You are on page 1of 14

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Laporan Ilmiah merupakan salah satu tugas Fisika yang diberikan oleh Guru untuk
dikerjakan oleh para siswa. Dengan mengambil Materi dari luar yang diketik ulang
oleh ketikan sendiri agar Siswa bisa belajar tidak hanya mengcopy langsung dari luar,
dan daripada itu tugas ini dikerjakan tidak hanya perorangan tapi perkelompok agar
lebih cepat penyelesaiannya.

B. Maksud dan Tujuan


Adapun maksud pengerjaan laporan ilmiah ini adalah sebagai berikut:
1) Membentuk kemampuan Siswa agar bisa membuat laporan ilmiah yang baik dan
benar.
2) Diharapkan dari hasil penulisan laporan ilmiah ini nantinya dapat memberikan
sumbangan ilmu pengetahuan terutama ilmu Fisika kepada Siswa-Siswa lain.
3) Diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan yang berharga,dan
memperoleh masukan serta umpan balik guna memperbaiki dan mengembangkan
kesesuaian pendidikan.
C. Metode Pengumpulan Data
Untuk menyempurnakan data-data yang di butuhkan dalam penyusunan laporan
ini,maka kami melakukan metode pengumulan data melalui pengumpulan secara
tidak langsung adalah kami selaku penulis berpedoman pada buku-buku,internet
atau referensi yang berkaitan dan berhubungan langsung dengan materi yang di
angkat atau Laporan ini.

1
BAB II
LANDASAN TEORI

1. Pengantar dinamika

Hukum tentang gerak pertama kali dinyatakan oleh Sir Isaac Newton pada
tahun 1678 dalam bukunya yang berjudul Philosophiae Naturalis Principia Mathematica
(“mathematical Principles of Natural Philosophy”). Hukum tersebut dikembangkan Newton
berkat sumbangan ilmuwan lain dalam menetapkan dasar ilmu mekanika, di antaranya
adalah Copernicus, Ticho Brahe, Kepler dan khususnya Galileo Galilei, yang meninggal pada
tahun yang sama dengan kelahiran Newton.

2. GAYA,GAYA NORMAL, MASSA, DAN BERAT

2a. GAYA

Gaya adalah dorongan atau tarikan yang dapat mempengaruhi keadaan atau
kedudukan suatu benda, akibat tarikan atau dorongan suatu benda berubah tempat atau
bergerak .contohnya seorang tukang becak mengayuh becakyaakibat kayuhan itu becak
bergerak maju.

Macam-macam Gaya

Setiap Gaya memerlukan tenaga. Berdasarkan sumber yang diperlukan untuk tarikan
atau doronga, gaya terdiri dari beberapa macam yaitu:

a) Gaya otot
Gaya yang dihasilkan karena otot Manusia atau Hewan. Misalnya, tangan me.
ndorong meja dan kaki mengayuh sepeda
b) Gaya pegas
Gaya yang dihasilkan dari elatisitas pegas per atau karet. Misalnya, panah lepas dari
busurnya.
c) Gaya gesek

2
Gaya yang disebabkanoleh bergeseknya dua benda. Misalnya, sepeda atau mobil
yang sedang bergerak direm.
d) Gaya mesin
Gaya yang disebabkan oleh berkerjanya suatu mesin. Misalnya, gerbong kereta api
yang bergerak karena ditarik oleh lokomotif.
e) Gaya magnet
Gaya yang disebabkan oleh tarikan atau dorongan magnet.
f) Gaya listrik
Gaya yang disebabkan oleh tenaga listrik.

2b. GAYA NORMAL

Sebuah gaya kontak yang tegak lurus terhadap permukaan kontak disebut Gaya
Normal (Normal berarti tegak lurus) dan mempunyai Lambang FN atau bisa ditulis N.

FG atau w dan N pasti memiliki besar yang sama dan memiliki arah yang berlawanan,
sehingga gaya total atau selisih kedua gaya tersebut nol. Gaya-gaya tersebut bukan gaya
aksi reaksi yang dijelaskan pada Hukum III Newton. Ingat bahwa gaya aksi reaksi bekerja
pada benda yang berbeda, sedangkan kedua gaya di atas (Gaya berat dan Gaya Normal)
bekerja pada benda yang sama, yakni kotak. Perhatikan gambar di atas secara saksama.
Gaya berat benda yang menekan meja digambarkan pada titik pusat kotak alias berada di
tengah-tengah kotak. Sedangkan Gaya Normal digambarkan pada permukaan sentuh antara
kotak dan meja.

Gaya Normal (N) bekerja pada bidang sentuh antara dua benda yang saling
bersentuhan dan arahnya selalu tegak lurus pada permukaan sentuh. Beberapa contoh arah
Gaya Normal terhadap permukaan sentuh ditunjukkan pada gambar di bawah.

3
2c.MASSA

Hukum Newton yang akan kita pelajari nanti menggunakan konsep massa. Eyang
Newton menggunakan konsep massa sebagai sinonim jumlah zat. Pandangan mengenai
massa benda seperti ini tidak terlalu tepat karena jumlah zat’ tidak terdefinisi dengan baik.
Dengan kata lain tidak ada cara praktis untuk menghitung partikel-partkel tersebut. Lebih
tepatnya, massa merupakan ukuran inersia/kelembaman suatu benda (kemampuan
mempertahankan keadaan suatu gerak). Makin besar massa suatu benda, makin sulit
mengubah keadaan gerak benda tersebut. Semakin besar massa benda, semakin sulit
menggerakannya dari keadaan diam, atau menghentikannya ketika sedang bergerak atau
merubah gerakannya keluar dari lintasannya yang lurus. Kita dapat mengatakan bahwa
semakin besar massa benda, semakin besar hambatan benda tersebut untuk dipercepat.
Konsep ini dengan mudah dapat kita kaitkan dengan kehidupan sehari-hari. Jika kita
memukul bola tenis meja dan bola basket dengan gaya yang sama maka tentu saja bola
basket akan bergerak lebih lambat/bola basket memiliki percepatan yang lebih kecil
dibandingkan denga bola tenis. Demikian juga sebuah truk gandeng yang sedang bergerak
lebih sulit dihentikan dibandingkan dengan sebuah taxi. Jika sebuah gaya menghasilkan
percepatan yang besar, maka massa benda kecil; jika gaya yang sama menyebabkan
percepatan kecil, maka massa benda besar.

Satuan Sistem Internasional untuk massa adalah Kilogram (kg). Lambang massa
adalah m, yang merupakan inisial dari kata mass (kata massa dalam bahasa inggris).
Lambang ini merupakan ketetapan yang dibuat untuk penyeragaman.Massa merupakan
besaran skalar, yakni besaran yang hanya mempunyai nilai/besar saja.

4
2d.BERAT

Dalam kehidupan sehari-hari kita sering menggunakan istilah massa dan berat secara
keliru. Oleh karena itu kita perlu membedakan pengertian massa dan berat secara benar.
Massa adalah sifat dari benda itu sendiri, yakni ukuran kelembaman benda tersebut atau
“jumlah zat’-nya. Sedangkan berat adalah gaya, gaya gravitasi yang bekerja pada sebuah
benda. Untuk melihat perbedaannya, misalnya kita membawa sebuah benda ke bulan.
benda tersebut kita titipkan saja lewat para astronout ketika berada di bulan, berat benda
tersebut hanya seperenam dari beratnya di bumi karena gaya gravitasi di bulan enam kali
lebih kecil dibandingkan dengan gaya gravitasi di bumi. Tetapi massa benda tersebut tetap
sama. Benda tersebut tetap memiliki jumlah zat yang sama dan inersia alias
kelembamannya juga sama. Sebuah batu ketika dibawa ke bulan, tetap menjadi batu
dengan ukuran yang sama. Yang berbeda adalah berat-nya alias gaya gravitasi yang bekerja
pada batu tersebut.

Secara matematis, berat di tulis sebagai berikut :

w=mg

w adalah inisial dari weight (kata berat dalam bahasa Inggris). m adalah lambang
massa dan g adalah lambang gaya gravitasi. Jadi secara matematis, w adalah hasil kali antara
massa dan gravitasi. massa adalah besaran skalar, sedangkan gravitasi adalah besaran
vektor. Perkalian antara skalar (massa) dengan vektor (gravitasi), menghasilkan besaran
vektor (Berat).Berat termasuk besaran vektor (besaran vektor adalah besaran yang memiliki
besar dan arah). Arah Berat sama dengan arah gravitasi, yakni menuju ke pusat bumi alias
tegak lurus ke bawah (permukaan tanah).

Satuan Berat adalah kg m/s2. Dari manakah asal satuan ini ? tolong ingat kembali
pelajaran mengenai dimensi besaran. Itu fungsinya kita belajar dimensi (besaran dan
satuan) di awal pelajaran fisika. Nama lain satuan Berat adalah Newton. Newton adalah
satuan Gaya, dengan demikian secara matematis kita sudah menunjukan bahwa Berat juga
termasuk Gaya.

5
3. GRAVITASI

Percepatan gravitasi di permukaan bumi secara rata-rata bernilai 9,8 m/s 2. kenyataannya,
nilai gravitasi (g) sedikit berubah dari satu titik ke titik lain di permukaan bumi, dari kira-kira 9, 78
m/s2 sampai 9,82 m/s2. beberapa faktor yang mempengaruhi hal tersebut antara lain :

a. bumi kita tidak benar-benar bulat, percepatan gravitasi bergantung pada jaraknya dari pusat
bumi (planet).
b. percepatan gravitasi tergantung dari jaraknya terhadap permukaan bumi. Semakin tinggi
sebuah benda dari permukaan bumi, semakin kecil percepatan gravitasi.
c. percepatan gravitasi bergantung pada planet tempat benda berada, di mana setiap planet,
satelit atau benda angkasa lainnya memiliki gravitasi yang berbeda.

Pada pembahasan mengenai Gerak Jatuh Bebas, kita telah belajar bahwa benda-
benda yang dijatuhkan dekat permukaan bumi akan jatuh dengan percepatan yang sama, g
(percepatan gravitasi), seandainya hambatan udara diabaikan. Gaya yang menyebabkan
percepatan ini disebut gaya gravitasi. Gaya gravitasi bekerja pada sebuah benda ketika
benda tersebut jatuh.

Kita terapkan hukum II Newton untuk gaya gravitasi dan untuk percepatan a, kita
ganti dengan percepatan gravitasi (g). ingat kembali pelajaran Gerak Jatuh Bebas. Benda
yang jatuh hanya dipengaruhi oleh percepatan gravitasi. Dengan demikian Gaya Gravitasi
yang pada sebuah benda, FG, yang besarnya disebut berat, dapat ditulis sebagai :

FG = mg

Arah gaya ini ke bawah, menuju ke pusat bumi. Persamaan ini sama dengan w = mg, seperti
yang sudah kita pelajari di atas, karena berat adalah gaya gravitasi yang bekerja pada
sebuah benda.

Ketika benda berada dalam keadaan diam di permukaan bumi, gaya gravitasi yang
ada pada benda tersebut tidak hilang. Untuk membuktikaan hal ini, kita bisa mengukur
benda tersebut dengan neraca pegas dan membandingkannya dengan hasil perhitungan kita
(FG = m g atau w = mg). Lalu mengapa benda tidak bergerak ? Dari hukum II Newton, gaya
total untuk benda yang diam adalah nol.

6
4. GAYA GESEK STATIS DAN KINETIS

4a. KONSEP GAYA GESEKAN

Gesekan terjadi biasanya pada dua permukaan baik Zat Air, Padat, dan Udara .permukan
benda yang saling bersentuhan dengan udara akan mengakibatkan gaya gesekan.Begitu juga
didalam air terjadi gaya gesekan,gaya gesek juga terjdi pada benda padat sekalian benda itu licin
karena benda tersebut sebenarnya bersipat kasar mikrospis. Ketika kita akan menggerakan sebuah
benda sebenarnya pada benda tsb terdapat sebuah tonjolan mikroskopis yang menggangu gerak
benda tersebut.contohnya ketika kita akan mendorong sebuah buku pada permukaan meja,buku
tersebut akan berhenti karena adanya gaya gesek mikroskopis.jika permukaan suatu benda
bergeseran dengan permukaan benda lain,masing – masing benda tersebut akan mengalami gaya
gesekan sanatara satu dengan yang lainya.gaya gesek pada benda selalu berlawanan arah ,sehingga
menghambat gerak benda tersebut selain hambatan gaya gesek juga mengakibatkan benda tersebut
cepat rusak.hal ini bisanya terjadi pada mesin kendaraan.ini contoh kerugian yang ditimbulkan
akibat gaya geesek yang terjadi mesin kedaraan tsb.contoh lainya yaitu ketika kita sedang berjalan
kaki sebenarnya terjadi gaya gesekan karena dengan gaya gesek tsb kita bisa berjalan. gaya gesek
tersebut bekerja antara permukaan bawah kaki dengan permukaan tanah atau lantai. Alas
sepatu atau sandal biasanya kasar / bergerigi alias tidak licin. Para pembuat sepatu dan
sandal membuatnya demikian karena mereka sudah mengetahui konsep gaya gesekan.
Demikian juga alas sepatu bola yang dipakai oleh pemain sepak bola, yang terdiri dari
tonjolan-tonjolan kecil. Apabila alas sepatu atau sandal sangat licin, maka anda akan
terpeleset ketika berjalan di atas lantai yang licin atau gaya gesek yang bekerja sangat kecil
sehingga akan mempersulit gerakan anda. Ini merupakan contoh gaya gesek yang
menguntungkan.

gaya gesek tersebut bekerja antara permukaan bawah kaki dengan permukaan tanah
atau lantai. Alas sepatu atau sandal biasanya kasar / bergerigi alias tidak licin. Para pembuat
sepatu dan sandal membuatnya demikian karena mereka sudah mengetahui konsep gaya
gesekan. Demikian juga alas sepatu bola yang dipakai oleh pemain sepak bola, yang terdiri
dari tonjolan-tonjolan kecil. Apabila alas sepatu atau sandal sangat licin, maka anda akan
terpeleset ketika berjalan di atas lantai yang licin atau gaya gesek yang bekerja sangat kecil
sehingga akan mempersulit gerakan anda. Ini merupakan contoh gaya gesek yang
menguntungkan.

7
5. GAYA GESEK STATIK DAN KINETIK

Letakanlah sebuah balok pada permukaan meja. Ikatlah sebuah neraca pegas (alat
untuk mengukur besar gaya) pada sisi depan balok tersebut. Sekarang, tarik pegas perlahan-
lahan sambil mengamati perubahan skala pada neraca pegas. Tampak bahwa balok tidak
bergerak jika diberikan gaya yang kecil. Balok belum bergerak karena gaya tarik yang kita
berikan pada balok diimbangi oleh gaya gesekan antara alas balok dengan permukaan meja.
Ketika balok belum bergerak, besarnya gaya gesekan sama dengan gaya tarik yang kita
berikan. Jika tarikan kita semakin kuat, terlihat bahwa pada suatu harga tertentu balok
mulai bergerak. Pada saat balok mulai bergerak, gaya yang sama menghasilkan gaya
dipercepat. Dengan memperkecil kembali gaya tarik tersebut, kita dapat menjaga agar balok
bergerak dengan laju tetap; tanpa percepatan. Kita juga bisa mempercepat gerak balok
tersebut dengan menambah gaya tarik.

Gaya gesekan yang bekerja pada dua permukaan benda yang bersentuhan, ketika
benda tersebut belum bergerak disebut gaya gesek statik (lambangnya fs). Gaya gesek statis
yang maksimum sama dengan gaya terkecil yang dibutuhkan agar benda mulai bergerak.
Ketika benda telah bergerak, gaya gesekan antara dua permukaan biasanya berkurang
sehingga diperlukan gaya yang lebih kecil agar benda bergerak dengan laju tetap. Ketika
benda telah bergerak, gaya gesekan masih bekerja pada permukaan benda yang
bersentuhan tersebut. Gaya gesekan yang bekerja ketika benda bergerak disebut gaya
gesekan kinetik (lambangnya fk) (kinetik berasal dari bahasa yunani yang berarti “bergerak”).
Ketika sebuah benda bergerak pada permukaan benda lain, gaya gesekan bekerja
berlawanan arah terhadap kecepatan benda. Hasil eksperimen menunjukkan bahwa pada
permukaan benda yang kering tanpa pelumas, besar gaya gesekan sebanding dengan Gaya
Normal.

8
5a. KOOFISIEN GESEKAN STATIK DAN KINETIK

Perbandingan antara gaya gesek statik dan maksimum dengan besar gaya normal disebut
koofisien gesek static, jika fs menyatakan besar gaya gesek static.

Perhatikan bahwa hubungan antara gaya normal dan gaya gesekan pada persamaan
di atas hanya untuk besarnya saja. Arah kedua gaya tersebut selalu saling tegak lurus satu
dengan yang lain, sebagaimana diperlihatkan pada gambar di bawah ini. Berikut ini
keterangan untuk gambar di bawah : fk adalah gaya gesekan kinetik, fs adalah gaya gesekan
statik, F adalah gaya tarik, N adalah gaya normal, w adalah gaya berat, m adalah massa, g
adalah percepatan gravitasi.

9
6. Gaya Sentripetal

Setiap benda yang bergerak membentuk lintasan lingkaran harus tetap diberikan
gaya agar benda tersebut terus berputar. Anda dapat membuktikannya dengan mengikat
sebuah benda (sebaiknya berbentuk bulat atau segiempat) pada salah satu ujung tali.
Setelah itu putarlah tali tersebut, sehingga benda tersebut ikut berputar. Jika anda
menghentikan putaran, maka benda tersebut perlahan-lahan berhenti. Hal dikarenakan
tidak ada gaya yang diberikan. Agar benda tetap berputar maka harus diberikan gaya secara
terus menerus, yang dalam hal ini adalah tangan anda yang memutar tali.

Besarnya gaya tersebut, dapat dihitung dengan Hukum II Newton untuk komponen radial :

ar adalah percepatan sentripetal (percepatan radial) yang arahnya menuju pusat lingkaran.
Persamaan di atas menunjukan hubungan antara gaya dan percepatan sentripetal. Karena
gaya memiliki hubungan dengan percepatan sentripetal, maka arah gaya total yang
diberikan harus menuju ke pusat lingkaran. Jika tidak ada gaya total yang diberikan (yang
arahnya menuju pusat lingkaran) maka benda tersebut akan bergerak lurus alias bergerak
keluar dari lingkaran. Anda dapat membuktikannya dengan melepaskan tali dari tangan
anda. Untuk menarik sebuah benda dari jalur “normal”-nya, diperlukan gaya total ke
samping. Karena arah percepatan sentripetal selalu menuju pusat lingkaran, maka gaya total

10
ke samping tersebut harus selalu diarahkan menuju pusat lingkaran. Gaya ini disebut gaya
sentripetal (sentripetal = “menuju ke pusat”). Gaya sentripetal bukan jenis gaya baru, tetapi
merupakan gaya total yang arahnya menuju pusat lingkaran. Gaya sentripetal harus
diberikan oleh benda lain. misalnya, ketika kita memutar bola yang terikat pada salah satu
ujung tali, kita menarik tali tersebut dan tali memberikan gaya pada bola sehingga bola
berputar.

Percepatan sentripetal (arad) dapat dinyatakan dalam periode T (waktu yang dibutuhkan
untuk melakukan putaran).

Hubungan antara periode dan kecepatan linear dalam GMB dinyatakan pada persamaan
berikut :

Sekarang kita masukan nilai v ke dalam persamaan percepatan sentripetal :

6a. BENDA YANG BERPUTAR HORISONTAL

Misalnya kita tinjau sebuah benda yang diputar menggunakan tali pada bidang horisontal,
sebagaimana tampak pada gambar di bawah :

Amati bahwa pada benda tersebut bekerja gaya berat (mg) yang arahnya ke bawah
dan gaya tegangan tali (FT) yang bekerja horisontal. Tegangan tali timbul karena kita

11
memberikan gaya tarik pada tali ketika memutar benda (ingat kembali penjelasan di atas).
Gaya tegangan tali ini berfungsi untuk memberikan percepatan sentripetal. Berpedoman
pada koordinat bidang xy, kita tetapkan komponen horisontal sebagai sumbu x. Dengan
demikian, berdasarkan hukum II Newton, kita dapat menurunkan persamaan gaya
sentripetal untuk benda yang berputar horisontal :

6b. BENDA YANG BERPUTAR VERTIKAL

Misalnya kita tinjau sebuah benda yang diputar menggunakan tali pada bidang vertikal,
sebagaimana tampak pada gambar di bawah :

Ketika benda berada di titik A, pada benda bekerja gaya berat (mg) dan gaya
tegangan tali (FTA) yang arahnya ke bawah (menuju pusat lingkaran). Kedua gaya ini
memberikan percepatan sentripetal pada benda. Ketika benda berada pada titik A’, pada
benda bekerja gaya berat yang arahnya ke bawah dan gaya tegangan tali (FTA‘) yang arahnya
ke atas (menuju pusat lingkaran).

Menggunakan hukum II Newton, kita dapat menurunkan persamaan gaya sentripetal untuk
benda yang berputar vertikal. Terlebih dahulu kita tetapkan arah menuju ke pusat sebagai
arah positif.

6c. Gaya Sentripetal di titik A

Terlebih dahulu kita tinjau komponen gaya yang bekerja ketika benda berada di titik A.
Ketika berada pada titik A, hubungan antara gaya sentripetal, gaya berat, massa benda, jari-
jari dan percepatan sentripetal dinyatakan dengan persamaan di bawah ini :

12
Keterangan :

FTA = gaya tegangan tali di titik A, Fs = gaya sentripetal, a s = percepatan sentripetal, v A =


kecepatan gerak benda di titik A, r = jari-jari lingkaran (panjang tali)Berdasarkan persamaan
1 di atas, tampak bahwa ketika benda berada di titik A (puncak lintasan), benda masih bisa
berputar walaupun tidak ada gaya tegangan tali yang bekerja pada benda tersebut. Untuk
membuktikan hal ini, mari kita obok-obok persamaan di atas :

Jika FTA = 0, maka persamaan di atas akan menjadi :

Keterangan :

FTA = gaya tegangan tali di titik A, Fs = gaya sentripetal, a s = percepatan sentripetal, v A =


kecepatan gerak benda di titik A, r = jari-jari lingkaran (panjang tali)Berdasarkan persamaan
1 di atas, tampak bahwa ketika benda berada di titik A (puncak lintasan), benda masih bisa
berputar walaupun tidak ada gaya tegangan tali yang bekerja pada benda tersebut.

Gaya total adalah jumlah semua gaya yang bekerja pada suatu benda… gaya total
bisa saja berupa sebuah gaya tunggal seperti gaya dorong, gaya tarik, gaya tendang, gaya
tegangan tali, gaya normal, gaya gravitasi dll. gaya total juga bisa saja merupakan jumlah
dari beberapa gaya yang bekerja pada suatu benda.

Sekarang mari kita tinjau kasus terlemparnya penumpang atau kelereng yang
dipercepat menggunakan hukum II newton. Hukum II newton mengatakan bahwa jika suatu
gaya total bekerja pada benda, maka benda tersebut akan mengalami percepatan, di mana
arah percepatan sama dengan arah gaya total yang bekerja padanya. Kalimat ini bisa dibalik
menjadi seperti ini : jika suatu benda mengalami percepatan maka pasti ada gaya total yang
bekerja pada benda tersebut, di mana arah percepatan benda sama dengan arah gaya total
yang bekerja padanya.

13
Jika kita berada di dalam sebuah mobil, pada tubuh kita hanya bekerja gaya gravitasi
alias gaya berat dan gaya normal. Kedua gaya ini bekerja pada arah vertikal, bukan pada
arah horisontal. Demikian halnya dengan kelereng. jika kita meletakkan sebuah kelereng
dalam mobil maka pada kelereng hanya bekerja gaya gravitasi dan gaya normal. Sekali lagi,
kedua gaya ini bekerja pada arah vertikal, bukan pada arah horizontal. jika mobil dipercepat
kedepan maka kelereng akan dipercepat ke belakang. Demikian halnya dengan penumpang
jika penumpang terlempar ke belakang (penumpang dipercepat ke belakang) ketika mobil
dipercepat ke depan. Perhatikan bahwa percepatan yang dialami oleh kelereng atau
penumpang terjadi pada arah horisontal, bukan vertikal. tidak ada gaya yang bekerja pada
arah horisontal. Hanya ada gaya yang bekerja pada arah vertikal, yakni gaya gravitasi dan
gaya normal. satu-satunya gaya yang bekerja pada arah horsiontal adalah gaya gesekan.

14

You might also like