Paradigma pembangunan yang dominan
selama itu adalah memfokuskan tranformasi struktural
dari sektor pertanian ke industri dan jasa. Cetak biru
tranformasi struktural ini berasal dari pemikiran Barat
yang telah diterapkan diberbagai negara negara yang
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com§
Bangsa Maritim Sejahtera & Merata: Visi Indonesia
2030 3
dominasi wilayahnya adalah daratan seperti Eropa
dan Amerika Serikat. Tentu saja hal ini menyebabkan
cetak biru pembangunan “ daratan” itu tidak sesuai
dengan keadaan Indonesia yang didominasi oleh
kelauatan. Maka pemahaman di mana kita berdiri dan
hidup menjadi sangat penting dalam penyusunan
Rencana Pembangunan Jangka Panjang 2005-
2030.
METODOLOGI
Referensi utama dalam penyusunan skenario dan visi
Indonesia 2030 adalah beberapa literatur pokok dalam
manajemen strategis yang biasanya mengambil kasus
pada tingkat korporat (Miller, 1998). Beberapa korporat
yang merupakan pioner dalam penyusunan visi, misi dan
skenario dalam jangka panjang antara lain adalah
General Electric perusahaan yang bergerak dalam bidang
perkakas elektronik dari Amerika Serikat dan dan
perusahaan minyak Belanda Royal Dutch/Shell. Shell
misalnya, sejak tahun dekade tahun 1960-an hingga
tahun 2000-an ini konsisten membuat skenario 25
tahunan (Ringland, 1998). Dalam “Shell Global
Scenarios to 2030”, Shell mempersiapkan diri
menghadapi era penggunaan Hydrogen sebagai bahan
bakar utama pada masa depan. Shell mempunyai
tiga skenario global untuk tahun 2030 (Bentham,
2006) yaitu:
1. Rendahnya kepercayaan terhadap globalisasi (low trust
globalization) yakni suasana di mana sebagian masyarakat
mulai meragukan perdagangan bebas pada era yang bersifat
legalistik (legalistic world);
Membuka pintu (open doors) yakni meningkatnya
kepercayaan masyarakat terhadap investor pada era
yang pragmatik (pragmatic world);gara lain antar
lain Malaysia, Korea dan China.
Demografis
Salah satu keberhasilan dari pembangunan era
sebelumnya, yang paling mononjol adalah
pengendalian jumlah penduduk. Diberbagai negara
sedang berkembang, kelebihan jumlah penduduk masih
menjadi persoalan besar, namun di Indonesika sudah
tidak menjadi masalah. Berbagai program sejak era
Orde Baru seperti Keluarga Berencana, Puskesmas,
Posyandu telah diterapkan secara konsisten dalam
menekan peningkatan pertumbuhan penduduk.
Berdasarkan data Sensus tahun 1980, 1990, dan 2000
jumlah penduduk Indonesia memang mengalami
peningkatan. Pada tahun 1980 jumlah penduduk
Indonesia adalah 146 juta, pada tahun 1990 dan
2000 masing-masing mengalami peningkatan menjadi
178 juta 203 juta orang. Namun jika dilihat dari sudut
pertumbuhan penduduk antara tahun 1980-1990 dan
1990-2000 mengalami penurunan yang cukup drastis.
Yakni pada tahun 1980-1990 pertumbuhan penduduk
adalah sebesar 1,95%, sementara pada tahun 1990-
2000 mengalami penurunan menjadi 1,35% (Hull,
2001:104). Pertumbuhan penduduk yang rendah ini
merupakan prasyarat bagi pembangunan 25 tahun
yang akan datang.
Stabilitas Harga
Capaian yang cukup monumental sejak Orde Baru
adalah dalam kebijakan stabilitas harga, terutama
beras. Karena sejak awal Orde Baru telah disadari
bahwa harga beras merupakan determinan utama bagi
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com§
10 Visi Perekonomian Indonesia 2030
kenaikan inflasi (Nasution, 1983:8). Pendirian Badan
Urusan Logistik (Bulog) merupakan sebuah tindakan
yang tepat untuk mengendalikan pasok beras dan
komoditi pangan yang lain. Lembaga ini telah berhasil
memelihara ketersediaan komoditi pangan yang menjadi
prasyarat mutlak bagi kesinambungan pembangunan.
Dengan didukung oleh perpaduan kebijakan fiscal
dan moneter yang tepat, ketersediaan pangan
mendorong stabilitas harga yang bertahan cukup lama,
bahkan pada era sebelum krisis, inflasi dapat ditekan di
bawah dua dijid selama hampir 20 tahun (Hill, 1996:32)
Demokrasi
Demokrasi yang seutuhnya baru diterapkan sejak
lengsernya Presiden Soeharto dan menyerahkan
kekuasaannya kepada Wakil