You are on page 1of 5

Lingkungan Yang Tak Terawat

Lingkungan di sekeliling kita sudah sangat tidak terawat dan kurang diperhatikan lagi oleh
masyarakat. Ini terlihat ketika saya melakukan perjalanan ke daerah sekitar Bandung Timur
bersama teman-teman.

Bandung sekarang sudah tidak terlihat asri lagi seperti dahulu. Sekarang udaranya pun sudah
hampir menyamai seperti udara di Jakarta, panas. Pohon-pohon yang menjulang tinggi dan
rimbun sudah jarang kita temui dan banyak yang ditebangi, dikarenakan adanya pelebaran
jalan dan pembangunan proyek di sana-sini.

Perjalanan kami dimulai dari daerah Cicaheum (06/11). Di Cicaheum terdapat teminal bis
yaitu Terminal Cicaheum. Udara panas terasa sekali, apalagi kami melakukan perjalanan
dengan menggunakan kendaraan motor. Berbagai macam asap dari mobil, motor dan bis
kami rasakan. Macet pun sudah tak bisa kai hindari lagi, keluar masuknya bis itu lah yang
membuat kemacetan di daerah Cicaheum. Perjalanan kami pun terhenti sampai Cicaheum
karena hujan turun sangat deras, sampai jalanan pun banjir akibat saluran air yang sudah
tidak berfungsi lagi akibat adanya sampah yang memenuhi dan menyumbat saluran air
tersebut. Selain itu banjir pun dapat diakibatkan karena sudah jarangnya pohon-pohon yang
tumbuh, padahal karena adanya pohon dapat menyerap air yang berlebihan dan dapat
menyerap panas matahari yang berlebihan juga. Bagaiamana tidak jika Global Warming
semakin meningkat. Tata tempatnya pun sudah tidak beraturan, banyak pedagang kaki lima
yang memenuhi pinggiran jalan.

Di daerah Ujung Berung pun mengalami hal yang sama. Disana terdapat pasar Ujung Berung
dan di daerah itu pun termasuk titik rawan kemacetan. Sama halnya dengan daerah
Cicaheum, banyak sekali pedagang-pedagang kaki lima yang memnuhi jalanan. Seperti yang
telah kita ketahui, bahwa pada akhir Desember, Pemerintah Kota Bandung akan melakukan
pembersihan Kota Bandung dari pedagang-pedagang kaki lima. Apa jadinya jika tidak ada
pedagang-pedagang kaki lima yang berkeliaran dan juga memadati tempat-tempat yang ramai
dikunjungi banyak orang. Mungkin, tanpa ada pedagang kaki lima, Kota Bandung akan
terlihat lebih bersih dan lengang. Dan tempat-tempat yang rawan akan kemacetan setidaknya
mengalami penurunan.

Lingkungan Yang Terawat


Lingkungan Bersih Gagalkan 13 Juta Kematian di Dunia

Data baru yang dikeluarkan oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO), menunjukkan bahwa 13
juta kematian di seluruh dunia dapat dicegah setiap tahunnya dengan menciptakan
lingkungan yang lebih sehat.

Di beberapa negara, lebih dari sepertiga beban penyakit dapat dicegah melalui peningkatan
kualitas lingkungan.

"Sangatlah penting untuk mengkuantitatif beban penyakit dari lingkungan yang tidak sehat.
Ini merupakan kunci untuk membantu negara-negara menentukan intervensi yang
dibutuhkan," ujar Asisten Direktur-Jenderal untuk Pembangunan yang Berkelanjutan dan
Lingkungan Sehat WHO, Susanne Weber-Mosdorf dalam pernyataan tertulis yang diterima.

Menurut Susanne, kegiatan-kegiatan pencegahan sangat diperlukan untuk menghindari


terjadinya penyakit akibat lingkungan yang tidak sehat, terutama di negara-negara miskin.Di
23 negara di seluruh dunia, 10 persen lebih kematian disebabkan dua alasan utama: air yang
tidak bersih, termasuk sanitasi dan kebersihan yang buruk, dan polusi udara di dalam ruangan
yang disebabkan oleh penggunaan bahan bakar padat untuk memasak.Di seluruh dunia, anak-
anak di bawah usia lima tahun menjadi korban utama dan merupakan 74 persen dari kematian
yang disebabkan oleh penyakit diare dan infeksi saluran pernafasan bagian bawah.

Negara-negara yang berpendapatan rendah mengalami kerugian paling besar dari faktor-
faktor lingkungan ini. Mereka kehilangan sekitar 20 tahun dari masa hidup sehat per
penduduk per tahun dibandingkan dengan mereka yang hidup di negara berpendapatan tinggi

Lingkungan Bersih

Bersih disini akan kita artikan secara luas, bukan sekedar bersihnya benda atau lingkungan
tempat yang terbebas dari kotoran, tapi bersihnya hati kita dari kesombongan dan kotoran
jiwa-kotoran jiwa lainnya yang dapat mengantarkan kita pada kehidupan social yang penuh
masalah dan bermasalah. Lingkungan bersih termasuk didalamnya pribadi ynag bersih adalah
dambaan setiap kita. Karenanya menjadi penting membangun lingkungan bersih dimulai dari
pribadi-pribadi bersih (bermoral dan soleh) yang berada dalam lingkungan tersebut.

Banyak cara untuk menjadikan lingkungan dan pribadi yang bersih, diantaranya:
Aspek Pribadi bersih:
1. Bimbingan orangtua dengan memberikan teladan yang baik
2. Pendidikan Agama yang lebih intensif
3. Membiasakan hidup bersih (bermoral) dengan menjalankan Norma Agama dan
4. Menjauhkan prilaku Maksiat.

Aspek Lingkungan (social)


1. Penggalakkan Hidup bersih, sehat dan peduli dengan kerja bakti massal
2. Peningkatan 3 M ( Mengubur, Menguras,Menutup) agar terbebas dari berbagai
penyakit khususnya Demam Berdarah Dangue.
3. Transparansi Management dari pemerintah local semisal Lurah, RW dan RT.

Dari cara-cara di atas, jika diterapkan dengan baik dan konsisten maka akan dapat
membersihkan lingkungan dari masalah – masalah social, setidaknya dapat mewarnai
lingkungan dengan nilai-nilai kebaikan.

Pribadi Peduli

Erat kaitannya antara lingkungan bersih dan pribadi peduli, karena bersihnya lingkungan
dapat dikatakan karena pribadi-pribadi yang berada dalam lingkungan tersebut adalah pribadi
yang peka dan tanggap terhadap masalah lingkungannya. Karenanya lingkungan bersih
adalah cermin pribadi peduli.

Sedangkan kepedulian muncul dari kebersihan moral pribadi tersebut. Pribadi yang peduli
terhadap lingkungan hendaknya dimiliki oleh setiap kita yang ingin lingkungan kita bersih
dan jauh dari masalah serta tidak bermasalah. Peduli terhadap lingkungan adalah cara
menagatasi kesenjangan social, yang kaya menyantuni yang miskin, yang kuat membantu
yang lemah, yang mampu meringankan yang kurang mampu. Dengan demikian diharapakan
tidak ada lagi tetangga kita satu lingkungan yang kelaparan, putus sekolah, dan bunuh diri
karena dililit hutang dan himpitan ekonomi lainnya.

Kepedulian tidak hanya dengan materi, ia dapat dibangaun dan diwujudkan dengan banyak
cara, semisal dengan tenaga dan waktu luang, yaitu dengan cara:
1. bergotong royong membangun rumah ibadah,
2. kerja bakti massal
3. pelayanan yang prima (bagi aparatur Negara),
4. Saling nasihat menasihati dalam kebenaran
Nama : Haidir Ali

Kelas : 8D
SMP N 1 Babakan Madang

You might also like