Professional Documents
Culture Documents
TEGANGAN PERMUKAAN
Nama Kelompok :
JURUSAN FARMASI
UNIVERSITAS UDAYANA
2009
PERCOBAAN II
TEGANGAN PERMUKAAN
I. Tujuan Percobaan
Bila dua fase dicampurkan maka bats antara fase tersebut dinamakan antar
permukaan. Batas antara zat cair atau zat padat dengan udara lazimnya disebut permukaan.
Sedangkan batas antara zat cair lain yang tidak bercampur atau antara zat padat dengan zat
cair disebut antar permukaan.
Didalam zat cair, suatu molekul dikelilingi oleh molekul lainnya yang sejenisdari
segala arah sehingga gaya tarik menarik antar sesama molekulnya sama besar. Pada
permukaan zat cair terjadi tarik-menarik antara molekul cairan dengan molekul udara. Gaya
adhesi lebih kecil dibandingkan dengang gaya kohesi sehingga molekul dipermukaan zat cair
cenderung tertarik kearah dalam. Tetapi hal ini tidak terjadi karena adanya gaya yang bekerja
sejajar dengan permukaan zat cair yang mengimbangi besarnya gaya kohesi antar molekul
didalam zat cair terhadap molekul sejenisnya dipermukaan. Tegangan antar permukaan selalu
lebih kecil daripada tegangan permukaan karena gaya adhesi antara cat cair dengan udara.
Bila dua zat cair dapat bercampur dengan sempurna, maka tegangan antar permukaan tidak
eksis. Tegangan permukaan dinyatakan sebagai gaya per stuan panjang yang diperlukan
untuk memperluas permukaan suatu zat. Symbol yang digunakan untuk tegangan atar
permukaan adalah γ dan satuanya adalah dyne cm-1 .
Tegangan permukaan cairan dapat diukur dengan cara:
Kasus sesile drop dan buble drop adalah simetris ,tetapi pemakaian yang pertama
adalah lebih umum dalam penentuan tensi permukaan, dan pembahasan sekarang berada pada
istilah tersebut. Portee dengan memakai tabel bashfortdan Adams, telah membuat
Wheeler dan kawan – kawannya memberikan beberapa detail eksperimen dan diskusi
berikutnya. Metode ini dikatakan sebaik 0,2 %.
Pemakaian persamaan memang membutuhkan drop yang sangat besar dan tidak
memberikan cek internal terhadap kemungkinan iregularitas kontur drop karena, katakanlah
pembahasan yang tidak teratur yang mengakibatkan menjadi bukan figur revolusi. Prosedur
alternatif telah diusulkan oleh Smolders dan Dyufis.
outer) adalah γ = 2 μ R, tekanan ke udara adalah tekanan pada waktu ρ pada bidang
μR2 pada lingkaran. Untuk menghasilkan tekanan ini menjadi nol, kita harus membuat :
Untuk suatu tetesan zat cair, yang hanya mempunyai satu permukaan film, perbedaan
antara tekanan dari zat cair dan udara luar adalah paroh yang untuk gelembung sabun.
ρ - ρa = 2γ (tetasan zat cair ). Maka sejauh inilah yang sudah kita bicarakan tentang
permukaan film pada batasan antara cairan dan gas. Pengaruh tegangan permukaan tambahan
terjadi ketika film yang seperti itu bertemudengan permukaan yang padat, seperti didinding
dari suatu tampungan.
Bila suatu tabung kapiler diletakkan dalam cairan sebuah baker ( gelas piala ),
biasanya cairan tersebut naik ke pipa sampai ketinggian tertentu. Hal ini disebabkan bilamana
kekuatan adhesi antara molekul-molekul cairan dan dinding kapiler lebih besar daripada
kohesi antar molekul-molekul cairan, sehingga cairan tersebut membasahai dinding kapiler,
menyebar dan meninggi dalam pipa. Dengan mengukur kenaikan ini dalam kapiler,
memungkinkan kita dapat menentukan tekanan permukaan cairan itu. Namun dengan
menggunakan metode kenaikan kapiler tidak dapat diketahui tekanan antarmuka.
Bayangkan suatu tabung kapiler yang mempunyai jari-jari dalam r dicelupkan dalam
suatu cairan yang membasahi permukaannya. Cairan tersebut terus naik dalam tabung karena
adanya tegangan permukaan, sampai pergerakan ke atas persis diimbangi oleh gaya gravitasi
ke bawah karena bobot dari cairan tersebut.
Komposisi gaya vertikal ke atas yang dihasilkan dari tegangan permukaan cairan
tersebut pada setiap titik pada keliling lingkaran permukaan batas adalah :
θ adalah sudut kontak antara permukaan cairan dan dinding kapiler, dan 2 πr adalah
keliling lingkaran dalam dari kapiler tersebut. Untuk air dan cairan-cairan yang umum
dipakai lainnya, sudut θ tidak berarti, yakni cairan tersebut membasahi dinding kapiler
sehingga cos θ dianggap sama dengan 1 untuk tujuan-tujuan praktis.
π r 2 h ( ρ−ρ0 ) g+w
2 πr γ=π r 2 h ρ g
1
Sehingga γ= r h ρ g
2
4. Tensiometer DuNouy
Prinsip alat ini adalah bergantung pada kenyataan bahwa gaya yang diperlukan untuk
melepaskan suatu cincin platina iridium yang dicelupkan pada permukaan atau antar muka
adalah sebanding dengan tegangan permukaan atau tegangan antarmuka. Gaya yang
diperlukan untuk melepaskan cincin dengan cara ini diberikan oleh suatu kawat spiral dan
dicatat dalam satuan dyne pada suatu penunjuk yang dikalibrasi. Tegangan permukaan
diberikan oleh rumus :
I. Kalibrasi Alat
Pembacaan pada layar sehingga sama dengan 00,0 diatur dengan menggunakan
potensiometer tara (PT)
Pemberat kalibrasi 500 dipasang pada kait untuk menambah berat cincin
G KR . g
FKR = 2 πd
Untuk cincin yang bergaris tengah 1,91 cm, harga kalibrasi adalah 40,89 nM.m-1
- Jika harga yang diperoleh pada layar tidak sesuai dengan hasil perhitungan maka pengatur
potensial kalibrasi (PK) harus diatur sedemikian rupa sehingga harga yang tertera pada
layar sama dengan hasil perhitungan.
- Pemberat kalibrasi diambil dan harga yang tertera pada layar harus 00,0 nM.m -1 jika
tidak, maka prosedur kalibrasi harus diulang.
Meja sampel digerakkan kebawah serendah mungkin dan cairan uji didalam cawan
petri diletakkan diatas meja sampel
Meja sampel bersama cairan uji digerakkan keatas perlahan-lahan sampai cincin
berada kira-kira 2-3 mm dibawah permukaan cairan
Kemudian meja dengan cairan uji digerakkan kembali kebawah secara perlahan
sampai cincin menarik lamella keluar permukaan cairan. Pada saat ini nilai yang tertera pada
layar akan naik. Nilai ini akan mencapai maksimumnya sampai sesaat sebelum lamela pecah.
Nilai maksimum yang diperoleh merupakan besarnya tegangan permukaan cairan yang belum
dkoreksi.
0 ,000918 . OSruk
f= 0 ,8759+ D
Kalikan harga tegangan permukaan yang diperoleh dengan faktor koreksi yang
dihitung. Hasil kali terebut adalah harga tegangan permukan mutlak dalam nM.m-1
III.Penentuan Tegangan Antar Permukaan
Cincin dibersihkan dengan cara memanaskan pada nyala api etanol sampai berwarna
merah
Biarkan cincin menjadi dingin dan dilembabkan dengan air, kemudian dipasang
kembali pada kaitnya
Cawan petri diisi dengan sampel yang mempunyai bobot jenis besar, misalnya air
Meja sampel digerakkan keatas sampai cincin tercelup kira-kira 2-3 mm dibawah
permukaan cairan
Meja dengan cairan uji digerakkan kembali kebawah secara perlahan-lahan sampai
cincin menarik lamella keluar dari fase cairan yang berada disebelah bawah. Pada saat ini
nilai yang tertera pada layar akan naik. Nilai ini akan mencapai maksimumnya sampai sesaat
sebelum lamella pecah. Nilai maksimum yang diperoleh merupakan besarnay tegangan antar
permukaan cairan yang belum dikoreksi.
Kalikan nilai tegangan antar permukaan dua cairan yang diperoleh dengan faktor
koreksi yang telah dihitung. Nilai yang diperoleh adalah besarnya tegangan antar permukaan
mutlak dua cairan dalam nM.m-1.
Alat :
- Pemberat kalibrasi
Bahan :
- Air
- Minyak nabati
Hasil (Terlampir)
V. Pembahasan
Pada praktikum kali ini, kita melakukan praktikum kering yaitu kita hanya
mengolah data yang ada yang selanjutnya didiskusikan oleh kelompok, karena alat yang tidak
tersedia untuk praktikum tegangan permukaan kali ini. Kelompok kami diberikan empat
pertanyaan oleh Pak Jemmy yang selanjutnya kami diskusikan dalam mencari jawabannya.
Adapun empat pertanyaan yang diberikan antara lain :
1. Apa yang dimaksud dengan tegangan permukaan dan tegangan antar muka?
2. Jelaskan cara penentuan tegangan permukaan dengan metode 3 sisi kawat!
3. Jelaskan Metode Batang Willhelmy!
4. Suatu zat cair organik dengan tegangan antar muka 25 dyne/ cm 2. Terdispersi
dalam air yang memiliki tegangan permukaan 72,8 dyne/ cm 2. Keduanya
memiliki tegangan antar muka 30 dyne/ cm2 pada suhu 200C. Hitung berapa
kerja adhesi, kohesi dan koefisien sebar mula-mula!
Selanjutnya jawaban yang kami dapat adalah sebagai berikut :
1. Tegangan Permukaan : Gaya per satuan panjang yang harus diberikan sejajar
pada permukaan untuk mengimbangi tarikan ke dalam
Tegangan Antar muka : Gaya per satuan panjang yang terdapat antar muka
dua fase cair yang tidak tercampur dan seperti tegangan permukaan,
mempunyai satuan dyne/cm2
γ= Fb
2l
Dimana Fb adalah gaya untuk memecah film dan γ adalah panjang
batang yang bergerak.
4. Diketahui
γL = 25 dyne/cm2
γS = 72,8 dyne/cm2
γLS = 30 dyne/cm2
Ditanya
Wa = ……
Wk =…….
S =…….
Jawab
Wa = γL + γS – γLS
= 25 + 72,8 – 30
= 67,8 dyne/cm2
Wk = 2 x γL
= 2 x 25
= 50 dyne/cm2
S = γS – (γL + γLS)
= 72,8 – (25 + 30)
VI. Kesimpulan
1. Tegangan Permukaan : Gaya per satuan panjang yang harus diberikan sejajar
pada permukaan untuk mengimbangi tarikan ke dalam
Tegangan Antar muka : Gaya per satuan panjang yang terdapat antar muka
dua fase cair yang tidak tercampur dan seperti tegangan permukaan,
mempunyai satuan dyne/cm2
2. Kita dapat menjelaskan tegangan permukaan melalui metode kawat 3 sisi.
5. Kerja adeshi dan kohesi dapat dihitung dengan rumus berturut-turut adalah
Wa = γL + γS – γLS dan Wk = 2 x γL
DAFTAR PUSTAKA
Tim Penyusun. 2009. Petujuk Praktikum Farmasi Fisika. Jimbaran : Jurusan Farmasi Fakultas
MIPA Universitas Udayana.