You are on page 1of 6

1.

--- PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa) - UN (United Nations)


    2. ECA - Economic Commission for Africa
    3. ECE - Economic Commission for Europe
    4. ECLAC - Econ. Commission for Latin America and the Caribbean
    5. ESCAP - Economic and Social Commission for Asia and the Pacific
    6. ESCWA - Economic and Social Commission for Western Asia
    7. FAO - Food and Agriculture Organization of the United Nations
    8. FAO GFCM - General Fisheries Commission for the Mediterranean
    9. FAO WAICENT - World Agricultural Information Centre
  10. IAEA - International Atomic Energy Agency
  11. IBRD - World Bank Group
  12. IBRD ICSID - Int. Centre for Settlement of Investment Disputes
  13. IBRD IDA - International Development Association
  14. ICAO - International Civil Aviation Organization - 1
  15. ICAO - International Civil Aviation Organization - 2
  16. ICC - UN International Computing Centre
  17. ICC cpi - International Criminal Court
  18. ICJ - International Court of Justice
  19. ICSC - International Civil Service Commission
  20. ICTR - International Criminal Tribunal for Rwanda
  21. ICTY - International Criminal Tribunal for the Former Yugoslavia
  22. IFAD - International Fund for Agricultural Development
  23. IFC - International Finance Corporation
  24. ILO - International Labour Organization
  25. IMF - International Monetary Fund
  26. IMO (IMCO) - International Maritime Organization
  27. INSTRAW - Int. Res. & Training Inst. for the Advancement of Women
  28. IPCC - Intergovernmental Panel on Climate Change
  29. ITC - International Trade Centre
  30. ITU - International Telecommunication Union
  31. NGLS - United Nations Non-Governmental Liaison Service
  32. OHCHR - United Nations High Commissioner for Human Rights
  33. Population/Reproductive Health Portal
  34. RCNet - United Nations Resident Coordinators Network
  35. RDFS - UN System Network on Rural Development & Food Security
  36. Relief Web
  37. UN - ACC (CEB) - Administrative Committee on Coordination
  38. UN - CEB - UN System Chief Executives Board for Coordination
  39. UN - CyberSchoolBus
  40. UN - Documentation Centre
  41. UN - HLCM - High Level Comittee on Management
  42. UN - HLCP - High Level Comittee on Programmes
  43. UN - Human Rights
  44. UN - Humanitarian Affairs
  45. UN - IACSD - Inter-Agency Committee on Sustainable Development
  46. UN - IANWGE - Inter Agency Network on Women & Gender Equality
  47. UN - International Law
  48. UN - JIAMCATT - Joint IA Meeting on Computer-Assisted T and T.
  49. UN - JIU - Joint Inspection Unit
  50. UN - JUNIC - United Nations Communications Group
  51. UN - News Centre
  52. UN - OCHA - Office for the Coordination of Humanitarian Affairs
  53. UN - Population Information Network
  54. UN - Press Releases
  55. UN - SCN - ACC Subcommittee on Nutrition
  56. UN - UNCAPS (library catalogs, indexes & abstract databases, etc.)
  57. UNAIDS - Joint United Nations Programme on HIV/AIDS
  58. UNBA - United Nations Board of Auditors
  59. UNCC - United Nations Compensation Commission
  60. UNCCD - United Nations Convention to Combat Desertification
  61. UNCDF - United Nations Capital Development Fund
  62. UNCITRAL - United Nations Commission on International Trade Law
  63. UNCJIN - United Nations Crime and Justice Information Network
  64. UNCSD - United Nations Common Supplier Database
  65. UNCTAD - United Nations Conference on Trade and Development
  66. UNCTAD GP on Global., Liberalization & Sustainable Human Dev.
  67. UNDCP - UN International Drug Control Programme (now UNODC)
  68. UNDG - United Nations Development Group
  69. UNDP - United Nations Development Programme
  70. UNDP Human Development Report Statistics
  71. UNDP Permanent Missions to the United Nations - New York
  72. UNDP UNIFEM - United Nations Development Fund for Women
  73. UNEP - United Nations Environment Programme
  74. UNESCO - UN Educational, Scientific and Cultural Organization
  75. UNESCO IBE - International Bureau of Education
  76. UNESCO IIEP - International Institute for Educational Planning
  77. UNESCO Institute for Statistics
  78. UNFCCC - UN Framework Convention on Climate Change
  79. UNFIP - United Nations Fund for International Partnerships
  80. UNFPA - United Nations Population Fund
  81. UNGIWG - United Nations Geographic Information Working Group
  82. UN-HABITAT - United Nations Human Settlements Programme
  83. UNHCR - United Nations High Commissioner for Refugees
  84. UNHCR Statistics
  85. UNICEF - United Nations Children s Fund
  86. UNICEF ICDC - Innocenti Research Centre
  87. UNICEF Statistics
  88. UNICRI - UN Interregional Crime and Justice Research Institute
  89. UNICT TF - UN Information & Communication Techn. Task Force
  90. UNIDIR - United Nations Institute for Disarmament Research
  91. UNIDO - United Nations Industrial Development Organization
  92. UNIS - United Nations International School
  93. UNITAR - United Nations Institute for Training and Research
  94. United Nations Atlas of the Oceans
  95. United Nations Mine Action Service
  96. United Nations System of Organizations
  97. UNJSPF - United Nations Joint Staff Pension Fund
  98. UNODC - United Nations International Drug Control Programme
  99. UNOG - United Nations Office at Geneva
100. UNON - United Nations Office at Nairobi
101. UNOPS - United Nations Office for Project Services
102. UNOV - United Nations Office at Vienna - 1
103. UNOV - United Nations Office at Vienna - 2
104. UNPA - United Nations Postal Administration
105. UNRISD - United Nations Research Institute for Social Development
106. UNRWA - UN Relief and Works Agency for Palestine Refugees
107. UNSCEAR - UN Scientific Com. on the Effects of Atomic Radiation
108. UNSSC - United Nations System Staff College
109. UNU - United Nations University
110. UNV - United Nations Volunteers
111. UNWTO - United Nations World Tourism Organization
112. UPU - Universal Postal Union
113. WFP - World Food Programme
114. WHO - World Health Organization
115. WIPO - World Intellectual Property Organization
116. WMO - World Meteorological Organization
117. Women Watch
118. WTO - World Trade Organization

Beberapa korporasi multinasional yang sudah merambah di Indonesia adalah General Motors dan Ford
(otomotif), Esso, Shell, British Petroleum (minyak), McDonald, Kentucky (makanan cepat saji), AT&T dan
International News Corporation (komunikasi), dan bank-bank utama Jepang.

Pengetahuan Dasar Hubungan Internasional


1. Pengertian Hubungan Internasional
Secara umum, pengertian hubungan internasional dapat dijelaskan sebagai hubungan yang mengatur
perilaku setiap negara untuk berinteraksi dengan negara lain dalam bidang ekonomi, politik, sosial budaya,
pertahanan, dan keamanan. Agar terbentuknya masyarakat dunia yang berorientasi pada peningkatan
kualitas hidup yang manusiawi dalam dunia yang masuk dalam era ketergantungan ini maka setiap negara
memerlukan bentuk-bentuk kerja sama yang bisa saling membangun satu sama lain
Hubungan internasional dapat dilakukan secara bilateral, trilateral, multilateral, atau pun global. Konsep
hubungan internasional tidak lepas dari peranan penting organisasi-organisasi internasional, seperti
Perserikatan Bangsa-Bangsa (United Nations), Asosiasi Negara-Negara Asia Tenggara (Association of
Southeast Asian Nations), Uni Eropa (European Unions), NAFTA (North America Free Trade Areas),
Organisasi Perdagangan Dunia (World Trade Organization), dan organisasi internasional lainnya.

Para ahli hubungan internasional memberikan definisi berbeda mengenai studi hubungan internasional.
Berikut adalah pengertian atau batasan mengenai hubungan internasional yang dikemukakan oleh beberapa
ahli.
Mochtar Mas’oed
Hubungan internasional merupakan bagian dari studi ilmu sosial yang mempelajari tentang interaksi setiap
negara di dunia dalam segala aspek hubungan internasional yang meliputi diplomasi politik, ekonomi,
sosial budaya, pertahanan, dan keamanan.
Daniel S. Papp
Hubungan internasional adalah ilmu yang mempelajari masalah-masalah internasional dan sistem yang
membentuk hubungan internasional serta para aktor yang terlibat di dalamnya.
Paul R. Viotti dan Mark V. Kauppi
Hubungan internasional adalah studi tentang bagaimana memahami teori, konsep, dan politik dunia (world
politics) yang tercermin dalam aktor-aktor internasional yang meliputi negara bangsa, organisasi
internasional, korporasi multinasional, dan kelompok teroris.
K.J. Holsti
Hubungan internasional mengacu pada istilah semua bentuk interaksi antara masyarakat yang berbeda
apakah disponsori oleh pemerintah atau tidak. Studi hubungan internasional mencakup kebijakan luar
negeri atau proses politik antara bangsa-bangsa yang mencakup juga studi mengenai serikat perdagangan
internasional, Palang Merah Internasional, turisme, perdagangan internasional, transportasi, komunikasi,
serta perkembangan nilai dan etik internasional.
Karl W. Dentesh
Dalam bukunya The Analysis of International relation, hubungan internasional merupakan proses
transnasional yaitu berpengaruhnya suatu ide, perilaku, kejadian dari suatu negara ke negara lain.
Interdependensi yaitu faktor mengapa negara lain bergantung dengan suatu organisasi atau negara lainnya
(ketergantungan internasional). Hubungan internasional juga mempelajari sebab-sebab suatu negara
berperang dan bagaimana menciptakan perdamaian; kekuatan dan kelemahan negara; politik internasional
dan masyarakat internasional; masalah kependudukan, pangan dan lingkungan hidup; serta masalah
kemiskinan dan kemakmuran.
Prinsip Inti dalam hubungan internasional mempunyai dua sisi, yaitu:
1) Adanya garis yang membatasi perangai internasional pemerintah suatu negara dengan apa yang
dilakukannya dalam batas wilayah nasionalnya; dan
2) Tindakan dalam negeri yang diambil oleh pemerintah suatu negara berada diluar kepentingan negara-
negara lain dan komunitas internasional.
Oleh karena itu campur tangan luar negeri dalam masalah-masalah internal dalam negeri suatu negara
berdaulat tidak dibenarkan.

2. Aktor-aktor Hubungan Internasional


Aktor-aktor yang terlibat dalam hubungan internasional dapat dikelompokkan sebagai berikut.
a. Negara (state)
Negara telah mendominasi perpolitikan dunia selama kurang lebih 300 tahun. Dominasi negara bermula
dari Perjanjian Westphalia pada tahun 1648. Perjanjian Westphalia telah mengakhiri peperangan selama
tiga puluh tahun di Eropa. Dengan Perjanjian Westphalia, didirikan sistem entitas kedaulatan negara.
Sebelumnya, kedaulatan ditentukan oleh kekuasaan Paus dan Gereja Katolik Romawi. Negara menjadi
entitas politik yang sangat penting dalam hubungan internasional. Negara memiliki legitimasi dan
kedaulatan untuk menentukan nasib suatu bangsa dalam hubungan internasional.

b. Organisasi Internasional (international governmental organization)


Organisasi internasional mengacu pada organisasi yang diciptakan oleh dua atau lebih negara berdaulat.
Organisasi internasional mengadakan pertemuan secara regular dan memiliki pekerja yang bekerja secara
penuh. Organisasi internasional merupakan tempat di mana setiap negara memiliki wakil yang menjaga
kepentingan masing-masing negara pada tingkat regional dan internasional. Contoh organisasi internasional
adalah PBB, ASEAN, WHO, dan WTO.

c. Organisasi Nonpemerintah (Non Government Organization)


Organisasi nonpemerintah merupakan organisasi yang dibentuk oleh masyarakat atau kelompok
kepentingan di suatu negara atau beberapa negara. Kebanyakan NGO dibentuk untuk melindungi hak-hak
minoritas yang tersingkirkan oleh kebijakan pemerintah. Terdapat sekitar 5.000 NGO di seluruh dunia
dengan tujuan, maksud, pengaruh, dan komposisi yang berbeda. Contoh NGO yang sudah terkenal di
tingkat internasional adalah Amnesti Internasional, CARE, Palang Merah Internasional, dan Green Peace.

d. Korporasi Multinasional (Multinational Corporation)


Korporasi multinasional merupakan aktor bukan negara yang sangat mendominasi, khususnya dalam
bidang ekonomi. Korporasi multinasional merupakan raksasa ekonomi yang menguasai perekonomian di
hampir setiap negara di dunia. Kekuatan ekonomi yang dimiliki korporasi multinasional telah
memungkinkan aliran investasi asing di berbagai belahan dunia untuk bergerak tanpa mengenal batas-batas
negara.

e. Kelompok Teroris (Terrorist Group)


Kelompok teroris menjadi faktor penting dalam hubungan internasional, terutama setelah berakhirnya
Perang Dingin dan serangan teroris pada menara kembar WTC di New York pada 11 September 2001.
Terorisme adalah penggunaan atau ancaman kekerasan fisik oleh individu-idividu atau kelompok-
kelompok untuk tujuan politik, baik untuk kepentingan atau melawan kekuasan yang ada. Sedangkan versi
Deplu AS tahun1987 dalam publikasi tahunannya mengenai terorisme global berbunyi: “ terorisme adalah
kekerasan fisik yang direncanakan dan bermotivasi politik yang dilancarkan terhadap sasaran-sasaran
nonkombatan, oleh kelompok-kelompok subnasional atau agen-agen rahasia negara, biasanya dimaksudkan
untuk mempengaruhi public tertentu.
Pada intinya terorisme internasional adalah bentuk kekerasan politik yang melibatkan warga atau wilayah
lebih dari satu negara. Ia juga dapat diartikan sebagai tindak kekerasan yang dilakukan diluar diplomasi
internasional dan perang. Sebagai sasaran dipilih benda hidup atau mati, misalnya diplomat, pejabat,
aktivis, pengusaha besar, pesawat terbang dan sebagainya.
Kelompok teroris menjadi momok yang ditakuti di setiap negara. Hal ini dikarenakan umumnya mereka
mengkampanyekan kepentingan mereka dengan kekerasan. Tujuan akhir kelompok teroris adalah politik,
motifnya bervariasi antara lain meliputi tuntutan terhadap pemisahan dari suatu negara untuk menjadi
negara sendiri dan perubahan sosial atau struktur ekonomi dalam suatu negara. Pembenaran secara agama
seringkali dijadikan sebagai pembenaran terhadap tindakan teroris. Sasaran kelompok teroris biasanya
adalah individu tertentu yang memiliki kekuasaan di suatu negara, perusahaan-perusahaan multinasional
yang dimiliki oleh negara-negara kaya, gedung-gedung pemerintahan, atau basis militer. Mereka
melakukan tindakan teror dengan cara pemboman, pembunuhan, penyanderaan, dan pembajakan pesawat
terbang sipil. Contoh yang paling terkenal dari tindakan teroris adalah pemboman dengan menggunakan
pesawat terbang sipil ke menara kembar WTC di New York pada tanggal 11 September 2001 oleh
kelompok Al-Qaeda, pemboman di pantai Kuta Bali pada tahun 2002, pemboman bunuh diri di hotel JW
Marriot pada tahun 2003, pemboman bunuh diri di depan kedutaan Australia pada tahun 2004, serta
pemboman bunuh diri di kawasan jimbaran Bali pada tahun 2005. Serangkaian aksi pengeboman ini diduga
kuat dilakukan oleh kelompok Dr. Azahari dan Noordin M. Top. Aksi ini dapat digolongkan sebagai
tindakan teroris dengan mengatasnamakan agama dan kebencian terhadap negara-negara Barat.

f. Organisasi Pembebasan Nasional/Etnik (Ethnic/National Liberation Organization)


Organisasi ini dapat digolongkan sebagai gerakan pembebasan nasional karena berbasis pada etnik tertentu
dalam suatu negara. Etnik tersebut menganggap diri mereka sebagai minoritas baik dalam pemerintahan
maupun populasi penduduk. Tujuan dari gerakan ini adalah membentuk suatu negara merdeka. Kelompok
ini memiliki struktur organisasi di dalam negeri dan luar negeri. Mereka menggunakan cara-cara damai dan
kekerasan untuk memperoleh kemerdekaan.
Tahukah kamu?
Contoh gerakan pembebasan nasional adalah gerakan IRA di Inggris, Parti Quebecois di Kanada, Basques
di Spanyol, Tibet di China, Macan Elam Tamil di Srilangka, GAM dan OPM di Indonesia, suku Moro di
Philipina, suku minoritas melayu di Thailand, dan lain-lain.

g. Individu (Individual)
Peran individu dalam penyelesaian masalah-masalah internasional masih sulit ditentukan. Dalam
kebanyakan kasus penyelesaian masalah hubungan internasional oleh individu masih melibatkan negara
asal atau NGO yang mensponsorinya. Contohnya adalah ketika Jimmy Carter, mantan presiden AS, dikirim
oleh pemerintahan Bill Clinton dalam membicarakan program Nuklir Korea Utara dan peran aktif dari Paus
Johanes II dalam menjembatani perdamaian pada daerah-daerah konflik di Afrika dan Timur Tengah.
Aktor-aktor hubungan internasional memainkan peran penting dalam sistem hubungan internasional yang
bersifat anarkis. Dikatakan anarkis karena dalam sistem hubungan internasional tidak terdapat aturan-
aturan yang mengikat, seperti halnya hukum yang diterapkan di dalam suatu negara. Oleh karena itu,
pengaturan hubungan internasional menjadi sangat penting dilakukan oleh negara-negara di dunia.
Semakin majunya perkembangan teknologi informasi dan komunikasi telah mendorong setiap negara di
dunia untuk mengadakan hubungan kerjasama di tingkat internasional. Ketergantungan ekonomi telah
mendesak negara-negara berkembang untuk bekerja sama, baik dengan sesama negara berkembang ataupun
dengan negara-negara kaya.

3. Perspektif Hubungan Internasional


Terdapat tiga persepektif terhadap studi hubungan internasional yang telah dikenal dalam percaturan politik
dan ekonomi dunia. Ketiga perspektif memiliki perbedaan dalam menyingkapi fenomena serta kejadian
internasional. Hal dasar yang menjadi perdebatan adalah mengenai siapa aktor utama dalam hubungan
internasional dan asumsi yang menjadi landasan keputusan politik dan ekonomi suatu negara.

a. Perspektif Realisme (Realism Perspective)


Pandangan realisme didasarkan pada asumsi bahwa negara merupakan aktor terpenting dan utama dalam
hubungan internasional. Hal ini dikarenakan negara memiliki kedaulatan dan kekuasaan untuk menentukan
kebijakan politik, ekonomi, serta hubungan diplomatik dengan negara lain. Realisme mengakui aktor-aktor
lain selain negara, seperti IGO, NGO, korporasi multinasional, dan kelompok teroris, tetapi dengan tingkat
kepentingan yang tidak terlalu mendominasi.

b. Perspektif Pluralisme (Pluralism Perspective)


Menurut pandangan pluralisme, aktor negara dan aktor nonnegara memiliki peran yang penting dan tidak
dapat diabaikan dalam hubungan internasional. Organisasi internasional merupakan aktor yang penting
dalam menyelesaikan masalah hubungan internasional. Organisasi-organisasi, seperti PBB, WTO, ASEAN,
dan lain-lain sangat berperan dalam menjaga kepentingan setiap negara dalam berinteraksi dengan negara
lain.

c. Perspektif Globalisme (Globalism Perspective)


Perspektif globalisme berbeda dengan realisme dan pluralisme. Globalisme secara khusus berpendapat
bahwa awal analisis hubungan internasional adalah dalam konteks global di mana negara dan entitas-entitas
selain negara saling berinteraksi. Globalisme juga memandang bahwa ekonomi merupakan faktor penting
dalam sistem internasional. Menurut pandangan perspektif globalisme, hubungan ketergantungan antara
negara-negara kaya di belahan utara dan negara miskin di belahan selatan harus dipecahkan dan
dipersempit dengan hubungan yang lebih seimbang dan menguntungkan.
Tahukah kamu?
Ada dua jenis hubungan antarmanusia yang hal itu bisa dicontoh untuk diterapkan pada hubungan suatu
perusahaan atau negara dengan pihak-pihak di luar dirinya. Kedua jenis hubungan itu adalah hubungan
dalam konteks jual beli atau perdagangan (tijaroh) dan hubungan yang tanpa mengharapkan imbal-balik
(tabarruk).
Oleh karena itu, disamping usaha untuk memenuhi hubungan pada aspek perdagangan (tijaroh), perusahaan
atau negara pada umumnya memiliki kegiatan dalam kaitannya dengan tanggung jawab di bidang sosial
(tabarruk). Bidang terakhir ini biasa disebut Corporate Social Responsibility (CSR) atau tanggung-jawab
sosial perusahaan atau negara.

You might also like