Professional Documents
Culture Documents
BUPATI TANGERANG,
Undang ........
-2-
Undang ...............
-3-
17. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan anatara Pemerintah Pusat dan Daerah (Lembaran
Negara Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara
Nomor 4438).
18. Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 1982 tentang Tata
Pengaturan Air ( Lembaran Negara Tahun 1982 Nomor 37,
Tambahan lembaran Negara Nomor 3225);
19. Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 1986 tentang
Penyediaan dan Penggunaan Tanah serta Ruang Udara di
sekitar Bandara Udara;
20. Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 1997 tentang
Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional ( Lembaran Negara
Tahun 1997 Nomor 69 tambahan lembaran Negara 3721 );
21. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1999 tentang Analisis
mengenai Dampak Lingkungan (Lembaran Negara Tahun
1999 Nomor 59, Lembaran Negara Nomor 3838).
22. Peraturan Pemerintah Nomor 25 tahun 2000 tentang
Kewenangan Pemerintah Pusat dan propinsi sebagai Daerah
(Lembaran Negara Tahun 2000 Nomor 54, Tambahan
Lembaran Negara Nomor 3952).
23. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2004 tentang
Penatagunaan Tanah (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor
44, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4385);
24. Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Tangerang
Nomor 9 Tahun 1985 tentang penunjukan Penyidik Pegawai
Negeri Sipil yang Melakukan Penyidikan terhadap
Pelanggaran Peraturan Daerah yang Memuat Ketentuan
Pidana.
25. Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Tangerang
tentang Pajak Pengambilan dan Pengelolaan bahan Galian
Golongan C.
26. Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Tangerang
Nomor 3 tahun 1996 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah
Kabupaten Tangerang sebagaimana diubah dengan Peraturan
Daerah Nomor 5 Tahun 2002.
Reklamasi ...............
-4-
BAB II
ASAS DAN TUJUAN
Bagian Pertama
Asas
Pasal 2
Bagian Kedua
Tujuan
Pasal 3
Penyelenggaraan reklamasi pantai bertujuan :
a. Mengatasi kerusakan lingkungan di wilayah Pantai Utara.
b. Mengembangkan potensi ekonomi yang dapat menjadi basis ekonomi sehingga
mampu menyerap tenaga kerja dan menciptakan kegiatan lanjutan serta
meningkatkan mutu dan dayaguna sumber daya manusia atas dasar kerjasama
pemerintah, masyarakat dan swasta;
c. Tercapainya pemanfaatan ruang yang berkualitas untuk mewujudkan Kawasan
Pengembangan yang strategis dan memiliki daya saing yang tinggi.
BAB ............
-5-
BAB III
ARAH KEBIJAKAN REKLAMASI
Pasal 4
(1) Penyelenggaraan reklamasi serta pengelolaan tanah hasil reklamasi dan
penataan kembali kawasan daratan pantai, dilaksanakan secara terpadu dalam
rangka tercapainya penataan ruang yang berhasil guna dan berdayaguna serta
peningkatan kualitas lingkungan, dan fungsi sistem pengendalian banjir.
(2) Penyelenggaraan reklamasi diarahkan bagi terwujudnya lahan siap bangun
sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah Perkotaan yang terpadu dengan
penataan kembali kawasan Pantai Utara.
(3) Pemanfaatan lahan reklamasi yang dipergunakan sepenuhnya untuk
kesejahteraan masyarakat melalui pengembangan kawasan perkotaan baru
pantai utara.
Pasal 5
BAB IV
PENYELENGGARAAN REKLAMASI
Pasal 6
Pasal 7
(1) Bahan material untuk reklamasi pantai diambil dari lokasi yang memenuhi
persyaratan teknis dan lingkungan serta tidak menyebabkan terjadinya
kerusakan lingkungan.
(2) Bahan material sebagaimana dimaksud pada ayat 1 yang merupakan bahan
material hasil sedimentasi dipergunakan sepenuhnya untuk kegiatan reklamasi
pantai utara.
Pasal 8
Reklamasi meliputi bagian perairan laut sepanjang pantai secara tegak lurus
kearah laut yang diukur mulai 200 m dari garis Pantai Utara Tangerang sampai
garis yang menghubungkan titik-titik terluar yang menunjukkan kedalaman laut
maksimal 8 (delapan) meter dari tinggi muka air laut rata – rata.
Pasal 9
(1) Lahan hasil reklamasi pantai diberikan Status Hak Pengelolaan atas nama
Pemerintah Kabupaten Tangerang.
(2) Lahan hasil reklamasi pantai, dimanfaatkan sesuai dengan Rencana Tata
Ruang Wilayah dan Rencana Detail Tata Ruang Pengembangan Kawasan.
(3) Pelaksanaan hasil reklamasi, sebagaimana pada ayat (1) dan (2) akan diatur
lebih lanjut dengan Peraturan Bupati
BAB ...........
-6-
BAB V
RENCANA TATA RUANG
Bagian Pertama
Kebijakan Tata Ruang
Pasal 10
Bagian Kedua
Jenis Rencana
Pasal 11
(1) Rencana Tata Ruang Kawasan Perkotaan Baru merupakan bagian dari
Rencana Tata Ruang Wilayah.
(2) Rencana Tata Ruang Kawasan Perkotaan Baru sebagaimana dimaksud pada
ayat 1 pasal ini merupakan pedoman pengembangan Kawasan yang
dijabarkan lebih lanjut dengan Rencana Detail dan Rencana Teknis Ruang
Kawasan.
BAB VI
KELEMBAGAAN
Pasal 12
BAB VII
KETENTUAN PIDANA
Pasal 13
1. Barang siapa melanggar ketentuan pasal 6, ayat (2), pasal 7, pasal 9 ayat (2)
dan pasal 10, Peraturan Daerah ini diancam pidana kurungan paling lama 6
(enam) bulan atau denda paling banyak Rp. 50.000.000 (lima puluh juta
rupiah).
2. Tindak pidana sebagaimana dimaksud ayat (1) adalah pelanggaran.
BAB VIII
PENYIDIKAN
Pasal 14
Penyidikan terhadap pelanggaran Peraturan Daerah ini dilakukan oleh Penyidik
Pegawai Negeri Sipil (PPNS), Pemerintah Kabupaten Tangerang.
BAB ……
-7-
BAB IX
KETENTUAN LAIN-LAIN
Pasal 15
Selain tindak pidana sebagaimana dimaksud pada pasal 13, tindak pidana yang
mengakibatkan kerusakan fungsi lindung, diancam pidana sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Pasal 16
Dengan berlakunya Peraturan Daerah ini, maka ijin yang dikeluarkan tetap berlaku
sampai habis masa berlakunya sepanjang tidak bertentangan dengan Peraturan
Daerah ini.
BAB X
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 17
Hal-hal yang belum cukup diatur dalam Peraturan Daerah ini, sepanjang mengenai
teknis pelaksanaannya akan diatur lebih lanjut oleh Peraturan Bupati.
Pasal 18
Ditetapkan di Tangearng
Pada Tanggal 26 Juni 2006
BUPATI TANGERANG
ttd
H. ISMET ISKANDAR
Diundangkan di Tigaraksa
Pada tanggal 19 Desember 2006
SEKRETARIS DAERAH
ttd
H. NANANG KOMARA
PENJELASAN ATAS
TENTANG
I. PENJELASAN UMUM
Ayat....................
-9-
Ayat (2)
Yang dimaksud dengan sistem polder adalah sistem tata air untuk suatu
daerah dimana didaerah tersebut permukaan tanah lebih rendah dari
permukaan air sekitarnya (sungai, laut dsb) oleh karena itu daerah tersebut
dilindungi sekelilingnya oleh tanggul dengan menggunakan sistem penataan
air, yang menampung air melalui sistem drainage kedalam satu atau
beberapa tanggul, yang kemudian air tersebut dipompakan untuk dibuang
ke laut.
Pasal 7
Cukup jelas
Pasal 8
Cukup jelas
Pasal 9
Cukup jelas
Pasal 10
Ayat (1) s/d ayat (4) Cukup jelas
Ayat (11)
Yang dimaksud dengan lingkungan pelabuhan adalah Daerah Lingkungan
Kerja ( DLK ) dan Daerah Lingkungan Kepentingan ( DLK) pelabuhan;
Daerah Lingkungan Kepentingan ( DLKp) pelabuhan meliputi;
1. Daerah lingkungan kerja daratan yang digunakan untuk kegiatan fasilitas
pokok dan fasilitas penunjang.
2. Daerah lingkungan kerja perairan yang digunakan untuk kegiatan alur
pelayanan, perairan, tempat labuh, kolam pelabuhan untuk kebutuhan
sandar dan olah gerak kapal serta perairan untuk pengembangan
pelabuhan jangka panjang.
Daerah Lingkungan Kepentingan ( DLKp) pelabuhan merupakan perairan
pelabuhan diluar daerah lingkungan kerja perairan yang digunakan untuk alur
pelayanan dari dan ke pelabuhan, keperluan keadaan darurat, pengembangan
pelabuhan jangka panjang, percobaan berlayar, fasilitas pembangunan serta
pemeliharaan dan perbaikan kapal.
Pasal 11
Cukup jelas
Pasal 12
Cukup jelas
Pasal 13
Cukup jelas
Pasal 14
Cukup jelas
Pasal .............
-10-
Pasal 15
Cukup jelas
Pasal 16
Cukup jelas
Pasal 17
Cukup jelas
Pasal 18
Cukup jelas