Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
Ribuan bahkan jutaan laporan, makalah, artikel majalah, buku yang dihasilkan
ilmuwan sedang menunggu di perpustakaan, pusat dokumentasi dan informasi
(pusdokinfo) dan Internet untuk diambil dan digunakan dalam memberikan layanan bagi
pemakai. Informasi tersebut tersedia secara cuma-cuma maupun harus dibeli . Terjadinya
banjir informasi, menyebabkan pemakai informasi kesulitan dalam memilih dan
mendapatkan informasi yang sesuai dengan kebutuhannya. Para pemak
ai menuntut
layanan informasi siap pakai yang cepat, tepat dan mudah. Kebutuhan te
rsebut dapat
dipenuhi dengan membuat kemasan informasi.
Pemasaran adalah suatu usaha menawarkan dan mendekatkan pro
duk kepada
konsumen ang
y terjadi berdasarkan asas pertukaran. Pemasaran jasa Perpust
akaan dapat
diartikan s ebagai upaya mendekatkan dan mempromosikan jasa yang dise
lenggarakan
Perpustakaan demi kepentingan pengguna serta untuk meningkatkan keefektifan
informasi y ang dimiliki Perpustakaan. Keberhasilan pemasaran jasa P erpustakaan
ditentukan leh
o pengelola Perpustakaan dalam memberikan jasa dan oleh pe ngguna yang
mengakui bahwa jasa Perpustakaan dapat memenuhi dan memuaskan kebutu han mereka
Ketersediaan informasi pada suatu Perpustakaan dapat diketahu i pengguna
apabila Perpustakaan tersebut menyebarluaskan dan memasarkan info rmasi yang
dimiliki.
Pemasaran jasa Perpustakaan mencakup pula pemasaran informasi. Sejak dulupun
sebenarnya informasi dapat dianggap sebagai suatu komoditas yang dapat
diperjualbelikan. Perbedaannya dengan komoditas lain adalah informasi tidak pernah
habis dipasarkan. Informasi tetap akan berada pada pemiliknya bahkan bias terus
bertambah meskipun pengguna informasi tersebut suatu saat dapat menjadi pesaing.
Dengan kata lain, informasi akan makin bertambah jika informasi tersebut makin banyak
digunakan. Sebaliknya komoditas atau suatu benda akan makin menumpuk bila tidak
dipasarkan atau digunakan. Apalagi dengan adanya teknologi informasi, bertambah pula
Elisa Ekaningsih : Pemasaran Jasa Perpustakaan dan Informasi Pada Perpustakaan Perguruan Tinggi, 2006
USU Repository © 2006
kekayaan informasi, karena teknologi tersebut membantu dan memudahkan
penghimpunan, penyebaran, sirkulasi dan perolehan umpan balik (Barry Jones, 1983)
Sejumlah peneliti mengamati bahwa ada perbedaan dasar dalam fungsi pemasaran
pada perusahaan dan organisasi nir-laba. Perbedaan nyata terletak pada sumber dana dan
dampaknya terhadap organisasi. Perusahaan memperoleh modal pertamanya dari
investor atau pemodal. Jika perusahaan telah berjalan, dana operasional perusahaan
terutama diperoleh dari hasil penjualan produk atau jasa yang dihasilkan oleh perusahaan
itu. Dalam hal ini perusahaan hanya menghadapi satu unsur pokok yaitu konsumen. Jika
produk atau jasa yang dihasilkan perusahaan dapat memuaskan konsumennya, maka
transaksi akan terjadi dan perusahaan mempunyai dana untuk melanjutkan aktivitasnya.
Elisa Ekaningsih : Pemasaran Jasa Perpustakaan dan Informasi Pada Perpustakaan Perguruan Tinggi, 2006
USU Repository © 2006
Sebaliknya, organisasi nir-laba memperoleh dari donor atau lembaga induknya.
Dengan anggaran yang diperolehnya itu, organisasi menghasilkan produk atau jasa yang
kemudian ditawarkan kepada konsumennya. Berbeda dengan perusahaan, apabila produk
dan jasa yang dihasilkan oleh organisasi nir-laba itu ternyata tidak sesuai dengan
kebutuhan dan keinginan konsumen, pihak donor masih mungkin akan memberikan dana
lagi, apalagi kalau pihak donor masih menganggap organisasi itu baik. Sebaliknya
mungkin juga terjadi, meskipun produk dan jasa yang dihasilkan itu sesuai dengan
kebutuhan dan keinginan konsumen, belum menjamin bahwa anggaran dari donor untuk
organisasi nir-laba itu akan ditingkatkan.
Kon sekuensi dari perbedaan ini adalah bahwa ukuran keberhasilan perusahaan
dan organi sasi nir-laba berbeda. Perusahaan yang pada dasarnya berorientasi terhadap
laba, diang gap sukses jika berhasil meraup untung yang besar. Pada organisasi nir-laba,
meskipun b erhasil mempeoleh dana yang lebih besar dari donor, mungkin saja gagal
dalam mem anfaatkan sumber daya itu secara efektif dan efisien bagi pemenuhan
kebutuhan d an keinginan konsumen. Oleh karena itu kemampuan organisasi nir-laba
dalam memperoleh sumber daya tidak dapat dijadikan ukuran keberhasila an
n organisasi.
Keberhasilsuatu organisasi nir-laba dengan demikian, harus diukur dari sejauhmana
produk dan jasa yang dihasilkan organisasi telah memenuhi kebuuhan da
n keinginan
konsumennya. Bagaimana dengan Perpustakaan perguruan tinggi?
Perpustakaan adalah organisasi yang dibentuk untuk melayani kebutuhan
informasi ekelompok
s yang telah ditentukan. Konsep pertukaran be an.
rlaku untuk
Perpustaka Dengan dukungan dana yang diberikan oleh perguruan tinggi,
Perpustakaan menyediakan koleksi dan jasa layanan yang kemudian ditawa rkan kepada
civitas akademika. Perpustakaan menerima anggaran dari lembaga induknya yang
sebagian besar berasal dari biaya pendidikan yang diterima dari para mahasiswa.
Meskipun sudah ada kepastian bahwa dan akan tetap kita terima, selama Perpustakaan
tidak menyimpang dari kebijaksanaan-kebijaksanaan yang telah ditetapkan oleh lembaga
induknya, orientasi pemasaran menuntut Perpustakaan untuk selalu menyediakan produk
dan jasa yang sesuai dengan kebutuhan pengguna. Koleksi dan jasa layanan yang
bermutu (dari segi penguna) akan meningkatkan pemanfaatan Perpustakaan dan menjadi
Elisa Ekaningsih : Pemasaran Jasa Perpustakaan dan Informasi Pada Perpustakaan Perguruan Tinggi, 2006
USU Repository © 2006
tolok ukur keberhasilan Perpustakaan secara keseluruhan dan inilah yang menjadi tujuan
utama organisasi. Kotler selanjutnya mengatakan bahwa:
Pemasaran adalah analisis, perencanaan, implementasi, evaluasi dan pengendalian
program-program yang telah dirumuskan secara seksama. Program-program itu
dirancang sedemikian rupa sehingga mendorong terjadi pertukaran nilai dengan
pasar yang menjadi target untuk mencapai tujuan organisasi (Wirawan, 1993:7)
Bilamana produk dan jasa itu sudah ada, masih tetap penting untuk memeriksa
kebutuhan d an keinginan pengguna dan sejauh mana kepuasan memeriks
a kebutuhan
mereka terh adap produk dan jasa yang sudah ada itu. Setelah itu, dapat di rancang system
produk dan jasa baru yang lebih efektif untuk mengisis kebutuhan dan einginan
k itu.
Produk dan jasa yang dirancang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan pengguna
menguntungkan karena akan termanfaatkan dengan sendirinya, sehingga mengurangi
biaya dan usaha untuk komunikasi dan promosi.
Menggali dan mencoba mengetahui kebutuhan dan keinginan pen gguna tidak
selalu harusmenerapkan metode yang sulit. Goran melihat cara yang te rbaik untuk
mengetahui kebutuhan dan keinginan pengguna dilakukan dilingkungan terb uka, dengan
komunikasi dua arah dan dapat merupakan bagian integral dari tugas pustak awan sehari-
hari. Dari kegiatanini mungkin bukan hanya mengenai produk dan jasa yang dibutuhkan
saja bias diketahui tetapi juga prioritas Pengadaan atau pembenahan k oleksi yang
dibutuhkan ntuk
u program-program akademika tertentu.
Bagian penting dari analisa pasar pasar adalah membagi pasar ke dalam segmen-
segmen yang relative homogen, yaitu yang memiliki keutuhan, keinginan dan sifat yang
sama. Perpustakaan Perguruan Tinggi sebetulnya sudah bias membuat segmen pasar
berdasarkan status, misalnya tingkat sarjana, pascasarjana, dosen, pegawai dan
sebagainya atau berdasarkan kegiatan fungsional pengguna, misalnya: pendidikan,
penelitian, administrasi dan sebagainya atau berdasarkan disiplin ilmu yang digeluti
pengguna, misalnya: pertanian, kedokteran, kimia, sastra dan sebagainya.
Elisa Ekaningsih : Pemasaran Jasa Perpustakaan dan Informasi Pada Perpustakaan Perguruan Tinggi, 2006
USU Repository © 2006
Alat lain yang efektif untuk menganalisis pasar Perpustakaan Perguruan Tinggi
adalah penelitian perilaku konsumen, survey, observasi dan percobaan. Harus diingat
bahwa maksud analisis pasar adalah merumuskan masyarakat suatu organisasi dan
menentukan kebutuhan dan keinginan masyarakat itu. Dalam hal ini harus dijaga agar
biaya untuk melaksanakan analisis pasar tidak melebihi keuntungan yang akan dicapai
dari analisis itu. Dalam beberapa kasus, pustakawan Perguruan Tinggi akan melihat
bahwa analisis yang sederhana cukup memadai. Dalam kasus lainnya mungkin
diperlukan bantuan ahli pemasaran. Bahkan Perpustakaan Perguruan Tinggi dapat
mengusulkan analisis pasar ini dalam bentuk proposal penelitian yang mu ngkin dapat
dibiayai ol eh Lembaga Penelitian atau Lembaga lainnya dan dapat merupa kan sumber
angka kredituntuk kenaikan pangkat. Kemungkinan lain adalah mendorong dosen-dosen
ilmu Perpustakaan atau ilmu pemasaran untuk melakukan penelitian da lam bentuk
analisis pasar
Elisa Ekaningsih : Pemasaran Jasa Perpustakaan dan Informasi Pada Perpustakaan Perguruan Tinggi, 2006
USU Repository © 2006
organisasi, politik, hukum, sosial dan budaya, tindakan-tindakan organisasi lain yang
menjadi pesaing.
Strategi pemasaran di dalam organisasi sendiri (intern) secara singkat dapat dilihat
pada Gambar 1. Penjelasan untuk setiap unsur bauran pemasaran dalam hubungannya
dengan Perpustakaan peguruan tinggi adalah sebagai berikut:
a. Perancangan produk atau jasa
Perancangan produk atau jasa berkaitan dengan penentuan jenis-jenis produk atau
jasa yang akan ditawarkan kepada pasar target untuk memenuhi kebutuhan-
kebutuhan dan keinginan-keinginan konsumen. Penentuan produk dan jasa ini
penting untuk Perpustakaan karena akan menjelaskan bagaimana inf ormasi yang
dibutuhkan dan diinginkan oleh pengguna akan dipenuhi. Produk dan jasa yang
disediakan dan diberikan Perpustakaan misalnya: koleksi P erpustakaan,
peminjaman, perujukan, bantuan kepada pengguna, penelusuran
manual/computer, pendidikan pengguna dan lain-lain. Perpustakaan harus
mendaftarkan semua produk dan jasanya agar sesuai dengan sebany ak mungkin
segmen pasar yang memungkinkan.
Elisa Ekaningsih : Pemasaran Jasa Perpustakaan dan Informasi Pada Perpustakaan Perguruan Tinggi, 2006
USU Repository © 2006
Gambar 1. Tahapan-tahapan dalam proses pemasaran intern
Merencanakan, mengembangkan
dan mengatur sumber daya dan
jasa
Menumbuhkan hubungan
professional dan jaringan
pendukung
Elisa Ekaningsih : Pemasaran Jasa Perpustakaan dan Informasi Pada Perpustakaan Perguruan Tinggi, 2006
USU Repository © 2006
produk dan jasa baru mungkin berasal dari staf Perpustakaan ataupun dari
pengguna. Jika kebutuhan dan keinginan baru telah diidentifikasi, kemudian perlu
dipertimbangkan dari segi hambatan hukum/peraturan, prioritas, bias tidaknya
direlisasi dan kesesuaiannya dengan tujuan dan sasaran Perpustakaan.
c. Distribusi
Unsur ini mencakup keputusan-keputusan mengenai proses perjalanan produk
dari tangan organisasi sampai kepada konsumen. Masalah-masalah utama
biasanya menyangkut penetapan tempat penyimpanan yang memuaskan, system
distribusi, dan system pengiriman dan penyebarluasan. Hal-hal itu dirancang demi
Elisa Ekaningsih : Pemasaran Jasa Perpustakaan dan Informasi Pada Perpustakaan Perguruan Tinggi, 2006
USU Repository © 2006
kesenangan dan keuntungan konsumen, akan tetapi tetap dijaga agar masih dalam
batas-batas biaya yang dapat dipertanggungjawabkan.
Dalam bidang Perpustakaan, unsure ketiga bauran pemasaran ini dapat
berarti, penyebarluasan dari atau jalur ke produk dan jasa informasi Perpustakaan.
Kesenangan dan kepraktisan bagi pengguna penting untuk menjadi bahan
pertimbangan. Menurut Bellardo dan Waldhart masalah distribusi cukup
menentukan apakah pengguna potensial akan menjadi pengguna actual atau tetap
bukan pengguna dari produk dan jasa itu (Wirawan, 1993:25)
Perkembangan teknologi telekomunikasi satelit, faxcmile, surat elektronik
dan teknologi komunikasi yang baru lainnya memberi tantanga
n baru bagi
pust akawan dalam hal pengiriman informasi secara lebih efis
ien. Dalam
hub ungannya dengan unsure distribusi ini, Perpustakaan pergu
ruan tinggi
mis alnya juga harus memutuskan apakah cukup dengan satu Perpustakaan pusat
atau mengembangkan Perpustakaan khusus subyek yang dekat dengan fakultas.
Keputusan tergantung dari segi sumberdaya yaitu dana dan staf.
e. Pro ses
Menurut Kartajaya (1992), pada industri jasa, setiap jasa yan g diberikan
organisasi, dikonsumsi oleh konsumen pada saat yang bersamaan dengan
berlangsungnya proses produksi. Pada industri manufacturing, proses
“tersembunyi” di pabrik dan konsumen hanya menerima hasil akhir yang
merupakan luaran dari prose situ. Di dalam industri jasa proses tidak dapat
“disembunyikan” karena justru proses itulah yang dijual. Bagaimana keseluruhan
system berlangsung, kebijakan dan prosedur yang dipilih, keleluasan yang
dimiliki staf, keterlibatan konsumen dengan penyelenggaraan jasa, aliran
informasi dan jasa, merupakan beberapa hal yang menentukan mutu dan
Elisa Ekaningsih : Pemasaran Jasa Perpustakaan dan Informasi Pada Perpustakaan Perguruan Tinggi, 2006
USU Repository © 2006
kelancaran proses penyelenggaraan jasa dan memberi kesan khusus kepada
konsumen.
Elisa Ekaningsih : Pemasaran Jasa Perpustakaan dan Informasi Pada Perpustakaan Perguruan Tinggi, 2006
USU Repository © 2006
Daftar Pustaka
Elisa Ekaningsih : Pemasaran Jasa Perpustakaan dan Informasi Pada Perpustakaan Perguruan Tinggi, 2006
USU Repository © 2006