You are on page 1of 15

WAWASAN SENI

A. Pengertian Seni
1. Asal mula kata Seni
~ I Gusti Bagus Sugriwa : Seni →Sani (sangsekerta) artinya persembahan, pelayanan, dan
pemberian.
~ Padmapusphita : Seni→(Genie/Belanda) →Genius (Latin) artinya kemampuan luar biasa
yang di bawa sejak lahir.
2. Definisi Seni
a. Seni sebagai Ketrampilan
Suatu ketrampilan untuk membuat barang-barang atau mengerjakan sesuatu.
b. Seni Sebagai Kegiatan Manusia
Suatu kegiatan atau aktifitas manusia dalam melahirkan karya seni.
1) Leo Tolstoy
Suatu kegiatan manusia yang secara sadar dengan perantara tanda-tanda lahiriah tertentu
menyampaikan perasaan-perasaan yang telah dihayati kepada orang lain sehingga orang lain
itu ikut merasakan perasaan-perasaan seperti yang ia alami.
2) Everyman Encyklopedia
Segala sesuatu yang dilakukan orang bukan atas dasar dorongan kebutuhan pokoknya,
melainkan apa saja yang dilakukan semata-mata karena kehendak akan kemewahan,
kenikmatan ataupun kebutuhan spiritual.
3) Achdiat Kartamihardja
Kegiatan rohani manusia yang merefleksi kenyataan dalam suatu karya yang berkat bentuk
dan isinya mempunyai daya untuk membangkitkan pengalaman tertentu dalam alam rohani si
penerimanya.
4) Thomas Munro
Alat buatan manusia untuk menimbulkan efek-efek psikologis atas manusia lain yang
melihatnya.
c. Seni sebagai Karya Seni
Seni meliputi setiap benda yang dibuat oleh manusia.
d. Seni sebagai Keindahan (seni murni)
Seni adalah segala macam keindahan yang diciptakan oleh manusia.

Ki Hadjar Dewantoro
Segala perbuatan manusia yang timbul dari hidup perasaannya dan bersifat indah sehingga
dapat menggerakkan jiwa perasaan manusia.

Teori Keindahan :
1. Teori Subyektif
Memandang bahwa keindahan terletak pada diri yang melihat
2. Teori Objektif
Memandang bahwa keindahan terletak pada objek yang dilihat.

Teori Subjektif
1) Socrates
Keindahan adalah segala sesuatu yang menyenangkan dan memenuhi keinginan terakhir.
2) Emanuel Kant
Keindahan adalah yang menyenangkan tanpa pamrih dan tanpa adanya konsep-konsep
tertentu.
3) Fichte
Keindahan bukan terletak pada objek, tetapi terdapat dalam batin atau jiwa.

Teori Objektif
1) Santo Agustinus
Keindahan ialah kesatuan bentuk-bentuk.
2) Thomas Aquinas
Ada tiga syarat yang dikatakan indah: pertama kesatuan, kedua proporsi yang tepat, ketiga
adanya klaritas atau kejelasan.
3) Herbert Read
Keindahan adalah kesatuan hubungan bentuk-bentuk.

e. Seni sebagai Proses Kreasi


Seni adalah pengalaman estetik yang diwujudkan melalui kegiatan kegiatan kreatif yang
menghasilkan karya pesona.

B. Cabang-cabang Seni
1. Seni Rupa
Menurut bentuknya:
1). Seni rupa dua dimensi ( dwi matra)
2). Seni rupa tiga dimensi ( tri matra )

Cabang-cabang seni rupa :


Seni Lukis
1) Sketsa
Macamnya : sketsa rencana, sketsa lukis dan sketsa catatan
2) Gambar
Macamnya : gambar bentuk, gambar model, gambar ilustrasi, gambar dekorasi, gambar
desain dan gambar arsitektur.
3) Lukisan

b. Seni Reklame
Berasal dari kata Re dan Clamo (Latin) Re artinya berulang-ulang/kembali dan Clamo artinya
seruan/panggilan.

Jenis-jenis reklame :
1) Iklan/advertensi
2) Sticker
3) Pamflet/plakat dan Selebaran
4) Etiket
5) Cap dagang
6) Katalogus
7) Logo/inisial
8) Slide

9) Etalase
10) Spanduk
11) Brosur
12) Poster
13) Baleho
14) Cut out display
15) Billboard (Reklame papan)
16) Name board (Papan nama)
17) Neon lamp-Neon box

c. Seni Ilustrasi
Berasal dari kata Ilustration (Inggris)→ Ilustrare (Latin) artinya : menjelaskan atau
menerangkan sesuatu.
Jenis-jenis Ilustrasi :
1) Ilustrasi cerita
a) Ilustrasi cerita bergambar (komik)
b) Ilustrasi cerpen atau novel/roman
c) Ilustrasi kartun
2) Ilustrasi artikel
3) Ilustrasi cover
4) Karikatur
5) Vignet

d. Seni Grafis
Berasal dari kata grafos (Yunani ) yang artinya tulisan atau gambar yang dibuat dengan jalan
menggoreskan benda tajam di atas lempengan batu atau logam
Jenis-jenis cetakan (klise) seni grafis :
1). Cetak tinggi
2). Cetak dalam
3). Cetak datar
4). Cetak saring

e. Seni Dekorasi
Berasal dari kata decoration (Inggris) yang berati hiasan atau menghias.
Macam-macam seni dekorasi :
1). Seni dekorasi dua dimensi
a). Motif hias
b). Seni lukis hias : Tempera, Al Fresco, Al Secco, mozaik, intarsia, Aplikasi, Mural, Kolase.
2). Seni dekorasi tiga dimensi
a). Seni hias tiga dimensi
b). Seni interior
c). Seni eksterior

f. Seni Patung
Merupakan cabang seni yang proses penciptaannya diwujudkan lewat bentuk tiga dimensi
sehingga dapat dilihat dari berbagai arah.

g. Seni Kria
Merupakan seni yang proses penciptaannya memerlukan skill atau ketrampilan yang tinggi

2. Seni Tari
Seni yang dihasilkan dari gerak, mimik, dan tingkah laku seseorang.
Unsur-unsur seni tari :
a. Wiraga
Wit : asal atau dasar, raga : badan/anggota tubuh.
artinya penataan badan dan bagian tubuh lainnya yang bergerak.
b. Wirama
Suatu pola untuk mencapai suatu gerakan yang harmonis.
c. Wirasa
Merupakan tingkatan penghayatan dan penjiwaan dari sebuah tarian.

Fungsi Tari :
1). Tarian sakral
Jenis tarian yang dianggap suci atau keramat (adat, kepercayaan, keagamaan), misal tari
Pendet, Rejang, Mapeling, Ngaben, dan Kuda Lumping.
2). Tarian profan
Jenis tarian yang berhubungan dengan masyarakat.
a). Tari pergaulan misal : tari Tayuban, Ketuk Tilu, dan Joged
b). Tari pertunjukkan/tontonan ( tarian lepas dan dramatari )
misal : tari tunggal, berpasangan, dan kelompok.

Tema Tari :
1). Tari pantomin
Menirukan gerak-gerik alam, binatang, dan kehidupan manusia, misalnya : tari Kupu-kupu ;
Merak; Berburu ; Nelayan dll.
2). Tari erotik
Mengandung isi yang erotik atau percintaan, misalnya : tari Gambyong ; Joged ; Ma Engket ;
Serampang 12 ; Anjasmara dll.
3). Tari heroik
Mengandung unsur kepahlawanan atau berbentuk perang, misalnya : Tari Mandau ; Perang
Gatot Kaca ; Arjuna melawan Cakil dll.

Susunan/koreografi tari :
1). Tarian rakyat ( tidak mengindahkan norma-norma keindahan tertentu )
misal : tarian sakral dan tari profan
2). Tari klasik ( standar keindahan baku )
misal : tari Wayang ( Arjuna , Srikandi, Gatot Kaca, Balet)
3). Tari kreasi baru (mengutamakan selera penyusun )
misal : Kupu-kupu, Sekar Putri, Jaipong dll.

3. Seni Sastra
Berasal dari kata susastra (Sangsekerta). Su→baik, bagus dan sastra→buku, tulisan atau
huruf. Jadi kesusastraan artinya tulisan yang mempunyai bahasa yang indah dan baik.

Seni sastra menurut bentuknya :


a.Puisi
1). Puisi lama
2). Puisi baru
3). Puisi modern
b. Prosa
1). Prosa lama
2). Prosa baru/modern
c. Prosa Lirik

Seni sastra menurut sifat dan isinya :


1). Epik (objektif )
2). Lirik ( subjektif )
3). Dramatik ( paparan )

4. Seni Teater
Berasal dari kata theatron (Yunani) yang artinya gedung pertunjukkan, pertunjukkan itu
sendiri dan penonton.
Istilah yang berhubungan dengan seni teater yaitu drama dan sandiwara. Drama→dramas
(Yunani) artinya suatu perbuatan/ kumpulan pertunjukkan perikehidupan seseorang.
Sandiwara (sangsekerta), sandi →rahasia/lambang, dan wara→pelajaran.
Seni Drama (teater, sandiwara )→seni pertunjukkan yang menyajikan perikehidupan manusia
di atas pentas.

Pembagian drama
Drama menurut masa :
1). Drama lama atau tradisional
2). Drama klasik atau sandiwara

Drama menurut isi :


1). Drama tragedi
2). Drama komedi
3). Drama tragedi-komedi

Jenis drama :
1). Drama tragedi
2). Drama komedi
3). Melodrama
4). Farce
5). Lelucon dan dagelan
6). Opera dan operette
7). Pantomim atau tableu

Drama menurut teori mutakhir :


1). Drama teater
2). Drama film atau televisi

5. Seni Musik
Asal mula kata musik
~ Berasal dari kata mousikos/mosike (Yunani ) atau musika/musa (Latin) atau muse
(Inggris). Kata ini di ambil dari nama salah satu dewa Yunani yaitu mousikos yang
dilambangkan sebagai dewa keindahan dan menguasai bidang kesenian dan ilmu
pengetahuan.
~ Adapula yang mengatakan seni dari kaum muzen. Menurut pujangga Hesiodus, mahadewa
Zeus dengan permaisurinya Muemosyna mempunyai sembilan putri :
1). Dewi Clio menguasai sejarah
2). Dewi Euterpe menguasai puisi liris
3). Dewi Thalia menguasai komedi
4). Dewi Melphomene menguasai tragedi
5). Dewi Erato menguasai pantomim dan syair cinta
6). Dewi Polyhymnia menguasai hymne
7). Dewi Calliope menguasai syair kepahlawanan
8). Dewi Urania menguasai bintang
9). Dewi Tersichore menguasai seni tari dan musik

Arti musik
a. Menurut R.G Esscher, Erickson dan Dr. Mantle hood, musik adalah gerakan dan
totalitanya musik merupakan sifat-sifat ritmis, harmonis dan ia adalah suatu energi psikis
yang segera menyatakan diri keluar dalam formasi nada-nada tertentu .
b. Aaron Copland berpendapat bahwa musik terdiri dari empat unsur pokok yakni ; ritme,
melodi, harmoni dan tone colour ( warna nada )
c. Para ahli ilmu jiwa berpendapat bahwa musik adalah bahasa atau curahan jiwa. Pendapat
ini dianut oleh filosof Emanuel Kant.
d. E. Hanslick berpendapat bahwa musik adalah gerakan bunyi (“ the essence of music sound
in motion” )
e. Ditinjau dari segi ilmu fisika/ ilmu alam, menurut K.S Laurila musik adalah deretan nada
yang secara obyektif tidak lebih dari getaran-geatran udara dan secara subjektif hanya kesan-
kesan pendengaran saja.
f. Ditinjau dari segi bentuknya musik adalah sekumpulan nada yang mengandung ritme,
melodi dan harmoni yang keseluruhannya merupakan suatu kesatuan (unity) serta merupakan
sutau pernyataan ide musikal tertentu.
g. Menurut Aristoteles musik adalah curahan kekuatan tenaga batin dan tenaga
penggambaran yang berasal dari gerak rasa dalam sutau rentetan suara (melodi) yang
berirama.
h. Pendapat lain menyatakan bahwa musik adalah totalita fenomena akustik yang diuraikan
terdiri atas tiga unsur pokok yakni:

1) unsur yang bersifat material


2) unsur yang bersifat spiritual
3) unsur yang bersifat moral
i. Adapula yang mengatakan bahwa musik adalah segala bunyi.
Dan masih banyak lagi definisi yang lainnya

Unsur-unsur musik
1. Ritme
2. Melodi
3. Harmoni
4. Tone colour (waran nada)
5. Kekuatan syair

C. Fungsi Seni
1. Fungsi Umum Seni
Menurut Charles Batteaux fungsi seni dibagi dua bagian :
a. Seni murni/seni indah (pure art/fine art)
Seni yang semata-mata hanya terikat pada kepentingan estetis. Penikmatannya lebih pada
kebutuhan emosional.
b. Seni pakai/seni guna (applied art/useful art)
Seni yang diciptakan selain terikat kepentingan estetis juga terikat kepentingan utamanya.

2. Fungsi Individual Seni


a. Fungsi Individual yang memenuhi kebutuhan emosional
Seni merupakan sarana untuk mengungkapkan jiwa dan emosi, menyatakan keberadaan
(existensi), menuangkan rasa estetis dan perasaan-perasaan lainnya.
b. Fungsi Individual yang memenuhi kebutuhan fisik
Seni yang penekanan penciptaanya lebih diutamakan pada kegunaan

3. Fungsi Sosial Seni


a. Bidang Rekreasi
b. Bidang Komunikasi
c. Bidang Keagamaan
d. Bidang Pendidikan

D. Tujuan Seni
1. Tujuan Ritual
2. Tujuan Ekspresi
3. Tujuan Komersial

DISUSUN OLEH : SAIFUL FALLAH, S.Pd


UNTUK KALANGAN SENDIRI
Seni rupa terapan
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Belum Diperiksa
Langsung ke: navigasi, cari

Seni rupa terapan adalah hasil karya seni rupa yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari
dan mempunyai fungsi atau manfaat. Fungsi karya seni rupa dapat dibedakan menjadi dua,
yaitu fungsi estetis dan fungsi praktis. Fungsi estetis adalah untuk memenuhi kebutuhan
hidup manusia tentang rasa keindahan. Misalnya lukisan, patung,dan benda hias. Fungsi
praktis adalah untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia akan benda pakai. Misalnya vas
bunga, kursi ukir, dan bingkai foto.

Selain itu kaya seni rupa terapan juga dibedakan menjadi 3, yaitu hasil karya ukiran, hasil
karya patung, dan hasil karya batik.

 Menurut hasil karya ukiran, contoh benda-bendanya adalah ukiran kayu dari Jepara
dan ukiran kayu dari Bali.
 Menurut hasil karya patung, contoh benda-bendanya adalah patung kayu dari suku
Asmat, patung batu Pangeran Diponegoro, dan Patung kayu dari Bali.
 Menurut hasil karya batik, contoh benda-bendanya adalah baju, sprei, kain, dan
gorden .
tempat ibadah, busana keagamaan dan sebagainya.
C. Seni Rupa Terapan Daerah Setempat
1. Seni Bangun / Arsitektur

Seni bangun merupakan salah satu hasil budaya masyarakat. Masyarakat Nusantara
membuat bangunan dalam berbagai fungsi, yaitu tempat tinggal, lumbung padi, dan
tempat beribadah. Di Jawa Tengah terdapat rumah Joglo yang berfungsi sebagai tempat
tinggal dan sekaligus menjadi ciri khas budaya masyarakatnya. Demikian pula dengan
masjid Demak yang struktur bangunannya sangat dekat dengan struktur rumah joglo.

2. Pakian Adat

Pengaruh budaya setempat juga sangat terlihat pada pakaian adat. Pada masa sekarang
busana adat Jawa Tengah sering kita lihat pada upacara-upacara perkawinan Di Jawa
Tengah pakaian adat menjadi pakaian resmi yang terpengaruh dari kalangan istana yang
biasa digunakan untuk upacara kerajaaan atau upacara-upacara Keraton. Misalnya pada
busana kenegaraan abdi dalem yang mengiringi kereta kuda Sultan Yogyakarta dan
Surakarta dalam iring-iringan upacara. Busana tersebut berupa kaos kaki sutera, sepatu,
gesper, dan jas beludru yang dihiasi dengan jalinan berpita emas. Busana adat Jawa
Tengah mendapat pengaruh dari Eropa pada era Kolonial Belanda.
3. Wayang

Pertunjukan wayang di Indonesia bukan saja sebuah kesenian, melainkan juga sumber
nilai. Wayang dalam perkembangannya sebagai sumber nilai, menyerap berbagai ajaran
tentang penghormatan kepada alam, nenek moyang dan para dewa-dewi. Penghormatan
itu dilakukan oleh manusia sebagai keinginan dasar untuk berhubungan dengan kekuatan
adikodrati (supranatural), kepemimpinan dan kepahlawanan.Selain itu penghormatan
semacam itu dilakukan sebagai bentuk hubungan manusia dengan Tuhan, dan juga
hubungan manusia dengan manusia lain. Kesenian wayang umumnya memuat ajaran
keagamaan dan kehidupan. Wayang selalu berubah dan menyesuaikan diri dengan
konteks keagamaan dan zamannya. Pada masa penyebaran agama Hindu-Budha dan juga
Islam dan Kristen, kesenian wayang selalu dimanfaatkan sebagai media yang popular dan
efektif untuk dakwah keagamaan.

Meskipun sudah berkembang sejak masa Hindu-Buddha, kesenian wayang di Jawa


mendapat sentuhan kreatif pada masa Islam. Sentuhan itu bukan saja terlihat dalam
bentuknya melainkan juga pada tema-temanya. Meskipun begitu, wayang tetap
mengandung pakem-pakem cerita utama, seperti Ramayana dan Mahabarata. Kesenian
wayang di Jawa menjadi alas dakwah dan pendidikan paling efektif dan telah diterima
masyarakat sehingga tetap hidup dalam berbagai bentuk perkembangannya sampai
sekarang. Dari kesenian wayang yang bernafaskan Islam tersebut lahirlah sejumlah jenis
wayang antara lain Wayang Kulit, Wayang Beber, Wayang Kayu, Wayang Krucil,

Wayang Golek, bahkan Wayang Suket.


4. Perabot dan Benda Rumah Tangga

Perabot rumah tangga di Indonesia khususnya di Jawa banyak dipengaruhi gaya Eropa
dan muncul pertama kali di kalangan istana. Perabot rumah tangga mulai digunakan di
kalangan istana karena pada masa itu Sultan tidak dapat menerima perbedaan yang
kontras antara dirinya dengan orang-orang Eropa. Orang Eropa duduk di tempat yang
tinggi, seperti kursi atau sofa sedangkan dirinya duduk di lantai atau tikar. Akhirnya
Sultanpun mulai menggunakan kursi, terutama di tempat kegiatan, serta saat Sultan dan
pegawai belanda muncul bersamaan. Perabot rumah tangga asli didatangkan kalangan
istana dan orang-orang Eropa serta dipakai sebagai lambang kebesaran. Pola-pola hiasnya
kemudian ditiru oleh para perajin lokal. Hingga sekarang rumah-rumah dan perabotan
orang Indonesia banyak mengandung unsur arsitektur yang mencerminkan kebesaran
pemerintah Belanda.

Selain kursi, perabot rumah tangga yang lain banyak juga yang disertai hiasan dengan
motif gaya Eropa.
5. Batik

Seperti halnya kesenian wayang, batik telah menjadi bagian dari kekayaan seni rupa
tradisional di Nusantara, jauh sebelum masuknya Islam. Mitos awal tentang batik sudah
ada sejak sekitar taun 700 Masehi. Mitos tersebut bercerita tentang istri Pangeran
Jenggala, Lembu Ami Luhur. Dia seorang putrid dari Coromandel. Ia mengajari orang
Jawa menenun, membatik dan mewarnai kain. Sejak itu kain batik dengan berbagai motif
tertentu menjadi bagian dari identitas busana dan budaya raja, permaisuri dan keluarga
istana pada masa kerajaan Hindu. Namun catatan tertulis tentang batik baru muncul pada
tahun 1518, di wilayah Galuh di wilayah Barat laut Jawa.

Pada masa Islam batik terus berkembang, terutama dalam kekayaan motif dan arti
perlambangannya. Pada masa Islam motif animisme dan Hinduisme yang muncul pada
masa kerajaan Hindu diperkaya dengan motif Kaligrafi Arab, Masjid, Kakbah dan
permadani. Di samping itu motif Cina sangat kental pada motif batik. Dalam sebuah
cerita disebutkan bahwa Sultan Agung, Raja Islam pertam Mataram (1613-1645)
memakai batik dengan motif burung Huk. Dalam mitologi Cina, burung Huk
melambangkan keberuntungan.

Pada masa Islam dan masa sebelumnya, tradisi batik memang cenderung menjadi bagian
dari tradisi istana. Namun dalam perkembangannya, ketika nilai-nilai keistanaan
meluntur, nilai-nilai batik menjadi memasyarakat. Batikpun dibuat dan dipakai oleh
banyak kalangan. Hasanuddin dalam bukunya yang berjudul Batik Pesisiran
menyebutkan bahwa kegiatan membatik didasarkan pada lima motivasi dasar, yaitu:

a. Membatik sebagai kegiatan sambilan wong cilik.

b. Kegiatan membatik sebagai komoditas.

c. Membatik sebagai tradisi kalangan bangsawan.

d. Kegiatan membatik sebagau usaha dagang orang Cina dan Indo-Belanda yang ragam

hias dan fungsinya diperuntukan bagi kalangan terbatas.

e. Membatik sebagai kebutuhan seni atau desain dengan konsep kontemporer.

6. Ragam Hias / Pola Wastra

Pada abad ke 18 dan 19, perdagangan batik di Indonesia berkembang pesat. Oleh karena kepesatan tersebut
mulailah orang-orang Cina terjun sebagai pedagang batik dalam skala kecil maupun besar. Selain terjun sebagai
pengusaha, orang-orang Cina mulai merintis dan membuka peruahaan batik sendiri. Para pekerjanya adalah
warga pribumi dengan disiplin kerja yang ketat. Oleh sebab itu mutu batiknya cukup baik

Batik produksi pengusaha Cina cenderung menggunakan warna terang dan beraneka
ragam. Pewarna yang digunakan adalah indigosol yang cukup tahan gosokan dan sinar
matahari. Ragam hias yang batik yang paling popular adalah burung funiks yang berekor
panjang, meander dan swastika. Ragam hias model ini banyak dipakai pada selendang
lokcan berbahan sutera.

Perkembangan ragam hias batik Cina dipengaruhi oleh faktor lingkungan dan selera
konsumen. Di daerah Lasem misalnya, ragam hias batik Cina lebih rumit dan datar.
Warna yang digunakan antara lain merah, biru, ungu, kuning, dan cokelat. Dalam proses
perkembangannya susunan corak, ragam hias, dan warna batik Cina dan pribumi saling
mempengaruhi dan melengkapi. Batik yang dibuat di daerah Pantai Utara Laut Jawa
menggunakan corak terang, serta memadukan lukisan burung dan bunga. Hal itu jelas
menandakan adanya pengaruh Cina. Batik Cirebon juga dikenal karena penggunaan pola
ragam hias Cina, yaitu awan dan batu. Pengaruh Cina juga terdapat pada sarung songket
yang berbenang emas dari Bali dan Sumatera serta kain perada Bali.
(sumber.mazgun.wordpress.com)

Sabtu, 07 November 2009


EKSPRESI melalui karya seni rupa

Ekspresi adalah ungkapan jiwa seseorang terhadap sesuatu, baik ungkapan jiwa dalam
keadaan senang atau sedih. Biasanya ekrpresi bisa dilihat dari raut muka atau mimik
seseorang, atau bahkan dalam wujud karya. Dalam Karya seni rupa dapat dicurahkan
dakam bentuk karya yang bebas(ekspresif), baik karya seni rupa murni atau karya seni
rupa terapan.

You might also like